Anda di halaman 1dari 30

Pedoman Mutu Upaya Kesehatan Perorangan 1

No. Dokumen
No. Revisi 0
Tgl. Terbit
Halaman 1/29

PEDOMAN UPAYA KESEHATAN PERORANGAN

PUSKESMAS LEKSONO 1
Tahun 2016

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO


DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS LEKSONO 1
Jalan Raya Manggis KM 1 Leksono Telp. (0286 )3320333
LEKSONO 56362
Pedoman Mutu Upaya Kesehatan Perorangan 2

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa akhirnya
penyusunan pedoman mutu upaya kesehatan perorangan telah selesai. Semoga
dengan disusunnya pedoman mutu ini, mampu memberikan peningkatan
pelayanan kesehatan yang terbaik.

Pelayanan kesehatan bermutu yang berorientasi pada kepuasan pelanggan


atau pasien menjadi strategi utama bagi Puskesmas Leksono 1 agar tetap eksis di
tengah persaingan global yang semakin kuat.

Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan pedoman mutu pelayanan


kesehatan ini masih jauh dari kesempurnaan, sehingga saran, kritik, masukan dari
semua pihak yang bersifat membangun demi lebih sempurnanya pedoman ini
sangat kami harapkan untuk kesempurnaan pedoman mutu ini.

Leksono, 1 April 2016


Penanggungjawab UKP Mengetahui
Kepala Puskesmas Leksono 1

dr. Roosmanika drg. Sri Sutjiati


NIP. 198002022010012017 NIP. 197011132002122007
Pedoman Mutu Upaya Kesehatan Perorangan 3

DAFTAR ISI
Judul ………….………………………………………hal. 1

Kata Pengantar ………………………………………………….hal. 2

Daftar Isi ………………………………………………….hal. 3

BAB I

Pendahuluan ..………..…………………………………….hal. 5

Latar Belakang .......…………………………………………….hal. 5

Tujuan ………………………………………………….hal. 6

Sasaran ………………………………………………….hal. 6

Ruang Lingkup …………………………………………………..hal.6

Batasan operasional ………………………………………………….hal. 6

Bab II

Standart ketenagaan UKP ………………………………………………….hal. 7

Struktur Organisasi ………………………………………………….hal. 7

BAB III

Standar Fasilitas ………………………………………………….

Denah Ruangan ………………………………………………….

Standar fasilitas peralatan ………………………………………………….

BAB IV

Tata Laksana Pelayanan …………………………………………………

Lingkup kegiatan …………………………………………………

Metode pelayanan …………………………………………………

Langkah kegiatan …………………………………………………

BAB V

Logistic ………………………………………………..

BAB VI

Keselamatan pasien ……………………………………………….

BAB VII

Keselamatan kerja ……………………………………………….


Pedoman Mutu Upaya Kesehatan Perorangan 4

Bab VIII

Pengendalian mutu ……………………………………………..

Bab IX

Penutup ……………………………………………..

BAB I
Pedoman Mutu Upaya Kesehatan Perorangan 5

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pusat Kesehatan Masyarakat, disingkat Puskesmas adalah


Organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang
bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau oleh
masyarakat, dengan peran serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil
pengembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi tepat guna, dengan biaya
yang dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat.

Upaya kesehatan tersebut diselenggarakan dengan menitikberatkan


kepada pelayanan untuk masyarakat luas guna mencapai derajat kesehatan
yang optimal, tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan.

Puskesmas merupakan Unit pelaksana teknis kesehatan di bawah


supervisi Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota.

Secara umum, mereka harus memberikan pelayanan preventif,


promotif, kuratif sampai dengan rehabilitatif baik melalui upaya kesehatan
perorangan ( UKP ) atau upaya kesehatan masyarakat (UKM ). Puskesmas
dapat memberikan pelayanan rawat inap selain pelayanan rawat jalan. Hal
ini disepakati oleh puskesmas dan dinas kesehatan yang bersangkutan.

Dalam memberikan pelayanan di masyarakat , puskesmas biasanya


memiliki subunit pelayanan seperti puskesmas pembantu, puskesmas
keliling, posyandu maupun pos kesehatan desa ( PKD ).

Puskesmas bertanggungjawab menyelenggarakan pelayanan


kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan
berkesinambungan. Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menjadi
tanggung jawab puskesmas meliputi Pelayananan Perorangan antara
lain, Rawat Jalan dan Rawat Inap serta pelayanan kesehatan masyarakat
yang bersifat publik dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan
kesehatan serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan
penyakit dan pemulihan kesehatan.

B. TUJUAN
Pedoman Mutu Upaya Kesehatan Perorangan 6

Memperkokoh fungsi upaya kesehatan perorangan di fasilitas


kesehatan primer serta pengembangan upaya kesehatan perorangan dalam
rangka mendukung diberlakukannya Sistem Jaminan Kesehatan Nasional
( SJSN ) mulai januari 2016 serta penguatan layanan promotif dan preventif.

