Anda di halaman 1dari 51

PANDUAN PENYELENGGARAAN

PENINGKATAN INDEKS KELUARGA SEHAT (IKS)


MELALUI INTERVENSI LANJUT
PROGRAM INDONESIA SEHAT
DENGAN PENDEKATAN KELUARGA (PIS-PK)

PEMERINTAH KOTA SURABAYA


DINAS KESEHATAN
UPTD. PUSKESMAS BALONGSARI
Jl. Balongsari Tama No. 2 Surabaya
Telp. 031 – 7417104
LEMBAR PENGESAHAN

PANDUAN PENYELENGGARAAN
PENINGKATAN INDEKS KELUARGA SEHAT (IKS)
MELALUI INTERVENSI LANJUT
PROGRAM INDONESIA SEHAT
DENGAN PENDEKATAN KELUARGA (PIS-PK)

TELAH DIPERIKSA DAN DISETUJUI :

Supervisor PIS-PK Puskesmas Penanggung Jawab Program

dr. Novianti Nur Pramaliantari Dewi Solicha, AM.d Kep


NIP. - NIP.198703052023212004

Menyetujui,

Kepala UPTD Puskesmas Balongsari

dr. Dewi Ayuning Asih


NIP. 19791128 200604 2 028

ii │Panduan PIS-PK
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada ALLAH SWT karena atas berkat rahmatNYA
kami dapat menyelesaikan Panduan Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan
Keluarga (PIS-PK) .
Panduan PIS-PK ini disusun sebagai acuan untuk melaksanakan kegiatan
Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga di Puskesmas Balongsari.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah terlibat dalam menyusun panduan ini, dan kami menyadari panduan ini masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami
harapkan .
Akhirnya kami mengharapkan semoga Panduan Penyelenggaraan Program
Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga dapat memberi manfaat bagi pelayanan
kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas Balongsari.

Surabaya,

Penyusun

Dewi Solicha, AM.d Kep


NIP.198703052023212004

iii │Panduan PIS-PK


DAFTAR ISI

JUDUL.....................................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................................ii
KATA PENGANTAR...............................................................................................iii
DAFTAR ISI............................................................................................................ iv
BAB I DEFINISI....................................................................................................... 1
1.1 LATAR BELAKANG......................................................................................1
1.2 TUJUAN........................................................................................................3
1.3 DEFINISI OPERASIONAL............................................................................3
BAB II RUANG LINGKUP........................................................................................7
2.1 PROKESGA..................................................................................................8
2.1.1 Bl(Pengenalan Tempat).....................................................................8
2.1.2 Blok II (Keterangan Keluarga)............................................................9
2.1.3 Blok III (Keteranagn Pengumpul Data)...............................................10
2.1.4 Blok IV (Keterangan Anggota Keluarga)............................................11
2.1.5 Blok V (Keterangan Individu).............................................................13
2.1.6 Ketentuan Pengisian Indikator...........................................................13
2.2 APLIKASI KELUARGA SEHAT V.2.0...........................................................15
BAB III TATA LAKSANA..........................................................................................26
3.1 MENGUMPULKAN DATA DAN MENGOLAH DATA....................................26
3.1.1 Pengumpulan Data Keluarga.............................................................26
3.1.2 Penyimpanan Data.............................................................................27
3.1.3 Pengolahan Data...............................................................................28
3.2 MENGINDENTIFIKASI MASALAH KESEHATAN.........................................33
3.3 MENETAPKAN URUTAN PRIORITAS MASALAH.......................................36
3.4 MENCARI AKAR PENYEBAB MASALAH....................................................38
3.5 MENETAPKAN ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH............................39
3.6 MENYUSUN RENCANA USULAN KEGIATAN............................................40
3.7 MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN................................42
3.8 MELAKSANAKAN INTERVENSI LANJUT....................................................44
3.8.1 Latar Belakang Intervensi Lanjut 2023...............................................44
3.8.2 Kegiatan Intervensi Lanjut 2023.........................................................46
3.8.3 Cara Pelaksanaan Kegiatan..............................................................47
3.8.4 Target dan Sasaran Intervensi Lanjut 2923.......................................47
3.8.5 Jadwal Intervensi Lanjut 2023............................................................48
BAB IV DOKUMENTASI..........................................................................................49
BAB V DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................50

iv │Panduan PIS-PK
BAB I
DEFINISI
1.1 LATAR BELAKANG
Program Indonesia Sehat merupakan salah satu dari agenda ke-5 Nawa Cita
yaitu Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia.Program didukung oleh program
sektoral lainnya yaitu Program Indonesia Pintar, Program Indonesia Kerja dan Program
Indonesia Sejahtera.
Upaya pencapaian prioritas pembangunan kesehatan dalam Program Indonesia
Sehat dilaksanakan dengan mendayagunakan segenap potensi yang ada baik dari
pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota, maupun masyarakat. Pembangunan
kesehatan dimulai dari unit terkecil yaitu keluarga
Sasaran dari Program Indonesia Sehat adalah meningkatnya derajat kesehatan
dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
yang didukung dengan perlindungan finansial dan pemerataan pelayanan kesehatan.
Dasar Program Indonesia dengan Pendekatan Keluarga tertuang dalam
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2016 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Melalui upaya Pendekatan
Keluarga,serta Peraturan Bersama Sekjen Kemenkes RI dan Dirut BPJS Nomor
HK.02.05/III/SK/089/2016 Nomor 3 Tahun 2016 Tentang Petunjuk Teknis Pelayanan
Pembayaran Kapitasi Berbasis Pemenuhan Komitmen Pelayanan Pada Faskes
Kesehatan Tingkat I.
Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan menegakkan tiga Pilar Utama
yaitu:
1. Penerapan Paradigma Sehat.
2. Penguatan Pelayanan Kesehatan.
3. Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Penerapan paradigma sehat dilakukan dengan strategi pengarustamaan kesehatan
dalam pembangunan,penguatan upaya promotif dan preventif serta pemberdayaan
masyarakat. Penerapan Paradigma Sehat yaitu membuat yang sehat semakin sehat
dan tidak menjadi sakit dengan mengutamakan promotif dan preventif.
Penerapan paradigma sehat dilakukan dengan strategi pengarustamaan kesehatan
dalam pembangunan,penguatan upaya promotif dan preventif serta pemberdayaan
masyarakat. Penerapan Paradigma Sehat yaitu membuat yang sehat semakin sehat
dan tidak menjadi sakit dengan mengutamakan promotif dan preventif.
Penguatan pelayanan kesehatan dilakukan dengan strategi peningkatan akses
pelayanan kesehatan,optimasasi sistem rujukan dan peningkatan mutu menggunakan
pendekatan continum of care dan intervensi berbasis resiko kesehatan.Pelaksanaan
JKN dilakukan dengan strategi perluasan sasaran dan manfaat (benefit), serta kendali
mutu dan biaya. Kesemuanya ditujukan kepada tercapainya keluarga sehat.
v │Panduan PIS-PK
Pelaksanaan Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK)
diperlukan pendekatan keluarga yang mengintegrasikan Upaya Kesehatan
Perseorangan (UKP) dan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) secara
berkesinambungan dengan target keluarga,berdasarkan data dan informasi dari Profil
Kesehatan Keluarga (Prokesga).
Pendataan /survei Keluarga Sehat dalam Program Indonesia Sehat menggunakan 12
indikator yaitu :
1. Keluarga Mengikuti Program Keluarga Berencana (KB).
2. Persalinan Ibu di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
3. Bayi Mendapat Imunisasi Dasar Lengkap.
4. Bayi Mendapat ASI Eksklusif.
5. Pertumbuhan Balita Dipantau.
6. Penderita TB Paru Berobat Sesuai Standart.
7. Penderita Hipertensi Berobat Teratur.
8. Penderita Gangguan Jiwa Berat Diobati dan Tidak Diterlantarkan.
9. Anggota Keluarga Tidak Ada Yang Merokok.
10. Keluarga Sudah Menjadi Anggota JKN.
11. Keluarga Menggunakan Sarana Air Bersih.
12. Keluarga Menggunakan Jamban Keluarga.
Dari pendataan dengan menggunakan 12 indikator akan diketahui nilai IKS (Indeks
Keluarga Sehat) Sehat, Pra Sehat dan Tidak Sehat baik di tingkat individu, keluarga,
RT, RW, serta IKS Kelurahan.
Puskesmas Tanjungsari merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan UKM dan UKP tingkat pertama dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan setinggi-tingginya di wilayah
kerja. Fungsi UKM dan UKP harus seimbang,upaya kesehatan perseorangan saja
dengan program JKN belum cukup untuk mengangkat derajat kesehatan masyarakat.
Pendekatan keluarga adalah salah satu cara kerja Puskesmas Balongsari untuk
meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan akses pelayanan kesehatan di
wilayah kerja dengan mendatangi keluarga.Dengan memanfaatkan data dan informasi
dari Profil Kesehatan Keluarga (Prokesga) dilakukan kunjungan rumah / kelompok
UKBM dilakukan secara terjadwal.
Pelaksanaan pendekatan keluarga di Puskesmas Balongsari mencakup langkah-
langkah sebagai berikut :
1. Pendataan kesehatan keluarga menggunakan formulir Prokesga oleh Pembina
Keluarga.
2. Pembuatan, pengelolaan dan pengolahan data.
3. Analisis, perumusan intervensi masalah, penyusunan rencana Puskesmas.

vi │Panduan PIS-PK
4. Pelaksanaan penyuluhan kesehatan melalui kunjungan rumah atau kunjungan ke
kelompok UKBM oleh Pembina Keluarga.
5. Pelaksanaan penyuluhan kesehatan melalui kunjungan rumah atau kunjungan ke
kelompok UKBM oleh Pembina Keluarga.
6. Pelaksanaan pelayanan kesehatan di dalam dan luar gedung.
Pelaksanaan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga akan
memperkuat Manajemen Puskesmas yang akan mengintegrasikan seluruh manajemen
yang ada dalam menyelesaikan masalah prioritas kesehatan di wilayah kerja.
1. Tujuan Khusus :

a. Sebagai acuan dalam menyusun rencana usulan kegiatan yang mendukung

pelaksanaan intervensi Program Indonesia Sehat di Puskesmas Balongsari.

b. Tersedianya data yang akurat untuk menjadi dasar dalam merumuskan

permasalahan yang ada dalam penyelenggaraan Program Indonesia Sehat

Dengan Pendekatan Keluarga.

