i
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha
Kuasa karena berkat rahmat dan inayah-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan
“Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Pelayanan Kesehatan jiwa” dengan lancar dan tanpa
hambatan yang berarti.
Ucapan terima kasih dan penghargaan selayaknya disampaikan kepada semua
pihak yang telah membantu penyusunan dan penerbitan Rencana Usulan Kegiatan
(RUK) Pelayanan Kesehatan jiwa ini.
Permohonan maaf perlu kami haturkan apabila dalam penyusunan Rencana
Usulan Kegiatan (RUK) Pelayanan Kesehatan jiwa ini masih banyak kekurangan di
sana-sini dan masih jauh dari kesempurnaan. Meskipun demikian mudah-mudahan
Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Pelayanan Kesehatan Jiwa ini masih dapat
memberikan manfaat bagi semua pihak yang terkait.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................. ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG................................................................... 4
B. TUJUAN...................................................................................... 5
C. VISI, MISI, TATA NILAI DAN TUJUAN....................................... 5
BAB II ANALISA SITUASI
A. DATA UMUM............................................................................... 7
B. DATA KHUSUS........................................................................... 11
C. HASIL EVALUASI PROGRAM.................................................... 12
BAB III ANALISA MASALAH
A. IDENTIFIKASI MASALAH.......................................................... 13
B. MENENTUKAN PRIORITAS MASALAH................................... 13
C. ANALISIS PENYEBAB MASALAH ............................................ 14
D. MENENTUKAN PRIORITAS PENYEBAB MASALAH ............. 17
E. PEMECAHAN MASALAH .......................................................... 18
BAB IV RENCANA USULAN KEGIATAN ........................................................... 21
BAB V RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN ................................................ 23
BAB VI PENUTUP
A. KESIMPULAN............................................................................. 24
B. SARAN........................................................................................ 24
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perencanaan adalah suatu usaha menyusun serangkaian kegiatan untuk mencapai
tujuan yang ditetapkan, dengan memanfaatkan sumber daya yang ada, secara efektif
dan efisien. Dengan adanya perencanaan, sumber daya yang ada dapat dimanfaatkan
secara optimal demi mencapai tujuan.
Dalam tata kelola Puskesmas, perencanaan ini dikenal dengan istilah Rencana
Usulan Kegiatan (RUK). Dalam perkembangan RUK semakin sarat dengan pola
perencanaan strategis. Ditambah kondisi lingkungan makro yang mensyaratkan Standar
Pelayanan Minimal (SPM, sehingga penyusunan perencanaan haruslah mampu
mengarahkan agar hasil kinerja puskesmas nantinya dapat memenuhi SPM.
Kesehatan dan kesejahteraan jiwa merupakan hal penting untuk diperhatikan dan
diupayakan oleh berbagai pihak, terutama oleh para tenaga profesional di bidang
kesehatan. Teraihnya kesehatan jiwa manusia sebagai makhluk biopsikososial, baik
yang telah didiagnosis menderita gangguan fisik maupun mental-psikologis, perlu
mendapatkan respon yang proporsional dan adekuat dari semua tenaga kesehatan.
Hal ini sejalan dengan konsep sehat WHO yang melihat kesehatan dari tiga sisi yaitu
kesehatan fisik-biologis, mental-psikologis (jiwa) dan sosial yang harus dicapai secara
terintegrrasi (WHO, 2015). Undang-Undang Kesehatan RI tahun 2009, bahkan
menambahkan aspek spiritual sebagai komponen yang harus ada melengkapi konsep
sehat seutuhnya (UU Kesehatan RI, 2009).
Kesehatan jiwa adalah suatu kondisi dimana seorang individu dapat berkembang
secara fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga individu tersebut menyadari
kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan, dan dapat bekerja secara produktif,
dan mampu memberikan kontribusi untuk komunitasnya (UU No 18 tahun 2014
tentang Kesehatan Jiwa).
Data pasien Orang Dengan Gangguan Jiwa Berat ( ODGJB ) di Puskesmas
Ponggok sendiri sepanjang tahun 2022 dilaporkan sebanyak 6 pasien usia 15-19
tahun; 52 pasien usia 20-44 tahun; 32 pasien usia 45-54 tahun; 12 pasien usia 55-59
tahun dan 9 pasien usia >60 tahun,serta 1 pasien pasung (Laporan Kesehatan Jiwa
Puskesmas Ponggok, 2021). Fakta tersebut menunjukkan bahwa masalah kesehatan
jiwa merupakan salah satu masalah kesehatan yang besar dan nyata di masyarakat.
