5
2. Upaya Kesehatan Pengembangan
Upaya Kesehatan Pengembangan adalah upaya kesehatan yang ditetapkan
berdasarkan permasalahan kesehatan di masyarakat sesuai dengan
kebutuhan masyarakat di wilayah Kelurahan Kebonsari dan kemampuan
Puskesmas Kebonsari, meliputi:
a. Upaya Kesehatan Sekolah (UKS)
b. Kesehatan Jiwa
c. Kesehatan Gigi Masyarakat
d. Kesehatan Olahraga
e. Kesehatan Kerja
f. Kesehatan Indera
g. Kesehatan Lanjut Usia; dan/atau
h. Pelayanan kesehatan lainnya sesuai kebutuhan Puskesmas
Profil kesehatan Puskesmas Kebonsari adalah gambaran situasi kesehatan dan
pelayanan kesehatan di wilayah kerja UPTD Puskesmas Kebonsari yang
menyajikan data/informasi mengenai kesehatan dan data pendukung yang
berpengaruh terhadap bidang kesehatan seperti data kependudukan. Pemanfaatan
data dan informasi dalam Profil Kesehatan Puskesmas Kebonsari diharapkan
dapat meningkatkan mutu pembangunan kesehatan khususnya di Kelurahan
Kebonsari Kecamatan Jambangan dan dirasakan manfaatnya secara merata oleh
masyarakat di wilayah kerja Puskesmas.
1.2.1 Visi
Mewujudkan masyarakat Kecamatan Jambangan yang sehat dan mandiri di
bidang kesehatan.
1.2.2 Misi
1. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat menuju
kemandirian hidup sehat.
2. Memberikan pelayanan kesehatan yang professional bagi masyarakat.
3. Meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan
1.2.3 Moto
“Puskesmasku Berseri , Pelayananku Sepenuh Hati”
1.3.1 Tujuan
KEPEGAWAIAN SISTEM
KEPEGAWAIAN KOORD.INFORMASI
SIMPUS RUMAH TANGGA KEUANGAN
KEUANGAN
Ririn Tri Andriati, Skm M.Lutfi A, S.Kom Sofa Ariningrum Rapia Ridi, Amd.Kep
9
2.3 Wilayah Administrasi Puskesmas
Puskesmas Kebonsari sebagai salah satu Puskesmas dari 63 puskesmas di
Kota Surabaya, mempunyai tugas sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas
Kesehatan Kota Surabaya Puskesmas Kebonsari terletak di wilayah Kecamatan
Jambangan, termasuk wilayah Surabaya Selatan.
Terdiri dari 4 Kelurahan sebagai berikut :
1. Kelurahan Pagesangan, Jl. Pagesangan III / 6
2. Kelurahan Kebonsari, Jl. Kebonsari Manunggal No. 22
3. Kelurahan Jambangan, Jl. Jambangan Sawah I/ 3
4. Kelurahan Karah, Jl. Bibis Karah No. 1
10
2) Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
a. Pelayanan imunisasi (BCG, DPT Combo, IPV, MR, Polio, Hepatitis, TT);
b. Pelayanan KB (pil, IUD, implant, suntik, kondom);
c. Pemeriksaan dan konsultasi IVA;
d. Pemeriksaan dan konsultasi ibu hamil (terpadu dengan pelayanan
kesehatan umum, gigi, laboratorium) dan ibu nifas;
e. Pemeriksaan neonatus;
f. Tindakan tindik bayi dan;
g. Konsultasi calon pengantin.
4) Pelayanan Konsultasi Gizi meliputi:
a. Konsultasi diet makanan pada penderita penyakit degeneratif;
b. Konsultasi gizi ibu hamil, ibu menyusui, balita kurang gizi/gizi buruk;
c. Pemberian vitamin A, vitamin taburia untuk balita kurang gizi;
d. Pemberian tablet besi dan;
e. Pemberian PMT ibu hamil KEK, ibu menyusui KEK, balita kurus, dan
baduta gakin.
2) Pelayanan Laboratorium
3) Pelayanan Farmasi
a. Menyediakan obat, Bahan Medis Habis Pakai (BMHP), vaksin, dan
mengatur distribusi obat;
b. Pelayanan resep obat pasien rawat jalan;
c. Pelayanan Informasi Obat (PIO);
d. Pelayanan resep rujuk balik dan;
e. Pelayanan keluhan efek samping obat.
4) Kesehatan Ibu dan Anak termasuk Keluarga Berencana (KIA-KB) meliputi kegiatan:
a. Pelayanan Kesehatan Ibu : Kelas ibu hamil, Pendampingan ibu hamil resiko tinggi
oleh kader, Pelayanan ibu nifas;
b. Pelayanan Kesehatan Bayi : Pelacakan neonatus risiko tinggi; Imunisasi dasar
Lengkap;
c. Pelayanan Kesehatan Anak Balita : Posyandu balita, SDIDTK;
d. Pelayanan Kesehatan Anak Usia Sekolah : Imunisasi Dt Td, Imunisasi HPV,
Imunisasi MR;
e. Pelayanan kesehatan reproduksi/ Kelas Calon Pengantin (Catin);
f. Supervisi fasilitatif pada BPM, Klinik KB.
5) Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular dan tidak Menular
a. Pencegahan Pengendalian Penyakit Diare : Penyuluhan tentang Diare
b. Pencegahan Pengendalian Penyakit ISPA : Penyuluhan tentang ISPA
(pneumonia)
c. Pencegahan Pengendalian Penyakit Kusta : Contact tracing pasien kusta;
Penyuluhan tentang kusta;
d. Pencegahan Pengendalian Penyakit TB : Contact tracing pasien TB;
Pemberian OAT pada pasien TB; Penyuluhan tentang TB; Pemberian PMT
pada pasien TB;
e. Pencegahan Pengendalian Penyakit Menular Seksual (PMS) dan HIV AIDS :
a) Screening HIV ibu hamil (K1) oleh KIA (PITC);
b) Screening HIV calon pengantin oleh bidan HPK 1000;
c) Penyuluhan ABAT HIV/AIDS;
d) CHN pasien positif HIV;
e) Pemeriksaan pasien yang dicurigai IMS;
f) Screening IMS ibu hamil (K1) oleh KIA;
g) Screening IMS calon pengantin oleh bidan HPK;’
h) Pemeriksaan pasien yang dicurigai IMS;
f. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit DBD :
a) Pendampingan penyelidikan epidemiologi kasus DBD;
b) Sosialisasi pengendalian vector terpadu untuk penyakit tular vector
(Sosialisasi Pemberantasan Sarang Nyamuk)
g. Pelayanan Imunisasi :
a) Sosialisasi kasus PD3I;
b) Penemuan dan pelacakan PD3I;
c) Pelayanan imunisasi dasar lengkap;
d) Pelayanan booster pentabio dan campak dalam gedung dan luar gedung;
e) Pelaksanaan BIAS MR;
f) Sweping sasaran imunisasi;
g) Forum komunikasi masyarakat peduli imunisasi;
h) Advokasi, sosialiasi dengan lintas program terkait pelaksanaan ORI;
i) Sosialisasi pelaksanaan imunisasi bias HPV;
j) Pembekalan kader imunisasi tentang strategi pelaksanaan ORI Difteri;
k) Mobilisasi masyarakat/ sasaran untuk mendatangi Pos Pelayaan Vaksinasi
ORI Difteri;
l) Pelayanan ORI Difteri;
m)Screening kesehatan di sekolah;
h. Pemantauan Wilayah Setempat :
a) PWS Surveilance;
b) PWS penyakit menular di sarana kesehatan lain wilayah UPTD
Puskesmas Kebonsari;
i. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
a) Sosialisasi tentang PTM; Bindu PTM;
b) Sosialisasi dampak merokok;
c) Kunjungan rumah pasien paliatif dan;
d) Sosialisasi kesehatan jamaah haji.
Jenis kelamin
Umur Laki-Laki Perempuan
b. Jumlah Jejaring
4 Dokter gigi 2 3 3 2 10
praktek swasta
5 Bidan praktek 3 0 0 1 4
swasta
6 Puskesmas induk 0 1 0 0 1
7 Puskesmas 1 0 1 1 3
pembantu
8 Laboratorium 0 1 1 0 2
swasta
c. Jumlah Pemberdayaan Masyarakat
1. Posyandu Lansia
2. Posyandu Balita
NO. Kelurahan Total
1 Karah 25
2 Jambangan 21
3 Kebonsari 24
4 Pagesangan 20
Total 90
Sumber : Laporan kegiatan Posyandu Balita Kecamatan Jambangan
Semua kasus kematian sudah ditindak lanjuti oleh bidan puskesmas dan lintas
sektor terkait.
2. Angka Kematian Balita
Tahun 2019 ada 1 kematian balita di wilayah kerja Puskesmas Kebonsari.
Berikut adalah data kematian balita tahun 2019 :
USIA TANGGAL PENYEBAB
NO. NAMA BALITA NAMA IBU ALAMAT
BALITA MENINGGAL KEMATIAN
An. Alula Rania Ny. Jambangan Stren 13 02/01/2019 Diare, kelainan
1. bulan
Syafira Mudhofiroh No. 70 jantung
Semua kasus kematian sudah ditindak lanjuti oleh bidan puskesmas dan lintas
sektor terkait.
3. Angka Kematian Ibu
Tahun 2019 ada 1 kematian ibu di wilayah kerja Puskesmas Kebonsari. Berikut
adalah data kematian ibu tahun 2019 :
NAMA IBU USIA TANGGAL PENYEBAB
NO. ALAMAT
MENINGGAL BALITA MENINGGAL KEMATIAN
Ny. Yuana Kebonsari No. 39 40 12/01/2019 Pre Eklamsia
1. tahun
Irawati
Semua kasus kematian sudah ditindak lanjuti oleh bidan puskesmas dan lintas
sektor terkait.
3.2 Angka Kesakitan
1. 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas
a. Sepuluh besar Penyakit Rawat Jalan
No ICD X Nama Total
1 106.9 Acute upper respiratory infection, unspecified 14122
2 I10 Essential (primary) hypertension 6406
Non-insulin-dependent diabetes mellitus with unspecified
3 E11.8 4872
complications
4 M79.1 Myalgia 4051
5 K29.7 Gastritis, unspecified 2287
Hypertensive heart disease without (congestive) heart
6 I11.9 1598
failure
Diarrhoea and gastroenteritis of presumed infectious
7 A09 1505
origin
8 R51 Headache 992
9 K04.7 Periapical abscess without sinus 860
10 L23.9 Allergic contact dermatitis, unspecified cause 704
Dari table diatas dapat diketahui bahwa penyakit yang terbanyak rawat jalan
adalah ISPA, lalu Hipertensi dan Diabetes Meliitus.
Dari table diatas dapat diketahui bahwa penyakit yang terbanyak rawat inap
adalah Thypoid, GEA dan DHF.
Target
Pelayanan Pencapaian
Tahun
Kesehatan/ Satuan Total Target (dalam % Cakupan
2019
Program/Variabel/Sub sasaran Sasaran Sasaran satuan Riil
(dalam
Variabel Program %) sasaran)
lebih
1. Angka Bebas
dari rumah 437226 415365 429462 98,2
Jentik (ABJ)
95%
2. Penderita DBD
100% orang 17 17 17 100,0
ditangani
3.PE kasus DBD 100% orang 17 17 17 100,0
Dari table diatas dapat diketahui bahwa tahun 2019 ada 17 kasus DBD dan
seluruhnya sudah ditangani sesuai prosedur. ABJ tahun 2019 sebesar 98,2%.
3. Angka Penyakit TB
Target
Pelayanan Pencapaian
Tahun
Kesehatan/ Satuan Total Target (dalam % Cakupan
2019
Program/Variabel/Sub sasaran Sasaran Sasaran satuan Riil
(dalam
Variabel Program sasaran)
%)
1.Kasus TBC
yang ditemukan 80% orang 40 32 40 100,0
dan diobati
2.Terduga TBC
yang mendapatkan
100% orang 905 905 913 100,9
pelayanan
diagnostik baku
3.Angka
Keberhasilan
pengobatan kasus 90% orang 40 36 40 100,0
TBC ( Success
Rate/SR)
Dari table diatas dapat diketahui bahwa tahun 2019 ada 40 kasus TBC yang
ditemukan dan diobati, ditangani sesuai prosedur. Angka keberhasilan pengobatan
kasus TBC 100%.