1.2 TUJUAN
1.2.1 Tujuan Umum
Sebagai panduan dan acuan penyelenggaraan Manajemen Puskesmas
melalui Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga secara
efektif dan efisien berdasarkan perencanaan yang telah disusun dalam upaya
peningkatan mutu dan perbaikan yang berkesinambungan di Puskesmas
Balongsari
1.2.2 Tujuan Khusus
a. Menyelenggarakan PIS-PK sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
b. Memperoleh data Indeks Keluarga Sehat sesuai kondisi riil wilayah kerja
Puskesmas Balongsari
c. Memanfaatkan data PIS-PK untuk membuat perencanaan kegiatan.
1.3 DEFINISI OPERASIONAL
1.3.1 Puskesmas adalah adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
preventif di wilayah kerjanya.
1.3.2 UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat) adalah setiap kegiatan untuk memelihara
dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya
masalah kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok, dan masyarakat

vii │Panduan PIS-PK


1.3.3 UKP (Upaya Kesehatan Perseorangan) adalah pelayanan kesehatan yang
ditujukan untuk peningkatan, pencegahan, penyembuhan penyakit, pengurangan
penderitaan akibat penyakit dan memulihkan kesehatan perseorangan
1.3.4 Keluarga Inti adalah.keluarga yang dibentuk karena ikatan perkawinan yang
direncanakan yang terdiri dari suami, istri, dan anak- anak baik karena kelahiran
(natural) maupun adopsi.
1.3.5 Keluarga Besar adalah keluarga inti ditambah orang lain yang memiliki
hubungan darah (misalnya kakek, nenek, bibi, paman, dan lain-lain) dan juga
yang tidak memiliki hubungan darah tetapi ikut tinggal atau bermaksud tinggal
selama minimal 6 bulan dan makan dalam keluarga tersebut (pembantu, supir,
dan lain-lain). keluarga besar dapat terdiri atas beberapa keluarga inti.
1.3.6 Profil Kesehatan Keluarga (selanjutnya disebut Prokesga), adalah family folder,
yang merupakan sarana untuk merekam (menyimpan) data keluarga dan data
individu anggota keluarga. Data keluarga meliputi komponen rumah sehat
(akses/ketersediaan air bersih dan akses/penggunaan jamban sehat). Data
individu anggota keluarga mencantumkan karakteristik individu (umur, jenis
kelamin, pendidikan, dan lain-lain) serta kondisi individu yang bersangkutan,
seperti mengidap penyakit (hipertensi, tuberkulosis, dan gangguan jiwa) dan
perilakunya (merokok, ikut KB, memantau pertumbuhan dan
perkembanganbalita, pemberian ASI eksklusif, dan lain-lain).
1.3.7 Paket Informasi Keluarga (selanjutnya disebut Pinkesga adalah flyer, leaflet,
buku saku, atau bentuk lainnya, yang diberikan kepada keluarga sesuai masalah
kesehatan yang dihadapinya, misalnya: Flyer tentang Kehamilan dan Persalinan
untuk keluarga yang ibunya sedang hamil, Flyer tentang Pertumbuhan Balita
untuk keluarga yang mempunyai balita, Flyer tentang Hipertensi untuk mereka
yang menderita hipertensi, dan lain-lain.
1.3.8 Anggota Keluarga (AK) adalah semua orang yang menjadi bagian dari keluarga
dan tinggal di keluarga tersebut, yang dijumpai pada waktu periode pendataan di
setiap wilayah. Kepala keluarga sekaligus adalah juga AK. Orang yang telah
tinggal di suatu keluarga selama 6 bulan atau lebih, atau yang telah tinggal di
keluarga kurang dari 6 bulan tetapi berniat tinggal di keluarga tersebut selama 6
bulan atau lebih, dianggap sebagai AK. Anggota keluarga yang telah bepergian
selama 6 bulan atau lebih dan AK yang bepergian kurang dari 6 bulan tetapi
dengan tujuan pindah/akan meninggalkan keluarga selama 6 bulan atau lebih,
dianggap bukan AK.
1.3.9 Keluarga Mengikuti Program KB adalah jika keluarga merupakan pasangan
usia subur, suami atau isteri atau keduanya, terdaftar secara resmi sebagai
peserta/akseptor KB dan atau menggunakan alat kontrasepsi.

viii │Panduan PIS-PK


1.3.10 Ibu Melakukan Persalinan Di Fasilitas Kesehatan adalah jika di keluarga
terdapat ibu pasca bersalin (usia bayi 0-11 bulan) dan persalinan ibu tersebut,
dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan (Rumah Sakit, Puskesmas, Klinik,
bidan praktek swasta
1.3.11 Bayi Mendapat Imunisasi Dasar Lengkap adalah jika di keluarga terdapat bayi
(usia 12-23 bulan), bayi tersebut telah mendapatkan imunisasi HB0, BCG, DPT-
HB1, DPT-HB2, DPTHB3, Polio1, Polio2, Polio3, Polio4, Campak.
1.3.12 Bayi Mendapat ASI Eksklusif adalah jika di keluarga terdapat bayi usia 7–23
bulan dan bayi tersebut selama 6 bulan (usia 0-6 bulan) hanya diberi ASI saja
(ASI eksklusif).
1.3.13 Balita Mendapatkan Pematauan Pertumbuhan adalah jika di keluarga terdapat
balita (usia 2–59 bulan 29 hari) dan bulan yang lalu ditimbang berat badannya di
Posyandu atau fasilitas kesehatan lainnya dan dicatat pada KMS/buku KIA.
1.3.14 Penderita Tuberkulosis Paru Mendapatkan Pengobatan Sesuai Standar
adalah jika di keluarga terdapat anggota keluarga berusia ≥ 15 tahun yang
menderita batuk dan sudah 2 minggu berturut-turut belum sembuh atau
didiagnogsis sebagai penderita tuberkulosis (TB) paru dan penderita tersebut
berobat sesuai dengan petunjuk dokter/petugas kesehatan.
1.3.15 Penderita Hipertensi Melakukan Pengobatan Secara Teratur adalah jika di
dalam keluarga terdapat anggota keluarga berusia ≥15 tahun yang didiagnogsis
sebagai penderita tekanan darah tinggi (hipertensi) dan berobat teratur sesuai
dengan petunjuk dokter atau petugas kesehatan.
1.3.16 Penderita Gangguan Jiwa Mendapatkan Pengobatan Dan Tidak
Ditelantarkan adalah jika di keluarga terdapat anggota keluarga yang menderita
gangguan jiwa berat dan penderita tersebut tidak ditelantarkan dan/atau dipasung
serta diupayakan kesembuhannya.
1.3.17 Anggota Keluarga Tidak Ada Yang Merokok adalah jika tidak ada seorang pun
dari anggota keluarga tersebut yang sering atau kadang-kadang menghisap
rokok atau produk lain dari tembakau. Termasuk di sini adalah jika anggota
keluarga tidak pernah atau sudah berhenti dari kebiasaan menghisap rokok atau
produk lain dari tembakau.
1.3.18 Keluarga Sudah Menjadi Anggota JKN adalah jika seluruh anggota keluarga
tersebut memiliki kartu keanggotaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS) Kesehatan dan/atau kartu kepesertaan asuransi kesehatan lainnya.
1.3.19 Keluarga Mempunyai Akses Sarana Air Bersih adalah jika keluarga tersebut
memiliki akses dan menggunakan air leding -74- PDAM atau sumur pompa, atau
sumur gali, atau mata air terlindung untuk keperluan sehari-hari.

ix │Panduan PIS-PK
1.3.20 Keluarga Mempunyai Akses Atau Menggunakan Jamban Sehat adalah jika
keluarga tersebut memiliki akses dan menggunakan sarana untuk buang air
besar berupa kloset leher angsa atau kloset plengsengan.

x │Panduan PIS-PK
BAB II
RUANG LINGKUP
2.1 PROKESGA
Pengisian prokesga dilakukan melalui mekanisme manual dan aplikasi
online.Pengisian Prokesga yang akan diimplementasikan dilapanagn adalah sebaga
berikut :
Instrumen yang digunakan dalam kegiatan ini adalah Profil Kesehatan Keluarga
(Prokesga) berupa Formulir Prokesga yang terdiri dari 5 Blok, yaitu Blok I (Pengenalan
Tempat), Blok II (Keterangan Keluarga), Blok III (Keterangan Pengumpul Data), Blok
IV (Keterangan Anggota Keluarga) dan Blok V (Keterangan Individu). Masing-masing
form terdiri dari sejumlah pertanyaan yang dibutuhkan untuk menilai indikator Keluarga
Sehat
2.1.1 BLOK I (Pengenalan Tempat )

Terdiri dari :
a. Rincian : Provinsi’
b. Rincian : Kabupaten/Kota
c. Rincian : Kecamatan
d. Rincian : Nama Puskesmas
e. Rincian : Desa/Kelurahan
f. Rincian : RT/RW
g. Rincian : Nomer Urut Bangunan/Rumah
h. Rincian : Nomor Urut Keluarga
i. Alamat : Rumah

xi │Panduan PIS-PK
2.1.2 BLOK II (Keterangan Keluarga )

Terdiri dari
a. Rincian : Nama Kepala Keluarga
b. Rincian 2a.: Jumlah Anggota Keluarga (AK)
c. Rincian 2b. : Jumlah AK diwawancara
d. Rincian 2c. : Jumlah AK Dewasa (≥15 tahun)
e. Rincian 2d. : Jumlah AK usia 10-54 tahun
f. Rincian 2e. : Jumlah AK usia 12-59 bulan
g. Rincaian 2f : Jumlah AK usia 0-6 bulan
h. Rincian 3 : Apakah tersedia sarana air bersih di lingkungan rumah.
i. Rincian 4 : Apakah jenis sumber airnya terlindung
j. Rincian 5 : Apakah tersedia jamban keluarga
k. Rincian 6 : Apakah jenis jambannya saniter
l. Rincian 7 : Apakah ada AK yang pernah didiagnosis menderita
gangguan jiwa berat (Skizoprenia)
m. Rincian 8 : Bila pernah didiagnosis skizoprenia oleh tenaga
kesahatan, apakah selama ini AK tersebut minum obat gangguan
jiwa berat secara teratur.
n. Rincian 9 : Apakah ada AK yang dipasung?

xii │Panduan PIS-PK


2.1.3 BLOK III (Keterangan Pengumpul Data)

Terdiri dari :
a. Rincian 1.: Nama Pengumpul Data
b. Rincian 2 : Nama Supervisor
c. Rincian 3 : Tanggal pengumpulan data

2.1.4 BLOK IV (Keterangan Anggota Keluarga)

xiii │Panduan PIS-PK


Terdiri dari ;
a. Kolom 1: Nomor urut A
b. Kolom 2:Nama anggota keluarga
c. Kolom 3: Hubungan anggota keluarga
d. Kolom 4: Tanggal, bulan, tahun lahir
e. Kolom 5: Umur
f. Kolom 6: Jenis kelamin
g. Kolom 7: Status perkawinan
h. Kolom 8: Sedang hamil? (perempuan usia10-54 tahun)
i. Kolom 9: Agama
j. Kolom 10: Pendidikan tertinggi (AK usia > 5tahun)
k. Kolom 11: Status pekerjaan utama ( AK >10 tahun)

