PANDUAN PENYELENGGARAAN
PENINGKATAN INDEKS KELUARGA SEHAT (IKS)
MELALUI INTERVENSI LANJUT
PROGRAM INDONESIA SEHAT
DENGAN PENDEKATAN KELUARGA (PIS-PK)
Menyetujui,
ii │Panduan PIS-PK
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada ALLAH SWT karena atas berkat rahmatNYA
kami dapat menyelesaikan Panduan Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan
Keluarga (PIS-PK) .
Panduan PIS-PK ini disusun sebagai acuan untuk melaksanakan kegiatan
Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga di Puskesmas Balongsari.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah terlibat dalam menyusun panduan ini, dan kami menyadari panduan ini masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami
harapkan .
Akhirnya kami mengharapkan semoga Panduan Penyelenggaraan Program
Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga dapat memberi manfaat bagi pelayanan
kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas Balongsari.
Surabaya,
Penyusun
JUDUL.....................................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................................ii
KATA PENGANTAR...............................................................................................iii
DAFTAR ISI............................................................................................................ iv
BAB I DEFINISI....................................................................................................... 1
1.1 LATAR BELAKANG......................................................................................1
1.2 TUJUAN........................................................................................................3
1.3 DEFINISI OPERASIONAL............................................................................3
BAB II RUANG LINGKUP........................................................................................7
2.1 PROKESGA..................................................................................................8
2.1.1 Bl(Pengenalan Tempat).....................................................................8
2.1.2 Blok II (Keterangan Keluarga)............................................................9
2.1.3 Blok III (Keteranagn Pengumpul Data)...............................................10
2.1.4 Blok IV (Keterangan Anggota Keluarga)............................................11
2.1.5 Blok V (Keterangan Individu).............................................................13
2.1.6 Ketentuan Pengisian Indikator...........................................................13
2.2 APLIKASI KELUARGA SEHAT V.2.0...........................................................15
BAB III TATA LAKSANA..........................................................................................26
3.1 MENGUMPULKAN DATA DAN MENGOLAH DATA....................................26
3.1.1 Pengumpulan Data Keluarga.............................................................26
3.1.2 Penyimpanan Data.............................................................................27
3.1.3 Pengolahan Data...............................................................................28
3.2 MENGINDENTIFIKASI MASALAH KESEHATAN.........................................33
3.3 MENETAPKAN URUTAN PRIORITAS MASALAH.......................................36
3.4 MENCARI AKAR PENYEBAB MASALAH....................................................38
3.5 MENETAPKAN ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH............................39
3.6 MENYUSUN RENCANA USULAN KEGIATAN............................................40
3.7 MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN................................42
3.8 MELAKSANAKAN INTERVENSI LANJUT....................................................44
3.8.1 Latar Belakang Intervensi Lanjut 2023...............................................44
3.8.2 Kegiatan Intervensi Lanjut 2023.........................................................46
3.8.3 Cara Pelaksanaan Kegiatan..............................................................47
3.8.4 Target dan Sasaran Intervensi Lanjut 2923.......................................47
3.8.5 Jadwal Intervensi Lanjut 2023............................................................48
BAB IV DOKUMENTASI..........................................................................................49
BAB V DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................50
iv │Panduan PIS-PK
BAB I
DEFINISI
1.1 LATAR BELAKANG
Program Indonesia Sehat merupakan salah satu dari agenda ke-5 Nawa Cita
yaitu Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia.Program didukung oleh program
sektoral lainnya yaitu Program Indonesia Pintar, Program Indonesia Kerja dan Program
Indonesia Sejahtera.
Upaya pencapaian prioritas pembangunan kesehatan dalam Program Indonesia
Sehat dilaksanakan dengan mendayagunakan segenap potensi yang ada baik dari
pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota, maupun masyarakat. Pembangunan
kesehatan dimulai dari unit terkecil yaitu keluarga
Sasaran dari Program Indonesia Sehat adalah meningkatnya derajat kesehatan
dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
yang didukung dengan perlindungan finansial dan pemerataan pelayanan kesehatan.
Dasar Program Indonesia dengan Pendekatan Keluarga tertuang dalam
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2016 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Melalui upaya Pendekatan
Keluarga,serta Peraturan Bersama Sekjen Kemenkes RI dan Dirut BPJS Nomor
HK.02.05/III/SK/089/2016 Nomor 3 Tahun 2016 Tentang Petunjuk Teknis Pelayanan
Pembayaran Kapitasi Berbasis Pemenuhan Komitmen Pelayanan Pada Faskes
Kesehatan Tingkat I.
Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan menegakkan tiga Pilar Utama
yaitu:
1. Penerapan Paradigma Sehat.
2. Penguatan Pelayanan Kesehatan.
3. Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Penerapan paradigma sehat dilakukan dengan strategi pengarustamaan kesehatan
dalam pembangunan,penguatan upaya promotif dan preventif serta pemberdayaan
masyarakat. Penerapan Paradigma Sehat yaitu membuat yang sehat semakin sehat
dan tidak menjadi sakit dengan mengutamakan promotif dan preventif.
Penerapan paradigma sehat dilakukan dengan strategi pengarustamaan kesehatan
dalam pembangunan,penguatan upaya promotif dan preventif serta pemberdayaan
masyarakat. Penerapan Paradigma Sehat yaitu membuat yang sehat semakin sehat
dan tidak menjadi sakit dengan mengutamakan promotif dan preventif.
Penguatan pelayanan kesehatan dilakukan dengan strategi peningkatan akses
pelayanan kesehatan,optimasasi sistem rujukan dan peningkatan mutu menggunakan
pendekatan continum of care dan intervensi berbasis resiko kesehatan.Pelaksanaan
JKN dilakukan dengan strategi perluasan sasaran dan manfaat (benefit), serta kendali
mutu dan biaya. Kesemuanya ditujukan kepada tercapainya keluarga sehat.
v │Panduan PIS-PK
Pelaksanaan Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK)
diperlukan pendekatan keluarga yang mengintegrasikan Upaya Kesehatan
Perseorangan (UKP) dan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) secara
berkesinambungan dengan target keluarga,berdasarkan data dan informasi dari Profil
Kesehatan Keluarga (Prokesga).
Pendataan /survei Keluarga Sehat dalam Program Indonesia Sehat menggunakan 12
indikator yaitu :
1. Keluarga Mengikuti Program Keluarga Berencana (KB).
2. Persalinan Ibu di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
3. Bayi Mendapat Imunisasi Dasar Lengkap.
4. Bayi Mendapat ASI Eksklusif.
5. Pertumbuhan Balita Dipantau.
6. Penderita TB Paru Berobat Sesuai Standart.
7. Penderita Hipertensi Berobat Teratur.
8. Penderita Gangguan Jiwa Berat Diobati dan Tidak Diterlantarkan.
9. Anggota Keluarga Tidak Ada Yang Merokok.
10. Keluarga Sudah Menjadi Anggota JKN.
11. Keluarga Menggunakan Sarana Air Bersih.
12. Keluarga Menggunakan Jamban Keluarga.
Dari pendataan dengan menggunakan 12 indikator akan diketahui nilai IKS (Indeks
Keluarga Sehat) Sehat, Pra Sehat dan Tidak Sehat baik di tingkat individu, keluarga,
RT, RW, serta IKS Kelurahan.
Puskesmas Tanjungsari merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan UKM dan UKP tingkat pertama dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan setinggi-tingginya di wilayah
kerja. Fungsi UKM dan UKP harus seimbang,upaya kesehatan perseorangan saja
dengan program JKN belum cukup untuk mengangkat derajat kesehatan masyarakat.
Pendekatan keluarga adalah salah satu cara kerja Puskesmas Balongsari untuk
meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan akses pelayanan kesehatan di
wilayah kerja dengan mendatangi keluarga.Dengan memanfaatkan data dan informasi
dari Profil Kesehatan Keluarga (Prokesga) dilakukan kunjungan rumah / kelompok
UKBM dilakukan secara terjadwal.
Pelaksanaan pendekatan keluarga di Puskesmas Balongsari mencakup langkah-
langkah sebagai berikut :
1. Pendataan kesehatan keluarga menggunakan formulir Prokesga oleh Pembina
Keluarga.
2. Pembuatan, pengelolaan dan pengolahan data.
3. Analisis, perumusan intervensi masalah, penyusunan rencana Puskesmas.
vi │Panduan PIS-PK
4. Pelaksanaan penyuluhan kesehatan melalui kunjungan rumah atau kunjungan ke
kelompok UKBM oleh Pembina Keluarga.
5. Pelaksanaan penyuluhan kesehatan melalui kunjungan rumah atau kunjungan ke
kelompok UKBM oleh Pembina Keluarga.