Integrasi pelayanan kesehatan jiwa di pelayanan kesehatan dasar adalah
pelayanan kesehatan jiwa yang dilaksanakan oleh dokter umum, perawat, bidan atau
tenaga kesehatan lainnya di Puskesmas secara terintegrasi dengan pelayanan
kesehatan dasar. Oleh karena itu, bersama dengan dilakukannya pemeriksaan fisik,
juga dilakukan deteksi dini dan penanganan masalah kesehatan jiwa. Selain
4
pelayanan sehari-hari dalam pelayanan kesehatan dasar, di Puskesmas Ponggok
dilakukan pengobatan secara rutin setiap bulan oleh dokter umum. Program
Kesehatan Jiwa Puskesmas Ponggok juga melakukan penyuluhan khusus kesehatan
jiwa dan kunjungan rumah untuk pasien dengan gangguan kesehatan jiwa, terutama
pasien gangguan jiwa yang di pasung.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Pelayanan Kesehatan jiwa ini
digunakan sebagai acuan bagi Puskesmas dalam pemberian pelayanan kesehatan
yang lebih mengutamakan aspek promotif, preventif agar terwujud pelayanan kesehatan
yang efektif, efesien, rasional, bermutu dan proporsional serta meningkatkan
pencapaian program kesehatan jiwa.
2. Tujuan Khusus
a. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)
Berat.
b. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan Jiwa Depresi.
c. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan Gangguan Mental Emosional (GME)
d. Melakukan Temuan Kasus Pemasungan pada Orang Dengan Gangguan Jiwa
(ODGJ) Berat.
e. Penurunan Jumlah Kasus Pasung
f. Menyelenggarakan Kunjungan Pasien ODGJ
g. Penanganan Kasus Melalui Rujukan ke Rumah Sakit Umum / RSJ.
5
kinerja prima dan bertaqwa
4. Tata Nilai
Tata nilai yang disepakati oleh seluruh karyawan Puskesmas Ponggok adalah:
a. Ramah
Ramah dalam pelayanan selalu senyum, salam, sapa , sopan , santun
kepada
Pelanggan
b. Amanah
Amanah dalam melaksanakan pelayanan, kami memiliki integritas yang dapat
dipercaya
c. Profesional
Memberikan pelayanan sesuai dengan standar dan wewenang pelayanan
kesehatan
d. Inovatif
Selalu memberikan informasi kesehatan yang aktual dalam upaya pelayanan
dan pemberdayaan masyarakat.
5. Tujuan
Untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki perilaku sehat yang meliputi
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat
Untuk mewujudkan masyarakat yang mampu menjangkau pelayanan
kesehatan bermutu
Untuk mewujudkan masyarakat yang hidup dalam lingkungan sehat
Untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki derajat kesehatan yang
optimal, baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
6
B A B II
ANALISA SITUASI
A. Data Umum
1. Data Geografis
Puskesmas Ponggok terletak di pusat kota Kecamatan Ponggok Kabupaten
Blitar di Jalan Raya Jendral Sudirman No.24, Desa Ponggok, Kecamatan Ponggok
Kabupaten Blitar dengan Nomor telepon (0342) 551 209 dan kode pos 66153.
Puskesmas Ponggok berada di wilayah yang sangat strategis karena berlokasi di
tepi jalan raya utama provinsi Jawa Timur yang berjarak ± 18 km sebelah barat
ibukota kabupaten berada di wilayah barat yang jauh dari fasilitas kesehatan
pemerintah kabupaten Blitar. Letak Puskesmas Ponggok jika dibandingkan dengan
beberapa fasilitas kesehatan yang lain adalah sebagai berikut :
a. Desa terjauh Desa Karang Bendo dengan jarak kurang lebih 15 km.
b. Puskesmas Bacem 10 km.
c. Puskesmas Srengat 7 km.
d. RSUD Srengat 4 KM
e. RSUD NGUDI WALUYO WLINGI Kab. Blitar
Puskesmas Ponggok mempunyai Luas Wilayah Kerja kurang lebih 5.666 Km2,
dengan tinggi rata rata 162 m diatas permukan laut (DPL). Curah. Hujan rata rata
102 mm/tahun ,merupakan daerah agraris yang mayoritas masyarakatnya sebagai
petani dan peternak ayam petelur. yang terbagi ke dalam 10 (sepuluh) desa.
