Anda di halaman 1dari 41

LAPORAN

MANAJEMEN PENGELOLAAN PELAYANAN KEBIDANAN


DI PUSKESMAS MENGUPEH
TAHUN 2024

Disusun Oleh:
Romi Junita
(PO71242230301)

Dosen Pembimbing:
Bdn., Imelda., S.S.iT., M.Bmd

POLITEKNIK KESEHATAN JAMBI JURUSAN KEBIDANAN


PROGRAM STUDI PROFESI BIDAN
TAHUN 2023/3024

i
LEMBAR PENGESAHAN

Telah disahkan “Manajemen Pengelolaan Pelayanan Kebidanan di Puskesmas


Mengupeh Tahun 2024” guna memenuhi tugas Praktik Stase Kebidanan
Komprehensif pada Program Studi Profesi Bidan Poltekkes Jambi Tahun 2024.

Jambi, Maret 2024

ROMI JUNITA
PO71242230301

Mengetahui:

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

(Bdn., Imelda., S.SiT., M.Bmd) (Mawaddah., Am. Keb)

ii
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Alah SWT, atas segala rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyusun Laporan dengan judul
“Manajemen Pengelolaan Pelayanan Kebidanan di Puskesmas Mengupeh Tahun
2024”.
Dalam penyelesaian laporan ini penulis mendapat bimbingan dan arahan dari
berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima
kasih kepada:
1. Ibu Yuli Suryanti., S.ST., M.Keb selaku Kepala Jurusan Kebidanan Poltekkes
Kemenkes Jambi.
2. Ibu Lia Artika Sari., M.Keb selaku Ketua Prodi Profesi Bidan Poltekkes
Kemenkes Jambi.
3. Ibu Bdn., Imelda., S.S.iT., M.Bmd selaku Dosen Pembimbing Poltekkes
Kemenkes Jambi.
4. Ibu Mawaddah., Am. Keb selaku Pembimbing Lahan Puskesmas Mengupeh.
5. Kepada semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu penulis baik itu secara langsung maupun tidak langsung dalam
menyelesaikan laporan penelitian ini.
Dalam penyusunan laporan kasus ini penulis sangat menyadari bahwa masih
banyak kekurangan. Penulis sudah berusaha menyusun laporan ini sesempurna
mungkin, namun segala bentuk kelemahan dan kekurangan pada laporan ini
bukanlah suatu kesengajaan melainkan keterbatasan ilmu dan kemampuan penulis
dalam menyusun laporan ini. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun pada penyusunan laporan ini.

Merangin, Maret 2024

Penulis

iii
DAFTAR ISI

Cover...................................................................................................................i
Lembar Pengesahan............................................................................................ii
Kata Pengantar....................................................................................................iii
Daftar Isi..............................................................................................................iv
Daftar Tabel........................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang.........................................................................................1
B. Tujuan.....................................................................................................3
C. Manfaat...................................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar Puskesmas........................................................................4
B. Konsep Dasar Manajemen Pelayanan Kebidanan...................................5
BAB III TINJAUAN LAHAN
A. Gambaran Umum Puskesmas.................................................................9
B. Pengumpulan Data..................................................................................18
C. Analisa Masalah......................................................................................28
D. Identifikasi Masalah................................................................................29
E. Prioritas Masalah.....................................................................................29
F. Rencana Strategis....................................................................................30
G. Pelaksanaan.............................................................................................31
H. Evaluasi...................................................................................................32
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................................33
B. Saran........................................................................................................33
DAFTAR PUSTAKA

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Distribusi Jumlah................................................................................9


Tabel 3.2 10 Penyakit..........................................................................................14
Tabel 3.3 Kegiatan Program Kesehatan Gigi dan Mulut....................................14
Tabel 3.4 Kegiatan Program Kesehatan Mata.....................................................15
Tabel 3.5 Gudang Farmasi..................................................................................15
Tabel 3.6 Angka Kasus Tuberkulosis.................................................................17
Tabel 3.7 Jumlah Ketenagaan.............................................................................18
Tabel 3.8 Jumlah Kunjungan..............................................................................18
Tabel 3.9 Bangunan sarana, prasarana................................................................18
Tabel 3.10 Prioritas Masalah...............................................................................30

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pusat Kesehatan Masyarakat yang dikenal dengan sebutan Puskesmas
adalah Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang bertanggung jawab
atas kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya pada satu atau bagian wilayah
kecamatan. Dalam peraturan menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat Puskesmas adalah Fasilitas yang
menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat dan Upaya yang desebut
Kesehatan Perorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan Upaya
Promotif dan Preventif.
Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas bertujuan
untuk mewujudkan wilayah kerja yang sehat meliputi memiliki prilaku sehat,
mampu menjangkau Pelayanan Kesehatan yang bermutu,hidup dalam
lingkungan sehat, memiliki derajat kesehatan yang optimal baik induvidu,
keluarga, kelompok dan masyarakat. Puskesmas merupakan Unit Pelaksana
Teknis Daerah (UPTD) dinas kesehatan Kabupaten/Kota, sehingga dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya, akan mengacu pada kebijakan pembangunan
kesehatan Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota bersangkutan, yang tercantum
dalam Rangka Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana
Lima Tahunan dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
Agar Puskesmas dapat mengelola upaya kesehatan dengan baik dan
berkesinambungan dalam mencapai tujuannya, maka Puksesmas harus
menyusun rencana kegiatan untuk periode 5 (lima) tahunan yang selanjutnya
akan dirinci lagi kedalam rencana tahunan Puskesmas sesuai siklus perencanaan
anggaran daerah. Semua rencana kegiatan baik 5 (lima) tahunan maupun
rencana tahunan selain mengacu kepada kebijakan pembangunan kesehatan
Kabupaten/Kota harus juga disusun berdasarkan hasil analisis situasi saat itu
(evidence based) dan prediksi kedepan yang mungkin terjadi. Proses selanjutnya
adalah penggerakan dan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana
kegiatan/program yang disusun, kemudian melakukan pengawasan dan
pengendalian diikuti dengan upaya-upaya perbaikan dan peningkatan

1
2

(Corrective Action) dan diakhiri dengan pelaksanaan penilaian hasil kegiatan


melalui penilaian Kinerja Puskesmas.
Dengan adanya perubahan kebijakan dalam penyelenggaraan
pembangunan kesehatan, diantaranya Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43
tahun 2019, dalam prinsip penyelenggaraan, tugas, fungsi dan wewenang
meliputi: paradigma sehat, pertanggung jawaban wilayah, kemandirian
masyarakat,ketersediaaan akses pelayanan kesehatan, teknologi tepat guna dan
keterpaduan serta kesinambungan, maka pedoman manajemen Puskesmas yang
baik dan benar perlu disesuaikan dengan perubahan yang ada. Melalui pola
penerapan manajemen Puskesmas yang baik dan benar oleh seluruh Puskesmas
di Indonesia, maka tujuan: akhir pembanguan jangka panjang bidang kesehatan
yaitu masyarakat Indonesia yang sehat mandiri secara berkeadilan, dipastikan
akan dapat diwujudkan.
Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Puskesmas tersebut, Puskesmas
harus melaksanakan manajeman Puskesmas secara efektif dan efesien. Siklus
manajemen Puskesmas yang berkualitas merupakan rangkaian kegiatan rutin
yang berkesinambungan, yang dilaksanakan dalam penyelenggaraan berbagai
upaya kesehatan yang bermutu, yang selalu harus diawasi dan dikendalikan
sepanjang waktu, agar kinerjanya dapat diperbaiki dan ditingkatkan dalam satu
siklus " Plan-Do-Check-Action (P-D-C-A)"
Untuk menjamin bahwa siklus manajemen Puskesmas yang berkualitas
berjalan secara efektif dan efesien, ditetapkan Tim Manajemen Puskesmas yang
juga dapat berfungsi sebagai penanggung jawab mutu di Puskesmas. Tim terdiri
atas penanggung jawab upaya kesehatan di Puskesmas dan didukung
sepenuhnya oleh jajaran pelaksanaan masing-masing. Tim ini bertanggung
jawab terhadap tercapainya target kinerja Puskesmas melalui pelaksanaan upaya
kesehatan yang bermutu. Tim harus mampu bekerja dengan baik dan profesional
dibawah koordinasi dan supervisi Kepala Puskesmas yang menjalankan fungsi
kepemimpinannya yang baik dan tepat sesuai situasi dan kondisi.
Maka dari itu pelayanan kebidanan harus dikelola secara profesional,
karena itu perlu adanya Manajemen Kebidanan. Manajemen Kebidanan harus
dapat diaplikasikan dalam tatanan pelayanan nyata di Puskesmas, sehingga
bidan perlu memahami bagaimana konsep dan aplikasinya di dalam organisasi
3

kebidanan itu sendiri. Berdasarkan hal tersebut, penulis akan membahas hal-hal
yang berkaitan dengan manajemen kebidanan.

