UPAYA KESEHATAN
PERORANGAN (UKP)
UPT PUSKESMAS DAMPANG
TAHUN 2023
Dibuat Oleh:
UPT Puskesmas Dampang
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga penyusunan buku Pedoman Upaya Kesehatan Perorangan
UPT Puskesmas Dampang dapat diselesaikan dengan baik.
Dengan tersusunnya Buku Pedoman Upaya Kesehatan Perorangan UPT
Puskesmas Dampang, kami mengucapkan, terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah memberikan kontribusi daıam penyusunan buku ini.
Kami sadari buku ini belum sempurna, oleh karenanya masukan dan saran
perbaikan sangga kami harapkan guna penyempurnaannya.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan rahmat dan HidayahNya kepada kita
semua.
Mengetahui,
Kepala UPT Puskesmas Dampang
RINI DARMAYANTI,SKM.,M.Kes
NIP. 19760615 200312 2 013
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Tujuan Pedoman......................................................................................................2
C. Sasaran Pedoman....................................................................................................2
D. Ruang LingkupPedoman........................................................................................2
E. Batasan Operasional................................................................................................7
BAB II STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifi kasi Sumber Daya Manusia.........................................................................8
B. Distribusi Ketenagaan.............................................................................................9
C. Jadwal Kegiatan.....................................................................................................10
BAB III STANDAR FASILI
A. Denah Ruang...........................................................................................................11
B. Standar Fasilitas...................................................................................................11
BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN
A. Lingkup Kegiatan................................................................................................15
B. Metode................................................................................................................15
C. Langkah Kegiatan................................................................................................15
BAB V LOGISTIK
BAB VI KESELAMATAN SASARAN
KEGIATAN/PROGRAMBAB VII KESELAMATAN KERJA
BAB VIII PENGENDALIAN
MUTUBAB IX PENUTUP
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Puskesmas Dampang terletak di Jl.Parela No1 Kec. Gantarang keke Kabupaten
Bantaeng. Secara umum Puskesmas merupakan satuan organisasi yang memberikan
kewenangan kemandirian oleh dinas kesehatan untuk melaksanakan satuan tugas
operasional pembangunan di wilayah kerja. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Perorangan , pada
Pasal 4 disebutkan bahwasanya puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan
kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam
rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat.
Adapun fungsi puskesmas sebagaimana tertuang pada Pasal 5 Permenkes RINo
75/2014 meliputi:
1. Penyelenggaraan UKP (upaya kesehatan Perorangan ) tingkat pertama di
wilayahkerjanya
2. Penyelenggaraan UKM (upaya kesehatan Masyarakat) tingkat pertama di
wilayahkerjanya
Selain dua fungsi yang terdapat pada pasal 5, selanjutnya pasal 8 menyebutkan
bahwa puskesmas juga dapat berfungsi sebagai wahana pendidikan tenaga kesehatan.
Puskesmas sebagai salah satu jenis fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama
memiliki peranan penting dalam sistem kesehatan nasional, khususnya subsistem upaya
kesehatan; Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan nasional diselenggarakan
berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan terpadu. Upaya kesehatan
Perorangan tingkat pertama meliputi upaya kesehatan Perorangan esensial dan upaya
kesehatan Perorangan pengembangan. Upaya kesehatan Perorangan meliputi:
a. Pelayanan Poli Umum;
b. Pelayanan Poli gigi:
c. Pelayanan Poli Lansia
d. Pelayanan Poli MTBS/Anak
4
e. Laboratorium;
f. Pelayanan Ruang Tindakan;
g. Pelayanan Ruang Obat;
h. Pelayanan KIA/KB;
i. Pelayanan Gizi;
j. Pelayanan Sanitasi;
Upaya kesehatan Perorangan esensial harus diselenggarakan oleh setiap
Puskesmas untuk mendukung pencapaian standar pelayanan minimal kota.
B. Tujuan Pedoman
Pedoman Upaya kesehatan bertujuan untuk menjadi acuan bagi seluruh aktifitas
pelayanan upaya kesehatan yang dilaksanakan di Puskesmas Dampang hingga pada
akhirnya pelayanan upaya kesehatan dapat mendukung pencapaian standar pelayanan
minimal (SPM).