Transportasi antar desa semua dapat dilalui oleh semua kendaraan baik roda 2
ataupun roda 4yang terdiri dari 10 desa, 43 dusun, 85 RW, dan 308 RT. Puskesm as
Ponggok memiliki bangunan yang berdekatan dengan instansi atau kantor lain
seperti Kantor Kecamatan, Kantor Pos, Polsek, Koramil dan Kantor Bank BUMN
maupun BUMD, sehingga memungkinkan kemudahan masyarakat untuk datang
mendapatkan
pelayanan
kesehatan.
Secara
geografis
batas-batas
wilayah kerja
Puskesmas
Ponggok
Kabupaten
Blitar, wilayah
timur
7
berbatasan dengan Kecamatan Sanan Kulon, wilayah selatan berbatasan dengan
Kecamatan Srengat, wilayah barat berbatasan dengan Kecamatan Udanawu, dan
wilayah utara berbatasan dengan Desa Gembongan Kecamatan Ponggok.
2. Data Demografi
Saat ini Puskesmas Ponggok Kabupaten Blitar memiliki cakupan layanan jumlah
penduduk sekitar 62.622 jiwa yang tersebar pada 10 (sepuluh) desa yang tergambar
pada tabel berikut:
Tabel 1 : Data Desa dan Luasnya di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Ponggok
NO JUMLAH JUMLAH
DESA JUMLAH DUSUN
. RW RT
1. BENDO 2 4 23
2. JATILENGGER 2 4 22
3. MALIRAN 4 8 31
4. KAWEDUSAN 3 7 22
5. LANGON 2 6 22
6. DADAPLANGU 2 7 31
7. KEBONDUREN 3 18 55
8. PONGGOK 4 8 64
9. POJOK 2 7 30
10. KARANGBENDO 3 14 41
Total 43 85 308
Sumber : Profil Kecamatan Ponggok Tahun 2017
Tabel 2 : Data Penduduk
No Desa L P JUMLAH
1 Ponggok 6.129 4.588 12.688
2 Pojok 2.651 2.100 4.732
3 Kawedusan 2.495 1.965 4.056
4 Maliran 3.540 2.786 6.156
5 Jatilengger 2.389 1.926 4.099
6 Bendo 2.805 2.198 5.131
7 Karangbendo 4.074 3.172 7.246
8 Kebonduren 5.404 4.544 9.178
9 Dadaplangu 2.817 2.182 5.057
10 Langon 2.101 1.670 3.290
JUMLAH 34.405 27.173 61.578
8
Sumber : Profil Kecamatan Ponggok Tahun 2021
Data keadaan sampai akhir tahun 2021 Puskesmas Ponggok memiliki sarana
pendukung fasilitas kesehatan Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) baik
berupa Pos Pelayanan Kesehatan Desa (PKD) dan termasuk juga kadernya yang
keseluruhannya juga memberikan jenis pelayanan baik promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif. Data selengkapnya tentang Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM)
yang dimiliki Puskesmas Ponggok terlihat pada tabel berikut:
5. Langon Polindes 4 1 - 1 - 1
6. Dadap 6 3 - 1 - 1
Langu
7. Kebon Polindes 8 2 - 1 2
Duren
8. poskesdes 12 2 - 1 - 1
Ponggok
9. Pojok Polindes 5 2 - 1 - 1
10. Pustu 8 2 - 1 - 2
Karangbendo
Jumlah 10 64 25 0 10 0 1
Sumber : Data Dasar Puskesmas Ponggok Tahun 2021
9
Tabel 4 : Data Kader Puskesmas Ponggok
Jumlah Kader
No. Desa Posyandu Posyandu Saka Kader
Poskestren Desa Siaga
Balita Lansia Bakti TB
1. Bendo 25 7 - 5 - 1
2. Jatilengger - 5 - 1
3. Maliran 45 25 - 5 - 1
4. Kawedusan 30 15 - 5 - 1
5. Langon 60 25 - 5 - 1
6. Dadaplangu 40 15 - 5 - 1
7. Kebonduren 55 29 - 5 5 2
8. Ponggok 25 15 - 5 - 2
