TENTANG
PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM INDONESIA SEHAT DENGAN PENDEKATAN
KELUARGA ( PIS PK ) di PUSKESMAS
DINAS KESEHATAN KOTA PEMATANG SIANTAR
Ditetapkan di Pematangsiantar
pada tanggal
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
DAFTARISI
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Puskesmas merupakan tulang punggung dalam penyelenggaraan upaya pelayanan
kesehatan dasar bagi masyarakat di wilayah kerjanya. Upaya pelayanan kesehatan dimaksud
untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap masyarakat
agar memperoleh derajat kesehatan yang optimal.
B. TUJUAN PEDOMAN
1. Tujuan Umum:
2. Tujuan Khusus:
C. SASARAN PEDOMAN
1. Admin, Surveyor, Supervisor PIS PK
2. Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat ( UKM )
3. Pegawai Puskesmas
4. Lintas Sektor terkait.
5. Kepala Puskesmas
E. BATASAN OPERASIONAL
1. Program Indonesia Sehat merupakan salah satu program dari agenda ke-5 Nawa Cita
yaitu Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia.
2. Pendekatan Keluarga adalah Pendekatan pelayanan oleh puskesmas yang
mengintegrasikan upaya kesehatan perorangan ( UKP ) dan upaya kesehatan
masyarakat ( UKM ) secara berkesinambungan dengan target keluarga.
3. Profil kesehatan keluarga ( Prokesga ) adalah Instrumen berupa Family Folder yang
merupakan sarana untuk merekam ( menyimpan ) data keluarga dan data individu
anggota keluarga.
4. Paket Informasi Keluarga ( Pinkesga ) adalah instrument berupa flyer, leaflet, buku
saku, yang diberikan kepada keluarga sesuai masalah kesehatan yang dihadapinya.
5. Keluarga inti adalah keluarga yang dibentuk karena ikatan perkawinan yang
direncanakan yang terdiri dari suami, istri dan anak anak baik karena kelahiran ( natural
) maupun adopsi.
6. Keluarga besar adalah keluarga inti ditambah orang lain yang memiliki hubungan darah
( misalnya kakek, nenek, bibi, paman, dan lain lain ) dan juga yang tidak memiliki
hubungan darah tetapi ikut tinggal atau bermaksud tinggal selama 6 bulan dan makan
dalam keluarga tersebut ( pembantu, supir dan lain lain )
7. Indeks Keluarga Sehat ( IKS ) adalah hasil pengolahan data dari hasil kunjungan
keluarga.
8. IKS Sehat adalah Jika IKS keluarga > 0,8
9. IKS Pra Sehat adalah Jika IKS 0,5 – 0,8
10. IKS tidak Sehat adalah Jika IKS , 0,5
F. LANDASAN DASAR
STANDAR KETENAGAAN
A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA
Berikut ini Kualifikasi Sumber Daya Manusia untuk Pelaksana Pelayanan Upaya Kesehatan
Masyarakat :
Tabel 1. Tabel Kualifikasi Sumber Daya
B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Tabel 2. Tabel Distribusi Ketenagaan
C. JADWAL PELAKSANAAN
1. Jadwal kegiatan PIS PK disusun berdasarkan hasil koordinasi LP/LS untuk menentukan
sasaran keluarga.
3. Jadwal kegiatan program kesehatan dibuat untuk jangka waktu satu tahun, dan
diturunkan dalam jadual kegiatan bulanan dan dikoordinasikan setiap awal bulan
sebelum pelaksanaan jadual.
