Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan
pendidikan nasional serta kesesuaian dengan keikhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan
pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan
untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang
ada di daerah.
Untuk mewujudkan tujuan tersebut setiap poeserta didik harus menguasai
seperangkat kompetensi lulusan satuan pendidikan maupun kompetensi lulusan mata
pelajaran melalui KTSP. Penyusunan KTSP pada Sekolah Luar Biasa (SLB) Timoasigho
Desa Lagadi dikembangkan dengan memperhatikan landasan konseptal sebagai berikut.
1. Filsafat pendidikan yang menekankan tentang hakekat manusia
2. Teori pendidikan sebagai turunan dari filsafat pendidikan, antara lain menjabarkan
adanya empat teori, yaitu teori pendidikan klasik (Perenialisme dan Esensialisme), teori
pendidikan instruksional, teori pendidikan pribadi yang meliputi : pendidikan progresif
dan romantik, serta teori pendidikan interaksional.
3. Model Kurikulum sebagai turunan dari Teori Pendidikan, menghasilkan model
Kurikulum subyek akademik, kurikulum kompetensi dan kurikulum humanistik serta
kurikulum rekonstruksi sosial.
4. Arah dan sasaran meliputi (1) pemerataan pendidikan, (2) mutu pendidikan, yang
mencangkup (a) mutu pribadi sosial, dan (b) keunggulan ilmu-teknologi-vokasi dan
profesi.

Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan di Sekolah Luar Biasa (SLB) Timoasigho


Desa Lagadi antara lain : apabila kegiatan belajar mengajar mampu membentuk pola tingkah
laku peserta didik sesuai tujuan pendidikan, serta dapat dievaluasi melalui pengukuran
dengan menggunakan tes dan non tes. Proses pembelajaran akan berjalan efektif apabila
dilakukan melalui persiapan dan perencanaan yang matang dengan harapan agar peserta
didik mampu mandiri dan meningkatkan potensi secara optimal sehingga dapat berguna bagi
dirinya, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara sesuai dengan batas kemampuan masing-
masing.

1. Sekolah Luar Biasa (SLB) Timoasigho Desa Lagadi


B. Landasan Pengembangan
Landasan hukum penyusunan Kurikulum Pendidikan Sekolah Luar Biasa (SLB) Timoasigho
Desa Lagadi didasarkan pada :
1. Undang-undang Dasar Repiblik Indonesia Tahun 1945 Pasal 31 tentang Pendidikan
Nasional mengamanatkan :
a. Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan. Setiap warga negara wajib
mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya.
b. Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional
yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.
c. Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya dua puluh persen
dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran pendapatan dan
belanja daerah untuk memenihi kebutuhan penyelengaraan pendidikan nasional.
d. Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi
nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta
kesejahteraan umat manusia.
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, berbunyi sebagai berikut :
a. Pasal 1 ayat (19) Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
b. Pasal 5 Ayat (1) Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh
pendidikan yang bermutu. (2) Warga negara yang memiliki kelainan fisik,
emosional, mental, intelektual, dan/atau sosial berhak memperoleh pendidikan
khusus. (3) Warga negara di daerah terpencil atau terbelakang serta masyarakat adat
yang terpencil berhak memperoleh pendidikan layanan khusus. (4) Warga negara
yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa berhak memperoleh
pendidikan khusus.
c. Pasal 17 ayat (1) Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi
jenjang pendidikan menengah.
d. Pasal 32 ayat (1) Pendidikan khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik yang
memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan
fisik, emosional, mental, sosial, dan/atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat
istimewa. (2) Pendidikan layanan khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik di
daerah terpencil atau terbelakang, masyarakat adat yang terpencil, dan/atau
mengalami bencana alam, bencana sosial, dan tidak mampu dari segi ekonomi. (3)
Ketentuan mengenai pelaksanaan pendidikan khusus dan pendidikan layanan khusus

2. Sekolah Luar Biasa (SLB) Timoasigho Desa Lagadi


sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut dengan
Peraturan Pemerintah.
e. Pasal 36 ayat (2) yang berbunyi Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan
dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi
daerah, dan peserta didik.
f. Pasal 38 ayat (2) yang berbunyi Kurikulum pendidikan dasar dan menengah
dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan
pendidikan dan komite sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas
pendidikan atau kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota untuk pendidikan dasar
dan Propinsi untuk pendidikan menengah.
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasioonal Pendidikan, antara lain :
a. Pasal 1 ayat (5) Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang
dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian,
kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh
peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Ayat (14) Kerangka dasar
kurikulum adalah rambu-rambu yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah ini
untuk dijadikan pedoman dalam penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan
dan silabusnya pada setiap satuan pendidikan. Ayat (15) Kurikulum tingkat satuan
pendidikan adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di
masing-masing satuan pendidikan.
b. Pasal 5 ayat (1) Standar isi mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk
mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Ayat (2)
Standar isi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat kerangka dasar dan struktur
kurikulum, beban belajar, kurikulum tingkat satuan pendidikan, dan kalender
pendidikan/akademik.
c. Pasal 6 ayat (6) Kurikulum dan silabus SD/MI/SDLB/Paket A, atau bentuk lain yang
sederajat menekankan pentingnya kemampuan dan kegemaran membaca dan
menulis, kecakapan berhitung, serta kemampuan berkomunikasi.
d. Pasal 8 ayat (1) Kedalaman muatan kurikulum pada setiap satuan pendidikan
dituangkan dalam kompetensi pada setiap tingkat dan/atau semester sesuai dengan
Standar Nasional Pendidikan. Ayat (2) Kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) terdiri atas standar kompetensi dan kompetensi dasar.
e. Pasal 17 ayat (1) Kurikulum tingkat satuan pendidikan SD/MI/SDLB, SMP/
MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB, SMK/MAK, atau bentuk lain yang sederajat
dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah/karakteristik daerah,
sosial budaya masyarakat setempat, dan peserta didik.