9. Pojok 25 28 - 5 - 1
10. Karang 40 15 - 5 - 2
Bendo
Jumlah 50 5 13
Sumber : Data Dasar Puskesmas Ponggok Tahun 2021
Dari aspek ketenagaan Puskesmas Puskesmas saat ini memiliki jumlah karyawan
yang relatif kurang apabila dibandingkan dengan standar ketenagaan yang ada dalam
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang Puskesmas. Jumlah
seluruh karyawan yang dimiliki oleh Puskesmas Ponggok saat ini hanya berjumlah 47
orang, yang terbagi dalam berbagai kompetensi dan jenjang pendidikan. Data karyawan
Puskesmas Ponggok selengkapnya terlihat pada tabel di bawah ini:
10
Tabel 5 : Data Ketenagaan Puskesmas Ponggok
PTT HOND
NO INDIKATOR PNS MAGANG JUMLAH
PUSAT/DAERAH A
Dokter 1 1 - - 1
1 Umum
2 Promkes - - 1 - 1
3 Kesling 1 - - - 1
4 Gizi 1 - - - 1
Rekam 2 - - - 2
5 Medik
6 Administrasi 2 - 3 - 8
7 Perawat 10 3 - 3 16
8 Bidan 16 - - 5 17
9 Dokter Gigi 1 - - - 1
Perawat 1 - 1 - 2
10 Gigi
Asisten - - - 1
11 Apoteker 1
12 Apoteker 1 - - - 1
13 Radiografer - - - - 0
14 Sanitarian 1 - - - 1
Analis 1
15 Kesehatan - - - 1
Pendukung -
16 lainnya - - 2 2
Jumlah Total
Pegawai 39 4 5 10 38
Sumber : Data Dasar Puskesmas Ponggok Tahun 2021
B. DATA KHUSUS ODGJ 2021
BULAN JAN PEB MA AP ME JUN JUL AGT SEP OKT NO DES Jml
RT R I I I T P
Jml. ODGJ 111 111 111 11 11 111 111 111 111 111 111 111 111
1 1
Pengobata 48 22 16 12 4 3 4 0 2 0 0 0 0
n rutin
pasung 1
Bebas 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
pasung
11
C. HASIL EVALUASI PROGRAM
Cakupan kinerja Pelayanan Kesehatan Jiwa tahun 2017
N INDIKATOR KINERJA TARGET SASARAN CAPAIAN
O ANGKA %
1 Pelayanan Kesehatan Orang 100%
Dengan Gangguan Jiwa. dari Target 111 111.00 100.00%
(ODGJ) Berat SPM
2 Pelayanan Kesehatan Jiwa 4%
Depresi dari 660 42.00 6.36%
estimasi
3 Pelayanan Kesehatan 4%
Gangguan Mental Emosional dari 1306 15.00 1.15%
(GME) estimasi
4 Temuan Kasus Pemasungan 15%
pada Orang Dengan Gangguan dari 3 1.00 33.33%
Jiwa (ODGJ) Berat. estimasi
5 Penurunan Jumlah Kasus 10,03 %
Pasung dari kasus 1 0.00 0.00%
yang ada
6 Kunjungan Pasien ODGJ 50%
dari kasus 111 111.00 100.00%
yang ada
7 Penanganan Kasus Melalui 30%
Rujukan ke Rumah Sakit Umum (Batas
/ RSJ. Maksimal
111 14.00 12.61%
rujukan) dari
kasus yang
ada
12
B A B III
ANALISA MASALAH
A. IDENTIFIKASI MASALAH
Dari uraian pada bab sebelumnya ditemukan permasalahan program kesehatan
jiwa adalah :
No Upaya Target Pencapaian Masalah
1. Pelayanan Kesehatan 100%
Orang Dengan dari Target 111.00
Gangguan Jiwa. SPM
(ODGJ) Berat
2. Pelayanan Kesehatan 4% beberapa pasien masih
Jiwa Depresi dari 42.00 belum mengetahui kalau
estimasi
adanya gangguan.
3. Pelayanan Kesehatan 4% beberapa pasien masih
Gangguan Mental dari belum mengetahui kalau
15.00
Emosional (GME) estimasi
adanya gangguan.
4. Temuan Kasus 15%
Pemasungan pada dari
Orang Dengan estimasi 1.00
Gangguan Jiwa
(ODGJ) Berat.