4. Angka Penyakit Diare
Target
Pencapaian
Pelayanan Kesehatan/ Tahun %
Satuan Total Target (dalam
Program/Variabel/Sub 2019 Cakupan
sasaran Sasaran Sasaran satuan
Variabel Program (dalam Riil
sasaran)
%)
1.Pelayanan Diare
100% Balita 656 656 665 101,4
Balita
2. Penggunaan oralit
pada balita diare 100% Balita 665 665 665 100,0
3. Penggunaan Zinc
pada balita diare 100% Balita 665 665 665 100,0
4. Pelaksanaan
kegiatan Layanan
100% orang 2 2 2 100,0
Rehidrasi Oral Aktif
(LROA)
Dari table diatas dapat diketahui bahwa tahun 2019 ada 665 kasus Diare yang
sudah ditangani sesuai prosedur.
5. Angka Penyakit Kusta
Target
Pelayanan Pencapaian
Tahun
Kesehatan/ Satuan Total Target (dalam % Cakupan
2019
Program/Variabel/Sub sasaran Sasaran Sasaran satuan Riil
(dalam
Variabel Program sasaran)
%)
1. Pemeriksaan lebih
kontak dari kasus dari orang 25 20 25 100,0
Kusta baru 80%
2. Kasus Kusta lebih
yang dilakukan dari orang 0 0 0 0,0
PFS secara rutin 95%
lebih
3. RFT penderita
dari orang 0 0 0 0,0
Kusta
90%
4. Penderita baru
pasca pengobatan
lebih
dengan score
dari orang 0 0 0 0,0
kecacatannya tidak
97%
bertambah atau
tetap
Kurang
5. Kasus defaulter
dari orang 0 0 0 0,0
Kusta
5%
6. Proporsi lebih
tenaga kesehatan dari orang 9 9 9 100,0
Kusta 95%
tersosialisasi
lebih
7. Kader kesehatan
dari orang 450 427,5 450 100,0
Kusta tersosialisasi
95%
8. SD/ MI telah
dilakukan screening 100% SD/MI 13 13 13 100,0
Kusta
Dari table diatas dapat diketahui bahwa kasus kusta baru tahun 2019 sebanyak 25
kasus yang sudah ditangani sesuai prosedur.
BAB IV
SITUASI UPAYA KESEHATAN
PENCA RATA-
NO JENIS KOMPONEN PAIAN RATA
1. Upaya Promosi Kesehatan 100
1.1 Pengkajian PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan 100
Sehat)
1. Rumah Tangga yang dikaji 100
2. Institusi Pendidikan yang dikaji 100
3. Pondok Pesantren ( Ponpes) yang dikaji 100
1.2 Tatanan Sehat
1. Rumah Tangga Sehat yang memenuhi 10 indikator 100
PHBS
2. Institusi Pendidikan yang memenuhi 7-8 indikator 100
PHBS
3. Pondok Pesantren yang memenuhi 16-18 indikator 0
PHBS Pondok Pesantren (Klasifikasi IV)
1.3 Intervensi/Penyuluhan 100
1. Kegiatan intervensi pada Kelompok Rumah Tangga 100
2. Kegiatan intervensi pada Institusi Pendidikan 100
3. Kegiatan intervensi pada Pondok Pesantren 100
1.4 Pengembangan UKBM 85.08
1. Posyandu Balita PURI (Purnama Mandiri) 70.2
2. Poskesdes/ Poskeskel Aktif 100
1.5 Pengembangan Desa/Kelurahan Siaga Aktif 66.67
1. Desa/Kelurahan Siaga Aktif 100
2. Desa/Kelurahan Siaga Aktif PURI (Purnama Mandiri) 0
3. Pembinaan Desa/Kelurahan Siaga Aktif 100
1.6 Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat 100
1. Promosi kesehatan untuk program prioritas di dalam
gedung Puskesmas dan jaringannya (Sasaran 100
masyarakat )
2. Promosi kesehatan untuk program prioritas melalui
pemberdayan masyarakat di bidang kesehatan
(kegiatan di luar gedung Puskesmas) 100
26
3. Promosi kesehatan program prioritas di Sekolah 100
(SD dan SMP)
4. Pengukuran dan Pembinaan tingkat perkembangan 100
UKBM
2. Kesehatan Lingkungan 95.83
2.1 Penyehatan Air 100
1. Pengawasan Sarana Air Bersih (SAB) 100
2. SAB yang memenuhi syarat kesehatan 100
3. Rumah Tangga yang memiliki akses terhadap SAB 100
2.2 Penyehatan Makanan dan Minuman 100
1. Pembinaan Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) 100
2. TPM yang memenuhi syarat kesehatan 100
2.3 Penyehatan Perumahan dan Sanitasi Dasar 100
1. Pembinaan sanitasi perumahan 100
2. Rumah yang memenuhi syarat kesehatan 100
2.4 Pembinaan TTU 100
1. Pembinaan sarana TTU Prioritas 100
2. TTU Prioritas yang memenuhi syarat kesehatan 100
2.5 Yankesling (Klinik Sanitasi) 70.58
1. Konseling Sanitasi 48.8
2. Inspeksi Sanitasi PBL 63.0
3. Intervensi terhadap pasien PBL yang di IS 100
2.6 Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ( STBM ) = 100
Pemberdayaan Masyarakat
1. KK memiliki Akses terhadap jamban sehat 100
2. Desa/kelurahan yang sudah ODF 100
3. Jamban Sehat 100
4. Pelaksanaan Kegiatan STBM di Puskesmas 100
3. Upaya Pelayanan KIA dan KB 95.48
3.1 Kesehatan Ibu 100
1. Pelayanan kesehatan untuk ibu hamil (K1) 100
2. Pelayanan kesehatan untuk ibu hamil (K4) 100
3. Pelayanan Persalinan oleh tenaga kesehatan (Pn) 100
4. Pelayanan Persalinan oleh tenaga kesehatan di
fasilitas kesehatan (Pf) 100
5. Pelayanan Nifas oleh tenaga kesehatan (KF) 100
6. Penanganan komplikasi kebidanan (PK) 100
3.2 Kesehatan Bayi 100
1. Pelayanan kesehatan neonatus pertama ( KN1) 100
2. Pelayanan kesehatan neonatus 0-28 hr (KN lengkap) 100
3. Penanganan komplikasi neonatus 100
4. Pelayanan kesehatan bayi 29 hari - 11 bulan 100
