Anda di halaman 1dari 91

PEDOMAN

PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS


DI JAWA BARAT

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT


DINAS KESEHATAN
JL. PASTEUR NO. 25
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga buku Penilaian Kinerja Puskesmas dapat diselesaikan dengan baik.
Puskesmas sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatatan Kabupaten/Kota yang
bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja,
mempunyai posisi yang strategis dalam rangka mewujudkan masyarakat yang mandiri untuk
hidup sehat, sehimgga masyarakat dapat memperoleh pelayanan kesehatan yang optimal.
Buku Penilaian Kinerja Puskesmas ini merupakan acuan minimal yang diperlukan
untuk meningkatkan kesiapan Puskesmas dalam melaksanakan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat sehingga lebih bermutu, komprehensif dan berkesinambungan. Diharapkan
dengan adanya standar ini upaya kesehatan yang dilakukan dapat meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat di Jawa Barat setinggi-tingginya.
Dengan tersusunnya buku Penilaian Kinerja Puskesmas, kami mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi dalam
penyusunan buku ini.
Kami sadari buku ini masih belum sempurna, oleh karenanya masukan dan saran
perbaikan sangat kami harapkan guna penyempurnaannya.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan rahmat dan hidayahNya kepada kita
semua.

Bandung, 2019
KEPALA DINAS KESEHATAN
PROVINSI JAWA BARAT

dr. BERLI HAMDANI GELUNG SAKTI, MPPM


Pembina Utama Madya
NIP. 19661020 199803 1 003

i
TIM PENYUSUN

1. Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan


a. Seksi Yankes Primer & Kestrad
b. Seksi Pelayanan Rujukan
c. Seksi Mutu Pelayanan Kesehatan
2. Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat
a. Seksi Promosi Kesehatan
b. Seksi Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja dan Olah Raga
c. Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi
3. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P)
a. Seksi Pengendalian Penyakit
b. Seksi Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa
c. Seksi Surveilans dan Imunisasi
4. Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan (SDK)
a. Seksi Sumber Daya Manusia dan Kesehatan (SDMK)
b. Seksi Farmasi dan Alat Kesehatan
c. Seksi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
5. Kesekretariatan
a. Sub bagian Pelaporan dan Perencanaan
b. Sub bagian Keuangan

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
TIM PENYUSUN.....................................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................iii
DAFTAR TABEL.....................................................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................................vii
BAB I : PENDAHULUAN.......................................................................................................1
1.1. Latar Belakang.................................................................................................................1
1.2. Tujuan Penilaian Kinerja Puskesmas...............................................................................3
1.2.1. Tujuan Umum...........................................................................................................3
1.2.2. Tujuan Khusus..........................................................................................................3
1.3. Manfaat Penilaian Kinerja Puskesmas.............................................................................4
1.3.1. Bagi Puskesmas........................................................................................................4
1.3.2. Bagi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota....................................................................4
1.4. Ruang Lingkup Penilaian Kinerja Puskesmas.................................................................4
1.4.1. Indikator dan Penilaian Kerja...................................................................................4
1.3.2. Pelaksanaan Penilaian Kinerja Puskemas.................................................................4
BAB II : INDIKATOR DAN KINERJA PUSKESMAS.......................................................5
2.1. UKM Esensial..................................................................................................................5
2.2. UKM Pengembangan.......................................................................................................5
2.3. UKP.................................................................................................................................5
2.1. Manajemen......................................................................................................................5
2.1. Mutu.................................................................................................................................6
BAB III : INDIKATOR DAN KINERJA PUSKESMAS.....................................................7
3.1. Pengumpulan Data...........................................................................................................7
3.2. Pengolahan Data..............................................................................................................7
3.3. Tata Cara Penghitungan, Rekapitulasi dan Interpretasi Data..........................................8
3.3.1. Penghitungan Penilaian Kinerja Puskesmas.............................................................8
3.3.2. Interpretasi Nilai PKP...............................................................................................9
3.4. Penyajian Data Hasil PKP.............................................................................................10
3.5. Laporan Kinerja Puskesmas..........................................................................................14

BAB IV : PENILAIAN CAKUPAN KEGIATAN...............................................................16

iii
4.1. Cakupan Penilaian Kegiatan..........................................................................................16
4.2. Penilaian Manajemen Puskesmas..................................................................................52

PENGERTIAN......................................................................................................................69
PENUTUP...............................................................................................................................73
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................74
LAMPIRAN............................................................................................................................21

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jenis Upaya Kesehatan dan Program Puskesmas.........................................................5

Tabel 2. Contoh Tabel Indentifikasi Masalah..........................................................................10

Tabel 3. Contoh Kriteria Matriks Cara Pemecahan Masalah...................................................13

v
BAB I

PENDAHULUAN

1.2.2. Latar Belakang


Menurut Undang-Undang Nomor 36 ATahun 2009 kesehatan adalah keadaan
sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun social yang memungkinkan setiap
orang untuk hidup produktif secara social dan ekonomis.
Pembangunan kesehatan merupakan bagian terpenting dari pembangunan
nasional. Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas bertujuan
untuk mewujudkan masyarakat yang :
a. Memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan kemampuan
hidup sehat
b. Mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu
c. Hidup dalam lingkungan sehat; dan
d. Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat

Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan nasional diselenggarakan


berbagai upaya kesehatan secara meyeluruh, berjenjang dan terpadu. Pembangunan
kesehatan menjadi komitmen global, dengan indicator Millenium Development
Goals (MDGs) dan dilanjutkan dengan Agenda Sustainable Development Goals
(SDGs). Dari sisi kesehatan hal pokok yang belum berhasil adalah :
1. Penurunan prevalensi balita kekurangan gizi (gizi buruk dan kurang)
2. Penurunan Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Balita (AKBa)
3. Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI)
4. Penurunan Prevalensi HIV dan AIDS
5. Peningkatan pengetahuan komprehensif tentang HIV dan AIDS pada penduduk
berusia 15-24 tahun

Hal baru yang diberi perhatian dalam SDGs adalah :


1. Masalah gizi diarahkan kepada solusi berkelanjutan, yakni terintegrasi dengan
peningkatan akses pangan dan produksi pertanian
2. Universal health coverage
3. Kematian akibat penyakit tidak menular (PTM) dan pengendalian tembakau
4. Penyalahgunaan narkoba dan alcohol
5. Kematian dan cedera kecelakaan lalu lintas
6. Kontaminasi dan polusi air, udara dan tanah
7. Penanganan krisis dan kegawatdaruratan
8. Kesetaraan gender sebagai cross cutting issue
9. Remaja sebagai actor penting kesehatan seksual dan reproduksi

Puskesmas merupakan Unit Pelaksanan Teknis Dinas Kesehatan


Kabupaten/Kota, yang melaksanakan pembangunan kesehatan di wiayah kerjanya
1
melalui penyelenggaraan UKM dan UKP tingkat pertama. Dalam melaksanakan
tugas dan fungsinya Puskesmas akan mengacu pada kenijakan-kebijakan
pembangunan kesehatan antara lain :
1. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019
2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK
02.02/MENKES/52/2015 tentang Rencana Strtegis Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia Tahun 2015-2019
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2016 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Pendekatan Keluarga
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2016 tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
5. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daehar (RPJMD) Tahun 2015-2019
6. SDGs (Suistanable Development Goals)
7. Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015-2019
8. Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang disusun berdasarkan
ketentuan dan mengacu pada kebijakan-kebijakan pembangunan serta
pembangunan bidang kesehatan Tingkat Provinsi dan Tingkat Nasional/Pusat.

Dalam menyelenggarakan fungsi UKM, Puskesmas berwenang untuk


melaksanakan :
a. Perencanaan berdasrkan analisis masalah kesehatan masyarakat dan analisis
kebutuhan pelayanan yang diperlukan;
b. Advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan;
c. Komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat dalam bidang
kesehatan;
d. Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan maslah
kesehatan pada setiap tingkat perkembangan yang bekerjasama dengan sector
lain terkait;
e. Pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan upaya keseahatan berbasis
masyarakat;
f. Peningkatan kompetensi sumber daya manusia Puskesmas;
g. Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan
h. Pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses, mutu, dan cakupan
Pelayanan Kesehatan
i. Memberikan rekomedasi terkait masalah kesehatan masyarakat, ternasuk
dukungan terhadap system kewaspadaan dini dan respon penanggulangan
penyakit.

Dalam menyelenggarakan fungsi UKP, Puskesmas berwenang untuk


menyelenggarakan :
a. Pelayanan Kesehatan dasar secara komprehensif, berkesinambungan dan
bermutu;
b. Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan upaya promotif dan preventif;
c. Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat;
2
d. Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan keamanan dan keselamatan pasien,
petugas dan pengunjung;
e. Pelayanan Kesehatan dengan prinsip koodinatif dan kerja sama inter dan antar
profesi;
f. Melaksanakan rekam medis;
g. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap mutu dan akses
Pelayanan Kesehatan;
h. Melaksanakan peningkatan kompetensi Tenaga Kesehatan;
i. Mengkoordinasikan dan melaksanakan pembinaan fasilitas pelayanan kesehatan
tingkat pertama di wilayah kerjanya; dan
j. Melakasanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan Sistem
Rujukan.

Untuk menunjang pelaksanakan fungsi dan penyelenggaraan upaya,


Puskesmas dilengkapi dengan Pedoman Manajemen Puskesmas
sebagaimana tercantun dalam dasar hokum, dimana Puskesmas
mempunyai instrument manajemen yang terdiri dari :
1. Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP)
2. Lokakarya mini Puskesmas (Lokmin)
3. Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP) yang mencakup penilaian kinerja
UKM esensial, UKM pengembangan, UKP, manajemen dan mutu
Puskesmas. Penilaian kinerja ini dilakukan oleh internal Puskesmas (self
assessment).

Upaya kesehatan di Puskemas dilaksanakan secara merata dan bermutu


sesuai standar akreditasi Puskesmas sebagaimana tercantum dalam dasar
hokum, agar pencapaian target kinerja dan outcome/dampak dari
pelayanan diwujudkan dengan buktiu adanya perbaikan, peningkatan mutu
serta pencapaian target kinerja Puskesmas dalam PKP

1.2. Tujuan Penilaian Kinerja Puskesmas


1.2.1. Tujuan Umum :
Tercapainya tingkat kinerja Puskesmas yang berkualitas secara optimal dalam
mendukung pencapaian tujuan pembangunan kessehatan Kabupten/Kota.
1.2.2. Tujuan Khusus :
1. Mendapatkan gambaran tingkat kinerja Puskesmas (hasil cakupan kegiatan,
mutu kegiatan dan manajemen Puskesmas pada akhir tahun kegiatan).
2. Mendapatkan masukan untuk penyusunan rencana kegiatan di tahun yang
akan dating.
3. Dapat melakukan indentifikasi dan analisis masalah, mecari penyebab
masalah di wilayah kerjanya berdasarkan kesenjangan pencapaian kinerja.
4. Dapat menetapkan tingkat urgensi suaty kegiatan untuk dilaksanakan segera
pada tahun yang akan dating berdasarkan prioritasnya.
5. Mengetahui tingkat kinerja Puskesmas berdasrkan urutan kategori kelompok
penilaian.
3
1.3. Manfaat Penilaian Kinerja Puskesmas :
1.3.1. Bagi Puskesmas
1. Mendapatkan gambaran kinerja serta tingkat pencapaian/prestasi Puskesmas
2. Mengetahui masalah kinerja serta tingkat pencapaian/prestasi Puskesmas
3. Mengetahui masalah dan hambatan dalam penyelenggaraan Puskesmas
dengan melakukan identifiasi dan analisis masalah, menari penyebab maslah
kesehatan di wilayah kerjanya berdasrkan kesenjangan pencapaian kinerja
Puskesmas (output dan outcome)
4. Mendapatkan gambaran kemampuan Puskesmas
5. Sebagai dasar untuk melakukan perencanaan berasrkan urgensi/prioritasnya.
1.3.2. Bagi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota :
1. Mendapatkan gambaran dan hambatan dalam penyelenggaraan Puskesmas di
wilayah kerjanya
2. Mengetahui masalah dan hambatan dalam penyelenggaraan Puskesmas
3. Mendapatkan gambaran kemampuan manajemen Puskesmas
4. Dapat dipergunakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota sebagai dasar
untuk melakukan yang diberikan lebih optimal/focus, berdasarkan
permasalahan dan kondisi Puskesmas.

1.4. Ruang Lingkup Penilainan Kinerja Puskesmas meliputi :


1.4.1. Indicator dan Penilaian Kinerja :
1. Pelayanan UKM Esensial Puskesmas
2. Pelayanan UKM Pengembangan
3. Pelayanan UKP
4. Manajemen
5. Mutu
1.4.2. Pelaksanaan Penilaian Kinerja Puskesmas, mulai dari pengumpualan data,
pengolahan, penyajian data, analisis kinerja, penentuan alternative pemecahan
masalah, survei, monitoring evaluasi, pelaporan kinerja Puskesmas ke Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota.

4
BAB II

INDIKATOR KINERJA PUSKESMAS

Penilaian Kinerja Puskesmas merupakan suatu upaya untuk melakukan


penilaian hasil kerja/prestasi Puskesmas dengan cara menilai sendiri hasil kegiatan dan
mutu pelayanan di Puskesmasnya, mencari pemasalahan dan solusinya serta sebagai dasar
untuk penysunan perencanaan tingkat Puskesmas, dengan melakukan penilaian kinerja
maka pencapaian cakupan pelayanan kesehatan dapat diukur keberhasilannya.

Tabel 1. Jenis Upaya Kesehatan dan Program Puskesmas terdiri dari :

No. Upaya Kesehatan Program


2.1. UKM Esensial 1. Upaya Promosi Kesehatan
2. Upaya Kesehatan Lingkungan
3. Upaya Pelayanan KIA-KB
4. Upaya Pelayanan Gizi
5. Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Menular dan Tidak Menular

2.2. UKM Pengembangan 1. Keperwatan Kesehatan Masyarakat


2. Upaya Kesehatan Sekolah (UKS)
3. Upaya Kesehatan Jiwa
4. Upaya Kesehatan Gigi Masyarakat
5. Upaya Kesehatan Tradisional dan Komplementer
6. Upaya Kesehatan Olahraga
7. Upaya Kesehatan Kerja
8. Upaya Kesehatan Indera
9. Upaya Kesehatan Lanjut Usia
10. Upaya Kesehatan Matra

2.3. UKP 1. Pelayanan rawat jalan


2. Pelayanan gawat darurat
3. Pelayanan kefarmasian
4. Pelayanan laboratorium
5. Pelayanan rawat inap

2.4. Manajemen 1. Manajemen Umum


2. Manajemen Pemberdayaan Masyarakat
3. Manajemen Peralatan
4. Manajemen Sarana Prasarana
5. Manajemen Keuangan
6. Manajemen Sumber Daya Manusia
7. Manajemen Pelayanan Kefarmasian
5
8. Manajemen Data dan Informasi
9. Manajemen Program UKM essensial
10. Manajemen Program UKM pengembangan
11. Manajemen UKP
12. Manajemen Mutu

2.5. Mutu 1. Survei Kesehatan Masyarakat


2. Survei Kepuasan Pasien
3. Penanganan Pengaduan Pasien
4. Sasaran Keselamatan Pasien
5. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi

Jenis kegiatan Puskesmas yang terdapat dalam lampiran buku pedoman


Penilaian Kinerja Puskesmas ini merupakan jenis kegiatan yang memungkinkan
dilaksnakan dinseluruh Puskesmas (sebagai “Daftar Menu”). Sesuai dengan kebutuhan
dan permasalahan, masing-masing Kabupaten/Kota akan menetapkan jenis kegiatan yang
direncanakan untuk dilaksanakan, dan kemudian hasilnya dinilai berdasarkan rencana
yang telah disusun.
Hasil kegiatan Puskesmas yang diperhitungkan meliputi kegiatan-kegiatan
yang dilaksanakan oleh Puskesmas dan jaringanya di wilayah kerja Puskesmas,
baik itu kegiatan yang dilaksanakan di dalam gedung maupun di luar gedung.
Variabel Penialaian Kinerja Puskesmas seyogyanya mewakili fungsi, azas,
dan upaya pelayanan Puskesmas beserta jaringanya.
Setiap komponen terdiri dari kegiatan utama yang ditulis dengan 2.1 UKM
Esensial. 2.2 UKM pengembangan dst (lampiran). Masing-masing jenis kegiatan utama
terdiri dari kelompok pelayanan program yang ditulis 2.1.1 (Pelayanan promosi
kesehatan) dst, selanjutnya 2.1.1.1 merupakan Variabel dari Pelayanan Promosi
Kesehatan, yang meliputi beberapa sub variable yang ditulis dengan angka 1,2,3, …. Dst
(lampiran)
Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Puskesmas, Puskesmas harus
melaksanakan manajemen umum Puskesmas (Perencanaan, Penggerakan dan
pelaksanaan, Pengawasan, Pengendalian dan penilaian) secara efektif dan efisen. Siklus
Manajemen Puskesmas yang berkualitas merupakan rangkaian kegiatan rutin
berkesinambungan, yang dilaksanakan dalam penyelenggaraan berbagai upaya kesehatan
secara bermutu, yang harus selalu dipantau secara berkala dan teratur, diawasi dan
dikendalian sepanjang waktu, agar kinerjanya dapat diperbaiki dan ditingkatkan dalam
satu siklus “ Plan-Do-Check-Action (P-D-C-A)”. siklus Manajemen Puskesmas harus
menyesuaikan dengan manajemen di tingkat Kabupaten/Kota.

6
BAB III

PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

Penilaian Kinerja Puskesmas adalah Penialaian yang dilakukan oleh tenaga


Puskesmas sebagai instrument mawas diri untuk mengukur tingkat capaian
kinerja Puskesmas. Pelaksanaan Penilaian Kinerja Puskesmas meliputi
serangkaian kegiatan, sebagai berilut :
1. Pengumpulan data
2. Pengolahan data meliputi pengisian dan penghtungan capaian hasil PKP
3. Penyajian data PKP bulanan dan 3 (tiga) bulanan dalam bentuk grafik
sarang laba-laba
4. Analisa kinerja yang me;iputi identifikasi masalah, menentukan prioritas
masalah, menganalisa penyebab masalah, menentukan alternative
pemecahan masalah.
5. Pelaporan hasil kinerja Puskesmas ke Dinas Kesehatan Kabupaten/kota

3.1. Pengumpulan Data


a. Hasil kegiatan yang diperhitungkan adalah kegiatan Puskesmas dan
jaringannya (Puskesmas Pembantu dan Pondok Kesehatan Desa) di
wilayah kerja Puskesmas pada bulan Januari sampai dengan
Desember. Penilaian Kinerja merupakan rangkaian kegiatan dalam
manajemen Puskesmas.
b. Data yang diperoleh dari data program UKM esensial, UKM
Pengembangan dan UKP, serta data manajemen dan Mutu
Puskesmas

3.2. Pengolahan data


Pelaksanaan pengolahan data di tingkat Puskesmas dilakukan
oleh Kepala Puskesmas bersama jajarannya.
Kegiatan pengolahan data penilaian kinerja puskesmas meliputi :
1. Kegiatan untuk meneliti kelengkapan dan kebenaran data yang
dikumpulkan (cleaning and editing)
2. Kegiatan perhitungan khususnya untuk mendapatkan nilai keadaan
dan pencapaian hasil kegiatan Puskesmas (calculating)
3. Kegiatan memasukan data dalam suatu tabulasi/grafik sarang laba-
laba yang akan menjadi suatu informasi yang berguna dalam
pengambilan keputusan (tabulating)
Untuk menghitung pencapain kinerja Puskesmas, ada 5 upaya
penilaian yang perlu diolah, yaitu :
1. Hasil pelaksanaan kegiatan UKM esesial,
2. Hasil pelaksanaan kegiatan UKM Pengembangan
3. Hasil kegiatan UKP Puskesmas
4. Indicator Kinerja manajemen Puskesmas
7
5. Indicator Kinerja mutu pelayanan Puskesmas
Untuk menghitung hasilnya dalam kelompoknya masing-masing,
perlu dihitung hasil reratanya secara bertingkat, terlampir format
pengolahan data dan perhitunganya.
Cara perhitungan cakupan adlah angka target (T) merupakan
pembagi (denominator) terhadap pencapaian hasil kegiatan (H) dalam
proses pengolahan data. Cakupan diperoleh dengan menghitung
pencapaian hasil kegiatan dibagi dengan target (H/T) untuk setiap
variable. Hasil penilaian dikaliak dengan bobot, kemudian
dijumlahkan
Penetapan target tersebut berdasarkan kesepakatan antara Dinas
Kesehatan Provinsi dan Dinas Kesehatan Kabupaten, ditentukan mulai
Tahun 2017 sd 2019.
Penetapan besar target setiap kegiatan yang akan dicapai masing-
masing Puskesmas sifatnya spesifik dan berlaku untuk Puskesmas yang
bersangkutan berdasrkan pembahsan bersama antara Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota dengan Puskesmas pada saat penyusunan rencana
kegiatan.
Penetapan target Puskesmas dilakukan dengan
mempertimbangkan :
1. Besarnya masalah yang dihadapi Puskesmas dan
Kabupaten/Kota
2. Keberhasilan tahun lalu
3. Kendala maupun permasalahan dalam penanganannya
4. Ketersediaan sumber daya, termasuk pemetaan sumberdaya
manusia tahun
5. Lingkungan fisik (geografis, iklim, transport dll) dan non fisik
(social budaya, tingkat pendapatan ekonomi rakyat, pendidikan
masyarakat dll)

3.3. Tata Cara Penghitungan, Rekapitulasi dan Interpretasi Data :


3.3.1. Penghitungan Penilaian Kinerja Puskesmas
1. Satuan sasaran adalah dsatuan kegiatan program seperti orang,
ibu hamil, bayi, balita dan lainnya sesuai dengan NSPK
masing-masing program
2. Target Sasaran (TS) adalah jumlah dari sasaran yang akan
diberikan pelayanan oleh Puskesmas, dihitung berdasarkan
factor koreksi kondisi geografis, jumlah sumber daya, target
tahun berjalan dikali sasaran (S).TS=TxS
3. Total Sasaran (ToS) adalah sasaran target keseluruhan (100%)
4. Pencapaian (P) diisi dengan hasil yang dicapai masing-masing
kegiatan selama kurun waktu tertentu
5. % Cakupan diperoleh dengan pencapaian hasil kegiatan
6. Cakupan riil (CR) adalah menghitung pencapaian hasil
kegiatan (P) dibagi Total Sasaran (ToS) dikali 100%
8
7. % cakupan dibandingkan dengan Target Sasaran (TS),
diperoleh dengan menghitung pencapaian hasil kegiatan (P)
dibagi Target Sasaran (TS) dikali 100%, contoh :
% cakupan Varibael Pelayanan Gizi Masyarakat terdiri dari sub
variable :
a. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada bai umur 6-
11 bulan : 95 %
b. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada balita umur
12-59 bulan 2 *dua) kali setahun : 97 %
c. Pemberian 90 tablet Besi pada ibu hamil : 90%
d. Ibu hamil Kurang Energy Kronis (KEK) : 90 %
Jadi % cakupan variable = (95+97+90+90) dibagi 4 = 93

Capaian Variabel diperoleh dengan menghitung rerata dari


masing-masing sub varibael, sedangkan hasil uoaya program
dihitung dari rerata variable.
8. Total Nilai Kinerja Puskesmas adalah jumlah nilai upaya
program
9. Analisa adalah evaluasi terhadap capaian target (CT)
(Tercapai/tidak tercapai)
10. Rekomendasi/Tindak Lanjut adalah tindak lanjut dari capaian
kinerja yang tidak terpenuhi target. Berupa narasi dan Rencana
kerja perbaikan, sebagai tindak lanjut dari analisa masalah.