3. Sekolah Luar Biasa (SLB) Timoasigho Desa Lagadi


4. Peraturan menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 Standar Isi Mencangkup
lingkup materi dan tingkat Kompetensi untuk mencapai Kompetensi lulusan pada
jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Termasuk dalam S1 adalah : kerangka dasar dan
struktur kurikulum, standar kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) setiap mata
pelajaran pada setiap semester dari setiap jenis dan jenjang pendidikan dasar dan
menengah
5. Peraturan menteri Pendidikan Nasional Nomor 6 Tahun 2007. Perubahan peraturan
Meneteri Pendidikan Nasional nomor 24/2006 berbunyi, “satuan Pendidkan dapat
mengadopsi atau mengadaptasi mode kurikulum tingkat satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah dan disusun oleh badan Penelitian dan Pengembangan Departemen
Pendidikan Nasional bersama Unit terkait.

C. Tujuan Pengembangan
Pengambangan Kurikulum pada sekolah ini mengacu pada standar Nasional pendidikan
untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar Nasional Pendidikan terdiri
atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana,
pengelolaan, pembiayaan dan penilain pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional
pendidikan tersebut yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Kelulusan (SKL)
merupakan acuan utama bagi Satuan Pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.
Kurikulum disusun antara lain agar dapat memberi kesempatan siswa untuk :
a. Belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
b. Belajar untuk memahami dan menghayati
c. Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif
d. Belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain, dan
e. Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif,
kreatif dan menyenangkan

Komponen KTSP terdiri dari :

a. Tujuan pendidikan sekolah


b. Struktur dan muatan kurikulum
c. Kalender pendidikan
d. Silabus
e. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

D. Prinsip-Prinsip Pengembangan
Kurikulum pendidikan Sekolah Luar Biasa (SLB) Timoasigho Desa Lagadi dikembangkan
sesuai dengan relevansi oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dibawah koordinasi
dan Survensi Dinas Pendidikan atau Kantor Departemen Agama Kabupaten Kota (untuk

4. Sekolah Luar Biasa (SLB) Timoasigho Desa Lagadi


Pendidikan Dasar) dan Provinsi (untuk Pendidikan Menengah). Pengembangan kurikulum
ini mengacu pada S! dan SKL dan berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang
disusun oleh BSNP, serta memperhatikan pertimbangan Komite Sekolah.
Kurikulum SD-LB Pendidikan Sekolah Luar Biasa (SLB) Timoasigho Desa Lagadi
dikembangan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut :
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan anak kebutuhan
khusus dan lingkungannya
2. Beragama dan terpadu
3. Taggap terhadap pekembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
6. Belajar sepanjang hayat
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah

5. Sekolah Luar Biasa (SLB) Timoasigho Desa Lagadi


BAB II
TUJUAN
A. Tujuan Pendidikan Dasar
Tujuan pendidikan dasar adalah meletakan dasar kecerdasan kepribadian, kepribadian
akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut
demi mewujudkan tujuan tersebut. Pendidikan Sekolah Luar Biasa (SLB) Timoasigho Desa
Lagadi lebih lanjut menetapkan Visi, Misi dan Tujuan Sekolah. Dalam menetapkan hal
tersebut juga mempertimbangkan profil sekolah. Adapun Visi, Misi dan Tujaun sekolah
sebgaiai berikut.
B. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah
VISI
Meningkatkan mutu pendidikan sesuai dengan tuntutan masyarakat dan Visi :
“Memberikan pelayanan kepada para penyandang cacat usia sekolah yang memiliki kelainan
fisik, mental, sosial psikologis dan terwujudnya pelayanan pendidikan yang optimal bagi
anak berkebutuhan khusus agar mandiri dapat berperan serta dalam kehidupan
bermasyarakat yang dilandasi Iman dan Taqwa”.

MISI
1. Mengoptimalkan bimbingan terhadap anak berkebutuhan khusus.
2. Membekali keterampilan kerja sesuai dengan bakat dan keterampilan siswa.
3. Memberikan pelayanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus sesuai dengan
kemampuan dan potensi yang dimiliki secara optimal.

TUJUAN
1. Memberikan pelayanan pendidikan secara utuh dan berkesinambungan.
2. Siswa dapat memiliki keterampilan yang sesuai dengan minat dan bakatnya.
3. Menyelenggarakan pendidikan keterampilan bagi anak-anak yang tidak mampu
melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi, agar mereka dapat hidup di
masyarakat secara mandiri.

6. Sekolah Luar Biasa (SLB) Timoasigho Desa Lagadi


BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Struktur Kurikulum
Struktur dan muatan KTSP pada jenjang pendidikan dasar dan menengah yang tertuang
dalam SI meliputi lima kelompok mata pelajaran sebagai berikut.
(1) Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
(2) Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
(3) Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
(4) Kelompok mata pelajaran estetika
(5) Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan

Kelompok mata pelajaran tersebut memilik cakupan dan kegiatan masing-masing seperti
diungkapkan dalam PP19/2005 tentang standar nasional pendidikan pada pasal 6 ayat (1)
Pasal (7) sebagai berikut :
Struktur kurikulum meliputi sejumlah mata pelajaran termasuk didalamnya muatan lokal,
program kekhususan, dan pengembangan diri.