C. SASARAN

Sasaran pedoman ini ditujukan kepada seluruh Tenaga Medis,


Paramedis dan Non Paramedis yang memberikan pelayanan di fasilitas
pelayanan kesehatan primer.

D. RUANG LINGKUP

Upaya Kesehatan Perorangan di Puskesmas Leksono 1 meliputi pelayanan


kesehatan Rawat Jalan dan persalinan 24 jam.

E. BATASAN OPERASIONAL

1. Definisi dari Upaya Kesehatan Perorangan ( UKP )


Setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau
masyarakat serta swasta untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan serta mencegah dan menyembuhkan penyakit juga
memulihkan kesehatan perorangan.

2. Rawat Jalan
Rawat jalan tingkat pertama adalah pelayanan kesehatan
perorangan yang meliputi observasi diagnosa pengobatan tanpa
tinggal di ruang rawat inap di sarana kesehatan strata pertama.
Rawat jalan di Puskesmas Leksono 1 memiliki beberapa unit
pelayanan, antara lain:
a. Loket Pendaftaran
b. Pelayanan kegawatdaruratan
c. Pelayanan Umum
d. Pelayanan Gigi
e. Pelayanan KIA
Pedoman Mutu Upaya Kesehatan Perorangan 7

f. Pelayanan KB
g. Pelayanan Pelayanan Anak
h. Pelayanan IMS
i. Pelayanan IVA
j. Pelayanan Klinik Gizi
k. Pelayanan Klinik Sanitasi
l. Laboratorium
m. Pelayanan Obat / Farmasi

3. Sistem Rujukan
Merupakan penyelenggaraan kesehatan yang mengatur pelimpahan
tugas dan tanggung jawab secara timbal balik, baik vertikal maupun
horizontal, maupun struktural dan fungsional terhadap kasus penyakit
atau permasalahan kesehatan. Puskesmas Leksono 1 mempunyai
kewajiban merujuk pasien yang memerlukan pelayanan diluar
kemampuan pelayanan puskesmas.

BAB. II
Pedoman Mutu Upaya Kesehatan Perorangan 8

STANDART KETENAGAAN UPAYA KESEHATAN PERORANGAN

Untuk menjalankan upaya kesehatan perorangan didukung oleh Dokter


umum, Paramedis, Bidan, Analis kesehatan, asisten apoteker, Tenaga Pelaksana
Gizi, Sanitarian dan tenaga non medis lainnya.

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia

1. Dokter umum

Adalah Dokter yang berwenang melakukan pelayanan terhadap


pasien mulai dari anamnesa, pemeriksaan fisik, membuat diagnosa
serta melakukan terapi juga melakukan suatu tindakan medis apabila
ada indikasi medis. Semua ini sesuai dengan standart kompetensi
yang dimiliki oleh seorang Dokter umum.

2. Paramedis

Adalah perawat dan atau perawat gigi yang diberi wewenang untuk
membantu dokter dalam memberikan pelayanan di pelayanan umum
dan pelayanan gigi.

Kewenangan tersebut di tuangkan dalam bentuk SK Pendelegasian


Wewenang yang di buat oleh puskesmas Leksono 1 dan di
tandatangani oleh Kepala Puskesmas.

3. Bidan

Adalah bidan yang diberi wewenang untuk membantu dokter dalam


memberikan pelayanan KIA – KB dan PELAYANAN ANAK.

Bidan juga dapat melakukan tindakan persalinan normal yang sesuai


dengan APN.

Kewenangan tersebut di tuangkan dalam bentuk SK Pendelegasian


Wewenang yang di buat oleh puskesmas Leksono 1 dan di
tandatangani oleh Kepala Puskesmas.

4. Analis Kesehatan

Adalah petugas yang bekerja di Laboratorium untuk melakukan


pemeriksaan Lab sebagai penunjang diagnosa dokter demi
membantu seseorang mencapai keadaan jasmani, dan jiwa yang
sejahtera.
Pedoman Mutu Upaya Kesehatan Perorangan 9

Seorang Analis harus memiliki ketrampilan dan tanggung jawab yang


tinggi dalam pemeriksaan sample. Hal ini berhubungan dengan
adanya resiko yang fatal jika terjadi kesalahan.

5. Asisten apoteker

Adalah Tenaga tekhnis kefarmasian .

6. Tenaga Pelaksana Gizi

Adalah petugas pelaksana gizi di puskesmas yang menangani upaya


perbaikan gizi dalam bentuk program gizi maupun pelayanan gizi di
rawat inap berupa menu sesuai dengan kebutuhan pasien yang di
rawat.