3.3 Kesehatan Anak Balita dan Anak Prasekolah 100
PENCA RATA-
NO JENIS KOMPONEN PAIAN RATA
1. Pelayanan kesehatan anak balita (12 - 59 bulan) 100
2. Pelayanan kesehatan balita (0 - 59 bulan) 100
3. Pelayanan kesehatan Anak pra sekolah (60-72 bulan) 100
3.4 Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja 100
1. Sekolah setingkat SD/MI/SDLB yang melaksanakan
pemeriksaan penjaringan kesehatan 100
2. Sekolah setingkat SMP/MTs/SMPLB yang
melaksanakan pemeriksaan penjaringan kesehatan 100
3. Sekolah setingkat SMA/MA/SMK/SMALB yang
melaksanakan pemeriksaan penjaringan kesehatan 100
4. Pelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan Dasar
kelas 1 sampai dengan kelas 9 dan diluar satuan 100
pendidikan dasar
5. Pelayanan kesehatan remaja 100
3.5 Pelayanan KB 100
1. KB aktif (Contraceptive Prevalence Rate/ CPR) 100
2. Peserta KB baru 100
3. Akseptor KB Drop Out 100
4. Peserta KB mengalami komplikasi 100
5. Peserta KB mengalami efek samping 100
6. PUS dengan 4T ber KB 100
7. KB pasca persalinan 100
8. Ibu hamil yang diperiksa HIV 100
4. Pelayanan Gizi 99.81
4.1 Pelayanan Gizi Masyarakat 99.81
1. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada bayi
umur 6-11 bulan 100
2. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada balita
umur 12-59 bulan 2 (dua) kali setahun 100
3. Pemberian 90 tablet Besi pada ibu hamil 99.3
4. Pemberian Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri 100
4.2 Penanganan Gangguan Gizi 100
1. Pemberian PMT-P pada balita kurus 100
2. Ibu Hamil KEK yang mendapat PMT-Pemulihan 100
3. Balita gizi buruk mendapat perawatan sesuai standar
tatalaksana gizi buruk 100
4.3 Pemantauan Status Gizi 100
1. Penimbangan balita D/S 100
2. Balita naik berat badannya (N/D) 100
3. Balita Bawah Garis Merah (BGM) 100
4. Rumah Tangga mengkonsumsi garam beryodium 100
5. Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK) 100
6. Bayi usia 6 (enam ) bulan mendapat ASI Eksklusif 100
7. Bayi baru lahir mendapat IMD (Inisiasi Menyusu Dini) 100
8. Balita pendek (Stunting) 100
5. Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 97.85
5.1 Diare 100
1. Pelayanan Diare Balita 100
2. Proporsi penggunaan oralit pada balita 100
3. Proporsi penggunaan Zinc pada balita 100
4. Pelaksanaan kegiatan Layanan Rehidrasi Oral Aktif 100
PENCA RATA-
NO JENIS KOMPONEN PAIAN RATA
5.2 ISPA 87.67
Penemuan penderita Pneumonia balita 78.9
5.3 Kusta 100
1. Pemeriksaan kontak dari kasus Kusta baru 100
2. Kasus Kusta yang dilakukan PFS secara rutin 100
3. RFT penderita Kusta 100
4. Penderita baru pasca pengobatan dengan score 100
kecacatannya tidak bertambah atau tetap
5. Kasus defaulter Kusta 100
6. Proporsi tenaga kesehatan Kusta tersosialisasi 100
7. Kader kesehatan Kusta tersosialisasi 100
8. SD/ MI telah dilakukan screening Kusta 100
5.4 TB Paru
1. Kasus TBC yang ditemukan dan diobati 100
2. Persentase Pelayanan orang terduga TBC 100
mendapatkan pelayanan TBC
3. Angka Keberhasilan pengobatan kasus TBC 100
(Success Rate/SR)
5.5 Pencegahan dan Penanggulangan PMS & HIV/AIDS 100
1. Sekolah (SMP dan SMA/sederajat) yang sudah 100
dijangkau penyuluhan HIV/AIDS
2. Orang yang beresiko terinfeksi HIV mendapatkan 100
pemeriksaan HIV
5.6 Demam Berdarah Dengue (DBD) 100
1. Angka Bebas Jentik (ABJ) 100
2. Penderita DBD ditangani 100
3. PE kasus DBD 100
5.7 Malaria 0
Penderita Malaria yang dilakukan pemeriksaan SD 0
Penderita positif Malaria yang diobati sesuai standar 0
(ACT)
Penderita positif Malaria yang di follow up 0
5.8 Pencegahan dan Penanggulangan Rabies 100
1. Cuci luka terhadap kasus gigitan HPR 100
2. Vaksinasi terhadap kasus gigitan HPR yg berindikasi 0
5.9 Pelayanan Imunisasi 100
1. IDL (Imunisasi Dasar Lengkap) 100
2. UCI desa 100
3. Imunisasi Lanjutan Baduta (usia 18-24 bulan) 100
4. Imunisasi DT pada anak kelas 1 SD 100
5. Imunisasi Campak pada anak kelas 1 SD 100
6. Imunisasi TD (Tetanus Difteri) pada anak SD kelas 2 100
dan 5
7. Imunisasi TT5 pada WUS (15-49 th) 100
8. Imunisasi TT2 plus bumil (15-49 th) 100
9. Pemantauan suhu lemari es vaksin 100
10. Ketersediaan catatan stok vaksin 100
11. Laporan KIPI Zero reporting / KIPI Non serius 100
5.10 Pengamatan Penyakit (Surveilans Epidemiologi) 93.15
1. Laporan STP yang tepat waktu 52.1
PENCA RATA-
NO JENIS KOMPONEN PAIAN RATA
2.Kelengkapan laporan STP 100
3.Laporan C1 tepat waktu 100
4.Kelengkapan laporan C1 100
5.Laporan W2 (mingguan) yang tepat waktu 100
6.Kelengkapan laporan W2 (mingguan) 100
7.Grafik Trend Mingguan Penyakit Potensial Wabah 100
8.Desa/ Kelurahan yang mengalami KLB ditanggulangi 100
dalam waktu kurang dari 24 (dua puluh empat) jam
