DINAS KESEHATAN
PANDUAN PENYELENGGARAAN
PENINGKATAN INDEKS KELUARGA SEHAT (IKS)
MELALUI INTERVENSI LANJUT
PROGRAM INDONESIA SEHAT
DENGAN PENDEKATAN KELUARGA (PIS-PK)
TAHUN 2023
PANDUAN PENYELENGGARAAN
PENINGKATAN INDEKS KELUARGA SEHAT (IKS)
MELALUI INTERVENSI LANJUT
PROGRAM INDONESIA SEHAT
DENGAN PENDEKATAN KELUARGA (PIS-PK)
TAHUN 2022
Menyetujui,
ii │Panduan PIS-PK
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada ALLAH SWT karena atas berkat rahmatNYA kami
dapat menyelesaikan Panduan Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga (PIS-
PK) .
Panduan PIS-PK ini disusun sebagai acuan untuk melaksanakan kegiatan Program
Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga di Puskesmas Tanjungsari.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
terlibat dalam menyusun panduan ini,dan kami menyadari panduan ini masih jauh dari
sempurna,oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan .
Akhirnya kami mengharapkan semoga Panduan Penyelenggaraan Program Indonesia
Sehat dengan Pendekatan Keluarga dapat memberi manfaat bagi pelayanan kesehatan yang
diselenggarakan di Puskesmas Balongsari.
Penyusun
JUDUL..................................................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................................ii
KATA PENGANTAR.............................................................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................................iv
BAB I DEFINISI....................................................................................................................1
1. LATAR BELAKANG..................................................................................................1
2. TUJUAN...................................................................................................................3
3. DEFINISI OPERASIONAL.......................................................................................3
BAB II RUANG LINGKUP....................................................................................................7
1. PROKESGA.............................................................................................................8
1. Bl(Pengenalan Tempat)............................................................................................8
2. Blok II (Keterangan Keluarga)..................................................................................9
3. Blok III (Keteranagn Pengumpul Data).....................................................................10
4. Blok IV (Keterangan Anggota Keluarga)..................................................................11
5. Blok V (Keterangan Individu)....................................................................................13
6. Ketentuan Pengisian Indikator.................................................................................13
7. APLIKASI KELUARGA SEHAT V.2.0.......................................................................15
BAB III TATA LAKSANA.......................................................................................................26
1. MENGUMPULKAN DATA DAN MENGOLAH DATA................................................26
1. Pengumpulan Data Keluarga...................................................................................26
2. Penyimpanan Data...................................................................................................27
3. Pengolahan Data......................................................................................................28
4. MENGINDENTIFIKASI MASALAH KESEHATAN....................................................33
5. MENETAPKAN URUTAN PRIORITAS MASALAH...................................................36
6. MENCARI AKAR PENYEBAB MASALAH................................................................38
7. MENETAPKAN ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH.........................................39
8. MENYUSUN RENCANA USULAN KEGIATAN........................................................40
9. MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN............................................42
10. MELAKSANAKAN INTERVENSI LANJUT...............................................................44
1. Latar Belakang Intervensi Lanjut 2023.....................................................................44
2. Kegiatan Intervensi Lanjut 2023...............................................................................46
3. Cara Pelaksanaan Kegiatan.....................................................................................47
4. Target dan Sasaran Intervensi Lanjut 2923.............................................................47
5. Jadwal Intervensi Lanjut 2023..................................................................................48
iv │Panduan PIS-PK
BAB IV DOKUMENTASI......................................................................................................49
BAB V DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................50
v │Panduan PIS-PK
BAB I
DEFINISI
1. LATAR BELAKANG
Program Indonesia Sehat merupakan salah satu dari agenda ke-5 Nawa Cita yaitu
Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia.Program didukung oleh program sektoral
lainnya yaitu Program Indonesia Pintar, Program Indonesia Kerja dan Program Indonesia
Sejahtera.
Upaya pencapaian prioritas pembangunan kesehatan dalam Program Indonesia Sehat
dilaksanakan dengan mendayagunakan segenap potensi yang ada baik dari pemerintah pusat,
provinsi, kabupaten/kota, maupun masyarakat. Pembangunan kesehatan dimulai dari unit
terkecil yaitu keluarga
Sasaran dari Program Indonesia Sehat adalah meningkatnya derajat kesehatan dan
status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung
dengan perlindungan finansial dan pemerataan pelayanan kesehatan.
Dasar Program Indonesia dengan Pendekatan Keluarga tertuang dalam Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2016 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Melalui upaya Pendekatan Keluarga,serta
Peraturan Bersama Sekjen Kemenkes RI dan Dirut BPJS Nomor HK.02.05/III/SK/089/2016
Nomor 3 Tahun 2016 Tentang Petunjuk Teknis Pelayanan Pembayaran Kapitasi Berbasis
Pemenuhan Komitmen Pelayanan Pada Faskes Kesehatan Tingkat I.
Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan menegakkan tiga Pilar Utama yaitu:
1. Penerapan Paradigma Sehat.
2. Penguatan Pelayanan Kesehatan.
3. Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Penerapan paradigma sehat dilakukan dengan strategi pengarustamaan kesehatan dalam
pembangunan,penguatan upaya promotif dan preventif serta pemberdayaan masyarakat.
Penerapan Paradigma Sehat yaitu membuat yang sehat semakin sehat dan tidak menjadi sakit
dengan mengutamakan promotif dan preventif.
Penerapan paradigma sehat dilakukan dengan strategi pengarustamaan kesehatan dalam
pembangunan, penguatan upaya promotif dan preventif serta pemberdayaan masyarakat.
Penerapan Paradigma Sehat yaitu membuat yang sehat semakin sehat dan tidak menjadi sakit
dengan mengutamakan promotif dan preventif.
Penguatan pelayanan kesehatan dilakukan dengan strategi peningkatan akses pelayanan
kesehatan, optimasasi sistem rujukan dan peningkatan mutu menggunakan pendekatan
continum of care dan intervensi berbasis resiko kesehatan. Pelaksanaan JKN dilakukan dengan
strategi perluasan sasaran dan manfaat (benefit), serta kendali mutu dan biaya. Kesemuanya
ditujukan kepada tercapainya keluarga sehat.
Pelaksanaan Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK)
diperlukan pendekatan keluarga yang mengintegrasikan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP)
dan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) secara berkesinambungan dengan target keluarga,
berdasarkan data dan informasi dari Profil Kesehatan Keluarga (Prokesga).
Pendataan/survei Keluarga Sehat dalam Program Indonesia Sehat menggunakan 12 indikator
yaitu :
1. Keluarga Mengikuti Program Keluarga Berencana (KB).
2. Persalinan Ibu di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
3. Bayi Mendapat Imunisasi Dasar Lengkap.
vi │Panduan PIS-PK
4. Bayi Mendapat ASI Eksklusif.
5. Pertumbuhan Balita Dipantau.
6. Penderita TB Paru Berobat Sesuai Standart.
7. Penderita Hipertensi Berobat Teratur.
8. Penderita Gangguan Jiwa Berat Diobati dan Tidak Diterlantarkan.
9. Anggota Keluarga Tidak Ada Yang Merokok.
10. Keluarga Sudah Menjadi Anggota JKN.
11. Keluarga Menggunakan Sarana Air Bersih.
12. Keluarga Menggunakan Jamban Keluarga.
Dari pendataan dengan menggunakan 12 indikator akan diketahui nilai IKS (Indeks Keluarga
Sehat) Sehat, Pra Sehat dan Tidak Sehat baik di tingkat individu, keluarga, RT, RW, serta IKS
Kelurahan.
Puskesmas Balongsari merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
UKM dan UKP tingkat pertama dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif
untuk mencapai derajat kesehatan setinggi-tingginya di wilayah kerja. Fungsi UKM dan UKP
harus seimbang,upaya kesehatan perseorangan saja dengan program JKN belum cukup untuk
mengangkat derajat kesehatan masyarakat.Pendekatan keluarga adalah salah satu cara kerja
Puskesmas Balongsari untuk meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan akses
pelayanan kesehatan di wilayah kerja dengan mendatangi keluarga. Dengan memanfaatkan
data dan informasi dari Profil Kesehatan Keluarga (Prokesga) dilakukan kunjungan rumah /
kelompok UKBM dilakukan secara terjadwal.
Pelaksanaan pendekatan keluarga di Puskesmas Balongsari mencakup langkah-langkah
sebagai berikut :
1. Pendataan kesehatan keluarga menggunakan formulir Prokesga oleh Pembina Keluarga.
2. Pembuatan, pengelolaan dan pengolahan data.
3. Analisis, perumusan intervensi masalah, penyusunan rencana Puskesmas.
4. Pelaksanaan penyuluhan kesehatan melalui kunjungan rumah atau kunjungan ke
kelompok UKBM oleh Pembina Keluarga.
5. Pelaksanaan penyuluhan kesehatan melalui kunjungan rumah atau kunjungan ke
kelompok UKBM oleh Pembina Keluarga.
6. Pelaksanaan pelayanan kesehatan di dalam dan luar gedung.
Pelaksanaan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga akan memperkuat
Manajemen Puskesmas yang akan mengintegrasikan seluruh manajemen yang ada dalam
menyelesaikan masalah prioritas kesehatan di wilayah kerja.
1. Tujuan Khusus :
2. Tersedianya data yang akurat untuk menjadi dasar dalam merumuskan permasalahan
Keluarga.
4. DEFINISI OPERASIONAL
1. Puskesmas adalah adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan
lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya.
2. UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat) adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah
kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok, dan masyarakat
3. UKP (Upaya Kesehatan Perseorangan) adalah pelayanan kesehatan yang ditujukan
untuk peningkatan, pencegahan, penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan
akibat penyakit dan memulihkan kesehatan perseorangan
4. Keluarga Inti adalah.keluarga yang dibentuk karena ikatan perkawinan yang
direncanakan yang terdiri dari suami, istri, dan anak- anak baik karena kelahiran (natural)
maupun adopsi.
5. Keluarga Besar adalah keluarga inti ditambah orang lain yang memiliki hubungan darah
(misalnya kakek, nenek, bibi, paman, dan lain-lain) dan juga yang tidak memiliki
hubungan darah tetapi ikut tinggal atau bermaksud tinggal selama minimal 6 bulan dan
makan dalam keluarga tersebut (pembantu, supir, dan lain-lain). keluarga besar dapat
terdiri atas beberapa keluarga inti.
6. Profil Kesehatan Keluarga (selanjutnya disebut Prokesga), adalah family folder, yang
merupakan sarana untuk merekam (menyimpan) data keluarga dan data individu
anggota keluarga. Data keluarga meliputi komponen rumah sehat (akses/ketersediaan
air bersih dan akses/penggunaan jamban sehat). Data individu anggota keluarga
mencantumkan karakteristik individu (umur, jenis kelamin, pendidikan, dan lain-lain) serta
kondisi individu yang bersangkutan, seperti mengidap penyakit (hipertensi, tuberkulosis,
dan gangguan jiwa) dan perilakunya (merokok, ikut KB, memantau pertumbuhan dan
perkembangan balita, pemberian ASI eksklusif, dan lain-lain).
7. Paket Informasi Keluarga (selanjutnya disebut Pinkesga adalah flyer, leaflet, buku saku,
atau bentuk lainnya, yang diberikan kepada keluarga sesuai masalah kesehatan yang
dihadapinya, misalnya: Flyer tentang Kehamilan dan Persalinan untuk keluarga yang
ibunya sedang hamil, Flyer tentang Pertumbuhan Balita untuk keluarga yang mempunyai
balita, Flyer tentang Hipertensi untuk mereka yang menderita hipertensi, dan lain-lain.
8. Anggota Keluarga (AK) adalah semua orang yang menjadi bagian dari keluarga dan
tinggal di keluarga tersebut, yang dijumpai pada waktu periode pendataan di setiap
wilayah. Kepala keluarga sekaligus adalah juga AK. Orang yang telah tinggal di suatu
ix │Panduan PIS-PK
BAB II
RUANG LINGKUP
1. PROKESGA
Pengisian prokesga dilakukan melalui mekanisme manual dan aplikasi online.Pengisian
Prokesga yang akan diimplementasikan dilapanagn adalah sebaga berikut :
Instrumen yang digunakan dalam kegiatan ini adalah Profil Kesehatan Keluarga
(Prokesga) berupa Formulir Prokesga yang terdiri dari 5 Blok, yaitu Blok I (Pengenalan
Tempat), Blok II (Keterangan Keluarga), Blok III (Keterangan Pengumpul Data), Blok IV
(Keterangan Anggota Keluarga) dan Blok V (Keterangan Individu). Masing-masing form
terdiri dari sejumlah pertanyaan yang dibutuhkan untuk menilai indikator Keluarga Sehat
Terdiri dari :