STANDAR FASILITAS
A. DENAH RUANG
B. STANDAR FASILITAS
Adapun Fasilitas Penunjang untuk Kegiatan PIS PK di Puskesmas adalah : ( sesuaikan dengan
puskesmas )
Tabel 3. Tabel Standar Fasilitas
Analisa Data
1. Admin PIS PK membuka Aplikasi KS dari user admin
2. Admin PIS PK mendownload ROW Data dari Aplikasi KS
3. Admin PIS PK mendownload INARATA 4.0
4. Admin PIS PK melakukan Analisa Row Data dengan INARATA 4.0
5. Admin PIS PK memperoleh hasil IKS Keluarga, IKS Cakupan, IKS Puskesmas dan
Data Keluarga
6. Admin PIS PK menyerahkan Hasil Analisa Data ke Supervisor PIS PK
7. Supervisor melakukan koordinasi dengan PJ Wilayah Binaan, Kepala Puskesmas dan
Lintas Program
8. Supervisor melakukan Pemetaan untuk Intervensi Lanjutan berdasarkan permasalahan
yang ada di PIS PK terintegrasi dengan Lintas Program di puskesmas
B. TATA LAKSANA
PERENCANAAN
Admin PIS PK mengumpulkan data capaian kunjungan rumah PIS PK
Admin PIS PK mengidentifikasi persentase capaian kinerja PIS PK. / IKS
Cakupan
No Indikator U S G UxSxG
Admin PIS PK melakukan Analisis terhadap Permasalahan dari Hasil Cakupan PIS
PK dengan menggunakan Fish Bone
Admin PIS PK menganalisa capaian kinerja PIS PK Puskesmas meliputi IKS
Cakupan, IKS Wilayah dan IKS Puskesmas.
IKS Keluarga = Jumlah Indikator Keluarga Sehat Bernilai 1
12 - ∑ Jumlah indicator yang tidak ada di keluarga
IKS Wilayah = Jumlah Keluarga dengan IKS > 0,8
Jumlah seluruh keluarga di wilayah tersebut
Cakupan = Jumlah keluarga bernilai 1 untuk indicator ybs
Jumlah seluruh keluarga yang memiliki indicator ybs
Admin PIS PK dan Petugas menentukan Rencana Tindak Lanjut ( RTL ) dan
menyusun dalam RUK PIS PK
Tabel 6. Tabel Rencana Tindak Lanjut Pemecahan Masalah
D. METODE
Metode Pelaksanaan PIS PK adalah :
Kunjungan Rumah dengan Wawancara, Observasi
Pemeriksaan dengan Tensimeter
Penyuluhan kepada semua keluarga dalam satu rumah tangga
b. Strategi
Pemberdayaan kader dalam kegiatan kunjungan rumah
Pelaksaan Integrasi Program dalam Percepatan Peningkatan IKS
Pelaksanaan Integrasi dengan Lintas Sektoral dalan penyelesaian masalah
kesehatan dalam masyarakat
BAB V
LOGISTIK
Logistik dalam PIS PK merupakan bahan yang diperlukan dalam mendukung PIS PK
di luar gedung. Untuk mendukung tercapainya semua sasaran dalam pemberian pelayanan tersebut,
maka identifikasi sasaran harus tepat dilakukan sehingga stok logistik dalam pelayanan UKM dapat
terpenuhi.
1. Kapsul Vitamin A
5. Vaksin
8. Bahan Medis Habis Pakai ( BMHP ) dalam pemeriksaan sputum penderita TB dan Pemeriksaan
Hb pada ibu hamil.
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN
A. PENGERTIAN
Keselamatan pasien adalah suatu sistem dimana puskesmas membuat asuhan pasien lebih
aman. Hal ini termasuk asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan
risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya
serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko.
Sedangkan insiden keselamatan pasien adalah setiap kejadian atau situasi yang dapat
mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan penyakit, cidera, cacat, kematian, dan lain-lain yang
tidak seharusnya terjadi.
B. TUJUAN
Setiap kegiatan yang dilakukan pasti akan menimbulkan resiko atau dampak, baik resiko yang
terjadi pada masyarakat sebagai sasaran kegiatan maupun resiko yang terjadi pada petugas sebagai
pelaksana kegiatan. Tahapan – tahapan dalam mengelola keselamatan sasaran antara lain:
Komunikasi yang efektif bila tepat waktu, akurat, lengkap, diterima dan dipahami sasaran
sehingga dapat mengurangi kesalahan dalam pemberian pelayanan.
Kewaspadaan terhadap obat obat yang secara signifikan berisiko membahayakan pasien bila
digunakan dengan salah.
Adalah pengurangan infeksi yang terjadi akibat pelayanan. Langkah yang dilakukan adalah
dengan penerapan PPI.
Adalah langkah langkah dalam mengidentifikasi risiko risko pasien jatuh di puskesmas, dan
dilakukan perbaikan untuk pengurangan risiko pasien jatuh di puskesmas.