5.11 Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak 100
Menular
1. Desa/ Kelurahan yang melaksanakan kegiatan
Posbindu PTM 100
2. Sekolah yang ada di wilayah Puskesmas atau
Puskesmas melaksanakan KTR 100
3. Setiap warga negara Indonesia usia 15 - 59 tahun
mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar 100
4. Deteksi Dini Kanker Leher rahim dan kanker
Payudara pada wanita usia 30 - 50 tahun 100
B. UKM Pengembangan
Capaian Rata-
Upaya Pelayanan Perorangan Capaian
rata
UKP 99,83
1.Pelayanan non rawat inap 99,13
2.Pelayanan gawat darurat 100
3.Pelayanan kefarmasian 100
4. Pelayanan laboratorium 100
5.Pelayanan rawat inap 100
32
RATA
PENCA -
NO JENIS KOMPONEN PAIAN RATA
1. Pelayanan Non Rawat Inap 99.13
1. Angka Kontak 100
2. Rasio Rujukan Rawat Jalan Non Spesialistik 100
3. Rasio Peserta Prolanis Rutin Berkunjung ke FKTP 100
(RPPB)
4. Setiap penderita hipertensi mendapatkan pelayanan 100
kesehatan sesuai standar
5. Setiap penderita diabetes mellitus mendapatkan 100
pelayanan kesehatan sesuai standar
6. Kelengkapan pengisian rekam medik 92.2
7. Rasio gigi tetap yang ditambal terhadap gigi tetap 100
yang dicabut
8. Bumil yang mendapat pemeriksaan kesehatan gigi 100
9. Pelayanan konseling gizi 100
2. Pelayanan Gawat Darurat 100
Kelengkapan pengisian informed consent 100
3. Pelayanan Kefarmasian 100
1. Kesesuaian item obat yang tersedia dalam Fornas 100
2. Ketersediaan obat dan vaksin terhadap 20 item 100
obat indicator
3. Penggunaan antibiotika pada penatalaksanaan 100
ISPA non pneumonia
4. Penggunaan antibiotika pada penatalaksanaan 100
kasus diare non spesifik
5. Penggunaan Injeksi pada myalgia 100
6. Rerata item obat yang diresepkan 100
7. Penggunaan Obat Rasional (POR) 100
4. Pelayanan Laboratorium 100
1. Kesesuaian jenis pelayanan laboratorium dengan 100
standar
2. Ketepatan waktu tunggu penyerahan hasil 100
pelayanan laboratorium
3. Kesesuaian hasil pemeriksaan baku mutu internal 100
(PMI)
4. Pemeriksaan Hemoglobin pada ibu hamil K1 100
5. Pengambilan sputum BTA 100
C. PenilaiaUnpKaiynaerPjaelMayuatunan Capaian Capaian Rata-rat
Mutu
Mutu 98,27
1. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) 100
2. Survei kepuasan pasien 100
3. Sasaran keselamatan pasien 99.68
4. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi 93,38
RATA
PENCA -
NO JENIS KOMPONEN PAIAN RATA
1. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) 100
2. Survei Kepuasan Pasien 100
3. Sasaran Keselamatan Pasien 99.68
1. Identifikasi Pasien dengan benar 98.1
2. Komunikasi efektif dalam pelayanan 100
3. Keamanan obat yang perlu diwaspadai 100
4. Memastikan lokasi pembedahan yg benar, prosedur 100
yang benar, pembedahan pada pasien yang benar
5. Mengurangi risiko infeksi akibat perawatan kesehatan 100
6. Mengurangi risiko cedera pasien akibat terjatuh 100
4. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) 93.38
1. Kepatuhan petugas menggunakan APD 100
2. Kepatuhan prosedur desinfeksi dan sterilisasi alat 100
setelah tindakan
3. Kepatuhan prosedur pencegahan penularan infeksi 100
4. Kebersihan lingkungan pelayanan berdasarkan 5 R 78.9
5. Pembuangan limbah benda tajam memenuhi standar 100
4.3 Program Jaringan Pelayanan Puskesmas dan Jejaring Fasilitas Pelayanan Kesehatan
a. Jadwal Pembinaan Jejaring wilayah kerja Puskesmas Kebonsari Tahun 2019
35
DOKTER PRAKTEK SWASTA
Dari Tabel diatas dapat diketahui jumlah PNS di Puskesmas Kebonsari per Desember 2019 sebanyak 27 orang. Tenaga Medis sebanyak 21
orang dan non Medis 6 orang.
Tabel V.2 Data pegawai Non PNS Puskesmas kebonsari Tahun 2019
Moh.Lutfi S1 Teknik
27 - S.Kom KONTRAK IT - - - -
Ardiansyah Informatika
Purwo Febri Tenaga
28 - - KONTRAK SMA - - - -
Yanto Administrasi
Angger Nur
29 - - KONTRAK SMK Linmas - - - -
Wahyu
30 Andri - - KONTRAK SMK Linmas - - - -
Wildan Riono
33 - - KONTRAK SMA Sopir - - - -
Hartanto
Bambang Edi
34 - - KONTRAK SMP CS - - - -
Purwanto
35 Lucik Tri Yanti - - KONTRAK SMK CS - - - -
Poli
No Bulan Total
Pelayanan
Pemeriksaan Gigi
Pemeriksaan Pelayanan KIA Konsultasi GIZI Konseling Psikologi
dan Mulut
Umum
1 Januari 3000 400 442 9 3 3854
2 Februari 3500 350 348 12 12 4222
3 Maret 2800 280 340 20 9 3449
4 April 3831 400 412 0 8 4651
5 Mei 2300 350 411 4 6 3071
6 Juni 3600 289 490 32 2 4413
7 Juli 2000 322 657 21 8 3008
8 Agustus 2890 426 623 16 9 3964
9 September 1880 400 721 30 10 3041
10 Oktober 1947 490 749 27 11 3224
11 November 1720 335 610 35 10 2710
12 Desember 2600 380 741 50 23 3794
Total 29468 4042 5803 206 88 43401
Dari table diatas dapat diketahui jumlah kunjungan rawat jalan Puskesmas kebonsari tahun 2019 sebanyak 43.401 kunjungan.