3.3.2. Interpretasi Nilai PKP :


Penilaian Kinerja ditetapkan menggunakan nilai ambang untuk
tingkat kelompok Puskesmas, yaitu :
A. Rata-rata nilai UKM Esensial, UKM Pengembangan, UKP dan
Mutu
1. Baik bila tingkat pencapaian hasil : > 91 %
2. Cukup bila tingkat pencapaian hasil : 81 – 90 %
3. Kurnag bula tingkat pencapaian hasil : ≤ 80 %
B. Manajemen Puskesmas
1. Baik bila nilai rata-rata : > 8.5
2. Cukup bila nilai rata-rata : 5,5 – 8,4
3. Kurang bila nilai rata-rata : < 5,5

Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota untuk mengetahui tingkat kinerja


Puskesmas di wilayhnya, maka kinerja Puskesms akan dikelompokkan
menjadi 3 kelompok Puskesmas.
1. Kelompok I : Puskesmas dengan tingkat kinerja baik
2. Kelompok II : Puskesmas dengan tingkat kinerja cukup
3. Kelompok III : Puskesmas dengan tingkat kinerja kurang

3.4. Penyajian Data hasil PKP


9
Perhitungan hasil kegiatan dapat memberikan gambaran kepada
masing-masing penanggung jawab dan pelaksanan di Puskesmas tentang
tingkat pencapain hasil dari jenis-jenis kegiatan yang menjadi tanggung
jawabnya dan sebagai bahan evaluasi/penilaian prestasi kerjanya yang
diperhitungkan sendiri
Untuk memudahkan melihat capaian hasil kinerja Puskesmas,
maka cakupan kegiatan UKM esensial, UKm Pengembangan, UKP,
Manajemen dan Mutu Kinerja Puskesmas disajikan dalam bentuk grfik
sarang laba-laba yang disajikan secara periodic byulanan, tribulanan dan
tahunan, sehingga dapat digunakan sebagai bahan pemantauan dan
identifiaksi masalah sedini mungkin.

Cakupan hasil (out-put) dan hasil kegiatan yang telah ditetapkan pada
akhir tahun, dilakuakn analisis masalah, mencari penyebab dan pemecahan
masalah, sebagai bahan Perencanaan tahun yang akan dating.
Hasil Penilaian Kinerja Puskesmas ditindak lanjuti dengan bentuk Rencana
Usulan Tahun depan, dengan tahapan :
1. Identifikasi masalah dengan menggunakan table 5 W 1 H (What, Who,
When, Where, Ehy, How)
2. Menetapkan prioritas masalah dengan table USg (Ugency, Seriousnes,
Growth), CARL, dan lain-lain.
3. Mencari akar penyebab masalah dengan menggunakan diagram
Ichikawa/Fishbone atau pohon masalah (Problem Trees)

Tabel 2. Contoh Tabel Indentifikasi Masalah


No Upaya Target Pencapaian Masalah
1. UKM Esensial
a. Promosi Kesehatan 5W1H
b. Kesehatan Lingkungan
2. UKM Pengembangan
3. UKP
4. Manajemen
5. Mutu
Tabel 2. Contoh Penetapan Priorita Maslah dengan metoe USG
No Kriteria Nilai Nilai Total Ranking/
U S G (UxSxG) Prioritas
1 Bayi mendapat imunisasi 4 3 5 60 1
dasar lengkap
2 Bayi dipantau 4 3 4 48 2
pertumbuhannya
3 Penderita Hipertensi 4 2 4 32 3
melakukan pengobatan
secara teratur

Metode USG (Urgency, Seriousnes, Growth) adalah satu alat untuk


menyusun urutan prioritas masalah yang harus diselesaikan dengan
10
cara menentukan nilai tingkat urgensi, keseriusan dan perkembangan
masalah pada masing-masing masalah pokok dengan memebrikan
skala
Penentuan prioritas masalah dilakukan dengan mempertimbangkan
faktor-faktor berikut :
1. Tingkat Urgensi (U) yaitu apakah masalah tersebut penting
untuk segera diatasi
2. Tingkat Keseriusan (S), yaitu apakah masalah tersebut cukup
parah, seberapa dampak maslaah, pengaruh terhadap
keberhasilan dan bahaya terhadap system.
3. Tingkat Perkembangan (G), yaitu apakah maslaah tersebut akan
segera menjadi besar dan atau menjalar, apabila tidak
ditanggulangi akan semakin meluas, medapatkan nilai yang
lebih tinggi

Keterangan : berdasarkan skala 1-5 (5 = sangat besar, 4 = besar,


3 = sedangt, 2 = kecil, 1 = sangat kecil). Buat urutan prioritas
berdasarkan urutan nilain total (UxSxG) dari yang terbesar
sampai terkecil. Atas dasar contoh tersebut maka isu yang
merupakan prioritas adalah isu 1 dengan nilai total tertinggi

Gambar 1. Diagram sebab akibat (diagram Ichikawa/Fishbone)


atau diagram tulang ikan
Metode Dana
Manusia
Transport petugas tidak ada
Penyebab masalah
Peran LS kurang Belum ada SOP Masalah :
Cakupan
Tenaga Gizi tidak ada Penyuluhan kurang Persalinan

Tdk ada dacin di posy Penyebab masalah Tingkat ekonomi

Media Promosi tdk ada rendah

Sarana/Ala Lingkungan
t

Contoh masalah : cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan rendah (missal 40%)
Langkah-langkah penyusunannya :
1. Tuliskan “masalah” pada bagian kepala ikan, buat garis mendatar dengan panah
menyentuh kepala ikan, buat garis horizontal dengan anak panah menunjuk kea
rah kepala ikan, tetapkan kategori utama dari oenyebab, buat garis dengan anak
panah menunjuk ke garis horizontal.
2. Lakukan brainstorming (curah pendapat) dan fokuskan pada masing-masiong
kategori. Setelah dianggap cukup, dengan cara yang sama lakukan untuk
11
kategori utama yang lain. Untuk masing-masing kemungkinan penyebab, coba
membuat daftar sub penyebab dan letakkan pada cabang yang lebih kecil.
3. Setelah semua ide/ pendapat dicatat, lakukan klarifikasi data untuk
menghilangkan duplikasi, ketidaksesuaian dengan masalah, dll.
4. Buatlah kesimpulan dari hasil yang menentukan akar masalah

Gambar 2. Pohon Masalah ( problem tree)

Akibat
Masalah utama
……………………….
. Kasus Gizi Buruk meningkat

……………………….. Sebab

a SPD b c d e

Metode Manusia Sarana Dana Lingkungan

a SSD b c d e

Langkah-langkah penyusunannya :
1. Tuluskan “masalah” pada kotak di puncak pohon masalah, buat garis penah
vertikal menuju kotak tersebut,
2. Tetapkan kategori utama dari penyebab dan tuliskan pada kotak dibawahnya
dengan arah panah menuju ke kotak maslah. Setiap format pohon masalah
untuk 1 (satu) jenis kegiatan.
3. Lakukan curah pendapat (brainstorming) dan fokuskan pada masing-masing
kategori, setelah dianggap cukup, dengan cara yang sama lakukan untuk
kategori utama yang lain. Teknik curah pendapat (brainstorming) digunakan
atau disebutkan masalah yang diidentifkasi dengan pertanyaan berikut ini :
 Apa yang menjadi masalah utama
 Apa yang menjadi akibat masalah ini
 Apa yang menjadi masalah pokok dari masalah utama
 Apa yang menjadi masalah spesifik dari masalah pokok
4. Untuk masing-masing kemungkinan penyebab, coba membuat daftar sub
penyebab dan letakkan pada kotak yang ada dibawahnya. Ulangi hal yang
sama pada kategori yang lain

12
5. Setelah semua pendapat/gagasan dicatat, lakukan klarifikasi untuk
menghilangkan duplikasi, ketidak sesuaian dengan masalah tersebut
6. Buatlah kesimpulan dari hasil menentukan akar maslah tersebut

Untuk menetapkan pemecahan masalah dapat dilakukan dengan kesepakatan


diantara anggota tim. Bila tidak terjadi kesepakatan tim dapat digunakan
criteria matriks. Untuk itu harus dicari alternative pemecahannya.

Tabel 3. Contoh criteria matriks cara pemecahan masalah

Prioritas Penyebab Alternatif Pemecahan Ket


Masalah Masalah Penyebab Masalah
Masalah Terpilih

Cara pengisian tabel, sebagai berikut :


1) Prioritas masalah: ditulis sesuai dengan hasil urutan prioritas masalah
2) Penyebab masalah: ditulis berdasarkan hasil mencari akar penyebab
masalah
3) Alternative pemecahan diperoleh berdasarkan hasil brainstorming
(curah pendapat) anggota tim, tentang alternative pemecahan masalah
yang diusulkan, ada beberapa alternative.
4) Pemecahan masalah terpilih : dapat diperoleh melalui hasil
kesepakatan anggota tim atau menggunakan matriks USG, metode
MVUA dll. Menetapkan prioritas alternative pemecahan masalah
dengan menggunakan metode efektif dan perbandingan atau metode
sejenis
5) Untuk setiap prioritas masalah harus dapat ditentukan pemecahan
masalah terpilih. Pemecahan masalah terpilih akan menjadi bahan
penyusunan RUK (Rencana Usulan Kegiatan)

3.5. Laporan Kinerja Puskesmas


1. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota melaporkan Capaian
Kinerja Puskesmas, ke Dinas Kesehatan Provinsi setiap semester,
tanggal 5 bulan berikutnya.
2. Verifikasi PKP di tingkat Kabupaten/Kota dilakukan oleh Tim
kecil yang ditugaskan Kepala Dinas Kesehatan/Kota yang terdiri
dari lintas program, kegiatan ini bertujuan untuk verifikasi data,
evaluasi capaian program serta pembinaan program-program yang
ada di Puskesmas.
3. Data perhitungan hasil kinerja Puskesmas diverifikasi oleh Tim
Kabupaten/Kota untuk memperoleh informasi tentang kebenaran

13
data dan mendapatkan gambaran tentang tingkat Kinerja
Puskesmas se Kabupaten/Kota.
4. Pada akhir tahun, Kepala Puskesmas melaporkan Capaian
Puskesmas ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, sebagai lampiran
laporan tahunan.

Format laporan tahunan, sesuai Standar Laporan tahunan 2014,


dengan susunan sbb :
1. Kata pengantar
2. Dafatar Isi
3. Daftar tabel
4. Daftar Gambar
5. Bab I : Pendahuluan
6. Bab II : Gambaran Umum dan Khusus Puskesmas
a) Gambaran Umum
b) Gambaran Khusus
c) Data Dasar Puskesmas
7. Bab III : Struktur Organisasi Puskesmas
a) Struktur Organisasi
b) Tugas Pokok dan dan Fungsi
8. Bab IV : Pelaksanaan Program
a) Anggaran Puskesmas (Rencana Pelaksanaan
Kegiatan?)
b) Hasil Penilaian Kinerja Puskesmas beserta grafik
sarang laba-laba
c) Analisa Data PKP
9. Bab V : Identifikasi Penyebab Masalah
10. Bab VI : Analisa Penyebab Masalah,
11. Bab VII : Prioritas Masalah dan Pemecahannya/Rencana
Tindak Lanjut
12. Bab VIII : Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan Tahunan
n+2 (lampiran 1-12)
13. Bab IX : Kesimpulan dan Saran
14. Lampiran : hasil survey SKM, hasil SMD/MMD dan Survei
Kepuasan Pelanggan, 21 Pelaporan SIP

Format buku Profil Puskesmas sesuai Petunjuk Teknis


Penyusunan Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013,
dengan susunan sebagai berikut :
1. Kata Pengantar
2. Daftar Isi
3. Bab I : Pendahuluan
4. Bab II : gambaran Umum Wilayah Puskesmas
a) Keadaan geografis
b) Kependudukan
14
c) Sarana dan Prasaranan
d) Visi dan Misi
e) Motto dan janji layanan
f) Persyaratan Pelayanan
g) Gambaran Umum Puskesmas
1) Upaya Kesehatan Masyarakat
Esensial
2) Upaya Kesehatan Masyarakat
Pengembangan
3) Upaya Kesehatan Perorangan
4) Mutu Puskesmas
5. Bab V : Analisis Situasi awal tahun per program
1. Hambatan Program Tahun n-1
2. Data Kesehatan dan 10 Penyakit terbanyak
3. Situasi Upaya/Pelayanan Kesehatan
4. Situasi Sumber Daya Kesehatan (Sarana
Kesehatan dan Sumber Daya Manusia)
5. Bab VI : Hasil Kinerja
6. Bab VII : Masalah dan Pemecahan Masalah
7. Bab VIII : Kesimpulan dan Saran\
8. Bab IX : Penutup

15
BAB IV

PENILAIAN CAKUPAN KEGIATAN


4.1. CAKUPAN PENILAIAN KEGIATAN
4.1.1. UKM ESENSIAL
4.1.1.1. KIA dan KB
4.1.1.1.1. Kesehatan Ibu
1. Kegiatan : Cakupan Kunjungan ibu Hamil K4
Definisi : Cakupan kunjungan Ibu Hamil K-4 adalah Cakupan ibu
Operasional hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai
dengan standar minimal 4 (empat) kali selama
kehamilannya disuatu wilayah kerja Puskesmas pada
kurun waktu satu tahun.
Jumlah ibu hamil
yang memperoleh pelayanan
 antenatal K4 di wilayah
 kerja Puskesmas pada 
kurun waktu satu tahun
Cara Perhitungan : × 100 %
Jumlah ibu hamil 
yang memperoleh pelayanan
 antenatal K4 di wilayah
 kerja Puskesmas pada 
kurun waktu satu tahun
Satuan : persen%

2. Kegiatan : Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan


Definisi : Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
Operasional adalah Persentase ibu bersalin yang mendapatkan
pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang
memiliki kopetensi kebidanan di wilayah kerja Puskesmas
pada kurun waktu satu tahun.
Jumlah ibu bersalin yang
 ditolong oleh tenaga kesehatan
 di wilayah kerja Puskesmas
 pada kurun waktu satu tahun
Cara Perhitungan : × 100 %
Jumlah seluruh sasaran
 ibu bersalin di wilayah
 kerja Puskesmas pada 
kurun waktu satu tahun
Satuan : persen%

3. Kegiatan : Cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditangani


Definisi : Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani adalah Ibu
Operasional dengan komplikasi kebidanan di satu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu yang mendapat penanganan definitif
sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan kompeten
terlatih pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan 16
(Polindes, Puskesmas).
Jumlah komplikasi kebidanan 
yang mendapatkan penanganan
 definitif di wilayah kerja
 Puskesmas pada kurun 
Cara Perhitungan : waktu satu tahun ×100 %
20% jumlah ibu hamil
 yang ada di wilayah 
kerja Puskesmas dalam 
kurun waktu satu tahun
Satuan : persen%

4. Kegiatan : Cakupan Pelayanan Nifas Lengkap


Definisi : Cakupan pelayanan nifas adalah pelayanan kepada ibu dan
Operasional neonatal pada masa 6 jam sampai dengan 42 hari pasca
persalinan sesuai standar.

Jumlah komplikasi kebidanan 
yang mendapatkan penanganan
 definitif di wilayah kerja
 Puskesmas pada kurun 
Cara Perhitungan : waktu satu tahun ×100 %
20% jumlah ibu hamil
 yang ada di wilayah 
kerja Puskesmas dalam 
kurun waktu satu tahun
Satuan : persen%

5. Kegiatan : Cakupan Pertolongan Persalinan di Fasilitas Kesehatan


Definisi : Cakupan persalinan di fasilitas kesehatan adalah
Operasional Pelayanan pertolongan persalinan kepada ibu bersalinan
di fasilitas kesehatan dasar dan rujukan sesuai standar.

Jumlah ibu  yang melahirkan
 di fasilitas kesehatan di  wilayah 
kerja Puskesmas pada kurun waktu
Cara Perhitungan :  satu tahun
×100 %
Seluruh ibu bersalin   di   wilayah
 kerja Puskesmas dalam kurun 
waktu satu tahun
Satuan : persen%

4.1.1.1.2. Kesehatan Anak


1. Kegiatan : Cakupan Kunjungan Neonatus
Definisi : Cakupan Kunjungan Neonatal 1 (KN 1) adalah cakupan
Operasional neonatus yang mendapatkan pelayanan sesuai standar
pada 6-48 jam setelah lahir di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun.
17
Jumlah neonatus yg telah memperoleh
 pelayanan Kunjungan Neonatus
 pada masa 6-48 jam setelah lahir 
sesuai standar di wilayah kerja 
Cara Perhitungan :
Puskesmas dalam waktu satu tahun
× 100 %
Seluruh sasaran bayi di 
wilayah kerja puskesmas 
dalam kurun waktu satu tahun 
Satuan : persen%

2. Kegiatan : Cakupan Kunjungan Neonatus Lengkap (KN Lengkap)


Definisi : Cakupan Kunjungan Neonatal (KN) Lengkap adalah
Operasional cakupan neonatus yang telah memperoleh 3 kali
pelayanan Kunjungan Neonatus pada 6-48 jam, 3-7 hari,
8-28 hari sesuai standar (3 kali pelayanan) di wilayah
kerja puskesmas dalam waktu satu tahun.

Jumlah neonatus yang telah 
memperoleh 3 kali pelayanan
 Kunjungan Neonatus (KN) pada
 6-48 jam, 3-7 hari, 8-28 hari 
Cara Perhitungan : sesuai standar di  wilayah kerja
 puskesmas dalam waktu satu tahun 
×100 %
Seluruh sasaran bayi di 
 wilayah kerja puskesmas 
dalam kurun waktu satu tahun  
Satuan : persen%

3. Kegiatan : Cakupan Neonatus dengan Komplikasi yang ditangani


Definisi : Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani
Operasional adalah neonatus dengan komplikasi di wilayah kerja
puskesmas pada kurun waktu tertentu yang ditangani
sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan terlatih di
sarana pelayanan kesehatan.

