Anda di halaman 1dari 25

RPK PROGRAM KESORGA

PUSKESMAS MARON
TAHUN 2022

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO


DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS MARON
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Kuasa, karena
atas rahmat dan karunia-Nya akhirnya Rencana Usulan Kegiatan Kesehatan
Jiwa Puskesmas Maron dapat terselesaikan dengan baik. Pedoman ini disusun
agar dapat menjadi acuan bagi tenaga kesehatan di Puskesmas Maron dalam
melaksanakan pelayanan kesogra
Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah mendukung
penyusunan Rencana Usulan Kegiatan Kesehatan kesorga Puskesmas Maron.
Mungkin dalam Rencana Usulan Kegiatan ini masih banyak kekurangan apabila
dilihat pada sudut pandang yang berbeda, oleh karena itu masukan, kritik dan
saran perbaikan sangat diharapkan guna penyempurnaan Rencana Usulan
Kegiatan ini.

UKM Pengembangan Kordinator


Program

ANDI KISGIANTO, Amd.KG Nuning Nurhidayati,Amd.Kep


NIP. 19840221 201001 1 010 NIP. 19850727 202012 2 004

Mengetahui
Kepala Puskesma Maron

drg. VINA FITRIA YON SURYA

Pembina Tingkat I
NIP. 19840629 201101 2 010

ii
Daftar Isi
Kata Pengantar .................................................................................................. ii
Daftar isi.............................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................................... 1
1.2 Visi, Misi, Tujuan dan Tata Nilai........................................................... 3
1.3 Strategi dan Sasaran........................................................................... 4
1.4 Sistematika Penyajian.......................................................................... 4
BAB II ANALISA SITUASI
2.1Gambaran Umum.................................................................................. 6
2.2 Demografi............................................................................................. 8
2.3 Data Sumber Daya.............................................................................. 9
2.4 Kondisi Sumber Daya Manusia........................................................... 10
2.5 Data Peran Serta Masyarakat.............................................................. 11
2.6 Data Kelompok olah raga.................................................................... 13
2.7 Data Hasil pendataan kelompok olahraga........................................... 26
BAB III ANALISA MASALAH
3.1 Identifikasi Masalah............................................................................. 27
3.2 Urutan Prioritas Masalah..................................................................... 28
3.3 Rumusan Masalah............................................................................... 28
3.4 Akar Penyebab Masalah...................................................................... 29
3.5 Pemecahan Masalah........................................................................... 29
BAB IV RENCANA PRLAKSANAAN KEGIATAN (RPK)
4.1 RPK Program KESORGA.................................................................... 30
BAB V PENUTUP............................................................................................... 31