Struktur kurikulum dikembangkan untuk peserta didik berkelainan fisik, emosional,


mental, intelektual dan/atau sosial berdasarkan standar kompetensi lulusan, standar
kompetensi kelompok mata pelajaran, dan standar kompetensi mata pelajaran. Peserta didik
berkelainan dapat dikelompokkan menjadi empat kategori, (1) duplikasi kurikulum (2)
modifikasi kurikulum (3) subtitusi kurikulum (4) omisi kurikulum.
Kurikulum pendidikan khusus terdiri atas delapan sampai dengan 10 mata pelajaran,
muatan lokal, program khusus, dan pengembangan diri.
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang
disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah yang
materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansinya
ditentukan oleh satuan pendidikan.
Program khusus berisi kegiatan yang bervariasi sesuai dengan jenis ketunaannya,
yaitu: program orientasi dan mobilitas untuk peserta didik tunanetra, bina komunikasi
persepsi bunyi dan irama untuk peserta didik tunarungu, bina diri untuk peserta didik
tunagrahita, bina gerak untuk peserta didik tunadaksa, dan bina pribadi dan sosial untuk
peserta didik tunalaras, bina emosi untuk anak autis, bina belajar untuk anak kesulitan
belajar atau lambat belajar bina cerdas anak cerdas istimewa dan bina bakat untuk anak
bakat istimewa.

7. Sekolah Luar Biasa (SLB) Timoasigho Desa Lagadi


Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru.
Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, kemampuan, bakat
dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatannya difasilitasi dan
atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam
bentuk kegiatan ekstrakurikuler.
Peserta didik berkelainan tanpa disertai dengan kemampuan intelektual di bawah rata-
rata, dalam batas-batas tertentu masih dimungkinkan dapat mengikuti kurikulum standar
meskipun harus dengan penyesuian-penyesuaian. Peserta didik berkelainan yang disertai
dengan kemampuan intelektual di bawah rata-rata, diperlukan kurikulum yang sangat
spesifik, sederhana dan bersifat tematik untuk mendorong kemandirian dalam hidup sehari-
hari.

1. a. Struktur Kurikulum SLDB-A Tunanetra

Komponen Kelas dan Alokasi Waktu

I II III IV, V, dan VI

a. Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama 3

2. Pendidikan Kewarganegaraan 2

3. Bahasa Indonesia 5

4. Matematika 5

5. Ilmu Pengetahuan Alam 4

6. Ilmu Pengetahuan Sosial 3

7. Seni Budaya dan Keterampilan 4

8. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 4

b. Muatan Lokal (Bahasa Muna) 4

c. Program Khusus Orientasi dan Mobilitas 2

d. Pengembangan Diri 2

Jumlah: 30 30 30 36

8. Sekolah Luar Biasa (SLB) Timoasigho Desa Lagadi


Pendekatan Pembelajaran pada Kelas I sampai Kelas III menggunakan pendekatan Tematik
dan Kelas IV sampai Kelas VI mengacu pada pembelajaran per mata perlajaran.

b. Struktur Kurikulum SLDB-B Tunarungu

Komponen Kelas dan Alokasi Waktu

I II III IV, V, dan VI

a. Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama 3

2. Pendidikan Kewarganegaraan 2

3. Bahasa Indonesia 5

4. Matematika 5

5. Ilmu Pengetahuan Alam 4

6. Ilmu Pengetahuan Sosial 3

7. Seni Budaya dan Keterampilan 4

8. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan


4
Kesehatan

b. Muatan Lokal (Bahasa Muna) 4

c. Program Khusus Bina Komunikasi Persepsi Bunyi 2


& Irama

d. Pengembangan Diri 2

Jumlah: 30 30 30 36

Pendekatan Pembelajaran pada Kelas I sampai Kelas III menggunakan pendekatan Tematik
dan Kelas IV sampai Kelas VI mengacu pada pembelajaran per mata perlajaran.

9. Sekolah Luar Biasa (SLB) Timoasigho Desa Lagadi


c. Struktur Kurikulum SLDB-C Tunagrahita

Komponen Kelas dan Alokasi Waktu***)

I, II, dan III IV, V, dan VI

a. Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama

2. Pendidikan Kewarganegaraan

3. Bahasa Indonesia
30
4. Matematika
(Pendekatan
5. Ilmu Pengetahuan Alam 30 Tematik)

6. Ilmu Pengetahuan Sosial (Pendekatan


Tematik)
7. Seni Budaya dan Keterampilan

8. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan


Kesehatan

b. Muatan Lokal (Bahasa Muna) 4

c. Program Khusus 2

d. Pengembangan Diri 2

Jumlah: 30 36

10. Sekolah Luar Biasa (SLB) Timoasigho Desa Lagadi


d. Struktur Kurikulum SLDB-D Tunadaksa

Komponen Kelas dan Alokasi Waktu

I II III IV, V, dan VI

a. Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama 3

2. Pendidikan Kewarganegaraan 2

3. Bahasa Indonesia 5

4. Matematika 5

5. Ilmu Pengetahuan Alam 4

6. Ilmu Pengetahuan Sosial 3

7. Seni Budaya dan Keterampilan 4

1. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan


4
Kesehatan

b. Muatan Lokal (Bahasa Muna) 4

c. Program Khusus Bina Diri dan Bina Gerak 2

d. Pengembangan Diri 2

Jumlah: 30 30 30 36

Pendekatan Pembelajaran pada Kelas I sampai Kelas III menggunakan pendekatan Tematik
dan Kelas IV sampai Kelas VI mengacu pada pembelajaran per mata perlajaran.