1. Rincian : Provinsi’
2. Rincian : Kabupaten/Kota
3. Rincian : Kecamatan
4. Rincian : Nama Puskesmas
5. Rincian : Desa/Kelurahan
6. Rincian : RT/RW
7. Rincian : Nomer Urut Bangunan/Rumah
8. Rincian : Nomor Urut Keluarga
9. Alamat : Rumah
x │Panduan PIS-PK
B. BLOK II (Keterangan Keluarga )
Terdiri dari
1. Rincian : Nama Kepala Keluarga
2. Rincian 2a.: Jumlah Anggota Keluarga (AK)
3. Rincian 2b. : Jumlah AK diwawancara
4. Rincian 2c. : Jumlah AK Dewasa (≥15 tahun)
5. Rincian 2d. : Jumlah AK usia 10-54 tahun
6. Rincian 2e. : Jumlah AK usia 12-59 bulan
7. Rincaian 2f : Jumlah AK usia 0-6 bulan
8. Rincian 3 : Apakah tersedia sarana air bersih di lingkungan rumah.
xi │Panduan PIS-PK
C. BLOK III (Keterangan Pengumpul Data)
Terdiri dari :
1. Rincian 1 : Nama Pengumpul Data
2. Rincian 2 : Nama Supervisor
3. Rincian 3 : Tanggal pengumpulan data
Terdiri dari ;
1. Kolom 1: Nomor urut A
2. Kolom 2:Nama anggota keluarga
3. Kolom 3: Hubungan anggota keluarga
4. Kolom 4: Tanggal, bulan, tahun lahir
5. Kolom 5: Umur
6. Kolom 6: Jenis kelamin
7. Kolom 7: Status perkawinan
8. Kolom 8: Sedang hamil? (perempuan usia10-54 tahun)
9. Kolom 9: Agama
xv │Panduan PIS-PK
3. Bayi mendapat ASI eksklusif.(Balita 7-23 bulan)
1. Ya 2. Tidak
Jika (1) jawabannya “Tidak” dan hasil pengukuran adalah normal N Jika
(1) jawabannya “Tidak” dan hasil pengukuran adalah darah tinggi T
tekanan darah T
Jika (1) jawabannya “Tidak” dan TIDAK dilakukan pengukuran tekanan
darah N
1. Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak diterlantarkan
1. Pernah didiagnosis menderita Schizoprenia 1. Ya 2. Tidak
2. Meminum obat gangguan jiwa berat secara teratur
1. Ya 2. Tidak
xx │Panduan PIS-PK
1. Menu pengaturan wilayah RW dan RT
BAB III
TATA LAKSANA
1. Keluarga inti adalah keluarga yang dibentuk karena ikatan perkawinan yang
direncanakan yang terdiri dari suami, istri dan anak-anak baik karena kelahiran
maupun adopsi.
2. Keluarga besar adalah keluarga inti ditambah orang lain yang memiliki hubungan
darah dan yang tidak memiliki hubungan darah tetapi ikut tinggal atau bermaksud
tinggal selama minimal 6 bulan.
1. Jika dalam dalam satu bangunan rumah terdiri dari satu atau lebih keluarga
inti/keluarga besar, maka nama kepala keluarga tidak secara langsung diambil dari
kartu keluarga melainkan diambil berdasarkan status kepala keluarga.
2. Anggota Keluarga (AK) adalah semua orang yang menjadi bagian dari keluarga dan
tinggal di keluarga tersebut selama 6 bulan lebih.AK yang berpergian selama 6
bulan lebih dan AK yang berpergian kurang dari 6 bulan tetapi berniat pindah maka
tidak dianggap sebagai AK.
3. Asisten rumah tangga,sopir yang tinggal dan makan di rumah majikannya dianggap
sebagai AK majikan, tetapi jika makan saja (tidak tinggal) dianggap bukan AK
majikannya.
6. Pemilik kost yang tinggal di bangunan yang sama dengan penghuni kost semuanya
dimasukkan dalam satu prokesga.
7. Apabila penghuni kost tinggal di bangunan yang terpisah dari pemilik kost, maka
mereka didata sebagai keluarga tersendiri.
Berikut nama-nama akun yang telah terdaftar di aplikasi keluarga sehat Puskesmas
Balongsari :
1. Validasi Data
a) Melakukan pengecekan terhadap data keluarga yang tidak muncul nilai IKS nya karena
data yang di entry tidak lengkap / tahapan entry data tidak sampai selesai sehingga di
b) Melengkapi data yang belum lengkap sehingga muncul nilai IKS Inti dan IKS Besar.
c) Menghapus data yang tidak benar pada saat memasukkan alamat RT, RW dan
Kelurahan sehingga terdapat data yang tidak sesuai dengan alamat di wilayah kerja
Puskesmas Balongsari yang muncul pada IKS WILAYAH di menu DASHBOARD.
d) Menghapus data yang dobel pencatatan sehingga jumlah KK yang dimasukkan pada
aplikasi adalah data KK yang riil dan total coverage.
e) Mencocokkan jumlah KK pada hasil entry dengan jumlah KK hasil validasi pada setiap
RT.
Formulir Prokesga yang telah diisi ,kemudian dimasukkan ke dalam formulir rekapitulasi
yang telah disediakan di aplikasi maupun dibuat secara manual
ANDI
PERTANYAA MUJITO ANI PUJI SETIOKO NILAI
KUESIONE IRAWAN
NO INDIKATOR SASARAN N RUMAH KELUARG
R BARU
TANGGA 57 48 24 14 A
3 Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap ART USIA 12-23 BLN V.B. 14 N N N N N
4 Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan ART USIA 7-23 BLN V.B. 13 N N N N N
5 Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan ART USIA 2-59 BLN V.B. 15 N N N N N
PETUNJUK PENGISIAN :
1 KOLOM NO. URUT RUMAH TANGGA, RT, RW, NAMA DESA, NAMA KECAMATAN DAN NAMA PUSKESMAS WAJIB DIISI
3 KOLOM YANG DI BLOK WARNA HIJAU TIDAK BOLEH DIISI, KARENA AKAN MERUSAK RUMUS TINGKAT RT, DESA, PUSKESMAS & KABUPATEN
4 KOLOM YANG DI BLOK WARNA UNGU DIISI NAMA ANGGOTA RUMAH TANGGA YANG DIDATA
5 KOLOM YANG DI BLOK WARNA KUNING DIISI USIA ANGGOTA RUMAH TANGGA YANG DIDATA ( BILA USIA KURANG DARI 5 TAHUN DIISI USIA DALAM BULAN )
Keterangan :
N = Indikator tersebut Tidak Berlaku untuk anggota keluarga atau keluarga yang
bersangkutan.