7. Sanitarian / Ahli Kesehatan Lingkungan

Adalah tenaga profesional di bidang kesehatan lingkungan yang


memberikan perhatian terhadap aspek kesehatan lingkungan air,
udara, tanah, makanan dan vektor penyakit pada kawasan
perumahan, tempat-tempat umum, tempat kerja dan industri.

8. Tenaga non medis

Adalah tenaga yang membantu perawat dalam melakukan asuhan


keperawatan.

9. Petugas Loket pendaftaran

Adalah petugas yang membantu administrasi yang ada di loket


pendaftaran mulai dari pendaftaran pasien hingga memasukkan
Rekam medik ke dalam sistem komputerisasi dalam hal ini SIK dan
P-care.

B. Distribusi Ketenagaan

SDM di puskesmas Leksono 1 berjumlah 30 orang dan sesuai


dengan struktur organisasi yang ada di puskesmas khusus nya UKP

NO JABATAN PENDIDIKAN JUMLAH

1 Dokter Umum S1 Kedokteran 1

2 Dokter Gigi S1 Kedokteran Gigi 1

3 Perawat Umum DIII Keperawatan 5


Pedoman Mutu Upaya Kesehatan Perorangan 10

4 Perawat Gigi DIII Kesehatan Gigi 1

5 Bidan DIII Kebidanan 12

6 Asisten Apoteker DIII Farmasi 1

7 Analisa Kesehatan DIII Analis Kesehatan 1

8 Gizi D I Gizi 1

9 Sanitarian S1 Kesehatan Masyarakat 1

10 Promkes S1 Kesehatan Masyarakat 1

11 Loket SMA 2

12 Petugas Kebersihan SMP 1

STRUKTUR ORGANISASI

KEPALA PUSKESMAS
LEKSONO 1

TATA USAHA PUSKESMAS PEMBANTU

UMUM DAN PERENCANAAN PUSTU


KEPEGAWAIAN DAN PENILAIAN JONGGOLSARI PUSTU
PACARMULYO

DATA DAN
PKD
KEUANGAN INFORMASI
6 PKD

UNIT 1 UNIT 2 UNIT 3 UNIT 4 UNIT 5 UNIT 6 UNIT 7

KIA/KB P2M KES.GIGI PERKES PPUPKM PENGOBAT INSTALASI


AN RJ FARMASI
MAS

GIZI IMUNISA LANSIA UKS/OR


SI

KESLING

LABORAT
Pedoman Mutu Upaya Kesehatan Perorangan 11

KESEHATAN
JIWA

KES.MATA

Puskesmas Leksono 1 dikepalai oleh seorang Kepala Puskesmas dengan


pendidikan S1 kedokteran Gigi. Adapun pendistribusian SDM di Upaya Kesehatan
Perorangan Puskesmas Leksono 1 adalah sebagai berikut:

1. PENANGGUNG JAWAB UKP (UPAYA KESEHATAN PERORANGAN)


Terbagi menjadi beberapa unit pelayanan yaitu :
a. Rawat Jalan
b. Penunjang Pelayanan

Tabel Distribusi SDM Penanggung Jawab UKP

No Jabatan Nama
1 Koordinator UKP dr Roosmanika
2 Penanggung jawab Pendaftaran Yusron
3 Penanggungjawab Kasir Susilowati
4 Penanggungjawab Pelayanan dr. Roosmanika
Umum
5 Penanggungjawab Ruang Tindakan Pipin Amanatun, AMK
6 Penanggungjawab KIA/KB Joram Ari Misgiana,SST
7 Penanggunjawab Pelayanan Anak Istiyarti,AMKeb
8 Penanggungjawab Persalinan Nur Walidaini,AMKeb
9 Penanggungjawab Laboratorium Heni Pramita Sari, AMd.AK
10 Penanggungjawab Pelayanan Gigi drg. Sri Sutjiati
11 Penanggungjawab Pelayanan Obat Sairan,AMAF
12 Penanggungjawab Prolanis Suci Nurhandayani,AMK
13 Penanggungjawab Sarana Yusron
Prasarana dan Kebersihan
14 Penanggungjawab Ambulan / Heru Eko N, AMK
Pusling
15 Penanggungjawab Pelayanan Susilowati
Pasien Keluarga Miskin
16 Penanggungjawab Gizi Sutrisno
Pedoman Mutu Upaya Kesehatan Perorangan 12

17 Penanggungjawab Pengelola Sri Redjeki, SKM


Limbah
18 Penanggungjawab administrasi dan Titik Sunarti
manajemen
19 Penanggungjawab keamanan Yusron
lingkungan

2. PENANGGUNG JAWAB RAWAT JALAN


Terbagi menjadi beberapa pelayanan yaitu :
a. Pelayanan Umum
b. Pelayanan Gigi
c. KIA-KB
d. Pelayanan Anak
e. Pelayanan konsultasi Gizi
f. Pelayanan IMS
g. Pelayanan klinik sanitasi