11. Sekolah Luar Biasa (SLB) Timoasigho Desa Lagadi


e. Struktur Kurikulum SLDB-E Tunalaras

Komponen Kelas dan Alokasi Waktu

I II III IV, V, dan VI

a. Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama

2. Pendidikan Kewarganegaraan 2

3. Bahasa Indonesia 5

4. Matematika 5

5. Ilmu Pengetahuan Alam 4

6. Ilmu Pengetahuan Sosial 3

7. Seni Budaya dan Keterampilan 4

8. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 4

b. Muatan Lokal (Bahasa Muna) 4

c. Program Khusus Bina Pribadi dan Sosial 2

d. Pengembangan Diri 2

Jumlah: 30 30 30 36

12. Sekolah Luar Biasa (SLB) Timoasigho Desa Lagadi


B. Muatan Kurikulum
Sekolah Pendidikan Khusus / Sekolah Luar Biasa
Muatan kurikulum secara garis besar dapat dirangkumkan ke dalam matrik, sebagai berikut :
1. Mata Pelajaran
a. Pendidikan Agama
Pendidikan Gama Islam
Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk :
1) Menumbuhkembangkan Aqidah melalui pemberian, pemupukan, dan
pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta
pengalaman peserta didik tentang akidah Islam sehingga menjadi manusia
muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah
SWT.
2) Mewujudkan manusia Indonesia yang berakhlak mulia yang berakhlak mulia
yaitu manusi yang produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin,, betoleransi (tasamuh),
serta menjaga harmoni secara personal dan sosial.

Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam meliuputi aspek-aspek sebagai berikut : Al


Quran dan Hadist, Aqidah, Akhlak, dan Fiqih. Pendidikan Agama Islam
menekankan keseimbangan, keselarasan, dan keserasian antara hubungan manusia
dengan Allah SWT, hubungan manusia dengan sesama manusia, hubungan manusia
dengan diri sendiri, dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya.

b. Pendidikan Agama Kristen


Pendidikan Agama Kristen SD bertujuan :
1) Memperkenalkan Allah Bapa, anak dan Roh Kudus dan karya-karyanya agar
peserta didik bertumbuh iman percayanya dan meneladani Allah Tritunggal
dalam hidupnya.
2) Menanamkan pemahaman tentang Allah dan karya-karyanya kepada peserta
didik, sehingga mampu memahami dan menghayatinya.

13. Sekolah Luar Biasa (SLB) Timoasigho Desa Lagadi


3) Menghasilkan manusia Indonesia yang mampu mengahayati imannya secara
bertanggung jawab serta berakhlak mulia di tengah masyarakat yang pluralistik.

Ruang lingkup PAK meliputi aspek-aspek sebagai berikut. Allah Tritunggal (Allah
Bapa, Anak dan Roh Kudus) dan karya-Nya dan Nilai-nilai kristiani.
Pada jenjang pendidikan SD peserta didik diperkenalkan pada hakikat Allah dan
perspektif hubungan-Nya dengan manusia. Allah tidak berkarya di dalam ruang
kosong, tetapi berkomunikasi dengan manusia. Allah membina relasi dengan
manusia melalui karya-Nya.

c. Pendidikan Kewarganegaraan
Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan agar peserta didik memiliki
kmampuan sebagai berikut.
1) Berpikir secara kritis, rasional dan kreatif dalam menanggapi isu
kewarganegaraan.
2) Berpartisipasi secara bermutu dan bertanggung jawab, dan bertindak secara
cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
3) Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan
karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa
lain.
4) Berinteraksi dengan bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau
tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi

Ruang lingkup mata pelajaran pendidikan Kewarganegaraan aspek-aspek sebagai


berikut:
1) Persatuan dan kesatuan bangsa, meliputi hidup rukun dalam perbedaan, cinta
lingkungan, kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, sumpah pemuda, keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia, partisipasi dalam pembelaan negara sikap
positif terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, keterbukaan dan jaminan
keadilan.
2) Norma, hukum dan peraturan, meliputi tertib dalam kehidupan keluarga, tata
tertib di sekolah, norma yang berlaku di masyarakat, peraturan-peraturan daerah,
norma-norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sistem hukum dan
peradilan nasional, hukum dan peradilan internasional.
3) Hak Asasi Manusia, meliputi hak dan kewajiban anak, hak dan kewajiban
anggota masyarakat, instrumen nasional dan internasional HAM, pemajuan
penghormatan dan perlindungan HAM

14. Sekolah Luar Biasa (SLB) Timoasigho Desa Lagadi


4) Kebutuhan warga negara, meliputi hidup gotong royong, harga diri sebagai
masyarakat, kebebasan berorganisasi, kemerdekaan mengeluarkan pendapat,
menghargai keputusan bersama, prestasi diri, persamaan kedudukan warga
negara.
5) Konstitusi negara, meliputi proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang
pertama, konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, hubungan
dasar negara dengan konstitusi.
6) Kekuasaan dan politik, meliputi pemerintahan desa dan kecamatan,
pemerintahan daerah dan otonomi, pemerintah pusat, demokrasi dan sistem
politik, budaya politik, budaya demokrasi menuju masyarakat madani, sistem
pemerintahan, pers dalam masyarakat demokrasi.
7) Pancasila, meliputi, kedudukan pancasila sebagai dasar negara dan ideologi
negara, proses perumusan pancasila sebagai dasar negara, pengamalan nilainilai
pancasila dalam kehidupan sehari-hari, pancasila sebagai ideologi terbuka. h.
Globalisasi, meliputi: globalisasi di lingkungannya, politik luar negeri Indonesia
di era globalisasi, dampak globalisasi, hubungan internasional danorganisasi
internasional, dan mengevaluasi globalisasi.

d. Bahasa Indonesia
Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut :
1) Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik
secara lisan maupun tulis
2) Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa
persatuan dan bahasa negara.
3) Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif
untuk berbagai tujuan.
4) Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual,
serta kematangan emosional dan sosial.
5) Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan,
memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
berbahasa.
6) Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan
intelektual manusia Indonesia.

Ruang lingkup mata pelajaran bahasa Indonesia mencakup komponen kemampuan


berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut: 1.
Mendengarkan 2. Berbicara 3. Membaca (Braille) 4. Menulis (Braille).