D. Batasan Operasional
1. Pelayanan poli umum merupakan salah satu dari jenis layanan di Puskesmas
yang memberikan pelayanan kedokteran berupa pemeriksaaan
kesehatan,pengobatan dan penyuluhan kepada pasien
5
serta masyarakat, serta meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat
dalam bidang kesehatan
2. Pelayanan poli gigi merupakan salah satu dari jenis layanan di Puskesmas yang
memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut berupa pemeriksaan kesehatan
gigi dan mulut,pengobatan dan pemberian tindakan medis dasar kesehatan gigi
dan mulut
3. Pelayanan poli lansia merupakan salah satu dari jenis layanan di Puskesmas yang
memberikan pelayanan kedokteran berupa pemeriksaaan kesehatan,pengobatan
dan penyuluhan kepada pasien khusus lansia danpasien yang memiliki riwayat
tekanan darah tinggi serta meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat
dalam bidang kesehatan
4. Pelayanan poli MTBS merupakan salah satu dari jenis layanan di Puskesmas
yang memberikan pelayanan kedokteran berupa pemeriksaaan
kesehatan,pengobatan dan penyuluhan kepada pasien khusus bayi dan balita
dibawah 5 tahun serta anak usia sampai 18 tahun serta meningkatkan
pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam bidang kesehatan
5. Laboratorium merupakan sarana pelayanan di Puskesmas yang melaksanakan
pengukuran, penetapan,dan pengujian terhadap bahan yang berasal dari manusia
untuk penentuan jenis penyakit penyebaran penyakit,kondisi kesehatan,atau
factor yang dapat berpengaruh pada kesehatan perorangan dan masyarakat .
6. Pelayanan ruang tindakan merupakan salah satu dari jenis layanan di Puskesmas
yang memberikan pelayanan kedokteran berupa pemeriksaaan
kesehatan,pengobatan gawat darurat kepada pasien serta masyarakat, serta
meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam bidang kesehatan
7. Upaya kesehatan lingkungan adalah upaya yang dilakukan oleh Puskesmas
untuk menjadikan lingkungan yang sehat dalam rangka pencegahan terhadap
penyakit yang berhubungan dengan lingkungan dan menciptakan lingkungan
yang dapat mengoptimalkan penyembuhan suatu penyakit di Perorangan .
6
8. Upaya Kesehatan ibu dan anak dan KB adalah upaya kesehatan primer yang
menyangkut pelayanan dan pemeliharaan kesehatan ibu dalam menjalankan
fungsi reproduksi yang berkualitas serta upaya kelangsungan hidup,
pengembangan dan perlindungan bayi, anak bawah lima tahun (BALITA) dan
anak usia pra sekolah dalam proses tumbuh kembang.
Keluarga Berencana adalah upaya kesehatan primer yang menyangkut pelayanan
dan pemeliharaan kesehatan pasangan usia subur dalam menjalankan fungsi
reproduksi yang berkualitas.
9. Upaya peningkatan gizi Perorangan adalah kegiatan untuk mengupayakan
peningkatan status gizi Perorangan dengan pengelolaan terkoordinasi dari
berbagai profesi kesehatan serta dukungan peran serta aktif Perorangan .
10. Upaya promosi kesehatan adalah suatu upaya untuk mencegah agar
penyakitmenular tidak menyebar didalam Perorangan , yang dilakukan antara
lain dengan memberikan kekebalan kepada host melalui kegiatan
penyuluhankesehatan, surveilans dan imunisasi.