B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui Manajemen Pelayanan Kebidanan Di UPTD
Puskesmas Mengupeh.
2. Tujuan khusus
a. Untuk melakukan pengumpulan data meliputi data umum dan data
khusus di UPTD Puskesmas Mengupeh.
b. Untuk menganalisa Masalah Manajemen Pelayanan Kebidanan di
UPTD Puskesmas Mengupeh.
c. Untuk mengidentifikasi Masalah Manajemen Pelayanan Kebidanan
di UPTD Puskesmas Mengupeh.
d. Untuk memprioritas masalah Manajemen Pelayanan Kebidanan di
UPTD Puskesmas Mengupeh..
e. Untuk menyusun Rencana Strategis Manajemen Pelayanan
Kebidanan di UPTD Puskesmas Mengupeh.
f. Untuk melakukan Palaksanaan Manajemen Pelayanan Kebidanan di
UPTD Puskesmas Mengupeh.
g. Untuk melakukan Evaluasi Manajemen Pelayanan Kebidanan di
UPTD Puskesmas Mengupeh.

C. Manfaat Penulisan
1. Bagi Poltekkes Kemenkes Jambi
Hasil laporan diharapkan dapat menambah wawasan dan IPTEK
khususnya mahasiswa kebidanan dalam menerapkan manajemen
pengelolaan pelayanan kebidanan serta dapat menjadi dokumen dan bahan
bacaan bagi mahasiswa kebidanan Poltekkes Kemenkes Jambi sehingga
menjadikan sumber ilmu bagi pembaca
2. Bagi Puskesmas Mengupeh
Diharapkan dapat menjadi referensi untuk meningkatkan pengetahuan
serta dapat mengaplikasikan manajemen pengelolaan pelayanan kebidanan
4

yang profesional serta dapat meningkatkan mutu pelayanan kebidanan.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Puskesmas


Berdasarkan Peraturan Menteri Ksehatan Replubik Indonesia No.43
tahun 2019 bahwa Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah fasilitas
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan
upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan
upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya.
1. Unit Pelaksana Teknis
Sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
(UPTD), Puskesmas berperan menyelenggarakan sebagian dari tugas
teknis operasional dinas kesehatan kabupaten/kota dan merupakan unit
pelaksana tingkat pertama serta ujung tombak pembangunan kesehatan di
Indonesia.
2. Pembangunan Kesehatan
Pembangunan Kesehatan adalah penyelenggaraan upaya kesehatan
oleh bangsa Indonesia untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang optimal.
3. Pertanggungjawaban Penyelenggaraan
Penanggung jawab utama penyelenggaraan seluruh upaya
pembangunan kesehatan di wilayah kabupaten/ kota adalah Dinas
Kesehatan kabupaten/kota, sedangkan Puskesmas bertanggung jawab
hanya untuk sebagian upaya pembangunan kesehatan yang dibebankan
oleh Dinas Kesehatan kabupaten/kota sesuai dengan kemampuannya.
4. Wilayah Kerja
Secara nasional, standar wilayah kerja Puskesmas adalah satu
Kecamatan. Tetapi apabila di satu kecamatan terdapat lebih dari satu
Puskesmas, maka tanggung jawab wilayah kerja dibagi antar Puskesmas,
dengan memperhatikan keutuhan konsep wilayah (desa/ kelurahan atau
RW). Masing-masing Puskesmas tersebut secara operasional bertanggung
jawab langsung kepada Dinas Kesehatan kabupaten/kota.

5
6

Menurut Azwar (2010), Puskesmas merupakan suatu unit pelaksana


fungsional yang berfungsi sebagai pusat pembangunan kesehatan, pusat
pembinaan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan serta pusat
pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menyelenggarakan kegiatannya
secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan pada suatu masyarakat
yang bertempat tinggal dalam suatu wilayah tertentu.

B. Konsep Dasar Manajemen Pelayanan Kebidanan


1. Pengertian
Manajemen adalah ilmu atau seni bagaimana sumberdaya secara
efisien, efektif dan rasional untuk mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan sebelumnya. Bidan adalah seorang wanita yang telah mengikuti
dan lulus pendidikan bidan, mendapat izin dan terdaftar secara legal untuk
melakukan praktek kebidanan.
Pelayanan Kebidanan merupakan bagian dari integral dari pelayanan
kesehatan yang berfokus pada pelayanan kesehatan perempuan, bayi baru
lahir dan anak balita. Manajemen pelayanan kesehatan adalah:
a. Suatu metode pengaturan, pengorganisasian pikiran dan tindakan dalam
suatu urutan yang logis dan menguntungkan baik bagi pasien maupun
petugas kesehatan.
b. Proses pemecahan masalah yang di gunakan sebagai metode untuk
mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah
penemuan-penemuan, keterampilan, dalam rangkaian atau tahapan yang
logis untuk pengambilan suatu keputusan dan berfokus pada klien
2. Fungsi- fungsi Manajemen Kebidanan
a. Fungsi Perencanaan/ Planning
Fungsi perencanaan adalah suatu kegiatan membuat tujuan
perusahaan dan diikuti dengan membuat berbagai rencana untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan tersebut.
b. Fungsi Pengorganisasian/ Organizing
Fungsi perngorganisasian adalah suatu kegiatan pengaturan pada
sumber daya manusia dan sumber daya fisik lain yang dimiliki
7

perusahaan untuk menjalankan rencana yang telah ditetapkan serta


menggapai tujuan perusahaan.
c. Fungsi Pengarahan/ Directing/ Leading/ Actuating
Fungsi pengarahan adalah suatu fungsi kepemimpinan manajer
untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja secara maksimal
serta menciptakan lingkungan kerja yang sehat, dinamis, dan lain
sebagainya.
d. Fungsi Pengendalian/ Controling
Fungsi pengendalian adalah suatu aktivitas menilai kinerja
berdasarkan standar yang telah dibuat untuk kemudian dibuat
perubahan atau perbaikan jika diperlukan. Fungsi-fungsi tersebut harus
ada agar mendapatkan hasil manajemen yang maksimal untuk
perusahaan atau organisasi.
Manajemen adalah suatu bentuk kerja. Manajer dalam
pekerjaannya harus melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu yang
dinamakan fungsi-fungsi manajemen, yaitu sebagai berikut:
a. Planning (Perencanaan) yaitu menentukan tujuan-tujuan yang
hendak dicapai selama suatu masa yang akan datang dan apa yang
harus diperbuat agar dapat mencapai tujuan-tujuan itu.
b. Organizing (Pengorganisasian) yaitu mengelompokkan dan
menentukan berbagai kegiatan penting dan memberikan kekuasaan
untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan itu.
c. Staffing (Penyiapan tenaga) yaitu menentukan keperluan-keperluan
sumber daya manusia, pengarahan, penyaringan, latihan
pengembangan tenaga kerja.
d. Controlling (pengawasan) yaitu mengukur pelaksanaan dengan
tujuan- tujuan, menentukan sebabsebab penyimpangan dan
mengambil tindakan korektif yang diperlukan.
3. Unsur-unsur Manajemen Kebidanan
Unsur–unsur dari manajemen yaitu untuk mencapai tujuan yang
telah ditentukan diperlukan alat-alat sarana (tools). Tools merupakan
syarat suatu usaha untuk mencapai hasil yang ditetapkan. Tools tersebut
dikenal dengan 6M, yaitu man, money, materials, machines, method, dan
8

markets.