Tabel Distribusi SDM Penanggung jawab rawat jalan

No Jabatan Nama
1 Penanggung jawab pelayanan dr. Roosmanika
umum
2 Penanggungjawab pelayanan gigi drg. Sri Sutjiati
3 Penanggungjawab KIA-KB Joram Ari M, Sst
4 Penanggung Jawab Pelayanan Istiyarti Amd.Keb
Anak
5 Penanggungjawab Persalinan Nur Walidaini, Amd.Keb
6 Penanggungjawab Konsultasi Gizi Sutrisno
7 Penanggungjawab pelayanan IMS Suci Nurhandayani, Skep
8 Penanggungjawab klinik sanitasi Sri Redjeki, SKM

3. Penunjang Layanan
Pedoman Mutu Upaya Kesehatan Perorangan 13

Terbagi menjadi beberapa kegiatan yaitu :


a. Laboratorium
b. Kefarmasian

Tabel Distribusi SDM Penunjang layanan

No Jabatan Nama Petugas


1 Penanggungjawab Laboratorium Heni Pramita Sari, AMd.AK
2 Penanggungjawab Pelayanan Sairan, AMd.AF
Anak

C. JADWAL KEGIATAN
Pelayanan rawat jalan
Hari Senin – Kamis pukul 07.30 - 12.00 WIB
Hari Jumat pukul 07.30 - 10.00 WIB
Hari Sabtu pukul 07.30 - 11.00 WIB

BAB. III

STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruang Pelayanan Rawat Jalan

Pintu Keluar Pintu Masuk


L
Apotik o Ruang Tunggu Pasien
k
e
U
t
p
e
n
d S
a
ft Poli Cen
a PEL Poli Poli dan
Gud
Gud r Poli AYA Poli Poli Um Um a
ang
Poli Kasi ang a Gizi NA KIA KB um um Muli
LAB Far
Gigi r Bar N 1 2 a
mas n
ang AN (IM
i
AK S/
Pedoman Mutu Upaya Kesehatan Perorangan 14

B. Standart Fasilitas Peralatan Puskesmas Leksono 1


a. Ruangan Pemeriksaan Umum
1. Set Pemeriksaan Umum
- Baki logam tempat alat steril
- Buku Ishihara Tes
- Speculum telinga kecil
- Lampu senter untuk periksa / Pen light
- Metline
- Snellen chart 2 jenis (E Chart dan Alphabet Chart)
- Spekulum vagina kecil, sedang , besar
- Spekulum hidung dewasa
- Sphygmomanometer untuk dewasa
- Stetoskop untuk dewasa
- Sudip lidah logam / spatula lidah logam 12cm
- Sudip lidah logam / spatula lidah logam 16,5cm
- Tempat tidur periksa dan perlengkapan nya
- Termometer untuk dewasa
- Timbangan dewasa
- Timbangan untuk bayi
- Tonometer Schiotz
2. Bahan Habis Pakai
- Alkohol
- Povidone Iodine
- Kapas
- Kasa non steril
- Kasa steril
- Masker wajah
- Sabun tangan atau antiseptic
- Sarung tangan steril
- Sarung tangan non steril
3. Perlengkapan
- Bantal
- Wastafel
- Tisue bersih
- Kasur
Pedoman Mutu Upaya Kesehatan Perorangan 15

- Lampu spiritus
- Lemari alat
- Meja instrumen
- Alat pengukur tinggi badan
- Perlak
- Pispot
- Sarung bantal
- Sprei
- Selimut
- Sikat untuk membersihkan peralatan
- Stop watch
- Tempat sampah tertutup yang dilengkapi dengan
injakan pembuka penutup
4. Meubeler
- Kursi kerja
- Meja tulis
- Lemari arsip
- Lemari obat
- Kursi gigi satu set
5. Pencatatan dan Pelaporan
- Buku register pelayanan
- Formulir dan surat keterangan lain sesuai kebutuhan
pelayanan yang diberikan
- Formulir rujukan
- Kertas resep
- Surat keterangan sakit
- Surat keterangan sehat
- Laptop
b. Ruangan Tindakan dan Ruangan Gawat Darurat
1. Set Tindakan Medis / Gawat Darurat
- Baki logam tempat alat steril tertutup
- Corong telinga/ spekulum telinga ukuran kecil, sedang,
besar
- Doppler
- EKG
Pedoman Mutu Upaya Kesehatan Perorangan 16

- Guedel Airway (Oropharingeal Airway)