6. Pelaksanaan pelayanan kesehatan di dalam dan luar gedung.
Pelaksanaan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga akan
memperkuat Manajemen Puskesmas yang akan mengintegrasikan seluruh manajemen
yang ada dalam menyelesaikan masalah prioritas kesehatan di wilayah kerja.
1. Tujuan Khusus :
1.2 TUJUAN
1.2.1 Tujuan Umum
Sebagai panduan dan acuan penyelenggaraan Manajemen Puskesmas
melalui Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga secara
efektif dan efisien berdasarkan perencanaan yang telah disusun dalam upaya
peningkatan mutu dan perbaikan yang berkesinambungan di Puskesmas
Balongsari
1.2.2 Tujuan Khusus
a. Menyelenggarakan PIS-PK sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
b. Memperoleh data Indeks Keluarga Sehat sesuai kondisi riil wilayah kerja
Puskesmas Balongsari
c. Memanfaatkan data PIS-PK untuk membuat perencanaan kegiatan.
1.3 DEFINISI OPERASIONAL
1.3.1 Puskesmas adalah adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
preventif di wilayah kerjanya.
1.3.2 UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat) adalah setiap kegiatan untuk memelihara
dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya
masalah kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok, dan masyarakat
ix │Panduan PIS-PK
1.3.20 Keluarga Mempunyai Akses Atau Menggunakan Jamban Sehat adalah jika
keluarga tersebut memiliki akses dan menggunakan sarana untuk buang air
besar berupa kloset leher angsa atau kloset plengsengan.
x │Panduan PIS-PK
BAB II
RUANG LINGKUP
2.1 PROKESGA
Pengisian prokesga dilakukan melalui mekanisme manual dan aplikasi
online.Pengisian Prokesga yang akan diimplementasikan dilapanagn adalah sebaga
berikut :
Instrumen yang digunakan dalam kegiatan ini adalah Profil Kesehatan Keluarga
(Prokesga) berupa Formulir Prokesga yang terdiri dari 5 Blok, yaitu Blok I (Pengenalan
Tempat), Blok II (Keterangan Keluarga), Blok III (Keterangan Pengumpul Data), Blok
IV (Keterangan Anggota Keluarga) dan Blok V (Keterangan Individu). Masing-masing
form terdiri dari sejumlah pertanyaan yang dibutuhkan untuk menilai indikator Keluarga
Sehat
2.1.1 BLOK I (Pengenalan Tempat )
Terdiri dari :
a. Rincian : Provinsi’
b. Rincian : Kabupaten/Kota
c. Rincian : Kecamatan
d. Rincian : Nama Puskesmas
e. Rincian : Desa/Kelurahan
f. Rincian : RT/RW
g. Rincian : Nomer Urut Bangunan/Rumah
h. Rincian : Nomor Urut Keluarga
i. Alamat : Rumah
xi │Panduan PIS-PK
2.1.2 BLOK II (Keterangan Keluarga )
Terdiri dari
a. Rincian : Nama Kepala Keluarga
b. Rincian 2a.: Jumlah Anggota Keluarga (AK)
c. Rincian 2b. : Jumlah AK diwawancara
d. Rincian 2c. : Jumlah AK Dewasa (≥15 tahun)
e. Rincian 2d. : Jumlah AK usia 10-54 tahun
f. Rincian 2e. : Jumlah AK usia 12-59 bulan
g. Rincaian 2f : Jumlah AK usia 0-6 bulan
h. Rincian 3 : Apakah tersedia sarana air bersih di lingkungan rumah.
i. Rincian 4 : Apakah jenis sumber airnya terlindung
j. Rincian 5 : Apakah tersedia jamban keluarga
k. Rincian 6 : Apakah jenis jambannya saniter
l. Rincian 7 : Apakah ada AK yang pernah didiagnosis menderita
gangguan jiwa berat (Skizoprenia)
m. Rincian 8 : Bila pernah didiagnosis skizoprenia oleh tenaga
kesahatan, apakah selama ini AK tersebut minum obat gangguan
jiwa berat secara teratur.
n. Rincian 9 : Apakah ada AK yang dipasung?