11. Pelayanan farmasi merupakan salah satu dari jenis layanan di Puskesmas yang
memberikan pelayanan kedokteran berupa pemberian obat-obatan serta
meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam bidang kesehatan
E. Landasan Hukum
1. Undang – undang No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Peraturan menteri Kesehatan No.75 Tahun 2014 Tentang Pusat
Kesehatan Perorangan
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 65 tahun 2013
tentang Pedoman Pelaksanaan dan Pembinaan Pemberdayaan
Perorangan Bidang Kesehatan
7
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
8
Pelayanan gizi Pendidikan Diampu oleh 2 orang dengan latar
minimal D III belakang pendidikan S1 Gizi
Pelayanan promosi Pendidikan Diampu oleh 2 orang dengan latar
kesehatan penyakit minimal S1 belakang pendidikan SKM
Pelayanan Farmasi Pendidikan Diampu oleh 1 orang apoteker dan 3
minimal DIII orang asisiten apoteker
B. Distribusi Ketenagaan
Penanggung jawab program upaya kesehatan dan latar
belakang profesinya adalah sebagai berikut:
Kegiatan Petugas Profesi
dr. A.Nur Tenri Ratu Palar Dokter
Pelayanan Poli Umum Ayu Sasmita,S.Kep,Ns Perawat
Iis Arfina, S.Kep,Ns Perawat
drg.Asfar Juniadi Dokter Gigi
drg.Khusnul Ilma amaliah Dokter gigi
Pelayanan Poli Gigi
Idawati S.Tr,Kes Perawat gigi
Maryam harira S.tr,Kes Perawat gigi
dr. Khaeratul Hisan Dokter
Pelayanan Poli Lansia Duweny Putri Amd,Kep Perawat
Hardyanti Amd,Kep Perawat
dr. Putri Perdana Dokter
Pelayanan Poli
Hajrah,S.Kep,Ns Rismawati Perawat
MTBS/Anak
S.ST Bidan
Amriani Analis
Elyas Vikal Analis
Laboratorium Analis
Sri Wahyuni
9
Pelayanan ruang Tenri Helmiany, S.Kep,Ns Perawat
tindakan Syarifuddin S.Kep,Ns Perawat Perawat
Nasdir Sumar, S.Kep,Ns
Perawat Perawat
Nur Awal, S.Kep,Ns Fitriani
Perawat
S.Kep
Nurhikmah Amd,Kep
Pelayanan kesehatan Fatmawati, SKM Sanitarian
lingkungan Febrianti Ramadhani, SKM
Pelayanan kesehatan ibu, Hj. Mutmainnah Amd, Keb Bidan
anak, dan keluarga Eli Astina Amd, Keb Hindra Bidan
berencana Muh. Arif Amd,Keb Bidan
Sukmawati Amd,Keb Bidan
Pelayanan gizi Aminarti Nutritionis
Palupi Rahayu Nutritionis
Pelayanan promosi Nur Isma HD, SKM Kesehatan
kesehatan Dirmayanti, SKM Masyarakat
Pelayanan Farmasi Apt. Nurshaimah S.Farm Apoteker
Asmawati, S.Si Asisten
Mukarramah Amd,Farm Apoteker
Wana Asrifah S.Farm
C. Jadwal Kegiatan
1. Pelayanan dilaksanakan setiap hari sesuai jam kerja sedangkan untuk pelayanan
di IGD,dan Rawat Inap, dan Ruang Bersalin puskesmas membuka pelayanan 24
jam.
2. Pengaturan kegiatan upaya kesehatan dilakukan bersama oleh para
pemegangprogram dalam kegiatan lokakarya mini bulanan maupun
tri bulanan / lintas sektor, dengan persetujuan kepala Puskesmas Dampang
3. Jadwal kegiatan upaya kesehatan dibuat untuk jangka waktu satu tahun, dan di
break down dalam jadwal kegiatan bulanan dan dikoordinasikan setiap pada awal
bulan sebelum pelaksanaan jadwal.