2.1.5 BLOK V (Keterangan Individu )


Terdiri dari :
a. Indentitas Anggota Keluarga
1) Rincian 1: Tuliskan nama dan nomor urut AK.
2) Rincian 2. NIK (Nomor Induk Kependudukan)
Bagi AK yang tidak/belum memiliki NIK, maka isikan digit
“9999999999999999” pada kotak yang disediakan.
b. Gangguan Kesehatan
1) Rincian 1. Apakah Saudara mempunyai kartu Jaminan
kesehatan atau JKN (berlaku untuk semua usia)
2) Rincian 2. Apakah Saudara merokok? (berlaku untuk semua
umur)
Pertanyaan nomer 3-10 berlaku AK yang berusia ≥15 tahun.
3) Rincian : ApakahSaudara biasa buang air besar dijamban?
4) Rincian 4. Apakah Saudara biasa menggunakan air bersih?
xiv │Panduan PIS-PK
5) Rincian 5. Apakah Saudara pernah didiagnosis menderita
tuberkulosis (TB) paru?
Jika jawaban “Tidak” lanjut ke pertanyaan berikutnya
6) Rincian 6. Bila pernah didiagnosis TB paru oleh tenaga
kesehatan, apakah Saudara minum obat TB paru secara
teratur (selama 6 bulan )
7) Rincian 7. Apakah Saudara pernah menderita batuk berdahak
>2 minggu disertai satu atau lebih gejala: dahak bercampur
darah/batuk berdahak, berat badan menurun, berkeringat
malam hari tanpa kegiatan fisik, dan demam > 1bulan?
8) Rincian 8. Apakah Saudara pernah didiagnosis menderita
tekanan darah tinggi/hipertensi
Jika jawaban “Tidak” lanjut ke Pertanyaan 9.
9) Rincian 9. Bila pernah didiagnosis hipertensi oleh tenaga
kesehatan, apakah Saudara minum obat hipertensi secara
teratur
10)Rincian 10a. Apakah saat ini dilakukanpengukuran tekanan
darah?
11)Rincian 10b. Hasil pengukuran tekanan darah
12)Rincian 11 Apakah Saudara atau pasangan Saudara
menggunakan alat kontrasepsi atau ikut program Keluarga
Berencana?
Pertanyaan ditujukan untuk AK wanita berstatus menikah (usia
10-54 tahun) dan tidak sedang hamil atau AK laki-laki
berstatus menikah (usia > 10 tahun
13)Rincian 12. Apakah saat Ibu melahirkan Saudara bersalin di
fasilitas pelayanan kesehatan?
Pertanyaan ditujukan untuk AK usia < 12 bulan
14)Rincian 13. Apakah bayi ini pada waktu usia 0-6 bulan hanya
diberi ASI eksklusif?
Pertanyaan ditujukan untuk AK usia 7-3 bulan
15)Rincian 14. Apakah selama bayi usia 0-11 bulan diberi
imunisasi lengkap (HB0, BCG, DPT-HB 1, DPT-HB 2, DPT-HB
3, Polio 1, Polio 2, Polio 3, Polio 4, Campak)?
Pertanyaan ditujukan untuk ART usia 12-23 bulan
16)Rincian 15. Apakah dalam 1 bulan terakhir dilakukan
pemantauan pertumbuhan balita.
Pertanyaan ditujukan untuk AK usia 2-59 bulan

xv │Panduan PIS-PK
2.1.6 KETENTUAN PENGISIAN INDIKATOR
a. Keluarga mengikuti program KB
Anggota Keluarga (AK) wanita berstatus menikah (usia 10-54 tahun)
dan tidak hamil atau AK laki-laki berstatus menikah (usia ≥ 10
tahun) : Apakah Saudara atau pasangan Saudara mengikuti program
KB
1. Ya 2. Tidak
Y jika jawaban Ya T jika jawaban Tidak
b. Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan. . (Balita <12
bulan)
Apakah saat Ibu melahirkan [NAMA] bersalin di fasilitas pelayanan
kesehatan?
1. Ya 2. Tidak
Y jika jawaban Ya T jika jawaban Tidak
c. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap: (Balita 12-23 bulan)
xvi │Panduan PIS-PK
1. Ya 2. Tidak
Y jika jawaban Ya T jika jawaban Tidak
d. Bayi mendapat ASI eksklusif.(Balita 7-23 bulan)
1. Ya 2. Tidak
Y jika jawaban Ya T jika jawaban TidaK
e. Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan. (Balita 2-59
bulan) Dalam 1 bulan terakhir apakah dilakukan pemantauan
pertumbuhan balita?
1. Ya 2. Tidak
Y jika jawaban Ya T jika jawaban Tidak
f. Penderita TB paru mendapatkan pengobatan sesuai standar
. (AK > 15 tahun )
1. Pernah didiagnosis menderita TB Paru: 1. Ya 2. Tidak
2. Meminum obat TB Paru secara standar: 1. Ya 2. Tidak
3. AK pernah menderita batuk berdahak > 2 minggu disertai satu
atau lebih gejala
Jika (1) jawabannya “Ya” dan (2) jawabannya “Ya”  Y
Jika (1) jawabannya “Ya” dan (2) jawabannya “Tidak”  T
Jika (1) jawabannya “Tidak” dan (3) jawabannya “Ya”  T
Jika (1) jawabannya “Tidak” dan (3) jawabannya “Tidak” N
g. Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur.
(AK≥15 tahun)
1. Pernah didiagnosis menderita hipertensi : 1. Ya 2. Tidak
2. Meminum obat hipertensi secara teratur: 1. Ya 2. Tidak
Hasil pengukuran tekanan darah responden dinyatakan normal,jika
hasil pengukuran tekanan darah sistole < 140 mmHg dan atau
tekanan darah diastole < 90 mmHg. Responden dinyatakan
menderita darah tinggi/hipertensi, jika hasil pengukuran tekanan
darah sistole ≥ 140 mmHg dan atau tekanan darah diastole ≥ 90
mmHg.
Jika (1) jawabannya “Ya” dan (2) jawabannya “Ya”  Y
Jika (1) jawabannya “Ya” dan (2) jawabannya “Tidak”  T
Jika (1) jawabannya “Ya” maka tidak perlu dilakukan pengukuran
tekanan darah
Jika (1) jawabannya “Tidak” maka dilakukan pengukuran tekanan
darah

xvii │Panduan PIS-PK


Jika (1) jawabannya “Tidak” dan hasil pengukuran adalah normal  N
Jika (1) jawabannya “Tidak” dan hasil pengukuran adalah darah
tinggi  T tekanan darah  T
Jika (1) jawabannya “Tidak” dan TIDAK dilakukan pengukuran
tekanan darah  N
h. Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak
diterlantarkan
b. Pernah didiagnosis menderita Schizoprenia 1. Ya 2. Tidak
c. Meminum obat gangguan jiwa berat secara teratur
1. Ya 2. Tidak
d. Ada AK dipasung 1. Ya 2. Tidak
Jika (1) jawabannya “Ya” dan (2) jawabannya “Ya”  Y
Jika (1 jawabannya “Ya” dan (2) jawabannya “Tidak”  T
Jika (1) jawabannya “Tidak” dan (3) jawabannya “Ya”  T
Jika (1) jawabannya “Tidak” dan (3) jawabannya “Tidak” N
i. Anggota keluarga tidak ada yang merokok. (Semua umur)
Apakah Saudara merokok? 1. Ya 2. Tidak
Jawaban “Ya”  T Jawaban “Tidak” Y
j. Keluarga sudah menjadi anggota JKN. (Semua umur)
Apakah mempunyai kartu JKN?: 1. Ya 2. Tidak
Jawaban “Ya”  Y Jawaban “Tidak”  T
k. Keluarga mempunyai akses sarana air bersih.
1. Apa tersedia sarana air bersih dilingkungan rumah:
1. Ya 2. Tidak
2. Jenis sumber airnya terlindung?
1. Ya 2. Tidak
Jika (1) jawabannya “Tidak”  N
Jika (1) jawabannya “Ya” dan (2) jawabannya “Ya”  Y
Jika (1) jawabannya “Ya” dan (2) jawabannya “Tidak” 
l. Keluarga memiliki akses atau menggunakan jamban keluarga.
1. Tersedia jamban keluarga (rumah tangga) 1. Ya 2. Tidak
2. Jenis jambannya saniter (rumah tangga) 1. Ya 2. Tidak
Jika (1) jawabannya “Tidak”  N
Jika (1) jawabannya “Ya” dan (2) jawabannya “Ya”  Y
Jika (1) jawabannya “Ya” dan (2) jawabannya “Tidak”  T