Jumlah neonatus dengan 
komplikasi yang ditangani 
di wilayah kerja Puskesmas 
dalam kurun waktu satu tahun
Cara Perhitungan : ×100 %
15% dari sasaran bayi 
yang ada di  wilayah kerja
 Puskesmas dalam kurun
 waktu satu tahun 
Satuan : persen%

4. Kegiatan : Cakupan Kunjungan Bayi


Cakupan kunjungan bayi adalah cakupan bayi yang 18
memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan standar
oleh dokter, bidan, dan perawat yang memiliki kompetensi
klinis kesehatan, paling sedikit 4 kali di wilayah kerja
Definisi :
Operasional

Jumlah bayi yang memperoleh 
pelayanan kesehatan (minimal 
4 kali) sesuai standar disatu
 wilayah kerja pada kurun
Cara Perhitungan :  waktu tertentu × 100 %
Jumlah seluruh sasaran 
bayi di wilayah kerja 
puskesmas dalam 
kurun waktu satu tahun 
Satuan : persen%

5. Kegiatan : Cakupan Pelayanan Anak Balita


Definisi : Cakupan pelayanan anak balita adalah anak balita (12 – 59
Operasional bulan) yang memperoleh pelayanan pemantauan
pertumbuhan minimal 8 kali setahun, pemantauan
perkembangan (SDIDTK) minimal 2 kali setahun, serta
pemberian Vitamin A 2 kali setahun

Jumlah anak balita yang 
memperoleh pelayanan anak 
balita sesuai standar disuatu
Cara Perhitungan :  wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
× 100 %
Jumlah seluruh anak balita
 di wilayah kerja puskesmas 
dalam kurun waktu satu tahun
Satuan : persen%

4.1.1.1.3. Keluarga Berencana


Kegiatan : Cakupan peserta KB Aktif
Definisi : Cakupan peserta KB Aktif adalah jumlah peserta KB
Operasional Aktif dibandingkan dengan jumlah pasangan usia subur
(PUS) di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu
satu tahun.
Jumlah PUS yang mengguanakan 
kontrasepsi di wilayah kerja Puskesmas
 dalam kurun waktu satu tahun
Cara Perhitungan : ×100 %
Seluruh PUS di wilayah
 kerja Puskesmas dalam
 kurun waktu satu tahun 
Satuan : persen%

19
4.1.1.2. Gizi
1. Kegiatan : Persentase Ibu Hamil mendapat Tablet Tambah Darah (TTD)
minimal 90 tablet
Definisi : TTD adalah tablet yang sekurangnya mengandung zat besi
Operasional setara dengan 60 mg besi elemental dan 0,4 mg asam folat
yang disediakan oleh pemerintah maupun diperoleh sendiri.

Jumlah ibu hamil   yang  
Cara Perhitungan : mendapat minimal 90 TTD   
× 100 %
Jumlah ibu hamil yang ada
Satuan : persen%
2. Kegiatan : Persentase Bayi Baru Lahir Mendapatkan Inisiasi Menyusu
Dini (IMD)

Definisi : Persentase bayi baru lahir yang mendapat IMD adalah


Operasional proporsi bayi baru lahir hidup yang mendapat IMD terhadap
jumlah bayi baru lahir hidup x 100%.

Jumlah bayi baru lahir hidup 
yang mendapat IMD  
Cara Perhitungan : ×100 %
Jumlah seluruh bayi
 baru lahir hidup
Satuan : persen%

3. Kegiatan : Persentase Bayi 0-6 bulan mendapatkan ASI Eksklusif


Definisi :  Bayi usia kurang dari 6 bulan adalah seluruh bayi umur 0
Operasional bulan 1 hari sampai 5 bulan 29 hari
 Bayi mendapat ASI Eksklusif kurang dari 6 bulan adalah
bayi kurang dari 6 bulan yang diberi ASI saja tanpa makanan
atau cairan lain kecuali obat, vitamin dan mineral
berdasarkan recall 24 jam.
 Persentase bayi kurang dari 6 bulan mendapat ASI Eksklusif
adalah jumlah bayi kurang dari 6 bulan yang masih mendapat
ASI Eksklusif terhadap jumlah seluruh bayi kurang dari 6
bulan yang direcall dikali 100%.

Jumlah bayi kurang dari 
6 bulan masih   mendapat 
Cara Perhitungan : ASI Eksklusif     × 100 %
Jumlah bayi kurang dari 
6 bulan yang di recall
Satuan : persen%

4. Kegiatan : Persentase Balita Ditimbang (D)


Definisi :  Balita adalah anak yang berumur di bawah 5 tahun (0-59 bulan
Operasional 29 hari)
 S Balita adalah jumlah seluruh sasaran (S) balita yang ada di
suatu wilayah.
20
 D Balita adalah jumlah balita yang ditimbang (D) di suatu
wilayah.
 Persentase D/S adalah jumlah balita yang ditimbang terhadap
balita yang ada dikali 100%.
    Jumlah balita ditimbang 
Cara Perhitungan : di suatu wilayah
×100 %
Jumlah  Balita   yang  ada    
Satuan : persen%

21
5. Kegiatan : Persentase Balita Naik Timbangan (N)
Definisi :  Balita adalah anak yang berumur di bawah 5 tahun (0-59
Operasional bulan 29 hari)
 Balita ditimbang (D) adalah anak umur 0-59 bulan 29 hari
yang ditimbang.
 D Balita adalah jumlah balita yang ditimbang (D) di suatu
wilayah.
 Berat badan naik (N) adalah hasil penimbangan berat badan
dengan grafik berat badan mengikuti garis pertumbuhan atau
kenaikan berat badan sama dengan kenaikan berat badan
minimum atau lebih. Kenaikan berat badan ditentukan
dengan membandingan hasil penimbangan bulan ini dengan
bulan lalu.
 Balita tidak ditimbang bulan lalu (O) adalah balita yang tidak
memiliki catatan hasil penimbangan bulan lalu.
 Balita baru (B) adalah balita yang baru datang ke posyandu
dan tidak terdaftar sebelumnya.
 D’ adalah jumlah seluruh balita yang ditimbang dikurangi
(balita tidak ditimbang bulan lalu dan balita yang baru bulan
ini yang tidak terdaftar sebelumnya)

Jumlah balita  yang 
Naik Berat Badannya   
×100 %
Jumlah seluruh balita 
Cara Perhitungan :
yang ditimbang – (balita tidak 
ditimbang bulan
 lalu + balita baru)
Satuan : persen%

6. Kegiatan : Persentase Balita mempunyai KMS/ buku KIA


Definisi :  Balita adalah anak yang berumur di bawah 5 tahun (0-59
Operasional bulan 29 hari)
 Buku KIA adalah buku yang berisi catatan kesehatan ibu
(hamil, bersalin dan nifas) dan anak (bayi baru lahir, bayi dan
anak balita) serta berbagai informasi cara memelihara dan
merawat kesehatan ibu serta grafik pertumbuhan anak yang
dapat dipantau setiap bulan.
 Kartu Menuju Sehat (KMS) adalah kartu yang memuat
kurva pertumbuhan normal anak berdasarkan indeks
antropometri berat badan menurut umur yang dibedakan
berdasarkan jenis kelamin. KMS digunakan untuk mencatat
berat badan, memantau pertumbuhan balita setiap bulan dan
sebagai media penyuluhan gizi dan kesehatan.

22
J   Ju mlah  balita yg 
mempunyai buku KIA/ KMS 
Cara Perhitungan : ×100 %
Jumlah seluruh 
Balita yang ada   
Satuan : persen%

7. Kegiatan : Persentase Balita 6-59 bulan mendapatkan Kapsul Vitaim A


Dosis Tinggi
Definisi :  Bayi umur 6-11 bulan adalah bayi umur 6-11 bulan yang
Operasional ada di suatu wilayah kabupaten/kota
 Balita umur 12-59 bulan adalah balita umur 12-59 bulan
yang ada di suatu wilayah kabupaten/kota
 Balita 6-59 bulan adalah balita umur 6-59 bulan yang
ada di suatu wilayah kabupaten/kota
 Kapsul vitamin A adalah kapsul yang mengandung
vitamin A dosis tinggi, yaitu 100.000 Satuan Internasional
(SI) untuk bayi umur 6-11 bulan dan 200.000 SI untuk
anak balita 12-59 bulan
 Persentase balita mendapat kapsul vitamin A adalah
jumlah bayi 6-11 bulan ditambah jumlah balita 12-59
bulan yang mendapat 1 (satu) kapsul vitamin A pada
periode 6 (enam) bulan terhadap jumlah seluruh balita 6-
59 bulan dikali 100%.

Jumlah bayi 6-11 bulan + 
balita 12-59 bulan 
Cara Perhitungan : yang mendapat kapsul 
vitamin A
×100 %
Jumlah balita 6-59 bulan 
Satuan : persen%

8. Kegiatan : Persentase Remaja putri di sekolah usia 12-18 tahun


mendapatkan TTD
Definisi :  Remaja Putri adalah remaja putri yang berusia 12 -18
Operasional tahun yang bersekolah di SMP/SMA atau sederajat
 TTD adalah tablet yang sekurangnya mengandung zat besi
setara dengan 60 mg besi elemental dan 0,4 mg asam folat
yang disediakan oleh pemerintah maupun diperoleh secara
mandiri
 Remaja putri mendapat TTD adalah jumlah remaja putri
yang mendapat TTD secara rutin setiap minggu sebanyak 1
tablet.
 Persentase remaja putri mendapat TTD adalah jumlah
remaja putri yang mendapat TTD secara rutin setiap
minggu terhadap jumlah remaja putri yang ada dikali
100%. 23
Jumlah remaja putri 
mendapat TTD    
Cara Perhitungan : ×100 %
Jumlah seluruh 
remaja puteri 
Satuan : persen%

9. Kegiatan : Persentase Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK) mendapat


Makanan Tambahan
Definisi :  Ibu hamil KEK adalah Ibu hamil dengan Lingkar Lengan
Operasional Atas (LiLA) < 23,5 cm
 Makanan Tambahan adalah makanan yang dikonsumsi
sebagai tambahan asupan zat gizi diluar makanan utama
dalam bentuk makanan tambahan pabrikan atau makanan
tambahan bahan pangan lokal.
 Persentase Ibu hamil KEK mendapat makanan
tambahan adalah jumlah ibu hamil KEK yang
mendapatkan makanan tambahan terhadap jumlah ibu
hamil KEK yang ada dikali 100%.

Jumlah Ibu  hamil KEK 
yang mendapat makanan
Cara Perhitungan :  tambahan    ×100 %
Jumlah s asaran ibu 
hamil KEK yang ada 
Satuan : persen%

10. Kegiatan : Persentase Balita Kurus mendapat Makanan Tambahan


Definisi :  Balita kurus adalah anak usia 6 bulan 0 hari sampai dengan
Operasional 59 bulan 29 hari dengan status gizi kurus (BB/PB atau BB/TB
- 3 SD sampai dengan < - 2 SD).
 Makanan Tambahan adalah makanan yang dikonsumsi
sebagai tambahan asupan zat gizi diluar makanan utama
dalam bentuk makanan tambahan pabrikan atau makanan
tambahan bahan pangan lokal.
 Persentase balita kurus mendapat makanan tambahan
adalah jumlah balita kurus yang mendapat makanan tambahan
terhadap jumlah balita kurus dikali 100%.

Jumlah Ibu  hamil KEK 
yang mendapat makanan
Cara Perhitungan :  tambahan    ×100 %
Jumlah s asaran ibu 
hamil KEK yang ada 
Satuan : persen%

24
4.1.1.3. PROMKES
4.1.1.3.1. Penyuluhan PHBS pada : Keluarga, Sekolah, Tempat-tempat Umum, Fasilitas
Kesehatan
1. Kegiatan : Penyuluhan PHBS keluarga
Definisi : Penyuluhan PHBS di Keluarga adalah Kegiatan penyampaian
Operasional informasi oleh petugas Puskesmas/mitra kerja Puskesmas dengan
sasaran keluarga dan anggotanya yang mendapat intervensi PIS/PK
atau Keluarga yang tidak ber PHBS, didukung alat bantu/media
penyuluhan.

Cara Perhitungan :
Jumlah keluarga  yang mendapat penyuluhan
 oleh petugas /mitra kerja  di rumah
×100 %
Jumlah seluruh sasaran  intervensi PIS/PK 
atau keluarga tidak berPHBS   di   wilayah kerja  Puskemas
Satuan : persen%

2. Kegiatan : Penyuluhan PHBS di sekolah


Definisi : Penyuluhan PHBS di Sekolah adalah Kegiatan penyampaian
Operasional informasi oleh petugas Puskesmas/mitra kerja Puskesmas secara
berkelompok dengan sasaran siswa, guru dan masyarakat sekolah,
tujuannya adalah agar tahu, mau dan mampu menolong dirinya
sendiri di bidang kesehatan dengan menerapkan PHBS dan
berperan aktif dalam mewujudkan sekolah sehat, dilaksanakan
setiap triwulan terintegrasi dengan kegiatan penjaringan sekolah,
didukung alat bantu/media penyuluhan.

Cara Perhitungan :
Jumlah sekolah    yang  mendapat penyuluhan 
tentang PHBS  di wilayah kerja Puskesmas 
×100 %
Jumlah seluruh sekolah yang ada di wilayah kerja Puskesmas
Satuan : persen%

3. Kegiatan : Penyuluhan PHBS Tempat-Tempat Umum


Definisi : Penyuluhan PHBS di Tempat-Tempat Umum adalah kegiatan
Operasional penyampaian informasi oleh petugas Puskesmas/mitra kerja
Puskesmas kepada pengelola tempat-tempat umum secara
berkelompok (5-30 orang) dengan sasaran tempat-tempat
Umum/TTU yang terdiri dari mesjid, teminal, hotel, pasar, tempat
wisata, dilaksanakan 2 kali dalam setahun, didukung alat
bantu/media penyuluhan.

Cara Perhitungan :
Jumlah Tempat-Tempat Umum  yang mendapat
 penyuluhan tentang PHBS  di wilayah kerja Puskesmas 
×100 %
Jumlah seluruh Tempat-Tempat Umum 
di wilayah kerja Puskesmas
25
Satuan : persen%

4. Kegiatan : Frekuensi penyuluhan di Fasilitas Kesehatan


Definisi : Penyuluhan PHBS di Fasilitas Kesehatan adalah kegiatan
Operasional penyampaian informasi secara berkelompok (5-30 orang) kepada
pengunjung Puskesmas dan jaringannya oleh petugas di dalam
gedung Puskesmas dan jaringannya (Pustu, Poskesdes)
dilaksanakan 2 kali dalam satu minggu selama satu bulan (8 kali)
dalam setahun 8 x 12 bln (96 kali), materi Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS), didukung alat bantu/media penyuluhan.
Jumlah penyuluhan di Fasilitas Kesehatan 
Cara Perhitungan : ×100 %
96 kali
Satuan : persen%

4.1.1.3.2. Kegiatan : Komunikasi Interpersonal dan Konseling


Definisi : Komunikasi Interpersonal dan Konseling (KIP/K) di Puskesmas
Operasional adalah pengunjung/pasien yang harus mendapat tindak lanjut
dengant KIP/K di klinik khusus atau klinik terpadu KIP/K, terkait
tentang Gizi, P2M, sanitasi, PHBS, penyuluhan kesehatan gigi dan
lain-lain. Sesuai kondisi/masalah dari pengunjung/pasien dengan
didukung alat bantu media KIP/K. Pembuktian dengan : nama
pasien, tanggal konsultasi, nama petugas konsultan, materi
konsultasi, buku visum

Jumlah pengunjung/pasien Puskesmas 
yang mendapatkan KIP/K 
Cara Perhitungan : ×100 %
Jumlah seluruh Pengunjung puskesmas 
dalam kurun waktu 1 tahun
Satuan : persen%

4.1.1.3.3. Kegiatan : Penyuluhan kelompok oleh petugas kesehatan di dalam


gedung
Puskesmas
Definisi : Penyuluhan kelompok oleh petugas didalam gedung Puskesmas
Operasional adalah penyampaian informasi kesehatan kepada sasaran
pengunjung Puskesmas secara berkelompok (5-30 orang) yang
dilaksanakan oleh petugas, dilaksanakan 2 kali dalam satu minggu
selama satu bulan (8 kali) dalam setahun 8 x 12 bln (96 kali),
didukung alat bantu/media penyuluhan 96 kali. Pembuktiannya
dengan : jadwal, materi, dokumentasi, pemberi materi, alat bantu
yang digunakan, buku visum.

Jumlah penyuluhan kelompok di dalam 
Cara Perhitungan : gedung puskesmas dalam 1 tahun 
×100 %
96 kali (setahun)
Satuan : persen%

26
27
4.1.1.3.4. Kegiatan : Pembinaan PHBS di tatanan Institusi Kesehatan (Puskesmas dan
jaringanya : Puskesmas Pembantu, Polindes, Poskesdes. dll).
Definisi : Pembinaan PHBS di tatanan Institusi Kesehatan adalah pengkajian
Operasional dan pembinaan PHBS di tatanan institusi kesehatan (Puskesmas
dan jaringannya : puskesmas pembantu, Polindes, Poskesdes, dll)
dengan melihat 7 indikator, meliputi : menggunakan air bersih,
mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir memakai sabun,
menggunakan jamban, membuang sampah pada tempatnya, tidak
merokok, tidak meludah sembarangan dan memberantas jentik
nyamuk. Pembuktian dengan : hasil data kajian PHBS Institusi
Kesehatan, tanggal pengkajian, petugas yang mengkaji, analisis
hasil kajian

Cara Perhitungan :
Jumlah institusi kesehatan ber-PHBS di wilayah 
kerja Puskesmas dalam kurun waktu 1 tahun 
×100 %
Jumlah seluruh institusi kesehatan  
yang ada di wilayah Puskesmas
Satuan : persen%

4.1.1.3.5. Kegiatan : Pemberdayaan Individu/Keluarga melalui Kunjungan rumah


Definisi : Pemberdayaan Individu/Keluarga adalah suatu bentuk kegiatan
Operasional yang dilakukan oleh petugas kesehatan berupa kunjungan rumah
sebagai tindak lanjut upaya promosi kesehatan di dalam gedung
puskesmas kepada pasien/keluarga yang karena masalah
kesehatannya memerlukan pembinaan lebih lanjut dengan metoda
KIP/K, didukung alat bantu/ media penyuluhan. Pembuktian
dengan : buku visum, nama pasien/Kepala Keluarga yang
dikunjungi, tanggal kunjungan, materi KIP/K.

Cara Perhitungan :
Jumlah kunjungan rumah ke pasien/keluarga d
alam wilayah kerja puskesmas dalam kurun waktu 1 tahun
×100 %
Jumlah seluruh sasaran 
Satuan : persen%

4.1.1.3.6. Kegiatan : Pembinaan PHBS di tatanan rumah tangga


Definisi : Pembinaan PHBS di tatanan Rumah Tangga adalah pengkajian dan
Operasional pembinaan PHBS di tatanan Rumah Tangga dengan melihat 10
indikator, meliputi : Linakes, memberi ASI Eksklusif, menimbang
bayi dan balita setiap bulan, menggunakan, air bersih, mencuci
tangan dengan sabun & air bersih, menggunakan jamban sehat,
memberantas jentik, makan sayur dan buah, melakukan aktivitas
fisik, tidak merokok di dalam rumah pada setiap rumah tangga
yang ada dxi wilayah kerja Puskesmas. Pembuktian dengan :
adanya data hasil kajian PHBS RT, adanya hasil analisis, rencana
dan jadwal tindak lanjut dari hasil kajian.

28
Jumlah rumahtangga ber PHBS
diwilay ah kerja puskesmas
Cara Perhitungan : × 100 %
Seluruhrumah tangga
yang ada di wilayah puskesmas
Satuan : persen%

4.1.1.3.7. Kegiatan : Cakupan Pembinaan Pemberdayaan Masyarakat dilihat melalui


presentase (%) Strata Desa/Kelurahan Siaga Aktif

Definisi : Pembinaan PHBS di tatanan Rumah Tangga adalah pengkajian dan


Operasional pembinaan PHBS di tatanan Rumah Tangga dengan melihat 10
indikator, meliputi : Linakes, memberi ASI Eksklusif, menimbang
bayi dan balita setiap bulan, menggunakan, air bersih, mencuci
tangan dengan sabun & air bersih, menggunakan jamban sehat,
memberantas jentik, makan sayur dan buah, melakukan aktivitas
fisik, tidak merokok di dalam rumah pada setiap rumah tangga
yang ada dxi wilayah kerja Puskesmas. Pembuktian dengan :
adanya data hasil kajian PHBS RT, adanya hasil analisis, rencana
dan jadwal tindak lanjut dari hasil kajian.