4. Secara keseluruhan jadwal dan perencanaan kegiatan upaya kesehatan di
koordinasikan oleh Kepala Puskesmas Dampang
1
BAB III
STANDAR FASILITAS
1
Tensimeter
Stetoskop
Timbangan dewasa
Meteran
Alat ukur nadi
Pelayanan Poli Lansia Buku Kesehatan lansia
Lembar P3G
Kursi
Meja
Tempat tidur
Buku register
Pelayanan Poli MTBS/Anak Tensimeter
Stetoskop
Timbangan bayi
Meteran
Alat ukur nadi
Kursi
Meja
Tempat tidur bayi
Buku register
Batang pengaduk
Beker
Corong kaca
Gelas pengukur
Mikroskop binokuler
Laboratorium
Hematology Analizer
Pipet tetes
Tabung sentrifus
Urinometer
Wadah aquades
1
Pelayanan Unit Gawat Darurat Tensimeter
Stetoskop
Timbangan dewasa
Meteran
Alat ukur nadi
EKG
Emergency Kit
Tempat tidur
Meja
Kursi
Trolly
BMHP
Buku Register
Lemari alat
Wastafel
1
Pelayanan pencegahan dan Leaflet/Brosur penyuluhan
pengendalian penyakit penyakit
Poster
Blanko surveilans
Pedoman KLB
Senter
Alat-alat pelindung diri
Alat kebersihan lingkungan
Pelayanan Farmasi Lumpang dan stamper
Lemari obat
Lemari obat narkotika
Kulkas
Kursi
Meja
Kipas angina
Buku register
Rak obat
1
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN
1. Pelayanan Medis
1
Bagian ini berisi hasil pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
yang spesifik, mengarah kepada diagnosis penyakit (pathognomonis).
Meskipun tidak memuat rangkaian pemeriksaan fisik lainnya, pemeriksaan
tanda vital dan pemeriksaan fisik menyeluruh tetap harus dilakukan oleh dokter
layanan primer untuk memastikan diagnosis serta menyingkirkan diagnosis
banding.
1
keberlangsungan penatalaksanaan dengan persetujuan
pasien.
e. Peralatan
Bagian ini berisi komponen fasilitas pendukung spesifik dalam
penegakan diagnosis dan penatalaksanaan penyakit tersebut. Penyediaan
peralatan tersebut merupakan kewajiban fasilitas pelayanan kesehatan
disamping peralatan medik wajib untuk pemeriksaan umum tanda vital.
f. Prognosis
Kategori prognosis sebagai berikut :
1. Ad vitam, menunjuk pada pengaruh penyakit terhadap proses
kehidupan.
A. Poliklinik Umum
Tatalaksana
Petugas melakukan pemanggilan pasien umum
Petugas melakukan anamnese dan pemeriksaan tanda vital pasien dan
mencatatkannya di rekam medis. Pasien disiapkan di kursi untuk
1
diperiksa dokter.
Dokter memeriksa kondisi kesehatan pasien dan mencatatkannya di rekam
medis.
Bila pasien memerlukan tindakan, maka dokter umum akan melakukan
tindakan di Unit Gawat Darurat.
Bila dokter umum tidak dapat melakukan tindakan dan diagnose penyakit
pasien perlu ditangani oleh dokter ahli maka dokter akan melakukan rujukan di
RSUD Anwar Makkatutu, RS Banyorang, Klinik Doi Bantayan, dan Klinik
Mitra Medica.
B. Poliklinik Gigi
Tatalaksana
Petugas melakukan pemanggilan pasien
Petugas melakukan anamnese dan pemeriksaan tanda vital pasien dan
mencatatkannya di rekam medis. Pasien disiapkan di kursi gigi untuk
diperiksa dokter.
Dokter memeriksa kondisi kesehatan mulut pasien dan mencatatkannya di
rekam medis. Bila pasien memerlukan tindakan perawatan gigi, maka dokter
gigi akan melakukan tindakan. Bila tidak dan pasien membutuhan obat, maka
dokter akan menuliskan resep untuk pengambilan obat di farmasi.
C.Poli Lansia
Tatalaksana
Petugas melakukan pemanggilan pasien lansia dan pasien yang memiliki
tekanan darah tinggi ( Inovasi Cetar)
Petugas melakukan anamnese dan pemeriksaan tanda vital pasien dan
mencatatkannya di rekam medis. Pasien disiapkan di kursi untuk diperiksa
dokter.
Dokter memeriksa kondisi kesehatan pasien dan mencatatkannya di rekam
medis.
Bila pasien memerlukan tindakan, maka dokter umum akan melakukan
tindakan di Unit Gawat Darurat.