2.2 APLIKASI KELUARGA SEHAT V.2.0


Gambaran Umum Aplikasi Aplikasi Keluarga Sehat merupakan bentuk dukungan
teknologi informasi terhadap proses pengambilan data lapangan, pengolahan dan
xviii │Panduan PIS-PK
analisis data, penyajian data agregat Indikator Keluarga Sehat (IKS) berbasis
kewilayahan, dengan memanfaatkan akses Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan
Nomor Kartu Keluarga dari Dukcapil, serta membuat Nomor Register Rumah Tangga
untuk kepentingan pendataan kesehatan keluarga di lapangan.
Aplikasi Keluarga Sehat merupakan submodul dari aplikasi Sistem Informasi
Puskesmas (Sikda Generik Modul Puskesmas/SIP), sehingga output dari aplikasi
Keluarga Sehat ini secara otomatis terintegrasi dengan database aplikasi Sistem
Informasi Puskesmas. Aplikasi Keluarga Sehat merupakan pengembangan dari aplikasi
sebelumnya yang bernama aplikasi Prokesga. Aplikasi ini merupakan digitalisasi
instrumen pendataan dan analisis indikator Keluarga Sehat.
Aplikasi Keluarga Sehat merupakan bentuk dukungan teknologi informasi untuk
pendataan keluarga sehat dalam kunjungan keluarga pada PIS-PK yang dilakukan
dengan cara melakukan input data dan menyajikan dashboard status pendataan dan
IKS.Aplikasi ini dapat diakses di alamat web https://keluarga.kemkes.go.id
Untuk versi mobile Android dapat diunduh melalui playstore dengan keyword
“keluargasehat”.Penyajian data dapat diakses pada alamat
http://dashboardkeluargasehat.kemkes.go.id.
Disain Aplikasi Aplikasi Keluarga Sehat terdiri dari
a. Aplikasi Web, terdiri atas modul:
1) administrator, digunakan untuk pengaturan menu dan pengaturan
pengguna.
2) dashboard, digunakan untuk menyajikan output data jumlah keluarga
yang telah dilakukan pendataan menurut wilayah dan output data
agregat hasil perhitungan data lapangan.
3) kuesioner, digunakan untuk entri data lapangan secara
b. Aplikasi Mobile, terdiri atas modul:
1) kuesioner, digunakan untuk entri data lapangan secara online
maupun offline dengan menggunakan smart phone Android.
2) dashboard, digunakan untuk menyajikan output dataagregat hasil
perhitungan data lapangan.
c. Fitur pada Aplikasi KS v.2.0 antara lain
1) Fitur tahun aktiv
Merupakan fitur baru dalam aplikasi KSv.2.0,dimana sebelum aplikasi
dapat digunakan akan ditentukan kapan periode aktif untuk
penginputan data pada tahun berjalan.
2) Fitur entri data wilayah kerja PKM
Fitur ini memungkinkan admin PKM untuk mendaftarkan wilayah
kerjanya per desa/kelurahan baik dalam satu wilayah kecamatan
maupun lebih.
xix │Panduan PIS-PK
3) Fitur entri data sasaran keluarga per wilayah kerja per tahun berjalan
fitur untuk menentukan bagaimana capaian atau realisasi pendataan
di wilayah kerja pkm berdasarkan jumlah keluarga sasaran per
wilayah kerjapertahunnya.
4) Fitur entri target kinerja surveyor
Fiturr untuk menilai kinerja surveyor, target inidimaksudkan untuk
meningkatkan kepedulian dan rasa tanggung jawab bagi para
surveyor terhadapdata keluarga yang menjadi tanggug jawab
mereka, karena akan dimonitoring pada dashboard kinerja, sehingga
dapat dilakukan tracing data-data mana saja yg bermasalah sampai
dengan siapa yang menginput nya.
5) Fitur pencarian detail (advanced search)
Fitur tambahan dari aplikasi sebelumnya, yaitu pencarian
berdasarkan kategori.
6) Fitur filter data
Fitur untuk melakukan filtering data sesuai variabel yang ngin
ditampilkan (berlaku pada aplikasi mobile)
7) Fitur monitoring wilayah kerja
Fitur pengembangan dari dashboard status pendataan pada aplikasi
KS yang lama, dimana PKM dapat memantau pelaksanaan PIS-PK di
wilayahnya berdasarkan realisasi capaian dari target/sasaran yang
sudah ditetapkan.
8) Fitur transfer wilayah kerja
Fitur untuk memindahkan data keluarga pada suatu wilayah
desa/kelurahan di puskesmas awal ke puskesmas lainnya (admin
Pusat)
9) Fitur dashboard kinerja
Fitur untuk memantau kinerja capaian dari PKM terrmasuk surveyor
10)Fitur dashboard analisis data
Fitur yang dapat digunakan dengan memanfaatkan raw data yang
dapat diunduh melalui akun admin pkm untuk diolahsecara mandiri
dan diupload kembali ke aplikasi untuk di kustomisasi dalam bentuk
cross tab analisis data, baik dalam bentuk tabulasi maupun grafik.
11)Fitur dashboard Monitoring Intervensi
Fitur ini digunakan untuk mencatat tanggal intervensi dan deskripsi
intervensi yang telah dilakukan.
d. Pemanfaatan raw data pada aplikasi KS v.2.0
1) Masuk dengan akun admin PKM • Pilih menu utilitas → Download
Raw Data .
xx │Panduan PIS-PK
2) Hasil unduhan raw data akan disimpan dalam format xls •
3) Untuk merapihkan tampilan tabel, blok seluruh area tabel kemudian
double klik pada batas garis antar kolom.
4) Untuk pemanfaatan raw data kedalam tools INARATA, copy pada
baris yang berisi data dimulai dari kotak A:2 sd BQ:2 dan baris
terakhir pada data yang dimiliki .
5) Paste ke tools INARATA pada kotak A:5 dengan paste value.
e. Tampilan Aplikasi KS
1) Tampilan halaman awal

2) Tampilan Menu Admin Puskesmas

xxi │Panduan PIS-PK


3) Menu User Manajemen

xxii │Panduan PIS-PK


4) Menu Pengaturan Wilayah Kerja

5) Menu pengaturan wilayah RW dan RT

xxiii │Panduan PIS-PK


6) Menu pengaturan Target Pendataan (Jumlah KK per wilayah

7) Menu Entri Data Rumah Tangga

xxiv │Panduan PIS-PK


8) Menu Entri Data Rumah Tangga – nilai iks keluarga

9) Menu Download Raw Data

xxv │Panduan PIS-PK


10)Dashboard Aplikasi (Cross Tab Analisis

xxvi │Panduan PIS-PK


BAB III

TATA LAKSANA

3.1 MENGUMPULKAN DAN MENGOLAH DATA


3.1.1 Pengumpulan Data Keluarga
Pengumpulan data keluarga secara menyeluruh di wilayah kerja Puskesmas
Balongsari, dilakukan sendiri oleh pembina keluarga dengan didampingi oleh
kader Kesehatan.
Pada pendataan ini, keluarga dikategorikan menjadi dua jenis yaitu keluarga
inti dan keluarga besar.
1. Keluarga inti adalah keluarga yang dibentuk karena ikatan perkawinan yang
direncanakan yang terdiri dari suami, istri dan anak-anak baik karena
kelahiran maupun adopsi.
2. Keluarga besar adalah keluarga inti ditambah orang lain yang memiliki
hubungan darah dan yang tidak memiliki hubungan darah tetapi ikut tinggal
atau bermaksud tinggal selama minimal 6 bulan.
Berkaitan dengan hal tersebut,pada saat melakukan pendataan terdapat hal-
hal yang perlu dicermati,yakni :
1. Jika dalam dalam satu bangunan rumah terdiri dari satu atau lebih keluarga
inti/keluarga besar, maka nama kepala keluarga tidak secara langsung
diambil dari kartu keluarga melainkan diambil berdasarkan status kepala
keluarga.
2. Anggota Keluarga (AK) adalah semua orang yang menjadi bagian dari
keluarga dan tinggal di keluarga tersebut selama 6 bulan lebih.AK yang
berpergian selama 6 bulan lebih dan AK yang berpergian kurang dari 6 bulan
tetapi berniat pindah maka tidak dianggap sebagai AK.
3. Asisten rumah tangga,sopir yang tinggal dan makan di rumah majikannya
dianggap sebagai AK majikan, tetapi jika makan saja (tidak tinggal) dianggap
bukan AK majikannya.
4. Panti asuhan,pasar tidak diambil datanya.
5. Penghuni kost yang ≤ 15 orang (termasuk AK pemilik kost) dimasukkan ke
dalam satu prokesga.
6. Pemilik kost yang tinggal di bangunan yang sama dengan penghuni kost
semuanya dimasukkan dalam satu prokesga.
7. Apabila penghuni kost tinggal di bangunan yang terpisah dari pemilik kost,
maka mereka didata sebagai keluarga tersendiri.

Profil Kesehatan Keluarga (Prokesga) mengacu pada kepada indikator


keluarga sehat, yang saat ini ditetapkan sebanyak 12 indikator yaitu :

xxvii │Panduan PIS-PK


1. Keluarga Mengikuti Program Keluarga Berencana (KB).
2. Persalinan Ibu di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
3. Bayi Mendapat Imunisasi Dasar Lengkap.
4. Bayi Mendapat ASI Eksklusif.
5. Pertumbuhan Balita Dipantau.
6. Penderita TB Paru Berobat Sesuai Standart.
7. Penderita Hipertensi Berobat Teratur.
8. Penderita Gangguan Jiwa Berat Diobati dan Tidak Diterlantarkan.
9. Anggota Keluarga Tidak Ada Yang Merokok.
10. Keluarga Sudah Menjadi Anggota JKN.
11. Keluarga Menggunakan Sarana Air Bersih.
12. Keluarga Menggunakan Jamban Keluarga
Tahapan kegiatan pengumpulan data keluarga adalah sebagai berikut :
- Tim Bina Keluarga melakukan pendataan sesuai dengan wilayahnya
- Tim Bina Keluarga berkoordinasi dengan kader pendamping.
- Tim Bina Keluarga mempersiapkan formulir Prokesga, leaflet Pinkesga, stiker
Keluarga Sehat, stetoskop, tensimeter, gadget dan alat tulis.
- Tim Bina Keluarga melakukan pendataan di satu RT terlebih dahulu sampai
habis kemudian dilanjutkan RT berikutnya.
- Tim Bina Keluarga melakukan wawancara dan pemeriksaan fisik kepada
keluarga dan anggota rumah tangga.
- Tim Bina Keluarga mengisi form kuisioner Prokesga sesuai hasil wawancara
dan pengamatan.
- Tim Bina Keluarga menghitung Indeks Keluarga Sehat secara manual.
- Tim Bina Keluarga melakukan intervensi awal kepada keluarga melalui
penyuluhan dengan media leaflet Pinkesga.
- Tim Bina Keluarga menempel stiker Keluarga Sehat di rumah tangga yang
telah dilakukan pendataan.
- Tim Bina Keluarga mengumpulkan hasil form kuisioner Prokesga ke
supervisor.
- Tim Keluarga Sehat Puskesmas melakukan analisa hasil pendataan
Keluarga Sehat di tingkat kelurahan
- Tim Keluarga Sehat merencanakan intervensi masalah kesehatan.
3.1.2 Penyimpanan Data
Pada tahapan penyimpanan data ,tim pembina keluarga mengumpulkan prokesga
ke surveyor yang telah ditunjuk.Selanjutnya surveyor akan melakukan entri data ke
aplikasi keluargasehat.kemkes.go.id.

xxviii │Panduan PIS-PK


Berikut nama-nama akun yang telah terdaftar di aplikasi keluarga sehat
Puskesmas Balongsari :

No Jabatan Nama Aplikasi

1 Kepala Puskesmas dr.Dewi Ayuning Asih kapus_kemkes.go.id

2 Supervisor dr.Novianti Nur Pramaliantari supervisor_kemkes.go.id

3 Administrator Agung Candra Purnama admin_kemkes.go.id

4 Surveyor 1 Dewi Solicha, Amd.Kep Surveyor1_kemkes.go.id

5 Surveyor 2 Edwin Yuri Widjanarko surveyor2_kemkes.go.id

6 Surveyor 3 Diyah Purwaningsih,Amd. Kep surveyor3_kemkes.go.id

7 Surveyor 4 dr. Norty Ventary surveyor4_kemkes.go.id

8 Surveyor 5 Andri Trilaksono, Amd. Kep surveyor5_kemkes.go.id

9 Surveyor 6 Irma Nur Asifah surveyor6_kemkes.go.id

10 Surveyor 7 Meirinda Rosani ,Amd.Keb surveyor7_kemkes.go.id

11 Surveyor 8 Nian Rachmawati ,Amd.Keb surveyor8_kemkes.go.id

12 Surveyor 9 Widya Presti ,Amd.Keb surveyor9_kemkes.go.id

13 Surveyor10 Hernik ,Amd.Keb surveyor10_kemkes.go.id

3.1.3 Pengolahan Data


Kegiatan selanjutnya setelah data keluarga tersimpan pada masing-masing
akun supervisor adalah pengolahan data. Adapun pada pengolahan data ini
terdapat beberapa tahapan untuk mendapatkan data keluarga yang valid, riil dan
total coverage, yaitu
a. Validasi Data
- Melakukan pengecekan terhadap data keluarga yang tidak muncul nilai