- Gunting bedah standar, lengkung
- Gunting bedah standar, lengkung, ujung tajam/tajam
- Gunting bedah standar, lengkung, ujung tajam/tumpul
- Gunting bedah standar, lengkung, ujung tumpul/tumpul
- Gunting bedah standar, lurus, ujung tumpul/tumpul
- Gunting bedah standar, lurus, ujung tajam/tajam
- Gunting bedah standar, lurus, ujung tajam/tumpul
- Gunting pembalut
- Gunting pembuka jahitan lurus
- Kait dan kuret serumen
- Kanula hidung anak
- Kanula hidung dewasa
- Klem arteri
- Klem / pemegang jarum jahit, 18cm (Mayo-Hegar)
- Korentang, lengkung, penjepit alat steril (23cm)
- Korentang, penjepit sponge
- Kursi roda
- Nebulizer
- Palu reflex
- Pinset anatomis
- Pinset bedah
- Pinset telinga
- Resusitator anak – anak dan sungkup
- Resusitator dewasa dan sungkup
- Semprit gliserin
- Skalpel, tangkai pisau bedah
- Spalk
- Spekulum hidung
- Sphygmomanometer untuk anak
- Sphygmomanometer untuk dewasa
- Stand lamp untuk tindakan
- Standar infus
- Stetoskop anak
- Stetoskop dewasa
Pedoman Mutu Upaya Kesehatan Perorangan 17

- Stetoskop janin / Laenac


- Sudip lidah logam / spatula lidah logam
- Tabung O2 dan regulator
- Tempat tidur periksa dan perlengkapan nya
- Termometer anak
- Termometer dewasa
- Timbangan anak dan dewasa
- Torniket karet
- Usungan (Brankar)
2. Bahan Habis Pakai
- Abocath / Wing Needle No. 20
- Abocath / Wing Needle No. 22
- Abocath / Wing Needle No. 24
- Abocath / Wing Needle No. 18
- Alkohol
- Anastesi topikal tetes mata
- Benang chromic cutgut
- Benang Silk
- Cairan desinfektan / Povidone Iodine
- Disposable syringe 1cc
- Disposable syringe 10cc
- Disposable syringe 2,5 – 3cc
- Disposable syringe 5cc
- Infus set / Intra vena set dewasa
- Infus set / Intra vena set anak
- Jarum jahit, lengkung, ½ lingkaran, penampang segitiga
- Jarum jahit, lengkung, ½ lingkaran, penampang bulat
- Jarum jahit, lengkung, 3/8 lingkaran, penampang
segitiga
- Jarum jahit, lengkung, 3/8 lingkaran, penampang bulat
- Kapas
- Kasa non sterile
- Kasa sterile
- Kateter foley ukuran 5-8 French
- Kateter karet no.10 (Nelaton)
Pedoman Mutu Upaya Kesehatan Perorangan 18

- Kateter karet no.12 (Nelaton)


- Kateter karet no.14 (Nelaton)
- Lubricant gel
- Masker wajah
- Sabun tangan atau antiseptik
- Sarung tangan non steril
- Sarung tangan steril
- Selang karet untuk anus
- Skalpel, mata pisau bedah besar dan kecil
- Verban elastic
- Water based gel untuk EKG dan Doppler
3. Perlengkapan
- Bak instrumen tertutup
- Bantal
- Celemek plastik
- Dorongan tabung oksigen dengan tali pengaman
- Duk bolong, sedang
- Kain balut segitiga (Mitella)
- Kasur
- Kotak penyimpan jarum bekas
- Lemari alat
- Lemari obat
- Mangkok untuk larutan
- Meja instrumen / alat
- Perlak plastic
- Pispot
- Sarung bantal
- Sprei
- Sikat tangan
- Sikat untuk membersihkan peralatan
- Stopwatch
- Tempat sampah tertutup yang dilengkapi dengan
injakan pembuka penutup
- Toples kapas / kasa steril
- Tromol kasa / kain steril 25x120mm
Pedoman Mutu Upaya Kesehatan Perorangan 19

- Waskom bengkok
- Waskom cekung
4. Meubelair
- Kursi kerja
- Lemari arsip
- Meja tulis
5. Pencatatan dan Pelaporan
- Buku register pelayanan
- Formulir surat keterangan lain sesuai kebutuhan
pelayan yang diberikan
- Formulir Informed Consent
- Formulir rujukan
- Kertas resep
- Surat keterangan sakit

BAB IV

TATA LAKSANA PELAYANAN

Tata cara penerimaan pasien yang akan berobat ke pelayanan rawat jalan
ataupun yang akan di rawat adalah sebagian dari sistem prosedur pelayanan
Puskesmas Leksono 1 wonosobo. Dapat dikatakan bahwa disinilah pelayanan
pertama kali yang diterima oleh seorang pasien saat tiba di Puskesmas, maka
tidaklah berlebihan bila di dalam tata cara penerimaan, seorang pasien
mendapatkan kesan baik ataupun tidak baik dari pelayanan yang diberikan. Tata
Pedoman Mutu Upaya Kesehatan Perorangan 20

cara melayani pasien dapat dinilai baik bilamana dilaksanakan oleh petugas
dengan sikap yang ramah, sopan, tertib dan penuh tanggung jawab.