Y = Kondisi / keadaan anggota keluarga atau keluarga Sesuai dengan indikator.
T = Kondisi / keadaan anggota keluarga atau keluarga Tidak Sesuai dengan
Indikator.
Penilaian terhadap hasil rekapitulasi anggota keluarga pada satu indikator, mengikuti
persayaratan di bawah ini :
1. Jika dalam satu indikator seluruh anggota keluarga dengan status Y, maka
indikator dlam satu keluarga bernilai 1.
2. Jika dalam satu indikator seluruh anggota keluarga dengan status T, maka
indikator dalam satu keluarga bernilai 0.
3. Jika dalam satu indikator seluruh keluarga dengan staus N,maka indikator dalam
satu keluarga tetap dengan status N (tidak dihitung).
4. Jika dalam satu indikator ada salah satu anggota keluarga dengan status T, maka
indikator tersebut dalam satu keluarga akan bernilai 0 meskipun di dalamnya
terdapat status Y ataupun N.
Selanjutnya IKS masing - masing keluarga dengan dihitung dengan rumus :
12- ∑N
%
KEL/ KEL/DESA KEL/DESA
N CAKUPAN
INDIKATOR DESA KARANGPO BALONGSA
O KECAMATA
TANDES H RI
N TANDES
A B C D E I
1 Keluarga mengikuti program KB *) 95.81% 97.07% 97.19% 86.86%
∑ Keluarga Bernilai Y 1028 2420 1451 10305
∑ Keluarga– ∑ Keluarga bernilai “N” 1073 2493 1493 11864
2 Persalinan Ibu di fasilitas pelayanan
kesehatan
100.00% 100.00% 100.00% 100.00%
∑ Keluarga Bernilai Y 63 129 140 547
∑ Keluarga– ∑ Keluarga bernilai “N” 63 129 140 547
3 Bayi mendapatkan imunisasi dasar
lengkap *)
100.00% 100.00% 100.00% 100.00%
∑ Keluarga Bernilai Y 76 121 117 655
∑ Keluarga– ∑ Keluarga bernilai “N” 76 121 117 655
4 Bayi mendapatkan ASI Eksklusif 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%
∑ Keluarga Bernilai Y 96 166 159 862
∑ Keluarga– ∑ Keluarga bernilai “N” 96 166 159 862
5 Pertumbuhan Balita dipantau 100.00% 99.86% 100.00% 99.97%
∑ Keluarga Bernilai Y 350 707 525 3567
∑ Keluarga– ∑ Keluarga bernilai “N” 350 708 525 3568
6 Penderita TB Paru yang berobat
sesuai standar
90.48% 93.55% 95.08% 85.85%
∑ Keluarga Bernilai Y 19 58 58 182
∑ Keluarga– ∑ Keluarga bernilai “N” 21 62 61 212
7 Penderita hipertensi yang berobat 58.52% 60.00% 72.31% 51.03%
xxxi │Panduan PIS-PK
teratur
∑ Keluarga Bernilai Y 182 342 316 1442
∑ Keluarga– ∑ Keluarga bernilai “N” 311 570 437 2826
8 Penderita gangguan jiwa berat,
diobati dan tidak ditelantarkan
00.00% 00.09% 00.03% 81.54%
∑ Keluarga Bernilai Y 0 4 1 53
∑ Keluarga– ∑ Keluarga bernilai “N” 2234 4380 3048 65
9 Anggota keluarga tidak ada yang
merokok *)
79.05% 76.25% 80.71% 79.38%
∑ Keluarga Bernilai Y 1766 3343 2461 19759
∑ Keluarga– ∑ Keluarga bernilai “N” 2234 4384 3049 24892
10 Keluarga sudah menjadi anggota JKN 69.56% 63.87% 78.65% 82.52%
∑ Keluarga Bernilai Y 1554 2800 2398 20541
∑ Keluarga– ∑ Keluarga bernilai “N” 2234 4384 3049 24892
11 Keluarga memiliki
akses/menggunakan sarana air 99.78% 99.70% 99.97% 99.92%
bersih
∑ Keluarga Bernilai Y 2229 4369 3048 24871
∑ Keluarga– ∑ Keluarga bernilai “N” 2234 4382 3049 24890
12 Keluarga memiliki
akses/menggunakan jamban 99.28% 95.57% 99.70% 98.80%
keluarga
∑ Keluarga Bernilai Y 2218 4188 3040 24592
∑ Keluarga– ∑ Keluarga bernilai “N” 2234 4382 3049 24890
Indeks Keluarga Sehat (IKS) 0.615 0.536 0.720 0.642
∑ Keluarga dengan IKS > 0,800 1373 2350 2195 15987
∑ Keluarga 2234 4384 3049 24892
1. Kecamatan dengan Keluarga Sehat, bila IKS tingkat kecamatan > 0,800
2. Kecamatan dengan Keluarga Pra Sehat, bila IKS tingkat kecamatan = (0,500–
0,800)
3. Kecamatan dengan Keluarga Tidak Sehat, bila IKS tingkat kecamatan < 0,500
Pada gambar tabel tersebut dapat diketahui IKS Kecamatan adalah 0,597 Kategori
Pra Sehat.