IKS nya karena data yang di entry tidak lengkap / tahapan entry data

tidak sampai selesai sehingga di aplikasi tertulis Belum Lengkap

- Melengkapi data yang belum lengkap sehingga muncul nilai IKS Inti dan
IKS Besar.
- Menghapus data yang tidak benar pada saat memasukkan alamat RT,
RW dan Kelurahan sehingga terdapat data yang tidak sesuai dengan
alamat di wilayah kerja Puskesmas Tanjungsari yang muncul pada IKS
WILAYAH di menu DASHBOARD.
- Menghapus data yang dobel pencatatan sehingga jumlah KK yang
dimasukkan pada aplikasi adalah data KK yang riil dan total coverage.
- Mencocokkan jumlah KK pada hasil entry dengan jumlah KK hasil
validasi pada setiap RT.

xxix │Panduan PIS-PK


b. Menghitung Indeks Keluarga Sehat
Formulir Prokesga yang telah diisi ,kemudian dimasukkan ke dalam formulir
rekapitulasi yang telah disediakan di aplikasi maupun dibuat secara manual
1) Menghitung IKS Keluarga
Gambar 1. Rekapitulasi Data Prokesga dari Keluarga A

Keterangan :
N = Indikator tersebut Tidak Berlaku untuk anggota keluarga atau keluarga
yang bersangkutan.
Y = Kondisi / keadaan anggota keluarga atau keluarga Sesuai dengan
indikator.
T = Kondisi / keadaan anggota keluarga atau keluarga Tidak Sesuai dengan
Indikator.
Penilaian terhadap hasil rekapitulasi anggota keluarga pada satu indikator,
mengikuti persayaratan di bawah ini :
- Jika dalam satu indikator seluruh anggota keluarga dengan status Y, maka
indikator dlam satu keluarga bernilai 1.
- Jika dalam satu indikator seluruh anggota keluarga dengan status T, maka
indikator dalam satu keluarga bernilai 0.
- Jika dalam satu indikator seluruh keluarga dengan staus N,maka indikator
dalam satu keluarga tetap dengan status N (tidak dihitung).
- Jika dalam satu indikator ada salah satu anggota keluarga dengan status
T, maka indikator tersebut dalam satu keluarga akan bernilai 0 meskipun di
dalamnya terdapat status Y ataupun N.
Selanjutnya IKS masing - masing keluarga dengan dihitung dengan rumus :

xxx │Panduan PIS-PK


Jumlah Indikator keluarga sehat bernilai 1
IKS =

12- ∑N

Hasil perhitungan IKS tersebut, selanjutnya dapat ditentukan kategori


kesehatan masing-masing keluarga mengacu pada ketentuan berikut :
- Nilai indeks > 0.800 : Keluarga Sehat
- Nilai indeks 0.500-0.800 : Pra Sehat
- Nilai indeks < 0.500 : Tidak Sehat
Dari hasil rekap data keluarga Mujito perhitungannya adalah (4/5=0.80)
sehingga termasuk kategori Keluarga Pra Sehat.
2) Menghitung IKS RT
Selanjutnya dari IKS keluarga dilakukan penghitungan IKS RT melalui
hasil rekap data secara manual dan aplikasi.

Gambar 2. Rekapitulasi Data Prokesga dari RT Kelurahan A

IKS tingkat RT dihitung dengan rumus :

Jumlah keluarga dengan iks > 0.800


IKS =

Jumlah Seluruh Keluarga di wilayah tersebut

- Nilai IKS Tingkat RT/RW/Kelurahan > 0.800 : Sehat


- Nilai IKS Tingkat RT/RW/Kelurahan 0.500-0.800 : Pra Sehat
- Nilai IKS Tingkat RT/RW/Kelurahan < 0.500 : Tidak Sehat

xxxi │Panduan PIS-PK


Dari hasil rekap data, maka RT 01 RW 01 Kelurahan balongsari diperoleh
data jumlah keluarga memperoleh Indeks Keluarga Sehat (IKS)>0.800
sebanyak 109 keluarga dan jumlah seluruh keluarga di RT 01 RW 01
sebanyak 121 keluarga. Perhitungan IKS nya adalah ( 109/121 =0.900)
sehingg a termasuk ketegori RT Sehat

3) Menghitung IKS RW
Gambar 3. Rekapitulasi Data Prokesga RW Kelurahan A

IKS tingkat RW/Kelurahan dihitung dengan rumus

Jumlah keluarga dengan iks > 0.800


IKS =

Jumlah Seluruh Keluarga di wilayah tersebut

xxxii │Panduan PIS-PK


4) Menghitung IKS Kecamatan/IKS Puskesmas
IKS tingkat kecamatan dihitung dengan rumus:

Jumlah keluarga dengan iks > 0.800


IKS =

Jumlah Seluruh Keluarga di Kecamatan tersebut

Gambar 4. Rekapitulasi Data Prokesga Kecamatan/Puskesmas A

Kelurahan Kecamatan Puskesmas


NO INDIKATOR SURABAYA
Balongsari Karangpoh Tandes Tahun 2022 Tahun 2022
Keluarga mengikuti
1 71.17 % 96,84% 97,07% 95,71% 83,05% 96,71%
program KB *)
Persalinan Ibu di
2 fasilitas pelayanan 93.71 % 100,00% 100,00% 100,00% 98,35% 100,00%
kesehatan
Bayi mendapatkan
3 imunisasi dasar 98.87 % 100,00% 100,00% 100,00% 99,85% 100,00%
lengkap *)
Bayi mendapatkan ASI
4 94.93 % 100,00% 100,00% 100,00% 98,03% 100,00%
Eksklusif
Pertumbuhan Balita
5 98.02 % 100,00% 99,86% 100,00% 99,10% 99,94%
dipantau
Penderita TB Paru
6 yang berobat sesuai 57.89 % 93,55% 93,55% 90,48% 79,26% 93,10%
standar
Penderita hipertensi
7 61.49 % 68,13% 59,14% 56,56% 47,27% 61,55%
yang berobat teratur

Penderita gangguan
8 jiwa berat, diobati dan 43.94 % 0,03% 0,09% 0,00% 74,19% 31,25%
tidak ditelantarkan

Anggota keluarga tidak


9 81.54 % 78,94% 76,11% 78,93% 78,11% 77,66%
ada yang merokok *)
Keluarga sudah
10 83.33 % 76,88% 63,61% 69,35% 79,92% 69,12%
menjadi anggota JKN
Keluarga memiliki
11 akses/menggunakan 99.29 % 99,93% 99,68% 99,60% 99,58% 99,74%
sarana air bersih
Keluarga memiliki
12 akses/menggunakan 97.83 % 99,64% 95,43% 99,19% 98,47% 97,63%
jamban keluarga
Indeks Keluarga Sehat
0.63 0,689 0,532 0,607 0,597 0,60
(IKS)

Hasil perhitungan IKS tersebut, selanjutnya dapat ditentukan kategori


kecamatan dengan mengacu pada ketentuan berikut:
- Kecamatan dengan Keluarga Sehat, bila IKS tingkat kecamatan > 0,800
- Kecamatan dengan Keluarga Pra Sehat, bila IKS tingkat kecamatan=
0,500–0,800)
- Kecamatan dengan Keluarga Tidak Sehat, bila IKS tingkat kecamatan
< 0,500

Pada gambar tabel tersebut dapat diketahui IKS Kecamatan adalah 0.266
Kategori Tidak Sehat.

xxxiii │Panduan PIS-PK


3.2 MENGIDENTIFIKASI MASALAH KESEHATAN
Data yang sudah diolah selanjutnya dianalisis untuk mengidentifikasikan masalah
kesehatan di masing masing wilayah kerja mulai dari tingkat RW,masalah di tingkat
Kelurahan sampai masalah di tingkat Kecamatan/Puskeskemas. Masalah yang
diidentifkasi adalah masalah sumber daya dan masalah-masalah lain yang berkaitan
dengan 12 indikator PIS-PK .
Puskesmas dapat mengidentifikasi masalah-masalah kesehatan apa yang
dihadapi oleh masing-masing keluarga di wilayah kerjanya melalui analisis data masing-
masing keluarga dari Prokesga dengan mencari indikator-indikator keluarga sehat yang
bernilai 0.Puskesmas juga dapat mengidentifikasi potensi masing-masing keluarga
untuk mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi dengan menganalisis data masing-
masing keluarga dari Prokesga
Berikut contoh identifikasi 12 Indikator masalah kesehatan yang diperoleh dari
pengolahan data PIS-PK yang ada di 3 wilayah kerja Puskesmas Balongsari :
a. Masalah di Tingkat RT/RW di Kelurahan A
1. Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana 86,57%.
2. Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan 100%.
3. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap 100%
4. Bayi mendapat ASI Eksklusif 100%
5. Balita dipantau pertumbuhannya 100%.
6. Penderita TB paru mendapat pengobatan sesuai standar 0%.
7. Penderita hipertensi melakukan pengobatan teratur 70,83%
8. Penderita gangguan jiwa mendapat pengobatan dan tidak ditelantarkan 0%
9. Anggota keluarga tidak ada yang merokok 86,22%
10. Keluarga sudah menjadi anggota JKN 53,95%
11. Keluarga mempunyai akses sarana air bersih 99,85%.
12. Keluarga menggunakan jamban sehat 100%
b. Masalah di Tingkat RW di Kelurahan B
1. Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana 60,93%.
2. Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan 100%.
3. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap 100%
4. .Bayi mendapat ASI Eksklusif 100%.
5. Balita dipantau pertumbuhannya 100%.
6. Penderita TB paru mendapat pengobatan sesuai standar 0%.
7. Penderita hipertensi melakukan pengobatan teratur 57,65%.
8. Penderita gangguan jiwa mendapat pengobatan dan tidak ditelantarkan 0%.
9. Anggota keluarga tidak ada yang merokok 69,42%.
10. Keluarga sudah menjadi anggota JKN 58,12%
11. Keluarga mempunyai akses sarana air bersih 99,29%.
xxxiv │Panduan PIS-PK
12. Keluarga menggunakan jamban sehat 99,57%
c. Masalah di Tingkat RW di Kelurahan C.
1. Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana 92,54%.
2. Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan 100%.
3. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap 100%.
4. Bayi mendapat ASI Eksklusif 100%.
5. Balita dipantau pertumbuhannya 91,67%.
6. Penderita TB paru mendapat pengobatan sesuai standar 0%.
7. Penderita hipertensi melakukan pengobatan teratur 82,35%.
8. Penderita gangguan jiwa mendapat pengobatan dan tidak ditelantarkan 0%.
9. Anggota keluarga tidak ada yang merokok 83,86%.
10. Keluarga sudah menjadi anggota JKN 59,31%.
11. Keluarga mempunyai akses sarana air bersih 99,73%.
12. Keluarga menggunakan jamban sehat 99,20%.
d. Masalah di Tingkat Kelurahan A
1. Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana 77,71%.
2. Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan 95,83%.
3. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap 100%.
4. Bayi mendapat ASI Eksklusif 100%.
5. Balita dipantau pertumbuhannya 99,15%.
6. Penderita TB paru mendapat pengobatan sesuai standar 0%.
7. Penderita hipertensi melakukan pengobatan teratur 80,21%.
8. Penderita gangguan jiwa mendapat pengobatan dan tidak ditelantarkan
33,33%.
9. Anggota keluarga tidak ada yang merokok 88,93%.
10. Keluarga sudah menjadi anggota JKN 54,48%.
11. Keluarga mempunyai akses sarana air bersih 98,84%.
12. Keluarga menggunakan jamban sehat 98,98%

Kelurahan A capaian IKS nya masih rendah adalah sebagai berikut :

- Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana 77,71%.