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang optimal. Keberhasilan pembangunan kesehatan mempunyai
perna penting dalam meningkatkan mutu dan daya saing sumber daya manusia
Indonesia. Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut
diselenggarakan berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan
terpadu. Upaya kesehatan Olah Raga adalah salah satu upaya kesehatan yang
bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kebugaran jasmani melalui
aktivitas fisik dan atau Olah Raga. Dalam rencana pembangunan kesehatan
menuju Indonesia Sehat 2010, program kesehatan Olah Raga merupakan salah
satu program dari pokok program perilaku hidup sehat dan pemberdayaan
masyarakat. Kesehatan Olah Raga telah ditetapkan sebagai salah satu indikator
keberhasilan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Aktivitas fisik dan atau
Olah Raga dapat memberikan dampak positif bila dilakukan secara baik, benar,
terukur dan teratur. Sebaliknya bila dilakukan tidak sesuai dengan kaidah
tersebut dapat menimbulkan gangguan kesehatan atau cedera yang mungkin
akan berakibat fatal. Saat ini di Indonesia sebagian besar masyarakat di
perkotaan maupun pedesaan sudah melakukan kegiatan aktivitas fisik dan atau
Olah Raga, baik Olah Raga kelompok atau perorangan. Hal ini terlihat dari
banyaknya jumlah pengunjung yang memanfaatkan sarana Olah Raga terutama
pada hari libur. Selain itu terlihat minat masyarakat dalam memanfaatkan
berbagai peralatan sederhana maupun modern untuk menunjang kegiatan Olah
Raga baik di pusat kebugaran jasmani (fitness center) maupun di rumah tangga,
namun proses dan hasilnya belum sesuai dengan yang diharapkan. Di sisi lain
peningkatan penyakit tidak menular sangat erat kaitannya dengan perubahan
perilaku dan gaya hidup, seperti pola makan tidak seimbang, kurang melakukan
aktivitas fisik dan merokok yang merupakan salah satu dampak negatif dari
perkembangan IPTEK di berbagai bidang. Data SKRT Tahun 2001 menunjukkan
61% penduduk Indonesia tidak aktif dalam melakukan aktivitas fisik di mana
persentase perempuan yang tidak aktif (73%) lebih tinggi dari pada lakilaki
(63%), baik di setiap kelompok umur ataupun di perkotaan. Hasil survei
Departemen Kesehatan Tahun 2002 pada Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kantor
Dinas Kesehatan dan Pemerintah Daerah Provinsi di Sumatera Selatan, DKI
Jakarta, Jawa Barat dan Bali pada komponen daya tahan jantung-paru (Cardio
Respiratory Endurance/CRE) menunjukkan 73% dengan tingat kebugaran
jasmani yang kurang dan kurang sekali. Selain itu pada Susenas 2003,
dilaporkan bahwa 74% penduduk usia 10 tahun ke atas kurang gerak dalam
perjalanan, 81% kurang dalam waktu senggang dan 14% kurang gerak dalam
pekerjaan. Hasil penelitian Dede Kusmana Tahun 2002 memperlihatkan bahwa
orang yang mempunyai gaya hidup seperti tidak merokok, berOlah Raga secara
teratur dan melakukan kerja fisik, ternyata berpeluang lima kali lebih tinggi
terhindar dari penyakit jantung dan stroke dari pada yang bergaya hidup
sebaliknya. Dari data-data di atas, upaya kesehatan Olah Raga mempunyai
peran penting dalam mencegah dan menanggulangi keadaan tersebut. Upaya
kesehatan Olah Raga dapat dilaksanakan di berbagai institusi pelayanan
kesehatan seperti Puskesmas, Balai Kesehatan Olah Raga Masyarakat (BKOM),
Rumah Sakit dan Institusi Kesehatan lain baik pemerintah maupun swasta. Pada
tahun 1995 telah diterbitkan Petunjuk Pelaksanaan Upaya Kesehatan Olah Raga
untuk digunakan sebagai bahan rujukan dalam melaksanakan pelayanan
kesehatan Olah Raga di puskesmas. Terjadinya perubahan sistem
ketatanegaraan di Indonesia mengakibatkan perubahan kebijakan-kebijakan
termasuk di Departemen Kesehatan, yaitu reformasi di bidang kesehatan.
Sejalan dengan itu disusun Kebijakan Dasar Puskesmas, dimana visi
pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah
tercapainya Kecamatan Sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat 2010. Untuk
tercapainya visi pembangunan kesehatan melalui Puskesmas tersebut,
Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan upaya kesehatan
perorangan dan upaya kesehatan masyarakat serta merupakan pelayanan

2
kesehatan tingkat pertama. Upaya kesehatan Puskesmas dikelompokkan
menjadi upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan.
Puskesmas memiliki beberapa program pokok dan adapula program tambahan.
Salah satu program tambahan tersebut adalah Upaya Kesehatan Olahraga
(UKO). Upaya Kesehatan Olahraga sendiri merupakan suatu upaya yang
memanfaatkan aktivitas fisik dan atau olahraga untuk meningkatkan derajat
kesehatan. Aktivitas fisik dan atau Olah Raga merupakan sebagian kebutuhan
pokok dalam kehidupan sehari-hari karena dapat meningkatkan kebugaran yang
diperlukan dalam melakukan tugasnya. Tujuannya adalah untuk meningkatkan
pengetahuan tentang kesehatan olahraga di tingkat pelayanan kesehatan dasar.
Sehingga masyarakat terhindar dari berbagai penyakit tidak menular dan dapat
meningkatkan derajat kesehatan, kebugaran serta produktifitas kerja.