Puskesmas dapat menentukan prioritas masalah kesehatan baik yang dihadapi oleh
masing-masing keluarga, kelurahan maupun kecamatan dengan memperhatikan masalah-
masalah kesehatan yang telah diidentifikasikan.
1. U : tingkat urgensi
2. S: tingkat keseriusan
3. G : potensi perkembangannya
Yakni apakah masalah tersebut akan menjadi besar dan atau menjalar
Masing -masing faktor diberi nilai 1-5 berdasarkan skala likert ( 5 = sangat besar,4 = besar, 3 =
sedang, 2 = kecil, 1 = sangat kecil ).,dan nilai total tiap masalah diperoleh dari rumus : T= U + S
+G
Nilai total (T) digunakan untuk mengurutkan masalah kesehatan berdasar prioritasnya, sehingga
diperoleh:
Formulir 2 USG
Berdasarkan dari hasil USG maka ditetapkan urutan Prioritas Masalah dari hasil capaian
Indikator PIS-PK yang masih rendah adalah sebagai berikut :
Akar penyebab setiap masalah kesehatan prioritas dicari dengan memperhatikan hasil
identifikasi masalah dan potensi (baik dari data keluarga, data umum, maupun data khusus),
dengan menggunakan alat diagram Ishikawa (diagram tulang ikan)
Pada Diagram Tulang Ikan akan muncul penyebab-penyebab masalah dari segi-segi berikut
yaitu ;
2. Lingkungan
3. Sarana
4. Metode
5. Dana
Cara memecahkan masalah kesehatan kecamatan adalah melalui rapat Lokmin Lintas
Setor Puskesmas untuk melalukan tahapan manajemen dalam menentukan prioritas masalah
sampai kepada penentuan pemecahan masalah kesehatan
Keterangan:
1. Matriks tersebut diatas merupakan kegiatan yang dilakukan Puskesmas. Target indikator
Kegiatan pada contoh formulir diatas selanjutnya dapat ditambah berdasarkan masalah
xxxviii │Panduan PIS-PK
prioritas kesehatan diwilayah kerja Puskesmas berdasarkan hasil analisa dan mengacu
pada rencana lima tahunan Puskesmas.
2. Matriks diatas dapat dikembangkan sesuai kebutuhan dan kebijakan daerah, dengan
tidak mengurangi variabel kolom yang ada.
3. Kolom (2). Upaya Kesehatan diisi dengan UKM, UKP, pelayanan kefarmasian,
keperawatan kesehatan masyarakat, dan pelayanan laboratorium yang dilaksanakan di
Puskesmas.
4. Kolom (3). Kegiatan diisi dengan penjabaran kegiatan dari masing-masing upaya yang
harus dilaksanakan dalam rangka mencapai target yang telah ditetapkan.
5. Kolom (4). Tujuan diisi dengan tujuan dari setiap kegiatan yang dilaksanakan.
6. Kolom (5). Sasaran adalah jumlah populasi atau area di wilayah kerja yang akan dicakup
dalam kegiatan.
7. Kolom (6). Target sasaran adalah jumlah dari sasaran/area yang akan diberikan
pelayanan oleh Puskesmas, dihitung berdasarkan factor koreksi kondisi geografis,
jumlah sumber daya, target indikator kinerja, dan pencapaian terdahulu.
9. Kolom (8). Kebutuhan sumber daya diisi sumber daya yang dibutuhkan untuk dapat
melaksanakan kegiatan, diluar pembiayaan (Man, Method, Material, Machine).
10. Kolom (9). Mitra kerja diisi unit lintas sektor yang harus terlibat untuk mendukung
pelaksanaan kegiatan.
11. Kolom (10). Waktu Pelaksanaan diisi periode pelaksanaan kegiatan dalam satu tahun.
12. Kolom (11). Kebutuhan anggaran diisi dengan perkiraan anggaran yang diperlukan untuk
melaksanakan kegiatan yang telah dirumuskan.
13. Kolom (12). Indikator Kinerja diisi dengan indikator kinerja yang didukung oleh
pelaksanaan kegiatan tersebut.
14. Kolom (13) Sumber Pembiayaan dapat berasal dari pemerintah, swasta,JKN,
masyarakat atau sumber pendanaan lain yang sah.