1
Bila dokter umum tidak dapat melakukan tindakan dan diagnose penyakit
pasien perlu ditangani oleh dokter ahli maka dokter akan melakukan rujukan di
RSUD Anwar Makkatutu, RS Banyorang, Klinik Doi Bantayan, dan Klinik
Mitra Medica.
D.Poli MTBS
Tatalaksana
Petugas melakukan pemanggilan pasien anak dan balita
Petugas melakukan anamnese dan pemeriksaan tanda vital pasien dan
mencatatkannya di rekam medis. Pasien disiapkan di kursi untuk diperiksa
dokter.
Dokter memeriksa kondisi kesehatan pasien dan mencatatkannya di rekam
medis.
Bila pasien memerlukan tindakan, maka dokter umum akan melakukan
tindakan di Unit Gawat Darurat.
Bila dokter umum tidak dapat melakukan tindakan dan diagnose penyakit
pasien perlu ditangani oleh dokter ahli maka dokter akan melakukan rujukan di
RSUD Anwar Makkatutu, RS Banyorang, Klinik Doi Bantayan, dan Klinik
Mitra Medica.
E. POLI KIA/KB
Tatalaksana
Petugas melakukan pemanggilan pasien.
Petugas akan melakukan anamnese dan pemeriksaan tanda vital serta
mencatatakannya di rekam medis.
Pasien ibu hamil yang akan memeriksakan kehamilannya akan dipersilakan
naik ke bed periksa untuk dilakukan pemeriksaan kondisi kehamilannya. Hasil
pemeriksaan akan dicatat di rekam medis.
Bila memerlukan pemeriksaan penunjang yang lain, ibu hamil akan dirujuk
internal. Bila memerlukan imunisasi akan diberi immunisasi.
Bila sudah selesai ibu hamil diberi resep untuk pengambilan vitamin atau obat
lainnya.
Pasien bayi yang akan immunisasi akan diperiksa dulu apakah cukup
1
sehatuntuk mendapatkan immunisasi hari ini.
Bila kondisi bayi sehat, maka bayi akan diberi jenis immunisasi sesuai
jadwalnya. Untuk jenis immunisasi yang dapat menimbulkan demam, kepada
orang tua bayi akan deberi resep pengambilan obat penurun panas.
2
b. Pembinaan posyandu
c. Penyuluhan
Untuk meningkatkan pengetahuan secara langsung, baik penyuluhan
kelompok/penyuluhan masa ataupun penyuluhan perorangan.
Sasarankegiatan penyuluhan ini diantaranya adalah:
kader posyandu
ibu hamil / ibu menyusui
calon pengantin
siswa sekolah
d. Pembinaan desa siaga
e. Advokasi program
Untuk mendapat dukungan pemangku kepentingan setempat seperti Camat, Lurah.
5. Tatalaksana:
a. Perencanaan (P1)
Petugas merencanakan kegiatan promosi kesehatan pada RKA (yang
bersumber dana APBD) dan atau melalui POA BOK (plan of action Bantuan
Operasional Kesehatan) pada kegiatan yang bersumber dana APBN.
b. Penggerakan pelaksanaan (P2)
Pada kegiatan P-2 petugas melakukan:
Membuat jadwal kegiatan
Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau PPTK BOK
Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang
akandilaksanakan
Melaksanakan kegiatan
c. Pengawasan pengendalian penilaian (P3)
petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
petugas mengevaluasi kegiatan
2
Sanitarian
2. Perangkat Kerja
Senter
Block Grill
Kit Sampling air
Alat pembasmi nyamuk
Leaflet
3. Tujuan Umum
Kegiatan peningkatan kesehatan lingkungan bertujuan terwujudnya kualitas
lingkungan yang lebih sehat agar dapat melindungi Perorangan dari segala
kemungkinan resiko kejadian yang dapat menimbulkan gangguan dan bahaya
kesehatan menuju derajat kesehatan keluarga dan Perorangan yang lebih baik.