15. Sekolah Luar Biasa (SLB) Timoasigho Desa Lagadi


Pada akhir pendidikan di SDLB peserta didik telah membaca sekurang-kurangnya 5
buku sastra dan non sastra.

e. Matematika
Mata pelajaran Matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut :
1) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan
mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat,
dalam pemecahan masalah
2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika
dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan
pernyataan matematika,
3) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi
yang diperoleh,
4) Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain
untuk memperjelas keadaan atau masalah, dan
5) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu
memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika,
serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

Ruang lingkup mata pelajaran matematika Satuan Pemdidikan Sekolah Dasar Luar
Biasa meliputi aspek sebagai berikut : Bilangan, Geometri, Pengukuran, Serta
Pengolahan Data

f. Ilmu Pengetahuan Alam


Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut :
1) Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan
keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya,
2) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang
bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,
3) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya
hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, teknologi dan masyarakat
4) mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,
memecahkan masalah dan membuat keputusan
5) meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan
melestarikan lingkungan alam,

16. Sekolah Luar Biasa (SLB) Timoasigho Desa Lagadi


6) meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya
sebagai salah satu ciptaan Tuhan, dan
7) memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi

Ruang lingkup mata pelajaran IPA untuk SDLB meliputi aspek-aspek sebagai
berikut:
1) Mahluk hidup dan proses kehidupan yaitu manusia, hewan, tumbuhan, dan
interaksinya dengan lingkungan serta kesehatan.
2) Benda, materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi cair, padat, dan gas.
3) Energi dan perubahannya meliputi gaya, bunyi, panas, magnet, listrik,
cahaya, dan pesawat sederhana.
4) Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda
langit lainnya.

g. Ilmu Pengetahun Sosial


Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemapmpuan sebagai
berikut :
1) Mengenal konsep-konsep yang penting dalam kehidupan bermasyarakat dan
lingkungannya
2) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kreatif, ingin tahu, inkuiri,
memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial
3) Memiliki kemampuan dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan
kemanuasiaan, serta berkebangsaan
4) Mampu berkomunikasi, bekerja sama dan berkompetensi dalam masyarakat
yang majemuk baik secara lokal, nasional maupun global.

Ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek sebagai berikut : (1)
Manusia, tempat, dan lingkungan; (2) Waktu, keberlanjutan, dan perubahan; (3) Sistem
sosial dan budaya; dan (4) Perilaku ekonomi dan kesejahteraan.

h. Seni Budaya dan Keterampilan


Mata pelajaran seni budaya dan keterampilan bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut :
1. Memahami konsep dan pentingnya seni budaya dan keterampilan

2. Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya dan keterampilan

3. Menampilkan kreativitas melalui seni budaya dan keterampilan

17. Sekolah Luar Biasa (SLB) Timoasigho Desa Lagadi


4. Menampilkan peran serta dalam seni budaya dan keterampilan dalam tingkat
lokal, regional, maupun global.

Ruang Lingkup Mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan meliputi aspek-aspek
sebagai berikut.
1. Seni rupa, mencakup pengetahuan, keterampilan, dan nilai dalam menghasilkan
karya seni berupa lukisan, patung, ukiran, cetak-mencetak, dan sebagainya

2. Seni musik, mencakup kemampuan untuk menguasai olah vokal, memainkan


alat musik, apresiasi karya musik

3. Seni tari, mencakup keterampilan gerak berdasarkan olah tubuh dengan dan
tanpa rangsangan bunyi, apresiasi terhadap gerak tari

4. Seni drama, mencakup keterampilan pementasan dengan memadukan seni


musik, seni tari dan peran

5. Keterampilan, mencakup segala aspek kecakapan hidup ( life skills ) yang


meliputi keterampilan personal, keterampilan sosial, keterampilan vokasional
dan keterampilan akademik.

Di antara keempat bidang seni yang ditawarkan, minimal diajarkan satu bidang
seni sesuai dengan kemampuan sumberdaya manusia serta fasilitas yang
tersedia. Pada sekolah yang mampu menyelenggarakan pembelajaran lebih dari
satu bidang seni, peserta didik diberi kesempatan untuk memilih bidang seni
yang akan diikutinya. Pada tingkat SDLB, mata pelajaran Keterampilan
ditekankan pada keterampilan vokasional, khusus kerajinan tangan.

i. Pendidikan Jasmani, Olahrag dan Kesehatan


Mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan bertujuan agar peserta
didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
1) Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan
pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai
aktivitas j asmani dan olahraga yang terpilih
2) Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik.
3) Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar
4) Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilainilai
yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan
5) Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama,
percaya diri dan demokratis
6) Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang
lain dan lingkungan

18. Sekolah Luar Biasa (SLB) Timoasigho Desa Lagadi


7) Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih
sebagai infomiasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup
sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif

Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan


meliputi aspek-aspek sebagai berikut :
1) Permainan dan olahraga meliputi: olahraga tradisional, permainan eksplorasi
gerak, keterampilan lokomotor non-lokomotor,dan manipulatif, atletik, kasti,
rounders, kippers, sepak bola, bola basket, bola voli, tenis meja, tenis lapangan,
bulu tangkis, dan beladiri, serta aktivitas lainnya
2) Aktivitas pengembangan meliputi: mekanika sikap tubuh, komponen kebugaran
jasmani, dan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya
3) Aktivitas senam meliputi: ketangkasan sederhana, ketangkasan tanp alat,
ketangkasan dengan alat, dan senam lantai, serta aktivitas lainnya
4) Aktivitas ritmik meliputi: gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam aerobik
serta aktivitas lainnya
5) Aktivitas air meliputi: permainan di air, keselamatan air, keterampilan bergerak
di air, dan renang serta aktivitas lainnya
6) Pendidikan luar kelas, meliputi: piknik/karyawisata, pengenalan lingkungan,
berkemah, menjelajah, dan mendaki gunung
7) Kesehatan, meliputi penanaman budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-
hari, khususnya yang terkait dengan perawatan tubuh agar tetap sehat, merawat
lingkungan yang sehat, memilih makanan dan minuman yang sehat, mencegah
dan merawat cidera, mengatur waktu istirahat yang tepat dan berperan aktif
dalam kegiatan P3K dan UKS