Rencana pelaksanaan kegiatan Puskesmas disusun setelah RUK Puskesmas yang telah
didesk dan disetujui oleh Dinas Kesehatan Kota Surabaya akan disusun menjadi . Rencana
Pelaksanaan Kegiatan (RPK) Rencana Pelaksanaan Kegiatan Puskesmas terdiri dari Rencana
Pelaksanaan Kegiatan Tahunan (RPK) Tahunan yang di breakdown menjadi Rencana
Pelaksanaan Kegiatan Bulanan.
1. Matriks tersebut diatas merupakan kegiatan yang dilakukan Puskesmas. Target Indikator
kegiatan pada contoh formulir diatas selanjutnya dapat ditambah berdasarkan dengan
masalah prioritas kesehatan diwilayah kerja Puskesmas sesuai RUK Puskesmas yang
telah disetujui.
2. Matriks tersebut dapat dikembangkan sesuai kebutuhan dan kebijakan daerah, dengan
tidak mengurangi variabel kolom yang ada.
3. Kolom (2). Upaya Kesehatan diisi dengan UKM, UKP pelayanan kefarmasian,
keperawatan kesehatan masyarakat, dan pelayanan laboratorium yang dilaksanakan di
Puskesmas.
4. Kolom (3). Kegiatan diisi dengan penjabaran kegiatan dari masing-masing upaya yang
harus dilaksanakan dalam rangka mencapai target yang telah ditetapkan.
5. Kolom (4). Tujuan diisi dengan tujuan dari setiap kegiatan yang dilaksanakan.
6. Kolom (5). Sasaran adalah jumlah populasi atau area di wilayah kerja yang akan dicakup
dalam kegiatan.
7. Kolom (6). Target sasaran adalah jumlah dari sasaran/area yang akan diberikan
pelayanan oleh Puskesmas, dihitung berdasarkan factor koreksi kondisi geografis,
jumlah sumber daya, target indikator kinerja, dan pencapaian terdahulu.
9. Kolom (8). Volume kegiatan diisi jumlah pelaksanaan kegiatan dalam kurun waktu 1
(satu) tahun.
10. Kolom (9). Jadwal diisi dengan waktu pelaksanaan kegiatan dalam kurun waktu 1 (satu)
tahun.
11. Kolom (10). Rincian Pelaksanaan diisi rincian kegiatan dalam 1 (satu) tahun yang
disesuaikan dengan jadwal kegiatan.
13. Kolom (12). Biaya diisi anggaran yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan yang
telah dirumuskan
Keterangan :
2. Matriks tersebut dapat dikembangkan sesuai kebutuhan dan kebijakan daerah, dengan
tidak mengurangi variabel kolom yang ada.
3. Kolom (2). Kegiatan diisi dengan penjabaran kegiatan dari masing-masing upaya yang
ada pada RPK Puskesmas
4. Kolom (3). Tujuan diisi dengan tujuan dari setiap kegiatan yang dilaksanakan. -
5. Kolom (4). Sasaran adalah jumlah populasi atau area di wilayah kerja yang akan dicakup
dalam kegiatan.
xl │Panduan PIS-PK
6. Kolom (5). Target sasaran adalah jumlah dari sasaran/area yang akan diberikan
pelayanan oleh Puskesmas, dihitung berdasarkan faktor koreksi kondisi geografis,
jumlah sumber daya, target indikator kinerja, dan pencapaian terdahulu.
8. Kolom (7). Volume kegiatan diisi jumlah pelaksanaan kegiatan dalam kurun waktu 1
(satu) tahun.
9. Kolom (8). Jadwal diisi dengan waktu pelaksanaan kegiatan dalam kurun waktu 1 (satu)
tahun.
10. Kolom (9). Rincian Pelaksanaan diisi rincian kegiatan tanggal dan bulan pelaksanaannya
dalam 1 (satu) tahun yang disesuaikan dengan jadwal kegiatan.
12. Kolom (11). Biaya diisi anggaran yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan yang
telah dirumuskan.
Penggerakan dan Pelaksanaan dari RPK Puskesmas yang telah disusun dan disepakati
bersama dalam berbagai bentuk kegiatan di Puskesmas dilakukan untuk sebagai upaya
Intervensi Lanjut PIS-PK yang tujuan akhirnya adalah mempertahankan capaian indikator PIS-
PK yang sudah baik dan meningkatkan capaian indikator PIS-PK yang masih rendah sehingga
IKS yang awal mulanya Tidak Sehat menjadi Pra Sehat atau Sehat.
Pelaksanaan Intervensi Lanjut merupakan kegiatan yang terintegrasi dan bersinergi antara
program program yang dilaksanakan di Puskesmas Balongsari baik Program Upaya Kesehatan
Masyarakat maupun Program Upaya Kesehatan Perseorangan.