II. TUJUAN
a. Tujuan Umum Menunjang upaya peningkatan derajat kesehatan dan kualitas
hidup, melalui latihan fisik dan untuk untuk menunjang terwujudnya
kecamatan sehat;
b. Tujuan Khusus
1. Mengembangkankan upaya peningkatan derajat kesehatan melalui latihan
fisik.
2. Membantu upaya peningkatan kesegaran jasmani yang mempunyai
pengaruh langsung terhadap produktifitas kerja.
3. Membantu peningkatan upaya olahraga produktifitas, olahraga prestasi,
olahraga masyarakat dan olahraga tradisional.
4. Meningkatnya kemampuan tenaga kesehatan di Puskesmas dalam
menyelenggarakan upaya kesehatan Olah Raga.
5. Meningkatnya kemitraan melalui kerja sama lintas program, lintas sektor,
dunia usaha/swasta, LSM, organisasi profesi dan media massa.
6. Meningkatnya jangkauan, cakupan dan mutu pelayanan kesehatan Olah
Raga di Puskesmas.

3
7. Meningkatnya pemberdayaan masyarakat dalam upaya kesehatan Olah
Raga
.
III. RUANG LINGKUP
Kesehatan Olah Raga meliputi pelayanan kesehatan pada kegiatan Olah Raga
dan pemanfaatan Olah Raga untuk meningkatkan derajat kesehatan dan
kebugaran jasmani yang diselenggarakan secara terpadu dan menyeluruh
melalui pendekatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
a. Pendekatan promotif diharapkan dapat meningkatkan kebugaran jasmani dan
daya tahan tubuh terhadap penyakit.
b. Pendekatan preventif diharapkan dapat mencegah timbulnya penyakit atau
penyulit akibat kurang gerak serta memperlambat proses penuaan.
c. Pendekatan kuratif diharapkan dapat memberikan alternatif untuk upaya
penyembuhan penyakit (exercise is medicine).
d. Pendekatan rehabilitatif diharapkan dapat memulihkan gangguan fungsi tubuh
akibat penyakit dan kecacatan
IV. SASARAN MASYARAKAT
pada umumnya, serta kelompok-kelompok olahraga yang ada di wilayah kerja.
Serta kelompok olahraga berdasarkan kondisi khusus dan kelompok/ individu
latihan fisik untuk kelompok khusus.
V. KEGIATAN
Kegiatan Kesorga di Puskesmas maron antara lain :
a. Promotif Pendataan kelompok olahraga.
b. Preventif Pembinaan kelompok olahraga.
c. Kuratif Konsultasi individu tentang kesehatan olahraga. Pembentukan
kelompok olahraga berdasarkan kondisi khusus misal senam lansia.
d. Rehabilitatif
1.1 Visi, Misi, Tujuan danTata Nilai Puskesmas Maron
1.2.1 Visi Puskesmas Maron
“Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Probolinggo Berakhlak Mulia yang
Sejahtera, Berkeadilan dan Berdaya Saing”

4
1.2.2 Misi Puskesmas Maron
“Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat yang Berkeadilan Melalui
Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia dan Menurunkan Angka
Kemiskinan”
1.2.3 Tujuan
II. TUJUAN
a. Tujuan Umum Menunjang upaya peningkatan derajat kesehatan dan kualitas
hidup, melalui latihan fisik dan untuk untuk menunjang terwujudnya
kecamatan sehat;
b. Tujuan Khusus
1. Mengembangkankan upaya peningkatan derajat kesehatan melalui latihan
fisik.
2. Membantu upaya peningkatan kesegaran jasmani yang mempunyai
pengaruh langsung terhadap produktifitas kerja.
3. Membantu peningkatan upaya olahraga produktifitas, olahraga prestasi,
olahraga masyarakat dan olahraga tradisional.
4. Meningkatnya kemampuan tenaga kesehatan di Puskesmas dalam
menyelenggarakan upaya kesehatan Olah Raga.
5. Meningkatnya kemitraan melalui kerja sama lintas program, lintas sektor,
dunia usaha/swasta, LSM, organisasi profesi dan media massa.
6. Meningkatnya jangkauan, cakupan dan mutu pelayanan kesehatan Olah
Raga di Puskesmas.
7. Meningkatnya pemberdayaan masyarakat dalam upaya kesehatan Olah
Raga
1.2.4. Tata Nilai Puskesmas Maron
Tata Nilai Puskesmas Maron adalah HEBAT, singkatan dari :
1) H : HANDAL
2) E : EFEKTIF
3) B : BERSAMA
4) A : ADIL
5) T : TANGGAP