a. Man (SDM)
Dalam manajemen, faktor manusia adalah yang paling
menentukan. Manusia yang membuat tujuan dan manusia pula yang
melakukan proses untuk mencapai tujuan. Tanpa ada manusia tidak ada
proses kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja.
b. Money (uang)
Uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan.
Uang merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya
hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang beredar dalam
perusahaan. Oleh karena itu uang merupakan alat (tools) yang penting
untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan
secara rasional. Hal ini akan berhubungan dengan berapa uang yang
harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang
dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa hasil yang akan dicapai dari
suatu organisasi.
c. Materials (bahan)
Materi terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan
jadi. Dalam dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain
manusia yang ahli dalam bidangnya juga harus dapat menggunakan
bahan/materi materi sebagai salah satu sarana. Sebab materi dan
manusia tidak dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan tercapai hasil
yang dikehendaki.
d. Machines (mesin)
Dalam kegiatan perusahaan, mesin sangat diperlukan.
Penggunaan mesin akan membawa kemudahan atau menghasilkan
keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efesiensi kerja.
e. Methods (metode)
Dalam pelaksanaan kerja diperlukan metode-metode kerja. Suatu
tata cara kerja yang baik akan memperlancar jalannya pekerjaan.
Sebuah metode daat dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan
9

kerja suatu tugas dengan memberikan berbagai pertimbangan-


pertimbangan kepada sasaran, fasilitas-fasilitas yang tersedia dan
penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan usaha. Perlu diingat
meskipun metode baik, sedangkan orang yang melaksanakannya tidak
mengerti atau tidak mempunyai pengalaman maka hasilnya tidak akan
memuaskan. Dengan demikian, peranan utama dalam manajemen tetap
manusianya sendiri.
f. Market (pasar)
Memasarkan produk sudah barang tentu sangat penting sebab bila
barang yang diproduksi tidak laku, maka proses produksi barang akan
berhenti. Artinya, proses kerja tidak akan berlangsung. Oleh sebab itu,
penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil produksi merupakan
faktor menentukan dalam perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai maka
kualitas dan harga barang harus sesuai dengan selera konsumen dan
daya beli (kemampuan) konsumen.
BAB III
TINJAUAN LAHAN

A. Gambaran Umum Puskesmas


1. Geografis
Puskesmas Mengupeh terletak di Kecamatan Tengah Ilir Kabupaten
Tebo, tepatnya di Desa Mengupeh yang berjarak 171 Km dari Propinsi
Jambi dan 35 Km dari Muara Tebo, Ibu Kota Kabupaten Tebo. Puskesmas
Mengupeh terletak di 1,470 Lintang Selatan dan 102,64O Bujur Timur.
Kecamatan Tengah Ilir Kabupaten Tebo memiliki batas wilayah sebagai
berikut:
1) Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Tebo Tengah Kab.Tebo
2) Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Tebo Ilir Kab.Tebo
3) Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Lubuk Mandarsah Kab.Tebo
4) Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Muara Tabir Kab.Tebo
Luas wilayah kerja Puskesmas Mengupeh adalah 1.359.4 km 2, terdiri
dari empat Desa yaitu Desa Mengupeh, Desa Rantau Api, Desa Muara
Kilis, dan Desa Penapalan.
Topografi wilayah kerja Puskesmas Mengupeh berada di ketinggian
90-175 meter dari permukaan laut.
2. Wilayah Kerja
Table 3.1
Distribusi Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Mengupeh
Perdesa Tahun 2023

NO DESA JUMLAH RUMAH


JUMLAH PENDUDUK

1Mengupeh 5.353 840


2Rantau Api 4.135 563
3Muara Kilis 8.327 897
4Penapalan 2.816 516
JUMLAH 20.631 2.816
(Sumber data: Profil UPTD Puskesmas Mengupeh, 2023)
Dari tabel diatas, Secara statistik jumlah penduduk di wilayah kerja
Puskesmas Mengupeh terdiri atas 20.631 jiwa, Laki-laki berjumlah
9.932 jiwa dan perempuan 10.699 jiwa dengan jumlah 2.816 rumah

10
11

tangga.

3. Visi, Misi, Motto, dan Tujuan


a. Visi
Puskesmas dengan Pelayanan Prima Menuju Masyarakat
Tengah Ilir Sehat dan Mandiri.
b. Misi
1) Memberikan pelayanan secara Prima
2) Meningkatkan kualitas SDM
3) Mengembangkan sarana dan prasarana yang mengutamakan
kualitas pelayanan
4) Meningkatkan akses dan keterjangkauan masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan
5) Meningkatkan peran serta aktif masyarakat terhadap kesehatan
c. Motto
“Senyum, Sapa, Salam kami setulus pelayanan kami”.
d. Tujuan
1) Meningkatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas, profesional,
dan berkeadilan
2) Meningkatkan kualitas tenaga yang ada di puskesmas baik tenaga
kesehatan maupun tenaga lainnya.
3) Meningkatkan mutu dan pemerataan pelayanan kesehatan
4) Meningkatkan kelembagaan peran serta masyarakat dalam dalam
pembangunan kesehatan
5) Meningkatkan kesehatan masyarakat untuk berprilaku hidup bersih
dan sehat serta kemandirian individu, keluarga, dan masyarakat di
bidang kesehatan
6) Mengendalikan penyakit tidak menular dan masalah kesehatan lain
di masyarakat melalui peningkatan kegiatan promotif dan
memberdayakan pelayanan klinik konsultasi
e. Tata Nilai
1) O : Optimis dalam melakukan pelayanan
2) K : Kerjasama Tim
12

3) E : Etika yang diutamakan (Sopan Santun)


4. Kedudukan, fungsi, dan tugas
a. Kedudukan
Unit Pelaksana Teknis Puskesmas yang selanjutnya disingkat
UPT Puskesmas adalah UPT pada Dinas Keshatan Daerah yang
selanjutnya disingkat UPTD Puskesmas.
UPTD Puskesmas merupakan suatu kesatuan organisasi kesehatan
fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat
yang juga membina peran serta masyarakat disamping memberikan
pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat diwilayah
kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.
UPTD Puskesmas Mengupeh adalah unit pelaksana teknis untuk
menunjang operasional Dinas Kesehatan Kabupaten dalam bidang
pelayanan kesehatan masyarakat di lingkungan Pemerintah Kabupaten
Tebo. UPTD Puskesmas dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Dengan kata lain
UPTD Puskesmas mempunyai wewenang dan tanggung jawab atas
pemeliharaan kesehatan masyarakat dalam wilayah kerjanya.
Wilayah kerja Puskesmas meliputi dua kecamatan atau ada
beberapa desa dalam satu kecamatan. Faktor kepadatan penduduk, luas
daerah, keadaan geografik dan keadaan infrastruktur lainnya merupakan
bahan pertimbangan dalam menentukan wilayah kerja Puskesmas.
UPTD Puskesmas sebagai badan pelayanan kesehatan masyarakat
memiliki kedudukan secara administratif dan kedudukan dalam
hirarki pelayanan kesehatan. Kedudukan secara administratif yang
berarti UPTD Puskesmas merupakan perangkat pemerintah daerah
Kabupaten dan bertanggung jawab langsung baik teknis maupun
administratif kepada Kepala Dinas kesehatan Kabupaten. Kedudukan
dalam hirarki pelayanan kesehatan yang berarti UPTD Puskesmas
berkedudukan pada tingkat fasilitas pelayanan kesehatan pertama sesuai
dengan SKN.
b. Fungsi
Fungsi UPTD Puskesmas mempunyai fungsi pelayanan kesehatan
13

strata pertama, pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan dan


penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, membina peran serta
masyarakat diwilayah kerjanya dalam rangka meningkatkan
kemampuan untuk hidup sehat, memberikan pelayanan kesehatan
secara menyeluruh dan terpadu.
Fungsi-fungsi tersebut dilaksanakan dengan cara sebagai berikut:
1) Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan
kegiatan dalam rangka menolong dirinya sendiri.
2) Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana
menggali dan menggunakan sumberdaya yang ada secara efektif
dan efisien.
3) Memberi bantuan yang bersifat bimbingan teknis materi dan
rujukan medis maupun rujukan kesehatan kepada masyarakat
dengan ketentuan bantuan tersebut tidak menimbulkan
ketergantungan.
4) Memberi pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat.
5) Bekerjasama dengan sektor-sektor yang bersangkutan dalam
melaksanakan program Puskesmas.
UPTD Puskesmas memiliki fasilitas penunjang untuk dapat
menjangkau pelayanan lebih merata dan meluas, oleh karena itu perlu
adanya fasilitas.
c. Tugas
Untuk melaksanakan fungsi-fungsi tersebut di atas, UPTD
Puskesmas mempunyai tugas:
1) Mengumpulkan, mengolah data dan informasi, menginventarisasi
permasalahan serta melaksanakan pemecahan permasalahan yang
berkaitan dengan pelayanan kesehatan masyarakat; melaksanakan,
mengendalikan, mengevaluasi dan
2) Merencanakan, melaporkan kegiatan puskesmas;
3) Menyiapkan bahan kebijakan, bimbingan dan pembinaan serta
petunjuk teknis sesuai bidang tugasnya;
4) Melaksanakan upaya kesehatan masyarakat;
5) Melaksanakan upaya kesehatan perorangan;
14

