Anda di halaman 1dari 52

-

ii

BUPATI GARUT

PROVINSI JAWA BARAT

PERATURAN BUPATI GARUT

NOMOR 1406 TAHUN 2015

TENTANG

STANDAR PELAYANAN MINIMAL PADA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS

PUSKESMAS DTP DAN NON DTP DENGAN STATUS POLA PENGELOLAAN

KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH PENUH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI GARUT,

Menimbang : a . bahwa berdasarkan Keputusan Bupati Garut Nomor

445/Kep.857-0rg/2013 tentang Penetapan Unit Pelaksana

Teknis Dinas Puskesmas Tarogong (DTP) Dengan Status Pola

Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Dacrah Penuh

dan Kcputusan Bupati Garut Nomor 060/Kep.517-0rg/2015

tcntang Penetapan Unit Pelaksana Tecknis Dinas Puskesmas

DTP dan Non DTP serta Unit Pelaksana Teknis Dinas

Laboratorium Keschatan Dacrah scbagai Unit Kerja yang

Menerapkan Status Pola Pengelolaan Keuangan Badan

Layanan Umum Daerah Penuh, ditetapkan Unit Pelaksana

Teknis Dinas Puskesmas DTP dan Non DTP sebagai unit kerja

di lingkungan Dinas Keschatan Kabupaten Garut yang telah

menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Baden Layanan

Umum Daerah (PPK-BLUD] Penuh;

b. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 55 Peraturan

Me nteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang

Pedoman Teknis Pengelolaan Badan Layanan Umum Daerah,

perlu menyusun standar pclayanan minimal pada UPTD

Puskesmas DTP dan Non DTP di lingkungan Dinas Keschatan

Kabupaten Garut yang mencrapkan status Pola Pengelolaan

Keuangan Badan Layanan Umum Dacrah Penuh;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan scbagaimana dimaksud

dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan

Bupati tentang Standar Pelayanan Minimal Unit Pelaksana

Teknis Dinas Puskcsmas DTP dan Non DTP dcngan Status

Pola Pengelolaan Keuangan Badan _Layanan Umum Daerah

Penuh;
2

Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang

Pembentukan Dacrah-dacrah Kabupaten Dalam Lingkungan

Provinsi Jawa Barat (Berita Negara Tahun 1950)

sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 4

Tahun 1968 tentang Pembentukan Kabupaten Purwakarta

dan Kabupaten Subang dengan Mengubah Undang-Undang

Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah

Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Jawa Barat

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968

Nomor 3 1 , Tambahan Lembaran Negara Republik indoncsia

Nomor 2851);

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tcntang

Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi,

Kolusi dan Nepotisme [Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 3851);

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003

Nomor 47, Tambahan Lcmbaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4286);

4. Undang-Undang Nomor l Tahun 2004 tentang

Perbcndaharaan Negara (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan

Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4400);

6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan

Lcmbaran Negara Republik Indonesia Nomor 4 4 2 1 ] ;

7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan

Dacrah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

Nomor 126, Tambahan Lcmbaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4438);

8. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009

Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5063);

9. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5234];

10. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil

Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014

Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik indoncsia

Nomor 5494];
3

1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Dacrah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5587] sebagaimana telah

bcberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang

Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Dacrah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5679;

12. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang

Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4502) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Pemerintah Nomor 74 fahun 2012 tentang Perubahan Atas

Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 ten,tang

Pengclolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 17I,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5340);

1 3. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang

Pengelolaan Keuangan Dacrah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang

Pedoman Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan

Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005

Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4585];

15. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tcntang

Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyclcnggaraan

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4594);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang

Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,

Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah

Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4737};

17. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang

Organisasi Perangkat Dacrah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4741];

18. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang

Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008

Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4 8 1 5 );
4

19. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2014 tentang Sistem

Informasi Keschatan (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2014 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5542);

20. Peraturan Meteri Dalam Ncgeri Nomor 13 Tahun 2006

tcntang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

scbagaimana tclah bcbcrapa kali diubah, terakhir dengan

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011

tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Mentcri Dalam

Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Dacrah (Berita Negara Republik Indonesia

Tahun 2 0 1 1 Nomor 3 10 ) ;

2 1 . Peroturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007

tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat

Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 56 Tahun 2010 tentang Perubahan

Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007

tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat

Dacrah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010

Nomor 537);

22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007

tcentang Pedoman Tecknis Pengclolaan Keuangan Badan

Layanan Umum Daerah;

23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2007

tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pencapaian Standar

Pelayanan Minimal;

24. Peraturan Menteri Keschatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang

Pusat Kesehatan Masyarakat [Berita Negara Republik

Indonesia tahun 2014 Nor1or 1676);

25. Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 14 Tahun 2008

tentang Urusan Pcmerintah Daerah Kabupatcn Garut

(Lembaran Daerah Kabupaten Garut Tahun 2008 Nomor 27);

26. Peraturan Daerah Kabupaten Garut Noraor 19 Tahun 2008

tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah

(Lembaran Daerah Kabupaten Garut Tahun 2008 Nomor 34);

27. Peraturan Dacrah Kabupaten Garut Nomor 22 Tahun 2008

tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Sckretariat

Daerah dan Sckretariat Dewan Perwakilan Rakyat Dacrah

Kabupaten Garut (Lembaran Dacrah Kabupaten Garut

Tahun 2008 Nomor 37) sebagaimana telah bcberapa kali

diubah, tcrakhir dengan Peraturan Dacrah Kabupaten Garut

Nomor 8 Tahun 2014 tentang Perubahan Kedua Atas

Peraturan Dacrah Kabupaten Garut Nomor 22 Tahun 2008

tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Sckretariat

Dacrah dan Sckretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Kabupaten Garut (Lembaran Daerah Kabupaten Garut

Tahun 2014 Nomor 8J;


5

28. Peraturan Daerah Kabupaten Oarut Nomor 23 Tahun 2008

tentang Pembcntukan dan Susunan Organisasi Dinas

Dacrah Kabupaten Garut (Lembaran Dacrah Kabupaten

Garut Tahun 2008 Nomor 38) sebagaimana telah beberapa

kali diubah, terakhir dengan Peraturan Dacrah Kabupaten

Garut Nomor 9 Tahun 2014 tentang Perubahan Ketiga Atas

Peraturan Dacrah Kabupaten Garut Nomor 23 Tahun 2008

tcntang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas

Dacrah Kabupaten Garut (Lembaran Dacrah Kabupaten

Garut Tahun 2014 Nomor 9);

29. Peraturan Bupati Garut Nomor 199 Tahun 2012 tentang

Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Dinas pada Dinas

Daerah dan Unit Pelaksana Teknis pada Lembaga Teknis

Dacrah Kabupaten Garut [Berita Daerah Kabupaten Garut

Tahun 2012 Nomor 28) sebagaimana telah beberapa kali

diubah, terakhir dengan Peraturan Bupati Garut Nomor 983

Tahun 2015 tentang Perubahan Kcempat Atas Peraturan

Bupati Garut Nomor 199 Tahun 2012 tentang Pembentukan

Unit Pelaksana Teknis Dinas pada Dinas Daerah dan Unit

Pelaksana Teknis pada Lembaga Teknis Daerah Kabupaten

Garut (Berita Dacrah Kabupaten Garut Tahun 2015

Nomor 29);

Memperhatikan : I. Kcputusan Bupati Garut Nomor 445/Ke€p.857-0rg/2013

tentang Penetapan Unit Pelaksana Teknis Dinas Puskcsmas

Tarogong (DTP) Dengan Status Pola Pengclolaan Keuangan

Badan Layanan Umum Dacrah Penuh;

2. Keputusan Bupati Garut Nomor 060/Kep.517-0rg/2015

tentang Penetapan Unit Pelaksana Teknis Dinas Puskesmas

DTP dan Non DTP serta Unit Pelaksana Teknis Dinas

Laboratorium Kesehatan Daerah sebagai Unit Kerja yang

Menerapkan Status Pola Pengelolaan Keuangan Badan

Layanan Umum Daerah Penuh;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan PERATURAN BUPATI TENTANG STANDAR PELAYANAN

MINIMAL PADA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS

PUSKESMAS DTP DAN NON DTP DENGAN STATUS POLA

PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM

DAERAH PENUH.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:

I. Dacrah adalah Kabupaten Garut.

2. Pemerintahan Dacrah adalah penyclenggara urusan pemerintahan oleh

Pemerintah Daerah dan Dewan perwakilan Rakyat Daerah menurut asas

otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi yang seluas-luasnya

dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia scbagaimana

dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

1945.
6

3. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur penyelenggara

pemerintahan dacrah yang mcmimpin pclasanaan urusan pemerintahan yang

menjadi kewenangan daerah otonom.

4. Bupati adalah Bupati Garut.

5. Sekretaris Daerah adalah Sckretaris Daerah Kabupaten Garut.

6. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Kepala Dacrah dalam

penyelenggaraan pemerintahan daerah yang terdiri dari Sekretariat Daerah,

Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Dinas Daerah, Lembaga Teknis

Daerah, Kecamatan dan Kelurahan.

7. Dinas Keschatan yang sclanjutnya discbut Dinas adalah Dinas Kcschatan

Kabupaten Garut.

8. Kcpala Dinas Keschatan yang selanjutnya disebut Kepala Dinas adalah Kepala

Dinas Kcschatan Kabupaten Garut.

9. Unit Pelaksana Teknis Dacrah yang selanjutnya disingkat UPTD adalah unsur

Pelaksana Teknis Daerah pada Dinas Daerah.

10. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah

fasilitas pelayanan keschatan yang menyelenggarakan upaya keschatan

masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama dengan lebih

mengutamakan upaya promotif preventif untuk mencapai derajat kesehatan

masyarakat yang sctinggi-tingginya diwilayah kerjanya.

1. Badan Layanan Umum Dacrah yang sclanjutnya discbut BLUD adalah

Organisasi Perangkat Dacrah atau Unit Kerja pada Organisasi Perangkat

Daerah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kcpada masyarakat

bcrupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan

mcncari keuntungan, dan dalam mclakukan kcgiatannya didasarkan pada

prinsip cfisiensi dan produktivitas.

12. Pola Pengelolaan Keuangan BLUD yang sclanjutnya discbut PPK BLUD adalah

pola pengelolaan keuangan yang memberikan fleksibilitas berupa keleluasaan

untuk menerapkan praktik-praktik bisnis yang schat untuk meningkatkan

pelayanan kepada masyarakat dalam rangka mcmajukan kescjahteraan umum

dan mencerdaskan kehidupan bangsa, scbagai pengecualian dari ketentuan

pengelolaaan keuangan daerah pada umumnya.

13. Kepala UPTD Puskesmas yang selanjutnya discbut Kcpala adalah Kepala UPTD

Puskesmas Kabupaten Garut.

14. Standar Pelayanan Minimal yang selanjutnya disingkat SPM adalah ketentuan

tentang jeni s dan mutu pelayanan keschatan yang merupakan urusan wajib

dacrah yang berhak dipcrolch sctiap warga secara minimal.

15. Pelayanan Dasar adalah jenis pelayanan publik yang mendasar dan mutlak

untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam kchidupan sosial, ckonomi

dan pemerintahan.

16. Indikator Standar Pelayanan Minimal yang selanjutnya disingkat Indikator

SPM adalah tolak ukur prestasi kuantitatif dan kualitatif yang digunakan

untuk menggambarkan besaran sasaran yang hendak dipenuhi dalam

pcncapaian suatu SPM tertentu, berupa masukan, proses, ckonomi dan

pemerintahan.

17. Target Tahunan adalah nilai presentasc pcncapaian kinerja pada tahun yang

bersangkutan.
-
7

BAB II

MAKSUD, TUJUAN DAN FUNGSI

Pasal 2

(I) Maksud ditetapkannya SPM UPTD Puskesmas adalah scbagai acuan dalam

melaksanakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang berkaitan

dengan pelayanan dasar.

(2) Tujuan ditetapkannya SPM UPTD Puskesmas adalah:

a. meningkatkan akses dan kualitas pelayanan keschatan kepada


masyarakat;

b. untuk menjamin hak masyarakat dalam menerima pclayanan dasar yang

dilaksanakan oleh UPTD Puskesmas; dan

c. mcningkatkan cfisiensi dan cfcktivitas pclayanan keschatan.

(3) Fungsi SPM UPTD Puskesmas scbagai:

a. alat untuk mcnjamin tercapainya kondisi rata-rata minimal yang harus

dicapai UPTD Puskcsmas scbagai penyedia pelayanar cschatan kcpada

masyarakat;

b. tolak ukur untuk mengukur kinerja penyelecnggaraan urusan wajib dacrah

berkaitan dengan pelayanan keschatan kepada masyarakat;

c. dasar penentuan belanja publik dengan prioritas utama pelayanan

kesehatan kepada masyarakat berbasis anggaran kinerja; dan

d. alat monitoring dan evaluasi dalam pelaksanaan urusan wajib bidang

keschatan di UPTD Puskesmas.

Pasal 3

(1) Dalam penyusunan SPM scbagaimana dimaksud dalam Pasal 2, harus

memenuhi persyaratan:

a. faktor pada jenis pelayanan;

b. terukur;

c. dapat dicapai,

d. relevan dan dapat diandalkan; dan

c. tcpat waktu.

(2) Fokus pada jenis pclayanan scbagaimana dimaksud pada ayat (I) huruf a,

mengutamakan kegiatan yang menunjang terwujudnya tugas pokok dan fungsi

UPTD Puskesmas

(3) Terukur scbagaimana dimaksud pada ayat (I] huruf b, mcrupakan kegiatan

yang pencapaiannya dapat dinilai scsuai dengan standar yang tclah

ditetapkan.

(4) Dapat dicapai scbagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, merupakan

kcgiatan nyata, dapat dihitung tingkat pencapaiannya, rasional, scsuai

kemampuan dan tingkat kemanfaatannya.

(5] Relevan dan dapat diandalkan sebagaimana dimaksud pada ayat (1] huruf d,

mcrupakan kcgiatan yang scjalan, bcrkaitan dan dapat dipcrcaya untuk

menunjang tugas pokok dan fungsi UPTD Puskesmas.

(6] Tepat waktu scbagaimana dimaksud pada ayat (l) huruf e, merupakan

kesesuaian jadwal dan kegiatan pelayanan yang telah ditetapkan.