5
1.2.5. Fungsi Puskesmas
1. Penyelenggaraanpelayanankesehatan primer
2. Penyelenggaraanpelayananmedisrawatjalandanrawatinap
3. Penyelenggaraan pelayanan penunjang medis dan non medis
4. Penyelenggaraan pelayanan asuhan keperawatan dan
kebidanan
5. Penyelenggaraan pelayanan kegiatan ketatausahaan
6. Penyelenggaraan tata kelola keuangan
7. Penyelenggaraan administrasi pendukung lainnya

1.3 Strategi dan Sasaran Kesehatan Olah Raga Puskesmas Maron


Kesehatan Olah Raga meliputi pelayanan kesehatan pada kegiatan Olah Raga
dan pemanfaatan Olah Raga untuk meningkatkan derajat kesehatan dan
kebugaran jasmani yang diselenggarakan secara terpadu dan menyeluruh
melalui pendekatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
a.Pendekatan promotif diharapkan dapat meningkatkan kebugaran jasmani dan
b.Pendekatan preventif diharapkan dapat mencegah timbulnya penyakit penyulit
akibat kurang gerak serta memperlambat proses penuaan.
c.Pendekatan kuratif diharapkan dapat memberikan alternatif untuk upaya
penyembuhan penyakit(exercise is medicine).
d. Pendekatan rehabilitatif diharapkan dapat memulihkan gangguan fungsi
tubuh akibat penyakit dan kecacatan

1V SASARAN MASYARAKAT
pada umumnya, serta kelompok-kelompok olahraga yang ada di wilayah
kerja. Serta kelompok olahraga berdasarkan kondisi khusus dan kelompok/
individu latihan fisik untuk kelompok khusus.

6
V. KEGIATAN
1 Kegiatan Kesorga di Puskesmas maron antara lain :
a. Promotif Pendataan kelompok olahraga.
b. Preventif Pembinaan kelompok olahraga.
c. Kuratif Konsultasi individu tentang kesehatan olahraga. Pembentukan
kelompok olahraga berdasarkan kondisi khusus misal senam lansia.

7
1.4 Sistematika Penyajian
Sistematika Penyajian Rencana Usulan Kegiatan Puskesmas Maron
tahun 2023 tersusun sebagai berikut:
Kata Pengantar
Daftar isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Visi, Misi, Tujuan dan Tata Nilai
1.3 Strategi dan Sasaran
1.4 Sistematika Penyajian
BAB II ANALISA SITUASI
2.1 Gambaran Umum
2.2 Demografi
2.3 Data Sumber Daya
2.4 Kondisi Sumber Daya Manusia
2.5 Data Peran Serta Masyarakat
2.6 Data kesorga
2.7 Data Hasil p
2.8 Data Hasil Curah Pendapat
BAB III ANALISA MASALAH
3.1 Identifikasi Masalah
3.2 Urutan Prioritas Masalah
3.3 Rumusan Masalah
3.4 Akar Penyebab Masalah
3.5 Pemecahan Masalah
BAB IV RENCANA USULAN KEGIATAN (RUK)
4.1 RUK Program kesorga
BAB V PENUTUP

8
BAB II
ANALISA SITUASI

2.1 Gambaran Umum

2.1.1 Letak Wilayah


Letak geografis  Puskesmas Maron terletak di Desa Maron Wetan
Kecamatan Maron Kabupaten Probolinggo Propinsi Jawa Timur.
Kecamatan Maron merupakan daerah pertanian dan perkebunan sehingga
sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai petani. Di Kecamatan
Maron terdiri dari 18 desa yang dibagi 2 wilayah kerja puskesmas yaitu
Puskesmas Maron 13 desa dan Puskesmas Suko 4 desa. Wilayah kerja
Puskesmas Maron yaitu Maron Wetan, Maron Kulon, Maron Kidul, Brabe,
Wonorejo, Sumberdawe, Sumberpoh, Kedungsari, Puspan, Brani Wetan,
Brani Kulon, Satreyan dan Gerongan. Adapun batas-batas wilayah
Kecamatan Maron adalah :
1. Utara : Kecamatan Gending dan Pajarakan
2. Timur : Kecamatan Pajarakan, Krejengan dan Gading
3. Selatan : Kecamatan Tiris
4. Barat : Kecamatan Banyuanyar