Cara Perhitungan :
Jumlah Desa/Kelurahan berStrata
  Desa/Kelurahan Siaga Aktif Purnama dan Mandiri  
× 100 %
Seluruh Desa/Kelurahan Siaga 
Aktif yang ada di wilayah kerja Puskesmas
Satuan : persen%

4.1.1.3.8. Kegiatan : Cakupan Pembinaan UKBM dilihat melalui presentase (%) Posyandu
strata Purnama dan Mandiri (Prosentase Posyandu yang ada di wilayah kerja
Puskesmas Strata Purnama dan Mandiri)
Definisi :  Posyandu Purnama adalah Posyandu yang dapat melaksanakan
Operasional kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, dengan rata-rata jumlah
kader sebanyak 5 orang atau lebih, cakupan kelima kegiatannya
utamanya lebih dari 50%, mempunyai kegiatan tambahan lebih
dari 2 kegiatan, dana sehat yang dikelola oleh masyarakat yang
pesertanya masih terbatas yakni kurang dari 50% kepala
keluarga di wilayah kerja posyandu.
 Posyandu mandiri adalah posyandu yang dapat melaksanakan
kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, dengan rata-rata jumlah
kader sebanyak 5 orang atau lebih, cakupan kelima kegiatan
utamanya lebih dari 50%, mempunyai kegiatan tambahan lebih
dari 2 kegiatan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari
dana sehat yang dikelola oleh masyarakat yang pesertanya lebih
dari 50% kepala keluarga yang bertempat tinggal di wilayah
kerja posyandu. Pembuktian dengan : data strata posyandu, SK
Pokjanal Kecamatan, SK Pokja Desa/Kelurahan

29
Cara Perhitungan :
Jumlah Posyandu strata Purnama dan Mandiri
× 100 %
Seluruh Posyandu yang ada di wilayah kerja Puskesmas
Satuan : persen%

4.1.1.3.9. Kegiatan : Advokasi Puskesmas kepada Kepala Desa/Kelurahan, Camat dan


Lintas Sektor
Definisi : Kegiatan advokasi yang dilakukan tenaga kesehatan Puskesmas
Operasional dengan sasaran kepada Kepala Desa/Kelurahan, Camat, Lintas
Sektor, dilakukan minimal (satu) kali dalam satu bulan, guna
mendapatkan komitmen/dukungan kebijakan/ang-garan dalam
bidang kesehatan. Pembuktian dengan buku visum, substansi
advokasi, nama petugas yang mengadvokasi, tanggal pelaksanaan
kegiatan, hasil advokasi.
Jumlah Kegiatan advokasi kepada
Cara Perhitungan :  kepala   Desa /Lurah, Camat/Lintas Sektor  
×100 %
12 Kali
Satuan : persen%

4.1.1.3.10. Kegiatan : Penggalangan Kemitraan


Definisi : Kegiatan-kegiatan kerjasama yang dilakukan oleh Puskesmas di
Operasional luar gedung dengan mitra kerja (unsur pemerintahan : Lintas
Program, swasta/ dunia usaha, LSM dan organisasi massa,
organisasi profesi), dilakukan minimal 1 (satu) kali dalam satu
bulan. Pembuktian dengan nama kegiatan, petugas yang
melaksanakan, nama mitra kerja, buku visum
Jumlah kegiatan Puskesmas di luar gedung, 
Cara Perhitungan : dilaksanakan dengan mitra kerja
× 100 %
12 Kali
Satuan : persen%

4.1.1.3.11. Kegiatan : Penggalangan Kemitraan


Definisi : Kegiatan-kegiatan kerjasama yang dilakukan oleh Puskesmas di
Operasional luar gedung dengan mitra kerja (unsur pemerintahan : Lintas
Program, swasta/ dunia usaha, LSM dan organisasi massa,
organisasi profesi), dilakukan minimal 1 (satu) kali dalam satu
bulan. Pembuktian dengan nama kegiatan, petugas yang
melaksanakan, nama mitra kerja, buku visum
Jumlah kegiatan Puskesmas di luar gedung, 
Cara Perhitungan : dilaksanakan dengan mitra kerja
× 100 %
12 Kali
Satuan : persen%

30
4.1.1.3.12. Kegiatan : Penggunaan Media KIE menyebarluasan informasi
Definisi : Kegiatan penyebarluasan informasi kesehatan dengan
Operasional menggunakan berbagai media Komunikasi, Informasi dan Edukasi
yang ada di Puskesmas, meliputi :
1. Dalam gedung : media cetak (leaflet, booklet, poster), alat
peraga, media elektronik (TV, infokus)
2. Luar gedung : spanduk, billboard, umbul-umbul.
3. Media Elektronik : TV, radio, SMS
4. Medsos
5. Media tradisional

Cara Perhitungan :
Jumlah jenis media KIE yang digunakan
 untuk penyebar luasan informasi kesehatan 
×100 %
5 jenis media (dalam gedung, luar gedung,
 media elektronik, medsos dan media tradisional)
Satuan : persen%

4.1.1.3.13. Kegiatan : Pendampingan Pelaksanaan SMD dan MMD tentang Kesehatan


endapat pendampingan kegiatan pemberdayaan masyarakat (SMD, MMD)
Definisi : Kegiatan di Desa/Kelurahan yang ada di wilayah Kerja Puskesmas
Operasional yang memerlukan pemberdayaan masyarakat, dengan langkah-
langkah kegiatan pertemuan tingkat Desa, Survey Mawas Diri,
Musyawarah Masyarakat Desa I,II, hal tersebut bertujuan agar
kegiatan tersebut dapat berjalan secara kontinyu karena
berdasarkan kebutuhan masyarakat. Pembuktian dengan : lokasi
pemberdayaan, dokumentasi kegiatan, substansi pemberdayaan
masyarakat, petugas pelaksanaKegiatan di Desa/Kelurahan yang
ada di wilayah Kerja Puskesmas yang memerlukan pemberdayaan
masyarakat, dengan langkah-langkah kegiatan pertemuan tingkat
Desa, Survey Mawas Diri, Musyawarah Masyarakat Desa I,II, hal
tersebut bertujuan agar kegiatan tersebut dapat berjalan secara
kontinyu karena berdasarkan kebutuhan masyarakat. Pembuktian
dengan : lokasi pemberdayaan, dokumentasi kegiatan, substansi
pemberdayaan masyarakat, petugas pelaksana
Cara Perhitungan :
Jumlah jenis media KIE yang digunakan
 untuk penyebar luasan informasi kesehatan 
×100 %
5 jenis media (dalam gedung, luar gedung,
 media elektronik, medsos dan media tradisional)
Satuan : persen%

31
4.1.1.3.14. Kegiatan : Penggunaan Media KIE menyebarluasan informasi
Definisi : Kegiatan penyebarluasan informasi kesehatan dengan
Operasional menggunakan berbagai media Komunikasi, Informasi dan Edukasi
yang ada di Puskesmas, meliputi :
6. Dalam gedung : media cetak (leaflet, booklet, poster), alat
peraga, media elektronik (TV, infokus)
7. Luar gedung : spanduk, billboard, umbul-umbul.
8. Media Elektronik : TV, radio, SMS
9. Medsos
10. Media tradisional

Cara Perhitungan:
Jumlah Desa/Kelurahan mendapat pendampingan kegiatan 
pemberdayaan masyarakat (SMD, MMD) 
×100 %
Jumlah Desa/Kelurahan yang ada di wilayah kerja Puskesmas
Satuan : persen%

4.1.1.4. KESEHATAN LINGKUNGAN


4.1.1.4.1. Kegiatan : Prosentase Penduduk terhadap akses sanitasi yang layak (jamban
sehat)
Definisi : Prosentase Penduduk terhadap akses sanitasi yang layak (Jamban
Operasional Sehat) adalah Prosentase penduduk dengan akses fasilitas sanitasi
yang layak adalah perbandingan antara penduduk yang akses
terhadap fasilitas sanitasi yang layak (jamban sehat) dengan
penduduk seluruhnya, dinyatakan dalam persentase
Jumlah penduduk dengan akses
 terhadap fasilitas sanitasi yang
 layak (jamban sehat) di suatu
Cara Perhitungan:
 wilayah pada periode tertentu
×100 %
Jumlah  penduduk di wilayah
 dan pada periode yang sama  
Satuan : persen%

4.1.1.4.2. Kegiatan : Prosentase penduduk terhadap akses air minum yang berkualitas
(memenuhi syarat)
Definisi : Prosentase penduduk dengan akses berkelanjutan terhadap air
Operasional minum yang berkualitas adalah perbandingan antara penduduk
dengan akses terhadap sumber air minum berkualitas (memenuh
syarat) dengan penduduk seluruhnya, dinyatakan dalam persentase.

Jumlah  penduduk yang akses 
terhadapat air minum yang layak
Cara Perhitungan:  di wilayah pada  periode tertentu
×100 %
Jumlah penduduk  yang ada
 di wilayah  dan pada periode yang sama
Satuan : persen%

32
33
4.1.1.4.3. Kegiatan : Jumlah desa yang melaksanakan STBM
Definisi : Jumlah desa yang melaksanakan STBM di Wilayah Puskesmas
Operasional setiap tahunnya adalah dimana Desa yang melaksanakan ditandai
desa tersebut sudah melakukan pemicuan minimal 1 dusun/RW,
adanya rencana kerja masyarakat (RKM) dan adanya natural leader

Jumlah desa yang melaksanakan 
STBM di Wiiayah Puskemas  
Cara Perhitungan: pada periode tertentu
×100 %
Jumlah  seluruh Desa di wilayah 
Puskesmas dan pada periode yang sama  
Satuan : persen%

4.1.1.4.4. Kegiatan : Presentase Inspeksi Kesehatan lingkungan terhadap sarana air bersih,
pasar sehat , TFU dan TPM
Definisi : Inspeksi Kesehatan Lingkungan terhadap Sarana Air Bersih, Pasar
Operasional Sehat, TFU dan TPM adalah kegiatan pemeriksaan dan
pengamatan secara langsung terhadap media lingkungan dalam
rangka pengawasan berdasarkan standar, norma dan baku mutu
yang berlaku untuk meningkatkan kualitas lingkungsn sehat pada
Sarana Air Bersih, Pasar Sehat, TFU dan TPM
Jumlah desa yang melaksanakan 
STBM di Wiiayah Puskemas  
Cara Perhitungan: pada periode tertentu
×100 %
Jumlah  seluruh Desa di wilayah 
Puskesmas dan pada periode yang sama  
Satuan : persen%

4.1.1.5. PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT


4.1.1.5.1. PENYAKIT MENULAR
1. Kegiatan : Pelayanan kesehatan orang terduga TB
Definisi : Capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam
Operasional memberikan pelayanan orang dengan terduga TB, yg dinilai dari
persentase jumlah orang terduga TB yg mendapatkan pelayanan
TB sesuai standar di wilayah kerjanya dalam kurun waktu 1 tahun.

Jumlah orang  terduga TB  yang


 mendapatkan pelayanan TB sesuai
 standar   di fasyankes  dalam kurun
Cara Perhitungan:  waktu satu tahun 
×100 %
Jumlah orang  terduga  TB 
yang ada di wilayah kerja
 pada kurun waktu satu tahun yang sama 
Satuan : persen%

34
2. Kegiatan : Cakupan Pengobatan semua kasus TB
Definisi : Cakupan Pengobatan Semua Kasus TB (Case Detection Rate/CDR)
Operasional yang Diobati adalah jumlah semua kasus TB yang diobati dan
dilaporkan diantara perkiraan jumlah semua kasus TB (insiden)
dalam wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu 1 tahun
Jumlah  semua kasus TB 
yang diobati dan dilaporkan
 di wilayah kerja Puskesmas dalam
Cara Perhitungan:  kurun waktu satu tahun
×100 %
P erkiraan  jumlah semua kasus
 TB   di wilayah kerja Puskesmas
 dalam kurun waktu satu tahun
Satuan : persen%

3. Kegiatan : Angka Keberhasilan Pengobatan Pasien TB Semua Kasus


Definisi : Angka Keberhasilan Pengobatan Pasien TB Semua Kasus adalah
Operasional jumlah semua kasus TB yang sembuh dan pengobatan lengkap di
antara semua kasus TB yang diobati dan dilaporkan di wilayah
kerja Puskesmas dalam kurun waktu 1 tahun.
Angka keberhasilan pengobatan pasien TB semua kasus
merupakan penjumlahan dari angka kesembuhan semua kasus dan
angka pengobatan lengkap semua kasus. Angka ini
menggambarkan kualitas pengobatan TB.
Jumlah semua kasus TB yang sembuh
 dan pengobatan lengkap  di  wilayah kerja
 Puskesmas dalam kurun satu tahun
Cara Perhitungan: ×100 %
Jumlah  semua kasus TB yang diobati 
dan dilaporkan  di  wilayah kerja
 Puskesmas dalam kurun satu tahun
Satuan : persen%

4. Kegiatan : Pelayanan kesehatan orang dengan risiko terinfeksi HIV


Definisi : Capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam
Operasional memberikan pemeriksaan HIV terhadap orang berisiko terinfeksi
HIV dinilai dari persentase orang berisiko terinfeksi HIV yang
datang ke fasyankes dan mendapatkan pemeriksaan HIV sesuai
standar di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun. Target
capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam upaya
pemeriksaan  HIV  terhadap  orang  berisiko  terinfeksi  HIV
adalah 100%.
Jumlah orang berisiko terinfeksi HIV
 yang mendapatkan pemeriksaan HIV sesuai standar
 di fasyankes dalam kurun waktu satu tahun
Cara Perhitungan: ×100 %
jumlah orang berisiko terinfeksi HIV yang ada 
di satu wilayah kerja pada kurun waktu 
satu tahun yang sama 
Satuan : persen%
35
36
5. Kegiatan : Persentase cakupan penemuan penderita pneumonia balita
Definisi : Cakupan Penemuan Penderita Pneumonia Balita adalah Persentase
Operasional balita dengan Pneumonia yang ditemukan dan diberikan
tatalaksana sesuai standar di Sarana Kesehatan di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Jumlah penderita pneumonia 
balita yang ditangani di satu wilayah kerja 
Cara Perhitungan: pada kurun waktu satu tahun
×100 %
Jumlah perkiraan penderita pneumonia
  balita di satu wilayah kerja pada waktu yang sama
Satuan : persen%

6. Kegiatan : Persentase cakupan pelayanan diare pada kasus semua umur


Definisi : Jumlah / angka penemuan kasus Diare pada semua umur yang
Operasional mendapatkan pelayanan / pengobatan di Fansyaks

Jumlah  Penderita Diare Semua Umur Dilayani
Cara Perhitungan: D alam  1 T ahun
×100 %
Target Penemuan Penderita Diare Semua Umur 
Satuan : persen%

7. Kegiatan : Cakupan Layanan Rehidrasi Oral Aktif (LROA)


Definisi : Layanan Rehidrasi Oral Aktif (LROA) adalah Layanan yg berada
Operasional di fasyankes, yg melakukan kegiatan tatalaksana diare dan atau
kegiatan lainnya sebagaimana tersebut diatas, paling tidak pada 3
bulan terakhir dalam periode pelaporan tahun berjalan, yang
dibuktikan dengan adanya DATA hasil pelaksanaan kegiatan.
Jumlah LROA di Fasyankes dalam 1 tahun
×100 %
Cara Perhitungan: Jumlah LRO di Fasyankes 
dalam 1 t ahun yang sama
Satuan : persen%

8. Kegiatan : Persentase cakupan deteksi dini Hepatitis B pada Ibu Hamil


Definisi : Angka kesakitan adalah angka yang menunjukkan proporsi
Operasional kasus/kejadian (baru) penyakit dalam suatu populasi. Angka
Kesakitan merupakan jumlah orang yang menderita penyakit
dibagi jumlah total populasi dalam kurun waktu tertentu dikalikan
konstanta.
jumlah kasus baru dalam kurun waktu tertentu
× 100 %
Cara Perhitungan: Jumlah populasi dalam kurun waktu
tertentu dalam kurun   waktu tertentu 
Satuan : persen%

9. Kegiatan : Cakupan pemeriksaan kontak pada penderita kusta


Definisi : Semua penderita kusta dan semua anggota keluarga yang tinggal
Operasional serumah dengan pasien dan tetangga dilakukan pemeriksaan
kontak, minimal 20 kontak serumah yang dilakukan 1 tahun sekali
37
selama lima tahun.
Jumlah kasus yang diperiksa kontak
Cara Perhitungan: × 100 %
Jumlah kasus kusta
Satuan : persen%

10. Kegiatan : Cakupan pemeriksaan fungsi syaraf (PFS) pada penderta kusta
Definisi : Pemeriksaan Fungsi Syaraf (PFS) merupakan deteksi adanya
Operasional neuritis / reaksi. Yang dilakukan pada saat pemeriksaan fungsi
saraf, yaitu diagnosa, bila tidak ada reaksi dilakukan setiap bulan
(minimal setiap 3 bulan) namun bila ada reaksi pemeriksaan
dilakukan setiap dua minggu, dan juga pada saat selesai MDT /
RFT
Jumlah kasus yang dilakukan PFS
Cara Perhitungan: ×100 %
Jumlah kasus Kusta
Satuan : persen%

11. Kegiatan : Pencegahan DBD dengan penghitungan Angka Bebas Jentik (ABJ)
Cakupan Angka Bebas Jentik
Definisi : Persentase rumah dan tau tempat-tempat umum yang diperiksa
Operasional jentik

Cara Perhitungan :
Jumlah rumah dan tempat umum yang diperiksa
jentik dan hasilnya negatif tidak ada jentik dalam waktu 1tahun
×100 %
Jumlah rumahdan tempat tempat umum yang diperiksa jentik
Satuan : persen%

12. Kegiatan : Cakupan tatalaksana kasus Filariasis


Definisi : Cakupan Pelayanan Penderita Filariasis adalah persentase Kasus
Operasional Filariasis yang dilakukan tatalaksana minimal 7 kali kunjungan
rumah di wilayah kerja Puskesmas dalam waktu satu tahun.
Jumlah Kasus Filariasis yang dilakukan
tatalaksana Filariasis
Cara Perhitungan: ×100 %
Jumlah Kasus Filariasis yang ditemukan
dalam 1tahun
Satuan : persen%

4.1.1.5.2. Penyakit Tidak Menular


1. Kegiatan :   Cakupan Pelayanan Skrining Kesehatan Pada Usia Produktif
Definisi : Cakupan Pelayanan Skrining Kesehatan Pada Usia Produktif
Operasional adalah persentase penduduk usia 15-59 tahun yang mendapatkan
pelayanan skrining kesehatan sesuai standar di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun

38
Cara Perhitungan:
Jumlah  penduduk usia 15-59 tahun  yg telah  mendapatkan 
pelayanan skrining kesehatan sesuai standar 
di wilayah kerja Puskesmas dalam waktu satu tahun
×100 %
Seluruh penduduk usia 15-59 tahun  di wilayah kerja 
puskesmas dalam kurun waktu satu tahun 
Satuan : persen%

2. Kegiatan :   Cakupan Desa/Kelurahan yang melaksanakan Pos Pembinaan


Terpadu (Posbindu) PTM
Definisi : Cakupan Desa/Kelurahan yang melaksanakan Pos Pembinaan
Operasional Terpadu (Posbindu) PTM adalah persentase desa/kelurahan yang
melaksanakan Posbindu PTM di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
Cara Perhitungan:
Jumlah  desa/kelurahan yang melaksanakan Pos Pembinaan 
Terpadu (Posbindu) PTM  di wilayah kerja Puskesmas 
dalam waktu satu tahun
×100 %
Seluruh desa/kelurahan di wilayah kerja puskesmas 
dalam kurun waktu satu tahun
Satuan : persen%

3. Kegiatan :   Cakupan Pelayanan Hipertensi


Definisi : Cakupan pelayanan hipertensi adalah persentase penderita
Operasional hipertensi yang mendapatkan pelayanan standar di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun

Cara Perhitungan:
Jumlah  penderita hipertensi yang mendapatkan 
pelayanan standar  di wilayah kerja Puskesmas dalam 
waktu satu tahun
× 100 %
Jumlah orang dengan hipertensi berdasarkan hasil PIS-PK  
di wilayah kerja puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Satuan : persen%

4. Kegiatan : Cakupan Pelayanan Orang dengan Gangguan Jiwa Berat


Definisi : Cakupan pelayanan kesehatan Orang dengan Gangguan Jiwa Berat
Operasional adalah setiap ODGJ Berat mendapatkan pelayanan kesehatan
sesuai standar
Cara Perhitungan:
Jumlah  ODGJ Berat ( Psikotik dan Skizofrenia) 
yang mendapatkan pelayanan standar 
di wilayah kerja  Kab/Kota  dalam waktu satu tahun
×100 %
Jumlah ODGJ Berat ( psikotik dan Skizofrenia 
di wilayah kerja Kab/Kota  dalam kurun waktu satu tahun 
39
Satuan : persen%

5. Kegiatan : Cakupan penderita pasung yang dibebaskan/ dan mendapatkan


pelayanan kesehatan
Definisi : Cakupan pelayanan pada ODGJ Berat yang di pasung adalah setiap
Operasional ODGJ Berat yang dipasung dilepaskan dan diobati sesuai standar

Cara Perhitungan:

Jumlah  ODGJ Berat Pasung yang dilepaskan dan diobati 
sesuai standar  di wilayah kerja Kab/Kota  
dalam waktu satu tahun
×100 %
Jumlah Total ODGJ Berat yang mengalami pemasungan
di wilayah kerja Kab/ Kota
dalam kurun waktu satu tahun
Satuan : persen%

40
4.1.1.6. SURVEILANS DAN IMUNISASI
4.1.1.6.1. PELAYANAN IMUNISASI DASAR
1. Kegiatan : Cakupan BCG
Definisi : Cakupan BCG adalah persentase bayi usia 0-11 bulan yang
Operasional mendapatkan imunisasi BCG di wilayah kerja Puskesmas pada
kurun waktu satu tahun
Jumlah bayi yang mendapat 
imunisasi BCG di wilayah kerja Puskesmas
Cara Perhitungan:  pada kurun waktu satu tahun × 100 %
Jumlah sasaran bayi 0 - 11 bulan di wilayah
 Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Satuan : persen%

2. Kegiatan : Cakupan DPT HB H1b1


Definisi : Cakupan DPT HB Hib 1 adalah Jumlah bayi usia 2- 11 bulan yang
Operasional mendapatkan imunisasi DPTHB ke-satu di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Cara Perhitungan:
Cakupan DPT HB  Hib  1 adalah Jumlah bayi usia 2- 11 bulan
 yang mendapatkan imunisasi DPTHB ke-satu di wilayah kerja
 Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun 
× 100 %
Jumlah sasaran bayi 0 - 11 bulan di wilayah kerja 
di wilayah Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun  
Satuan : persen%