A. Lingkup Kegiatan

Pelayanan kesehatan perorangan di Puskesmas Leksono 1 meliputi


berbagai kegiatan, diantara nya :

1. Pendaftaran pasien
2. Pelayanan terhadap pasien di masing-masing unit pelayanan
3. Pelayanan Penunjang
4. Pasien gawat darurat
5. Pasien persalinan
6. Sistem rujukan

B. Metode Pelayanan

Pelayanan kesehatan perorangan di Puskesmas Leksono 1 pada


umum nya dikerjakan secara TEAM WORK, dilakukan sesuai pemeriksaan
fisik pasien hingga di dapatkan diagnosa suatu penyakit dan dilakukan pula
asuhan keperawatan dan terdokumentasikan dengan baik.

C. Langkah Kegiatan
1. Pendaftaran pasien dan pelayanan di masing-masing unit pelayanan
Semua pasien yang datang ke puskesmas Leksono 1 baik itu pasien
umum atau pasien BPJS dilayani sesuai nomor urut antrian di loket
pendaftaran dan dibuatkan personal folder.
Setelah menerima rekam medik pasien dari bagian loket
pendaftaran, setelah terregister pasien siap untuk dilakukan
anamnesa, timbang BB, ukur suhu tubuh, dan tensimeter dan
selanjutnya pasien siap untuk di periksa dokter sesuai antrian.
Sedangkan pasien yang memerlukan pemeriksaan laboratorium
maka segera dibuatkan lembar permintaan pemeriksaan ke
laboratorium, setelah semua hasil laboratorium jadi, baru pasien siap
di periksa kembali oleh dokter.
Pedoman Mutu Upaya Kesehatan Perorangan 21

Setelah pasien menyelesaikan tahap pemeriksaan dokter selanjut


nya pasien menunggu didepan loket pelayanan obat untuk menerima
obat.

2. Pasien Gawat Darurat


Setelah pasien di periksa oleh dokter dan dinyatakan gawat, segera
dilakukan tindakan medis untuk menstabilisasi pasien, jika pasien
stabil, pasien diperbolehkan pulang atau pasien dirujuk ke pelayanan
tingkat lanjutan. Paramedis segera menyiapkan surat rujukan dan
mobil ambulans. Petugas administrasi memanggil keluarga pasien
untuk menyelesaikan administrasi.

3. Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi


Pelayanan untuk menanggulangi kasus-kasus kegawatdaruratan
obstetric neonatal yang ada di puskesmas yang meliputi segi :
Pelayanan obstetri, pemberian oksitosin parenteral, antibiotik
parenteral dan sedative parenteral, pengeluaran plasenta manual .
Pelayanan neonatal, resusitasi untuk bayi asfiksia, pemberian
antibiotik parenteral, pemberian antikonvulsan parenteral,
pelaksanaan thermal control untuk mencegah hipotermi dan
penanggulangan gangguan pemberian nutrisi.

4. Sistem Rujukan
Suatu sistem jaringan fasilitas pelayanan kesehatan yang
memungkinkan terjadi nya penyerahan tanggung jawab secara timbal
balik atas masalah yang timbul baik secara vertikal (komunikasi
antara unit yang sederajat) maupun horizontal (komunikasi inti yang
lebih tinggi ke unit yang lebih rendah) ke fasilitas pelayanan yang
lebih kompeten, terjangkau, rasional dan tidak dibatasi oleh wilayah
administrasi.
Tata laksana rujukan :
1. Internal antar petugas di satu puskesmas
2. Antara puskesmas pembantu dan puskesmas
3. Antara masyarakat dan puskesmas
4. Antara satu puskesmas dan puskesmas lainnya
5. Antara puskesmas dan rumah sakit atau fasilitas pelayanan
kesehatan lainnya
Pedoman Mutu Upaya Kesehatan Perorangan 22

BAB. V

LOGISTIK

Kebutuhan barang untuk pelayanan kesehatan perorangan mulai dari loket


pendaftaran, pelayanan umum, pelayanan gigi, pelayanan KIA dan PELAYANAN
ANAK, pelayanan gizi, pelayanan klinik sanitasi, pelayanan farmasi, pelayanan
Pedoman Mutu Upaya Kesehatan Perorangan 23

laboratorium, dan pelayanan klinik IMS semua dianggarkan pada DPA (draft
penggunaan anggaran) puskesmas yang dilakukan setiap akhir tahun.

Semua kebutuhan tersebut di rencanakan dan dituangkan dalam DPA,


dimana hasil perencanaan kebutuhan tersebut disampaikan pada saat pertemuan
minilokakarya yang dilakukan setiap bulan di Puskesmas Leksono 1.