9
2.1.2 Luas Wilayah
Tabel 2.1 : Luas wilayah kerja Puskesmas Maron yaitu :
NO. DESA LUAS TANAH
1 MARON WETAN 172,337
2 MARON KULON 170,750
3 MARON KIDUL 485,325
4 WONOREJO 410,249
5 BRABE 539,750
6 SUMBERDAWE 254,872
7 SUMBERPOH 163,275
8 KEDUNGSARI 229,000
9 PUSPAN 112,950
10 BRANI WETAN 673,542
11 BRANI KULON 178,518
12 SATREYAN 500,000
13 GERONGAN 312,508
JUMLAH 4.203,076

2.1.3Pembagian Wilayah Kerja menurut Jumlah Desa, Dusun, RW, RT


Puskesmas Maron
1) Jumlah Desa = 13 desa
2) Jumlah Dusun = 48 dusun
3) Jumlah RT = 205 RT
4) Jumlah RW = 60 RW

10
2.2 DATA DEMOGRAFI
Tabel. 2.2 : Data Penduduk dan Luas Wilayah Kerja Puskesmas Maron

JUMLAH
JUM DU
PENDUDUK R LUAS KEPAD
NO DESA LAH SU RW
TOT T KM2 ATAN
L P KK N
AL
1 MARON 232 2313 462 1,27 2 13 3 1.7 2594.92
WETAN 8 2 6
2 MARON 137 1461 283 750 2 12 6 1.7 1517.42
KULON 0 1
3 MARON KIDUL 351 3571 708 2,10 6 24 7 4.9 1398.44
2 3 0
4 WONOREJO 312 3311 643 1,64 6 36 9 4.1 1443.76
6 7 8
5 BRABE 328 3318 666 1,77 5 20 7 5.4 1194.81
7 3 8
6 SUMBERDAW 122 1430 295 779 2 10 4 2.5 1078.19
E 6 3
7 SUMBERPOH 129 1339 273 667 2 10 3 1.6 1580.16
3 7
8 KEDUNGSARI 151 1546 305 789 3 13 4 2.3 1273.36
2 8
9 PUSPAN 840 896 173 452 2 9 4 1.1 1502.43
6
10 BRANI WETAN 236 1682 509 1,35 5 25 3 6.7 708.94
2 4 8
11 BRANI KULON 141 1449 286 803 3 12 4 1.8 1655.86
2 1
12 SATREYAN 288 2987 597 1,65 4 16 4 5.0 1204.00
9 6 3
13 GERONGAN 916 960 187 448 6 5 2 3.1 536.95
6
JUMLAH 259 2764 53,9 1450 48 60 2 42.0 1227
52 0 27 1 0
5

11
2.3 DATA SUMBER DAYA
Tabel 2.3 : Fasilitas Pelayanan Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas maron
N FASILITAS LISTRIK AIR
O PELAYANAN ASAL DAYA SUMBER SARANA SUMB
KESEHATAN DANA ER
DANA
1 Puskesmas Induk PLN 13200 Pompa
Listrik
Genset 6000 Sumber
2 Puskesmas pembantu PLN 900 Pompa
Listrik
Brabe
3 Puskesmas Pembantu PLN 900 Pompa
Listrik
Brani wetan
4 Puskesmas Pembantu PLN 900 Pompa
Listrik
kedungsari
5 Ponkesdes Wonorejo PLN Pompa
Listrik
6 Ponkesdes PLN Pompa
Listrik
Sumberdawe
7 Ponkesdes Puspan PLN Pompa
Listrik
8 Ponkesdes Maron PLN Pompa
Listrik
Kulon
9 Ponkesdes Maron Kidul PLN Pompa
Listrik
10 Ponkesdes Brani Kulon PLN Pompa
Listrik
11 Ponkesdes Satreyan PLN Pompa
Listrik
12 Ponkesdes Gerongan PLN Pompa
Listrik
13 Ponkesdes Sumberpoh PLN Pompa
Listrik