3. Kegiatan : Cakupan DPT-HB-Hib3


Definisi : Cakupan DPT-HB-Hib 3 adalah Jumlah bayi usia 4 - 11 bulan yang
Operasional mendapatkan imunisasi DPTHB ke-3 di wilayah Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
Jumlah bayi yang mendapat imunisasi
DPT −HB−Hib yang ke tiga di wilayahkerja
Cara Perhitungan: Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
× 100 %
Jumlah sasaran bayi 0−11 bulan diwilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Satuan : persen%

4. Kegiatan : Cakupan Polio 4


Definisi : Cakupan Imunisasi Polio 4 adalah Jumlah bayi usia 4 - 11 bulan
Operasional yang mendapatkan imunisasi Polio ke-empat di wilayah Puskesmas
pada kurun waktu satu tahun
Jumlah bayi yang mendapat imunisasi Polio
yang ke−empat di wilayah kerja Puskesmas dalam
Cara Perhitungan: kurun waktu satutahun
×100 %
Jumlah sasaran bayi0−11 bulandi wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satutahun
Satuan : persen%
41
5. Kegiatan : Cakupan Campak -Rubella (MR)
Definisi : Cakupan Imunisasi MR adalah jumlah bayi usia 9 - 11 bulan yang
Operasional mendapatkan imunisasi Campak di wilayah Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
Jumlah bayi yang mendapat imunisasi MR di wilayah
kerja Puskesmas pada kurun waktu satu tahun
Cara Perhitungan: ×100 %
Jumlah sasaran bayi0−11bulan di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satutahun
Satuan : persen%

6. Kegiatan : Cakupan BIAS DT


Definisi : Cakupan BIAS DT adalah Jumlah siswa kelas 1 Sekolah Dasar
Operasional (SD) atau sederajat, laki-laki dan perempuan yang mendapatkan
imunisasi DT di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Cara Perhitungan:

Jumlah anak SD/MI atau yang sederajat kelas 1 
yang mendapat imunisasi DT di wilayah kerja Puskesmas 
pada kurun waktu satu tahun
× 100 %
Jumlah siswa kelas 1 Sekolah Dasar(SD)
dan Madrasah Ibtidaiyah( MI)
atau yang sederajat diwilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Satuan : persen%

7. Kegiatan : Cakupan BIAS Td


Definisi : Cakupan BIAS Td adalah jumlah siswa kelas 2 dan kelas 3
Operasional Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau yang
sederajat, laki-laki dan perempuan yang mendapatkan imunisasi
Td di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu satu tahun
Jumlah anak SD /MI atau yang sederajat kelas2 dan
kelas3 yang mendapat imunisasi Td di
wilayah kerja Puskesmas pada kurun satu tahun
×100 %
Cara Perhitungan: Jumlah siswa kelas 2 dan kelas 3 Sekolah Dasar (SD)
dan Madrasah Ibtidaiyah(MI) atau yang sederaja t
di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun
waktu satutahun
Satuan : persen%

8. Kegiatan : Cakupan BIAS MR


Definisi : Cakupan BIAS MR adalah Jumlah siswa kelas 1 Sekolah Dasar
Operasional (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau yang sederajat, laki-laki
dan perempuan yang mendapat imunisasi campak di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun

42
Jumlah anak SD /MI atau yang sederajat kelas1
y ang mendapat imunisasi MR di wilayah kerja
Puskesmas pada kurun waktu satutahun
× 100 %
Cara Perhitungan: Jumlah siswa kelas1 Sekolah Dasar( SD) dan
Madrasah Ibtidaiyah(MI )atau yang sederajat
diwilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu
satutahun
Satuan : persen%

43
9. Kegiatan : Cakupan pelayanan imunisasi ibu hamil TT2+
Definisi : Cakupan Imunisasi TT2 + Ibu Hamil adalah jumlah ibu hamil
Operasional yang mendapatkan imunisasi TT ke-dua atau ke-tiga, atau ke-
empat atau ke-lima di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun
Jumlah ibu hamil yang mendapat imunisasi TT 2 ,
TT 3 , TT 4 ,TT 5 di wilayah kerja Puskesmas
Cara Perhitungan: dalam kurun waktu satutahun
×100 %
Jumlah sasaran ibuhamil di wilayah kerja
Puskesma s dalam kurun waktu satu tahun
Satuan : persen%

10. Kegiatan : Cakupan Desa /Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)


Definisi : Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
Operasional adalah Desa/Kelurahan dimana ≥ 80 % dari jumlah bayi yang ada
di desa tersebut sudah mendapat imunisasi dasar lengkap dalam
waktu satu tahun
Jumlah Desa/ Kelurahan UCI disatu wilayah kerja
Puskesmas pada k urun waktu satu tahun
Cara Perhitungan: ×100 %
Jumlah seluruh Desa/ Kelurahan di wilayahkerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Satuan : persen%

11. Kegiatan : Cakupan Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR)


Definisi : Cakupan Sistem Kewaspadaan Dini Penyakit Menular adalah
Operasional Pengamatan/ mengidentifikasi Penyakit menular potensi KLB
Mingguan (dengan menggunakan Form W2)
Jumlah laporan W2 yang dilaporkan Puskesmas 
Cara Perhitungan: dalam kurun waktu satu tahun
×100 %
52 minggu  
Satuan : persen%

12. Kegiatan : Cakupan surveilans terpadu penyakit


Definisi : Cakupan Surveilans Terpadu Penyakit adalah cakupan pelaksanaan
Operasional Surveilans Epidemiologi penyakit menular yang bersumber data
Puskesmas.
Jumlah STP yang dilaporkan Puskesmas
Cara Perhitungan: pada kurun waktu satu tahun
×100 %
12 bulan
Satuan : persen%

13. Kegiatan : Cakupan Pengendalian Kejadian Luar Biasa (KLB)


Definisi : Cakupan pengendalian KLB adalah cakupan jumlah penyakit yang
Operasional dinyatakan KLB yang dilakukan pengendalian/ ditanggulangi
dalam satu tahun

44
Jumlah KLB (LaporanW 1) yang dita nggulangi
dalam kurun waktu satu tahun
Cara Perhitungan: ×100 %
Jumlah KLB ( Laporan W 1)dalam
kurun waktu satu tahun
Satuan : persen%

45
4.1.1.7. UKM PENGEMBANGAN
4.1.1.7.1. KESEHATAN TRADISIONAL
1. Kegiatan: Cakupan Pembinaan Upaya Kesehatan Tradisional
Definisi : Pembinaan penyehat tradisional adalah upaya yang dilakukan oleh
Operasional puskesmas berupa inventarisir, identifikasi, dengan aplikasi Gan
Hattra, pencatatan dan pelaporan kunjungan klien, serta fasilitasi
rekomendasi registrasi kesehatan tradisional di wilayah kerja
puskesmas dalam kurun waktu satu tahun.
Jumlah Penyehat Tradisional yang dibina petugas
Puskesmas di wilayah kerja Puskesmas
Cara Perhitungan: dalam kurun waktu satutahun
×100 %
Jumlah Penyehat Tradisional seluruhnya
di wilayah Puskesmas dalam kurun waktu satutahun
Satuan : persen%

2. Kegiatan: Cakupan Penyehat Tradisional Terdaftar/Berizin


Definisi : Cakupan Penyehat Tradisional Terdaftar/Berizin adalah persentase
Operasional penyehat tradisional yang terdaftar atau berizin (yang mempunyai
STPT/ STRKT) di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu
satu tahun
Jumlah Penyehat Tradisional yang dibina petugas
Puskesmas di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satutahun
Cara Perhitungan: × 100 %
Jumlah Penyehat Tradisional yang ada
di wilayah Puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun
Satuan : T; 100% penyehat tradisional

3. Kegiatan : Cakupan Pembinaan Kelompok Taman Obat dan Keluarga (TOGA)


Definisi : Cakupan pembinaan penyehat tradisional yang dibina oleh petugas
Operasional puskesmas yang berada di wilayah kerja puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun
Jumlah Penyehat Tradisional yang dibina
petugas Puskesmas di wilayahkerja Puskesmas
dalam kurun waktu satutahun
Cara Perhitungan: × 100 %
Jumlah Penyehat Tradisional seluruhnya
diwilayah Puskesmas dalam kurun waktu
satu tahun
Satuan : T; 70%, puskesmas

4. Kegiatan : Cakupan Pelayanan dalam gedung


Definisi : Jumlah pelayanan kesehatan tradisional di Puskesmas adalah setiap
Operasional pasien mendapat intervensi kesehatan tradisional akupresur dan
akupunctur /ramuan/KIE pemanfatan Asman atau TOGA dalam
setahun dibagi 10% dari jumlah kunjungan UKP dalam satu tahun

46
Jumlah pelayanan Kesehatan Tradisional
di wilayah kerja puskesmas dalam satu tahun
× 100 %
Cara Perhitungan: Jumlah kunjungan UKP di
wilayahkerja Puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun
Satuan : persen%

4.1.1.7.2. KESEHATAN OLAHRAGA


1. Kegiatan: Prosentase Jemaah haji yang diperiksa kebugaran jasmani
Definisi : Prosentasi Jemaah Haji yang diperiksa Kebugaran jasmani adalah
Operasional Jumlah Jemaah haji yang diperiksa kebugaran jasmani di wilayah
kerja Puskesmas di banding dengan jumlah Jemaah haji yang ada
diwilayah kerja Puskesmas pada periode tertentu, dinyatakan
dalam persentase
Jumlah Jemaah haji yang diperiksa kebugaran
jasmanidi wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satutahun
Cara Perhitungan: × 100 %
Jumlah seluruh Jemaah haji yang ada
di wilayahkerja Puskesmas dalam
kurun waktu satutahun
Satuan : persen%

4.1.1.7.3. KESEHATAN KERJA


1. Kegiatan: Jumlah Pos Upaya Kesehatan Kerja (UKK) yang terbentuk di
Wilayah Kerja Puskesmas
Definisi : Jumlah Pos UKK yang terbentuk minimla 1 (satu) Puskesmas
Operasional terbentuk 1 (satu) Pos UKK di wiayah kerja pada kurun waktu
satu tahun
Jumlah Pos UKK yang terbentuk diwilayah 
kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahunn 
Cara Perhitungan: ×100 %
1 (satu) pos UKK yang terbentuk yang ada  diwilayah 
kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun 
Satuan : pos UKK

4.1.1.7.4. KESEHATAN LANSIA


1. Kegiatan: Cakupan lansia yang mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar
Definisi : Lansia (umur ≥ 60 tahun) yang mendapat skrining kesehatan di
Operasional wilayah kerja Puskesmas minimal satu kali dalam kurun waktu 1
Tahun.
Komponen skrining meliputi :
1. Pengukuran tekanan darah dengan menggunakan tensi meter
(manual atau digital)
2. pengukuran kadar gula darah dan kolesterol dalam darah
menggunakan alat monitor/ pemeriksaan laboratorium sederhana.
3. Pemeriksaaan gangguan mental emosional usia lanjut
menggunakan instrumen Geriatric Depression Scale (GDS)
4. Pemeriksaan gangguan kognitif usia lanjut menggunakan
instrumen Abbreviatet Mental test(AMT) 47
5. Pemeriksaaan tingkat kemandirin tingkat lanjut menggunakan
Activity Daily Living (ADl)dengan instrumen indeks Barthel
Modifikasi
Jumlah LAnsia yang mendapat skrining kesehatan
×100 %
Cara Perhitungan: Jumlah sasaranlansia ( umur ≥ 60 th )
di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu 1 th
Satuan : persen%

48
2. Kegiatan: Jumlah lansia umur ≥ 60 tahun yang dibina / yang mendapat
pelayanan
Definisi : lansia (umur ≥ 60 tahun ) yang dibina / yang mendapat pelayanan
Operasional kesehatan/ diskreening kesehatannya di wilayah kerja Puskesmas
minimal 1 kali dalam kurun waktu 1 tahun
Jumlah lansia yang mendapat pelayanan
( umuur ≥ 60tahun )
Cara Perhitungan:
Jumlah sasaranlansia ( umur ≥ 60 tahun )
di wilayahkerja dalam kurun 1 tahun
Satuan : orang

3. Kegiatan: Jumlah lansia umur ≥ 70 tahun yang dibina / yang mendapat


pelayanan
Definisi : lansia (umur ≥ 70 tahun) yang dibina / yang mendapat pelayanan
Operasional kesehatan/ diskreening kesehatannya di wilayah kerja Puskesmas
minimal 1 kali dalam kurun waktu 1 tahun
Cara Perhitungan:
Jumlah lansia risti yang dibina dan atau yang dibi mendapat kan
pelayanan diwilayah kerja puskesmas
dalam kurun waktu satutahun d
Jumlah lansia umur ≥ 70tahun di
Satuan : lansia

4. Kegiatan : Jumlah kelompok lansia /posyandu lansia yang aktif


Definisi : Jumlah posyandu lansia yang mendapat pelayanan kesehatan
Operasional
Satuan : lansia

4.1.1.7.5. UPAYA KESEHATAN SEKOLAH


1. Kegiatan: Cakupan Sekolah (SD/MI/ sederajat) yang melaksanakan penjaringan
Kesehatan (kelas 1)
Definisi : Cakupan sekolah SD/MI/sederajat yang melaksanakan penjaringan
Operasional kesehatan bagi siswa (kelas 1) SD adalah persentase sekolah SD
yang melakukan pemeriksaan kesehatan bagi murid kelas 1 oleh
petugas puskesmas dalam kurun waktu satu tahun dibagi jumlah
SD diwilayah kerja puskesmas.
Jumlah sekolah SD yang melaksanakan pemeriksaan
kesehatan bagi kelas 1 SD oleh petugas
Puskesmas diwilayah kerja Puskesmas
Cara Perhitungan: dalam kurun waktu satu tahun
×100 %
Jumlah SDatau MI atau yg sederajat yang berada di
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun
waktu satutahun
Satuan : persen%

49
2. Kegiatan: Cakupan Sekolah (SMP/MTS/ sederajat) yang melaksanakan
penjaringan Kesehatan ( kelas 7)
Definisi : Cakupan sekolah SMP/MTS/sederajat yang melakukan penjaringan
Operasional kesehatan bagi siswa ( kelas 7 )SMP adalah persentase jumlah
sekolah SMP/MTs/sederajat yang melakukan pemeriksaan
kesehatan dari petugas puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Cara Perhitungan:

Jumlah sekolah SMP/ MTS yang melakukan pemeriksaan


kesehatanbagi kelas 7 oleh petugas
Puskesmas diwilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
×100 %
Jumlah SMP yang berada di
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun
waktu satutahun
Satuan : persen%

4.1.1.7.6. KESEHATAN GIGI


1. Kegiatan: Cakupan Pembinaan Kesehatan Gigi di Masyarakat
Definisi : Cakupan UKGM adalah persentase UKBM yang mendapat
Operasional pembinaan dari petugas puskesmas di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu setahun
Jumlah UKBM yang dilakukan pembinaan
diwilayah kerj a Puskesmas dalam kurun
waktu satutahun
Cara Perhitungan: × 100 %
Jumlah UKBM yang ada diwilayah
kerja Puskesmas dalam kurun waktu
satutahun
Satuan : persen%

2. Kegiatan: Cakupan Pembinaan Kesehatan Gigi dan Mulut di SD/ MI


Definisi : Pembinaan Kesehatan gigi dan mulut adalah kegiatan untuk
Operasional mengubah perilaku mereka dari kurang menguntungkan menjadi
menguntungkan terhadap kesehatan gigi pada suatu
sekolah.Kegiatannya meliputi pemberian Dental Health Education
dan gerakan sikat gigi masal.
Jumlah SD yang mendapat pembinan kesehatan
kesehatan gigi dan mulut oleh petugas
Pusk esmas diwilayah kerja Puskesmas
Cara Perhitungan: dalam kurun waktu satutahun
×100 %
Jumlah seluruh SD yang berada di
wilayahkerja Puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun
Satuan : persen%

3. Kegiatan: Cakupan Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut Siswa SD

50
Definisi : Cakupan Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan mulut siswa SD adalah
Operasional persentase siswa SD yang mendapat pemeriksaan kesehatan gigi
dan mulut dari petugas puskesmas dalam kurun waktu satu tahun.
Jumlah siswa SD yang mendapat pemeriksaan
kesehatan gigi dan mulut oleh petugas Puskesmas
di wilayahkerja Puskesmas dalam kurun waktu
Cara Perhitungan: satutahun
×100 %
Jumlah siswa SD yang berada di
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu
satutahun
Satuan : persen%

4. Kegiatan: Cakupan Penanganan Siswa SD yang Membutuhkan Perawatan


Kesehatan Gigi
Definisi : Cakupan Penanganan Siswa SD/MI yang Membutuhkan Perawatan
Operasional Kesehatan Gigi adalah persentase siswa SD/MI yang mendapatkan
penanganan berupa perawatan gigi oleh Petugas di Puskesmas
Jumlah siswa SD /MI yang mendapat penanganan
oleh petugas Puskesmas di wilayahkerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Cara Perhitungan: ×100 %
Jumlah siswa SD/ MI yang membutuhkan
perawatan diwilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satutahun
Satuan : persen%

4.1.1.8. UKP
4.1.1.8.1. RAWAT JALAN (PUSKESMAS NON DTP)
Kunjungan rawat jalan : Rawat jalan tingkat pertama adalah pelayanan kesehatan
perorangan yang meliputi obsevasi medik tanpa tinggal diruang rawat inap di
sarana kesehatan strata pertama.

1. Kegiatan: Cakupan rawat jalan peserta JKN


Definisi : Cakupan rawat jalan adalah jumlah kunjungan kasus ( baru ) rawat
Operasional jalan di sarana kesehatan strata pertama
Jumah kunjungan baru
peserta JKN di Puskesmas rawat jalan
Cara Perhitungan: pada kurun waktu satutahun
×100 %
Jumlah kapitasi peserta JKN rata−ratadalam kurun
waktu satu tahun
Satuan : persen%

2. Kegiatan : Cakupan kelengkapan pengisian Rekam Medis pada pasien


kunjungan rawat jalan di Puskesmas
Definisi : Presentase kelengkapan pengisian rekam medis pada seluruh
Operasional pasien Puskesmas pada kurun waktu satu tahun dibanding dengan
jumlah seluruh kunjungan pasien di Puskesmas pada kurun waktu
51
Jumlah Rekam Medis yang terisi lengkapdan benar
pada kurun waktu satutahun
Cara Perhitungan: × 100 %
Jumlah seluruh kunjungan pasien ke Puskesmas
pada kurun waktu satutahun
Satuan : persen%

52
3. Kegiatan : Cakupan kunjungan rawat jalan gigi
Definisi : Kunjungan Rawat jalan gigi mulut adalah kunjungan pasien baru
Operasional pelayanan medis kepada seorang pasien untuk tujuan pengamatan,
diagnosis, pengobatan, rehabilitasi, dan pelayanan kesehatan gigi
pada pasien
Jumlah kunjungan baru pasien rawat jalan klinik
gigi Puskesmas dan jaringannya yang berasal dari
dalam wilayah kerja puskesmas dalam k
Cara Perhitungan:
urun waktu satutahun
×100 %
4 % jumlah penduduk dalam wilayah kerja puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Satuan : persen%

4. Kegiatan : Cakupan kunjungan IGD


Definisi : Kunjungan Instalasi Gawat Darurat (IGD) adalah kunjungan pasien
Operasional baru pada salah satu bagian dirumah sakit/puskesmas yang
menyediakan penanganan awal bagi pasien yang menderita sakit
dan cedera, yang dapat mengancam kelangsungan hidupnya
Kunjungan pasienbaru IGD Puskesmas
baik da lam danluar wilayah puskesmas yang
Cara Perhitungan: ditangani oeh puskesmas dalam kurun waktu
satutahun
×100 %
15% kunjungann rawat jalan dalam satu tahun
Satuan : persen%

4.1.1.8.2. RAWAT INAP (PUSKESMAS DTP)


Kunjungan rawat jalan : Rawat jalan adalah pelayanan medis kepada seorang pasien
untuk tujuan pengamatan, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi, dan pelayanan
kesehatan lainnya, tanpa mengharuskan pasien tersebut dirawat inap.

1. Kegiatan : Cakupan kelengkapan pengisian Rekam Medis pada pasien


kunjungan rawat jalan di Puskesmas
Definisi : Presentase kelengkapan pengisian rekam medis pada seluruh
Operasional pasien Puskesmas pada kurun waktu satu tahun dibanding dengan
jumlah seluruh kunjungan pasien di Puskesmas pada kurun waktu
Jumlah rekam medis pasien yang terisi lengkap
satu tahun
di Puskesmas dalam kurun waktu satutahun
Cara Perhitungan: ×100 %
Jumlah kunjungan seluruh pasien di Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Satuan : persen%

2. Kegiatan : Rawat jalan gigi mulut


Definisi : Pelayanan rawat jalan kesehatan gigi dan mulut dalam bentuk
Operasional upaya promotif, preventif, dan kuratif sederhana seperti
pencabutan gigi tetap, pengobatan, dan penambalan sementara
yang dilakukan di sarana pelayanan kesehatan.