2. Muatan Lokak Pendidikan Sekolah Luar Biasa (SLB)

No Muatan Lokal Muatan Kurikulum


1 Bahasa Daerah Muna Tujuan : membantu peserta didik dalam membentuk
pembiasaan menggunakan bahasa ibu (daerah) dalam
berkomunikasi dan teratur melalui pengertian, pemahaman
dan pembiasaan sehingga peserta didik dapat :
1. Menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan yang baik
2. Mengembangkan kebisaaan hidup sesuai dengan norma
yang berlaku
3. Memahami penyingnya keakraban denagn IPTEK dan
lingkungan

19. Sekolah Luar Biasa (SLB) Timoasigho Desa Lagadi


4. Menumbuhkan sikap positif terhadapperaturan yang
berlaku
2 Bahasa Inggris Tujuan : membina keterampilan berbahasa dan berkomunikasi
secara lisan dan tertulis untuk menghadapi perkembangan
IPTEK dalam menyongsong Era Globalisasi

3. Program Khusus Sekolah Luar Biasa


Orientasi dan mobilisasi, Bina Komunikasi Persepsi Bunyi dan irama, Bina Diri,
Bina Daksa berfungsi untuk mengatasi keterbatasan siswa sebagai akbat langsung dan
tidak langsung dari ketunaan yang disandangnya. Kemandirian siswa dalam bergerak
dan berpindah tempat dapat mendukung keberhasilan siswa dalam proses belajar
mengajar maupun dalam kehidupan bermasyarakat.
Orientasi dan mobilisasi, Bina Komunikasi Persepsi Bunyi dan irama, Bina Diri,
Bina Gerak berfungsi untuk Memberikan keterampilan agar siswa tunantera dapat
memasuki berbagai lingkungan yang baikyang sudah dikenal maupun yang belum
dikenal dengan aman, efektif dan efisien tanpa banyak meminta bantuan orang lain.
Dengan kemampuan Orientasi dan mobilisasi, Bina Komunikasi Persepsi Bunyi
dan irama, Bina Diri, Bina Gerak maka dapt memberikan pengaruh positifbagi kesahatan
fisik dan mental siswa. Dengan demikian kesempatan dan kemudahan untuk berpergian
sehingga akan memperkaya konsepdan keanekaragaman pengalaman. Untuk
mendukukng tujuan diatas maka dalam pembelajarannya mata pelajaran Orientasi dan
mobilisasi, Bina Komunikasi Persepsi Bunyi dan irama, Bina Diri, Bina Gerak diberikan
secara fleksibel.

No Program Khusus Muatan Kurikulum


1. Orientasi dan Mobilitas Tujuan : membekali peserta didik agar dapat lebih mandiri
dalam kegiatan sehari-hari di dalam lingkungan kehidupan
masyarakat.
Ruang lingkup :
1. Pengetahuan dasar tentang pendidikan orientasi dan
mobilitas
2. Latihan penggunaan alat-alat indera yang masih
berfungsi
3. Penggunaan alat bantu orientasi dan mobilitas
4. Kemampuan untuk mengenal lingkunag terbatas
5. Kemampuan untuk mengenal dan menjelajah

20. Sekolah Luar Biasa (SLB) Timoasigho Desa Lagadi


lingkungan yang lebih luas
6. Dapatberpergian mandiri tanpa bantuan orang lain
2. Bina Komunikasi Persepsi Tujuan :
Bunyi dan Irama 1. Agar siswa tuna rungu dapat terhindar dari cahaya
hidup yang selalu tergantung dari daya penglihatannya
sehingga cara hidupnya mendekati normal
2. Agar kehidupan emosi siswa tuna rungu berkembang
lebih seimbang
3. Agar penyesuaian siswa tuna rungu menjadi lebih baik
berkat pengalamannya yang lebih luas
4. Agar motorik siswa tuna rungu dapat berkembang lebih
sempurna
5. Agar siswa tuna rungu mempunyai kemungkinan untuk
mengadakan kontak komunikasi yang lebih sebagai
bekal hidup dimasyarakat yang mendengar
6. Mengambangkan kesadaran alat bunyi
7. Macam-macam sembuer bunyi, makna bahasa agar
mampu berkomunikasi lebih baik dengan
lingkungannya.
Ruang lingkup : memantapkan kesadaran akan ada dan
tidak adanya bunyi bahasa yang didengarnya dengan
semakin mengandalkan manfaat sisapendengarannya saja
3. Bina Gerak Anak Tunadaksa merupakan suatu upaya pendidikan dalam
bentuk kegiatan, pengembangan dan latihanm dalam
mengembangkan pengetahuan, keterampilan, nilai dan
sikap bagti anak tuna daksa agar :
1. Gerak motorik serasi, sehat dan kuat, sehingga dapat
mempu melakukan gerakan sesuai dengan fungsinya
2. Mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan
mampu mengatasi kesulitas dalam kehidupan sehari-
hari

Atas dasar pencapaian diatas, maka mata pelajaran Bina


Gerak Mencakup dua tujuan :
1. Tujuan umum
Mata pelajaran bina gerak bertujuan agar siswa
memiliki pengetahuan, sikap dan nilai serta kemampuan
motorik sebagai bekal agar mampu menyesuaikan diri