6) Melaksanakan pelayanan upaya kesehatan/ kesejahteraan ibu dan


anak, keluarga berencana, perbaikan gizi, perawatan kesehatan
masyarakat, pencegahan dan pemberantasan penyakit, pembinaan
kesehatan lingkungan, penyuluhan kesehatan masyarakat, usaha
kesehatan sekolah, kesehatan olah raga, pengobatan termasuk
pelayanan darurat karena kecelakaan, kesehatan gigi dan mulut,
laboratorium sederhana, upaya kesehatan kerja, kesehatan usia
lanjut, upaya kesehatan jiwa, kesehatan mata dan kesehatan khusus
lainnya serta pembinaan pengobatan tradisional;
7) Melaksanakan pembinaan upaya kesehatan, peran serta masyarakat,
koordinasi semua upaya kesehatan, sarana pelayanan kesehatan,
pelaksanaan rujukan medik, pembantuan sarana dan pembinaan
teknis kepada Puskesmas Pembantu, unit pelayanan kesehatan
swasta serta kader pembangunan kesehatan;
8) Melaksanakan pengembangan upaya kesehatan dalam hal
pengembangan kader pembangunan di bidang kesehatan dan
pengembangan kegiatan swadaya masyarakat di wilayah kerjanya;
9) Melaksanakan pencatatan dan pelaporan dalam rangka sistem
informasi kesehatan;
10) Melaksanakan ketatausahaan dan urusan rumah tangga UPT;
11) Melaksanakan analisis dan pengembangan kinerja UPTD;
5. Jenis-Jenis Pelayanan Kesehatan
a. Program Pelayanan Kesehatan Dasar
Program kesehatan di bidang pelayanan kesehatan hakikatnya
memiliki 2 (dua) tujuan utama yaitu meningkatkan aksesibilitas atau
keterjangkauan pelayanan kesehatan oleh masyarakat dan
meningkatkan kualitas (mutu) pelayanan kesehatan itu sendiri. Upaya
peningkatan aksesibilitas dan mutu pelayanan kesehatan dilakukan
dengan meningkatkan ketersediaan dan kelengkapan sarana dan
prasarana kesehatan, peningkatan dan pengembangan SDM kesehatan,
peningkatan manajemen Puskesmas (P1, P2, dan P3) yang terarah agar
pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat dapat
dilakukan dengan optimal dan berkesinambungan dan dapat mencapai
15

sasaran.
b. Sasaran Program
Sasaran dari program ini meliputi upaya pelayanan pengobatan
terhadap masyarakat, pelayanan kesehatan gigi dan mulut, kesehatan
jiwa, kesehatan mata, puskesmas keliling, serta kefarmasian.
c. Hasil Kegiatan Program
1) Kegiatan Pelayanan Kesehatan Dasar
a) 10 Penyakit terbesar
Tabel 3.2
10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Pematang Kandis
Tahun 2022
No Nama Penyakit Total
1 Influenza 2.647
2 Gastritis 1.363
3 Hipertensi 330
4 Artritis Osteoatritis 311
5 Gastroentristis 245
6 Skabies 184
7 Penyakit Pulpa 137
8 Bronkritis 118
9 Asma Brochial 87
10Konjuntivitis 80
Jumlah 5.502
Sunber: Profil UPTD Puskesmas Mengupeh Tahun 2023
b) Program Kesehatan Gigi dan Mulut
Tabel 3.3
Hasil Kegiatan Program Kesehatan Gigi Dan Mulut Di
UPTD Puskesmas Mengupeh Tahun 2023
No. Kegiatan Jumlah
1 Penambalan Gigi Tetap 0
2 Pencabutan Gigi Tetap 85
3 Murid SD yang perlu perawatan Kesehatan gigi. 278
4 Murid SD yang mendapat perawatan kesehatan 125
gigi
5 Perawatan gigi lainnya 0
Jumlah 488
Sumber : Laporan UPTD Puskesmas Mengupeh Tahun 2023
Kegiatan program kesehatan gigi dan mulut yang berada
dalam wilayah kerja Puskesms Mengupeh selama kurun waktu
tahun 2023 adalah untuk pencabutan gigi tetap berjumlah 85
orang, untuk murid SD yang perlu dilakukan perawatan
kesehatan gigi berjumlah 278 orang sedangkan untuk siswa SD
yang mendapat perawatan gigi berjumlah 125 orang.
16

c) Program Kesehatan Jiwa (Keswa)


Penderita dengan gangguan jiwa terbanyak di Desa Muara Kilis 30
orang.
d) Program Kesehatan Mata
Tabel 3.4
Hasil Kegiatan/ Kunjungan Pasien Penyakit Mata
UPTD Puskesmas Mengupeh Tahun 2023
NO KEGIATAN JUMLAH
Sumber : 1 Jumlah pemeriksaan visus/refraksi 135
Laporan 2 Penemuan penyakit mata di puskesmas 95
UPTD 3 Penemuan kasus buta katarak pada usia 0
> 45 tahun
JUMLAH 230
Puskesmas Mengupeh Tahun 2023

e) Kegiatan Gudang Farmasi


Tabel 3.5
Pemakaian Obat Terbanyak Di UPTD Puskesmas Mengupeh Tahun
2023
NO JENIS OBAT GENERIK PEMAKAIAN/

TAHUN
1 Prarcetamol Tablet 500 mg 69.985
2 Tablet Tambah Darah Kombinasi 64.830
3 Amoxicillin 500 mg 61.551
4 Klorafemiramine Maleat ( ctm ) 4 mg 47.837
5 Asam Ascorbat vit.c tab 50mg 38.507
6 Amoxicillin 250 mg 30.347
7 Antacida Doen Tablet Kombinasi 26.428
8 Vitamin B.Complek Tablet 25.967
9 Deksamethason tab. 0,5 mg 21.476
10 Kalsium Laktat (Kalk) tab. 500 mg 20.183
Sumber : Laporan UPTD Puskesmas Mengupeh
Tahun 2023

2) Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular (P2M)


a) Dasar Kegiatan Program
Sampai saat ini penyakit menular masih menjadi masalah
utama kesehatan masyarakat disamping munculnya penyakit–
penyakit baru. Berbagai upaya penanggulangan penyakit
menular telah, sedang dan terus dilakukan secara
berkesinambungan dengan kerjasama dari semua pihak sebagai
bentuk pelaksanaan program bidang kesehatan, maka perlu
17

dilakukan evaluasi dalam bentuk laporan tahunan. Melihat dari


kegiatan program yang telah dilaksanakan mengindikasikan
bahwa program yang telah dilaksanakan cukup efektif namun
masih perlu terus ditingkatkan upaya program pencegahan dan
pemberantasan penyakit menular tersebut.
b) Tujuan Program
(1) Tujuan Umum
Meningkatnya kepedulian dan kemampuan masyarakat, serta
pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh
masyarakat sehingga angka kesakitan dan kematian serta
kecacatan akibat penyakit menular dapat ditekan.
(2) Tujuan Khusus
(a) Dilaksakannya seluruh program pencegahan dan
pemberantasan penyakit menular.
(b) Melaksanakan deteksi kasus malaria dengan diagnostik
laboratoris
(c) Tercapainya cakupan penemuan penderita secara
bertahap hingga mencapai 70% dari perkiraan semua
penderita baru BTA +
(d) Tercapainya angka kesembuhan minimal 85 % dari
semua penderita baru BTA + yang ditemukan Tahun
2023
(e) Tercapainya Status UCI pada tingkat desa
(f) Terkendalinya kejadian penyakit tidak menular
(g) Melaksanakan SKD – KLB
(h) Meningkatnya sistim surveilans terpadu Puskesmas.
c) Kegiatan
Kegiatan yang dilakukan sepanjang tahun 2023 pada UPTD
Puskesmas Mengupeh sepenuhnya telah dilaksanakan dengan
baik dan sesuaidengan apa yang diprogramkan oleh Dinas
Kesehatan dan mengacu terhadap sasaran yang telah ditetapkan.
Diantara kegiatan tersebut adalah:
(1) Malaria
18

Tidak ada di temukan kasus malaria di UPTD Puskesmas


Mengupeh Pada Tahun 2023 ini.