53
Jumlah kunjungannbaru pasien rawat jalan
klinik gigi puskesmas dan jaringannya yang berasal
dalam wilayah kerja puskesmas
Cara Perhitungan:
dalam kurun waktu satu tahun
×100 %
4 % jumlah penduduk dalam wilayah kerja
puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Satuan : persen%

3. Kegiatan : IGD
Definisi : Pelaksanaan pelayanan terhadap pasien gawat darurat di Instalasi
Operasional Gawat Darurat (IGD), dengan wewenang penuh yang dipimpin
oleh dokter.
Kunjungan pasienbaru IGD
Puskesmas baik dalam dan luar wilayah pusk esmas
Cara Perhitungan: yang ditangani oleh puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
×100 %
15 % kunjunganrawat jalan dalam satu tahun
Satuan : persen%

Kunjungan Rawat Inap :

1. Kegiatan: Cakupan Asuhan keperawatan individu pada pasien rawat inap


Definisi : Cakupan asuhan keperawatan pada individu pada pasien rawat
Operasional inap adalah presentase jumlah pasien rawat inap yang mendapat
asuhan keperawatan individu di puskesmas dalam periode satu
tahunJumlah pasienrawat inap( Baru dan Lama)
di Puskesmas rawat inap yang mendapat Askep pada
Cara Perhitungan: kurun waktu satu tahun
×100 %
Jumlah total pasien yang dirawat di puskesmas
rawat inap selama periode satutahun
Satuan : persen%

2. Kegiatan : BOR ( Bed Occupancy Ratio = Angka penggunaan tempat tidur)


Definisi : Persentase pemakaian tempat di puskesmas rawat inap pada satuan
Operasional waktu tertentu ( 1 tahun )
Jumlah hari perawatan
Cara Perhitungan: ¿¿
¿
Satuan : persen%

3. Kegiatan : ALOS ( Average Lenght of Stay = Rata-rata lamanya pasien dirawat)


Definisi : Rata-rata lamanya pasien dirawat.
Operasional
Jumlah lama dirawat
Cara Perhitungan:
Jumlah pasienkeluar (hidup +mati)
Satuan : hari

4.1.1.9. PELAYANAN PUSKESMAS


54
4.1.1.9.1. DALAM GEDUNG
1. Kegiatan : Kunjungan Rawat Jalan Umum mendapat Askep Individu
Definisi : Jumlah pasien rawat jalan dalam gedung yang mendapat asuhan
Operasional keperawatan individu langsung oleh perawat
Cara Perhitungan:
Jumlah pasien yang mendapat asuhan
keperawatanlangsung oleh perawat pada rawat jalan
×100 %
Jumlah pasien yang dilakukan pengkajian , pemeriksaan
fisik oleh perawat pada kunjungan rawat jalan , IGD
di Puskesmas pada kurunwaktu satutahun
Satuan : persen%

4.1.1.9.2. LUAR GEDUNG


1. Kegiatan : Cakupan keluarga resiko tinggi mendapat Askep keluarga
Definisi : Jumlah keluarga yang mendapat asuhan keperawatan keluarga dan
Operasional terdokumentasikan melalui askep keluarga sesuai dengan
permasalahan yang ditemukan termasuk tindak lanjut
permasalahan pada indikator Program Indonesia Sehat dengan
Pendekatan Keluarga
Jumlah keluarga yang mendapat Askep Keluarga
di wilayah kerja puskesmas
×100 %
Cara Perhitungan: Jumlah sasaran keluarga yang bermasalah kesehatan
dan tercatat dalam register R 1 Perkesmas
dalam kurun waktu satutahun
Satuan : persen%

2. Kegiatan : Cakupan Keluarga Mandiri III dan IV pada semua kasus


Definisi : Cakupan hasil akhir tingkat kemandirian Keluarga ( KM III dan
Operasional IV) pada keseluruhan keluarga dalam mengatasi masalah
kesehatannya, setelah mendapatkan askep keluarga minimal 4 kali
kunjungan.
Jumlah keluarga rawan yang dibina
yang memenuhi kriteria KM III dan IV di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Cara Perhitungan: ×100 %
Seluruhkeluarga rawan yang ada
di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satutahun
Satuan : persen%

3. Kegiatan : Cakupan Keluarga dengan TBC yang mencapai (KM III dan IV)
setelah minimal 4 kali kunjungan rumah
Definisi : Cakupan hasil akhir tingkat kemandirian Keluarga ( KM III dan
Operasional IV) pada keluarga dengan penderita TBC , setelah mendapatkan
askep keluarga minimal 4 kali kunjungan

55
CaraPerhitungan:
Jumlah KM III dan IV pada keluarga
dengan pender ita TBC di wilayah Puskesmas
dalam kurun waktu satutahun
×100 %
Jumlah keluarga yang anggota keluarganya menderita TBC
di wilayah kerja Puskesmas dalamkurun waktu satun tahun
Satuan : persen%

4. Kegiatan : Cakupan Keluarga Mandiri (KM III dan IV) pada keluarga dengan
Hipertensi yang mendapat askep keluarga
Definisi : Cakupan hasil akhir tingkat kemandirian Keluarga ( KM III dan
Operasional IV) pada keluarga dengan penderita Hipertensi , setelah
mendapatkan askep keluarga minimal 4 kali kunjungan
Cara Perhitungan:

Jumlah KM III dan IV pada keluarga


dengan penderita hipertensi diwilayah
Puskessmas dalamkurun waktu satu tahun
× 100 %
Jumlah keluarga yang anggota keluarganya
terdapat penderita hipertensi di wilayahkerja puskesmas
dalam kurun waktu satutahun
Satuan : persen%

5. Kegiatan : Cakupan Keluarga Mandiri (KM III dan IV) pada keluarga dengan
ODGJ yang mendapat askep keluarga
Definisi : Cakupan hasil akhir tingkat kemandirian Keluarga ( KM III dan
Operasional IV) pada keluarga dengan penderita Orang dengan gangguan Jiwa
(ODGJ) , setelah mendapatkan askep keluarga minimal 4 kali
kunjungan
Jumlah KM III dan IV pada keluarga
dengan penderita ODGJ diwilayah kerja
Cara Perhitungan: puskesmas dalam kurun waktu satutahun
×100 %
Jumlah keluarga yang anggota k eluarganya
Satuan : persen%

6. Kegiatan : Cakupan Kelompok Resiko tinggi mendapat Askep


Definisi : Jumlah kelompok Resiko tinggi ( prolanis, kelompok bumil resti,
Operasional kelompok balita resti dll) yang mendapat askep kelompok oleh
petugas puskesmas
Jumlah kelompok resti yang ada diwilayah
kerja puskesmas yang mendapat askep
kelompok pada kurun waktu satu tahun
Cara Perhitungan: ×100 %
Kel ompok resiko tinggi yang ada dan tercatat
pada buku register kelompok resti di puskesmas
pada kurun waktu 1tahun
Satuan : persen%

56
7. Kegiatan : Cakupan masyarakat/Desa mendapat Askep Komunitas
Definisi : Jumlah desa/ kelurahan/RW yang mendapat asuhan keperawatan
Operasional komunitas oleh perawat termasuk
Cara Perhitungan:
Jumlah desa atau RW atau RT atau kelurahan
yan g mendapat askep komunitas pada kurun waktu 1tahun
×100 %
Jumlah desa atau RW atau Rt atau kelurahan
minimal 1 mendapat askep komunitas
dalam kurun waktu 1 tahun
Satuan : persen%

8. Kegiatan : Persentase kunjungan pasien ke Sentra keperawatan aktif


Definisi : Persentase kunjungan pasien ke Sentra keperawatan aktif adalah
Operasional Jumlah kunjungan pasien ke Sentra Keperawatan untuk
mendapatkan pelayanan baik preventif, promotif, caretif atau
rehabilitatf di puskesmas, dimana hari buka pelayanan Sentra
Keperawatan minimal 1 kali perminggu , dan kontinyu sepanjang
tahun.
Jumlah kunjun gan pasien Sentra Keperawatan
Cara Perhitungan: × 100 %
10% Jumlah kunjungan puskesmas
Satuan : persen%

4.1.1.10. PELAYANAN KEFARMASIAN


4.1.1.10.1. PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DI PUSKESMAS
Kegiatan : Kunjungan Rawat Jalan Umum mendapat Askep Individu
Definisi : Tersedianya obat dan vaksin indikator di Puskesmas untuk
Operasional program pelayanan kesehatan dasar. Pemantauan dilaksanakan
terhadap ketersediaan 20 item obat esensial di puskesmas

20 item obat esensial di puskesmas :


1.Albendazol tab
2. Amoxicillin 500 mg tab
3. Amoxicillin syrup
4. Dexamatason tab 5. Diazepam injeksi 5
mg/l
6. Epinefrin (Adrenalin) injeksi 0,1% ( sebagai HCL)
7. Fitomenadion (vitamin K) injeksi
8. Furosemid tablet 40 mg/ hidroklorotiazid
9. Garam Oralit
10. Glibenklamid/ Metformin
11. Kaptopril tab
12. Magnesium Sulfat injeksi 20 %
13. Metilergometrin Maleat inj 0,200 mg-1 mg
14. OAT dewasa
15. Oksitosin injeksi
16. Parasetamol 500 mg tab
17. Tablet tambah darah
18. Vaksin BCG
57
19. Vaksin DPT/DPT-HB/DPT-HB-Hib
20. Vaksin td
Jumlah komulatif itemobat indikator
yang tersedia di Puskesmas
Cara Perhitungan: ×100 %
Jumlah puskesmas yang melapor x jumlah total item
obat indikator dalam 1tahun
Satuan : persen%

4.1.1.10.2. PERSENTASE PENGGUNAAN OBAT YANG RASIONAL DI PUSKESMAS


1.ISPA NON PNEUMONIA
2. MYALGIA
3. DIARE NON SPESIFIK
Kegiatan : Kunjungan Rawat Jalan Umum mendapat Askep Individu
Definisi : Persentase penggunaan antibiotik pada penatalaksanaan kasus
Operasional ISPA non-pneumonia, diare non spesifik, penggunaan injeksi pada
penatalaksanaan kasus myalgia dan rerata item obatperlembar
resep di puskesmas terhadap seluruh kasus ISPA non-pneumonia,
diare non spesifik dan myalgia di sarana yang sama.

58
Cara Perhitungan:

Rumus Perhitungan Kinerja Indikator POR =


100 100 100 4
[( 100−a ) x
80 ][
+ (100−b ) x ][
92
+ ( 100−c ) x][99
+ (100−d ) x]1,4
4
a. Penggunaan antibiotika pada ISPA non pneumonia maksimal 20%
Persentasi pengunaan antibiotic pada ISPA non pneumonia (a)
Jumlah penggunaan antibiotik pada ISPA non pnemonia
= x 100 %
jumlah kasus ISPA non pnemonia
 
b. Penggunaan antibotika pada Diare Non Spesifik maksimal 8%
Persentasi pengunaan antibiotic pada diare non spesifik (b)
Jumlah penggunaan antibiotik pada Diare Non Spesifik
= x 100 %
jumlah kasus Diare Non Spesifik
 
c. Penggunaan injekasi pada Myalgia maksimal 1%
Persentasi pengunaan injeksi pada myalgia (c)
Jumlah penggunaaninjeksi pada myalgia
= x 100 %
jumlah kasus myalgia
 
d. Rerata item obat yang diresepkan untuk 3 (tiga) penyakit di atas
maksimal 2,6
Rerata item obat yang diresepkan (untuk 3 penyakit tersebut di atas) maksimal
2,6 (d)
Jumlah item obat
= x 100 %
jumlah lembar resep
 
Jika d ≤ 2,6 item maka capaian indikator kinerja POR adalah 100%
Jika d ≥ 4 item maka capaian indikator kinerja POR adalah 0%
Satuan : persen%

59
Kegiatan : Capaian Kinerja POR :
(a) Persentase Penggunaan antibiotik pada ISPA non pneumonia
(angka riil)
(b) Persentase Penggunaan antibiotik pada Diare non Spesifik (angka
riil)
(c) Persentase Penggunaan injeksi pada Myalgia (angka riil)
(d) Rerata item obat per lembar resep X 100 %
Definisi : Persentase Kabupaten/Kota yang menerapkan Penggunaan Obat
Operasional Rasional di Puskesmas adalah kabupaten/kota yang 20%
puskesmasnya memiliki nilai rerata Penggunaan Obat Rasional
minimal 60%

*Persentase POR : Persentase penggunaan antibotik pada


penatalaksanaan kasus ISPA non-pnemonia, diare non spesifik,
penggunaan injeksi pada penatalaksanaan kasus myalgia, dan
rerata item obat per lembar resep di puskesmas terhadap seluruh
kasus ISPA non pnemonia, diare non spesifik dan myalgia di
sarana yang sama

60
Cara Perhitungan Kinerja Indikator POR:

Keterangan :
(a) Persentase Penggunaan antibiotik pada ISPA non pneumonia (angka riil)
(b) Persentase Penggunaan antibiotik pada Diare non Spesifik (angka riil)
(c) Persentase Penggunaan injeksi pada Myalgia (angka riil)
(d) Rerata item obat per lembar resep X 100 %
4
Satuan : persen%

4.1.1.10.3. PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DI PUSKESMAS


Kegiatan : Persentase kesesuaian obat dengan formularium nasional
Persentase kesesuaian obat dengan formularium nasional adalah 61
persentase kesesuaian item obat yang tersedia dengan Fornas
(Formularium Nasional) FKTP
Definisi :
Operasional

Jumlah itemobat yang sesuai dengan fornas


Cara Perhitungan: x × 100 %
Jumlah item obat yang tersedia di Puskesmas
Satuan : persen%

4.1.1.11. PELAYANAN LABORATORIUM


4.1.1.11.1. CAKUPAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM PUSKESMAS
Kegiatan : Cakupan pemeriksaan laboratorium puskesmas
Definisi : Cakupan jumlah seluruh pemeriksaan laboratorium puskesmas
Operasional adalah jumlah pemeriksaan laboratorium dibandingkan dengan
jumlah kunjungan pasien ke puskesmas keseluruhan
Jumlah pasien yang melakukan pemeriksaan
laboratorium di puskesmas dalam kurun waktu 1 tahun
× 100 %
Cara Perhitungan: jumlah kunjungan pasien yang memerlukan pemeriksaan
laboratorium di Pusesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Satuan : persen%

KETERANGAN :
1. Matriks tersebut diatas merupakan contoh kegiatan yang dilakukan Puskesmas
Kegiatan selanjutnya sesuai RPK Puskesmas
2. Matrik tersebut dapat dikembangkan sesuai kebutuhan da kebijakan daerah, dengan
tidak mengurangi kolom yang ada
3. Kolom (2 ) Upaya kesehatan diisi dengan UKM, UKP, pelayanan kefarmasian,
keperawatan kesehatan masyarakat dan pelayanan laboratorium yang dilaksanakan
puskesmas. Diisi sesuai dengan RPK puskesmas
4. Kolom (3) Kegiatan diisi dengan penjabaran kegiatan dari masing-masing upaya yang
harus dilaksanakan dalam rangka mencapai target yang telah ditetapkan.
5. Kolom(4) Satuan diisi dengan satuan kegiatan
6. Kolom (5) Target sasaran adalah jumlah dari sasaran /area yang akan diberikan
pelayanan oleh Puskesmas, dihitung berdasarkan faktor koreksi kondisi geografis,
jumlah sumber daya, target indikatorkinerja dan pencapain terdahulu.
7. Kolom (6) Pencapaian diisi pencapaian kegiatan dari target sasaran yang telah
ditentukan
8. Kolom(7) Cakupan, diperoleh dengan menghitung pencapaian hasil kegiatan
kolom(6) dibagi dengan target sasaran (kolom5)

HASIL PENILAIAN :
Berdasarkan penilaian kinerjanya , Puskesmas dikelompokan menjadi 3 (tiga) yaitu :
 Kelompok I ; Puskesmas dengan tingkat kinerja baik
1) Cakupan hasil pelayanan kesehatan dengan tingkat pencapaian hasil > 91%
2) Cakupan hasil manajemen dengan tingkat pencapaian hasil ≥ 8,5

 Kelompok II ; Puskesmas dengan tingkat kinerja cukup


1) Cakupan hasil pelayanan kesehatan dengan tingkat pencapaian hasil 81 -90%
2) Cakupan hasil manajemen dengan tingkat pencapaian hasil 5,5 - 8,4
 Kelompok III ; Puskesmas dengan tingkat kinerja kurang

62
1) Cakupan hasil pelayanan kesehatan dengan tingkat pencapaian hasil ≤ 80%
2) Cakupan hasil manajemen dengan tingkat pencapaian hasil < 5,5

4.2. PENILAIAN MANAJEMEN PUSKESMAS


4.2.1. MANAJEMEN UMUM PUSKESMAS
4.2.1.1. Mempunyai Rencana Lima Tahunan
Nilai : 0 Jika Tidak Punya
Nilai : 10 Jika Punya

4.2.1.2. Ada RUK , disusun berdasar kan Rencana Lima Tahunan, dan melalui analisa
situasi dan perumusan masalah
Nilai : 0 Jika Tidak menyusun
Nilai : 4 Jika Ya, beberapa ada analisa dan perumusan masalah
Nilai : 7 Jika Ya, sebagian ada analisa dan perumusan masalah
Nilai : 10 Jika Ya, seluruhnya ada analisa dan perumusan masalah

4.2.1.3. Melaksanakan mini lokakarya bulanan


Nilai : 0 Jika Tidak melaksanakan
Nilai : 4 Jika < 5 kali /tahun
Nilai : 7 Jika 5-8 kali/tahun
Nilai : 10 Jika 9-12 kali/tahun

4.2.1.4. Melaksanakan mini lokakarya tribulanan


Nilai : 0 Jika Tidak melaksanakan
Nilai : 4 Jika < 2 kali /tahun
Nilai : 7 Jika 2-3kali/tahun
Nilai : 10 Jika 4 kali/tahun

4.2.1.5. Membuat Penilaian Kinerja di tahun sebelumnya, mengirimkan ke Dinas


Kesehatan Kab/kota dan mendapat feedback dari Dinas kesehatan Kab/kota
Nilai : 0 Jika Tidak membuat
Nilai : 4 Jika Membuat tapi tidak mengirimkan
Nilai : 7 Jika Membuat dan mengirimkan tetapi tidak mendapat feedback
Nilai : 10 Jika Membuat, mengirimkan dan mendapat feedback dari Dinkes
Kab/Kota

4.2.1.6. Melaksanakan mini lokakarya tribulanan


Nilai : 0 Jika Tidak melaksanakan
Nilai : 4 Jika < 2 kali /tahun
Nilai : 7 Jika 2-3kali/tahun
Nilai : 10 Jika 4 kali/tahun

4.2.2. MANAJEMEN SUMBER DAYA


4.2.2.1. Membuat daftar / catatan kepegawaian seluruh petugas / Daftar Urutan
Kepangkatan (DUK) setiap kolom berisi : (dibuktikan dengan bukti fisik)
• Nomor, Nama, dan NIP
• Pangkat / Golongan
• TMT Pangkat / Golongan
• Status kepegawaian (jabatan Fungsional/ Jabatan Pelaksana)
• Jenjang Jabatan
• Pendidikan Terakhir

63
• Umur
• Status Perkawinan

Nilai : 0 Jika Tidak ada


Nilai : 4 Jika Ada , 3 item (no 1-3)
Nilai : 7 Jika Ada , 5 item (no 1-5)
Nilai : 10 Jika Ada , 8 item (no 1-8)

4.2.2.2. Puskesmas mempunyai arsip kepegawaian seluruh petugas (semua item


dibuktikan dengan arsip):• FC SK Calon Pegawai Negeri Sipil
• FC SK PNS/SK Non PNS
• FC SK Terakhir
• FC Ijazah Pendidikan Terakhir
• FC SK Penugasan/ FC Kontrak Kerja bagi Non PNS
• FC SK Pengangkatan Pertama dalam Jabatan Fungsional
• FC SK Kenaikan Jenjang Jabatan
• SK Penetapan Angka Kredit (PAK) bagi tenaga fungsional
• FC DP3
• FC Sertifikat Pelatihan/Seminar/Workshop
• FC Sertifikat Penghargaan
• FC SK Kenaikan Gaji Berkala
• Surat Keterangan Cuti

Nilai : 0 Jika Tidak ada


Nilai : 4 Jika Ada , 5 item
Nilai : 7 Jika Ada , 8 item
Nilai : 10 Jika Ada , 13 item

4.2.2.3. Puskesmas mempunyai Struktur Organisasi yang jelas dan lengkap:


Nilai : 0 Jika Tidak ada
Nilai : 4 Jika Ada , tidak sesuai ketentuan
Nilai : 7 Jika Ada , tidak lengkap
Nilai : 10 Jika Ada, lengkap

4.2.2.4. Puskesmas mempunyai uraian tugas dan tanggung jawab seluruh petugas :
o Adanya uraian tugas pokok sesuai tanggung jawab untuk seluruh petugas;
o Adanya uraian tugas pokok sesuai dengan kompetensi (sesuai dengan
jenjang jabatan fungsional) dan ditanda tangani oleh kepala puskesmas;
o Adanya Uraian tugas tambahan

Nilai : 0 Jika Tidak ada


Nilai : 4 Jika Ada , 3 item (kurang sesuai kompetensi, tidak di tandatangani)
Nilai : 7 Jika Ada , 3 item ( Kurang sesuai kompetensi)
Nilai : 10 Jika Ada , 3 item (sesuai kompetensi)