Tabel V.4 Kunjungan Rawat Inap Puskesmas Kebonsari Tahun 2019
Dari table diatas dapat diketahui jumlah kunjungan rawat inap Puskesmas kebonsari tahun 2019 sebanyak 275 kunjungan.
Tabel. V.5 Jumlah Kunjungan Pasien Berdasarkan Cara Pembayaran di Puskesmas Kebonsari Tahun 2019
Januari Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Bayar 341
562 489 586 420 433 329 409 409 388 412 419
5000
Tindakan 126 58
61 34 16 120 74 55 73 45 50 65
5000
Tindakan 49 43
23 22 33 36 28 27 21 20 23 24
7500
Tindakan 31 34 33
65 48 69 54 31 20 34 44
10.000
Askes 406 347 556 263 281 279 368 329 313 284 253 248
JKN 1402 1404 1575 1030 1232 1107 1432 1250 1375 203 1107 989
JPS 425 452 465 447 329 288 425 389 355 149 424 432
SKM 1 4 1 2 2 3 3 4 0 0 8 4
KTP/KK 414 539 570 389 458 431 486 414 474 591 553 459
UKS 52 37 101 89 24 7 26 74 91 67 50 12
Lain 2 29 13 20 10 15 0 3 16 6 12 9 15
Tabel. V.6 Jumlah Kunjungan Pasien Berdasarkan Cara Pembayaran di Puskesmas Pembantu Pagesangan Tahun 2019
Januari Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Bayar 5000 337 296 350 305 262 171 302 229 269 250 235 196
Tindakan 31 49 46 41 36 31 64 40 57 41 47 48
5000
Tindakan 8 10 8 14 9 26 18 10 11 13 18 4
7500
Tindakan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10.000
Askes 39 45 45 57 32 29 39 52 38 47 33 40
JKN 133 105 123 90 91 75 148 43 100 113 98 137
JPS 229 226 244 240 250 142 250 229 215 270 247 267
SKM 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
KTP/KK 218 212 275 283 261 182 268 284 260 275 211 257
UKS 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Lain 2 2 6 2 2 9 0 3 0 0 0 0 2
Tabel. V.7 Jumlah Kunjungan Pasien Berdasarkan Cara Pembayaran di Puskesmas Pembantu Karah Tahun 2019
Januari Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Januari Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Bayar 5000 306 230 253 217 168 79 196 177 171 163 126 141
Tindakan 52 32 39 38 38 44 72 47 41 59 61 49
5000
Tindakan 10 5 6 11 12 9 12 22 7 8 4 7
7500
Tindakan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10.000
Askes 85 58 60 60 52 32 84 59 72 63 62 60
JKN 166 173 167 169 114 78 138 145 138 149 119 118
JPS 168 141 175 141 139 100 157 202 177 203 165 163
SKM 0 9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
KTP/KK 99 101 108 99 139 99 156 156 158 156 189 141
UKS 0 1 0 0 2 0 0 0 2 14 1 0
Lain 2 1 0 1 0 0 0 7 2 0 0 1 0
5.3 Gambaran Kondisi Sarana dan Prasarana Kesehatan
A. Kondisi Bangunan
Arsitektur bangunan puskesmas yang berfungsi sebagai fasilitas
pelayanan kesehatan meliputi rancangan tata ruang / bangunan, yang telah
diatur dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten / Kota dan
Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) . Sedangkan tata ruang
puskesmas mengikuti peraturan tata ruang daerah yakni ditetapkan Koefisien
Dasar Bangunan (KDB) maksimal 60%, ditetapkan Koefisien Lantai
Bangunan (KLB) maksimal 1,8 , ditetapkan Koefisien Daerah Hijau (KDH)
minimum 15% , Garis Sempadan Bangunan (GSB) dan Garis Sempadan
Pagar (GSP).
Desain arsitektur bangunan meliputi tata letak ruang serta zona
berdasarkan privasi kegiatan. Tata letak ruang lebih memperhatikan zona
infeksius dan zona non infeksius, sedangkan zona berdasarkan privasi
kegiatan meliputi area publik, area semi publik, dan area privat. Area publik
yaitu area yang mempunyai akses langsung dengan lingkungan luar
puskesmas seperti ruang pendaftaran. Area semi publik yaitu area yang
umum tidak berhubungan langsung dengan publik atau area yang menerima
beban kerja dari area publik seperti laboratorium dan ruang rapat / diskusi.
Area privat yaitu area yang dibatasi bagi pengunjung puskesmas seperti
ruang sterilisasi dan ruang rawat inap.
1. Persyaratan Bangunan
Persyaratan bangunan puskesmas secara keseluruhan harus memenuhi
aspek keselamatan dan keamanan pasien dan orang yang berada di
Puskesmas(patient safety) terdiri dari beberapa poin yaitu :
1) Minimum tersedia dua buah pintu keluar
2) Pintu keluar langsung berhubungan dengan tempat terbuka diluar
bangunan
3) Puskesmas mempunyai pemadam kebakaran, seperti pemadam api
atau selang yang mudah dilihat dan mudah dicapai pada lokasi
strategis
4) Puskesmas mempunyai sarana atau fasilitas bagi pasien cacat tubuh
5) Aspek keamanan pasien, antara lain :
a) Pegangan sepanjang tangga
b) Toilet dilengkapi dengan pegangan
c) Pintu dapat dibuka dari luar
Ketentuan umum bangunan puskesmas terdiri dari konstruksi bangunan,
lantai, dinding, ventilasi, atap, langit – langit, pintu, jendela.
