Anda di halaman 1dari 60

LAPORAN PROGRAM WAJIB PELAYANAN PROGRAM UKS

(UNIT KESEHATAN SEKOLAH)


PROGRAM PENGEMBANGAN PELAYANAN PROGRAM KESORGA
TANGGAL 20 APRIL-3 MEI 2019
DI PUSKESMAS PUCANG SEWU KOTA SURABAYA

MAHASISWA SEMESTER VI
PROGRAM STUDI D 4 KEPERAWATAN

Nama :
1. Silvia Handayani P27820716002
2. Novia Faizzatur Rohmah P27820716015
3. Bella Dama Shinta P27820716020
4. Aliyfia Syahadah Maulana P27820716024
5. Dhian Tiara Sari P27820716033

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN KEPERAWATAN
2019

i
DAFTAR ISI

Halaman
Sampul Depan ............................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang……………………………………………………..5
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………….6
1.3 Tujuan Penelitian…………………………………………………..6
1.4 Manfaat Penelitian………………………………………………….6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Program wajib puskesmas pucang Sewu (UKS)…………………..7
2.2 Program Inovasi Puskesmas (Kesehatan Tradisional)……………15

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS


3.1 Program Wajib (Pelayanan KIA-KB)…………………………………20
3.2 Program Inovasi KesTrad……………………………………………..46

BAB 4 METODE PENELITIAN


Analisis SWOT di Poli KIA-KB Puskesmas Pucang Sewu……………….47

BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan……………………………………………………………. 50
5.2 saran……………………………………………………………………50
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………51

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan program wajib program UKS dan program pengembangan KESORGA di


Puskesmas Pucang Sewu Kota Surabaya yang dilaksanakan pada tanggal 20 April
2019-3 Mei tahun 2019

Surabaya, 4 Mei 2019

Pembimbing Pendidikan Pembimbing Ruangan

L.T.Alberta. SKM.,M.Kes Surya F, Amd.Kep


NIP. 19621005 198603 2 003 NIP. 19690609 198803 2 001

Mengetahui
Kepala Puskesmas Pucang Sewu

Drg.Prasukma Yogawarti
NIP. 19650411 199003 2 005

iii
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT, Tuhan Semesta alam yang Maha
Pengasih lagi Maha Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-
Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Program Wajib UKS dan Program
Pengembangan KESORGA di Puskesmas Pucang Sewu Kota Surabaya mulai
tanggal 20 April- 3 Mei2019.
Hasil laporan ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan hasil ini. Untuk
itu penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan laporan ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa dari penulisan
laporan hasil ini. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala
saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki laporan ini.
Akhir kata kami berharap semoga Laporan Program Wajib dan Program
Pengembangan di Puskesmas Pucang Sewu Kota Surabaya ini dapat memberikan
manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca serta tim penulis sendiri.

Surabaya, 3 Mei 2019

Tim Penyusun

4
Bab I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pusat Kesehatan Masyarakat, disingkat Puskesmas, adalah organisasi
fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh,
terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat, dengan peran serta
aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan
masyarakat. Upaya kesehatan tersebut diselenggarakan dengan menitikberatkan
kepada pelayanan untuk masyarakat luas guna mencapai derajad kesehatan yang
optimal, tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan.
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis kesehatan di bawah supervisi
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.Secara umum, mereka harus memberikan
pelayanan preventif, promotif, kuratif sampai dengan rehabilitatif baik melalui
upaya kesehatan perorangan (UKP) atau upaya kesehatan masyarakat (UKM).
Puskesmas dapat memberikan pelayanan rawat inap selain pelayanan rawat jalan.
Hal ini disepakati oleh puskesmas dan dinas kesehatan yang bersangkutan. Perawat
memberikan pelayanan di masyarakat, puskesmas biasanya memiliki subunit
pelayanan seperti puskesmas pembantu, puskesmas keliling, posyandu, pos
kesehatan desa maupun pos bersalin desa (polindes).
Puskesmas menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama
dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama dilaksanakan secara terintegrasi
dan berkesinambungan. Upaya kesehatan tingkat pertama meliputi kesehatan
masyarakat esensial dan upaya kesehatan masyarakat pengembangan. Upaya
kesehatan masyarakat esensial yaitu pelayanan promosi kesehatan, pelayanan
kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana,
pelayanan gizi, serta pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit. Program
pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit dibagi menjadi dua yaitu
pencegahan dan pengendalian penyakit menular dan pencegahan dan pengendalian
penyakit tidak menular.
Dalam laporan ini kelompok kami akan membahas tentang salah satu
program wajib puskesmas yaitu palayanan program UKS serta program
pengembangan dari Puskesmas Pucang Sewu yaitu pelayanan program KESORGA
(Kesehatan Olahraga).

5
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah laporan ini yaitu, apa saja program wajib pelayanan program
UKS serta program pengembangan pelayanan program KESORGA?

1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui program wajib Puskesmas Pucang Sewu yaitu pelayanan
UKS.
1.3.2 Untuk mengetahui program pengembangan Puskesmas yaitu pelayanan
program KESORGA.