21. Sekolah Luar Biasa (SLB) Timoasigho Desa Lagadi


dengan lingkungan.
2. Tujuan khusus
Mata pelajaran bina gerak pada SDLB Tunadaksa
bertujuan agar siswa memiliki pengetahuan
keterampilan dan keterampilan Bina Gerak pada tingkat
mahir.
Ruang lingkup materi / bahan kajian Bina Gerak
Tunadaksa adalah sebagai berikut:
a. Gerak kontrol kepala
b. Gerak anggota tubuh
c. Pindah diri dan menolong diri sendiri
d. Gerak koordinasi
e. Permainan
f. alat bantu
g. Penyelamatan dri dari bahaya
4. Bina Diri Tujuan bina diri untuk mengembangkan sikap dan
kebiasaan-kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari untuk
dapat mengurus diri sendiri sehingga mereka dapat
menyesuaikan diri dalam kehidupan bermasyarakat.
Ruang lingkup mata pelajaran Bina Diri meliputi : Usaha
membersihkan dan merapikan diri, kebersihan lingkungan
dan kesehatan, berbusana, minum dan makan dan
menghindari bahaya

4. Kegiatan Pengembangan Diri Sekolah Luar Biasa (SLB)

Pengambangan diri adalah kegiatan bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta


didik unruk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat,
minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Untuk itu Pendidikan Sekolah
Luar Biasa (SLB) Timoasigho Desa Lagadi memberikan pilihan kepada siswa untuk
memilih jenis pengembangan diri yang disiapkan yaitu :

No Pengembangan Diri Muatan Kurikulum


1. Kepramukaan Tujuan :
1. Sebagai wahan siswa untuk berlatih
2. Melatih siswa agar terampil dan mandiri
3. Melatih siswa agar mempertahankan hidup
4. Mananamkan jiwa sosial dan peduli orang lain
5. Melatih memecahkan permasalahan

22. Sekolah Luar Biasa (SLB) Timoasigho Desa Lagadi


6. Menanamkan sikap kerjasama dalam kelompok
2. Seni Musik Tujuan :
1. Sebagai wahan peserta didik untuk melatih dan
mengembangkan bakat bermain musik
2. Latih melatih peserta didik untuk terampil berolah
vokal
3. Malatih peserta didik untuk terampil menggunakan alat
musik sederhana
4. Melatih sikap kerja sama dalam sebuah kelompok
musikal

3. Komputer Tujuan :
1. Agar siswa dapat mengoperasikan dan memanfaatkan
komputer sebagai sarana mendapatkan informasi
2. Dapat mengikuti perkembangan IPTEK
3. Untuk membantu siswa dalam menyelesaikan tugas-
tugas belajar
4. Olahraga Tujuan :
1. Mengembangkan keterampilan pengelolaan dalam
upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran
jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktifitas
jasmani dan olahraga yang dipilih
2. Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan
psikis yang lebih baik
3. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak
dasar
4. Mengembangkan sikap positif, jujur, disiplin,
bertanggung jawab, kerja sama, percaya diri dan
demokratis
5. Mengembangkan dan melaksanakan olahraga
6. Adaprif sedangkan olahraga yang fitrkan
pengembangan adalah atletik dan permainan mengingat
cabang olahraga yang dipertandingkan dalam
PORSENI PLB utamanya dua cabang tersebut

5. Pengaturan Beban Belajar

23. Sekolah Luar Biasa (SLB) Timoasigho Desa Lagadi


Beban belajar menggunakan sistem paket dengan beban belajar maksimal 30 – 36 jam
pelajaran per minggu. Satu jam pelajaran 30 untuk SD-LB dengan rincian pada halaman
berikut :

Satu Jam
Jumlah Jam Minggu Efektif
Pelajaran Waktu Pembelajaran /
Kelas Pelajaran Per Per Tahun
Tatap Muka Jam Per Tahun
Minggu Ajaran
/ Menit
884-1064 Jam
I s.d III 30 30 34 - 38 Pembelajaran
( 30940 – 37240 Menit )
1088-1216 Jam
IV s.d VI 30 30 34 - 38 Pembelajaran
( 38080 – 42560 Menit )

Keterangan :

1. Untuk Kelas I, II, III jumlah pelajaran per minggu 30 jam, minggu efektif 34 – 48
minggu/tahun atausetara dengan 884 – 1064 jam pembelajaran per tahun. Tiap jam
pelajaran disediakan waktu 30’ tatap muka.
2. Untuk kelas IV, V, VI jumlah jam pelajaran per minggu 36 jam, minggu efektif 34 – 38
minggu/tahun atau setara dengan 1088 – 1216 jam pembelajaran. Sarujam pelajaran sama
dengan 30’.

6. Ketuntasan belajar

N Komponen Ketuntasan Belajar


o
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 65%
2. Pendidikan Kewarganegaraan dan Kepribadian 70%
3. Bahasa Indonesia 65%
4. Bahasa Inggris 60%
5. Matematika -
6. Ilmu Pengetahuan Alam 60%
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 65%
8. Seni Budaya dan Keterampilan 65%
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 70%
10. Keterampilan Vokasional/Teknologi Infromasi 65%
dan
B. Komunikasi
60%
70%

24. Sekolah Luar Biasa (SLB) Timoasigho Desa Lagadi


C. Muatan Lokal 65%
(Bahasa Daerah Muna) B
Program Khusus Pengembangan Diri B
1. Pramuka B
2. Seni Musik B
3. Komputer
4. Olahraga