48
a. Konstruksi Bangunan
Konstruksi bangunan puskesmas harus kuat utuh, terpelihara, bersih, dan
dapat mencegah penularan penyakit dan kecelakaan. Konstruksi bangunan
puskesmas yang menggunakan kayu harus dilapisi dengan bahan anti rayap.
b. Lantai
Lantai puskesmas terbuat dari bahan yang kedap air, kondisi permukaan
yang rata, kuat, bersih, tidak licin, dan mudah diberishkan. Lantai puskesmas
yang selalu terkena air seperti kamar mandi, tempat cuci dan sejenisnya
mempunyai kemiringan permukaan antara 2-3% ke arah saluran dan
pembuangan air.
c. Dinding
Dinding puskesmas memiliki permukaan yang rata, dicat dengan warna
yang terang dan mudah dibersihkan. Sedangkan dinding yang selalu terkena
percikan air harus kedap dengan air serta mudah dibersihkan. Untuk ruang
radiologi puskesmas dibuat sesuai dengan ketentuan yang berlaku, agar tidak
terjadi kebocoran radiasi serta dicat dengan bahan yang bisa dicuci atau
bahkan dilapisi dengan keramik.
d. Ventilasi
Ventilasi puskesmas harus memadai untuk menjamin peredaran udara di
dalam ruangan puskesmas dengan baik. Beberapa ketentuan untuk ventilasi,
antara lain :
1) Luas ventilasi alamiah permanen minimal 15% dari luas lantai dengan
menerapkan sistem ventilasi silang
2) Semua jendela ruang tindakan diberi kawat kasa secara tidak
permanen / penapis untuk mencegah masuknya serangga dan agar
mudah dibersihkan
3) Apabila ventilasi tidak menjamin adanya pergantian udara alamiah
dengan baik maka ruangan dilengkapi dengan pengudaraan mekanis
seperti kipas angin / exhauster / AC
4) Ventilasi pada dapur puskesmas menggunakan cerobong asap atau
exhauster fan
5) Ventilasi pada laboratorium puskesmas menggunakan exhauster fan /
AC dan dihubungkan dialirkan pada udara luar
6) Sistem ventilasi udara laboratorium / pemeriksaan harus diatur
sedemikian rupa sehingga udara mengalir masuk sesuai area bersih
ke area tercemar dan keluar ke udara bebas yang tidak dilalui lalu
lalang manusia. Di ruang pemeriksaan aliran udara seharusnya dari
belakang petugas kesehatan atau diantara petugas dan pasien.
7) Ruang pemrosesan dianjurkan selalu terpasang lampu ultraviolet
apabila dalam keadaan tidak digunakan. Lampu harus selalu dalam
keadaan keadaan bersih dan efek germisisdal lampu diperiksa secara
ruti setiap bulan menggunakan alat pengukur
e. Atap
Atap puskesmas harus lebih dari 10 meter serta dilengkapi dengan
penangkal petir. Keadaan atap tidak bocor dan tidak menjadi tempat
perindukan serangga dan tikus
f. Langit – langit
Langit – langit puskesmas ketinggian diantara 2,7 m sampai dengan
3,30 m, mudah dibershkan serta dicat dengan warna yang terang
g. Pintu
Pintu puskesmas harus kuat, meiliki tinggi minimal 2,1 m lebar 1,2 m dan
dapat mencegah masuknya serangga, tikus, dan binatang pengganggu
lain. Untuk pintu ruang perawatan, ruang poli puskesmas dll dapat
menutup secara otomatis. Pintu yang selalu terkena air dilapisi dengan
bahan kedap air. Untuk pintu ruang radiologi, dilapisi dengan plat timbal
sesuai dengan ketentuan yang berlaku
h. Jendela
Fungsi dari jendela puskesmas ialah dapat mencegah masuknya
serangga, tikus, dan binatang pengganggu lain. Luas jendela, kisi – kisi
atau dinding gelas kaca untuk untuk masuknya cahaya minimal 1/6 kali
luas lantai, sedangkan untuk ambang bawah jendela minimal 1 meter dari
lantai
2. Kondisi bangunan utama puskesmas
Kondisi bangunan utama puskesmas terdiri dari baik, rusak ringan, rusak
sedang, dan rusak berat, apabila puskesmas dalam kondisi rusak sedang
atau bahkan rusak berat perlu dilakukan rehabilitasi.
Kondisi baik bila tidak ada kerusakan pada struktur dan arsitektur
bangunan, alur pelayanan ruang yang ada sudah sesuai standar, sirkulasi
udara dan cahaya pada ruang sudah mencukupi, dan seluruh instalasi listrik
dan sanitair berfungsi sebagai mana mestinya.
Kondisi rusak ringan bila saluran air kotor / tersumbat, cat dinding serta
plafon kusam, plesteran pada dinding rusak, kran air dan atau saklar listrik
tidak berfungsi sebagai mana mestinya.
Kondisi rusak sedang bila plafon rusak (ambrol terkena air / rangka
lapuk), keramik lantai / dinding pecah, instalasi listrik / sanitair bermasalah,
kusen pintu dan jendela rusak (lapuk / patah)
Kondisi rusak berat bila atap (rangka dan penutupnya) ambrol / rusak,
struktur bangunan utama (kolom, alok, sloof, dek, dll) patah, dan terjadi
kebocoran / tidak berfungsinya seluruh instalasi listrik dan air.