Persediaan barang yang masih ada, disimpan oleh bendahara barang dan
bila ada barang yang keluar dicatat dan di dokumentasikan dengan baik oleh
bendahara barang.

BAB. VI

KESELAMATAN PASIEN

Puskesmas Leksono 1 Wonosobo melaksanakan tujuh langkah dalam


penerapan pasien SAFETY dengan baik.

1. Membangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien.


Pedoman Mutu Upaya Kesehatan Perorangan 24

Ciptakan kepemimpinan dan budaya yang terbuka dan adil.


Langkah penerapan:
A. Bagi puskesmas
 Pastikan puskesmas memiliki kebijakan yang menjabarkan
apa yang harus dilakukan staf segera setelah terjadi insiden,
bagaiman langkah-langkah pengumpulan fakta harus
dilakukan dan dukungan apa yang harus diberikan kepada
staf,pasien dan keluarga
 Pastikan puskesmas memiliki kebijakan yang menjabarkan
peran dan akuntabilitas individual bilamana ada insiden
 Tumbuhkan budaya pelaporan dan belajar dari insiden yang
terjadi di puskesmas
 Lakukan asesmen dengan menggunakan survey penilaian
keselamatan pasien
B. Bagi Tim
 Pastikan rekan sekerja merasa mampu untuk berbicara
mengenai kepedulian mereka dan berani melaporkan
bilamana ada insiden

2. Membangun komitmen dan fokus yang jelas tentang pasien safety.


Langkah penerapan:
A. Bagi puskesmas
 Pastikan ada yang bertanggungjawab atas Keselamatan
Pasien
 Identifikasi ditiap bagian puskesmas, orang-orang yang dapat
diandalkan untuk menjadi penggerak dalam gerakan
Keselamatan Pasien
 Prioritaskan Keselamatan Pasien dalam agenda rapat
puskesmas tiap 3 bulan
B. Bagi Tim
 Tumbuhkan sikap ksatria yang menghargai pelaporan insiden

3. Membangun sistem dan proses manajemen resiko serta melakukan


identifikasi dan penilaian terhadap potensial masalah.
Pedoman Mutu Upaya Kesehatan Perorangan 25

Di Puskesmas Leksono 1 terdapat hand wash di setiap ruangan, terdapat


pengaman karet disetiap turunan jalan untuk membawa pasien, hand rail di
kamar mandi.
Dalam upaya menjamin resiko klinis dan non klinis terdapat gerakan cuci
tangan oleh staf, tempat cuci tangan di setiap ruangan untuk mencegah
infeksi, petugas berkomitmen menggunakan alat pelindung diri seperti
sarung tangan dan masker, penempatan pasien yang berpotensi menulari
penyakit dengan ditempatkan di ruang isolasi, menilai kondisi pola kuman di
ruang pelayanan dan laboratorium setiap enam bulan sekali, pengecekan
kualitas air dan limbah hal ini diperkuat dengan pernyataan Depkes (2006)
dalam langkah keselamatan pasien yang dapat dilakukan rumah sakit
adalah menelaah kembali struktur dan proses yang menjamin risiko klinis
dan non klinis mencakup pasien safety. Usaha puskesmas dalam
meminimalisir risiko klinis dan non klinis akan mengurangi dampak yang
mungkin terjadi akibat resiko tersebut kepada pasien.

4. Membangun sistim pelaporan.


Langkah penerapan :
A. Bagi puskesmas
 Membuat laporan insiden meliputi KTD, KNC, KTC, KPC
B. Bagi Tim
 Memberikan semangat kepada rekan sekerja untuk secara
aktif melaporkan setiap insiden yang terjadi dan insiden yang
telah dicegah tetapi tetap terjadi juga.

5. Melibatkan dan berkomunikasi dengan pasien.


Langkah penerapan :
A. Bagi puskesmas
 Pastikan pasien dan keluarga mereka mendapat informasi
yang benar dan jelas bilamana terjadi insiden
 Berikan dukungan, pelatihan dan dorongan semangat kepada
paramedis agar selalu terbuka kepada pasien dan
keluarganya
B. Bagi Tim
 Pastikan Tim menghargai dan mendukung keterlibatan pasien
dan keluarganya bila telah terjadi insiden
Pedoman Mutu Upaya Kesehatan Perorangan 26

 Prioritaskan pemberitahuan kepada pasien dan keluarga


bilamana terjadi insiden, dan segera berikan kepada mereka
informasi yang jelas dan benar secara tepat
 Pastikan, segera setelah kejadian, tim menunjukkan empati
kepada pasien dan keluarganya
6. Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien dengan
melakukan analisis akar masalah.
Langkah penerapan :
A. Bagi puskesmas
 Pastikan karyawan puskesmas yang terkait telah terlatih untuk
melakukan kajian insiden secara tepat, yang dapat digunakan untuk
mengidentifikasi penyebab
 Kembangkan kebijakan yang menjabarkan dengan jelas kriteria
pelaksanaan Analisis Akar Masalah (Root Cause Analysis/RCA) atau
Failure Modes and Effects Analysis (FMEA) atau metode analisis
lain, yang harus mencakup semua insiden yang telah terjadi dan
minimum satu kali per tahun untuk proses resiko tinggi
B. Bagi Tim
 Diskusikan dalam tim pengalaman dari hasil analisis insiden