(2) TB Paru
Jumlah semua kasus Tuberkulosis Tahun 2023
dilaporkan sebanyak 8 kasus.
Tabel 3.6
Angka Kasus Tuberkulosis di Wilayah Kerja UPTD
Puskesmas Mengupeh Tahun 2023
Jumlah
No Desa Total
L P
1 Muara Kilis 1 2 3
2 Mengupeh 2 1 3
3 Penapalan 0 0 0
4 Rantau Api 0 0 0
5 Luar Wilayah 0 2 2
TOTAL 8
Dari tabel di atas dapat dilihat jumlah kasus
Tuberkulosis tertinggi terdapat di Desa Muara Kilis
sejumlah 3 kasus dan Desa Mengupeh 3 Kasus.
(3) Pneumonia
Tidak Di temukan Kasus Pneumonia Balita Tahun 2023.
(4) Kusta
Tahun 2023 Tidak ditemukan kasus kusta di Wilayah Kerja
UPTD Puskesmas Mengupeh.
(5) Demam Berdarah Dengue (DBD)
Tahun 2023 dilaporkan Ada ditemukan 11 kasus Demam
Berdarah Dengue (DBD) di Wilayah Kerja UPTD
Puskesmas Mengupeh.
(6) Diare
Angka kasus Diare Tahun 2023 dilaporkan sebanyak
372 kasus.
Gambar 3.1
Jumlah Kasus Diare di Wilayah Kerja
UPTD Puskesmas Mengupeh Tahun 2023
19

125
140
120
86 80 81
100
80
60
40
20
0
Muara Kilis Mengupeh Penapalan Rantau Api

Dari gambar di atas dapat dilihat kasus Diare paling


banyak terjadi di Desa Penapalan sejumlah 125 kasus.
(7) Fliriasis
Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Mengupeh untuk kasus
Fliriasis tidak ditemukan kasus.

B. Pengumpulan Data
1. Data Umum Ruangan
a. Tenaga dan Pasien (M1-Man)
1) Tenaga
Tabel 3.7
Jumlah Keadaan Tenaga Kesehatan UPTD Puskesmas Mengupeh
Tahun 2023
NO JENIS KETENAGAAN JUMLAH KET
1 Sarjana (S1)
- Dokter Umum 2 PNS
- Dokter Gigi 1 PNS
- SKM 1 PNS
- Gizi 1 PNS
- Apoteker 1 PNS
2 Diploma Empat (DIV)
- Kebidanan 1 PNS
3 Diploma Tiga (DIII)
- Keperawatan 8 4 PNS, 4 TKS
- Kebidanan 22 6 PNS, 16 TKS
- Keperawatan Gigi 1 PNS
- Analis Kesehatan 1 PNS
- Kesehatan Lingkungan 1 PNS
- Farmasi 1 PNS

4 SMP
- CS 2 TKS
- Supir Ambulance 1 TKS
TOTAL 44 orang

2) Pasien
20

Tabel 3.8
Jumlah Kunjungan Rawat Jalan dan Rawat Inap di UPTD Puskesmas
Mengupeh Tahun 2020 – 2022
Jumlah Kunjungan
Tah Rawat
Rawat Tota
No u Ja
Ina l
n la
p
n
202 10.741 148 10.8
0 8
9
202 11.709 142 11.8
1 5
1
202 11.618 76 11.6
2 9
4
Jumlah 34.068 366 34.4
3
4
Sumber: SIMPUS UPTD Puskesmas Mengupeh
b. Bangunan, sarana, dan prasarana (M2-Material)
Tabel 3.9
Bangunan, sarana, prasarana di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas
Mengupeh Tahun 2023
NO SARANA KESEHATAN JUMLAH
1 Puskesmas Induk Perawatan 1
2 Puskesmas Pembantu (Pustu) 2
3 Poskesdes 3
4 Polindes 1
5 Rumah Dinas Dokter 1
6 Rumah Dinas Paramedis 3
7 Ambulance 1
8 Posyandu 14
9 Posyandu Lansia 4
10 Posbindu 4

c. Metode Pemberi Asuhan Kebidanan (M3-Methode)


Poli KIA KB di Puskesmas Mengupeh dalam memberikan asuhan
kebidanan dan pelayanan menerapkan konsep woman centered care.
Dalam praktik kebidanan, “Women Centered Care” adalah sebuah
konsep yang menyiratkan hal berikut:
1) Perawatan yang berfokus pada kebutuhan wanita yang unik,
harapan dan aspirasi wanita tersebut daripada kebutuhan lembaga-
21

lembaga atau profesi yang terlibat.


2) Memperhatikan hak-hak perempuan untuk menentukan nasib
sendiri dalam hal pilihan, kontrol dan kontinuitas perawatan dalam
bidang kebidanan. Meliputi kebutuhan janin, bayi, atau keluarga
wanita itu, orang lain yang signifikan,seperti yang diidentifikasi dan
dipercaya oleh wanita tersebut.
3) Melibatkan peran serta masyarakat, melalui semua tahap mulai dari
kehamilan,persalinan, dan setelah kelahiran bayi.
Melibatkan kolaborasi dengan profesional kesehatan lainnya bila
diperlukan.
4) Holistik dalam hal menangani masalah sosial wanita, emosional,
fisik, psikologis, kebutuhan spritual dan budaya.

d. Pembiayaan (M4-Money)
Tahun 2023, sumber anggaran Puskesmas Mengupeh berasal dari
dana Kapitasi BPJS dan Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK).
2. Data Khusus Ruangan
a. Fungsi Perencanaan
1) Visi Ruangan KIA/ KB Puskesmas Mengupeh
2) Misi Ruangan KIA/ KB Puskesmas Mengupeh
Analisa data: tidak ditemukan Visi dan Misi di ruangan KIA KB
Puskesmas Mengupeh
3) Standar Operasional Prosedur
Ada 24 standar dalam pelaksanaan pelayanan kebidanan dan di
kelompokkan sebagai berikut.
a) Standar Pelayanan Umum (2 standar)
b) Standar Pelayanan Antenatal Care (6 standar)
c) Standar Pelayanan Persalinan (4 standar)
d) Standar Pelayanan Nifas (3 standar)
e) Penanganan Kegawatdaruratan Obstetric Neonatal (9 standar)
4) Standar Asuhan Kebidanan
Standar asuhan kebidanan adalah acuan proses pengambilan ke
22

putusan dan tindakan yang dilakukan oleh bidan sesuai dengan


wewenang dan ruang lingkup praktiknya berdasarkan ilmu dan kiat
kebidanan perumusan diagnosa dan atau masalah kebidanan,
perencanaan, implementasi, evaluasi, dan pencatatan asuhan
kebidanan.
a) Standar I: Pengkajian Pernyataan Standar
Bidan mengumpulkan semua informasi yang akurat, relevan, dan
lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien.
7 kriteria pengkajian:
(1) Data akurat, lengkap, dan tepat
(2) Terdiri dari data subjektif
(3) Terdiri dari data objektif
b) Standar II: Perumusan Diagnosa atau Masalah Pernyataan Standar
Bidan menganalisa data yang diperoleh pada pengkajian, mengi
nterprestasikan secara akurat dan logis untuk menegakkan
diagnose dan masalah kebidanan yang tepat. Kriteria perumusan
diagnosa dan atau masalah kebidanan:
(1) Diagnosa sesuai dengan nomenklatur kebidanan
(2) Masalah dirumuskan sesuai dengan kondisi pasien
(3) Dapat diselesaikan dengan asuhan kebidanan mandiri,
kolaborasi, dan rujukan.
c) Standar III: Perencanaan Pernyataan Standar
Bidan merencanakan asuhan kebidanan berdasarkan diagnosa d
an masalah yang ditegakkan. Kriteria perencanaan:
(1) Rencana tindakan disusun berdasarkan prioritas masalah dan
kondisi klien, tindakan segera, tindakan antisipasi dan asuhan
secara komprehensif.
(2) Melibatkan klien/pasien dan atau keluarga
(3) Mempertimbangkan kondisi psikologis sosial budaya
klien/keluarga
(4) Memilih tindakan yang aman sesuai kondisi dan kebutuhan
klien berdasarkan evidence based dan memastikan bahwa
asuhan yang diberikan bermanfaat untuk klien
23