8

BAB III

PENYELENGGARAAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL PUSKESMAS

Pasal 4

(1) UPTD Puskesmas menyelenggarakan pelayanan keschatan kepada masyarakat

yang berkaitan dengan pelayanan dasar.

(2) Ruang lingkup pclayanan keschatan yang dilaksanakan oleh UPTD Puskesmas

adalah sebagai berikut:

a. pelayanan UKM Esensial dan Keperawatan Kesehatan Masyarakat, yang

meliputi:

I. pelayanan promosi keschatan dan UKS;

2 . pe l a y an an keschatan lingkungan;

3. pelayanan KIA-KB yang bersifat UKM;

4. pelayanan gizi yang bcrsifat UKM;

5. pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit; dan

6. pclayanan kcpcrawatan kcschatan masyarakat.

b. pelayanan UKM Pengembangan, yang meliputi:

I. pelayanan kesehatan jiwa;

2. pelayanan kesehatan gigi masyarakat;

3. pelayanan kesehatan tradisional komplementer;

4. pelayanan kesehatan olahraga;

5. pclayanan keschatan indera;

6. pclayanan keschatan lansia;

7. pclayanan keschatan kerja; dan

8. pclayanan keschatan lainnya.

c. pclayanan UKP, Kefarmasian, dan Laboratorium, yang mcliputi:

I. pelayanan pemeriksaan umum;

2. pclayanan keschatan gigi dan mulut;

3. pclayanan KIA-KB yang bersifat UKP dan persalinan;

4. pelayanan gawat darurat;

5. pelayanan gizi klinik;

6. playanan rawat inap/PONED;

7 p e l a y an a n kefarmasian; dan

8. pelayanan laboratorium/penunjang diagnosa.

d. pelayanan Jaringan Pelayanan Puskesmas dan Jejaring Fasilitas

Pelayanan Keschatan, yang meliputi:

I. puskesmas pembantu;

2. puskesmas keliling;

3. bidan desa; dan

4. jejaring fasilitas pelayanan kesehatan.

(3) Uraian SPM dengan jenis layanan scbagaimana dimaksud pada ayat (2),

tercantum dalam Lampiran I dan Lampiran II Peraturan Bupati ini yang

merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.


-
9

BAB IV

PELAKSANAAN

Pasal 5

SPM sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 merupakan acuan dalam perencanaan

program pencapaian target UPTD Puskesmas.

BAB V

PENGEMBANGAN KAPASITAS

Pasal 6

(I) Pemerintah Kabupaten memfasilitasi penyelenggaraan pelayanan keschatan

sesuai SPM dan mekanisme kerja sama antar lembaga pemerintah lainnya.

[2) Fasilitas pclayanan keschatan scbagaimana dimaksud pada ayat (l], adalah

dalam bentuk pemberian standar tcknis, pedoman, bimbingan tcknis, dan

pclatihan yang meliputi:

a. perhitungan kebutuhan pelayanan kesehatan sesuai SPM;

b. penyusunan rencana kerja dan standar kinerja pencapaian target SPM;

c. penilaian pengukuran kinerja; dan

d. penyusunan laporan kincrja dalam penyelenggaraan pemenuhan SPM

bidang kesehatan.

BAB VI

PENGAWASAN DAN PELAPORAN

Pasal 7

(I) Kepala UPTD Puskesmas melaksanakan pengawasan dalam penyelenggaraan

pclayanan keschatan di UPTD Puskcsmas scsuai SPM.

(2) Kcpala UPTD Puskesmas menyampaikan laporan pencapaian kinerja

pelayanan UPTD Puskesmas sesuai SPM kepada Bupati melalui Dinas.

Pasal 8

(I] Bupati melaksanakan pengawasan dalam penyelenggaraan pelayanan

keschatan sesuai SPM di UPTD Puskesmas.

(2) Kcpala Dinas melaporkan pelaksanaan SPM kepada Bupati paling sedikit

l (satu) kali dalam l (satu) tahun.

BAB VII

PEMBIAYAAN

Pasal 9

Sumber pembiayaan pelaksanaan penyelenggaraan pelayanan keschatan UTD

Puskesmas untuk mencapai target sesuai SPM, dibebankan pada Anggaran

Pendapatan dan Belanja UPTD Puskesmas.


10

BAB VIII

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 10

Hal-hal lain yang bclum diatur dalam Peraturan Bupati ini sepanjang

mengenai teknis pelaksanaan diatur oleh Pimpinan BLUD/Kepala UPTD Puskesmas

berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 11

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan

Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Garut.

Ditetapkan di Garut

pada tanggal 31 - 12 - 2015

B U P A T I GARUT,

t t d

RUDY GUNAWAN

Diundangkan di Garut

pada tanggal 31 - 1 2 - 2015

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN GARUT,

t t d

I M A N A L I R A H M A N

BERITA DAERAH KABUPATEN GARUT

TAHUN 2015 NOMOR 40


-
LAMPIRAN I

PERATURAN BUPATI GARUT

NOMOR 1406 TAHUN 2015

TANGGAL 31 - 12 - 2 0 1 5

INDIKATOR DAN TARGET SPM

1. Indikator dan Target Pelayanan Upaya Kesehatan Masyarakat Eensial dan

Keperawatan Kesehatan Masyurakat

BATAS WAKTU PENCAPAIAN (TAHUN)y

NO JENI6 PELAYANAN INDIKATOR 6TAN DAR --


2016 2017 2018 2019 2020

1 Pela nan Prom oi a. cakupan ekolah 40% 40% 45% 50% 55%% 60%

Keehatan dan UKS ber.PHBS

b cakupa institusi 80% 60% 70% 80% 90% 100%

esehat an

ber-PHBS

c. cakupan PHBS 65% 50% 559% 70% 75% 80%

tatanan rmah

tang8a

d. cakupan 100% 100% 100% 100 100% 100%

penjaringan

keschatan siswa SD

atau setingkat

2 Pelaynan a. cakupan rumah 87% 75% 78% 8I% 84% 87%

Kee hat an ehat

Lingleungan

b. cakupan air bersih 92% 80% 83% 86% 89% 92%

e. cakupan kakus/ 87% 75% 78% 81% $4% 87%

jamban keluanga

d cakupan 87% 75% 78% 81% 84% 879%

pengolahan

sampah

e. cakupan Sarana 63% 51% 4% 57% 60% 63%

Pengolah an Air

Limbah (SPAL)

r. cakupan tempat 90% 79% 82% 85% 88% 90%

umum yang
memenuhi

persyaratan

kesehatan

3 Pelaynan KIA-KB cakupan 95% 96% 97% 98% 99% 97%



yang berifut UKM unjungan bu

Hamil K-4

b. caku pan 90% 91% 92% 93% 94% 92%

pertolongan

per«alinan oleh

ten#ga kesehatan

yang merilili

ompetenat

kebidanan

c cakupan 90% 91% 92% 93% 94% 92%

pelayanan nifa

d. cakupan neonatu 80% 81% 82% 83% 82% 82%

dengan komplikai

yang ditangani

e cakupan 90% 91% 92% 93% 92% 92%

kunjungan bayi
2

BATAS WAKTU PENCAPAIAN (TAHUN)

NO JENIS PELAYANAN IN DIKATOR 8TANDAR

2016 2017 2018 2019 2020

f
. cakupan pelayann 90% 91% 92% 93% 92% 92%

anakc balita

8 umwersal child 100% 95% 100% 100% 100% 100%

mmunza to (Uc1
Dess

h. cakupan peserta 70% 71% 100% 100% 100% 100%

KB Aktif

4 Pela nan Gui d cakcupan Perberia.n 100% 100% 100% 100% 100% 100%

yang berifat UK.M Makoanan

Pendamping AS

pada anal ta

6-24 bulan

keluaurga mnislain

b ca pan balita gi 100% 100% 100% 100% 100% 100%

burule mendapat

perawatan

s Pelan a. penyelidikan 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Pencegahon dan epidemolog dan

Pengendain penanggulangan

Pen ylit kejadian luar biaa

(KLB)

b penertan paien 90% 90% 90% 90% 90% 90%

TB BTA Poitif

c. peneman 10% 12% 14% 16% 18% 20%

penderita diare

d peneruan 100% 100% 100% 100% 100% 100%

pendenita

pneumonia BaLita

pendenita DBD 100% 100% 100% 100% 100% 100%



yang ditargani

Pelayann a. capan keluarga 80% 50% 559% 60% 70% 80%


• rawan dibin
Keperwatan

Kechat«.

Mayra.lat

b cakupan keluarga 100% 70% 75% 80% 90% 100%

rawan selea

dibinn

2. Indikator dan Target Pelayanan Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan

BATAS WAKTU PENCAPAIAN (TAHUN]

NO JENIS PELAYANAN INDIKAT


OR 6TAN DAR

2016 2017 2018 2019 2020

detelesi dini 20% 5% 5% 10% 10% 10%


1 Pela ynun cau pan

Keehatan Jlwa 8angguan kesehaten

jiwa

cakupan pembinan 60% 40% 50% 60% 60% 60%


2 Pelnun

Kee hat.an 0ii paya kesehatan gg


Myart di mayerakat
3

BATAS WAKTU PENCAPALAN (TAHUN)

NO JENIS PELAYANAN IN DIKATOR 8TAN DAR

2016 2017 2018 2019 2020

3 Pel syn.an cakupan pembuaan 13% 10% 15% 20% 25% 30%
Kee htu upaya kenehatdun

rad
idol tradironed

Koar pl«renter

44 Pelyan.n caupan perbina.an 100% 60% 70% 80% 90% 100%


Keehat kelornpok olahraga

Ola
hr.ga

5 Pelanan calupan penangaan 100% 60% 70% 80% 90% 100%

Kee hatan ldera penyakit katar ak

6 Pelayanon caupan kesehatan 70% 50% 55% 60% 65% 70%

Kechtn Lamia usia lanut

7 Pela anon cakcupan pembinaan 100% 60% 70% 80% 90% 100%

Kee hatan Kerja pos paya esehatan

kerja (UKK]

3. Indikator dan Target Pelayanan Upaya Kesehatan Perorangan, Kefarmasian,

dan Laboratoriur

BATAS WARKTU PENCAPALAN (TAHUN)

No JENIS PELAYANAN INDIKATOR 8TAN DAR

2016 2017 2018 2019 2020

1 Pela yan a. cakupan rawat 15% 15% 15% 15% 15% 15%

Peserilean jalan

Un tr

b. pemberi pelayanan 80% 60% 65% 709% 80% 80%

medis (dokter dan

dokter gisil

C waktu tung 5 menit 15' 1s' 15' 15 15

pelayanan rawat

jala.n

d. waktu tung.g 20 merit 20° 20' 20' 20' 20'

pelayanan

Manarjemen

Terpadu Balita

Sakit [MTBS]

e. registrai paten

dan catatan medik

1 la 5 memit s' s' s s 5

pendaftar an

pasien

2) laa waktu 10merit 10' 10' 10 10' 10'

pencarian

re
am medis

3) kelengkapan 100% 100% 100% 100% 100% 100%

informed

consent pada

tindakan medi

yang

dilakukan.

,. epa.an pein 90% 70% 80% 85% 90% 90%

ratio penam baan 2 . 1 2. 2 . 1 2 . 1 2 2 : 1


2 Pela.nan a.

pencabutan '
Kee hat Gigi dan dan

Malut 8iei
-
4

BATAS WAKTU PENCAPAIAN (TAHUN]

NO JENIS PELAYANAN IN DIKATOR 8TAN DAR

2016 2017 2018 2019 2020

b. lama waktu

pelayanau

kesehat an giei dan

mulut:

1J perawatan 1o menit 10' 10' 10' 10' 10'

21 pencabutan 30 merit 30 30' 5o' 30' 30'

3) scaling 60 merit 60' 60' 60' 60' 60'

curatag 0 menit 10' 10' 10' 10 10


4

5) pencabutar 10 menit 1o' 10' 10' 10 10

eulung

6) penamn balan 30 menit 30' 30 30' 30 30°

permanen

pengobatan 10 merit 10' 10' 10' Io0' 10'


7
oral

3 Pelayo.aen KLA-KB a. pendaftaran 5 merit 5 s' s' s' 5'

yang berlfat UKP

dat peradbrau b. perenikdean Ante 10 merit 10' 10' 10' 10' 10'

Natal Care (ANC)

c pemeniksaan Post 15 menit 15 15 15' 15° 15

Natal Care (PNC)

d. pemeriksaan 10 merit 10' 10' 10' 10' 10'

Manajemen

Terpadu Bayi Muda

(MTBMJ

e. pelayanan Io menit 10' 10' 10' 1o' 1o'

munisast

f pelayanan KB Io menit 10' 10' 10' 10' 10

suntile

8 perasangan KB 15 menit 15° 15° 15' 15' 15

rnplant

h. pencabutan KB 30 merit 30' 30' 3o' 30' 30'

implant

,
. pernasang an KB 30 merit 30' 30 30' 30' 30'

IUD

pencabutn KB IUD 15 menit 15' 15' 15' 15 15'


J

k. pemeriksaan USG 10 menit 10' 10' 10' 10' 10'

4 Gaw.at waktu tanggap 5 merit 5' 5 5 5 5'


Pela.n

Darurat pelayanan

b keratian pasien « 0% 0% 0% 0% 0% 0%

24 jam

waktu tung8t 30 Merit 30' 30' 30' 30' 30'


5 Pelayuan ii

KHatke konseling gin

waketu taunggap 5 menit 5' 5' 5' 5' 5'


Pelay%nan Rawat
• ' Pelayanan
lap / PONED
5

BATAS WAKTU PENCAPAIAN (TAHUN]

NO JENIS PELA'YANAN IN DIKATOR 8TAN DAR

2016 2017 2018 2019 2020

b penanganan 100% 100% 100% 100% 100% 100%

rujukan

c. bed occupancu rate 80% 80% 80% 80% 80% 80%

(BOR

d. rata-rata han rawat « 4 hani « 4 tu rf « l u f f «4bar an «4ht

.. penanganan 100% 100% 100% 100% 100% 100%

rujukan

t. vat dokter per I lali I kali I kadr I kalr I kal I kalr

ha

kejadian pulang <5% <5% < 5% « 5% « 5% « 5%


8

paa

7 Pelayanon ketersedian obat 90% 90% 90% 90% 90%


• 90%

Kefarmada.n «estuaui kebutuhan

b. etersedan obat 80% 80% 80% 80% 80% 80%

esuei Fornea

c. ketersediaan obat 80% 80% 80% 80% 80% 80%

generik

d penggunaan obat 80% 80% 80% 80% 80% 80%

generik

tidak adanya obat 80% 80% 80% 80% 80% 80%



hilang, rusak dan

adaluarsa

f. waktu tungg 10 merit 10 10' 10' 10' 10'

pe!ayanan obat jadi

waktu tunggu 25 menit 25 25° 25 25 25


8

pelayanan obat

racilan

h tidal adanya 100% 100% 100% 100% 100% 100%

kejadian kesalahan

perberian obat

I pelayanan 10% 10% 10% 10% 10% 10%

informasi obat

kepada pasien

m. rekontitusi sirup 100% 100% 100% 100% 100% 100%

kering

pelynan t. durasi waktu


• Laboratoriura / pemenikaa

Pen unjang pesimen

Diagnose laboratoriur

ederhana

golongan dar ah 5 memit 5' 5' 5' 5 5'


1

pr
haematologi 15 menit 15 15' 15' ., 15'
2
rutin

haematologi 60 merit 60' 60' 60 60' 60


3
lengkap

kiria darah 30 merit 30' 30 30' 30' 30'


4

test narkoba 30 renit 30' 30' 30' 30 30'


5
6

BATAS WAKTU PENCAPAIAN (TAHUN]

NO JENI6 PELA YANAN INDIKATOR 8TAN DAR

2016 2017 2018 2019 2020

6] immunologi 30 ment 30' 30' 30 30' 30'

gula dar ah 5 merit 5' 5' 5' 5' 5s'


7
ewaktu

8y pesiren 45 menit 45' 45' 45' 45 45'

sputum

9] urine rutin 30 menit 30' 30' 30' 30 30

10 pp test 5±enit 5' 5' 5 5' 5'

11 feases rutnn 30 merit 30' 30 30° 30' 30'

b. pemeriksaan EKG 15 menit 15° 15' 15' e


.,
15°

c. perneikaa 30 merit 30° 30' 30' 30' 30

radiologi

4. Indikator dan Target Pelayanan Jaringan Pelayanan Puskesmas dan Jejaring

Fasilitas Pelayanan Kesehatan

BATAS WAKTU PENCAPAIAN (TAHUN]

No JENI8 PELA'YANAN IN DIKATOR 8TAN DAR

2016 2017 2018 2019 2020

1 Peen waketu pelayanan 100% 60% 70% 80% 90% 100%

Pen baa tu

2 Pukm tu Ke ltling jangkatan pelayanan 100% 80% 85% 90% 95% 100%

puskesmas keliling

3 Bidung Dea Ketersediaan bidan di 100% 90% 95% 100% 100% 100%

dea

44 Jejaring Fatlita cakupan pelaporan 100% 90% 100% 100% 100% 100%

Pel ynun jej«ring fasilita

Kesehtn kesehatan

B U P A T I GARUT,

t t d

RUDY GUNAWAN
-
LAMPIRAN II

PERATURAN BUPATI GARUT

NOMOR 1406 TAHUN 2015

TANGGAL 3 1 - 1 2 - 2015

URAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL

A. UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT ESENSIAL DAN KEPERAWATAN

KESEHATAN MASYARAKAT

1 . Pelayanan Promosi Kesehatan dan UKS

a) Calrupan Sekolah yang Mempromosikan Perilakru Hidup Bersih dan

Sehat (PHBS) di Tatanan Sekolah

judul cakupan sekolah ber-Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

(PHBS]

dimensi mutu perilaku schat

tujuan tergambarkannya kemampuan sekolah yang menerapkar

perilaku hidup bersih dan sehat

definisi operasional cakupan sekolah ber-Penilaku Hidup Bersih dan Sehat

(PHBS] adalah jumlah sckolah yang menerapkan Perilaku

Hidup Bersih dan Schat (PHBS] sebagai bagian dari

pembelajaran dan upaya peningkatan kesechatan siswa

termasuk masyarakat disckolah dengan klasifikasi

pratama, madya dan utama sesuai kem am puannya

frekuensi pengumpulan setahun sekali

data

periode analisa setahun sekahi

numerator jumlah sekolah yang mempromosikan dan melakukan

Perilakcu Hidup Bersih Schat (PHBSJ di tat anan sckolah

denominator semua sekolah yang ada di wilayah kerja

sum ber data Sistem Informasi Keschatan Derah (SIKDA) dan laporan

sekolah melalui UKS

target 40%

langkah kegiatan pendataan sekolah, sosiahisasi, pelaksanaan, pem binaan,

pem antau an

penanggung jawab Petugas Promkes dan UKS

b) Cakupan Institusi Kesehatan ber-Perilalru Hidup Bersih dan Sehat

(PHBS)

judul cakupan institusi keschatan ber-Perilaku Hidup Ber sih

dan Sehat (PHBS]

dimensi mutu perilaku schat

tujuan tergambarkannya institusi kesehatan yang menerapan

perilaku hidup bersih dan schat

definisi operasional cakupan sekolah ber-Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

(PHBS) adalah jumlah sekolah yang menerapkan Perilaku

Hidup Bersih dan Schat (PHBS) sebagai bagian dari

pembelajaran dan upaya peningkatan keschatan siswa

termasuk masyarakat disckolah dengan klasifikasi

pratama, madya dan utam scsuai kerm am puannya

frekuensi pengumpulan setahun sekali

data

periodc analisa sctahun sckali


2

numerator jumlah sekolah yang mempromosikan dan melakukan

Perilaku Hidup Bersih dan Schat (PHBS] di tatanan

sekolah

denominator semua sekolah yang ada diwilayah kerja

sum ber data sikda dan laporan sekolah melalui UKS

target 40%

langkah kegiatan pendataan sekolah, sosialisasi, pelaksanaan, pem bin aan,

pemantau an

penanggung jawab Petugas Promkes dan UKS

c) Calrupan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat [PHBS] Tatanan Rumah

Tangga

judul cakupan Perilaku Hidup Bersih dan Schat (PHBS] tatanan

rum ah tangga

dimensi mutu perilaku sehat

fufuan tergambarkannya kemampuan puskesmas dalam

mendorong pemberdayaan masyarakat menerapkan

perilaku hidup bersih dan sehat

definisi operasional cakupan Perilaku Hidup Bersih dan Schat (PHBS] tatanan

rumah tangga adalah sekumpulan perilaku yang

dilakukan dengan kesadaran dan berdasarkan hasil

pem belajaran dalam upaya meningkatkan derajat

keschat.an masyarakat secara mandiri

frekuensi pengumpulan setahun sekali

data

periode analisa setahun sekali

Numerator jumlah kumulatif keluarga yang mempraktekan Perilaku

Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

denormin at or jumlah seluruh keluarga yang ada

sumber data Sistem Informasi Keschatan Daerah (SIKDA) dan laporan

bulanan promosi keschat an

target 65 %

langkah kegiatan pendat«an RT ber-Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

(PHBS], analisa data, pembinaan, monitoring dan evaluasi

penanggung jawab Petugas Promkes dan program terkait

d) Calrupan Penjaringan Kesehatun Siswa SD dan Setingkat

judul cakupan penjaringan keschatan siswa SD dan setingkat

dimensi mutu akses pelayanan keschatan, efektifitas pelayanan

keschatan dan kesinam bungan

tujuan I. meningkatkan derajat kesehatan peserta didik secara

optimal

2. terdeteksinya scara dini masalah kesehatan peserta

didik

3. tertanganinya pcserta didik yang bermasalah dalam

keschatan

4. tersedianya data atau informasi untuk menilai

perkembangan keschatan peserta didik

• penyusun program/perencanaan, pelaksanan,

pemantau an dan evaluasi program UKS

frekuensi pengumpulan (satu} kali dalam I (satu) tahun ajaran siswa

data di kelas l
J

periode analisa (satu) kali dalam I (satu] tahun ajaran di kelas l

numerator jumlah murid kelas I dan setingkat yang diperiksa

kesehatannya oleh tenaga kesehatan atau tenaga terlatih

(guru UKS/dokter kecil] di satu wilayah kerja pada kurun

tertentu

denominat or jumlah murid kelas 1 SD dan setingkat di I (satu] wilayah

kerja pada kurun waktu yang sama

sumber data l. catatan dan pelaporan hasil penjaringan kesehatan

2. data UpTp Pendidikan dan KUA Kecam atan

target 100%

langkah kegiatan l. pendataan

2. pemeliharaan UKS KIT, UKGS KIT

3. pembinaan petugas pelaksana penjaringan, guru UKS

dan dokter kecil

penanggung jawab Koordinator UKS

frekuensi pengum pulan (satu) keahi dalaumn (satu] tahun ajar an sisowa

data di kelas l

2. Upaya Kesehatan Lingungan

a) Calrupan Rumah Sehat

judul cakupan rumah schat

dimensi mutu kualitas rumah schat SeSu a stand ar

Undang-Undang/Permenkes

tujuan diketahuinya rumah yang memenuhi syarat kesehatan

definisi operasional rumah yang memenuhi kriteria minimal adalah akses air

minum, akses jam ban sehat, lantai, ventilasi, dan

pencahayaan (Permenkes No. 1077/Per'V/Menkes/201l

tentang Pedoman Penychatan Udara Dalam Ruang

Rum ah) yang dihitung kumulatif

frekuensi pengum pulan 3 (tiga) bulan sekali

data

periode analisa setahun sekali

numerator jumlah rumah schat yang ada pada wilayah kerja pada

keurun waktu tertentu

denominator jumlah rumah schat yang di survei/di data/di inspeksi

sanitasi di I (satu] wilayah kerja pada kurun waktu yang

8an a

sum ber data dari hail survei atau laporan Fuskesm as

target 100%

langkah kegiatan penentuan titik rumah schat yang di survei pada

lunjungan rumah, pengkajian, analisa dan tindak lanjut

penanggeung jawa.b Petugas Sanitarian

b) Calrupan Air Bersih

judul cakupan air bersih

dimensi mutu kualitas sanitasi dasar dipermukim an

tujuan diketahuinya kualitas sanitasi dasar di lingkungan

permukiman
4

definisi operasional air minum yang terlindung meliputi air ledeng (keran),

keran umum, hydrant umum, terminal air, penampungan

ir
a hujan (PAH) atau mata air dan sumur terlindung,

sum ur bor atau sumur pompa, yang jaraknya minimal

1o0 meter dari pembuangan kotoran, penampungan

im bah, dan pembuangan sam pah. Tidak termasuk air

kemasan, air dari penjual keliling, air yang dijual melalui

tanki, air sumur dan mata air tidak terlindung

prekuensi pengumpulan 3 (tiga) bulan sekali

data

periode analisa setahun sekali

numerator jumlah sarana air yang ada pada wilayah kerpa pada

kurun waktu tertentu

denominator jumlah sarana air yang di survei/di data/di inspeksi

sanitasi di I (satu) wilayah kerja pada kurun waktu yang

8at a

surber data dari hail survei atau laporan Puskesmas

target 100%

langkah kegiatan penentuan titik sarana air yang di survei pada kunjungan

sarana air bersih, pcngkcajian, analisa dan tindax lanjut,

erta pemeriksan labor at orium keualitas air

penanggng jawab Petugas Sanitarian

c) Cakrupan Kakrus/Jamban Keluarga

judul cakupan kakus/jam ban keluarga

dim ensi mutu kuahitas sanitasi dasar di permukiman

tujun diketahuinya kuahitas sanitasi dasear di lingungan

permuiman

definisi operasional fasilitas pembuangan tinja (jam ban) yang digunakan

sendiri atau bersama, yang efektif untuk memtutus mata

rantai penularan penyalit sesuai Permenkes No 3 Tahun

2014 dilengkapi dengan, tanki septik (septic tank)/Sistem

Pengolahan Air Limbah (SPAL), dengan kloset Ieher angsa

atau tidak leher angsa yang tertutup dan pembuangan

akhir tidak mencemari sum ber air /tan ah

frekuensi pengum pulan 3 (tiga) bulan sekali

data

periode analisa setahun sekali

numerator jumlah jam ban sehat yang ada pada wilayah kerja pada

kurun waktu tertentu

denominator jumlah jam ban schat yang di survei/di data/di inspeksi

sanitasi di satu wilayah kerja pada urn waktu yang

samn a

sumber data deri hail survei atau laporan Puskesmas

target 100%

langkah kegiatan penentuan titik jam ban sehat yang di survei pada

kunjungan rumah, pengkajian, anadis dan tindak lanjut

penanggung jawab Petugas Sanitarian

d) Cakupan Pengolahan Sampah

judul cakupan pengolahan sam pah

dimensi mutu kualitas sanitasi dasar dipermukimant

Tujuan diketahuinya kualitas sanitasi dasuar di Lirgkungan

perm ukiman
5

definisi operasional pengolahan sampah adalah snatu upaya mengelola

sam pa.h bauk orgamik maupun non organik yang berasal

dari sam pah domestik atau non domestik untuk dikelola

lebih lanjut

prckuensi pengumpulan 3 (tiga) bulan sekali

data

periode analisa setahun sekali

numerator jumlah Tempat Pembuangan Sampah Siementara (TPsy

yang ada pada wilayah kerja pada kurun waktu tertentu

denominator jumlah Tempat Permbuangan Sar pah Sementara (TPSJ

yang di survei/di data /di inspeksi sanitasi di I (satu)

wilayah kerja pada kurun waktu yang sama

umber data dari hail survei atau laporan Puskesmas

target 90%

langkah kegiatan penentuan titik Tem pat Perm buangan Sam pah Sementar a

(TPs] yang di survei pada kunjungan rumah, pengkajian,

nalisa dan tindak lanjut

penanggng jawab Petugas Sanitarian

e) Cakrupan Sarana Pengolahan Air Limbah (SPAL)

judul sarana pengolahan air limbah (SPALJ

dimensi mutu kualitas sanitasi dasar dipermukim an

tujuan diketahuinya kualitas sanitasi dasar di hingkungan

permukim an

definisi operasion al sarana pengolahan air lim bah adalah suatu kontruksi

tempat penampungan lirbah domestik yang dioah

supaya tidak mencemari lingkungan atau tidak terjadi

pencemaran terhadap air baku dan tanah

prekuensi pengumpulan 3 (tiga) bulan sekali

data

periode analisa setahun sckali

numerator jumlah SPAL yang ada pada wilayah kerja pada kurun

waktu tertentu

denominat or jumah SPAL yang di survei/di data/di inspeksi sanitasi

di satu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama

sum ber data dari hail survei atau laporan Puskesmas

target 80%

langkah kegiatan penentuan titik SPAL yang di survei pada kunjunan

rumah, pengkajian, analisa dan tindak lanjut

penangguns jawab Petugas Sanitarian

f) Target/Sasaran Cakrupan Tempat Umum yang Sesuai Persyaratan

Kesehatan

judul cakupan tempat umum Vang dibina keschatan

lingkungan

dimensi mutu kualitas

fuju an meningkatkannya kuahitas keschat an lingkangan

di tempat tempat umum

definisi operasional tempat-tempat mum yang dibinn adalah fasilitas

pelayanan keschatan tingkat pertama (praktik bidan,

dokter, klinik dan Puskesmas beserta jaringannya


6

freluensi pengum pulan I (satu) tahun I (satu] kali di wilayah kerja

data

periode analisa I (satu) tahun I (satu) kali

numerator jumlah tem pat-tempat umum yang telah sesuai dengan

ayarat keschatan lingkungan di satu wilayah kerja dalam

kurun waktu tertentu

denominator jumlah seluruh tempat-tempat umum yang ada

di I (satu] wilayah kerja dalam kurun waktu yang sam a

umber data hasil pembinaan ispcksi tempat-tempat umum

target 90%

langkah kegiatan penentuan tempat-tempat umum yang akan dibina,

pcm binaan keschatan lingkungan tempat-tempat umum,

analisis, rencana tindak lanjut

penangguns jawab Sanitarian P


u skesm as

3. Pelayanan KIA-KB yang bersifat UKM

a) Cakrupan K4 Ibu Hamil (Burail)

judul cakupan kunjungan ibu hamil K-4

dimensi mutu kesclam at an dan kontinuitas

tujuan agar ter pant au

definisi operasion al cakupan kunjungan ibu hamil K-4 adalah cakupan ibu

hamil yang telah memperolch pelayanan antenatal sesuai

dengan standar paling sedikit 4 (em pat] kali di I (satu)

wilayah kerja pada kurun waktu tertentu

frekuensi pengumpulan srtiap bulan

data

periode analisa etiap bulan

numerator jumlah ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan

antenatal scsuai standar, paling sedikit [empat) kali

di I (satu) wilayah kerja pada kurun waktu tertentu

denominator jumlah sasaran ibu hail di satu wilayah kerja dalam

kurun waktu yang sama

sumber data Sistem Informasi Keschatan Dacrah (SIKDA) (LB3),

Kohort ibu, dan pWS KIA

target 96%

langkah kegiatan I. pengadaan buku KIA (dengan Stiker 4K]

2.pendataan ibu hamil

3. pelayanan antenatal sesuai standar

4. kunjungan rumah bagi yang DO

5. pembuatan kantong persalinan

6. pelatihan KIP/K

7. pencatatan dan pelaporan

8. supervisi, monitoring dan evaluasi (WS KIA, analisis

manajemen KIA)

penanggng jawab Penanggong Jawab KIA, Bidan Koordinator KIA, dan

Bidan Desa
7

b] Calrupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan yang

Mermiliki Kompetensi

judul cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga keschat an

yang memilili kompetensi kebidanan

dimensi mutu keselam atan dan kontinuitas

tujuan agar terpantau am an dan sclam at

definisi operasion al cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan

yang memiliki kompetensi kebidanan adalah ibu ber salin

yang mendapat pertolongan persalinan oleh tenaga

keschatan yang memiliki kompetensi kebidanan

di I (satu] wilayah kerja pada kurun waktu tertentu

frckuensi pengumpulan setiap bulan

data

periode an alisa sectiap bulan

numerator jumlah ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga kesehatan

di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu

denominator jumlah scluruh sasaran ibu bersalin di satu wilayah kerja

dalam kurun waktu yang sama

sum ber data Sistem Informasi Keschatan Daer ah [SIKDA]

target 90%

langkah kegiatan I. kemitraan bidan - dukun

• perencanaan persalinan dan penanganan komplikasi

(P4K)

3. pelayanan persalinan

4. penyediaan/penggantian peralatan per salinan (bidan

KIT

5. pelatihan /magang (APNy

6. supervisi, monitoring dan evaluasi (PWS KIA, analisis

manajcmcn program KIA)

penanggng jawab Penanggng jawab KIA, Bidan Koordinator KIA, dan Bidan

Desa

c) Calrupan Pelayanan Nifas

judul cakupan pelayanan nifas

dimensi mutu keselamatan dan kontinuitas

tujun «gar terpant au

definisi operasional cakupan pelayanan nifas adalah pelayanan pada ibu dan

neonatal pada masa 6 [enam) jam sam pai 42 [em pat

puluh dua] hari pac persalinan sesuai st andar

frekuensi pengumpulan sctiap bulan

data

period analisa sctiap bulan

numerator jumlah ibu nifas yang telah memperoleh 3 kali pelayanan

nifas sesui standar di I (satu) wilayah kerja pada kurun

waktu tertentu

denominator jumlah seluruh ibu nifas di satu wilayah kerja dalam

kurun waktu yang sama

umber data Sistem Informasi Kesehatan Daerah [SIKDA) (LB3),

Kohort ibu, dan PWS KIA

target 96%
8

langkah kegiatan l. pelayanan nifas sesuai standar [ibu dan neonatus)

2. pelayanan KB pasca persalinan

3. pelatihan/mnagang klinis kesehatan maternal daan

neonatal

4. pelayanan rujukan nifas

5. unjungan rumah bagi yang DO

6. pencatatan dan pclaporan

7. supervisi, monitoring dan Evaluasi (WS KIA, analisis

manajcmen program KIA)

penangsung jawab Penanggung jawab KIA, Bidan Koordinator KIA, dan

Bidan Deso

d) Cakrupan Neonatus Dengan Komplikasi yang Ditangani

judul cakupan neonatus dengan kom plikasi yang ditangani

dimensi mutu keselamatan dan kontinuitas

tujuan agar terpantau dan segera diatasi

definisi operasional cakupan neonatus dengan kom plikasi yang ditangani

adalah neonatus dengan komplikasi di I (satu) wilayah

kerja pada kurun waktu tertentu yang ditangani scsuai

dengan standar oleh tenaga kesrehatan terlatih di seluruh

pelayanan kesehatan

frekuensi pengumpulan setiap bulan

data

periode analisa setiap bulan

numerator jumlah neonatus dengan komplikasi yang tertanani dari

I (satu) wilayah kerja di sarana pelayan an keschat an

denominator neonatus dengan korpliksi yang ada dengan perkiraan

15% (lima belas persen) dari bayi baru lahir di I (satu]

wilayah kerja pada kurun waktu yang sama di sarana

pclayanan keschatan

sumber data Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA) dan lapor an

pelaksanaan audit maternal dan neonatal

target 65%

langkah kegiatan I. deteksi dini ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas

kom plikasi

2. pelayanan keschatan pasca persalinan untuk ibu dan

neonatal sesuai standar

3. penyediaan sarana, peralatan, laboratorium obat

esensial yang memadai dan transpor

4. pelatihan manajcmen BBLR bagi bidan, manajemen

asfiksia bayi baru lahir, MTBS, PONED bagi Tim

Puskesm as

5. pelaksanuan PONED

6. pemantauan untuk asuhan tindak lanut bag

neonatus yang dirujuk

7, pencatatan dan pelaporan

8. pemantaun pasca pelatihan dan evaluasi

• pelaksanaan dan pemantapan AMP

10. rujukan pasien, tenaga medis dan spesim en

penangsung jawab Penanggung jawab KIA, Bidan Koordinator KIA, dan

Bidan Dcsa
9

e] Calrupan Kunjungan Bayi

judul cakupan kunjungan Bayi

dimensi mutu akses pelayanan keschatan, efektifitas pelayanan

eschatan dan kesinam bungan

tujuan • meningkatkan akses bayi terhadap prlayanan

keschatan dasar

2. mengetahui sedini mungkin bila terdapat kelainan

schingga cepat mendapatkan pertolongan,

pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit

definisi operasional cakupan kunjungan bayi adalah cakupan bayi yang

memperolch pelayanan keschatan scsuai standar oleh

dokter, bidan, dan perawat yang memihili ompetensi

klinis keschatan paling sedikit 4 (empat) kali di sat u

wilayah kerja pada kurun waktu tertentu

Catatan:

I. bayi adalah anak bcrumur 29 h ar i - I 1 bulan

2. cakupan kunjungan bayi adalah cakupan kunjungan

bayi umur 29 h ari - 1 1 bulan di sarana pelayanan

kesehatan (Polindes, Pustu, Puskesmas, rumah

bersalin dan rumah sakit) maupun di rumah,

posyandu, tempat penitipan anak, panti asuhan dan

scbagain ya melalui kunjungan petugas

3. setiap bayi memperoleh pelayanan kesehatan minimal

4 (empat) kali yaitu satu kali pada umur 29 hari-3

bulan, I kali pada umur 3-6 bulan, I kali pada umur

6-9 bulan dan I (satu) kahi pada umur 9-12 bulan

4 pelayanan keschatan mcliputi pemberian im unisasi

dasar (BCG, DPT/HB 1-3, Polio 1-4, Carpak),

Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kem bang

(sDIDT) bayi dan penyuluhan perawatan keschatan

bayi [(meliputi: konseling ASI cksklusif, pemberian

makanan pendamping ASI sejak usia 6 bulan,

perawatan dan tanda bahaya bayi sakit ssuai MTBS,

pemantauan pertumbuhan danu pemberian vitamin A

kapsul biru pada usia 6 - I 1 bulan)

freluensi pengumpulan setiap bulan

data

periode anahisa setiap bulan

numerator jumlah bayi yang memperolch pelayanan keschatan

sesuai standar, paling sedikit 4 (empat) kahi di I (satu)

wilayah kerja pada kurun waktu tertentu

denominator seluruh bayi lahir hidup di satu wilayah kerja dalam

kurun waktu tertentu

sum ber data kohort bayi, lapor an kunjungan bayi

target 90%

langkah kegiatan I. peningkatan kompetensi klinis keschatan bayi

meliputi SDIDTK dan MTBS/MTBM MTS

2. pemantauan paska sosialisasi teknis SDIDTK dan

kalakarya MTBS/MTBM

3. pelayanan keschatan bayi sesuai standar di fasilit as

keschatan

4. pelayanan rujukan

5. pembahasan audit kematian dan kesakitan bayi

6. pelayanan kunjungan rumah bagi yang tidak datang

ke fasilitas kesehat an

penanggng jawab Bidan Koordinator KIA, Koordinator SDIDTK dan

Koordinator MTBS/MTBM
10

f) Cakrupan Pelayanan Anal Balita

judul cakupan pclayanan anak bahita

dimensi mutu akses pelayanan kesehatan, efektifitas pelayanan

keschatan dan kesinam bungan

tuju an l. meningkatkan aksecs anak balita terhadap pelayanan

keschatan dasr

2. mengetahui sedini mungkin bila terdapat kclain an

schingga cepat mendapatkan pertolongan,

pemeliharaan keschatan dan pencegahan penyakit

definisi operasional cakupan pelayanan anak balita adalah anak balita

( l 2 - 5 9 bulan) yang memperoleh pelayanan pemantauan

pertumbuhan dan perkembangan.

cat atan.

I. anak balita adalah anak berumur 12-59 bulan

2. setiap anak umur 12-59 bulan memperoleh

pelayanan pemantauan pertumbuhan setiap

bulan, minimal 8 kali dalam setahun tercatat

di Kohort anak balita, Buku KIA/KMS, atau

buku pencatatan dan pelaporan lainnya

• pemantauan pertumbuhan dan perkembangan setiap

anak usia 12-59 Bulan dilaksnakan melalui

pelayanan SDIDTK minimal 2 kahi pertahun (setiap 6

bulan) dan tercatat pada Kohort Anak Balita atau

pencatatan pelaporan lainnya

4. suplementasi Vitamin A dosis tinggi (200.000 IU)

diberikan pada anak umur 12-59 bulan 2 kali

pertahun (bulan Februari dan gustus]

frekuensi pengumpulan setiap bulan

data

periode analisa setiap bulan

numerator jumlah anak balita (12-59 bulan) yang memperoleh

pelayanan pemantauan pertumbuhan minimal

8 (delapan) kali di I (satu) wilayah kerja pada kurun

tertentu

denominator jumlah seluruh anak balita (12-59 bulan) di I (satu)

wilayah kerja dalam urun waktu tertentu

umber data kohort balita, laporan pelayanan anakx balit.a

target 85%

langkah kegiatan I. pendataan sasaran anak usia 12-59 bulan

2. pemantauan pertumbuhan anak usia 12-59 bu!an

minimal 8 (delapan)] kali dalam setahun

3. pemantauan perkembangan anak usia 12-59 Bulan

minimal tiap 6 (enam) bulan sekali

4. melakukan intervensi bila dijumpai ganggu an

pertumbuhan dan kelainan perkem bangan

5. melakukan rujukan bila tidak ada perbaikan setelah

dilakukan intervensi

6. penyediaan skrining KIT SDIDTK

7. distribusi vitamin A dosis tinggi (200.000 iu] sesuai

sasaurau.n

8. penggunaan form ulir pendukung pencatat an

pelaporan

9. monitoring dan evaluasi

penanggung jawab Bidan Kordinator KIA, Koordinator SDIDTK dan

Koordinator MTBS/MTBM
11

g) Pelayanan Imunisasi, Universal Child Immunization (UCI) Desa

Judu Universal Child Immunization (UCI) Desa

dimensi mutu perlindungan keschatan

fujuan terlindunginya anak dari PD3I (penyakit yang dapat

dicegah dengan imunisasi) dalam komunitas Desa

definisi operasion al suatu kcadaan tercapainya imunisasi dasar lengkap pada

semua bayi (usia dibawah satu tahun] atau dim ana 2

85% dari jumlah bayi yang ada disuatu Desa sudab

mendapat imunisasi dasar lengkap, yang terdiri dari

BCG, Polio 4, DPT HB Hib 3 dan campak

frekuensi pengmpulan setiap bulan

data

periode analisa setiap bulan

numerator jumlah bayi yang diimunisasi masing-masing antigen

BCG, Polio 4, DPT HB Hib 3 dan campak

denominator jumlah sasaran baryi disuatu desa salarn satu tahun

berjalan

sum ber data buku catatan imunisesi

target 100%

langkah kegiatan pendataan sasaran, mnenyusun jadwal ioumisasi,

persiapan logistik imunisasi, pelayanan imunisusi,

pencatatan, pelaporan dan evaluasi PWS

penanggung jawab Koordinator Im unisasi

hj Cakupan Peserta KB AItif

Judul cakupan peserta KB Aktif

dimensi mutu akses terhadap kesehatan

tujuan meningkatnya kualitas keschatan ibu

definisi operasion al cakupan peserta KB aktif adalah jumlah peserta K aktif

dibandingkan dengan jumlah Pasangan Usia Subur (PUS)

di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu

frckuensi pengumpulan sectiap bulan

data

periode anali sa setiap bulan

numerator jum lah Pasangan Usia Subur (PUS) yang menggunakan

kontrasepsi di satu wilayah kerja pada kurun waktu

tertentu

denominator jumlah seluruh Pasangan Usia Subur (PUS) di I (satu)

wilayah kerja dalam kurun waktu yang sama

sum ber data Sistem Informasi Keschatan Darrah (SIKDA]

target 100%

langkah kegiatan • pendataan sasaran Pasangan Usia Subur [PUS]

2. konseling KB untuk Pasangan Usia Subur (PUS)

3. pelayanan kontrssepsi sesuai standar

4. pengadaan Alat dan Obat Kontrascpsi (Alokon)

5. pelatihan klinis pelayanan kontras¢psi

terkini/contraceptive technical update

6. pelatihan peningkatan kinerja pelayanan KI

7. pelatihan penggunaan Alat Bantu Pengam bilan

Keputusan (ABPK) Ber-KB

8. penguatan sistem informasi pelayanan KB

9. supervisi, monitoring dan evaluasi

penangsung jawab Pemegang Program KB


12

4. Pelayanan Gizi yang bersifat UKM

a) Cakrupan Pemberian Malranan Pendamping ASI pada Anak

Usia 6-24 bulan Keluarga Miskin

judul cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada

nak usia 6-24 Bulan keluarga miskin

dimensi mutu efektifitas pelayanan keschatan dan kesin m


a bun gan

pelayanan

tujuan memenuhi kebutuhan gizi yang tidak dapat dipenuhi oleh

ASL

definisi operasional Cakeupan pemberian makanan pendam ping ASI pada

anakc usin 6- 24 bulan keluarga miskin adala.h pemberian

makcanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan

dari keluarga miskin selama 90 (sembilan puluh) hari

frekuensi pengumpulan set~ap bulan

data

periode analisa setiap bulan

numerator jumlah anak usia 6-24 bulan dari Galin yang maendapat

MP-ASI di I (satu) wilayah kerja pada kurun waktu

tertentu

denominator jumlah seluruh anak usia 6-24 bulan dari Gakin di satu

wilayah kerja dalam kurun waktu yang sam a

sumber data laporan Khusus MP.ASI, LB3.SIKDA

target 100%

langlah kegiatan • pendatuan sasaran

2. melaksanakan konscling menyusui

3. distribusi sampai ke sasaran

4. pencatatan pelapor an

5. monitoring dan evaluasi pelaksanaan pemberian

MP. ASI

penanggung jawab Nutrisionis/Tenaga Pelaksana Gizi

b) Cakrupan Balita Gii Burukr Mendapat Perawatan

judul cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan

dimensi mutu efektifitas pelayanan kesehatan dan kesinam bungan

pelayanan

tujuan meningkatkan status gizi balita dan menurunkan angka

kematian anak gii buruk

definisi operasional cakupan baita gizi buruk mendapat perawatan adala.h

balita gii buruk yang ditangani di sarena pelayanan

kesehatan sesuai tatalaksana gii buruk di satu wilayah

kerja pada kurun waktu tertentu

frekuensi pengumpulan setiap bulan

data

periode analisa setiap bulan

numerator jumlah balita gizi buruk mendapat perawatan dr sarana

pelayanan keschatan di satu wilayah kerja pada kurun

waktu tertentu

denominator jumlah seluruh balita gizi buruk yang ditemukan di satu

wilayah kerja pada kurun waktu yang sara


13

umber data LB3-Sister Informasi Keschatan Daerah (SIKDA), W-1

(Laporan Wabah KLB), Laporan KLB gizi buruk

Puskesm a

target 100%

langkah kegiatan I . su rv e ilan s gii termasuk penemuan kasus secara aktif

2 r e sp o n cepat penanganan kasus gzi buru

3. penanganan Gii buruk sesuai pedom an tat alaksan a

gizi buruk

4. penyediaan formula 75/100

5. perawaten kasus gizi buruk di Therapeutic Feeding

Center (TFCJ

6. Perantauan dan kunjungan rumah kasus gizi buru

pasca rawat (Community Therapeutic Center

penanggang jawab Tim Asuhan Gizi (Dokter, Nutrisionis, Bidan /Per awat

5. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyalit Menular

a) Penyelidikan Epidemologi dan Penanggulangan KLB

judul penyelidikan epidemologi dan penanggulangan keadian

luar biasa (KLBJ

dimensi mutu cakupan Desa/Kelurahan mengalami kradian luar bias.a

(KLB) yang dilakukan penyelidikan epidemologi < 24 jam

tujuan mengetahui gambaran penyebaran keadian luar biasa

(KL) dan mengetahui sumber, cara penanggulangannya.

Menemukn penderita atau tersanga penderita,

penatalakanaan penderita, pencegahan pemngkatan,

perluasan dan menghentikan suatu KLE

definisi operasion al rang auan kegatan berdasarkan cara-cara epidemolog

untuk memastikan adanya uatu keadian luar biasa

(KLEH), mengetahui gam bar an penyebaran kadian luar

biasa (KLI) dan mengetahui sumber dan cara-car a

penangguhangannya, gejala atau penyakit yang diam ati

adalah:

I. Acute Plaid Paralysis (AFPy

2. Diare Akut

3. Suspect Dengue

4. Diare Berdar ah

5. Suspect Dftert

6. Gigitan Hewan Penular Rabies

7. Suspect Fu Burung Pada Manusia

8. LL/ (Pengyahit Serupa Influenza)

9. Suspect Penyalit Tangan, Kali, Mulut

10. Malaria Konfirm asi

I . Suspect Kolera

l2. Pertussis

13. Suspek Leptospirosis

4. Pneumonia

I5. Suspect Meningitis/ Encephalitis

frekuensi pengumpulan stiap 2 mingg

data

periode analisa setiap 2 mingg

numerator jumlah kejadian luar biasa [KLBJ di Desa/Keturahan yang

ditangani < 24 jam periode/kurun waktu yang sama


14

denominator jumlah keadian luar biasa (KLB) yang terjadi pada

wilayah Desa /Kelurahan pada periodc /kurun waktu yang

at a

mum ber data I. laporan keadian luar biasa (KLB) 24 jam (WI

2. laporan hasil penyelidikan dan penanggulangan

keadian luar biasa (KLBJ

3. Laporan masvarakat dan media massa

target 100%

langkah kegiatan l. pengumpulan data

2 . p en y e di an dan analisis data

3. diseminasi

4. pencegahan dan penanggulangan keadian luar bias.a

(KLB)

5. monitoring dan evaluasi

6. pelatihan

SDM I. Dokter

2.perawat

3. Tenaga epidemologi kesehatan

penanggng jawab Koor dinat or Surveilance Epidemolog dan

Penangulangan cjadian Luar Bina (KLBJ

b] Penemuan TB Paru BTA (+)

judul penemuan TB Pru BTA (+)

dimensi mutu efektifitas pelayanan kcschat an

tujuan penemuan pasien TB melalui pemeniksaan dahak

sewaktu pagi dan sewaktu sore sPs dan diobati unit

playanan keschatan dalam suatu wilayah kerja pad

waktu tertentu

definisi operasion al angka penemuan pasien baru T3 BTA (+) atau case

detection rate adalah presentasi jumlah penderita baru

TB BTA(+) yang ditemukan dibandingkan dengan jumlah

perkiraan kasus baru TB BTA (+) dalam wilayah tertentu

dalam waktu I [satu) tahun

freluensi pengumpulan setiap bulan

data

periode analisa setiap bulan

numerator jumlah pasien TB Paru BTA (+) yang ditemukan dan

diobati di I (satu] wilayah dalam I (satu) tah un

denominator jumlah perkiraan pasien baru TB BTA (+) dalam suatu

wilayah dalam I (satu) tahun

sum ber data I. pelaporan TB 07

2. TB O8

3. TB II

target 90%

langkah kegiatan tatalaksana TB Baru, pemeriksaan sputum, pelatihan,

penyuluhan, pencatatan pelaporan dan monitoring serta

evaluasi

penangsung jawab Programer TB


15

c] Calrupan Penemuan Penderita Diare

judul penemuan penderita diare

dimensi mutu akses atau jangkauan kesehatan

tujuan untuk mengetahui jumlah penderita diare ke semua

sarana pelayanan keschatan dalam kurun waktu dalam

satu tahun

definisi operasion al penemuan penderita diare adalah jumlah penderita diare

yang datang dan dilayani disarana keschatan dan kader

disuatu wilayah tertentu dalam kurun waktn I {satu)

tahun

frekuensi pengumpulan setiap bulan

data

periode analisa setiap bulan

numerator jumlah diare yang datang dan dilayani disarana

kcschatan dan kader suatu wilayah tertentu dalam waktu

sat u tahun

denominator jumlah perkiraan penderita diare pada suatu wilayah

tertentu dalam waktu yang sarn a

sum ber data catatan kader, register penderita, LB I, Laporan bulanan

dan Klinik

tar get 100%

langkah kegiat an tatalaksana kasus penyediaan formulir RR,

pengumpulan, pengolahan data dan analisis data,

pelatihan pctugas, promosi/penyuluhan, jejaring kerja

dan kemitraan, pertemuan evaluasi

penanggng jawab Program er Diare

d) Penemuan Penderita Pnemonia Balita

judul penemuan penderita pneumonia balita

dimensi mutu akses dan jangkauan kesehat an

tujuan mengetahui kasus pneuroni bahita sesuai pr ogyr am

definisi operasion al presentasi bahita dengan pneumonia yang ditemukan dan

dibenkan tatalaksana sestai standar disarana keschat an

disuatu wilayah dalam waktu satu tahun

frekuensi pengumpulan setiap bulan

data

periode analisa sectiap bulan

numerator jumlah penderita pneumonia balira yang ditangant

di I (satu) wilayah kerja dalam kurun waktu I [satu)

tahun

denominator jumlah perkiraan penderitaa pneumonia bahita di suatu

wilayah kerja pada kurun waktu yang sam a

sumber data kartu penderita/register harian, laporan bulanan

Pu skesmas, kartu penderita/register pasien fasilitas

swasta/ medical record rumah sakit swasta

target 100%

langkah kegiatan pelayanan penderita, penyediaan alat (peralatan 1SPA),

pelatihan petugas, penyaluhan ke masyarkat, jcjaring

kerja dan kemitraan, pengumpulan, pengolahan, dan

analisis data, monitoring/supervisi ke sarana kesehatan,

pertemuan evaluasi, pencatatan dan pelaporan

penanggung jawab Koordinator P2M


16

e] Peaderita DBD (Demar Berdarah Dengue] yang Ditangani

judul penderita DBD yang ditangani

dimensi mutu kesinarn bungan pelayanan

tujuan memberikan pclayanan sedini mungkin terhadap kasus

DBD

definisi operasional presentase DBD ditangani sesuuai standar

di 1 (satu) wilayah I tsatu] tahun dibandingkan

dengan jumlah penderita DBD yang

ditemukan /dilaporkan dalam kurun waktu satu tahun

yang sama

frekuensi pengumpulan setiap bulan

data

periode analisa setiap bulan

numerator jumlah penderita DBD yang disatu wilayah kerja dalam

kurun waktu l (satu) tahun

denominator jumlah perkiraan penderita DBD di I (satu) wilayah kerja

dalam kurun waktu yang sam a

sum ber data Sistem lnformasi Kesehatan Daerah (SIKDA), Sistem

Pencatanan dan Pelaporan Rumah Sakit (SP2RSJ

target 100%

lan gkah kegiatan penegakan diagnosis, pengobatan dan rujukan penderita

di tingkat Puskesmas dan RS, pelatihan SDM,

penanggulangan kaus olch Puskesmas, penyidikan

epidemiologi, pencatatan dan laporan, monitoring dan

evaluasi

penanggung jawab Program er DBD

6. Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat

a) Cakrupan Keluarga Rawan di Bina

judul cakupan keluarga rawan di bina

dimensi mutu kuantitas layanar

tujuan m engetahui akcses kelarga rawan terhadapr pelayanan

keschatan tinkat per


tam a

definisi operasion al cakupan keluarga dibina adalah persentase kcluarga

rawan yang belurm selesai dibina maupu yang sndah

selesai dibina di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun

waktu satu tahun

frekuensi pengumpulan setiap bulan

data

periode analisa setiap bulan

numerator Jumlah keluarga rawan yang dibina di wilayah kerja

Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun

denominator jumlah keluarga rawan di wilayah kerja Puskesmas

dalam kurun waktu satu tahun

umber data register rawat jalan dan kartu rekam medik pasten,

Sistem Informasi Kesehatan Darrah (SIKDA), laporn


a

unjungan

target 15%

langkah kegiatan pendataan keluarga rawan, kunjungan rum ah

penangRung jawab Penanggung jawab Upaya Keschatan Masyar akat Esensial

pengumpul data dan Perkesrn as


17

B. UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT PENGEMBANGAN

1. Pelayanan Kesehatan Jiwa

judu cakupan deteksi dini gangguan keschat an jiwa

dim ensi mutu akses layan an

tujuan mengetahui akses masyarakat terhadap pelayanan

keshatan jiwa tingkat pertam a

definisi operasional cakupan deteksi dini gangguan keschatan jiwa adalah

persentas pasien yang mendapatkan playanan deteksi

dini gangguan keschatan jiwa di Pu skesm as

frekuensi pengumpulan data setiap bulan

periode analisa setiap bulan

numerator Jumlah pasien yang diperiksa Deteksi Dini Gan ggun

Kesehatan hrwa di Puskesmas delam urun waktu satu

tahun

denominator Jumlah seluruh kunjungan pasien Pu skesmas dalam

keurun waktu satu tahun

sumber data register rawat jalan dan kartu rekam medik pasien,

Sistem Informasi Keschatan Daerah (SIKDA], laporan

unjungan

target 20%

la gkah kegiatan pendataan penduduk, sarana kesehatan dan pengkKatan

SDM

penangsung jawab Penanggng jawab Upaya Keschatan Masyar akc at

per.gumpul data Pengembangan

2. Pelayanan Kesehatan Gigi Masyarakat

judul Cakupan Pembinaan Upaya Keschatan Gigi Masyar ak.at

(UKGM)

dimensi mutu akses layanaun

tujuan mengetahui akses masyarakat terhadap pelayanan

keschatan gigi tingkat pertam a

definisi operasionad Cakcupan UKGM adalah persentase UKBM yang

mendapat pembinaan dari petugas puskesmas di wilayah

kerja Puskcsmas dalam kurun waktu setahun

frekuensi pengurnpulan data setiap bulan

periode analisa setiap bulan

numerator Jumlah UKBM yang mendapat pembinaan di wilayah

kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun

denominator Jumlah UKBM yang ada di wilayah kerja Puskesmas

dalam kurun waktu satu tahun

sum br data register rswat jalan dean kartu rekam medik pasien,

Sistem Informasi Keschatan Daerah SIKDA, lapor an

kunjungan

target 20%

langkah kegiatan pendataan penduduk, sarana keschatan dan peningkat an

SDM

penanggun jawab Penanggung jawab Upaya Keschatan Masyar akcat

pengumpul data Pengembangan


18

3. Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer

judu Cake pan Pembinaan Upaya Keschatan Tradisional

dim ensi mutu Kualitas lay anan

tujuan mengetahui akses masyarakat terhadap pelayanan

keschatan gig tingkat pertam a

definisi operasional Cakupan pembinaan Pengobat tradisional adalah

cakupan Pengobat tradisional yang dibina oleh Petu gas

Puskccsmas yang berada di wilayah kerja Puskesaas

dalam eurun waktu satu tahun

frekuensi pengum pulan data setiap bulan

periode analisa setiap bulan

numerator Jumlah Pengobat Tradisional yang dibina petugas

Puskesmas di wilayah kerja Puskesmas dalam urun

waktu satu tahun

denominator Jumlah Pengobat Tradisional seluruhnya di wilayah

Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun

umber data Sister Informasi Keschatan Dar ah (SIKDAN

target 13%

langkah kegatan pendataan sasaran, perm binaa

penangung jawab Penangsn8 jawab Upaya Kesehatan Masyar akat

pengumpul data Pengem bangan

4. Pelayanan Kesehatan Olahraga

judul cakupan pem binauan kelom pok olahr aga

dimensi mutu ualit as layanan

tujuan mengetahui akses masyarakat terhadap pelaynan

kesehatan

definisi operastonal cakupan pembinaan kelompok olah raga ad alah akupan

elor pok olahraga di wilayah kerja Pu skesmas dalam

kurun waktu satu tahun, yang mendapat pembinaan dari

petugas Puskesras

frekuensi pengum pulan data setiap bulan

period analisa setiap bulan

numerator jumlah kelompokt olah raga yang mendapat pembinaan

dari petugas Puskesmas di wilayah kerja Puskesmas

dalam kurun waktu I (satu) tahun

denominator jumlah seluruh kelompok olah raga yang berada

di wilayah kerja Puskesmas dafam kurun waktu I (satu)

tahun

sumber data Sistem Informasi eschatan Daer ah (SIKDAN

target 100%

angkah kegiatan pendataan sasaran, pem binaan

penangsung jawab Penanggng jawab Upaya Kesehatan Masyar akat

pengumpul data Pengem bangan

5. Pelayanan Kesehatan Indera

judul cakupan penanganan penyalit katar ak

dim ensi mutu kualitas layan an

tujuan mengetahui akses masyarakat terhadap pelayan an

keschat an
19

definisi operasional calrupan penanganan penyakit katarak adalah persentase

jumlah penanganan penyakit katarak di wilayah kerja

Puskesmas dalam kurun waktu I (satu) tahun

frekuensi pengumpulan data setiap bulan

periode analisa setiap bulan

numerator jumlah pasien katarak yang di operasi di wilayah kerja

Puskesm as dalam kurun waktu snafu tahun

denominator jumlah pasien terdeteksi katarake di wilayah kerja

Pu skcsmas dalam kurun waktu satu tahun

sumber data Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA]

target 100%

langkah kegiatan pendataan sasaran, pem binaan

penanggung jawab Penanggung jawab Upaya Kesehatan Masyar akat

pengumpul data Pengem bangan

6. Pelayanan Kesehatan Lansia

judul cakupan pelayanan kesehatan usia lanjut

dimensi mutu kualitas layan an

tujuan mengetahui akses masyarakat terhadap pelayanan

keschatan

definisi operasional cakupan pelayanan keschatan usia lanjut adalah

persentase Pelayanan Keschatan yang diberikan kepada

usia lanut di sarana pelayanan kesehatan Puskesmas

pada kurun waktu satu tahun

freckuensi pengumpulan data setiap bulan

periode analisa setiap bulan

numerator jumlah s#saran usia lanjut yang mendapatkan Pelayanan

Keschatan di Puskesmas selama urn waktu I (satu]

tahun

denominator jumlah sasaran usia lanjut di wilayah kerja Puskesmas

sclama kurun waktu l {satu) tahun

umber data Sistem Informasi Keschatan Daerah (SIKDA)

target 100%

langkah kegiatan pendataan sasaran, pem bin.aan

penanggung jawab Penanggung jawab Upaya Keschatan Masyar akat

pengumpul data engem bangan

7 . P el a y an an Kesehatan Ker]a

judul cakupan pembinaan pos upaya keschatan kerja (UhK]

dimensi mutu kualitas layan an

tujuan mengetahui aksecs masyarakat terhadap pelayanan

keschat.an

definisi operasional cakupan pembinaan pos upaya kesehatan kerja adalah

persentas¢ Pos UKK yang mendapatkan pembinaan

kesehatan kerja dari petugas Puskesmas di wilayah kerja

Puskesmas dalam kurun waktu l [satu) tahun

frekuensi pengumpulan data setiap bulan

periode analisa setiap bulan

numerator jumlah Pos UKK yang mendapat pembinaan kesehatan

kerja dari petugas Puskesmas


-
20

denominator jumlah Po UKK yang ada di wilayah kerja Puskesmas

dalam kurun waktu satu tahun

umber data Sistem Informasi Kesehatan Daer ah (SIKDA)

target 100%

langkah kegiatan pendataan sasaran, pem binaan

penangRung jawab Penanggung jawab Upaya Kesehatan Masvarakat

pengumpul data Pengembangan

C. UPAYA KESEHATAN PERORANGAN, KEFARMASIAN DAN LABORATORIUM

1. Pelayanan Pemeriksaan Umum

a) Calcupan Rawat Jalan

judul cakupan rawat jalan

dimensi mutu kuantitas laynan

tujuan mengetahui akses masyarakat terhadap pelayanan

kesehatan tingkat pertam a

definisi operasional cakupan kunjungan rawat jalan adalah persentase

kunjungan baru rawat jalan Puskesmas yang berasal dari

dalam wilayah kerja Puskesmas dan jaringannya

(Puskcsmas Pembantu, Puskesm as Keliling) dalam kurun

waktu tertentu

frelkuensi pengumpulan setiap bulan

data

periode analisa setiap blan

numerator kunjungan baru pasien rawat jalan Puskesmas dan

jaringannya yang berasal dari dalam wilayah kerja

Pu skesmas dalam kurun waktu tertentu

denominator jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas dalam

kurun waktu satu tahun

sumber data register rawat jalan dan kartu rckam medik pasien,

Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA], laporan

kunjungan

target 15%

langkah kegiatan pendataan penduduk, sarana keschatan dan peningkatan

SDM

penanggung jawab Penangsung jawab Upaya Keschatan Perorangan (UKP)

pengumpul data

b) Pemberi Pelayanan Medis Dokter dan Dokter Gigi

judul pemberi pelayanan mcdis rawat jalan tingkat Puskesmas

dimens mutu kom petensi

tujuan tersedianya pelayanan rawat jalan oleh tenaga okter dan

dokter gigi

definisi operasion al pemberi pelayanan medis rawat jalan tingkat luskesmas

adalah pelayanan yang di berikan oleh tenaga medis

(dokter umum dan dokter gigi) sesuai dengan setandar

pelayanan ke sehatan dasar

freckuensi pengumpulan setiap bulan

data

periode analisa setiap bulan


21

I
numerator jumlah kunjungan pasen rawat jalan yang di berikan oleh

tenaga mcdis di tingkat Puskcsmas pada kurn waktu

tertentu

denominator jumlah seluruh kunjungan pasen rawat jalan

di tingkat Puskcsmas pada kurun waktu yang sama

sumber data Sistem Informasi Keschatan Darrah (SIKDA], laporan

kunjungan,

target I. Dokxter Umum: 80%

2. Dokter Gigi: 80%

langkah kegiatan pembentukan komite medik, pengaturan jadwad tugas,

monitoring dan evaluasi

penanggung jawab Penanggung jawab UKP

c) Waktu Tunggu di Rawat Jalan

judu waktu tunggu di rawat jalan

dimensi mutu kualitas dan keam anan

tuju an mengetahui lama waktu tunggu di ruang tunggu sam pa

mendapat pelayanan

definisi operasion al waktu tunggu dirawat jalan adalah waktu yang

diperlukan oleh pusien mulai dari adanya catat an medik

di unit pelayanan sampai dengan pemanggeilan

mendapatkan pelayanan rawat jalan

frekuensi pengumpulan setiap bulan

data

periode analisa setiap bulan

numerator jumlah waktu yang dibutuhkan mulai dari adanya

catatan medik di unit pelayanan sampai pemangglan

untuk dilayani

denominator jumlah seluruh pasien yang obat mendapatk an

rescatatan mediknya sudah terdistribusi di unit

pelayanan

sum ber data kartu antrian dan Sistem Informasi Keschatan Daer ah

(IKDA)

tar get 20 menit

langkah kegiatan sosialisasi, pemingkatan motivasi pelayanan dan sampling

survei

penanggung jawab Koordinator Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA)

pengumpul data dan Tim Gugus Kendai Mutu

d) Walrtu Tunggu Pelayanan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS]

judul waktu tunggu di pelayanan Manajemen Terpadu Balita

Sakit (MTBS)

dirensi mutu kualit as dan kcam anan

tujuan mengetahui lama waktu tunggu di ruang funggRu sampai

mendapat pelayanan

definisi operasional waktu tunggu dirawat jlan adalah waktu yang

diperlukan oleh pasien mulai dart adanya catatan medik

di unit pelayanan sampai dengan pemanggilan

mendapatkan pelayanan Manajemen Terpadu Balita

Sakit (MTBS]

frekuensi pengumpulan setiap bulan

data
22

periode analisa setiap bulan

numerator jumlah waktu yang dibutuhkan mulai dari adanya

catatan medik di unit pelayanan sam pai pemanggilan

untuk dilayani

denominat or jurlah seluruh pasien yang obat mendapatkan

rescatatan mediknya sudah terdistribusi di unit

pelayanan

umber data kartu antrian dan Sistem Informasi Keschatan Daer ah

(SIKDA)

target 20 remit

langkah kegiatan sosialisasi, pemingkatan motivasi pelayanan dan san pling

survei

penanggung jawab Koor dinator Sistem Informasi Keschatan Darah [S!KDA]

pengumpul data dan Tim Gugus Kendali Mutu

e) Registrasi Pasien dan Catatan Medik

I] Lama Waktu Pendaftaran Pasien Baru

judul lama waktu pendaftar an pasien baru

dimensi mutu uahitas, dan keaman an

tujuan teregistrasinya pasien sesuai dengan standar waktu yang

ditetapkan (cepat, tepat dan akurat)

definisi operasion al lama waktu pendaftaran adalah waktu Yang dibutuhk an

mulai dari pasien diidentifikasi sampai selesai sesuai

dengan standar Sistem Informasi Kesehatan Daer ah

(SIKDA)

frekuensi sctiap bulan

pengumpulan data

periode analisa setiap bulan

numerator jumlah rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk regitrasi

scsuai standar Sistem Informasi Ke.chat a


n Daer ah

(SlKDA) dalam kurun waktu tertentu

denominator jumlah kunjungan yang teregistresi dalam kurun waktu

yang sama

sumber data registrasi kunjungan

target S memit

langkah kegiat an persiapan sarana, prasarana, pengaturan tenaga dan

sampling survei

penanggng jawab Koor din ator Sister Informasi Kesehatan Daer ah [81KDA)

pengumpul data dan Tim Gugus Kendali Mutu

2) Walrtu Pembuatan dan Penemuan Catatan Medik

judul waktu pembuatan dean penemuan catatan medik

dimensi mutu kualitas dan keamanan

tujuan pem buatan dan penemuan catatan mnedik pasien sesna

dengan standar waktu yang ditetapkan (cepat,tepat dan

akurat)

definisi operasional waktu pembuatan dan penemuan catatan medik adalah

waktu yang diperlukan mulai dari pasien teridentifikasi

esuai dengan stander Sistem Inforrnasi Keschat an

Daerah (SIKDA] sampai mempunyai lembar catatan

medik
23

freluensi setiap bulan

pengumpulan data

periode anahisa setiap bulan

numerator jumlah waktu rata-rata yang dibutuhkan untuk

pem buatan dan penemuan catatan medik pasien sesuai

standar Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA)

dalam kurun waktu tertentu

denominator jumlah kunjungan yang teregistrasi dalam kurun waktu

yang sama

sumber data Sistem Informasi Keschatan Darrah (SIKDA) dan Family

Folder

target 10 memit

langkah kegiatan penataan family folder, persiapan sarana dan prasarana,

pengaturan tenaga dan sampling survei

penanggung jawab Penanggung jawab UKP

pengumpul data

3) Kelengkapan Informed Consent pada Tindakan Medis yang

Dilaku kan

judul kelengkapan informed consent pada tindakan medis yang

dilakukan

dim ensi mutu kuahitas dan keamanan

tujuan tersar paikannya egala konsckuensi at as tindak an

medis yang dilakukan kepada pasien atau keluarganya

definisi operasional kelengkapan informed consent pada tindakan medis yang

dilakukan adalah jumlah informed consent yang dibuat

terhadap seluaruh pasien yang akan mengalami tmdakan

mcdis baik di rawat jalan maupun rawat inap

frekuensi setiap bulan

pengum pulan data

period analisa setiap bulan

numerator jumlah informed consent

denominator jumlah pasien dengan tindakan pada periode tertentu

sum ber data register pasien, rekam medis

target 100%

langkah kegiatan penataan family folder, persiapan sarana dan prasaran a

penanggng jawab Penanggung jawab UKP

pengumpul data

f) Kepuasan Pasien

judul kepuasan pasien

dimensi mutt Kualitas

tujuan mengetahui tinyk at kepuaan masyar akat atas pelayanan

yang telah diberikan puskesmas

definisi operasional kepuasan pasien adalah perseps pasen yang

berhubungan dengan tingkat harapan atas pelayanan

yang

freluensi pengumpulan setiap bulan

data

periode analisa setiap bulan

numerator jumlah informed consent


24

denominator jumlah pasien dengan tindakan pada periode tertentu

sum ber data register pasien, rekam medis

target 10 merit

langkah kegiatan penataan family folder, persiapan sarana dan prasar ana

penanggung jawab Penanggung jawab UKP

pengumpul data

2. Pelayanan Keschatan Gigi dan Mulut

a) Ratio Penambalan dan Pencabutan Gigi

judul ratio penambalan dan pencabutan gigi

dimensi mutu kuahitas dan kear anan

tujuan mengetahui kualitas pengobatan rawat jalan gigi

definisi operasion al perbandingan antara tindakan penambalan dan

pencabutan gig pasien

frekuensi pengumpulan setiap bulan

data

periode analisa setiap bulan

numerator jumlah tindakan penam balan

denominator jumlah tindakan pencabutan

sumber data register rawat jalan dan kartu rekam medis

target 2 : 1

langkah kegiatan sosialisasi, peningkatan motivasi pelayanan

penanggung jawab Penanggung jawab UKP

pengumpul data

b] Lama Walctu Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut

judul waktu pelayanan Gigi

dimensi mutu kompetensi, kualitas dan keselamatan

tujuan memberikan kcpastian rentang waktu pelayanan gig

definisi operasional waktu tung8u pelayanan gigi adalah waktu yang

diperlukan dari multi anamnesa, pemeriksaan, tindakan

ampai dengan penyerahan resep epada pasien

frekuen si pengumpulan setiap bulan

data

periode analisa setiap bulan

numerator jumlah wakt pelayanan gig

denominator jumlah pasien yang mendapatkan pelayanan

umber data kartu antrian, kartu rckam medis

target I. perawatan 1o menit

2 pencabutan 30 meni

3 calling 60 merit

4 curatage I0 memit

5. pencabutan sulung 10 menit

6. penam balan permanen 30 mcnit

7. pengobatan oral Io menit

langkah kegiatan optimalisasi Sister Infomasi Keschatan Daerah (SIKDA),

pengadaan resep, pelayanan, sampling survei, monitoring

dan evaluasi
25

penanggung jawab Penangsung jewab UKP

pengumpul deta

3. Pelayanan KIA-KB yang bersifat UKP

judul pelayanan KIA-KB yang bersifat UKP

dimensi mutu kompetensi, kualitas dan keselam at an

tujuan mer berikan kepastian rentang waktu pelayaan KIA-KB

yang bersifat UKP

definisi operasional waktu tunggu pelayanan KIA-KB adalah waktu yang

diperlukan dari mulai anamnesa, pemeriksaan, tindakan

sam pi dengan penyerahan resep kepada pasien

frekuensi pengumpulan data setiap bulan

periode analisa setiap bulan

numerator jumlah waktu pelayanan KIA-KEH

denominator jumlah pasien yang mendapatkan pelayanan KIA-KB

sumber data kartu antrian, kartu rekam medis

target I. pendaftaran 5 memit

2. pemerikeaan Ante Natal Care (ANC) Io menit

3. pemeriksaan Post Natal Care (PNC) 15 menit

4. Manajemen Terpadau Bayi Muda I0 maenit

(MT BM)

5. pelayanan lmunisasi 0 menit

6. pelayanan KB Suntik 0 menit

7. pemasangan KB Implant I5 menit

8. pencabutan KB Im plant 30 menit

9. pemasangan KB IUD 30 menit

Io. pencabutan KB IUD I5 menit

II. pemeriksaan USG o menit

angkah kegiat an optimalisasi Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA),

pengadaan resep, pelayanan, sampling survei, monitoring

dan evaluasi

penanggung jawab Penanggung jawab UKP

pengumpul data

4. Pelayanan Gawat Darurat

a) Waltu Tanggap Pelayanan

judul waktu tanggap pelayanan UGD

dimensi mutu keselamat an dan efektifitas

tujuan agar terselenggaranya pelayanan yang cepat, tanggap

responsif schingga mampu meyelamatan pasien

definisi operasional waktu tanggap pelayanan adalah ketenggangan waktu

scjenak pasien itu datang sampai mendapatkan

penanganan sesuai dengan standar kegawatan darurat

freckzuensi pengumpulan setiap bulan

data

periode analisa sctiap bulan


26

numerator jumlah kumulatif waktu yang di perlukan sejak

kedatangan semua pasien yang di sampling secara acak

sam pai dengan mendapatkan pelayanan

denominator jumlah seluruh pasien di sampling

(n 25/Pelayanan)

#umber data data sampling pasien UGD

target S menit terlayani setelah pasien datang

langkah kegiatan pembentukan tim jaga, pengaturan jadwal tugas,

mclengkapi sarana dan prasarana

penanggung jawab Penangsung jawab UKP

b) Kematian Pasien < 24 jam di UGD

judul kematian pasien < 24 jam di UGD

dimensi mutu keselam atan dan efektifitas

tuju an agar terselenggara pelayanan di UGD yang kompoten,

cepat, tanggap, responsif schmngga mampu

menyelamatkan pasien

definisi operasional kematian pasien « 24 jam adalah kemat~an pasen

di UOD sejak periode datang sampai mendapat

penanganan yang omprohesif «< 24 jam dalam kurun

waktu tertentu

frcluensi pengumpulan setiap bulan

data

periode Analisa setiap bulan

numerator jumlah kumulatif pasien yang meninggal 224 jam

di UGD sejak periode datang pada kurun waktu tertentu

denominat or jumlah seluruh pasien yang di tangani di UGD pada

kurun waktu yang sauna

sum ber data Sistem Informasi Kesehatan Darah (SIKDA)

target 0%

langkah kegiatan peningkatan kompetensi SDAM, penyediaan saran.a dan

prasaran a

prnanggung jawab Kepala UGD

5. Pelayanan Gizi Klinik

judul waktu tunggu di konscling gizi

dimensi mutu kualitas

tuju an mengetahui lama waktu tunggu di ruang tunggu sampai

mendapat pelayanan konseling gii

definisi operasion.al waktu tunggu konseling gii adalah waktu yang

diperlukan oleh pasien mulai dari adanya catatan medik

di unit pelayanan sam pai dengan pemanggilan

mendapatkan pelayanan konseling di klirik gizi

frekuensi pengumpulan data setip bulan

periode analisa setiap bulan

numerator Jumlah waktu yang dibutuhkan mulai dari adanya

catatan medik di unit pelayanan sam pi pemangghan

untuk dilayani

denominator jurlah seluruh pasien yang catatan mediknya sudah

terdistribusi di unit pelayanan


27

umber data kartu antrian dan Sistem Informasi Kesehatan Daer ah

(SIKDA)

target 10 menit

langkah kegiatan osialisasi, peningkatan motivasi pelayanan dan sampling

survei

penangsung jawab Penanggung jawab UKP

pengumpul dat.

6. Pelayanan Rawat Inap/PONED

a) Waltu Tanggap Pelayanan

judul waktu tanggap pelayanan

dimensi mutu kesclamatan dan efektifitas

tujuan agar terselenggaranya pelayanan yang cepat, tanggap,

responsif schingga mam pu meyelumatkan pasien

defisi operasional waktu tanggap pelayanan adalah ketenggangan waktu

sejenak pasien itu datang sampai mendapatkan

penanganan sesuai dengan standar kegawatan darurat

frckuensi pengumpulan setiap bulan

data

periode analisa setiap bulan

numerator jumiah kumulatif waktu yang di perlukan sejak

kedatangan semua pasien yang di sam pling secara acak

am par dengan mendapatan pelayanan

denominator Jumlah seluruh pasien yang sampling

(n = 25/Pelayanan)

swum ber data data sampling pasien

target 5 merit terlayani setelah pasien datang

langkah kegiatan pembentukan tim jaga, pengaturan jadwal tugas,

melengkapi sarana dan prasaran a

penanggung jawab Penanggung jawab UKP

b) Penanganan Rujukan

judul penanganan rujukan persalinan

dim ensi mutu kom petensi, keselamatan dan efektifitas

tujuan terselenggaranya mckanisme rujukan yang cepat, tanggap

dan responsif sehinga mampu menyelamatkan pasien

definisi operasion al penanganan rujukan adala.h tindakan dalam

memutuskan rujuan bag pasien karena diagnosa dan

indikasi tidak mampu ditangani di pelayanan tin gkat l

Puskcsmas yang selanjutnya di rujuk ke pelayanan

tingkat II (rumah sakit)

frekuensi pengumpulan setiap bulan

data

periode analisa setiap bulan

numerator jumla.h kumulatif pasien yang karena diagnosa dan

indikasi di rujuk ke fasilitas rumah salit pada kurun

waktu tertentu

denominator jumlah seluruh pasien yang dirawat di Pu skesmas pada

kurun waktu yang sama

umber data Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA)



28

target 100%

langkah kegiatan peningkatan kompetensi SDM, penyediaan sarana da


n

prasar ana

penanggung jawab Penanggung jawab UKP

pengumpul data

c) Bed Occupancy Rate [BOR)

judul bed occupancy rate (BOR)

dimensi mutu kuantitas layanan

tujuan mengetahui kuantitas layanan rawat inap yang telah

diberikan

definisi operasion al bed occupancy rate (BO) adalah persentnse pemakaian

tempat tidur pada satuan waktu tertentu. Indikator ini

memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat

pemanfaat an tempt tidur.

frekuensi pengumpulan setiap bulan

data

periode analisa setiap bulan

numerator jumlah hari perawatan dalam satu bulan

denominator jumlah tem pat tidur x 30

sum ber data register rawat inap

target 80%

lan gkah kegiatan validasi data rawat inap

penanggng jawab Penanggung jawab UKP

�--'=-.;'------'----='-=-----------------

d) Rats-rata Harl Rawat

judul ratar-rata hari rawat

dirensi mutu kualitas layan an

tujuan mengetahui tingkat kualitas dan cfisiensi layanan rawat

inap yang telah diberikan

definisi operasional rata-rata hari rawat adalah rata-rata lama seorang pasien

dirawat

frekuensi pengumpulan setiap bulan

data

periode analisa setiap bulan

numerator jumlah lama dirawat

denominator jumlah pasien keluar [hidup dan mati)

umber data register rawat inap

target 100%

langkah kegiatan validasi data rawat inap

penanggung jawab Penanggung jawab UK

e) Visite Dokter Per hari

judul visite dokter per hari

dimensi mutu kualitas layan an

tujuan mengetahui tingkat kualitas layanan rawat inap yang

telah diberikan
29

definisi operasional visite dokter per hari adalah frekuensi tenaga medi untuk

memeriksa pasien sclama dalam perawatan rawat inap

dalam periode harian

frekuensi pengumpulan setiap bulan

data

periode analisa setiap bulan

numerator jumlah frekuensi kunjungan

denominator jumlah hari pada periode tertentu

sum ber data register rawat inap, rekam medis rawat inap

target I (aatu) kali

langkah kegiatan validasi data rawat inap

penanggung jawab Penanggung jawab UKP

f) Kejadian Pulang Palxsa

judu kejadian pulang paksa

dimensi mutu kualitas layanan

tujuan mengetahui tingkat kualitas layanan rawat inap yang

telah diberikan

definisi operasional kejadian pulang paksa adalah Frekuensi atas kondisi

dimana pasien meminta puang dari pelayanan rawat

inap tanpa indikasi medis.

freckuensi pengumpulan setip Bulan

data

periode analisa setiap bulan

numerator frekuensi kejadian pulang paksa

denominator jumlah pasien keluar (hidup dan mati) dalam periode

l (satu)] bulan

sumber data register rawat inap

target < 5%

langkah kegiatan validasi data rawat inap

penanggung jawab Penangung jawab UKP

7 P e l a y an an Kefarmasian

a) Ketersediaan Obat Sesuai Kebutuhan

judu ketersdiaan obat sesuai kebutuhan

dimensi mutu kompetensi, kualitas dan keselamatan

tujuan terpenuhinya jumlah dan jenis obat pelayanan kesehatan

dasar sesuai dengan kebutuhan

definisi operasional keterscdiaan obat scsuai kcbutuhan adalah keterscdiaan

obat pelayanan keschatan dasar di apotck Puskesm as

frekuensi pengumpulan setiap bulan

data

periode analisa setiap bulan

numerator jumlah dan jenis obat yang tersedia untuk pelayanan

keschatan dasar yang di apotek pada kurun waktu

tertentu

denominator jumlah dan jenis obat yang dibutuhkan untuk pelayanan

keschatan dasar di Puskesmas pada kurun waktu yang

sam a
30

sumber data Laporan Pemakaian dan Lem bar Permintaan Obat

(LPLPO]

target 90%

langkah kegiatan perencanaan obat, permintaan dan penerimaan obat,

monitoring dan evaluasi

penanggung jawab Koordinator Farm asi (Apotek)

pengumpul data

b) Ketersediaan Obat sesuai Formularium Nasional

judul ketersediaan obat scsuau fornas

dimensi mutu kom petensi, kualitas dan kesclamatan

tuju an tersedianya obat pelayanan keschatan dasar sesuai

dengan daftar Formularium Nasional

definisi operasional ketersediaan obat scsuai fornas adalah ketersediaan obat

pelayanan kesehatan dasar di apotek Pu skesrnas yang

terdapat dalam Formularium Nasional

frekuensi pengumpulan setiap bulan

data

periode analisa setiap bulan

numerator jumlah jenis obat yang tersedia untuk pelayanan

kesehatan dasar yang di apotek yang sesuai dengan

Formularium Nasional

denominator jumlah jenis obat yang tersedia di Puskesmas pada

kurun waktu yang sama

umber data LPPO

target 90%

langkah kegiatan perencanaan obat, permintaan dan penerimaan obat,

monitoring dan evaluasi

penanggung jawab Koordinator Farmasi (Apotek)

pengumpul data

e) Ketersediaan Obat Generik

judul ketersediaan obat generik

dimensi mutu kompetensi, kualit as dan kesclan atan

tujuan tersedianya obat generik untuk pelayanan kese hatan

dasar sesuai dengan kebutuhan

definisi operasional ketersediaan obat generik adalah ketersediaan obat

generik yang digunakan pada pelayanan kesehatan dasar

di apotek Puskesmas

frckuensi pengumpulan sctiap bulan

data

periode analisa setiap bulan

numerator jumlah jenis obat generik yang terscdia untuk pelayanan

kesehatan dasar yang di apotek.

denominator jumlah jenis obat yang tersedia di Puskesmas pada

kurun waktu yang sam a

umber data LPPO

tar get 90%


31

lan gkah kegiatan perencanaan obat, permintaan dan penerimaan obat,

monitoring dan evaluasi

penanggung jawab Koordinator Farm asi (Apotek)

pengumpul data

d) Penggunaan Obat Generik

judul penggunaan obat generik

dimensi mutu kompetensi, kualitas dan keselamat an

tujuan digunakannya obat generik untuk pelayanan kesehatan

dasar sesuai dengan kebutuhan

definisi operasional penggunaan obat generik adalah penggunaan obat

generik yang digunakan pada pelayanan keschatan dasar

di apotek Puskesmas.

frekuensi pengumpulan setiap bulan

data

periode analisa setiap bulan

numerator jumlah item jenis obat generik yang diberikan kepada

pasien untuk pclayanan kesehatan dasar yang di apotek.

denominator jumlah jenis obat yang diberikan kepada pasien

di Puskesmas pada kurun waktu yang sama

sumber data LPPO

target 90%

langkah kegiatan perencanaan obat, permintaan dan penerimaan obat,

monitoring dan evaluasi

penanggung jawab Koordinator Farmasi (Apotek)

pengumpul data

e) Tidal Adanya Obat Hilang, Rusak dan Kedaluarsa

judul tidak adanya obat hilang, rusak dan kaduluarsa

dimensi mutu kompctensi, kualitas dan keselamatan

tujuan mengurangi jumlah obat hilang, rusak dan kaduluarsa

pada proses penyimpanan

definisi operasion al tidak adanya obat hilang, rusak dan kaduluarsa pada

proses pengelolaan.

frekuensi pengumpulan setiap bulan

data

periode analisa setiap bulan

numerator jumlah dan jenis obat yang hilang. rusak dan kadaluarsa

denominator jumlah dan jenis obat yang tersedia di Puskesmas pada

kurun waktu yang sama

sumber data LPPo, daftar obat rusak dan kedaluarsa

tar get 90%

langkah kegiatan perencanaan obat, permintaan dan penerimaan obat,

monitoring dan evaluasi

penanggung jawab Koordinator Farm asi (Apotek)

pengumpul data
32

f) Walctu Tunggu Pelayanan Obat Jadi

judul waktu tunggu pelayanan obat jadi

dimensi mutu ompetensi, kualitas dan keselamat an

tujuan memberikan kepastian rentang waktu pelayanan obat

definisi operasion al waktu tunggu pelayanan obat jadi adalah waktu yang

diperlukan dari penyerahan resep sampai diterimanya

obat jadi yang terinformasi dengan jelas dengan aturan

pemakaian obat

frekuensi pengumpulan setiap bulan

data

periode analisa setiap bulan

numerator jumlah waktu rata-rata pelayanan obat jadi

denominator jumlah pasien yang mendapatkan resep obat

sum ber data Sistem Informasi Keschatan Daerah (SIKDA) dan rescp

target 10 menit

langkah kegiatan optimalisasi Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA),

pengadaan resep, pelayanan, sampling survei, monitoring

dan evalunsi

penanggn jawab Koordinator Farmasi (Apotek) dan Tim Gugus Kendali

pengumpul data Mutu

g) Walrtu Tunggu Pelayanan Obat Racikan

judul waktu tunggu pelayanan obat racikan

dim ensi mutu kompetensi, kualitas dan keselamatan

tujuan memberikan kcpastian rentang waktu pelayanan ob»at

definisi operasional waktu tunggu pelayanan obat racikan adalah waktu yang

diperlukan dari penyerahan resep sampai diterimanya

obat jadi yang terinformasi dengan jclas dengan aturan

pemakaian obat

frekuensi pengumpulan setiap bulan

data

periode analisa setiap bulan

numerator jumlah waktu rata-rata pelayanan obat jadi

denominator jumlah pasien yang mendapatkar resep ob»at

sum ber data Sistem Informasi Keschatan Daerah (SIKDA) dan resep

target 25 menit

langkah kegiatan optimalisasi Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA),

pengadaan resep, pelayanan, sampling survei, monitoring

dan evaluasi

penanggung jawab Koordinator Farmasi (Apotck) dan Tim Gugus Kendali

pengumpul data Mutu

hj Tidakr Adanya Kejadian Kesalahan Pemberian Obat

judu tidak adanya kejadian kesalahan pemberian obat

dimensi mutu kompetensi, kualitas dan keselamatan

tujuan mencegah adanya kejadian kesalahan dalam pemberian

obat

definisi operasion al tidak adanya kejadian kesalahan pemberian obat


33

frekuensi pengyumpulan setiap bulan

data

periode analisa setiap buln

numerator jumlah kejadian kesalahan pemberian obat

denominator jumlah kunjungan resep pada kurun waktu yang sama

sumber data catatan keluhan/pengaduan kesalahan pemberian obat,

laporan bulanan pelayanan kefarmasian di Puskesmas,

catatan pengobatan pasien

target 100%

langkah kegiatan 10. Pengkajian Reep, dimulei dari seleksi:

• persyaratan administrasi, meliputi,

] nama, umur, jenis kelamin dan beat bad an

pasien

2) nama dan par af dokter

3) tanggal rescp

4] ruangan/unit asal resp

b. persyaratan farmasetik, meliputi

I) bentuk dan kekuatan sedian

2] dosis dan jumlah obat

3) stabilitas dan ketersediaan

) aturan dan cars pengeunaan

5] inkompatibilitas (ketidakcampuran obat]

c. persyaratan klinis, meliputi

I) ketcpatan indikasi, dosis dan waktu

penggunaan Obat

2) duplikasi pengobatan

3 alergi, interaksi dan fel: sam ping obat

4) kontra indikasi

5] efek adiktif

2. Penyerahan Obat [Dispensing) dan Pemberian

Inform asi Obat merupakan kegiatan pelayanan yang

dimulai dari tahap menyiapkan /meracik obat,

memberikan label/etiket, menyerahan setdiaan

farmasi dengan informasi yang memadai disertai

pendokumentasian.

penanggung jawab Koordinator Farm asi (Apotek)

pengumpul data

i) Pelayanan Informai Obat Kepada Pasien

judul pelayanan informasi obat kepada pasien

dim en si mutu kompetensi, kualita dan keselamat an

tujuan l. pasien memahami tujuan pengobat an dan mematuhi

intruksi pengobatan

2. Menunjang penggunaan Obat yang rasion al

definisi operasional pelayanan informasi obat kepada pasien adalah

merupakcan kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh

poteker untuk memberikan informasi secara akurat,

jelas dan terkini pasien.

frekuensi pengumpulan setiap bulan

data

periode analisa setiap bulan


-
34

numerator jumlah pasien yang mendapatkan informasi obat

terutama untuk pasien-pasien geriatri, pasien dengan

keluhan penyalit degeneratif, pasien yang mendapatkan

obat lebih dari 4 (empat] jeris dan pasien yang harus

melakukan terapi jangka panjang (TBC, Kusta dll

denominator jumlah kunjungan resep pada kurun waktu yang sama

sumber data lapor an bulanan pelayanan kefarmasian di Puskesmas,

lem bar checklist pemberian informasi obat pasier, form at

pelayanan informasi obat

target 10%

langkah kegiatan I. memberikan dan menyebarkan informasi kepada

konsumen secara pro aktif dan pasif

2. menjawab pertanyaan dari pasien matpun melalui

telepon, surat atau tatap muka

penanggung jawab Koordinator Farm asi (Apoteke)

pengumpul data

j) Rekonstitusi Obat Sirup Kering

judul rekonstitusi obat sirup kering

dimensi mutu kesclam atan dan kenyam an an

tujuan tergambarnya perlakuan terhadap obat sirup kering

definisi operasional rekonstitusi adalah mencampurkan air ke dalam sirup

kering swsuai dengan petunjuk

frckuensi pengumpulan sctiap bulan

data

periode analisa setiap bulan

numerator jumlah obat yang dicampur dengan air di ruang obat

(dibu at segar) scbelum diserahkan kcpada pasien

denominator jumlah seluruh obat sirup kering yang diberikan kepada

pasien

sumber data rescp

target 100%

langkah kegiatan Kegiatan:

I. sirup kering dikocok

2. sirup kering dibuka tutupnya

3, memasukkan air sesuai dengan petunjuk

menggunakan gelas ukur

4, menutup botol sirup kering

5. sirup dikocok sampai tercampur rata

penanggung jawab Kordinator Farmasi (Apotck)

pengum pul data

8. Durasi Pelayanan Laboratorium dan Penunjang Lainnya

judul durasi pelayanan laboratorium dan penunjnng lainnya

dimensi mutu kualitas, eselamatan dan kesin am bungan

tujuan tergam bar kualitas kinerja petugas dalam memberikan

P!wPwlo!"
'
35
I
definisi operasiona durasi waktu pemeriksaan spesimen Laboratorium

adalah rata-rata waktu yang diperlukan untuk

melakuakan proses pemeriksaan spesimen laboratorium

sederhana yang meliputi persiapan, KIE, memproses

spesimen, membaca dan menginform asikan hasil kepada

pasien

frkucnsi pengumpulan data setiap bulan

periode analisa setiap bulan

numerator jumlah rat-rata waktu pemeriksaan setap penis

pcsimen

denominator jumlah jenis spesim en yang diperiksa

sumber data register laboratorium, SI

target 1. golongan dar ah 5 menit

2 haematologi rutin I5 menit

3. haematologi lengkap 60 merit

4, kimia darah 30 menit

S. test narkoba 30 menit

6. immunologi 30 menit

7. gula darah sewaktu 5 m en i t

8. pesimen sputum 45 menit

9. urine rutin 30 merit

10, PP test 5 memit

IL.feses rutin 30 menit

2. pemeriksaan EKG 5 memit

13.pemeriksaan radiologi 30 merit

langkah kegiat an persiapan sarana dan prasarana, peningkatan

kompotensi petugas, pecatatan, pelaporan, monitoring

dan evaluasi

penanggung jawab Koordinator Labor at oriunn

pengumpul data

D. PELAYANAN JARINGAN PELAYANAN PUSKESMAS DAN JEJARING

FASILITA PELAYANAN KESEHATAN

1. Puskesmas Pembantu

judul waktu pelayanan

dimensi mutu akscs pclayanan

tujuan mengetanui akses pelayanan di jcjaring puskesmas

definisi operasional waktu pelayanan puskcsmas pembantu adala.h frekuensi

jumnlah hari buka puskesmas pembantu dalam sat u

mingg

frekuensi pengum pulan data setiap minggu

periode analisa setiap mingg

numerator Jumlah hari buka puskesmas per bantu

denominator 7 Hari

sumber data register harian puskesmas pembant

target 100%
36

2. Puskesmas Keliling

judu] jangkauan pelayanan puskesras kehiling

dimensi mutu akses pelayanan

tujuan mengetahui akses pelayanan di jejaring puskesmas

definisi operasional jangKaan pelayanan puskesmas kehiling adalah ju mlah

desa yang pernah dikunjungi puskesmas keliling dalam

sat u bulan

frekuensi pengumpulan data setiap bulan

period analisa setiap bulan

numerator jumlah desn yang dikunjungi

denominator jumlah desa di wilayah kerja puskcsmas

sumber data register puskesmas keliling

target 100%

3. Bidan Dea

judul ketersediaan bidan desa

dimensi rutu kses pelayanan

tujuan mengetahui akses pelayanan di jejaring puskesmas

definisi operasion al ketersediaan bidan desa adalah jumlah bidan yang

diberikan tugas scbagai penanggungiawab pelayanan

keschatan di desa

frekuensi pengumpulan data setiap bulan

periode analisa setiap bulan

numerator jumlah bidan penanggungjawab de sa

denominator jumlah desa di wilayah kerja puskest as

sum ber data surat perintah

target 100%

4. Jejaring Fasilitas Pelayanan Pesehatan

ju dul cakupan pelaporan jejaring fasilitas keschatan

dimensi mutu akses pelayanan

tujun mengetahui data pelayanan kesehatan di jejaring

puskestn a

definisi operasional cakupan pelaporan jrjaring fasilitas kesehatan adala h

jumluh failitas kesehat an yang melaporkn data

pelayanan keschatan kepada puskesmas

slam bat-lam batnya tanggal 5 setiap bulannya

frekuensi pengm pulan data setiap bulan

period analisa setiap bulan

numerator jumluh fasilitas keschatan yang mclapor

denominator jumlah fasilitas kesehatan di wilayah kerja puskesmas

sum ber data Sistem Informasi Keschatan Darrah (SIKDA

target 100%

B U P A T I G A R U T ,

tt d

RUDY GUNAWAN

Anda mungkin juga menyukai