4.2.2.5. Puskesmas membuat rencana kerja bulanan dan tahunan bagi setiap petugas
sesuai dengan tugas, wewenang, dan tanggung jawab:
o Rencana kerja bulanan ada bagi seluruh petugas
o Rencana kerja tahunan bagi seluruh petugas
o Rencana kerja bulanan ada bagi 50% - <100% petugas
o Rencana kerja tahunan ada untuk 50% - <100 % petugas
64
Nilai : 4 Jika ya, beberapa unit
Nilai : 7 Jika ya, sebagian besar unit
Nilai : 10 Jika ya, seluruh unit

o Rencana kerja bulanan dan atau tahunan hanya ada di sebagian kecil
petugas (< 50 %)

Nilai : 0 Jika Tidak ada


Nilai : 4 Jika Ada , 1 item ( no.5)
Nilai : 7 Jika Ada , 2 item ( no3 dan 4)
Nilai : 10 Jika Ada , 1 item ( no.1)

4.2.2.6. Puskesmas melakukan pembinaan kepada petugas dengan cara :


o Penilaian DP3,
o Pemberian penghargaan,
o Kesejahteraan petugas,
o Pemberian sanksi

Nilai : 0 Jika Tidak ada


Nilai : 4 Jika memenuhi 2 aspek tersebut dan tepat waktu
Nilai : 7 Jika memenuhi 3 aspek tersebut dan tepat waktu
Nilai : 10 Jika memenuhi 4 aspek tersebut dan tepat waktu

4.2.2.7. Puskesmas melakukan input data system informasi data SDM Kesehatan

Nilai : 0 Jika Tidak ada


Nilai : 4 Jika Input data pada aplikasi tidak update
Nilai : 7 Jika update input data sebagian pada aplikasi
Nilai : 10 Jika update input data lengkap pada aplikasi

4.2.2.8. Puskesmas mempunyai data keadaan, kebutuhan Nakes/Non Nakes, PNS/Non


PNS, dan sesuai Permenkes 33 Tahun 2015

Nilai : 0 Jika Tidak ada


Nilai : 4 Jika hanya data kebutuhan/ keadaan saja
Nilai : 7 Jika data kebutuhan dan keadaan tidak lengkap
Nilai : 10 Jika data lengkap (keadaan dan kebutuhan Nakes/Non Nakes,
PNS/Non PNS)

4.2.2.9. Puskesmas mempunyai visualisasi data SDM Kesehatan


• Data kepegawaian
• Data Status kepegawaian (PNS/Non PNS, Jafung/Pelaksana)
• Data Kebutuhan
• Data Exsisting

Nilai : 0 Jika Tidak ada


Nilai : 4 Jika ada, 2 aspek
Nilai : 7 Jika ada, 3 aspek
Nilai : 10 Jika ada, 4 aspek

4.2.2.10. Puskesmas mempunyai rencana peningkatan kompetensi seluruh petugas :


65
- Rencana tugas belajar/ijin belajar 5 tahunan;
- Rencana Diklat 5 tahunan

Nilai : 0 Jika Tidak ada


Nilai : 4 Jika memenuhi, 1 aspek
Nilai : 7 Jika memenuhi, 2 aspek tidak lengkap
Nilai : 10 Jika memenuhi, 2 aspek lengkap

4.2.2.11. Puskesmas mempunyai penataan dan pengelolaan jabatan fungsional untuk


seluruh pejabat fungsional :
- Mempunyai peraturan yang mendasari pengelolaan Angka Kredit seluruh
pejabat fungsional (Permenpan/SKB/Permenkes);
- Mempunyai arsip surat pengajuan DUPAK kepada sekretariat Tim Penilai;
- Mempunyai arsip SK PAK dan DUPAK seluruh pejabat fungsional;
- Mempunyai mapping data kepangkatan dan jenjang jabatan bagi seluruh
pejabat fungsional.

Nilai : 0 Jika Tidak ada


Nilai : 4 Jika memenuhi, 2 aspek
Nilai : 7 Jika memenuhi, 3 aspek tidak lengkap
Nilai : 10 Jika memenuhi, 4 aspek lengkap

4.2.2.12. Puskesmas mempunyai data tenaga kesehatan yang melakukan praktik mandiri
di wilayah kerja puskesmas

Nilai : 0 Jika Tidak ada


Nilai : 4 Jika Ada, jumlah saja
Nilai : 7 Jika Ada, jumlah dan nama
Nilai : 10 Jika Ada, jumlah dan nama

4.2.2.13. Puskesmas mempunyai daftar Institusi Pendidikan Kesehatan yang ada di


wilayah kerjanya

Nilai 10 = Ada; jumlah, nama dan lokasi


Nilai 7 = Ada; jumlah dan nama
Nilai 4 = Ada; jumlah saja
Nilai 0 = tidak ada

4.2.2.14. Ada pembagian tugas dan tanggungjawab tenaga puskesmas

Nilai 10 = Ada
Nilai 0 = tidak ada

66
4.2.2.15. Dilakukan evaluasi kinerja tenaga kesehatan

Nilai 10 = Dilaksanakan
Nilai 0 = tidak dilaksanakan

4.2.3. Manajemen keuangan dan BMN/BMD


4.2.3.1. Puskesmas mempunyai buku/catatan administrasi keuangan terdiri dari Buku
Kas Umum, Rincian belanja, Register /lembaran penutupan kas perbulan .

Nilai 10 = Ada lengkap


Nilai 7 = Ada 2 dokumen
Nilai 4 = Ada , hanya satu (hanya bku)
Nilai 0 = Tidak ada

4.2.3.2. Berita acara pemeriksaan kas pertriwulan (Permendagri no 13 th 2006 ttg


Pegelolaan keuangan daerah)

Nilai 10 = Lengkap
Nilai 7 = Ada, ditanda tangani KPA, tapi tidak dilampiri print out rekening
Nilai 4 = Ada, tapi tidak di tanda tangani oleh KPA
Nilai 0 = Tidak ada

4.2.3.3. Kepala Puskesmas melakukan pemeriksaan keuangan secara berkala

Nilai 10 = Melaksanakan setiap bulan


Nilai 7 = Melaksanakan setiap triwulan
Nilai 4 = Melaksanakan setiap 6 bulan sekali
Nilai 0 = Tidak melakukan

4.2.3.4. Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Pelayanan Jaminan Kesehatan,


meliputi (Silpa Dana Kapitasi tahun lalu, luncuran dana kapitasi tiap bulan,
pemanfaatan dana kapitasi tiap bulan, laporan bulanan ke Dinas Kesehatan
Kab/Kota)

Nilai 10 = Membuat laporan bulanan dan dokumen pendukung lengkap serta


melaporkan ke Dinas Kesehatan Kab/Kota
Nilai 7 = Membuat laporan bulanan dan dokumen pendukung tidak lengkap
serta melaporkan ke Dinas Kesehatan Kab/Kota
Nilai 4 = Membuat laporan bulanan dan dokumen pendukung tidak lengkap
serta tidak melaporkan ke Dinas Kesehatan Kab/Kota
Nilai 0 = Tidak membuat laporan bulanan dan tidak melaporkannya ke Dinas
Kesehatan Kab/Kota

4.2.3.5. Persentasi pembayaran Kapitasi dari BPJS berbasis KBKP

Nilai 10 = 96% - 100%


Nilai 7 = 92,5% - 95%
Nilai 4 = 90% - 92,5%
Nilai 0 = < 90 %

4.2.3.6. Puskesmas mempunyai buku inventaris/catatan aset

67
Nilai 10 = Ada
Nilai 0 = Tidak Ada

4.2.3.7. Puskesmas mempunyai KIB (Kartu Inventaris Barang) terdiri dari:


A: Bidang tanah
B: Bidang peralatan dan mesin
C: Bidang Tanah dan bangunan
D: Jalan irigasi dan jaringan
E: Aset tetap lainnya
F: Konstruksi dalam pengerjaan

Nilai 10 = ada semua


Nilai 7 = Jika ada 3- 5 buku
Nilai 4 = Jika ada < 2 buku
Nilai 0 = tidak ada buku

4.2.3.8. Puskesmas mempunyai Kartu Inventaris Ruangan (KIR)

Nilai 10 = 100% ada semua


Nilai 7 = Jika 70% ruang ada
Nilai 4 = Jika 40% ruang ada
Nilai 0 = tidak ada

4.2.4. Manajemen Pemberdayaan Masyarakat


4.2.4.1. Melakukan survey PHBS Rumah Tangga
a. Data survey direkap
b. Data survey dianalisis
c. Hasil analisa di buat mapping
d. Hasil analisa di buat rencana intervensi
c. Ada alokasi anggaran untuk kegiatan intervensi
d. Ada mitra kerja yang terlibat dalam kegiatan intervensi
e. Ada inovasi dalam pelaksanaan kegiatan intervensi

Nilai 10 = > 4 komponen


Nilai 7 = 3-4 komponen
Nilai 4 = 1 - 2 komponen
Nilai 0 = tidak ada

4.2.4.2. Desa/Kelurahan Siaga Aktif


- Ada data strata Desa/Kelurahan Siaga Aktif
- Ada SK penetapan strata Desa/Kelurahan Siaga Aktif oleh Kepala
Desa/Lurah
- Ada rencana peningkatan strata Desa/Kelurahan Siaga Aktif
- Ada jadwal pembinaan
- Ada dukungan anggaran dari Puskesmas/Desa/Kelurahan

Nilai 10 = > 2 komponen


Nilai 7 = 2 komponen
Nilai 4 = 1 komponen
Nilai 0 = tidak ada

68
4.2.4.3. Posyandu
a. Ada data strata Posyandu
b. Ada data sasaran program
c. Ada SK penetapan strata Posyandu
d. Ada jadwal pembinaan Posyandu

Nilai 10 = > 2 komponen


Nilai 7 = 2 komponen
Nilai 4 = 1 komponen
Nilai 0 = tidak ada

4.2.4.4. UKBM lain ( SBH, Posbindu lansia, Posbindu PTM, Poskesdes dll)
a. Ada data UKBM lain yang dikembangkan
b. Ada data sasaran
c. Ada jadwal pembinaan
d. Ada alokasi anggaran untuk kegiatan intervensi

Nilai 10 = > 2 komponen


Nilai 7 = 2 komponen
Nilai 4 = 1 komponen
Nilai 0 = tidak ada

4.2.5. Manajemen Data dan Informasi


4.2.5.1. Susunan pengelola data dan informasi

Nilai 10 = Lengkap meliputi Penanggung jawab, koordinator dan Anggota


Nilai 7 = Susunan pengelola data dan informasi ada tetapi hanya berjalan
sebagian
Nilai 4 = Hanya satu orang yang bertugas sebagai pengelola data dan
informasi
Nilai 0 = tidak ada

4.2.5.2. Dokumen Perencanaan Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan

Nilai 10 = Lengkap termasuk rencana lima tahunan dan rencana


pengembangan SDM pengelola data dan informasi
Nilai 7 = ada tetapi tidak disertakan dengan perencanaan peningkatan SDM
pengelola data dan informasiNilai 4 = Ada tetapi tidak lengkap
Nilai 0 = tidak ada

4.2.5.3. Adanya Sistem Informasi Puskesmas yang meliputi:


a. Pencatatan dan pelaporan kegiatan Puskesmas dan jaringannya
b. Survei Lapangan
c. Laporan Lintas Sektor Terkait
d. Laporan jejajring Fasilitas Pelayanan Kesehatan di wilayah kerjanya

Nilai 10 = lengkap dan terdokumnetasikan


Nilai 7 = 4 poin
Nilai 4 = 3 poin
Nilai 0 = tidak ada

69
4.2.5.4. Kelengkapan dan Ketepatan Waktu dalam Pelaporan Puskesmas

Nilai 10 = Tepat waktu dan lengkap


Nilai 7 = Tepat Waktu tetapi kurang lengkap
Nilai 4 = Tidak tepat waktu dan kurang lengkap
Nilai 0 = Tidak lengkap dan tidak tepat waktu

4.2.5.5. Penyelenggaraan Sistem Informasi Puskesmas Berbasis Teknologi

Nilai 10 = Sistem informasi terintregrasi


Nilai 7 = Semi Teknologi
Nilai 4 = berkirim laporan secara eletronik
Nilai 0 = Tidak Ada

4.2.5.6. Desimanasi Data dan Informasi Puskesmas

Nilai 10 = Desiminasi data dan informasi


Nilai 7 = Desiminasi tidak hanya dalam bentuk manual tetapi elektronik
Nilai 4 = Sebagian data informasi sudah didesiminasikan
Nilai 0 = Tidak Ada

4.2.5.7. Penyebarluasan data dan informasi Puskesmas (sosial media)

Nilai 10 = lengkap dan update


Nilai 7 = Mempunya 2 akun sosmed
Nilai 4 = Hanya menpunyai 1 akun sosmed
Nilai 0 = Tidak Ada

4.2.5.8. Ditetapkan tim Sistem informasi Puskesmas

Nilai 10 = Ditetapkan
Nilai 0 = Tidak ditetapkan

4.2.6. Manajemen Program (perprogram)


4.2.6.1. Perencanaan program disusun berdasarkan Rencana lima tahunan,melalui
analisis situasi dan perumusan masalah , menentukan prioritas masalah, alternatif
pemecahan masalah , RUK, RPK

Nilai 10 = Dokumen lengkap POA 5 th,POA 1 th, RUK, RPK, analisis situasi,
identifikasi masalah, perumusan masalah , prioritas masalah, mencari akar
penyebab masalah
Nilai 7 = Hanya terdapat 8 dokumen program
Nilai 4 = Hanya terdapat 4 dokumen program
Nilai 0 = tidak ada perencanaan program

4.2.6.1.1. Analisis data kunjungan semua program (UKM


esensial, UKM pengembangan , UKP, perkesmas,
Farmasi , Laboratorium ) dan PIS PK )dalam bentuk
tabel/grafik

70
Nilai 10 = ada lengkap
Nilai 7 = Hanya terdapat 8 dokumen
Nilai 4 = Hanya terdapat 4 dokumen
Nilai 0 = tidak ada

4.2.6.1.2. Ketersediaan anggaran

Nilai 10 = ada lengkap


Nilai 7 = ada , tidak lengkap
Nilai 0 = tidak ada

4.2.6.1.3. Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga


- Cakupan kunjungan keluarga mendapat intervensi lanjutan
Nilai 10 = cakupan 81-100% keluarga
Nilai 7 = cakupan 51-80% keluarga
Nilai 4 = cakupan , 50 % keluarga
Nilai 0 = tidak ada

- Cakupan IKS

Nilai 10 = 0,8-10 sehat


Nilai 7 = 0,51 - 0,8 prasehat
Nilai 4 = < 0,5 tidak sehat
Nilai 0 = tidak ada

4.2.6.1.4. Cakupan indikator Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-
PK)
Cakupan KB
Nilai 10 = cakupan , ≥ 70 % keluarga
Nilai 7 = cakupan , 40-69 % keluarga
Nilai 4 = cakupan , < 40 % keluarga
Nilai 0 = tidak ada

Cakupan Persalianan di Fasilitas Kesehatan


Nilai 10 = cakupan , ≥ 70 % keluarga
Nilai 7 = cakupan , 40-69 % keluarga
Nilai 4 = cakupan , < 40 % keluarga
Nilai 0 = tidak ada

Cakupan Asi Eksklusif


Nilai 10 = cakupan , ≥ 70 % keluarga
Nilai 7 = cakupan , 40-69 % keluarga
Nilai 4 = cakupan , < 40 % keluarga
Nilai 0 = tidak ada

Cakupan imunisasi dasar lengkap


Nilai 10 = cakupan , ≥ 70 % keluarga
Nilai 7 = cakupan , 40-69 % keluarga
Nilai 4 = cakupan , < 40 % keluarga
Nilai 0 = tidak ada

71
Cakupan balita ditimbang dan dipantau tumbuh kembangnya
Nilai 10 = cakupan , ≥ 70 % keluarga
Nilai 7 = cakupan , 40-69 % keluarga
Nilai 4 = cakupan , < 40 % keluarga
Nilai 0 = tidak ada

Cakupan penderita TBC diobati sesuai standar


Nilai 10 = cakupan , ≥ 70 % keluarga
Nilai 7 = cakupan , 40-69 % keluarga
Nilai 4 = cakupan , < 40 % keluarga
Nilai 0 = tidak ada

Cakupan penderita hipertensi berobat teratur


Nilai 10 = cakupan , ≥ 70 % keluarga
Nilai 7 = cakupan , 40-69 % keluarga
Nilai 4 = cakupan , < 40 % keluarga
Nilai 0 = tidak ada

Cakupan orang dengan gangguan jiwa diobati dan tidak di terlantarkan


Nilai 10 = cakupan , ≥ 70 % keluarga
Nilai 7 = cakupan , 40-69 % keluarga
Nilai 4 = cakupan , < 40 % keluarga
Nilai 0 = tidak ada

Cakupan keluarga tidak merokok


Nilai 10 = cakupan , ≥ 70 % keluarga
Nilai 7 = cakupan , 40-69 % keluarga
Nilai 4 = cakupan , < 40 % keluarga
Nilai 0 = tidak ada

Cakupan keluarga mempunya/akses jamban sehat


Nilai 10 = cakupan , ≥ 70 % keluarga
Nilai 7 = cakupan , 40-69 % keluarga
Nilai 4 = cakupan , < 40 % keluarga
Nilai 0 = tidak ada

Cakupan keluarga mempunya/akses air bersih


Nilai 10 = cakupan , ≥ 70 % keluarga
Nilai 7 = cakupan , 40-69 % keluarga
Nilai 4 = cakupan , < 40 % keluarga
Nilai 0 = tidak ada

72
Cakupan keluarga mengikuti JKN
Nilai 10 = cakupan , ≥ 70 % keluarga
Nilai 7 = cakupan , 40-69 % keluarga
Nilai 4 = cakupan , < 40 % keluarga
Nilai 0 = tidak ada

4.2.7. Manajemen Mutu


Penetapan Indikator Mutu, Proses manajemen mutu
Indikator Input
4.2.7.1. Adanya kebijakan mutu Puskesmas

Nilai 10 = Ada kebijakan mutu, ditetapkan, disosialisasikan, ada kesesuaian


dengan visi misi Puskemas, dipahami, ada penggalangan komitmen.
Nilai 7 = Ada kebijakan mutu, ditetapkan, disosialisasikan, tidak ada
kesesuaian dengan visi misi Puskemas, ada penggalangan komitmen.
Nilai 4 = Ada kebijakan mutu, tidak ditetapkan, tidak disosialisasikan, tidak
ada kesesuaian dengan visi misi Puskemas, ada penggalangan komitmen.
Nilai 0 = tidak ada

4.2.7.2. Adanya Tim Mutu

Nilai 10 = Ada Tim Mutu, ditetapkan, disertai uraian tugas dan tanggung
jawab, ada kejelasan garis tanggung jawab dan jalur koordinasi dalam struktur
organisasi Puskesmas
Nilai 7 = Ada Tim Mutu, ditetapkan, disertai uraian tugas dan tanggung jawab,
tidak ada kejelasan garis tanggung jawab dan jalur koordinasi dalam struktur
organisasi Puskesmas
Nilai 4 = Ada Tim Mutu, ditetapkan, tidak disertai uraian tugas dan tanggung
jawab, tidak ada kejelasan garis tanggung jawab dan jalur koordinasi dalam
struktur organisasi Puskesmas
Nilai 0 = tidak ada

4.2.7.3. Adanya Pedoman atau Manual Mutu

Nilai 10 = Ada pedoman mutu, ditetapkan oleh kepala puskesmas disertai


bukti kegiatan penyusunan pedoman mutu
Nilai 7 = Ada pedoman atau manual mutu, sudah ditetapkan, tetapi tidak ada
bukti kegiatan penyusunan pedoman mutu
Nilai 4 = Ada pedoman atau manual mutu, tidak ditetapkan
Nilai 0 = tidak ada

4.2.7.4. Adanya rencana/ program kerja tahunan peningkatan mutu Puskesmas

Nilai 10 = Ada rencana/ program tahunan peningkatan mutu, ada bukti proses
penyusunan, sudah diimplementasikan, disertai bukti implementasi.
Nilai 7 = Ada rencana/ program tahunan peningkatan mutu, ada bukti proses
penyusunan, sudah diimplementasikan, tidak disertai bukti implementasi.
Nilai 4 = Ada rencana/ program tahunan peningkatan mutu, tidak ada bukti
proses penyusunan, belum ada implementasi
Nilai 0 = tidak ada
Indikator Proses

73
4.2.7.5. Dilaksanakannya Audit Internal

Nilai 10 = Dilaksanakan sesuai rencana dengan dokumen yang dipersyaratkan


dalam pembuktian lengkap.
Nilai 7 = Dilaksanakan sesuai rencana namun beberapa dokumen yang
dipersyaratkan dalam pembuktian tidak lengkap
Nilai 4 = Dilaksanakan, tidak sesuai rencana
Nilai 0 = Tidak dilaksanakan, tidak ada rencana