12
2.4 KONDISI SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
Tabel. 2.4 : Daftar Rekap SDMK Puskesmas Maron
JENIS KEPEGAWAIAN
HO JUML PNS BUP
NO JENIS SDMK PN PT SUKW KET
ND AH 2016
S T AN
A
1 Dokter Umum 1 1
2 Dokter Gigi 1 1
3 a. Bidan Induk 2 3 2 7
b. Bidan Pustu 2 1 3
c. Bidan Ponkendes 6 1 8
d. Bidan Polindes 1 1
4 a. Perawat Induk 3 5 9 17
b. Perawat Pustu 3 3
c. Perawat
7 8
Ponkesdes
Penyuluh Kesehatan
5 1 1
Masyarakat
6 Sanitarian 1 1
Pranata Laboratorium
7 1 1 2
Kesehatan
8 Nutrisionis 1 1
9 Apoteker 1 1
10 Asisten Apoteker 1 1
11 Radiografer 0
12 Refraksionis Optisien 0
13 Fisioterapi 1 1
14 Teknisi Gigi 0
15 Kepala Puskesmas 1 1
Pengelola
16 1 1
Kepegawaian (TU)
Pengadministrasi
17 1 1
Umum
18 Pengemudi 1 1
19 Bendahara : 0
a. Bendahara Umum 1 1
Merang
b. Bendahara JKN 1 1
kap
Merang
c. Bendaharan BOK 1 1
kap
Pengelola Barang Merang
20 1 1
Inventaris kap
21 Petugas Kebersihan 2 4 6

13
JENIS KEPEGAWAIAN
HO JUML PNS BUP
NO JENIS SDMK PN PT SUKW KET
ND AH 2016
S T AN
A
22 Penjaga Malam 0
23 Juru Masak 1 1
24 Petugas Loket 1 1 2 4
Petugas Pusat Data & Merang
25 0
Informasi kap
26 Pengadministrasi JKN 2 2
Pembantu Bidan
27 0
Pustu
JUMLAH 21 2 9 15 47

2.5 DATA PERAN SERTA MASYARAKAT


Pondok Bersalin Desa, Pondok Kesehatan Desa dan Puskesmas Pembantu
1. Jumlah Polindes :
– Bangunan pemerintah : 1 buah
– Sewa / kontrak : 0 Buah
– Swadaya : 0 Buah
2. Jumlah Bidan Desa di Polindes :
– PTT : 0 orang
– Pegawai Negeri : 1 Orang
– Kontrak :-
3. Strata Polindes
– Pratama :-
– Madya :-
– Purnama : 1 Buah
– Mandiri :-
4. Jumlah bidan yang bekerja di PUSTU : 3

14
– PTT : - Orang
– Pegawai Negeri : 2 Orang
– Kontrak : 1 Orang
5. Jumlah bidan yang bekerja di Ponkesdes : 8
– PTT : - Orang
– Pegawai Negeri : 7 Orang
– Kontrak :1Orang

15
2.7 Data Hasil kelompok olahraga wilayah pkm maron

no uraian jumlah keterangan


1. pendataan kelompok kumulatif
a kelompok ibu hamil 13 kelompok
b kelompok jamaah haji 40 kelompok
c kelompok pekerja 1 kelompok
d kelompok lanjut usia 13 kelompok
e kelompok olahraga lainnya 9 kelompok
2 pembinaan kelompok orang kasus baru
olahraga
3 pelayanan kesehatan olahraga
4. Konsultasi olahraga
5 pengukuran kebugaran
jasmani
6 penanganan cidera oahraga
akut