- Penderita TB paru mendapat pengobatan sesuai standar 0%.
- Penderita gangguan jiwa mendapat pengobatan dan tidak ditelantarkan
33,33%.
- Keluarga sudah menjadi anggota JKN 54,48%.
e. Masalah di Tingkat Kelurahan B
1. Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana 65,31%.
2. Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan 100%.
3. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap 100%.
xxxv │Panduan PIS-PK
4. Bayi mendapat ASI Eksklusif 94,74%.
5. Balita dipantau pertumbuhannya 96,40%.
6. Penderita TB paru mendapat pengobatan sesuai standar 0%.
7. Penderita hipertensi melakukan pengobatan teratur 62,63%.
8. Penderita gangguan jiwa mendapat pengobatan dan tidak ditelantarkan
100%.
9. Anggota keluarga tidak ada yang merokok 73,49%.
10. Keluarga sudah menjadi anggota JKN 53,04%.
11. Keluarga mempunyai akses sarana air bersih 99,29%.
12. Keluarga menggunakan jamban sehat 99,46%.
Kelurahan B capaian IKS nya masih rendah adalah sebagai berikut :
- Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana 65,31%.
- Penderita TB paru mendapat pengobatan sesuai standar 0%.
- Penderita hipertensi melakukan pengobatan teratur 62,63%.
- Anggota keluarga tidak ada yang merokok 73,49%.
- Keluarga sudah menjadi anggota JKN 53,04%.
f. Masalah di Tingkat Kelurahan C
1. Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana 86,11%.
2. Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan 100%.
3. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap 100%.
4. Bayi mendapat ASI Eksklusif 100%.
5. Balita dipantau pertumbuhannya 92,57%.
6. Penderita TB paru mendapat pengobatan sesuai standar 0%.
7. Penderita hipertensi melakukan pengobatan teratur 81,92%.
8. Penderita gangguan jiwa mendapat pengobatan dan tidak ditelantarkan
100%.
9. Anggota keluarga tidak ada yang merokok 87,83%.
10. Keluarga sudah menjadi anggota JKN 55,67%.
11. Keluarga mempunyai akses sarana air bersih 99,64%.
12. Keluarga menggunakan jamban sehat 99,28%.

Kelurahan C capaian IKS nya masih rendah adalah sebagai berikut :

- Penderita TB paru mendapat pengobatan sesuai standar 0%.


- Keluarga sudah menjadi anggota JKN 55,67%.
Masalah-masalah kesehatan prioritas yang dihadapi oleh masing masing
Kelurahan di wilayah kerja Puskesmas Tanjungsari dapat diidentifikasikan dari hasil
olahan data keluarga dalam satu RT/RW .Kelurahan yang memerlukan perhatian
khusus dengan mencari indicator-indikator yang cakupannya rendah. Pada contoh di
atas dapat diidentifikasi masalah masalah kesehatan di masing -masing Kelurahan.
xxxvi │Panduan PIS-PK
g. Masalah di Tingkat Kecamatan /Puskesmas
1. Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana 76,36%.
2. Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan 98,61%.
3. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap 100%.
4. Bayi mendapat ASI Eksklusif 100%.
5. Balita dipantau pertumbuhannya 96,06%.
6. Penderita TB paru mendapat pengobatan sesuai standar 0%.
7. Penderita hipertensi melakukan pengobatan teratur 70,07%.
8. Penderita gangguan jiwa mendapat pengobatan dan tidak ditelantarkan
52,78%
9. Anggota keluarga tidak ada yang merokok 80,48%.
10. Keluarga sudah menjadi anggota JKN 55,40%
11. Keluarga mempunyai akses sarana air bersih 99,24%.
12. Keluarga menggunakan jamban sehat 99,25%
Capaian IKS yang masih rendah di Kecamatan X/Puskesmas Y adalah
- Penderita TB paru mendapat pengobatan sesuai standar 0%.
- Penderita hipertensi melakukan pengobatan teratur 70,07%.
- Penderita gangguan jiwa mendapat pengobatan dan tidak ditelantarkan 52,78%
- Anggota keluarga tidak ada yang merokok 80,48%.
- Keluarga sudah menjadi anggota JKN 55,40%.

3.3 MENETAPKAN URUTAN PRIORITAS MASALAH

Puskesmas dapat menentukan prioritas masalah kesehatan baik yang dihadapi


oleh masing-masing keluarga,kelurahan maupun kecamatan dengan memperhatikan
masalah-masa;ah kesehatan yang telah diidentifikasikan..

Penentuan prioritas masalah dengan mempertimbangkan faktor-faktor sebagai


berikut :

1. U : tingkat urgensi
Yakni masalah tersebut penting untuk segera diatasi.
2. S: tingkat keseriusan
Yakni apakah masalah tersebut cukup parah
3. G : potensi perkembangannya
Yakni apakah masalah tersebut akan menjadi besar dan atau menjalar

Masing -masing faktor diberi nilai 1-5 berdasarkan skala likert ( 5 = sangat besar,4 =
besar, 3 = sedang, 2 = kecil, 1 = sangat kecil ).,dan nilai total tiap masalah diperoleh dari
rumus : T= U + S + G

xxxvii │Panduan PIS-PK


Nilai total (T) digunakan untuk mengurutkan masalah kesehatan berdasar prioritasnya,
sehingga diperoleh:

- Masalah kesehatan prioritas untuk masing-masing keluarga.


- Masalah kesehatan prioritas untuk masing-masing desa/kelurahan.
- Masalah kesehatan prioritas untuk kecamatan

Formulir 2 USG

No Indikator U S G Total Prioritas

1. Penderita TB paru mendapat 5 5 5 15 I


pengobatan sesuai standar

2. Penderita gangguan jiwa 5 5 4 14 II


mendapat pengobatan dan
tidak ditelantarkan

3. Penderita hipertensi melakukan 4 5 3 12 III


pengobatan teratur

4. Anggota keluarga tidak ada 4 4 3 11 IV


yang merokok

5. Keluarga sudah menjadi 3 4 3 10 V


anggota JKN

Berdasarkan dari hasil USG maka ditetapkan urutan Prioritas Masalah dari hasil
capaian Indikator PIS-PK yang masih rendah adalah sebagai berikut :

I. Masih rendahnya penderita TB paru yang mendapat pengobatan sesuai


standar.
II. Masih rendahnya penderita gangguan jiwa yang mendapat pengobatan dan
tidak ditelantarkan..
III. Masih rendahnya Penderita hipertensi melakukan pengobatan teratur
IV. Masih rendahnya Anggota keluarga tidak ada yang merokok.
V. Masih rendahnya Keluarga sudah menjadi anggota JKN
3.4 MENCARI AKAR PENYEBAB MASALAH
Akar penyebab setiap masalah kesehatan prioritas dicari dengan memperhatikan
hasil identifikasi masalah dan potensi (baik dari data keluarga, data umum, maupun
data khusus), dengan menggunakan alat diagram Ishikawa (diagram tulang ikan)

xxxviii │Panduan PIS-PK


Contoh Diagram Tulang Ikan /Fish Bone

Pada langkah ini, Puskesmas akan dapat menetapkan penyebab masalah


kesehatan prioritas sebagai berikut:

- Penyebab masalah kesehatan prioritas yang dihadapi tiap keluarga.


- Penyebab masalah kesehatan prioritas yang dihadapi tiap desa/kelurahan.
- Penyebab masalah kesehatan prioritas yang dihadapi kecamatan.

Pada Diagram Tulang Ikan akan muncul penyebab-penyebab masalah dari segi-segi
berikut yaitu ;

- Sumber Daya Manusia


- Lingkungan
- Sarana
- Metode
- Dana
3.5 MENETAPKAN ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

Penetapan cara untuk memecahkan masing-masing masalah dengan


memperhatikan penyebab dari masing-masing masalah dan potensi /peluang untuk
mengatasi masalah tersebut.
Cara memecahkan masalah kesehatan keluarga adalah melalui kunjungan rumah
dalam rangka konseling dan pemberdayaanan keluarga. Konseling dan pemberdayaan
keluarga dimaksudkan untuk memecahkan masalah-masalah kesehatan yang dihadapi
xxxix │Panduan PIS-PK
keluarga dengan terlebih dahulu memanfaatkan potensi yang ada di keluarga
tersebut.Hal -hal yang tidak dapat diselesaikan dalam kunjungan rumah dirujuk ke
UKBM dan atau Puskesmas.
Cara memecahkan masalah kesehatan RW/Kelurahan adalah pengorganisasian
masyarakat yakni dengan mengembangkan Kelurahan Siaga Aktif

Cara memecahkan masalah kesehatan kecamatan adalah melalui rapat Tim


Manajemen Puskesmas untuk melalukan tahapan manajemen dalam menentukan
prioritas masalah sampai kepada penentuan pemecahan masalah kesehatan

Pemecahan masalah dapat mencakup aspek-aspek sebagai berikut:

- Pengembangan sumber daya manusia, baik peningkatan


pengetahuan/keterampilan (penyuluhan, pelatihan, dan lain-lain)maupun
penambahan jumlah.
- Pengembangan peralatan, baik pengadaan, penambahan jumlah,perbaikan,
kalibrasi maupun pemeliharaannya.
- Pengembangan sarana-prasarana, baik penambahan jumlah,
perbaikan/renovasi, maupun pemeliharaannya.
- Pengembangan pembiayaan/dana/keuangan, baik dari
sumber.swadaya ,dana APBD,dana BOK ataupun dana Kapitasi.