Terdiri dari :
a. Rincian 1.: Nama Pengumpul Data
b. Rincian 2 : Nama Supervisor
c. Rincian 3 : Tanggal pengumpulan data
xv │Panduan PIS-PK
2.1.6 KETENTUAN PENGISIAN INDIKATOR
a. Keluarga mengikuti program KB
Anggota Keluarga (AK) wanita berstatus menikah (usia 10-54 tahun)
dan tidak hamil atau AK laki-laki berstatus menikah (usia ≥ 10
tahun) : Apakah Saudara atau pasangan Saudara mengikuti program
KB
1. Ya 2. Tidak
Y jika jawaban Ya T jika jawaban Tidak
b. Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan. . (Balita <12
bulan)
Apakah saat Ibu melahirkan [NAMA] bersalin di fasilitas pelayanan
kesehatan?
1. Ya 2. Tidak
Y jika jawaban Ya T jika jawaban Tidak
c. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap: (Balita 12-23 bulan)
xvi │Panduan PIS-PK
1. Ya 2. Tidak
Y jika jawaban Ya T jika jawaban Tidak
d. Bayi mendapat ASI eksklusif.(Balita 7-23 bulan)
1. Ya 2. Tidak
Y jika jawaban Ya T jika jawaban TidaK
e. Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan. (Balita 2-59
bulan) Dalam 1 bulan terakhir apakah dilakukan pemantauan
pertumbuhan balita?
1. Ya 2. Tidak
Y jika jawaban Ya T jika jawaban Tidak
f. Penderita TB paru mendapatkan pengobatan sesuai standar
. (AK > 15 tahun )
1. Pernah didiagnosis menderita TB Paru: 1. Ya 2. Tidak
2. Meminum obat TB Paru secara standar: 1. Ya 2. Tidak
3. AK pernah menderita batuk berdahak > 2 minggu disertai satu
atau lebih gejala
Jika (1) jawabannya “Ya” dan (2) jawabannya “Ya” Y
Jika (1) jawabannya “Ya” dan (2) jawabannya “Tidak” T
Jika (1) jawabannya “Tidak” dan (3) jawabannya “Ya” T
Jika (1) jawabannya “Tidak” dan (3) jawabannya “Tidak” N
g. Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur.
(AK≥15 tahun)
1. Pernah didiagnosis menderita hipertensi : 1. Ya 2. Tidak
2. Meminum obat hipertensi secara teratur: 1. Ya 2. Tidak
Hasil pengukuran tekanan darah responden dinyatakan normal,jika
hasil pengukuran tekanan darah sistole < 140 mmHg dan atau
tekanan darah diastole < 90 mmHg. Responden dinyatakan
menderita darah tinggi/hipertensi, jika hasil pengukuran tekanan
darah sistole ≥ 140 mmHg dan atau tekanan darah diastole ≥ 90
mmHg.
Jika (1) jawabannya “Ya” dan (2) jawabannya “Ya” Y
Jika (1) jawabannya “Ya” dan (2) jawabannya “Tidak” T
Jika (1) jawabannya “Ya” maka tidak perlu dilakukan pengukuran
tekanan darah
Jika (1) jawabannya “Tidak” maka dilakukan pengukuran tekanan
darah
TATA LAKSANA
IKS nya karena data yang di entry tidak lengkap / tahapan entry data
- Melengkapi data yang belum lengkap sehingga muncul nilai IKS Inti dan
IKS Besar.
- Menghapus data yang tidak benar pada saat memasukkan alamat RT,
RW dan Kelurahan sehingga terdapat data yang tidak sesuai dengan
alamat di wilayah kerja Puskesmas Tanjungsari yang muncul pada IKS
WILAYAH di menu DASHBOARD.
- Menghapus data yang dobel pencatatan sehingga jumlah KK yang
dimasukkan pada aplikasi adalah data KK yang riil dan total coverage.
- Mencocokkan jumlah KK pada hasil entry dengan jumlah KK hasil
validasi pada setiap RT.
Keterangan :
N = Indikator tersebut Tidak Berlaku untuk anggota keluarga atau keluarga
yang bersangkutan.
Y = Kondisi / keadaan anggota keluarga atau keluarga Sesuai dengan
indikator.
T = Kondisi / keadaan anggota keluarga atau keluarga Tidak Sesuai dengan
Indikator.
Penilaian terhadap hasil rekapitulasi anggota keluarga pada satu indikator,
mengikuti persayaratan di bawah ini :
- Jika dalam satu indikator seluruh anggota keluarga dengan status Y, maka
indikator dlam satu keluarga bernilai 1.
- Jika dalam satu indikator seluruh anggota keluarga dengan status T, maka
indikator dalam satu keluarga bernilai 0.