Tujuan Khusus
a. Meningkatkan mutu lingkungan yang dapat menjamin Perorangan
mencapai derajat kesehatan yang optimal
b. Terwujudnya pemberdayaan Perorangan dan keikutsertaan sektor lain yang
bersangkutan, serta bertanggung jawab atas upaya peningkatan
danpelestarian lingkungan hidup.
c. Terlaksananya peraturan perundangan tentang penyehatan lingkungan dan
permukiman yang berlaku.
d. Terselenggaranya pendidikan kesehatan guna menunjang kegiatan
dalampeningkatan kesehatan lingkungan dan pemukiman.
e. Terlaksananya pengawasan secara teratur pada sarana sanitasi perumahan,
kelompok Perorangan , tempat pembuatan/penjualan makanan, perusahaan
dan tempat-tempat umum.
4. Kegiatan
Kegiatan-kegiatan utama kesehatan lingkungan yang harus
dilakukanPuskesmas meliputi:
a. Penyehatan air
b. Penyehatan makanan dan minuman
c. Pengawasan SPAL, Jamban, air, TTU/TPM
d. Pengawasan dan pembuangan sampah dan limbah
2
e. Penyehatan pemukiman
f. Pengawasan sanitasi tempat umum
g. Pengamanan pestisida
5. Tata Laksana
a. Perencanaan (P1)
Sanitarian merencanakan kegiatan kesehatan lingkungan pada RKA (yang
bersumber dana APBD) dan atau melalui POA BOK (plan of action Bantuan
Operasional Kesehatan) pada kegiatan yang bersumber dana APBN.
b. Penggerakan pelaksanaan (P2)
Pada kegiatan P-2 petugas melakukan:
Membuat jadwal kegiatan
Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau PPTK BOK
Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang
akandilaksanakan
Melaksanakan kegiatan
c. Pengawasan pengendalian penilaian (P3)
petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
petugas mengevaluasi kegiatan
3. Tujuan
Tujuan Umum
2
Menanggulangi masalah gizi dan meningkatkan status gizi Perorangan
Tujuan Khusus
a. Meningkatkan kemampuan dan peran serta Perorangan , keluarga
dan seluruh anggotanya untuk mewujudkan perilaku gizi yang baik
dan benarsesuai dengan gizi seimbang
b. Meningkatkan perhatian dan upaya peningkatan status gizi warga
dari berbagai institusi pemerintahan serta swasta
c. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan petugas gizi / petugas
Puskesmas lainnya dalam merencanakan, melaksanakan, membina,
memantau dan mengevaluasi upaya perbaikan gizi Perorangan
d. Terselenggaranya pelayanan gizi yang melibatkan partisipasi
keluarga terhadap pencegahan dan penanggulangan masalah kelainan
gizi
e. Terwujudnya rangkaian kegiatan pencatatan/pelaporan masalah
gizidan tersedianya informasi situasi pangan dan gizi.
4. Kegiatan
Upaya Perbaikan Gizi Puskesmas meliputi:
a. Upaya Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK)
b. Upaya Penanggulangan Kelainan Gizi Yang Terdiri Dari:
Pencegahan Dan Penanggulangan Gangguan Akibat Kekurangan
Yodium (GAKY)
Pencegahan Dan Penanggulangan Anemia Besi (AGB)
Pencegahan Dan Penanggulangan Kurang Kalori Energi
Protein(KEP) Dan Kurang Energi Kronis (KEK)
Pencegahan Dan Penaggulangan Kekurangan Vitamin A (KVA)
Pencegahan Dan Penanggulangan Masalah Kekurangan
GiziMikro Lain
Pencegahan Dan Penanggulangan Masalah Gizi Lebih
5. Tata laksana
a. Perencanaan (P1)
2
Nutrisionis merencanakan kegiatan penanggulangan gizi Perorangan
pada RKA (yang bersumber dana APBD) dan atau melalui POA
BOK (plan of action Bantuan Operasional Kesehatan) pada kegiatan
yang bersumber dana APBN.
b. Penggerakan pelaksanaan (P2)
Pada kegiatan P-2 petugas melakukan:
Membuat jadwal kegiatan
Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau
PPATK BOK
Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang
kegiatanyang akan dilaksanakan
Melaksanakan kegiatan
c. Pengawasan pengendalian penilaian (P3)
petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil
kegiatan
petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa
pertemuan
petugas mengevaluasi kegiatan
2
BAB V
LOGISTIK
Kebutuhan dana dan logistik untuk pelaksanaan kegiatan Pedoman upaya Kesehatan
Perorangan direncanakan dalam pertemuan lokakarya mini lintas program dan lintas
sektor sesuai dengan tahapan kegiatan dan metoda pemberdayaan yang akan
dilaksanakan.
2
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
Ada enam sasaran keselamatan pasien, yaitu:
1. IDENTIFIKASI PASIEN SECARA BENAR
Indikator melakukan identifikasi pasien secara benar adalah:
a. Pasien diidentifikasi menggunakan dua identitas pasien, seperti nama pasien
danalamat, tidak termasuk nomor dan lokasi kamar.
b. Pasien diidentifikasi sebelum melakukan pemberian obat atau produk
lainnya.
c. Pasien diidentifikasi sebelum mengambil darah, dan specimen lain untuk
keperluan pemeriksaan.
Petugas meminta pasien untuk menyebutkan nama dan tanggal lahir sebelum
melakukan prosedur, dengan pertanyaan terbuka, contoh :” Nama bapak
siapa?”“Tolong sebutkan tanggal lahir Bapak”.
Bila pasien tidak dapat menyebutkan nama, identitas pasien dapat ditanyakan
kepada penunggu/ pengantar pasien.
2. MENINGKATKAN KOMUNIKASI EFEKTIF Cara komunikasi yang efektif di
puskesmas:
a. Menggunakan teknik SBAR(Situation – Background – Assessment –
Recomendation) dalam melaporkan kondisi pasien untuk meningkatkan
efektivitaskomunikasi antar pemberi layanan.
Situation : Kondisi terkini yang terjadi pada pasien.
2
pasiensaat ini.
b. Komunikasi Verbal(Write down/tulis, Read back/baca kembali)
Intruksi/ laporan hasil tes secara verbal dan telepon ditulis oleh penerima
instruksi/ laporan.
Intruksi/ laporan hasil tes secara verbal dan telepon dibacakan kembali
olehpenerima instruksi/ laporan.
Instruksi/ laporan yang dibacakan tersebut, dikonfirmasikan oleh individu
pemberiinstruksi/ laporan.
Untuk istilah yang sulit atau obat – obatan kategori LASA (Look Alike Sound
Alike)diminta penerima pesan mengeja kata tersebut perhurup misalnya :
UBRETID
S Situasi
Saya memberitahu tentang (nama pasien,
umur, dan lokasi)………….
Masalah yang ingin disampaikan…..
Tanda- tanda vital :
B Background/ latar belakang
Status mental pasien :
Kulit:…
Alat Bantu…
A Assesment/ Penilaian
Sampaikan masalah yang sedang terjadi dan
katakan penilaian anda.
R Rekomendasi
Apakah (katakan apa yang ingin disarankan)
Apakah diperlukan pemeriksaan tambahan? Jika
ada perubahan tatalaksana, tanyakan…
2
Sesudah kontak dengan pasien
Sebelum tindakan asepsis
Sesudah terkena cairan tubuh pasien
Sesudah kontak dengan lingkungan sekitar
pasienAda 2 cara cuci tangan yaitu :
1. HANDRUB – dengan gel berbasis alcohol, waktunya : 20 – 30 detik
2. HANDWASH – dengan air mengalir, waktunya : 40 – 60 detik
2
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
1. Tujuan umum
Terciptanya lingkungan kerja yang aman, sehat dan produktif untuk SDM
puskesmas, aman dan sehat bagi pasien, pengunjung/pengantar pasien, masyarakat dan
lingkungan sekitar sehingga proses pelayanan puskesmas berjalan baik danlancar.
2. Tujuan khusus
a. Terlindunginya pekerja dan mencegah terjadinya PAK (Penyakit Akibat Kerja)
danKAK (Kecelakaan Akibat Kerja).
b. Peningkatan mutu, citra dan produktivitas puskesmas.
3
f. Dilarang merokok
3
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
3
BAB IX PENUTUP