16
BAB III
PENGELOLAAN KEGIATAN KESORGA

Penerapan proses keperawatan dalam pelaksanaan kesorga merupakan bagian dari


pengelolaan Puskesmas, yang dalam pelaksanaannya dapat diterapkan pada sasaran
individu, keluarga, kelompok, maupun masyarakat dalam wilayah kerja Puskesmas
Gunungguruh. Sebagai gambaran umum, tahapan pelayanan kesorga yang sudah berjalan
di Puskesmas maron adalah sebagai berikut :
1. Peningkatan (Promotif) Upaya kesehatan olahraga merupakan salah satu cara
memadukan latihan, gizi yang baik, perhatian terhadap aspek faal, psikologis, dan lain-
lain yang dapat memastikan keberhasilan peningkatan kesegaran jasmani. Dengan latihan
yang benar, didapat peningkatan derajat kesehatan tubuh perorangan, maupun kesehatan
masyarakat.
2. Pencegahan (Preventif) Seperti kita ketahui struktur dan kapasitas organ tubuh
tergantung kepada besarnya rangsangan yang diterima. Proses penuan diandai dengan
perubahan fisik secara organik maupun fungsional tubuh. Dari penelitianpenelitian
ternyata fungsi alat tubuh meningkat, mencapai puncaknya, pada beberapa saat menetap
dan kemudian akan menurun sedikit demi sedikit dengan bertambahnya umur. Latihan
fisik ternyata dapat menghambat kemunduran yang diakibatkan bertambahnya umur. Hal
ini berarti bahwa umur harapan hidup dapat lebih tinggi bila upaya kesehatan olahraga
juga mencakup golongan usia dewasa. Kehamilan, persalinan dan nifas suatu proses
normal yang terjadi dalam siklus kehidupan wanita. Latihan fisik secara teratur sejak
sebelum hamil, dalam masa kehamilan akan memperbaiki sistem pernafasan, peningkatan
kerja jantung, otot-otot menjadi lebih kuat dan persendian menjadi lebih stabil. Latihan
fisik dalam masa kehamilan akan memperbaiki pula kesehatan janin karena oksigenisasi
dalam tubuh ibu lebih lancar. Latihan fisik setelah kehamilan akan bermanfaat kerena
mengurangi jaringan lemak, memperbaki kelemahan otot pinggul dan dinding perut,
menghilangkan kerutan-kerutan kulit dan menurunkan berat badan. Latihan-latihan ini
harus disertai dengan gizi yang baik, dengan demikian upaya kesehatan olahraga bagi
golongan wanita hamil akan mengurangi angka kematian ibu dalam masa kehamilan dan
masa nifas serta menurunkan angka kematian bayi karena bayi telah dipersiapkan

17
semenjak janin. Hal ini berarti bahwa derajat kesehatan masyarakat dapat ditingkatkan
melalui upaya kesehatan olahraga. Atas dasar inilah kesehatan olahraga dapat berperan
sebagai pencegahan, untuk itu perlu penyebaran megenai manfaat upaya kesehatan
olahraga melalui penyuluhan atau pendidikan pada kesempatan lokakarya, ceramah
langsung pada masyarakat umum maupun melalui organisasi yang ada dalam masyarakat.
3. Pengobatan (Kuratif) Penyakit-penyakit yang dapat disembuhkan atau dikurangi
dengan olahraga adalah kelemahan /kelainan sirkulasi darah, infusiensi koroner, keadaan
setelah infark jantung, kelainan pembuluh darah tepi, diabetes melitus, phlebitis,
thrombophlebitis dan osteoporosis.
4. Rehabilitatif (Pemulihan) Untuk membantu memulihkan kondisi Ibu Nifas.
5. Menunjang peningkatan prestasi keolahragaan Tiap kegiatan fisik akan memberikan
perubahan fisiologis sesuai dengan beban yang diberikan pada tubuh, terutama perubahan
pada sistem kardivaskuler-respirasi.