Formulir 3 Alternatif Pemecahan Masalah

No Prioritas Masalah Penyebab Alternatif Pemecahan


Masalah Pemecahan Masalah
Masalah Terpilih

xl │Panduan PIS-PK
3.6 MENYUSUN RENCANA USULAN KEGIATAN
Langkah ini berupa menuangkan kegiatan -kegiatan dalam rangka pemecahan
masalah kesehatan (masalah kesehatan keluarga,kelurahan dan kecamatan ) dalam
bentuk matriks RUK (Rencana Usulan Kegiatan ) manajemen Puskesmas. Kegiatan
yang akan dilakukan perlu ditetapkan target sasaran dan indikator kinerja untuk
melakukan pengawasan, pengendalian dan penilaian. Target sasaran dan indikator
kinerja dikoordinasikan oleh Dinas Kesehatan Kota.Surabaya
Kegiatan yang dilakukan dengan memperhatikan berbagai kebijakan yang berlaku,
baik kebijakan daerah (kabupaten/kota dan provinsi), kebijakan nasional, maupun
kesepakatan global.
Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan dengan memperhatikan siklus
pelaksanaan manajemen Puskesmas. RUK pelaksanaan PIS-PK yang telah disusun
selanjutnya akan dibahas di tingkat Puskesmas untuk kemudian disampaikan ke Dinas
Kesehatan Kota Surabaya agar dapat disetujui menjadi menjadi rencana pelaksanaan
kegiatan.
Berikut contoh Formulir Rencana Usulan Kegiatan

xli │Panduan PIS-PK


Keterangan:

1. Matriks tersebut diatas merupakan kegiatan yang dilakukan Puskesmas. Target


indikator Kegiatan pada contoh formulir diatas selanjutnya dapat ditambah
berdasarkan masalah prioritas kesehatan diwilayah kerja Puskesmas
berdasarkan hasil analisa dan mengacu pada rencana lima tahunan Puskesmas.
2. Matriks diatas dapat dikembangkan sesuai kebutuhan dan kebijakan daerah,
dengan tidak mengurangi variabel kolom yang ada.
3. Kolom (2). Upaya Kesehatan diisi dengan UKM, UKP, pelayanan kefarmasian,
keperawatan kesehatan masyarakat, dan pelayanan laboratorium yang
dilaksanakan di Puskesmas.
4. Kolom (3). Kegiatan diisi dengan penjabaran kegiatan dari masing-masing upaya
yang harus dilaksanakan dalam rangka mencapai target yang telah ditetapkan.
5. Kolom (4). Tujuan diisi dengan tujuan dari setiap kegiatan yang dilaksanakan.
6. Kolom (5). Sasaran adalah jumlah populasi atau area di wilayah kerja yang akan
dicakup dalam kegiatan.
7. Kolom (6). Target sasaran adalah jumlah dari sasaran/area yang akan diberikan
pelayanan oleh Puskesmas, dihitung berdasarkan factor koreksi kondisi
geografis, jumlah sumber daya, target indikator kinerja, dan pencapaian
terdahulu..
8. Kolom (7). Penanggungjawab diisi Penanggungjawab kegiatan di Puskesmas..
9. Kolom (8). Kebutuhan sumber daya diisi sumber daya yang dibutuhkan untuk
dapat melaksanakan kegiatan, diluar pembiayaan (Man, Method, Material,
Machine).
10. Kolom (9). Mitra kerja diisi unit lintas sektor yang harus terlibat untuk mendukung
pelaksanaan kegiatan.
11. Kolom (10). Waktu Pelaksanaan diisi periode pelaksanaan kegiatan dalam satu
tahun..
12. Kolom (11). Kebutuhan anggaran diisi dengan perkiraan anggaran yang
diperlukan untuk melaksanakan kegiatan yang telah dirumuskan..
13. Kolom (12). Indikator Kinerja diisi dengan indikator kinerja yang didukung oleh
pelaksanaan kegiatan tersebut.
14. Kolom (13) Sumber Pembiayaan dapat berasal dari pemerintah, swasta,JKN,
masyarakat atau sumber pendanaan lain yang sah.

3.7 MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN (RPK)


Rencana pelaksanaan kegiatan Puskesmas disusun setelah RUK RUK
Puskesmas yang telah didesk dan disetujui oleh Dinas Kesehatan Kota Surabaya akan
xlii │Panduan PIS-PK
disusun menjadi . Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) Rencana Pelaksanaan
Kegiatan Puskesmas terdiri dari Rencana Pelaksanaan Kegiatan Tahunan (RPK)
Tahunan yang di breakdown menjadi Rencana Pelaksanaan Kegiatan Bulanan .
Berikut contoh Formulir RPK Tahunan Puskesmas

Keterangan :
1. Matriks tersebut diatas merupakan kegiatan yang dilakukan Puskesmas. Target
Indikator kegiatan pada contoh formulir diatas selanjutnya dapat ditambah
berdasarkan dengan masalah prioritas kesehatan diwilayah kerja Puskesmas
sesuai RUK Puskesmas yang telah disetujui.
2. Matriks tersebut dapat dikembangkan sesuai kebutuhan dan kebijakan daerah,
dengan tidak mengurangi variabel kolom yang ada.
3. Kolom (2). Upaya Kesehatan diisi dengan UKM, UKP pelayanan kefarmasian,
keperawatan kesehatan masyarakat, dan pelayanan laboratorium yang
dilaksanakan di Puskesmas.
4. Kolom (3). Kegiatan diisi dengan penjabaran kegiatan dari masing-masing upaya
yang harus dilaksanakan dalam rangka mencapai target yang telah ditetapkan.
5. Kolom (4). Tujuan diisi dengan tujuan dari setiap kegiatan yang dilaksanakan.
6. Kolom (5). Sasaran adalah jumlah populasi atau area di wilayah kerja yang akan
dicakup dalam kegiatan.
7. Kolom (6). Target sasaran adalah jumlah dari sasaran/area yang akan diberikan
pelayanan oleh Puskesmas, dihitung berdasarkan factor koreksi kondisi
geografis, jumlah sumber daya, target indikator kinerja, dan pencapaian
terdahulu.
8. Kolom (7). Penanggungjawab diisi Penanggungjawab kegiatan di Puskesmas.
9. Kolom (8). Volume kegiatan diisi jumlah pelaksanaan kegiatan dalam kurun
waktu 1 (satu) tahun.

xliii │Panduan PIS-PK


10. Kolom (9). Jadwal diisi dengan waktu pelaksanaan kegiatan dalam kurun waktu 1
(satu) tahun.
11. Kolom (10). Rincian Pelaksanaan diisi rincian kegiatan dalam 1 (satu) tahun yang
disesuaikan dengan jadwal kegiatan.
12. Kolom (11). Lokasi Pelaksanaan diisi lokasi pelaksanaan kegiatan.
13. Kolom (12). Biaya diisi anggaran yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan
yang telah dirumuskan
Berikut Contoh Formulir RPK Bulanan

Keterangan :
1. Matriks tersebut diatas dibuat dan diisi oleh masing-masing penanggungjawab
program/kegiatan berdasarkan RPK Puskesmas yang telah disusun.
2. Matriks tersebut dapat dikembangkan sesuai kebutuhan dan kebijakan daerah,
dengan tidak mengurangi variabel kolom yang ada.
3. Kolom (2). Kegiatan diisi dengan penjabaran kegiatan dari masing-masing upaya
yang ada pada RPK Puskesmas
4. Kolom (3). Tujuan diisi dengan tujuan dari setiap kegiatan yang dilaksanakan. -
5. Kolom (4). Sasaran adalah jumlah populasi atau area di wilayah kerja yang akan
dicakup dalam kegiatan.
6. Kolom (5). Target sasaran adalah jumlah dari sasaran/area yang akan diberikan
pelayanan oleh Puskesmas, dihitung berdasarkan faktor koreksi kondisi
geografis, jumlah sumber daya, target indikator kinerja, dan pencapaian
terdahulu.
7. Kolom (6). Penanggungjawab diisi Penanggungjawab kegiatan di Puskesmas.
8. Kolom (7). Volume kegiatan diisi jumlah pelaksanaan kegiatan dalam kurun
waktu 1 (satu) tahun.
9. Kolom (8). Jadwal diisi dengan waktu pelaksanaan kegiatan dalam kurun waktu 1
(satu) tahun.
10. Kolom (9). Rincian Pelaksanaan diisi rincian kegiatan tanggal dan bulan
pelaksanaannya dalam 1 (satu) tahun yang disesuaikan dengan jadwal kegiatan.

xliv │Panduan PIS-PK


11. Kolom (10). Lokasi Pelaksanaan diisi lokasi pelaksanaan kegiatan.
12. Kolom (11). Biaya diisi anggaran yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan
yang telah dirumuskan
3.8 MELAKSANAKAN INTERVENSI LANJUT
3.8.1 Latar Belakang Intervensi Lanjut Tahun 2023
Penggerakan dan Pelaksanaan dari RPK Puskesmas yang telah disusun dan
disepakati bersama dalam berbagai bentuk kegiatan di Puskesmas dilakukan untuk
sebagai upaya Intervensi Lanjut PIS-PK yang tujuan akhirnya adalah mempertahankan
capaian indikator PIS-PK yang sudah baik dan meningkatkan capaian indikator PIS-PK
yang masih rendah sehingga IKS yang awal mulanya Tidak Sehat menjadi Pra Sehat
atau Sehat.
Pelaksanaan Intervensi Lanjut merupakan kegiatan yang terintegrasi dan
bersinergi antara program program yang dilaksanakan di Puskesmas Balongsari baik
Program Upaya Kesehatan Masyarakat maupun Program Upaya Kesehatan
Perseorangan.
Puskesmas Balongsari telah melaksanakan progam PIS-PK sejak tahun 2016.
Pada Tahun 2018 pendataan PIS-PK telah mencapai 100% total coverage Seluruh
Kepala Keluarga (KK) dan Anggota Rumah Tangga (ART) di wilayah kerja sudah didata
dan dilakukan intervensi dengan prioritas indikator yang nilai IKS nya mempunyai skala
nilai Tidak Sehat dan Pra Sehat
Adapun hasil pendataan PIS-PK di wilayah kerja Puskesmas Balongsari dalam 5 tahun
terakhir adalah sebagai berikut :