5. Penurunan Jumlah 10,03 % keluarga pasien menolak
Kasus Pasung dari kasus untuk perawatan
0.00
yang ada
kesehatan pasien
6. Kunjungan Pasien 50% dari beberapa pasien yang
ODGJ dari kasus dikunjungi, ada yang tidak
111.00
yang ada
teratur dalam minum obat
7. Penanganan Kasus 30%
Melalui Rujukan ke (Batas pasien memilih pelayanan
Rumah Sakit Umum / Maksimal rujukan, ada beberapa
14.00
RSJ. rujukan)
obat faskes lanjut yang
dari kasus
yang ada tidak tersedia di pkm
13
No Masalah U S G U+S+G Urutan
Prioritas
1. Pelayanan Kesehatan Orang 4 5 5 14 1
Dengan Gangguan Jiwa.
(ODGJ) Berat
2. Pelayanan Kesehatan Jiwa 4 5 3 12 3
Depresi
3 Pelayanan Kesehatan 3 4 4 11 4
Gangguan Mental Emosional
(GME)
4 Temuan Kasus Pemasungan 4 2 2 8 7
pada Orang Dengan Gangguan
Jiwa (ODGJ) Berat.
Penurunan Jumlah Kasus 5 3 2 10 5
Pasung
Kunjungan Pasien ODGJ 4 5 4 13 2
Penanganan Kasus Melalui 3 4 3 10 6
Rujukan ke Rumah Sakit
Umum / RSJ.
Untu
14
1. Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Gangguan Jiwa. (ODGJ) Berat
MANUSIA METODE
Tidak semua desa Kurangnya
memiliki kader jiwa Fungsi jejaring dan pengetahuan
Keluarga pasien jaringan kurang pembuatan SOP
yang tidak mau optmal
berobat ke
puskesmas Terbatasnya jumlah SOP penemuan
petugas yang sudah deteksi dini
Minimnya rujukan suspek
Keluarga lebih percaya pelatihan Jiwa
dari jejarring dan jaringan
pengobatan alternatif, dari puskesmas
pada pengobatan dari
puskesmas Kinerja petugas
kurang maksimal
Petugas merangkap
Masa beberapa tugas
Pelayanan
Kesehatan
Orang
Dengan
Pelayanan yang Gangguan
diberikan kurang Jiwa. (ODGJ)
memuaskan
Berat
Kurangmeratanya Belum ada alokasi
pendistribusian anggaran desa untuk padangan masyarakat
Ada
media promosi Beberapa kegiatan kesehatan terhadap image Wilayah kerja
masyarakat
obat tidak jiwa puskesmas puskesmas luas
blm memiliki
dimiliki oleh BPJS
Media promosi puskesmas
terbatas Minimnya dana Obat puskesmas
Masyarakat berobat di
untuk melakukan Mahalnya biaya generik
fasyankes lain
promosi kesehatan diagnosis dan
Minimnya jiwa
penunjang pengobatan
Pengadaan ODGJ selain di Stigma negatif
pengobatan
Media promosi Pembagian puskesmas masyarakat terhadap
ODGJ
kesehatan jiwa Alokasi Dana penyakit ODGJ
minim BOK dan JKN
Belum adanya utk kegiatan&
alat bantu untuk program lain Kurangnya pengetahuan
pengamanan masyarakat terhadap
petugas pasien ODGJ
SARANA
DANA LINGKUNGAN
15
2. Kunjungan Pasien ODGJ
MANUSIA METODE
Petugas merangkap
beberapa tugas Petugas belum tahu
teknik penyuluhan
yang baik
Kunjungan
Pasien
ODGJ
Belum ada alokasi
Kurangmeratanya
anggaran desa untuk
pendistribusian
kegiatan kesehatan
media promosi Kurangnya
jiwa
dukungan keluarga
dalam pengobatan
Media promosi ODGJ
terbatas Minimnya dana utk
Belum tersedianya melakukan Kurangnya dukungan
alat bantu untuk penyluhan masyarakat terhadap
melakukan penyluhan Kurangnya pengobatan pasien
Pengadaan kesehatan pengetahuan keluarga
Media pentingnya dukungan
kesehatan jiwa Pembagian pengobatan
kurang Alokasi Dana
BOK dan JKN Kurangnya pengetahuan
Terbatasnya sarana utk kegiatan& masyarakat tentang
penyuluhan di program lain pencegahan kekambuhan
puskesmas ponggok pasien ODGJ
SARANA
DANA LINGKUNGAN
16
D. MENENTUKAN PRIORITAS PENYEBAB MASALAH
Menentukan prioritas penyebab masalah dengan menggunakan metode USG.
1. Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Gangguan Jiwa. (ODGJ) Berat, yaitu 100 %
Urutan
NO. PENYEBAB MASALAH U S G U+S+G
Prioritas
Keluarga pasien yang tidak mau berobat
1. 5 4 4 13 3
ke puskesmas
2. Tidak semua desa memiliki kader jiwa 5 5 5 15 1
3. Kinerja petugas kurang maksimal 3 3 4 10 5
Fungsi jejaring dan jaringan kurang
4. 2 2 3 7 8
optmal
5. SOP penemuan deteksi dini 2 3 3 8 7
17
E. PEMECAHAN MASALAH
18
j. padangan masyarakat Peningkatan pemberian pelayanan
terhadap image
puskesmas
k. Wilayah kerja puskesmas Mengusulkan dana untuk penyuluhan
luas Kesehatan jiwa
l. Stigma negatif masyarakat Sosialisasi pada masyarakat
terhadap penyakit ODGJ
m.Kader jiwa belum Usulan penambahan jumlah tenaga
maksimal
2. Kunjungan a. Kader jiwa belum Pembentukan kader kesehatan jiwa a) Pemberian pendidikan 13)
maksimal kesehatan kepada
Pasien ODGJ
b. Kinerja petugas kurang Pengoptimlan kegiatan kunjungan masyarakat
=50 % dalam koordinasi dengan rumah pasien ODGJ b) Usulan alat bantu
wilayah
penyuluhan.
c. Fungsi jejaring dan Meningkatkan fungsi jejaring dan
12)
jaringan kurang optmal jaringan
d. Metode penyuluhan Menambah alat bantu penyuluhan,
kurang menarik mis: leaflet, proyektor.
e. Penyuluhan kesehatan Penyuluhan kesehatan dengan alat
hanya dengan ceramah bantu, proyektor
dan tanya jawab
Mengusulkan leflet,lembar
f. Media promosi terbatas
balik,booklet, poster
g. Belum tersedianya alat Menambah alat bantu penyuluhan,
bantu untuk melakukan mis: leaflet, proyektor.
penyluhan kesehatan
h. Minimnya dana utk Mengajukan usulan dana kegiatan
melakukan penyuluhan melalui BOK dan JKN
i. Kurangnya dukungan 1. Melakukan kunjungan rumah
keluarga dalam
19
pengobatan ODGJ 2. Penyuluhan terhadap masyarakat
j. Kurangnya dukungan 1. Melakukan kunjungan rumah
masyarakat terhadap 2. Penyuluhan terhadap masyarakat
pengobatan pasien
20
BAB IV
21
n,
rujuka
n
4 Alat bantu Meningkatkan masyarakat 10 PJ UKM - 1500000 Laptop Promo kader Jan- Peningkat BOK dan
penyuluhan pengetahuan de esensial 0 poster, si tidak des an BLUD
( poster, masyarakat sa leaflet langsu kunjungan
leaflet) tentang ng Peningkat
kesehatan jiwa an rujukan
5 Peningkatan peningkatan 15 pasien 15 Koordin Koordin Obat, Ceram kader Tiap Kunjungan BOK,
pemberian pelayanan ator ator, pencuku ah, rabu pasien ADDes
pelayanan / pasien Progra bidande r posy 5 mingg
posyandu m sa, rambut, meja u ke-3
kesehatan perawat buku
jiwa ponkesd pencata
es tan
22
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan sebelumnya di dapat bahwa kunjungan pasien ODGJ
ke puskesmas dan rujukan pasien ODGJ ke dokter spesialis masih kurang dari
target. Masih perlu adanya penyuluhan kesehatan jiwa, kunjungan rumah pasien
ODGJ Untuk itu perlu di lakukan upaya –upaya alternatif pemecahan masalah
yang sudah ada, peran serta kader dan kerjasama antar fasilitas kesehatan juga
sangat berpengaruh terhadap pencapaian target program kesehatan jiwa ini
sehingga perlu ditingkatkan terus kerjasama yang baik antara faskes dan kader
yang sudah ada. Setelah melakukan upaya alternatif pemecahan masalah di
harapakan capaian program kesehatan jiwa meningkat serta target SPM
meningkat.
B. SARAN
Koordinator program agar terus melakukan kerjasama dengan faskes dan
kader untuk meningkatkan capaian target. Diharapkan juga koordinator bekerja
sama dengan petugas kesehatan yang ada di wilayah untuk aktif melakukan
kunjungan dan penyuluhan kepada masyarakat dan keluarga pasien ODGJ.
23