- Jika dalam satu indikator seluruh keluarga dengan staus N,maka indikator
dalam satu keluarga tetap dengan status N (tidak dihitung).
- Jika dalam satu indikator ada salah satu anggota keluarga dengan status
T, maka indikator tersebut dalam satu keluarga akan bernilai 0 meskipun di
dalamnya terdapat status Y ataupun N.
Selanjutnya IKS masing - masing keluarga dengan dihitung dengan rumus :
12- ∑N
3) Menghitung IKS RW
Gambar 3. Rekapitulasi Data Prokesga RW Kelurahan A
Penderita gangguan
8 jiwa berat, diobati dan 43.94 % 0,03% 0,09% 0,00% 74,19% 31,25%
tidak ditelantarkan
Pada gambar tabel tersebut dapat diketahui IKS Kecamatan adalah 0.266
Kategori Tidak Sehat.
1. U : tingkat urgensi
Yakni masalah tersebut penting untuk segera diatasi.
2. S: tingkat keseriusan
Yakni apakah masalah tersebut cukup parah
3. G : potensi perkembangannya
Yakni apakah masalah tersebut akan menjadi besar dan atau menjalar
Masing -masing faktor diberi nilai 1-5 berdasarkan skala likert ( 5 = sangat besar,4 =
besar, 3 = sedang, 2 = kecil, 1 = sangat kecil ).,dan nilai total tiap masalah diperoleh dari
rumus : T= U + S + G
Formulir 2 USG
Berdasarkan dari hasil USG maka ditetapkan urutan Prioritas Masalah dari hasil
capaian Indikator PIS-PK yang masih rendah adalah sebagai berikut :
Pada Diagram Tulang Ikan akan muncul penyebab-penyebab masalah dari segi-segi
berikut yaitu ;
xl │Panduan PIS-PK
3.6 MENYUSUN RENCANA USULAN KEGIATAN
Langkah ini berupa menuangkan kegiatan -kegiatan dalam rangka pemecahan
masalah kesehatan (masalah kesehatan keluarga,kelurahan dan kecamatan ) dalam
bentuk matriks RUK (Rencana Usulan Kegiatan ) manajemen Puskesmas. Kegiatan
yang akan dilakukan perlu ditetapkan target sasaran dan indikator kinerja untuk
melakukan pengawasan, pengendalian dan penilaian. Target sasaran dan indikator
kinerja dikoordinasikan oleh Dinas Kesehatan Kota.Surabaya
Kegiatan yang dilakukan dengan memperhatikan berbagai kebijakan yang berlaku,
baik kebijakan daerah (kabupaten/kota dan provinsi), kebijakan nasional, maupun
kesepakatan global.
Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan dengan memperhatikan siklus
pelaksanaan manajemen Puskesmas. RUK pelaksanaan PIS-PK yang telah disusun
selanjutnya akan dibahas di tingkat Puskesmas untuk kemudian disampaikan ke Dinas
Kesehatan Kota Surabaya agar dapat disetujui menjadi menjadi rencana pelaksanaan
kegiatan.
Berikut contoh Formulir Rencana Usulan Kegiatan
Keterangan :
1. Matriks tersebut diatas merupakan kegiatan yang dilakukan Puskesmas. Target
Indikator kegiatan pada contoh formulir diatas selanjutnya dapat ditambah
berdasarkan dengan masalah prioritas kesehatan diwilayah kerja Puskesmas
sesuai RUK Puskesmas yang telah disetujui.
2. Matriks tersebut dapat dikembangkan sesuai kebutuhan dan kebijakan daerah,
dengan tidak mengurangi variabel kolom yang ada.
3. Kolom (2). Upaya Kesehatan diisi dengan UKM, UKP pelayanan kefarmasian,
keperawatan kesehatan masyarakat, dan pelayanan laboratorium yang
dilaksanakan di Puskesmas.
4. Kolom (3). Kegiatan diisi dengan penjabaran kegiatan dari masing-masing upaya
yang harus dilaksanakan dalam rangka mencapai target yang telah ditetapkan.
5. Kolom (4). Tujuan diisi dengan tujuan dari setiap kegiatan yang dilaksanakan.
6. Kolom (5). Sasaran adalah jumlah populasi atau area di wilayah kerja yang akan
dicakup dalam kegiatan.
7. Kolom (6). Target sasaran adalah jumlah dari sasaran/area yang akan diberikan
pelayanan oleh Puskesmas, dihitung berdasarkan factor koreksi kondisi
geografis, jumlah sumber daya, target indikator kinerja, dan pencapaian
terdahulu.