4.2.7.6. Dilaksanakannya Rapat Tinjauan Manajemen

Nilai 10 = Dilaksanakan sesuai rencana dengan dokumen yang dipersyaratkan


dalam pembuktian lengkap.
Nilai 7 = Dilaksanakan sesuai rencana namun beberapa dokumen yang
dipersyaratkan dalam pembuktian tidak lengkap
Nilai 4 = Dilaksanakan, tidak sesuai rencana
Nilai 0 = Tidak dilaksanakan, tidak ada rencana

Indikator Output
Capaian setiap indikator mutu/ kinerja manajemen, UKP dan UKM Puskesmas (dari
masing-masing program)
4.2.7.7. Drop Out pelayanan ANC (K1-K4)

Nilai 10 = < 10%


Nilai 7 = 11-20 %
Nilai 4 = > 20 %

4.2.7.8. Persalinan oleh tenaga kesehatan, difaskes

Nilai 10 = > 80%


Nilai 7 = 70-79%
Nilai 4 = <70%

4.2.7.9. Error rate pemeriksaan BTA

Nilai 10 = >5%
Nilai 7 = 1-1,9%
Nilai 4 = <4%

4.2.7.10. Cakupan layanan penyandang DM yang dilayani sesuai standar

Nilai 10 = 80%-100%
Nilai 7 = 50%-79%
Nilai 4 = 20% - 49 %
Nilai 0 = < 20 %

4.2.7.11. Cakupan layanan penyandang hipertensi yang dilayani sesuai standar

Nilai 10 = 80%-100%
Nilai 7 = 50%-79%
Nilai 4 = 20% - 49 %

74
Nilai 0 = < 20 %

4.2.7.12. Persentase kepuasan pasien

Nilai 10 = ≥ 80%
Nilai 7 = 50%-79%
Nilai 0 = < 50%

4.2.7.13. Pelayanan Laboratorium sesuai standar , bila terdapat:


- Ada Kebijakan
- Ada prosedur spesifik untuk setiap jenis pemeriksaan laboratorium
- Hasil pemeriksaan laboratorium selesai dan tersedia dalam waktu sesuai
dengan ketentuan yang ditentukan
- Program keselamatan (safety) direncanakan, dilaksanakan dan
didokumentasikan
- Laboratorium dikerjakan oleh analis/petugas yang terlatih dan
berpengalaman
- Kalibrasi dan validasi alat laboratorium
- Reagensia esensial selalu tersedia dan dievaluasi untuk memastikan akurasi
dan presisi hasil

Nilai 10 = Semua dikerjakan dan dokumen lengkap


Nilai 7 = ≥ 4 indikator terpenuhi
Nilai 4 = ≤ 3 indikator terpenuhi
Nilai 0 = Tidak ada dokumen dan tidak dikerjakan

Cakupan Pemeriksaan Mutu Internal (PMI)


4.2.7.14. Tahap Pra analitik
- Memberi penjelasan kepada pasien
- Ada dokumen penerimaan pasien ; petugas menerima spesimen dari
pasien ,memeriksa kesesuaian antara spesimen yang diterima dengan
formulir permintaan pemeriksaan dan catatan kondisi fisisk spesimen
tersebut saat diterima yaitu volume, warna, kekeruhan, dan konsistensi.
- Ada dokumen penolakan bila spesimen tidak sesuai ( via pos, ekspedisi) di
catat dalam buku penerimaan spesimen dan formulir hasil pemeriksaan.
- Terdapat dokumen penanganan spesimen
- Terdapat dokumen pengiriman pasien ( jika laboratorium puskesmas tidak
mampu melakukan pemeriksaan dikirim kev laboratorium lain dalam
bentuk yg relatif stabil )
- Ada dokumen penyimpanan spesimen

Nilai 10 = Semua tahapan dilalukan


Nilai 7 = ≥ 4 indikator terpenuhi
Nilai 4 = ≤ 3 indikator terpenuhi
Nilai 0 = Tidak dilakukan

75
4.2.7.15. Tahap Analitik
- Persiapan reagen ( ada dokumen pencatatan reagen , masa kedaluarsa ,cara
pelarutan atau pencampuran sudah benar dan cara pengenceran reagen )
- Ada dokumen kalibrasi dan pemeliharaan alat ( inkubator, lemari es, oven,
outoclave, micropipet, pemanas air, sentrifus, fotometer, timbangan
analitik, timbangan eektrik , thermometer)
- Ada dokumen uji ketelitian dan ketepatan dengan menggunakan bahan
kontrol
- Ada dokumen pemeriksaan spesimen menurut metoda dan prosedur sesuai
protap masing-masing parameter
- Ada dokumen penyimpanan spesimen

Nilai 10 = Semua tahapan dilalukan


Nilai 7 = ≥ 4 indikator terpenuhi
Nilai 4 = ≤ 3 indikator terpenuhi
Nilai 0 = Tidak dilakukan

4.2.7.16. Tahap Pasca analitik


- Ada dokumen pencatatan hasil pemeriksaan
- Ada dokumen validasi hasil
- Ada dokumen pemberian interpretasi hasil sampai dengan pelaporan

Nilai 10 = Semua tahapan dilakukan dan dokumen lengkap


Nilai 7 = ada 2 dokumen
Nilai 4 = ada satu dokumen
Nilai 0 = Tidak dilakukan

4.2.7.17. Cakupan keikutsertaan puskesmas dalam uji profesiensi (PME=Pemantapan


Mutu External)
- Kegiatannya dilakukan secara periodik oleh pihak lain
- Pelaksanaan kegiatan oleh petugas yang biasa melakukan pemeriksaan
tersebut
- Ada dokumen ( uji profesiensi)

Nilai 10 = Semua tahapan dilakukan dan dokumen lengkap


Nilai 7 = ada 2 dokumen
Nilai 4 = ada satu dokumen
Nilai 0 = Tidak dilakukan

KETERANGAN
 Matriks tersebut diatas merupakan contoh jenis variabel penilaian manajemen
puskesmas.
 Penentuan variabel penilaian dan satandar nilai pada setiap skala mengikuti NSPK
program yang berlaku dan atau hasil koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kab/kota
 Matrik tersebut dapat dikembangkan sesuai kebutuhan da kebijakan daerah, dengan
tidak mengurangi kolom yang ada
 Standar nilai pada setiap skala pada manajemen mutu sesuai standar pelayanan mutu
pelayananyang ditetapkan oleh program dan atau hasil koordinasi dengan Dinas
Kesehatan Kab/kota
 Point G . Manajemen Mutu, diisi dengan indikator prioritas Puskesmas yang
tercantum dalam Rencana Lima Tahunan Puskesmas.
76
 Hasil akhir adalah rata-rata dari penjumlahan seluruh variabel penilaian . Hasil akhir
dikelompokkan menjadi :
(1) Baik , dengan nilai rata-rata ≥ 8,5
(2) Sedang, dengan nilai rata-rata 5,5 - 8,4
(3) Kurang , dengan nilai rata-rata < 5,5

77
GRAFIK PENENTUAN KELOMPOK PUSKESMAS
Cakupan Kegiatan
                     
100
99                                          
98                                          
97                                          
96                                          
95                                   Puskesmas
94                                   Kelompok I  
93                                          
92                                          
91                                          
90                                          
89                                          
88                                          
87                                          
86                         Puskesmas kelompok II      
85                                          
84                                          
83                                          
82                                          
81                                          
80                                          
79                                          
78                                          
77                                          
76                                          
75                                          
74                                          
73             Puskesmas kelompok III                  
72                                          
70                                          
69                                          
68                                          
67                                          
66                                          
65                                          
                                         
1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9,  
Penilaian
1 5 2 5 3 5 4 5 5 5 6 5 7 7,5 8 5 9 5 10   Manajemen

HASIL PENILAIAN :
78
1. Carilah titik sesuai dengan hasil penilaian pada sumbu x cakupan kegiatan dan hasil
penilaian manajemen pada sumbu y
2. Buatlah titik , yang menunjukkan puskesmas berada pada kuadran yang sesuai antara
cakupan kegiatan dan Manajemen .
3. Hasil akhir titik tersebut :
 Hijau Puskesmas Kelompok I : Kategori Baik
 Kuning Puskesmas Kelompok II : Kategori Cukup
 Merah Puskesmas Kelompok III : Kategori kurang

LANGKAH ANALISA dan bahan dalam RUK Puskesmas


Kegiatan selanjutnya setelah melakukan self assesmen PKP dilanjutkan dengan sebagai
berikut:
a. Analisa Situasi
Data hasil Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP) yang terdiri dari data UKM Esensial , UKM
pengembangan , data UKP , data Perkesmas masuk dalam analisa situasi puskesmas ditambah
dengan data SMD , data PIS-PK dan darta dasar Puskesmas .
b. Analisa Data
Dari cakupan data tersebut lakukan analisa data berupa :
 Deskriptif (tempat waktu, orang),
 Komparatif,
 Hubungan

Analisa menggambarkan analisis dengan membandingkan antara pencapaian dengan target


sasaran. Bila target sasaran ( data riil) tercapai maka cakupan kegiatan 100% , dan target
program akan tercapai . Target proyeksi dapat digunakan sebagai target tahunan dan dapat
dirinci menjadi target bulanan.

c. Identifikasi masalah
d. Prioritas masalah
e. Mencari akar penyebab masalah
f. Pemecahan masalah
g. Pemecahan masalah terpilih
h. RUK
i. RKA/RBA
j. RPK

79
PENGERTIAN

1. Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya


kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan ytingkat pertama, dengan
lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
2. Jaringan Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang melaksanakan
sebagian tugas Puskesmas di wilayah kerja Puskesmas. Jejaring pelayanan
Puskesmas terdiri dari Puskesmas Pembantu, Puskesmas keliling, Ponkesdes dan
bidan desa (Bidan yang ditempatkan dan bertempat tinggal pada desa dalam
wilayah kerja Puskesmas)
3. Jejaring Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah Klinik, Rumah Sakit, Apotek,
Laboratorium, dan fasilitas pelayanan kesehatan lain
4. Penilaian Kinerja Puskesmas adalah suatu proses yang obyektif dan sistematis
dalam mengumpulkan, menganalisis dan menggunakan informasi untuk
menentukan seberapa efektif dan efisien pelayanan Puskesmas disediakan, serta
sasaran yang dicapai sebagai penilaian hasil kinerja/prestasi Puskesmas
5. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) adalah setiap kegiatan untuk memelihara
dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya
masalah kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok dan masyarakat
6. UKM Esensial adalah UKM yang meliputi p-elayanan promosi kesehatan,
kesehatan lingkungan, kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana, pelayanan
gizi, pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit yang harus
diselenggarakan oleh setiap Puskesmas untuk mendukung pencapaian standar
pelayanan Minimal Kabupaten/Kota bidang Kesehatan
7. UKM Pengembangan adalah upaya kesehatan masyarakat yang kegiatannya
memerlukan upaya yang sifatnya inovatif dan/atau bersifat ekstensifikasi dan
intensifikasi pelayanan, disesuaikan dengan prioritas maslah kesehatan,
kekhususan wilayah kerja dan potensi sumber daya yang tesedia di masing-masing
Puskesmas.
8. Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian
kagitan pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk peningkatan, pencegahan,
penyembuhan penyakit, pengurangan, penderitaan akibat penyakit dan
memulihkan kesehatan perseorangan
9. Pelayanan Rawat Jalan adalah pelayanan pasien untuk observasi, diagnostic,
pengobatan, rehabilitasi medik dan pelayanan kesehatan lainnya tanpa menginap.
10. Pelayanan gawat darurat adalah pelayanan kedaruratan medik yang harus
diberikan secepatnya untuk mencegah/menanggulangi resiko kematian dan
kecacatan
11. Pelayanan rawat sehari (One day care) adalah pelayanan pasien untuk observasi,
diagnosa, pengobatan, rehabilitasi medik dana tau upaya pelayanan kesehatan lain
dan menempati tempat tidur kurang dari 24 (dua puluh empat) jam

80
12. Pelayanan rawat inap adalah pelayanan pasien untuk observasi, diagnose,
pengobatan, rehabilitasi medik dana tau upaya pelayanan kesehatan lainnya
dengan menginap.
13. Manajemen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, pengendalian, penilaian dan pertanggungjawaban yang secara
sistematis dilaksanakan Puskesmas dalam rangka menyelenggarakan tugas dan
fungsi sehingga menghasilkan luaran Puskesmas yang efektif dan efisen.
14. Registrasi adalah proses pendaftaran Puskesmas yang meliputi pengajuan dan
pemberian kode Puskesmas
15. Indicator adalah variable-variabel yang mengindikasikan atau memberi petunjuk
tentang suatu keadaan tertentu sehingga dapat digunakan untuk mengukur
perubahan.
16. Variabel adalah suatu besaran yang dapat diubah atau berubah sehingga
mempengaruhi peristiwa.
17. Instrument adalah alat/sarana yang digunakan untuk membantu mengerjakan
sesuatu untuk tujuan pengumpulan data sebagai bahan pengolahan
18. Masalah adalah kesenjangan antara harapan dan kenyataan
19. Manajemen Peralatan yang dimaksud adalah medis dan non medis dan non
kesehatan seperti furniture dan meubelair
20. Prasarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai
tujuan (gedubg, listirk, air)
21. Sarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya
suatu proses (bangunan, jalan, proyek, kendaraan)
22. Pemberdayaan adalah upaya untuk memberikan kesempatan dan kemampuan
kepada kelompok masyarakat (miskin) untuk dan berani bersuara (voice) atau
menyuarakan pendapat, ide, atau gagasan-gagasannya, serta kemampuan dan
keberanian untuk memilih (choce) sesuatu (konsep, metode, produk, tindakan dan
lain-lain) yang terbaik bagi pribadi, keluarga dan masyarakatnya
23. Data adalah fakta atau kenyataan dari ahsil penagmatan, pengukuran dana tau
perhitungan
24. Informasi adalah pernyataan atas kondisi, situasi dana tau keadaan yang didukung
oleh segenap data yang terkait
25. Manajemen data adalah fungsi organisasi yang bertanggung jawab terhadap
pengembangan control sistematis dalam rangkaian kegiatan pengelolaan data
mulai dari kegiatan pencatatan, pengumpulan, pengolahan, analisi dan penyajian
atau pelaporan
26. System Informasi Puskesmas (SIP) adalah suatu tatanan yang menyediakan
informasi untuk membantu proses pengambilan keputusan dalam melaksanakan
manajemen Puskesmas dalam mencapai sasaran kegiatannya.
27. Indonesia Sehat adalah suatu gambaran kondisi Indonesia pada masa depan yakni
masyarakat, bangsa dan Negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam
lingkungan dengan perilaku hidup sehat, memiliki kemampuan menjangkau
pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta mencapai derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya.

81
28. Pendekatan Keluarga adalah pendekatan pelayanan oleh Puskesmas yang
mengintegrasikan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseoranagn
secara berkesinambungan, dengan target keluarga, melalui kunjungan rumah yang
didasarkan pada data dan informasi dari profil kesehatan keluarga
29. Program Pengelolaan Penyakit Kronis yang selanjutnya disebut Prolanis adalah
suatu system yang memadukan antara penatalaksanaan pelayanan kesehatan dan
komunikasi bagi sekelompok peserta dengan kondisi penyakit tertentu melalui
upaya penanganan penyakit secara mandiri
30. Peserta Prolanis adalah peserta yang terdaftar dalam Program Pengelolaan
Penyakit Kronis untuk penyakit Diabetes Melitus dan Hipertensi, atau diagnose
lain dalam Program Rujuk Balik (Jantung, Asma, Penyakit Paru Obstruktif Kronis
(PPOK), epilepsy, stroke, schizopherenia, dan Systemic Lupus Erythematosus
(SLE)) yang kemudian dinyatakan termasuk dalam Prolanis.
31. Mutu adalah kepatuhan terhadap standar yang telah ditetapkan
32. Pedoman/panduan adalah kumpulan ketentuan dasar yang memberi arah langkah-
langkah yang harus dilakukan. Panduan adalah petunjukdalam melakukan
kegiatan, sehingga dapat diartikan pedoman mengatur beberapa hal, sedangkan
panduan hanya mengatur 1 (satu) kegiatan.
33. Pedoman eksternal adalah peraturan perundangan dan pedoman-pedoman yang
diberlakukan oleh Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatn Provinsi, Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota dan organisasi profesi
34. Pedoman Internal adalah pembakuan system manajemen mutu, system pelayanan,
dan system penyelenggaraan upaya Puskesmas yang harus dipersiapkan oleh
Puskesmas
35. Pedoman/Manual Mutu adalah dokumen yang memberi informasi yang konsisten
ke dalam maupun ke luar tentang system manajemen mutu
36. Standar Operasional Prosedur (SOP) suatu pernagkat instruksi/langkah-langkah
yang dibakukan untuk menyelesaikan proses kerja rutin tertentu
37. Audit adalah kegiatan mengumpuylkan informasi factual dan signifikan (dapat
dipertnggung jawabkan) melalui interkasi (pemeriksaan, pengukuran dan
penilaian yang berujung pada penarikan kesimpulan) secara sistematis, objektif,
dan terdokumentasi yang berorientasi apda azas penggalian nilai atau manfaat
38. Rapat Tinjauan Manajemen adalah pertemuan yang dilakukan oleh manajemen
secara periodic untuk meninjau kinerja system manajemen mutu, dan kinerja
pelayanan/upaya Puskesmas untuk memastikan kelanjutan, kesesuaian,
kecukupan, dan efektifitas system manajemen mutu dan system pelayanan.
39. Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) adalah pengukuran secara komprehensif
kegiatan tentang tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil
pengukuran atas pendapat masyarakat dalam memperoleh pelayanan dari
penyelenggaraan pelayanan public (Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara Reformasi Birokrasi Republik Indonesia nomor 16 Tahun 2014 tentang
Pedoman Survei Kepuasan Masyarakat Terhadap Penyelenggaraan Pelayanan
Publik)
40. Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) adalah musyawarah yang dihadiri oleh
perwakilan masyarakat untuk membahas masalah-masalah (terutama yang erat
82
kaitanya dengan kemungkian Kejadian Luar Biasa (KLB), Kegawat-daruratan dan
Bencana) yang ada di desa dan merencanakan penangulangannya

83
PENUTUP
Buku Penilaian Kinerja Puskesmas ini merupakan revisi buku Penilaian Kinerja Puskesmas
cetakan tahun 2012, diharapkan dapat menjadi acuan dan dapat membantu menyelenggarakan
dan menilai kinerja Puskesmas, baik rawat jalan maupun rawat inap agar pelayanan
kesehatan dapatberjalan dengan baik sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat secara optimal melalui pelayanan kesehatan yang terukur dan berkualitas.

Penilaian Kinerja Puskesmas menjadi acuan Kabupaten/Kota dalam mengembangkan


kebijakan operasional setempat sesuai dengan kondisi dan situasi daerah masing-masing.
Diharapkan standar ini bermanfaat dan dapat membantu Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan secara rutin terhadap penyelenggaraan
pelayanan kesehatan di Puskesmas. Pada akhirnya, diharapkan agar kualitas dan aktivitas
pelayanan kesehatan di Puskesmas meningkat.

Jika dalam batas waktu yang sudah ditentukan dalam penentuan indikator kerja program
sudah berakhir, kami mohon penanggung jawab Program Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
melakukan koordinasi dengan Penanggung Jawab Program Dinas Kesehatan Provinsi untuk
menyusun indikator baru, sambil menunggu Pedoman/Acuan terbaru dari Pemerintah Pusat.

Penyusunan buku Penilaian Kinerja Puskesmas ini telah diusahakan dengan sebaik-baiknya
dengan melibatkan beberapa unsur terkait. Namun demikian tentu masih terdapat kekurangan
dan kekeliruan dalam penyusunan buku ini, untuk itu saran perbaikan dan penyempurnaan
Buku Penilaian Kinerja Puskesmas ini kami harapkan dari berbagai pihak yang terkait dengan
pelayanan dan pendidikan kesehatan demi kesempurnaan buku ini.

84
DAFTAR PUSTAKA

1. Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan


Pembangunan Keluarga
2. Undang- undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
3. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nsional (RPJMN) Tahun 2015-2019
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2015 tentang
Klinik Sanitasi
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 pasal 37
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
16 Tahun 2014 tentang Pedoman Survei Kepausan Masyarakat terhadap
Penyelenggaraan Pelayanan Publik
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2015 tentang
Akreditasi Puskesmas, klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter dan Tempat
Praktik Mandiri Dokter Gigi.
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2016 tentang
Pedoman Penyelenggraan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2016 tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2016 tentang
Pedoman Manajemen Puskesmas
11. Peraturan Bersama Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan dan Direktur Utama
Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial Kesehatan Nomor Hk.02.05/Iii/Sk/089/2016
Nomor 3 Tahun 2016 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembayaran Kapitasi
Berbasis Komitmen Pelayanan Pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
12. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 560/MENKES/SK/IV/2003
tentang Pola Tarif Perjan Rumah Sakit
13. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 857/Menkes/SK/IX/2009
tentang Pedoman Penilaian Kinerja SDM Kesehatan di Puskesmas
14. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1529/Menkes/SK/X/2010
tentang Pedoman Umum Pengembangan Desa Kelurahan Siaga Aktif
15. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK
02.02/MENKES/52/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia Tahun 2015-2019
16. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK
02.02/MENKES/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fsiloitas
Pelayanan Kesehatan Tingkat I
17. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2015-2019
18. Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat 2019 – 2023

85

Anda mungkin juga menyukai