Dalam pelaksanaan PIS PK maka dari 6 Sasaran Keselamatan Pasien, maka yang dilakukan dalam
pelaksanaan Program PIS PK adalah :
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
A. PENGERTIAN
Tenaga kesehatan sebagai ujung tombak yang melayani dan melakukan kontak langsung
dengan pasien selama jam kerja secara terus menerus tentunya mempunyai resiko terpapar infeksi,
oleh sebab itu tenaga kesehatan wajib menjaga kesehatan dan keselamatan darinya dari resiko tertular
penyakit agar bekerja maksimal.
B. TUJUAN
1. Petugas kesehatan didalam menjalankan tugas dan kewajibannya dapat melindungi diri sendiri,
pasien dan masyarakat dari penyebaran infeksi.
2. Petugas kesehatan didalam menjalankan tugas dan kewajibannya mempunyai risiko tinggi
terinfeksi penyakit menular dilingkungan tempat kerjanya untuk menghindari paparan
tersebut.
Dalam mengurangi risiko terjadi infeksi dalam pelayanan kesehatan yang diberikan adalah
dengan Penerapan Pengendalian dan Pencegahan Infeksi. Adapun program PPI Puskesmas adalah
sebagai berikut :
1. Kewaspadaan Isolasi
A. Kewaspadaan Standar
a. Kebersihan Tangan
Sebelum memegang alat baik ketika mengenakan sarung tangan atau tidak
Setelah kontak dengan cairan tubuh, membrane mukosa kulit yang tidak intak.
Ketika pindah dari satu bagian tubuh yang terkontaminasi ke bagian tubuh lain dari
pasien yang sama.
- Cuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir jika tangan terlihat kotor.
- Jika tangan tidak terlihat kotor, gunakan pembersih tangan berbahan dasar
alcohol.
b. Penggunaan APD
- Gunakan sarung tangan steril atau sudah di desinfeksi tingkat tinggi (DTT)
ketika melakukan pelayanan.
c. Pengendalian Lingkungan
Perlengkapan dan permukaan yang pernah bersentuhan dengan kulit atas mukosa
pasien atau sudah sering disentuh oleh petugas kesehatan memerlukan desinfeksi
setelah dibersihkan. Semua kain lap yang digunakan harus dibasahi sebelum
digunakan, kain lap dan kain pel harus diganti secara berkala sesuai dengan peraturan
setempat. Semua peralatan pembersih harus dibersihkan dan dikeringkan setelah
digunakan. Meja pemeriksaan dan peralatan di sekitarnya yang telah digunakan pasien
yang diketahiu atau suspek terinfeksi ISPA yang dapat menimbulkan kekhawatiran
harus dibersihkan dengan disinfektan segera setelah digunakan.
Petugas mengajarkan etika batuk kepada pasien agar tidak terjadi penularan kepada
petugas dan pasien yang lain. Baik pasien, sasaran maupun petugas menerapkan etika
batuk selama pelayanan.
e. Penempatan Pasien
B. Kewaspadaan Transmisi
Prosedur PPI :
1. Lakukan kebersihan tangan sebelum dan sesudah melakukan pelayanan gizi dengan
menggunakan air dan sabun dan cairan handrub.
2. Lakukan kebersihan tangan pada sasaran yang akan mendapat pelayanan gizi.
5. Lakukan jaga jarak pada saat pelayanan. Penjadwalan harus tepat, sehingga
menghindarkan dari penumpukan pasien/sasaran.
Prosedur PPI :
2. Lakukan kebersihan tangan pada sasaran yang akan mendapat pelayanan Kunjungn
PIS PK
Prosedur PPI :
1. Lakukan kebersihan tangan sebelum dan sesudah melakukan pelayanan gizi dengan
menggunakan air dan sabun dan cairan handrub.
Pendidikan dan Pelatihan yang berkaitan dengan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi ( PPI )
baik untuk tenaga dokter/medis maupun perawat dan tenaga kesehatan lainnya. Staf yang
mengikuti pendidikan harus mensosialisasikan kepada seluruh pegawai di puskesmas, baik
medis maupun non medis.
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Pengendalian mutu adalah kegiatan yang bersifat rutin yang dirancang untuk mengukur dan
menilai mutu pelayanan. Pengendalian mutu sangat berhubungan dengan aktifitas pengawasan mutu,
sedangkan pengawasan mutu merupakan upaya untuk menjaga agar kegiatan yang dilakukan dapat
berjalan sesuai rencana dan menghasilkan keluaran yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Kepatuhan terhadap cuci tangan pakai sabun menggunakan 6 langkah dalam 5 momen
pelayanan.