(5) Mempertimbangkan kebijakan dan peraturan yang berlaku,


sumber daya serta fasilitas yang ada.
d) Standar IV: Implementasi Pernyataan Standar
Bidan melaksanakan rencana asuhan kebidanan secara
komprehensif, efektif, efisien dan aman berdasarkan evidence
based kepada klien/pasien, dalam bentuk upaya promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif. Dilaksanakan secara mandiri,
kolaborasi dan rujukan. Kriteria evaluasi:
(1) Memperhatikan keunikan klien sebagai makhluk bio-psiko-
sosial-spiritualkultural
(2) Setiap tindakan asuhan harus mendapatkan persetujuan dari
klien atau keluarganya (informed consent)
(3) Melaksanakan tindakan asuhan berdasarkan evidence based
(4) Melibatkan klien atau pasien dalam setiap tindakan
(5) Menjaga privasi klien/pasien
(6) Melaksanakan prinsip pencegahan infeksi
(7) Mengikuti perkembangan kondisi klien secara
berkesinambungan
(8) Menggunakan sumber daya, sarana dan fasilitas yang ada dan
sesuai
(9) Melakukan tindakan sesuai standar
(10) Mencatat semua tindakan yang telah dilakukan
e) Standar V: Evaluasi Pernyataan Standar
Bidan melakukan evaluasi secara sistematis dan
berkesinambungan untuk melihat keefektifan dari asuhan yang
sudah diberikan Kriteria hasil:
(1) Penilaian dilakukan segera setelah melaksanakan asuhan
sesuai kondisi klien
(2) Hasil evaluasi segera dicatat dan dikomunikasikan kepada
keluarga
(3) Evaluasi dilakukan sesuai dengan standar
(4) Hasil evaluasi ditindak lanjuti sesuai dengan kondisi klien/
pasien
24

f) Standar VI: Pencatatan Asuhan Kebidanan Pernyataan Standar


Bidan melakukan pencatatan secara lengkap, akurat, singkat, dan
jelas menge nai keadaan/ kejadian yang ditemukan Kriteria
pencatatan asuhan kebidanan:
(1) Pencatatan dilakukan segera setelah melaksanakan asuhan
pada formulir yang tersedia rekam medis/ KMS (Kartu
Menuju Sehat/ KIA (Kesehatan Ibu dan Anak)/status pasien)
(2) Ditulis dalam bentuk catatan pengembangan SOAP
(3) Standar Operasional Prosedur
(a) SOP pelayanan ruang KIA
(b) SOP posyandu remaja
(c) SOP kunjungan antenatal pertama
(d) SOP pemeriksaan ibu hamil Resti
(e) SOP pemeriksaan ulang ibu hamil
(f) SOP pengelolaan anemia pada kehamilan
(g) SOP asuhan kebidanan pada ibu hamil pemberian tablet
besi
(h) SOP mengukur lingkar lengan atas
(i) SOP imunisasi TT
(j) SOP alur pelayanan poli KIA dan KB reproduksi
(k) SOP suntik KB
(l) SOP pemasangan IUD
(m) SOP peningkatan mutu dan kinerja
(n) SOP P4-KIA
b. Fungsi Pengorganisasian
25

1) Struktur Organisasi

KEPALA PUSKESMAS

dr . LENI SUSANTI

KEPALA TATA USAHA

SYLVIA ANDILA DIANA,S.Gz

KOORDINATOR
KOORDINATOR MANAJEMAN KOORDINATOR SIMPUS RUMAH TANGGA
KEPEGAWAIAN
RIKA MARDONA, AMKG FITRIATUL ULYA,Amd SYLVIA ANDILA DIANA,S.Gz RIKA……

KEUANGAN

RIKA MARDONA,AMKG
PATAMAWATI,Amd.Keb

PENANGGUNG JAWAB
PENANGGUNG JAWAB UKM PENANGGUNG JAWAB PENANGGUNG JAWAB
PENANGGUNG JAWAB UKM JARINGAN PELAYANAN
ESENSIAL DAN PERAWATAN UKP,KEPERMASIAN DAN BANGUNAN, PRASARANA DAN PENAGGUNG JAWAB MUTU
PENGEMBANGAN PUSKESMAS DAN JEJARING
KESEHATAN MASYARAKAT LABORATORIUM PERALATAN
PUSKESMAS
ROMI JUNITA,S.Tr.Keb RENI NOFRIANTI,AMKL drg.RIZA BANATI ROMI JUNITA,S.Tr.Keb RENI NOFRIANTI,AMKL dr.SIGID HARYO SUSENO
KOORDINATOR
KOORDINATOR PELAYANAN KOORDINATOR PELAYANAN PELAYANANGIGI MASYARAKAT KOORDINATOR PELAYANAN
PUSTU RANTAU API
PROMOSI KESEHATAN KESEHATAN GIGI (UKGM) PEMERIKSAAN UMUM
JESSI RORO AGUSTINA,SKM drg. RIZA BANATI drg. RIZA BANATI dr. SIGID HARYO SUSENO SITI AISYAH,AM.Keb

KOORDINATOR PELAYANAN
KOORDINATOR PELAYANAN KOORDINATOR PELAYANAN KOORDINATOR PELAYANAN GIGI
KESEHATAN TRADISIONAL PUSTU KUMPUL REJO
KESEHATAN LINGKUNGAN UKS DAN UMUM
KOMLEMENTER
RENI NOFRIANTI,AMKL YARNITA,AMF RIKA MARDONA,AMKG drg. RIZA BANATI RIA WIDIAWATI,Amd.Keb

KOORDINATOR PELAYANAN KOORDINATOR PELAYANAN KOORDINATOR PELAYANAN KOORDINATOR PELAYANAN


POSKESDES MUARA KILIS
KESEHATAN KELUARGA KESEHATAN OLAHRAGA UKGS KELUARGA
ROMI JUNITA,S.Tr.Keb ERNA WATI,Amd.Keb RIKA MARDONA,AMKG WELLY OKTAPIA,Amd.Keb YUNITA DHAMRIANI,Am.Keb

KOORDINATOR PELAYANAN KOORDINATOR PELAYANAN


KOORDINATOR PELAYANAN GIZI KOORDINATOR PELAYANAN GIZI POSKESDES PENAPALAN
KESEHATAN KERJA PKPR
NORA NELFIA,Amd.Gz RIMBO HARTONO,AMK MAWADDAH,A.md.Keb SYLVIA ANDILA DIANA,S.Gz RUSMAINI,A.Md.Keb

KOORDINATOR PELAYANAN
KOORDINATOR PELAYANAN KOORDINATOR PELAYANAN KOORDINATOR PELAYANAN
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN POSKESDES MENGUPEH
KESEHATAN JIWA BATRA TINDAKAN
PENYAKIT
MARYANTI M.Amd.Kep NADA DEZABET,Amd.Keb YARNITA,AMF RIDHO SAPUTRA,Amd.Kep MUHARANI,A.Md.Keb

KOORDINATOR PELAYANAN KOORDINATOR


KOORDINATOR PELAYANAN
KEPERAWATAN KESEHATAN PELAYANANKESEHATAN POLINDES MUARA JELAPANG
KEFARMASIAN
MASYARAKAT LANSIA
HENI MARSITA PURBA,AMK PATAMAWATI,Amd.Keb SANTI MONALISA SIRAIT,Apt KHULIDAYANI,Amd.Kep

KOORDINATOR PELAYANAN KOORDINATOR PELAYANAN


POLINDES BENTENG MAKMUR
PENYAKIT TIDAK MENULAR LABORATORIUM
NADA DEZABET,Amd.Keb MARYANTI M.Amd.Kep SIFA UL'UMA,Amd.Keb
26