7. Kenaikan Kelas dan Kelulusan

a. Kriteria Kneaikan Kelas


Persyaratan kenaikan kelas
1) Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun
2) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada dua semester kelas yang
diikuti
3) Siswa dinyatakan naik kelas apabila yang bersangkutan telah mencapai kriteria
ketuntasan minimal pada semua indikator, Kompetensi Dasar(KD) dan Standar
Kompetensi (SK) pada semua mata pelajaran.
4) Peserta didik dinyatakan harus mengulang apabila tidak mencapai kriteria
ketuntasan minimal pada banyak indikator, KD, dan SK pada lebih dari (4)
empat Mata Pelajaran sampai batas akhir tahun ajaran
5) Ketika mengulang dikelas yang sama, nilai peserta didik untuk semua indikator,
KD, dan SK yang ketuntasan belajar minimumnya sudah dicapai minimal sama
dengan yang dicapai pada tahun sebelumnya
6) Tidak terdapat nilai dibawah KKM maksimal 4 mata pelajaran pasa semester
yang diikuti
7) Memiliki nilai minimal baik untuk aspek kepribadian, kelakuan dan kerajinan
padas semester yang diikuti

b. Kriteri Kelulusan
Berdasarkan PP 197 2005 pasal 72 ayat (1), peserta didik dinyatakan lulus dari
satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah setelah
1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran
2) Memperoleh nilai minimal baika (65) pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran, kelompok mata pelajaran, agama dan akhlak mulia, kewarganegaraan
dan kepribadian, estetika, jasmani, olahtaga dan kesehatan
3) Lulus ujian sekolah atau madrasah untuk kelompok mata pelajaran ilmu
pengetahuan dan teknologi, dan

25. Sekolah Luar Biasa (SLB) Timoasigho Desa Lagadi


4) Lulus ujian nasional

7. Pendidikan Kecakapan Hidup

Pendidikan kecakapan hidup (life skils) di Sekolah Luar Biasa (SLB) Timoasigho Desa
Lagadi dilaksanakan secara integral dari semua mata pelajaran. Kecakapan hidup yang
dimaksud adalah kecakapan pribadi, kecakapan sosial, dan kecakapan perilaku.
Implimentasinya dapat dilakukan di lingkungan rumah, masyarakat maupun secara
terprogram disekolah.

Disamping itu untuk kecakapan prilaku, vokasional dan akademik dikembangkan melalui
paket program.
a. Kecakapan prilaku : diintegrasikan melalui kehiatan keagamaan dan pembiasaan
disekolah
b. Kecakapan vokasional : diajarkan melalui kegiatan keteramilan dasar dan kerajinan
tangan
c. Kecakapan akademik : dikembangkan melalui kegiatan tambahan jam belajar dalam
bentuk latihan membaca, menulis dan berhitung.

9. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global

Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global adalah pendidikan yang berusaha
semaksimal mungkin memanfaatkan potensi keunggulan lokal dan kebutuhan daya
saing global dalam aspek ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi
yang semuanya itu bermanfaat bagi pengembangan peserta didik.

Sebagai daerah pariwisata, perlu memandfaatkan sumber daya lokal yang potensial
untuk menunjang dunia pariwisata. Bentuk program keunggulannya diintegrasikan ke
dalam kurikulum muatan lokal.

10. Pendidikan berbasis budaya dan Karakter Bangsa

Cara-cara menanamkan nilai-nilai pendidikan budaya dan karakter bangsa di Sekolah


adalah sebagai berikut :

1) Memberi teladan berprilaku terpuji kepada peserta didik


2) Melalui pengintegrasian semua mata pelajaran
3) Melalui kegiatan pengembangan diri
4) Melalui budaya sekolah seperti memberi salam, memperingati hari besar keagamaan,
menjaga kebersihan, mengadakan pentas seni, merayakan ulang tahun dan memberi
sumbangan sosial

Nilai dan Deskripsi Nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa

26. Sekolah Luar Biasa (SLB) Timoasigho Desa Lagadi


NILAI DESKRIPSI
1. Religius Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang
dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain dan hidup rukun
dengan pemeluk agama lain

2. Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang
yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan dan pekerjaan

3. Toleransi Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis,
pendapat, sikap dan tindakan orang lain yang yang berbeda dari dirinya

4. Disiplin Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai
ketentuan dan peraturan

5. Kerja Keras Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi


berbagai hambatan belajar dan tugas serta menyelesaikan tugas dengan
sebaik-baiknya
6. Kreatif Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru
dari sesuatu yang telah dimiliki
7. Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam
menyelesaikan tugas-tugas

8. Demokratis Cara berpikir, bersikap dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban
dirinya dan orang lain

9. Rasa Ingin Tahu Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam
dan meluas dari sesuatu yang dipelajari, dilihat dan didengar

10.Semangat Kebangsaan Cara berpikir, bertindak dan berwawasan yang menempatkan kepentingan
bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya

11. Cinta Tanah Air Cara berpikir, bersikap dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan,
kepedulian dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik,
sosial, budaya, ekonomi dan politik bangsa
12. Menghargai Prestasi Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu
yang berguna bagi masyarakat dan mengakui serta menghormati
keberhasilan orang lain

13. Bersahabat/Komunikatif Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul dan bekerja
sama dengan orang lain

14. Cintai Damai Sikap, perkataan dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang
dan aman atas kehadiran dirinya

15. Gemar Membaca Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang
memberikan kebajikan dirinya

16. Peduli Lingkungan Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada
lingkungan alam sekitarnya dan mengembangkan upaya-upaya untuk
memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi

27. Sekolah Luar Biasa (SLB) Timoasigho Desa Lagadi


17. Peduli Sosial Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan
masyarakat yang membutuhkan

18. Tanggung -jawab Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya,
yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan
(alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa

BAB IV
PENUTUP

Puji syujur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan bimbingan,
petunjuk dan kemudahan sehingga kami berjhasil menyusun kurikulum Pendidikan Sekolah
Luar Biasa (SLB) Timoasigho Desa Lagadi Sulawesi Tenggara. Kami juga menyampaikan
terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan moril maupun materil.
Kami menyadari bahwa kurikulum ini masih banyak kekurangannya maka saran
perbaikan dan masukan dari semua pihak

28. Sekolah Luar Biasa (SLB) Timoasigho Desa Lagadi

Anda mungkin juga menyukai