Kepatuhan penggunaan Alat Pelindung Diri ( APD ) disesuaikan dengan jenis pajanan yang
kita terima.
Setiap kegiatan yang dilakukan pasti akan menimbulkan resiko atau dampak, baik resiko yang
terjadi pada masyarakat sebagai sasaran kegiatan maupun resiko yang terjadi pada petugas sebagai
pelaksana kegiatan. Tahapan – tahapan dalam mengelola keselamatan sasaran antara lain:
Komunikasi yang efektif bila tepat waktu, akurat, lengkap, diterima dan dipahami sasaran
sehingga dapat mengurangi kesalahan dalam pemberian pelayanan.
Kewaspadaan terhadap obat obat yang secara signifikan berisiko membahayakan pasien bila
digunakan dengan salah.
Adalah pengurangan infeksi yang terjadi akibat pelayanan. Langkah yang dilakukan adalah
dengan penerapan PPI.
Adalah langkah langkah dalam mengidentifikasi risiko risko pasien jatuh di puskesmas, dan
dilakukan perbaikan untuk pengurangan risiko pasien jatuh di puskesmas.
Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadwal untuk menilai kesesuaian akses pelayanan
puskesmas terhadap masyarakat, dan kesesuaian terhadap SOP adalah untuk pelaksanaan
pelayanan yang sesuai dengan standar yang ada.
Pencapaian kinerja program adalah prngkuran kinerja program berdasarkan indikator yang
telah ditetapkan di puskesmas.
Adalah proses identifikasi resiko yang terjadi dalam setiap pelayanan yang selanjutnya
dilakukan perbaikan perbaikan menuju peningkatan mutu pelayanan puskesmas.
Puskesmas sebagai pemberi pelayanan juga harus memperhatikan kepuasan pelanggan yang
menerima pelayanan. Pengukuran kepuasan pelanggan ini dapat diukur melalui survey
kepuasan pelanggan, kotak saran serta complain dari pelanggan.
Pengendalian mutu pelayanan UKM dapat dilihat dari Indikator Mutu UKM dalam
peningkatan mutu pelayanan UKM. Penentuan indikator mutu pelayanan UKM diperoleh dari
permasalahan proses atau kinerja yang ada.
BAB IX
PENUTUP
Penyusunan pedoman pengelolaan program pelayanan PIS PK puskesmas telah dilakukan
melalui serangkaian kegiatan dan melibatkan lintas sektor dan lintas program terkait. Pedoman ini
akan menjadi pelengkap dari berbagai petunujk teknis sesuai dengan pelayanan yang diberikan. Oleh
karena itu penggunaan pedoman ini diharapkan disertai dengan pemanfaatan buku petunjuk teknis
yang relevan.
Pedoman pengelolaan program pelayanan PIS PK di Puskesmas ini dapat digunakan sebagai
acuan bagi petugas dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan PIS PK pada masyarakat . Untuk
meningkatkan efektifitas pemanfaatan pedoman PIS PK ini, Pelaksanan Program PIS PK juga sudah
membuat penjabarannya dalam Pedoman dan standar Prosedur Tetap (SOP) yang berisi langkah –
langkah dari setiap kegiatan.
Semoga pedoman program pelayanan PIS PK ini dapat dipergunakan dan dimanfaatkan
untuk keperluan pelaksaaan kegiatan program PIS PK di Puskesmas.