18
BAB IV
ANALISIS CAKUPAN KEGIATAN KESORGA

1. Promotif Pendataan kelompok olahraga Mendata kelompok olahraga di wilayah kerja


Puskesmas maron Kelompok olahraga di wilayah kerja Puskesmas maron Pemegang
program dan mengajak karyawan Puskesmas maron
2. Preventif Pembinaan kelompok olahraga Mendata kelompok olahraga Kelompok
olahraga di wilayah kerja Puskesmas maron Pemegang program dan mengajak
karyawan Puskesmas maron
3. Kuratif Konsultasi & pembentukan kelompok olahraga
a. Konsultasi olahraga
b Pembentukan kelompok olahraga berdasarkan kondisi khusus (lansia) Masyarakat
umum dan lansia Pemegang program dan mengajak karyawan Puskesmas maron
4. Rehabilitative Pembentukan kelompok latihan fisik
1. analisis kegiatan
2. analisis kelengkapan laporan lengkap dan tepat dilaporkan.
3. cakupan kegiatan cakupan kegiatan keperkom tahun 2021 adalah sebagai berikut :
cakupan pembinaan kelompok olahraga
4. Analisis Masalah Total Cakupan Puskesmas Pada Semua Kasus Masih Belum
Mencapai Target.
no Uraian jumlah keterangan
1. pendataan kelompok kumulatif
a kelompok ibu hamil 13 kelompok
b kelompok jamaah haji 40 kelompok
c kelompok pekerja 1 kelompok
d kelompok lanjut usia 13 kelompok
e kelompok olahraga lainnya 9 kelompok
2 pembinaan kelompok orang kasus baru
olahraga
3 pelayanan kesehatan olahraga
4. Konsultasi olahraga

19
5 pengukuran kebugaran
jasmani
6 penanganan cidera oahraga
akut

5. Penyebab Masalah
 Tenaga dan waktu yang terbatas
 Luas wilayah yang tidak seimbang dengan petugas kesorga
 Kurangnya Pengetahuan dan Keterampilan petugas dalam melakukan kegiatan
 tidak adanya pelimpahan tugas dari petugas kesorga yang lama ke yang baru.
 Kurangnya Koordinasi Petugas dengan unit terkait pelaksanaan olahraga
a Pada umumnya kegiatan Program Kesehatan Olah Raga di Puskesmas maron sudah
dilaksanakan sejak Tahun 2019.
b.Cakupan Kegiatan Kesorga pada Tahun 2020,2021 masih belum mencapai target yang
ditentukan. Dikarenakan Tenaga dan waktu yang terbatas, Kurangnya Koordinasi
Petugas dengan unit terkait pelaksanaan olahraga,kare pandemic covid 19

SARAN
a. Diperlukan pembinaan kepada petugas secara lebih intensif dan berkesinambungan
serta evaluasi hasil pelaksanaan program secara periodik.
b. Diperlukan subsidi sarana prasarana yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan
program

20
BAB VI

RPK 2022
Upaya
N Target Penanggu Volume Rincian Lokasi
Keseha Kegiatan Tujuan Sasaran jadwal biaya
o sasaran ng jawab kegiatan pelaksanaan pelaksanaan
tan

1.bulan
anggota
februari
klompok
2.bulan 1.bulan februari
meningkatkan olah raga
  pembinaan  pelaksana mei 2.bulan Desa maron
pengetahuan lansia,bu 260
kesorga kelompok program  12 x/tahun 3.bulan mei kulon 5.554.600
1 olahraga
kelompok mil,catin, anggota
kesorga juni 3.bulan juni
olahraga kader,calo
4.bulan 4.bulan agustus
n jamaah
agustus
haji

senam rutin
  dan 1.senam
peregangan setiap hari
terdeteksinya
  pegawai  pegawai  pelaksana jumat  bulan
resiko penyakit bulan maret-
kesorga puskesmas puskesma 90 anggota program 2.senam februari- Aula pkm maron  3.000.000
2 maron serta
tidak menular
s maron kesorga peregangan november
november
sejak dini
pemeriksaa dilakukan
n setiap hari
kesehatan.
Penanggung jawab Mengetahui
UKM Pengembangan Kepala Puskesmas Koordinator Program

Andi Kisgianto,Amd.Kg drg Vina Fitria Yon Surya,M.Kes Nuning Nurhidayati,Amd.Kep


NIP. 19840221 201001 1 010 NIP. 19840629 201101 2 0101 NIP. 19850727 202012 2 004

21
BAB VII
PENUTUP

Demikain RPK Program KESORGA Puskesmas Maron Tahun 2022.


Kami menyadari masih banyak kekurangan yang di dapat, oleh sebab itu kami
mengharapkan masukan serta saran untuk meningkatkan mutu di masa
mendatang.
Tidak lupa kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang terkait
dalam menyusun RPK Program kesorga ini. Semoga penyusunan RPK terpadu
ini dapat menghasilkan dampak positif serta corak yang baru bagi Puskesma
Maron guna menghasilkan kualitas pelayanan yang HEBAT ( Handal, Empati,
Bersama, Amanah, Tuntas)

22

Anda mungkin juga menyukai