TAHUN
INDIKATOR
2019 2020 2021 2022 2023
Keluarga mengikuti program
80.17 % 82,96% 86,12% 96,71% 96,84 %
Keluarga Berencana (KB)
Ibu melakukan persalinan di
97.32 % 97,86% 98,18% 100,00% 100,00 %
fasilitas kesehatan
Bayi mendapat imunisasi dasar
100.00 % 100,00% 100,00% 100,00% 100,00 %
lengkap
Bayi mendapat air susu ibu
89.74 % 91,27% 93,19% 100,00% 100,00 %
(ASI) eksklusif
Balita mendapatkan
96.12 % 96,44% 97,20% 99,94% 99,94 %
pematauan pertumbuhan
Penderita tuberkulosis paru
mendapatkan pengobatan 75.21 % 76,38% 90,65% 93,10% 93,75 %
sesuai standar
Penderita hipertensi
melakukan pengobatan secara 40.65 % 44,97% 48,45% 61,55% 63,14 %
teratur
Penderita gangguan jiwa
mendapatkan pengobatan dan 13.04 % 1,71% 2,38% 31,25% 33,33 %
tidak ditelantarkan
Anggota keluarga tidak ada
66.11 % 69,43% 72,30% 77,66% 78,29 %
yang merokok
Keluarga sudah menjadi
anggota Jaminan Kesehatan 53.03 % 58,31% 61,69% 69,12% 69,78 %
Nasional (JKN)
Keluarga mempunyai akses
99.57 % 99,57% 99,59% 99,74% 99,79 %
sarana air bersih
Keluarga mempunyai akses
atau menggunakan jamban 96.65 % 96,79% 96,82% 97,63% 97,70 %
sehat
IKS 0.38 0,44 0,47 0,6 0,61

xlv │Panduan PIS-PK


Dari data yang diperlihatkan pada tabel di atas dapat dilihat bahwa secara keseluruhan
ada peningkatan nilai IKS mulai dalam lima tahun terakhir yaitu sebanyak 0.16% dari
0.38% Keluarga Tidak Sehat pada tahun 2019 menjadi 0.61% Keluarga Pra Sehat pada
tahun 2023. Akan tetapi jika dilihat dari per indikator, dari 12 indikator tersebut ada
beberapa diantaranya yang nilai IKS nya masih dikategorikan Pra Sehat atau Tidak
Sehat ,yaitu :

1. Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur (63,14 %)


2. Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantark (33,33 %)
3. Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional /JKN (69,78 %)

Berdasarkan dari hasil IKS tersebut nantinya akan dibuatkan skala prioritas untuk
dilakukan intervensi lanjut , mana dari ketiga indikator tersebut yang paling mendesak
untuk dilakukan intervensi lanjut. Penentuan proses ditentukannya indikator yang
menjadi skala prioritas untuk dilakukan Intervensi lanjut tersusun dalam laporan
Perencanaan Tingkat Puskesmas Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan
Keluarga Tahun 2023.

3.8.2 Kegiatan Intervensi Lanjut


a. Perencanaan
1) Melakukan review SP PIS-PK Puskesmas Balongsari
2) Melakukan review SOP Intervensi Lanjut PIS-PK
3) Membuat KAK Intervensi Lanjut PIS-PK.
4) Melakukan update data PIS-PK tahun 2021.
5) Sosialisasi hasil PIS-PK tahun 2021.
6) Berkoordinasi dengan penanggung program UKM dan UKP terkait
capaian indikator PIS-PK kategori keluarga Tidak Sehat dan Pra
Sehat
7) Berkoordinasi dengan Tim Manajemen Puskesmas terkait dengan
hasil PIS-PK agar dapat dimasukkan di RUK Puskesmas
b. Pelaksanaan
1) Intervensi kelompok melalui penyuluhan kesehatan
2) Intervensi lanjut keluarga melalui pelayanan kesehatan UKM dan
UKP
3) Intervensi lanjut melalui kegiatan inovasi
4) Mencatat keluarga /anggota keluarga yang telah di intervensi
5) Hasil pendataan intervensi lanjut di input ke aplikasi keluarga
sehat.kemkes,go.id
c. Monitoring dan Evaluasi
xlvi │Panduan PIS-PK
1) Monitoring dan Evaluasi target Intervensi Lanjut
2) Monitoring dan Evaluasi peningkatan nilai IKS dashboard-
keluargasehat.kemkes.go.id.
3) Sinkronisasi data PIS-PK dengan data PKP.
4) Sinkronisasi data PIS-PK dengan data SPM.
d. Pelaporan
1) Melaporkan hasil capaian IKS setelah intervensi lanjut pada rapat
miniloka karya bulanan Puskesmas Tanjungsari
2) Melaporkan hasil intervensi lanjut melalui email
keluargasehat.sby@gmail.com
3.8.3 Cara Pelaksanaan Kegiatan
a. Supervisor PIS-PK menyosialisasikan hasil PIS-PK tahun 2021 pada rapat
Mini Lokakarya Puskesmas.
b. Supervisor PIS-PK menyerahkan data hasil Indeks Keluarga Sehat tahun
2021 kepada Tim Manajemen Puskesmas.
c. Tim Manajemen Puskesmas menyusun Perencanaan Tingkat Puskesmas
Tahun 2023.
d. Tim Manajemen Puskesmas menyusun Rencana Usulan Kegiatan (RUK )
Tahun 2023 berdasarkan hasil IKSTahun 2021.
e. Tim Manajemen Puskesmas melaksanakan desk RUK untuk sdisetujui
menjadi RPK (Rencana Pelaksanaan Kegiatan)
f. Tim Manajemen Puskesmas Menyusun persiapan Rencana Pelaksanaan
Kegiatan Intervensi Lanjut yang memadukan layanan UKM dan UKP.
g. Tim Manajemen Puskesmas melakukan sosialisasi hasil RPK kepada
seluruh staf.
h. Petugas melaksanakan intervensi lanjut.
i. Petugas melaporkan hasil intervensi lanjut kepada Tim PIS-PK.
j. Tim PIS-PK melakukan perbaruan data di aplikasi
keluargasehat.kemenkes.go.id
k. Tim PIS-PK melakukan monitoring peningkatan IKS di aplikasi dashboard-
keluargasehat.kemkes.go.id.
l. Supervisor PIS-PK melaporkan hasil intervensi lanjut ke Dinas Kesehatan
Kota Surabaya melalui email keluargasehat.sby@gmail.com

3.8.4 Target dan Sasaran Intervensi Lanjut 2023


a. Target Intervensi Lanjut 2023 adalah :
1) Capaian Survey 100%
2) Total KK yang dilakukan intervensi lanjut 70% dari KK yang tidak
sehat dan pra sehat
xlvii │Panduan PIS-PK
3) Kenaikan IKS 0,24 / tahun ATAU 0,02 / bulan
4) Capaian tiap indikator adalah minimal 0.833%
b. Sasaran Intervensi Lanjut 2023 adalah :
1) Keluarga dengan indikator PIS-PK kategori Tidak Sehat dan Pra
Sehat.
2) Indikator PIS-PK yang capaiannya dibawah kurang dari atau sama
dengan 0.8.

3.8.5 Jadwal Intervensi Lanjut Tahun 2023


a. Perencanaan :
1) Pembaruan data PIS-PK Tahun2021 :
2) Penyusunan PTP PIS-PK dan RUK tahun 2023 : Januari 2022
3) Review SP,SOP,KAK : Januari 2022 atau isidentil jika dibutuhkan
4) Persiapan RPK 2023 : Desember 2022
b. Pelaksanaan
1) Sosialisasi hasil RPK 2023
2) Berkoordinasi dengan Lintas Program untuk pelaksanan RPK 2023
3) Pelaksanaan RPK : Januari -Desember 2023
c. Monitoring dan Evaluasi
1) Monitoring dan Evaluasi target Intervensi Lanjut ;
April,Juli,Oktober ,Desember 2023
2) Monitoring dan Evaluasi peningkatan nilai IKS dashboard-
keluargasehat.kemkes.go.id.: Januari -Desember 2023
3) Sinkronisasi data PIS-PK dengan data PKP. : Juli dan Desember
2023
4) Sinkronisasi data PIS-PK dengan data SPM.: Juli dan Desember
2023
d. Pelaporan
1) Melaporkan hasil capaian IKS setelah intervensi lanjut pada rapat
miniloka karya bulanan Puskesmas Tanjungsari :
April,Juli,Oktober ,Desember 2023

2) Melaporkan hasil intervensi lanjut melalui email


keluargasehat.sby@gmail.com : April,Juli,Oktober ,Desember 2023

xlviii │Panduan PIS-PK


Jadwal Intervensi Lanjut Tahun 2023
No Kegiatan 2021 2022 2023
10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Perencanaan
Update Data PIS-PK √ √ √
Penyusunan PTP PIS-
√ √ √ √
PK dan RUK tahun 2023
Menyusun rencana
Kebutuhan anggaran
√ √ √ √
tahunan /Rencana
Bisnis Anggaran
Review SP,SOP,KAK :
Januari 2022 atau √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
isidentil jika dibutuhkan
Persiapan RPK 2023 √ √ √
2 Pelaksanaan
Sosialisasi RPK 2023 Jan
Berkoordinasi dengan
Lintas Program untuk Jan
pelaksanan RPK 2023
Pelaksanaan RPK 2023 Jan-Des
3 Monitoring dan Evaluasi
Monitoring dan Evaluasi
target Intervensi Lanjut Tribulan
Monitoring dan Evaluasi
peningkatan nilai IKS Jan-Des
Sinkronisasi data PIS-
PK dengan data PKP Tribulan
Sinkronisasi data PIS-
PK dengan data SPM Tribulan
4 Pelaporan
Melaporkan hasil
capaian IKS intervensi
lanjut pada rapat
miniloka karya Tribulan
Melaporkan hasil
intervensi lanjut melalui
email
keluargasehat.sby@gm
ail.com Tribulan

4.

xlix │Panduan PIS-PK


BAB IV
DOKUMENTASI
Dokumentasi merupakan pekerjaan mengumpulkan,menyusun dan mencatat
semua aktifitas kegiatan dalam Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga
Pendokumentasian di dalam PIS-PK disajikan dalam bentuk data baik yang tercatat di
Aplikasi Keluarga Sehat ataupun dalam bentuk Raw Data .
Dokumentasi bertujuan untuk menyediakan informasi, menyediakan alat bukti
yang akurat tentang kegiatan serta sebagai bahan untuk melakukan peningkatan serta
perbaikan kinerja program.Dokumentasi dapat berupa pencatatan di buku kegiatan,buku
bantu,laporan kegiatan,register,form kegiatan,dokumentasi gambar dan sebagainya.
Sistem pendokumentasian dalam Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan
Keluarga adalah sebagai berikut :
1. Pencatatan data keluarga yang telah diintervensi di formulir intervensi lanjut
2. Input data Anggota Keluarga (AK) yang telah dilakukan intervensi di aplikasi
keluargasehat.kemkes.go.id
3. Mengunduh hasil Raw Data PIS-PK.
4. Pencatatan hasil IKS Kelurahan/IKS Puskesmas
5. Pelaporan hasil intervensi melalui email keluargasehat@gmail.com

l │Panduan PIS-PK
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Nomor 39 Tahun 2016 Tentang
Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan
Keluarga

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2019 Tentang


Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2012 Tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat.

li │Panduan PIS-PK

Anda mungkin juga menyukai