2) Uraian Tugas
Terdiri dari bidan dengan kualifikasi pendidikan minimal DIII
Kebidanan, dengan Tugas Pokok yaitu Melaksanakan pelayanan
kesehatan ibu, anak dan KB. Fungsi: Membantu dokter dalam
melaksanakan kegiatan pelayanan KIA KB di puskesmas.
Uraian tugas:
a) Melaksanakan pelayanan KIA serta KB sesuai dengan standart
yang ditetapkan.
b) Mencatat kegiatan pada kartu Ibu, KMS Ibu hamil, kartu Anak,
KMS Balita dan Kartu KB.
c) Mencatat pada register kunjungan dan register kohort KIA dan
KB.
d) Memberikan Imunisasi TT pada Ibu Hamil.
e) Memasang/melepas IUD dan memberikan pil serta kontrasepsi
lainnya.
f) Memasang/ melepas Implant dibawa pengawasan dokter
puskesmas
g) Merujuk Ibu hamil dengan Risiko kepada Dokter Puskesmas.
h) Merujuk kelainan pada balita dan Akseptor KB pada dokter
Puskesmas.
i) Menyusun laporan bulanan kegiatan KIA dan KB.
j) Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala UPTD
Puskesmas Mengupeh
3) Pengaturan Jadwal Dinas
Adapun jadwal yang selalu dilakukan dalam pelayanan KIA KB
adalah:
Pelayanan Kegiatan
Pelayanan Kesehatan Ibu a) Pendataan bumil dan bufas
b) Kelas ibu
c) Pemasangan stiker P4K
d) Pelacakan kematian ibu
e) Kunjungan rumah bumil,
bufas, dan resti
Pelayanan Kesehatan Anak a) Pendataan neonatal, bayi
normal, dan resti
b) Kunjungan rumah neonatal
27

dan bayi resti


c) Pemantauan tumbang bayi,
anak, balita, dan anak pra
sekolah/ SDIDTK (TK/
PAUD)
Pelayanan Kesehatan a) KIE remaja yang sekolah dan
Reproduksi Remaja dan WUS tidak sekolah
b) Konseling untuk remaja yang
sekolah dan tidak sekolah
Pelayanan Keluarga Berencana a) Pendataan sasaran KB
b) Konseling dan penyuluhan
c) Pelayanan dengan momen
khusus
d) Pelacakan kegagalan KB
Pengaturan Jadwal dinas pada Puskesmas Mengupeh sesuai
peraturan Pemerintah Kabupaten Tebo untuk jam kerja dari Pukul
07.30 s/d 14.30 wib senin jumat. Rekam kehadiran menggunakan
aplikasi. Pengaturan daftar pasien (Rekam Medis) Pengaturan daftar
pasien yang berkunjung ke Puskesmas menggunakan SP2TP (sistem
Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas) atau SIMPUS.
Pencatatan dan pelaporan tingkat Puskesmas terdiri dari Laporan
Harian, Laporan bulanan (LB) dan Laporan Tahunan (LT).
Pengorganisasian Perawatan klien/kunjungan rumah Bidan
koordinator Puskesmas Mengupeh bersama kepala puskesmas dan ka
TU telah menyusun pembagian wilayah binaan bagi seluruh staf di
Puskesmas khusus untuk tenaga bidan dibagi wilayah.
c. Fungsi Pengarahan
1) Operan
Operan dinas di Poli KIA/KB Puskesmas Mengupeh tidak ada
dikarenakan seluruh pegawai masuk mengikuti jam pelayanan Poli
KIA/ KB di Puskesmas.
2) Pra dan pascakonferensi
Pre conference dilakukan pada pagi hari sebelum pelayanan di buka,
yaitu koordinasi tentang persiapan pelayanan. Post conference
dilakukan pada saat tutupnya pelayanan yaitu melaporkan semua
asuhan kebidanan yang telah dilaksanakan untuk dievaluasi.
3) Motivasi kepada klien
Motivasi kepada klien dilakukan pada saat konseling setelah
28

pelayanan dilakukan.
4) Pendelegasian
Pendelegasian dilakukan jika tenaga kesehatan tidak bisa
melaksanakan tugas kewajiban karena suatu hal dan akhirnya tugas
tersebut diserahkan ke petugas yang jaga pada saat itu
5) Ronde kebidanan
Ronde kebidanan merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk
mengatasi masalah kebidanan terhadap klien yang dilaksanakan oleh
bidan, disamping pasien dilibatkan untuk membahas dan
melaksanakan asuhan kebidanan akan tetapi pada kasus tertentu
harus dilakukan oleh bidan primer atau konselor, kepala ruangan,
dan seluruh anggota tim.
6) Supervisi
Supervisi dilakukan setiap 3 bulan sekali oleh bidan koordinator.
d. Fungsi Pengendalian
1) Indikator Mutu Keselamatan Pasien
a) Identifikasi Pasien
Pasien yang masuk ke Poli KIA/KB sudah dipastikan dengan
menggunakan buku rekam medik dan pasien yang masuk sudah
melewati meja pemeriksaan.
b) Pengurangan Resiko Pasien Jatuh
Mengurangi resiko pasien cidera karena jatuh dengan cara melakukan
pengkajian awal dan berkala mengenai resiko pasien jatuh dan
melakukan tindakan untuk mengurangi resiko yang
teridentifikasi.
c) Pengurangan Resiko Pasien Infeksi
Dari hasil observasi di Poli KIA/KB Puskesmas Mengupeh
didapatkan:
(1) Di dalam Poli KIA/KB terdapat sabun cuci tangan, wastafel
dan handsrub yang kecil dan kurang lancar.
(2) Setiap petugas kesehatan menggunakan masker.
(3) Petugas kesehatan sebelum melakukan tindakan diruang tidak
melakukan cuci tangan hanya melakukan cuci tangan setelah
29

tindakan dilakukan.
(4) Petugas kurang mensosialisasikan tentang langkah-langkah
cuci tangan.
2) Audit Dokumentasi
Asuhan Kebidanan Berdasarkan observasi pada tanggal 29 Februari
2024 di Poli KIA/KB Puskesmas Mengupeh ditemukan bahwa
dokumentasi kebidanan pasien dilakukan tidak sesuai dengan
ketetapan standar pendokumentasian berupa pengkajian, diagnosis,
implementasi, evaluasi serta catatan perkembangan. Dikarenakan
masih ditemukan adanya beberapa status pasien yang masih belum
terisi lengkap dalam format pendokumentasian.

C. Analisa Masalah
Setelah dilakukan observasi pada tanggal 29 Februari 2024 analisa masalah
yang ditemukan adalah:
1. Tenaga dan Pasien (M1-Man)
Tidak ditemukan adanya masalah
2. Bangunan Sarana dan Prasarana (M2-Material)
Air di tempat cuci tangan kecil dan tidak lancar
3. Metode Pemberian Asuhan Kebidanan (M3-Methode)
Berdasarkan observasi yang dilakukan di Ruang Kebidanan didapatkan
bahwa metode pelayanan Model of care the midwifery patnership sudah
berjalan tetapi belum maksimal dengan dilihat dari tugas dan fungsi dari
PPJA belum sesuai, dibuktikan dengan adanya beberapa status pasien yang
masih belum terisi lengkap dalam format pendokumentasian.
4. Pembiayaan
Tidak ditemukan masalah.
5. Fungsi perencanaan
Tidak ditemukannya Visi Misi khusus di Poli KIA/KB masih mengacu
kepada Visi Misi Puskesmas.
6. Fungsi Pengorganisasian
Tidak ditemukan masalah
7. Fungsi Pengarahan
30

Tidak ada masalah


8. Fungsi Pengendalian
a. Masih kurangya kesadaran dalam melakukan five moment mencuci
tangan baik petugas maupun pasien secara 6 langkah.
b. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan dari 10 buku Rekam
Medik, di dapatkan catatan pendokumentasian hasil pelayanan yang
belum lengkap, yaitu:
1) Pada RM 02 hasil pelayanan belum ditanda tangani pasien,
2) RM 06 tentang terapi yang diberikan belum diisi.
3) RM 07 hasil pemeriksaan labor kosong.

D. Identifikasi Masalah
1. Air di tempat cuci tangan kecil dan tidak lancar.
2. Tidak ditemukannya Visi dan Misi di Ruang Kebidanan
3. Masih kurangya kesadaran dalam melakukan five moment mencuci tangan
baik petugas maupun pasien secara 6 langkah
4. Masih ada beberapa catatan pendokumentasian hasil pelayanan di buku
rekam medik yang belum di isi dengan lengkap.