Puskesmas Balongsari telah melaksanakan progam PIS-PK sejak tahun 2016. Pada
Tahun 2018 pendataan PIS-PK telah mencapai 100% total coverage Seluruh Kepala Keluarga
(KK) dan Anggota Rumah Tangga (ART) di wilayah kerja sudah didata. dan dilakukan intervensi
dengan prioritas indikator yang nilai IKS nya mempunyai skala nilai Tidak Sehat dan Pra Sehat
Adapun hasil pendataan PIS-PK di wilayah kerja Puskesmas Balongsari dalam empat tahun
terakhir adalah sebagai berikut :
IKS (%)
NO INDIKATOR
2020 2021 2022 2023
Keluarga mengikuti
1 program Keluarga 82,96% 86,12% 96,71% 96,84%
Berencana (KB)
Bayi mendapat
3 imunisasi dasar 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%
lengkap
Balita mendapatkan
5 pematauan 96,44% 97,20% 99,94% 99,94%
pertumbuhan
Penderita
tuberkulosis paru
6 mendapatkan 76,38% 90,65% 93,10% 93,75%
pengobatan sesuai
standar
Penderita hipertensi
melakukan
7 44,97% 48,45% 61,55% 63,73%
pengobatan secara
teratur
Penderita gangguan
jiwa mendapatkan
8 1,71% 2,38% 31,25% 33,33%
pengobatan dan tidak
ditelantarkan
Anggota keluarga
9 tidak ada yang 69,43% 72,30% 77,66% 78,31%
merokok
Keluarga sudah
menjadi anggota
10 58,31% 61,69% 69,12% 69,85%
Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN)
Keluarga mempunyai
11 akses sarana air 99,57% 99,59% 99,74% 99,80%
bersih
Keluarga mempunyai
akses atau
12 96,79% 96,82% 97,63% 97,73%
menggunakan
jamban sehat
Dari data yang diperlihatkan pada tabel di atas dapat dilihat bahwa secara keseluruhan ada
peningkatan nilai IKS mulai dalam empat tahun terakhir yaitu sebanyak 0,17 dari 0,44 Keluarga
Tidak Sehat pada tahun 2020 menjadi 0.60% Keluarga Pra Sehat pada tahun 2022. Akan tetapi
jika dilihat dari per indikator, dari 12 indikator tersebut ada beberapa diantaranya yang nilai IKS
nya masih dikategorikan Pra Sehat atau Tidak Sehat ,yaitu :
Berdasarkan dari hasil IKS tersebut nantinya akan dibuatkan skala prioritas untuk dilakukan
intervensi lanjut, mana dari ketiga indikator tersebut yang paling mendesak untuk dilakukan
intervensi lanjut. Penentuan proses ditentukannya indikator yang menjadi skala prioritas untuk
dilakukan Intervensi lanjut tersusun dalam laporan Perencanaan Tingkat Puskesmas Program
Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga Tahun 2023.
A. Perencanaan
6. Berkoordinasi dengan penanggung program UKM dan UKP terkait capaian indikator PIS-
PK kategori keluarga Tidak Sehat dan Pra Sehat
7. Berkoordinasi dengan Tim Manajemen Puskesmas terkait dengan hasil PIS-PK agar
dapat dimasukkan di RUK Puskesmas
B. Pelaksanaan
D. Pelaporan
1. Melaporkan hasil capaian IKS setelah intervensi lanjut pada rapat miniloka karya
bulanan Puskesmas Balongsari
2. Melaporkan hasil intervensi lanjut melalui email keluargasehat.sby@gmail.com
2. Cara Pelaksanaan Kegiatan
1. Supervisor PIS-PK mensosialisasikan hasil PIS-PK tahun 2022 pada rapat Mini
Lokakarya Puskesmas.
2. Supervisor PIS-PK menyerahkan data hasil Indeks Keluarga Sehat tahun 2022 kepada
Tim Manajemen Puskesmas.
4. Tim Manajemen Puskesmas menyusun Rencana Usulan Kegiatan (RUK ) Tahun 2023
berdasarkan hasil IKS Tahun 2022.
5. Tim Manajemen Puskesmas melaksanakan desk RUK untuk disetujui menjadi RPK
(Rencana Pelaksanaan Kegiatan)
7. Tim Manajemen Puskesmas melakukan sosialisasi hasil RPK kepada seluruh staf.
12. Supervisor PIS-PK melaporkan hasil intervensi lanjut ke Dinas Kesehatan Kota
Surabaya melalui email keluargasehat.sby@gmail.com
2. Total KK yang dilakukan intervensi lanjut 70% dari KK yang tidak sehat dan pra sehat
2. Indikator PIS-PK yang capaiannya dibawah kurang dari atau sama dengan 0.8.
1. Perencanaan :
5. Pelaksanaan
3. Sinkronisasi data PIS-PK dengan data PKP. : Juli dan Desember 2023
4. Sinkronisasi data PIS-PK dengan data SPM.: Juli dan Desember 2023
1. Pelaporan
1. Melaporkan hasil capaian IKS setelah intervensi lanjut pada rapat miniloka karya
bulanan Puskesmas Balongsari : April,Juli,Oktober,Desember 2023
3.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2019 Tentang Standar Teknis
Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2012 Tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat.