Anda di halaman 1dari 12

PEMERINTAH KABUPATEN GARUT

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS .............
Jalan ...............................

SURAT KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS ....


SELAKU
PEMIMPIN BADAN LAYANAN UMUM
UPT PUSKESMAS .......
NOMOR 900 / / Pusk TAHUN 2017
TENTANG
INSENTIF TUNJANGAN HARI RAYA BAGI PEGAWAI UPT
PUSKESMAS.........TAHUN ANGGARAN 2017

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA UPT PUSKESMAS ......,


Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan pasal 50 ayat (1), (2) dan
(5) Peraturan Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007
tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum Daerah, pegawai BLUD dapat diberikan
remunerasi yang merupakan imbalan kerja yang dapat
berupa gaji, tunjangan tetap, honorarium, insentif,
bonus atas prestasi, pesangon, dan/atau pensiun;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Surat
Keputusan Kepala UPT Puskesmas .... Selaku Pemimpin
BLUD Tentang Insentif Tunjangan Hari Raya Bagi
Pegawai UPT Puskesmas.............. Tahun Anggaran
2017.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam
Lingkungan Propinsi Jawa Barat (Berita Negara Tahun
1950) sebagaimana telah diubah dengan Undang-
Undang Nomor 4 Tahun 1968 tentang Pembentukan
Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang dengan
Mengubah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950
tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam
Lingkungan Propinsi Jawa Barat (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor 31, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2851);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4286);
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang
Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4400);
5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 56,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5879);
8. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5068);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4502) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor
23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2012 Nomor 171, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5340);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang
Sistem Informasi Keuangan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 138, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4576);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang
Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar
13. Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang
Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Propinsi dan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang
Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 123, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5165);
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir
dengan dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun
2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor
310);
18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007
tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum Daerah;
19. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1676);
20. Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 14 Tahun
2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten
Garut (Lembaran Daerah Kabupaten Garut Tahun 2008
Nomor 27);
21. Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 23 Tahun
2008 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi
Dinas Daerah Kabupaten Garut (Lembaran Daerah
Kabupaten Garut Tahun 2008 Nomor 38) sebagaimana
telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan
Daerah Kabupaten Garut Nomor 9 Tahun 2014 tentang
Perubahan Ketiga Atas Peraturan Daerah Kabupaten
Garut Nomor 23 Tahun 2008 tentang Pembentukan dan
Susunan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Garut
(Lembaran Daerah Kabupaten Garut Tahun 2014
Nomor 9);
22. Peraturan Bupati Garut Nomor 199 Tahun 2012 tentang
Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Dinas pada Dinas
Daerah dan Unit Pelaksana Teknis pada Lembaga
Teknis Daerah Kabupaten Garut (Berita Daerah
Kabupaten Garut Tahun 2012 Nomor 28) sebagaimana
telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan
Bupati Garut Nomor 983 Tahun 2015 tentang
Perubahan Keempat Atas Peraturan Bupati Garut
Nomor 199 Tahun 2012 tentang Pembentukan Unit
Pelaksana Teknis Dinas pada Dinas Daerah dan Unit
Pelaksana Teknis pada Lembaga Teknis Daerah
Kabupaten Garut (Berita Daerah Kabupaten Garut
Tahun 2015 Nomor 29);
23. Peraturan Bupati Garut Nomor 1172 Tahun 2015
tentang Tarif Layanan pada Unit Pelaksana Teknis
Dinas Puskesmas DTP dan Non DTP Dengan Status
Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Daerah Penuh (Berita Daerah Kabupaten Garut Tahun
2015 Nomor 38)
24. Peraturan Bupati Garut Nomor 1465 Tahun 2015
tentang Tata Cara Penyusunan, Pengajuan, Penetapan,
Perubahan Rencana Bisnis dan Anggaran Serta
Dokumen Pelaksanaan Anggaran pada Unit Pelaksana
Teknis Dinas Puskesmas, Unit Pelaksana Teknis Dinas
Laboratorium Kesehatan Daerah Serta Unit Pelaksana
Teknis Dinas Akademi Keperawatan Sebagai Unit Kerja
yang Menerapkan Status Pola Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum Daerah Penuh (Berita Daerah
Kabupaten Garut Tahun 2015 Nomor 78)

MEMUTUSKAN
Menetapkan : SURAT KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS ......
SELAKU PEMIMPIN BADAN LAYANAN UMUM UPT
PUSKESMAS ....... TENTANG INSENTIF TUNJANGAN
HARI RAYA BAGI PEGAWAI UPT PUSKESMAS.........
TAHUN ANGGARAN 2017
Kesatu : Insentif Tunjangan Hari raya yang dimaksud
merupakan anggaran tahunan yang diberikan kepada
seluruh pegawai UPT Puskesmas .... sebagai insentif
dan bonus tahunan atas dedikasi yang telah diberikan,
dan diberikan menjelang hari raya keagamaan pegawai.
Kedua : Anggaran insentif sebagaimana dimaksud pada
Keputusan KESATU diambil dari anggaran RBA yang
telah disusun berdasarkan ketentuan Peraturan Bupati
yang berlaku.
Ketiga : Pembagian Insentif sebagaimana dimaksud pada
Keputusan KESATU dihitung dengan berdasarkan
ketentuan sebagaimana terlampir dan tidak
terpisahkan dalam surat keputusan ini.
Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan
akan ditinjau kembali jika terjadi perubahan.

Ditetapkan di : Garut
Pada Tanggal : ..... Mei 2017

Kepala UPT Puskesmas ....

.............................................
NIP.
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD
PUSKESMAS .......
Nomor : 900/ /Pusk
Tanggal :

A. Objek Insentif
Objek pembagian insentif merupakan seluruh pegawai yang ada di UPT
Puskesmas ... terkecuali pegawai KSO atau pegawai alih daya.
B. Distribusi

Disrtibusi insentif tunjangan hari raya dibagi atas:


1. Insentif Manajemen
Insentif manajemen adalah insentif atas bonus hari raya yang diberikan
kepada pegawai atas tanggung jawab manajemen pengelolaan BLUD yang
berupa besaran dari persentase alokasi anggaran Insentif Tuunjangan
Hari Raya sebesar 10%. Distribusi untuk masing-masing pejabat pada
manajemen BLUD adalah sebagai berikut.
No. Nama Jabatan Besaran Distribusi
Manajemen
1. Pemimpin BLUD 30%
2. Pejabat Keuangan 13%
3. Bendahara Penerimaan 10%
4. Bendahara Pengeluaran 12%
5. Pejabat Teknis UKP, Kefarmasian, dan 3%
Laboratorium
6. Pejabat Teknis UKM Esensial 3%
7. Pejabat Teknis UKM Pengembangan 3%
8. Pejabat Teknis Jaringan Pelayanan 3%
Puskesmas
9. Pelaksana Teknis 13% dibagi jumlah
Pelaksana teknis
10. Kontributor Kredensialing Dokter Dokter
Gigi
a. Satu Dokter 10% -
b. Satu Dokter dan Satu Dokter Gigi 6% 4%
c. Dua Dokter @ 5% -
d. Dua Dokter dan Satu Dokter Gigi @ 4% 2%

2. Insentif Umum
Insentif umum adalah insentif insentif atas bonus hari raya yang
diberikan kepada seluruh pegawai dengan besaran sebesar anggaran
insentif tunjangan hari raya setelah dikrangi insentif manajemen.
Distribusi insentif umum menggunakan dasar penilaian perhitungan skor
dan indeks.
Variabel yang menjadi dasar perhitungan skor adalah sebagai berikut.

a) Skor dasar, merupakan penghargaan sebagai insentif dasar bagi


seluruh pegawai yang standarnya diadopsi dari :
1) Kepangkatan yang merupakan identitas akhir kepegawaian
berdasarkan surat keputusan pejabat yang berwenang.
Kepangkatan memiliki indeks:
No. Pangkat Skor
1. Non PNS/PNS Golongan I 2,0
2. CPNS/PNS Pengatur Muda, II/a 2,2
3. PNS Pengatur Muda Tk. I, II/b 2,4
4. CPNS/PNS Pengatur, II/c 2,6
5. PNS Pengatur Tk. I, II/d 2,8
6. CPNS/PNS Penata Muda, III/a 3,2
7. CPNS/PNS Penata Muda Tk. I, III/b 3,4
8. PNS Penata, III/c 3,6
9. PNS Penata Tk. I, III/d 3,8
10. PNS Pembina, IV/a 4,2
11. PNS Pembina Tk. I, IV/b 4,4
12. PNS Pembina Utama Muda, IV/c 4,6
13. PNS Pembina Utama, IV/d 4,8

2) Lama kerja merupakan rentang waktu antara waktu perhitungan


dengan waktu diangkatnya pegawai oleh pejabat yang berwenang.
Indeks Lama kerja dinyatakan dengan skor sebagai berikut.
No. Lama Kerja Skor
1. 0-1 Tahun 1
2. 2-3 Tahun 2
3. 3-5 Tahun 3
4. 5-10 Tahun 4
5. > 10 Tahun 5

b) Skor Kompetensi adalah penghargaan terhadap kualifikasi dan


kompetensi prefesional pegawai yang terdiri atas:
1) Tingkat pendidikan yang dibuktikan dengan Ijazah terakhir yang
tercantum dalam dokumen kepegawaian, tingkat pendidikan
memiliki indeks :
No. Tingkat Pendidikan Skor
1. Strata 3 (Doktoral) 4
2. Strata 2 (Magister) / S1 + Profesi 3
3. S1/D4 (Sarjana/Sarjana terapan) 2.5
4. D3 (Diploma 3) 2
5. D1/SPPH/SPK/SMF/SMAK 1.5
No. Tingkat Pendidikan Skor
6. SMA 1
7. SMP 0.5
8. SD 0.2

2) Kepemilikan Surat Tanda Registrasi (STR) memiliki indeks :


No. Kepemilikan STR Indeks
1. Tidak Memiliki 0
2. Ada, tetapi lebih rendah dari Ijazah / 1
Masih dalam proses
3. Ada, Sesuai Ijazah 2

3) Sertifikat kompetensi atau sertifikat keahlian profesi, merupakan


sertifikat atas pelatihan kompetensi yang diakui oleh organisasi
profesi pegawai yang memiliki indeks
No. Sertifikat Indeks
1. Tidak Memiliki 0
2. Ada, dengan biaya UPT 1
3. Ada, dengan biaya sendiri 2

4) Penempatan kerja pegawai merupakan indeks untuk menilai


kesesuaian kompetensi profesional pegawai dengan jabatan yang
disandang, memiliki indeks :
No. Penempatan Kerja Indeks
1. Tidak sesuai pendidikan 0
2. Sesuai Pendidikan 1

c) Skor Risiko/Emergensi adalah jumlah nilai untuk resiko yang


diterima pegawai akibat pekerjaannya, klasifikasi risiko dan indeks
nilaianya adalah sebagai berikut :
No. Jenis Risiko Indeks
1. Risiko Tertular Penyakit 0 = Tidak
1 = Ya
2. Risiko Keuangan 0 = Tidak
1 = Ya (Kasir,
Pengelola Aset,
Pengelola Obat)
2 = Ya (TU,
Bendahara)
3 = Ya (Kapus)
3. Risiko Hukum 0 = Tidak
1 = Ya (Bendahara,
TU, Dokter
Fungsional,
Panitia
Pengadaan)
No. Jenis Risiko Indeks
2 = Ya (Kapus)
4. Risiko Kecelakaan 0 = Tidak
1 = Ya

d) Skor Jabatan adalah penilaian terhadap beban jabatan yang


disandang pegawai yang bersangkutan sesuai dengan penugasan
dari pemimpin BLUDyang terdiri atas :
1) Jabatan merupakan posisi pegawai dalam struktur UPT BLUD,
yang memiliki indeks:

No. Jabatan Indeks


1. Pelaksana 1
2. Pengelola Program 2
3. Penanggungjawab Upaya 3
4. Kepala Tata usaha 4
5. Kepala Puskesmas 5

2) Jabatan Rangkap merupakan penilaian terhadap kondisi beban


kerja rangkap jabatan pegawai, memiliki indeks :
No. Kondisi Jabatan Indeks
1. Tidak Rangkap Jabatan 0
2. Rangkap Jabatan 1

e) Skor Kehadiran adalah penilaian dan penghargaan terhadap


kehadiran sebagai pegawai UPT BLUD yang berupa persentase
kehadiran atas waktu kerja efektif dalam kurun waktu sebelum
ditetapkannya pembagian Insentif Tunjangan Hari Raya pada tahun
anggaran yang dimaksud. Persentase kehadiran akan menentukan
proporsi pengurangan atas insentif umum yang dibagikan.

C. Cara Perhitungan
1. Perhitungan dimulai dengan mengisi masing-masing skor bagi tiap pegawai
sesuai dengan kondisi pegawai yang ada.
2. Seluruh skor dihitung ke dalam total skor.
3. Skor akhir merupakan hasil perkalian antara persentase kehadiran dengan
total skor.
4. Nilai insentif umum merupakan proporsi antara anggaran insentif umum
dengan skor akhir.
5. Insentif manajemen didapat atas proporsi anggaran insentif manajemen
dengan persentase manajemen yang disandang pegawai.
6. Total insentif merupakan penjumlahan insentif umum dan insentif
manajemen.

Kepala UPT Puskesmas ....

.............................................
NIP.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS .......
Nomor : 900/ /Pusk
Tanggal :
INSENTIF TUNJANGAN HARI RAYA UPT PUSKESMAS ..................

Anggaran 50.000.000

Insentif Manajemen 5.000.000

Insentif Umum 45.000.000

Insentif Umum

Basic Index Kompetensi Risiko Kerja dan Emergency Jabatan Kehadiran Insentif Total
No. Nama
Manajemen Insentif
Skor Insentif
Total Skor
Risiko Waktu Akhir Umum
Lama Ijazah Sertifikat Penempatan Risiko Risiko Risiko Rangkap
Kepangkatan STR Tertular Posisi Kerja Kehadiran Persentase
Kerja Terakhir Keahlian Kerja Keuangan Hukum Kecelakaan Jabatan
Penyakit Efektif

1 A 4,4 28 2 2 2 1 1 1 1 0 5 1 48,4 25 25 100 48,4 4.063.433 1.500.000 5.563.433

2 B 4,2 27 2 2 2 1 1 0 1 40,2 25 25 100 40,2 3.375.000 1.250.000 4.625.000

3 C 4 26 2 1 1 1 1 0 1 37 25 25 100 37 3.106.343 1.000.000 4.106.343

4 D 3,8 31 1,5 0 1 1 0 1 1 4 44,3 25 25 100 44,3 3.719.216 3.719.216

5 E 3,6 31 1,5 2 1 1 1 0 2 1 44,1 25 25 100 44,1 3.702.425 500.000 4.202.425

6 F 3,4 27 1,5 1 1 1 1 0 1 36,9 25 25 100 36,9 3.097.948 200.000 3.297.948

7 G 3,2 28 1,5 2 1 0 0 2 1 38,7 25 25 100 38,7 3.249.067 3.249.067

8 H 3 30 1,5 2 1 1 1 0 1 40,5 25 25 100 40,5 3.400.187 3.400.187

9 I 2,8 29 1,5 2 1 1 1 0 2 40,3 25 23 92 37,076 3.112.724 300.000 3.412.724

10 J 2,6 27 1,5 1 1 1 1 0 2 1 38,1 25 23 92 35,052 2.942.799 2.942.799

11 K 2,4 10 1,5 2 1 1 1 3 0 21,9 25 23 92 20,148 1.691.530 1.691.530

12 L 2,2 23 1,5 2 1 1 0 1 0 1 32,7 25 25 100 32,7 2.745.336 250.000 2.995.336

13 M 2 25 1,5 1 2 1 1 1 3 1 38,5 25 24 96 36,96 3.102.985 3.102.985

14 N 1,8 24 1,5 1 2 1 1 0 2 1 35,3 25 25 100 35,3 2.963.619 2.963.619

15 O 1,6 30 1,5 0 0 1 1 0 1 36,1 25 6 24 8,664 727.388 727.388

Jumlah 536 45.000.000 45.000.000

Anda mungkin juga menyukai