3. Persyaratan ruang
Persyaratan ruang puskesmas terdiri dari :
a. Setiap puskesmas memiliki fasilitas ruangan yang lengkap dan
digunakan seluruhnya, ditata menurut alur kegiatan dengan
memperhatikan ruang gerak petugas dan dievaluasi pemanfaatannya
b. Semua ruangan puskesmas mempunyai ventilasi dan penerangan /
pencahayaan yang cukup. Ruangan diterangi cahaya alami / lampu
listrik sehingga pasien dan tulisan dapat terbaca tanpa sumber cahaya
tambahan
c. Ruangan puskesmas harus bersih, bebas debu, kotoran, sampah atau
limbah, tersedia tempat sampah, atap bersih dan terawat dan tidak ada
sarang serangga. Hal ini juga beralku untuk lantai, mebel, perlengkapan
dan instrumen, pintu dan jendela, dinding, saklar listrik, dan langit –
langit
d. Denah tata ruang puskesmas mengacu pada Buku Pedoman Tata
Ruang Puskesmas, Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat tahun 2007
Kapitasi JKN yg
No Bulan Jaspel Obat Promkes Operasional Peningkatan SDM Total Pengembalian
ditransfer
1 Januari Rp 145.458.000,00 Rp 36.372.900,00 Rp - Rp - Rp 7.523.200,00 Rp - Rp 43.896.100,00 Rp 101.561.900,00
2 Februari Rp 145.842.000,00 Rp 87.251.200,00 Rp - Rp 2.400.000,00 Rp 29.412.750,00 Rp 2.500.000,00 Rp 121.563.950,00 Rp 24.278.050,00
3 Maret Rp 143.736.000,00 Rp 87.423.800,00 Rp - Rp 11.906.910,00 Rp 28.721.700,00 Rp 1.052.000,00 Rp 129.104.410,00 Rp 14.631.590,00
4 April Rp 144.540.000,00 Rp 86.277.100,00 Rp - Rp 11.560.000,00 Rp 7.433.000,00 Rp 9.050.000,00 Rp 114.320.100,00 Rp 30.219.900,00
5 Mei Rp 144.948.000,00 Rp 172.258.900,00 Rp - Rp 4.980.000,00 Rp 6.282.000,00 Rp 1.700.000,00 Rp 185.220.900,00 -Rp 40.272.900,00
6 Juni Rp 145.908.000,00 Rp - Rp - Rp - Rp 13.718.950,00 Rp 1.500.000,00 Rp 15.218.950,00 Rp 130.689.050,00
7 Juli Rp 145.308.000,00 Rp 86.651.100,00 Rp 8.754.555,00 Rp 21.350.000,00 Rp 12.108.000,00 Rp - Rp 128.863.655,00 Rp 16.444.345,00
8 Agustus Rp 143.970.000,00 Rp 88.982.200,00 Rp 19.266.050,00 Rp 6.080.000,00 Rp 21.004.250,00 Rp 2.500.000,00 Rp 137.832.500,00 Rp 6.137.500,00
9 September Rp 153.012.000,00 Rp 86.780.800,00 Rp 5.833.200,00 Rp - Rp 58.947.950,00 Rp 9.000.000,00 Rp 160.561.950,00 -Rp 7.549.950,00
10 Oktober Rp 128.384.730,00 Rp 91.850.100,00 Rp 16.133.500,00 Rp 29.439.190,00 Rp 65.014.750,00 Rp 2.850.000,00 Rp 205.287.540,00 -Rp 76.902.810,00
11 November Rp 128.094.000,00 Rp 76.925.200,00 Rp 85.542.600,00 Rp - Rp 100.404.500,00 Rp 6.000.000,00 Rp 268.872.300,00 -Rp 140.778.300,00
12 Desember Rp 122.648.889,00 Rp 116.922.100,00 Rp 43.846.160,00 Rp 48.730.000,00 Rp 31.659.730,00 Rp 2.800.000,00 Rp 243.957.990,00 -Rp 121.309.101,00
TOTAL Rp 1.691.849.619,00 Rp 1.017.695.400,00 Rp 179.376.065,00 Rp 136.446.100,00 Rp 382.230.780,00 Rp 38.952.000,00 Rp 1.754.700.345,00 -Rp 62.850.726,00
54
2. Dana DAK BOK
Dana BOK Puskesmas Kebonsari tahun 2019 dimanfaatkan untuk
membiayai kegiatan promotif – preventif yang sudah disusun dari
RKA BOK tahun 2019, yang sudah disetujui oleh Kepala Dinas
Kesehatan Kota Surabaya. RKA BOK berasal dari RPK masing-
masing program yang sudah di validasi oleh Dinas Kesehatan Kota
Surabaya, namun tidak semua kegiatan dalam RPK didanai oleh
BOK. Berikut merupakan penyerapan kegiatan yang di danai BOK
yang tertuang dalam RKA BOK 2019
Tabel V.9 data penyerapan dana BOK Puskesmas Kebonsari tahun 2019 :
ALOKASI REALISASI
NO KEGIATAN RINCIAN JENIS RKA Rp.
TAHUNAN %
(kumulatif)
SEKSI KESEHATAN KELUARGA DAN GIZI
1 Upaya Kesehatan Ibu
55
Pembekalan kader
7 org x 1 hari x 4 Kelurahan x Rp 6.600 Snack 100,00%
kesling untuk persiapan 184.800 184.800
kegiatan inspeksi
kesehatan lingkungan 5 org x 1 hari x 4 Kelurahan x Rp 30.000 Transport 600.000 600.000 100,00%
Survei Mawas Diri 3 org x 4 hari x 4 Kelurahan x Rp. 30.000 Transport 100,00%
1.440.000 1.440.000
Musyawarah Masyarakat
25 org x 4 kelurahan x 2 kali x Rp 6.600 Snack 100,00%
Desa 1.320.000 1.320.000
9 Imunisasi
Sosialisasi Pelaksanaan
40 Orang x 1 kegiatan x Rp 6.600 Snack 100,00%
Imunisasi BIAS MR dan 264.000 264.000
DT
Sosialisasi Pelaksanaan
40 Orang x 1 kegiatan x Rp 6.600 Snack 100,00%
Imunisasi BIAS Td dan 264.000 264.000
HPV
TOTAL IMUNISASI 528.000 528.000 100,00%
Transport Kader Bumantik 583 peserta x 29 kali x Rp 30.000 Transport 507.210.000 502.350.000 99,04%
Gebyar PSN
62 peserta x 1 kegiatan x Rp 30.000 Transport 1.860.000 1.860.000 100,00%
(Lapangan Thor)
TOTAL UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT MENULAR 99,05%
509.070.000 504.210.000
SEKSI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR DAN
KESEHATAN JIWA
12 Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
Pemicuan Bebas karies 30 Org X 2 kali X Rp 6600 Snack 396.000 396.000 100,00%
TOTAL 96,33%
754.891.737 727.199.709
Dari tabel diatas, total RKA Dana BOK tahun 2019 sebesar Rp.
754.891.737 dan penyerapan kegiatan sebesar Rp. 727.199.709 (96,33%).
BAB VI
PENUTUP
6.1. Kesimpulan
6.2. Saran