E. Prioritas Masalah
Dalam menentukan prioritas masalah kami menganalisa menggunakan
metode USG (Urgency, Seriousness, Growth) dengan skala likert 5 point.
Urgency, Seriousness, Growth adalah salah satu alat untuk menyusun urutan
prioritas isu yang harus diselesaikan. Cara nya dengan menentukan tingkat
urgensi, keseriusan, dan perkembangan isu dengan menentukan skala nilai 1-5.
Isu yang memiliki total skor tertinggi merupakan isu prioritas yang di ambil.
Hal tersebut dapat dijelaskan dengan:
1. Urgency dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak masalah
tersebut di selesaikan.
2. Seriousness atau tingkat keseriusan dari masalah yakni, dengan melihat
dampak masalah tersebut terhadap produktifitas kerja, pengaruh terhadap
keberhasilan, membahayakan system atau tidak.
3. Growth atau tingkat perkembangan masalah tersebut berkembang
31

sedemikian rupa sehingga sulit untuk dicegah.


Tabel 3.10
Penentuan Prioritas Masalah dengan Metode USG
No Masalah U S G Total Prioritas
1 Air ditempat cuci tangan
5 5 4 14 2
kecil dan tidak lancar
2 Tidak ditemukannya visi misi
3 4 4 11 4
di Poli KIA/ KB
3 Masih kurangya
kesadaran dalam
melakukan five
moment mencuci
4 5 4 13 3
tangan baik
petugas maupun
pasien secara 6
langkah
4 Catatan
pendokumentasia
n hasil pelayanan
di buku rekam 5 5 5 15 1
medik belum di
isi dengan
lengkap
Keterangan: berdasarkan skala likert 1-5 (5=sangat besar, 4=besar,
3=sedang, 2=kecil, 1=sangat kecil)
Berdasarkan prioritas masalah yang telah dirumuskan melalui USG,
maka ditemukan masalah prioritas yang akan disusun dalam rencana kegiatan
kerja berikut:
1. Catatan pendokumentasian hasil pelayanan di buku rekam medik belum di
isi dengan lengkap
2. Air di tempat cuci tangan kecil dan tidak lancar
3. Masih kurangya kesadaran dalam melakukan five moment mencuci tangan
baik petugas maupun pasien secara 6 langkah
4. Tidak ditemukannya Visi dan Misi di Poli KIA/KB

F. Rencana Strategis
Berdasarkan tabel prioritas masalah didapatkan rencana untuk memecahkan
masalah yaitu:
No Prioritas Masalah Rencana
1 Status 1. Memberikan pemahaman kepada petugas
pendokumentasian mengenai tugas dan kewajiban
32

masih ada beberapa 2. Menanyakan kepada petugas kendala


yang belum di isi pada saat pengisian format
dengan lengkap pendokumentasian.
3. Meningkatkan kembali supervisi
kepatuhan petugas terhadap kelengkapan
status pasien
4. Memberikan motivasi dan semangat
5. Memberikan reward kepada petugas
yang rajin dan bertanggung jawab
terhadap kewajibannya
6. Melakukan evaluasi beberapa bulan
kedepan Karu berhak untuk
mempertimbangkan penyegaran dan
peningkatan kedisiplinan
2 Air ditempat cuci Melapor kebendahara barang Puskesmas
tanggan kecil dan tidak Mengupeh untuk dilakukan perbaikan
lancar
3 Masih kurangnya 1. Memberikan pemahaman dan kesadaran
kesadaran dalam petugas dalam melakukan five moment
melakukan five moment cuci tangan secara 6 langkah.
mencuci tangan baik 2. Memanfaatkan mahasiswa untuk
petugas maupun pasien memberikan edukasi tentang teknik cuci
secara 6 langkah tangan 6 langkah kepada pasien setiap
hari.
4 Tidak ditemukannya Membuat visi misi ruangan yang meliputi:
Visi dan Misi di Poli 1. Visi
KIA/KB Puskesmas Menurunkan angka kematian Ibu dan
Mengupeh Anak.
2. Misi
a. Melakukan pemeliharaan kesehatan
ibu dan anak yang berkualitas sesuai
standar.
b. Melakukan pemeliharaan kesehatan
ibu hamil dengan buku KIA dan ANC
terpadu.
c. Meningkatkan Mutu Pelayanan
kebidanan

G. Pelaksanaan
1. Melakukan pengecekan kembali buku rekam medik, jika terdapat yang
kosong, untuk melengkapi
2. Melapor ke bendahara barang Puskesmas Mengupeh untuk dilakukan
perbaikan
3. Memberikan pemahaman dan kesadaran kepada petugas dalam melakukan
five moment cuci tangan secara 6 langkah, serta memanfaatkan mahasiswa
33

untuk memberikan edukasi tentang teknik cuci tangan 6 langkah kepada


pasien setiap hari.
4. Membuat visi misi ruangan

H. Evaluasi
1. Setelah melakukan dokumentasi terdapat petugas yang mengecek kembali
rekam medis sebelum disusun di ruang rekam medis
2. Bendahara barang UPTD Puskesmas mau mendengar saran yang diberikan
sehingga terdapatnya perbaikan keran air
3. Petugas dan pasien mulai menerapkan cuci tangan 6 langkah
4. Visi misi telah terpasang di ruang KIA
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari Praktik Manajemen Pengelolaan Pelayanan
Kebidanan yang dilakukan oleh Mahasiswa Prodi Profesi Bidan Poltekkes
Kemenkes Jambi di Ruang KIA/ KB dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Model Praktek manajemen kebidanan diruang KIA/ KB Puskesmas
Mengupeh dengan pendekatan 5 M (Man, Material, Methods, Money dan
Mutu) sebagian sudah dilaksanakan dengan optimal dan sudah mulai
diaplikasikan secara bertahap.
2. Analisis situasi dan identifikasi masalah manajemen pengelolaan
pelayanan kebidanan di ruang KIA/ KB telah dilakukan dengan hasil:
a. Catatan pendokumentasian hasil pelayanan di buku rekam medik belum
di isi dengan lengkap
b. Air di tempat cuci tangan kecil dan tidak lancar
c. Masih kurangya kesadaran dalam melakukan five moment mencuci
tangan baik petugas maupun pasien secara 6 langkah
d. Tidak ditemukannya Visi dan Misi di Poli KIA/KB
3. Fungsi perencanaan manajemen pengelolaan pelayanan kebidanan dapat
dilakukan di ruang KIA dengan hasil antara lain:
a. Membuat visi dan misi ruang KIA Puskesmas Mengupeh
b. Membuat Standar Operasional Prosedur untuk program kerja di ruang
KIA Puskesmas Mengupeh

B. Saran
1. Bagi Poltekkes Kemenkes Jambi
Agar dapat menambah referensi dan pedoman baku untuk pelaksanaan
praktik manajemen kebidanan bagi Prodi Profesi Bidan.
2. Bagi Puskesmas Mengupeh
Setelah dilaksanakannya praktik manajemen kebidanan di Ruang KIA/ KB
Puskesmas Mengupeh diharapkan agar bisa melaksanakan penilaian pada
pelaksanaan manajemen kebidanan dan dievaluasi apakah pelaksanaan
35

sudah berjalan sesuai dengan pendekatan 5 M (Man, Material, Methods,


Money, dan Mutu).
DAFTAR PUSTAKA

Alamsyah, D. (2012). Manajemen Pelayanan Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika


David, Fred R. (2011). Manajemen Strategis Konsep. Jakarta: Salemba
Medika
Hisyam, M.S. (2010). Analisis SWOT Sebagai Langkah Awal Perencanaan
Usaha. Jakarta: SEM Intitute.
Korompis, G. E. C. (2016). Organisasi & Manajemen Kesehatan. Jakarta: EGC.
Kemenkes RI (2014) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 75, Jakarta: Menteri Kesehatan Republik Indonesia. (2014).
Kemenkes RI (2017). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44
Jakarta: Menteri Kesehatan Republik Indonesia.
Kemenkes RI (2019). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 31,
Jakarta: Menteri Kesehatan Republik Indonesia.
Kemenkes RI (2019). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43,
Jakarta : Menteri Kesehatan Republik Indonesia.
Pearce, John A. & Robinson, Richard B. (2013). Manajemen Strategis:
Formulasi. Implementasi dan Pengendalian. Jakarta: Salemba Empat.

Anda mungkin juga menyukai