LAMPIRAN
FORMULIR PROKESGA
Formulir Data Profil Kesehatan Keluarga
KELUARGA SEHAT
DATA KELUARGA DAN ANGGOTA
KELUARGA
I. PENGENALAN TEMPAT
1 Provinsi :
2 Kabupaten/Kota*) :
3 Kecamatan :
4 Nama Puskesmas : Kode Puskesmas :
5 Desa/Kelurahan*) :
6 RT / RW :
Nomor Urut
7 Bangunan/Rumah :
8 Nomor Urut Keluarga :
9 Alamat rumah :
2
3
4
5
6
Kode kolom 3 Kode Kolom 7 Kode Kolom 9 Kode kolom 10 Kode kolom 11
Hubungan dengan kepala keluarga Status Perkawinan Agama Pendidikan Tertinggi Status Pekerjaan Utama
8
9
10
11
12
Kode Kolom
Kode kolom 3 7 Kode Kolom 9 Kode kolom 10 Kode kolom 11
Hubungan dengan kepala keluarga Status Agama Pendidikan Tertinggi Status Pekerjaan Utama
Perkawinan
1 = Kepala 1 = Tidak
RT 1= Kawin pernah sekolah
5 = Tamat 1 = Tidak kerja
2= 6 = Orang tua 2= Belum 2 = Tidak tamat
1 = Islam 4 = Hindu SLTA/MA 2 = Sekolah 6 = Petani
Istri/suami 7 = Famili lain kawin SD/MI
2 = Kristen 5 = budha 6 = Tamat 3 = TNI/Polri 7= Nelayan
3 = Anak 8 = Pembantu 3= Cerai 3 = Tamat
3 = Khatolik 6 = Konghucu D1/D2/D3 4 = PNS/ Peg 8= Buruh 9=Lainnya
4= 9 = Lainnya hidup SD/MI
7 = Tamat PT 5 = Wiraswasta/ jasa/
Menantu 4= Cerai mati 4 = Tamat
5 = Cucu SLTP/MTS
PENGENALAN TEMPAT
(Kutip dari Blok I. PENGENALAN TEMPAT)
NO.URUT NO. URUT
DESA/
PROVINSI KODE BANGUNAN KELUAR
KAB/KOTA KECAMATAN KELUR RW RT
PUSKESMAS / GA
AHAN
RUMAH
V. KETERANGAN INDIVIDU
IDENTITAS ANGGOTA KELUARGA
Tuliskan nama dan
nomor urut Nomor urut anggota keluarga
anggota keluarga
Nama: ……………………………..….…
1
2 NIK :
Usia anggota keluarga
Tanggal Puldat (tuliskan dalam bulan jika
3
usia < 5
tahun atau dalam
tahun jika usia ≥ 5
tahun)
GANGGUAN KESEHATAN
Berlaku untuk semua umur
Apakah Saudara mempunyai
1 kartu jaminan kesehatan atau JKN?
1. Ya 2. Tidak
2 Apakah Saudara merokok?
1. Ya (setiap hari,
sering/kadang-kadang) 2.
Tidak (tidak/sudah berhenti)
Berlaku untuk anggota keluarga berumur ≥ 15 tahun
Apakah Saudara biasa buang air besar di jamban?
3
1. Ya 2. Tidak
Apakah Saudara biasa menggunakan air bersih?
4
1. Ya 2. Tidak
Apakah Saudara pernah didiagnosis menderita
5 tuberkulosis (TB) paru?
1. Ya 2. Tidak P.7
Bila ya, apakah meminum obat TBC secara teratur (selama 6
6 bulan)?
Berlaku untuk anggota keluarga wanita berstatus menikah (usia 10-54 tahun) dan tidak hamil atau
anggota keluarga
laki-laki berstatus menikah (usia ≥ 10 tahun)
Apakah Saudara atau pasangan Saudara menggunakan alat kontrasepsi
atau ikut program Keluarga
11 Berencana?
1. Ya 2. Tidak
Berlaku untuk Ibu yang memiliki anggota keluarga berumur < 12 bulan
Apakah saat Ibu melahirkan
12 [NAMA] bersalin di fasilitas pelayanan kesehatan?
1. Ya 2. Tidak
Berlaku untuk anggota keluarga berumur 7-23 bulan
Apakah bayi ini pada waktu usia 0-6 bulan hanya diberi
13 ASI eksklusif?
1. Ya 2. Tidak
Berlaku untuk anggota keluarga berumur 12-23 bulan
Apakah selama bayi usia 0-11 bulan diberikan imunisasi
lengkap? (HB0, BCG, DPT- HB1, PT-HB2,DPT, HB3, Polio1, Polio2,
14
Polio3, Polio4, Campak)
1. Ya 2. Tidak
Berlaku untuk anggota keluarga berumur 2-59 bulan
Apakah dalam 1 bulan terakhir
15 dilakukan pemantauan
pertumbuhan balita?
1. Ya 2. Tidak
CATATAN