7. Mencegah cedera melalui implementasi sistim keselamatan pasien dengan


menggunakan informasi yang ada.
Langkah penerapan :
A. Bagi puskesmas
 Gunakan informasi yang benar dan jelas yang diperoleh dari
sistem pelaporan, asesmen resiko, kajian insiden, dan audit
serta analisis, untuk menentukan solusi setempat
 Lakukan asesmen resiko untuk setiap perubahan yang
direncanakan
 Sosialisasikan solusi yang dikembangkan oleh KKPRS –
PERSI
 Beri umpan balik kepada karyawan tentang setiap tindakan
yang diambil atas insiden yang dilaporkan
B. Bagi Tim
 Libatkan tim dalam mengembangkan berbagai cara untuk
membuat asuhan pasien menjadi lebih baik dan lebih aman
Pedoman Mutu Upaya Kesehatan Perorangan 27

 Pastikan tim menerima umpan balik atas setiap tindak lanjut


tentang insiden yang dilaporkan

BAB. VII

KESELAMATAN KERJA

Keselamatan kerja adalah suatu kondisi dalam pekerjaan yang sehat dan
aman baik itu bagi pekerja nya, instansi nya maupun bagi masyarakat dan
lingkungan disekitar tempat kerja tersebut.
Pedoman Mutu Upaya Kesehatan Perorangan 28

Mengacu pada pengertian tersebut aka diharapkan setiap petugas medis


maupun non medis dapat menerapkan sistem keselamatan kerja diantara nya:

1. Tersedianya APD (Alat pelindung Diri) yang memenuhi standart serta dapat
menggunakan nya dengan benar baik itu masker, penutup kepala, sarung
tangan, skoret/apron, kacamata, pelindung kaki dan sebagainya.
2. Tersedianya tempat pembuangan sampah yang dibedakan infeksius dan
non infeksius serta terdapatnya tempat khusus untuk pembuangan jarum
ataupun spuit bekas.
3. Aturan untuk tidak melakukan recuping jarum suntik setelah dipakai ke
pasien.
4. Setiap petugas medis menganggap bahwa setiap pasien dapat menularkan
penyakit sehingga unsur keselamatan kerja dapat terus dilaksanakan.

BAB. VIII

PENGENDALIAN MUTU

Di puskesmas Leksono 1 pengendalian mutu yaitu dengan memperhatikan,


memantau,dan menilai kriteria dan standar yang diasumsikan dan berlaku sesuai
Pedoman Mutu Upaya Kesehatan Perorangan 29

dengan aspek struktur, proses, dan hasil pelayanan kesehatan perseorangan


tersebut.

Indikator adalah fenomena yang dapat diukur. Indikator mutu asuhan


kesehatan atau pelayanan kesehatan dapat mengacu pada indikator yang relevan
berkaitan dengan struktur, proses dan outcomes. Sebagai contoh,

Indikator struktur : bagaimana dengan tenaga kesehatan profesional,


anggaran biaya yang tersedia untuk operasional, perlengkapan dan peralatan
kedokteran termasuk obat-obatan, dan metode atau standar operasional masing-
masing unit pelaksana?

Indikator proses : memberikan petunjuk tentang pelaksaaan kegiatan


kesehatan, prosedur, asuhan yang ditempuh oleh tenaga kesehatan dalam
menajalankan tugasnya, apakah telah sesuai dengan prosedur, diagnosa,
pengobatan dan penanganan seperti yang seharusnya sesuai standar?

BAB IX

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dengan tersusunnya pedoman mutu upaya kesehatan perorangan,


diharapkan dapat meningkatkan mutu kinerja, sesuai dengan standar mutu
Pedoman Mutu Upaya Kesehatan Perorangan 30

pelayanan, pelanggan diharapkan akan merasa nyaman dan merasa puas


dengan pelayanan di Puskesmas Leksono 1

B. SARAN
Kepada semua pelaksana upaya kesehatan ibu dan anak
Puskesmas Leksono 1 agar :
1. Tetap meningkatkan kinerja dan mutu upaya kesehatan;
2. Tetap memberikan pelayanan paripurna dengan menjunjung tinggi
tata nilai dan budaya kerja 5S (senyum, salam, sapa, sopan dan
santun);
3. Tetap menjaga keselamatan dan kenyamanan pelanggan.

Anda mungkin juga menyukai