8. Kolom (7). Penanggungjawab diisi Penanggungjawab kegiatan di Puskesmas.
9. Kolom (8). Volume kegiatan diisi jumlah pelaksanaan kegiatan dalam kurun
waktu 1 (satu) tahun.
Keterangan :
1. Matriks tersebut diatas dibuat dan diisi oleh masing-masing penanggungjawab
program/kegiatan berdasarkan RPK Puskesmas yang telah disusun.
2. Matriks tersebut dapat dikembangkan sesuai kebutuhan dan kebijakan daerah,
dengan tidak mengurangi variabel kolom yang ada.
3. Kolom (2). Kegiatan diisi dengan penjabaran kegiatan dari masing-masing upaya
yang ada pada RPK Puskesmas
4. Kolom (3). Tujuan diisi dengan tujuan dari setiap kegiatan yang dilaksanakan. -
5. Kolom (4). Sasaran adalah jumlah populasi atau area di wilayah kerja yang akan
dicakup dalam kegiatan.
6. Kolom (5). Target sasaran adalah jumlah dari sasaran/area yang akan diberikan
pelayanan oleh Puskesmas, dihitung berdasarkan faktor koreksi kondisi
geografis, jumlah sumber daya, target indikator kinerja, dan pencapaian
terdahulu.
7. Kolom (6). Penanggungjawab diisi Penanggungjawab kegiatan di Puskesmas.
8. Kolom (7). Volume kegiatan diisi jumlah pelaksanaan kegiatan dalam kurun
waktu 1 (satu) tahun.
9. Kolom (8). Jadwal diisi dengan waktu pelaksanaan kegiatan dalam kurun waktu 1
(satu) tahun.
10. Kolom (9). Rincian Pelaksanaan diisi rincian kegiatan tanggal dan bulan
pelaksanaannya dalam 1 (satu) tahun yang disesuaikan dengan jadwal kegiatan.
TAHUN
INDIKATOR
2019 2020 2021 2022 2023
Keluarga mengikuti program
80.17 % 82,96% 86,12% 96,71% 96,84 %
Keluarga Berencana (KB)
Ibu melakukan persalinan di
97.32 % 97,86% 98,18% 100,00% 100,00 %
fasilitas kesehatan
Bayi mendapat imunisasi dasar
100.00 % 100,00% 100,00% 100,00% 100,00 %
lengkap
Bayi mendapat air susu ibu
89.74 % 91,27% 93,19% 100,00% 100,00 %
(ASI) eksklusif
Balita mendapatkan
96.12 % 96,44% 97,20% 99,94% 99,94 %
pematauan pertumbuhan
Penderita tuberkulosis paru
mendapatkan pengobatan 75.21 % 76,38% 90,65% 93,10% 93,75 %
sesuai standar
Penderita hipertensi
melakukan pengobatan secara 40.65 % 44,97% 48,45% 61,55% 63,14 %
teratur
Penderita gangguan jiwa
mendapatkan pengobatan dan 13.04 % 1,71% 2,38% 31,25% 33,33 %
tidak ditelantarkan
Anggota keluarga tidak ada
66.11 % 69,43% 72,30% 77,66% 78,29 %
yang merokok
Keluarga sudah menjadi
anggota Jaminan Kesehatan 53.03 % 58,31% 61,69% 69,12% 69,78 %
Nasional (JKN)
Keluarga mempunyai akses
99.57 % 99,57% 99,59% 99,74% 99,79 %
sarana air bersih
Keluarga mempunyai akses
atau menggunakan jamban 96.65 % 96,79% 96,82% 97,63% 97,70 %
sehat
IKS 0.38 0,44 0,47 0,6 0,61
Berdasarkan dari hasil IKS tersebut nantinya akan dibuatkan skala prioritas untuk
dilakukan intervensi lanjut , mana dari ketiga indikator tersebut yang paling mendesak
untuk dilakukan intervensi lanjut. Penentuan proses ditentukannya indikator yang
menjadi skala prioritas untuk dilakukan Intervensi lanjut tersusun dalam laporan
Perencanaan Tingkat Puskesmas Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan
Keluarga Tahun 2023.
4.
l │Panduan PIS-PK
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Nomor 39 Tahun 2016 Tentang
Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan
Keluarga
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2012 Tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat.
li │Panduan PIS-PK