1.4 Manfaat
1.3.1. Menambah wawasan tentang program wajib yang telah dilakukan Puskesmas
Pucang Sewu yaitu pelayanan program UKS.
1.3.2. Menambah wawasan tentang program pengembanganyang telah dilakukan
Puskesmas Pucang Sewu yaitu pelayanan program KESORGA
1.5 Visi Misi Puskesmas
Visi : “Dinas Kesehatan yang Profesional untuk mewujudkan masyarakat
Surabaya sehat, mandiri dan berdaya saing global”
Misi Dalam mewujudkan Dinas Kesehatan yang Profesional untuk mewujudkan
masyarakat Surabaya sehat, mandiri dan berdaya saing global maka perlu
ditempuh misi sebagai berikut:
 Meningkatkan akses dan mutu upaya kesehatan;
 Meningkatkan tata kelola dan optimalisasi fungsi regulator bidang
kesehatan;
 Meningkatkan penggerakan dan pemberdayaan masyarakat dalam bidang
kesehatan.

6
Bab 2
TINJAUAN TEORI

2.1 Program Wajib Puskesmas Pucang Sewu Surabaya (UKS)


1) GambaranUmumProgram UKS
Pendidikan kesehatan maupun pendidikan karakter merupakan hal
yang harus didapatkan oleh anak di usia perkembangannya,karena
globalisasi menuntut anak dan remaja untuk dapat beradaptasi dengan
lingkungan di sekitarnya,pada usia produktif tersebut merekalah yang
menjadi motor pembangunan nasional.
Remaja merupakan suatu masa transisi dari masa kanak-kanak
menuju dewasa. Hal tersebut mengakibatkan remaja memiliki tugas
perkembangan yang tidak mudah.Remaja cenderung enerjik,selalun ingin
tahu,emosi yang tidak stabil,cenderung berontak,dan mengkukur segalanya
dengan caranya sendiri,sehingga menyebabkan mereka rentan terhadap
pengaruh lingkungan.
Untuk meningkatkan kualitas kesehatan baik fisik maupun
mental,yang juga sesuai dengan visi puskesmas Pucang Sewu untuk
mewujudkan kualitas pelayanan kesehatan yang optimal di wilayah kerja
Puskesmas,salah satu kegiatan yang dapat kita lakukan adalah pemeriksaan
screening dan pemeriksaan berkala bagi anak usia sekolah yang meliputi
pemeriksaan fisik dan mental emosional.

2) Macam Kegiatan Program UKS di Puskesmas Pucang Sewu


1. Pemeriksaan Screening

Kegiatan pemeriksaan screening yang dilaksanakan pada tahun


ajaran baru dengan sasaran seluruh siswa baru disetiap sekolah
SD,SMP,dan SMA di wilayah kerja Puskesmas Pucang Sewu,dengan
rincian kegiatan.

a. SD
 Pemeriksaan fisik oleh tenaga kesehatan Puskesmas
 Pemeriksaan mental emosional yang di isi oleh orang tua dan dinilai
oleh petugas kesehatan Puskesmas.
b. SMP dan SMA
 Pemeriksaan fisik oleh tenaga kesehatan puskesmas

7
 Pemeriksaan mental emosional.intelegiansi,system reproduksi yang
dinilai melalui kuisioner yang dibagikan kepada siswa dan di isi oleh
siswa sendiri,kemudian dinilai oleh petugas kesehatan Puskesmas.
2. Pemeriksaan Berkala
Kegiatan pemeriksaan berkala dilaksanakan pada saat pertengahan
tahun ajaran, dengan sasaran seluruh siswa selain siswa baru. Dengan
rincian pemeriksaan fisik oleh petugas kesehatan Puskesmas.

3) Peran Lintas Program dan Lintas Sektor


1. Lintas Program
a. Peran serta/kerjasama dari beberapa poli/unit sebagai pemberdaya
masyarakat sebagai pendukung kegiatan UKS
b. Tata usaha sebagai pemenuh sarana dan prasarana kegiatan luar
gedung.
2. Lintas Sektor
a. Disini terdapat peran serta dari Dinas Pendidikan dan sekolah
SD,SMP dan SMA dalam melakukan/memfasilitasi kegiatan ini.
b. Kecamatan selaku Tim Pembina UKS.

8
RUK TAHUNAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS)

Program Lokasi
No Kegiatan Sasaran Target Tenaga Pelaksana
Kesehatan Pelaksanaan

Murid SD kelas 4 dan


5
Murid SMP kelas 7
1x Dokter umum, dokter
Pemeriksaan dan 8
1 kegiatan/tahun/p Luar Gedung gigi, perawat umum,
Usaha Berkala Murid SMA kelas 10
uskesmas perawat gigi
Kesehatan dan 11 di wilayah
Sekolah kerja puskesmas
(UKS) pucang sewu
Murid SD kelas 1,
SMP kelas 7, SMA 1x Dokter umum, dokter
Penjaringan/
2 kelas 10 di wilayah kegiatan/tahun/p Luar Gedung gigi, perawat umum,
screening
kerja puskesmas uskesmas perawat gigi
pucang sewu

9
DT untuk Murid SD
kelas 1 dan TD untuk
1x Dokter umum, dokter
murid SD kelas 1 dan
3 Bias Campak kegiatan/tahun/p Luar Gedung gigi, perawat umum,
3 di wilayah kerja
uskesmas perawat gigi, bidan
puskesmas pucang
sewu
Murid SD kelas 1 di
1x Dokter umum, dokter
Bias TD atau wilayah kerja
4 kegiatan/tahun/p Luar Gedung gigi, perawat umum,
DT puskesmas pucang
uskesmas perawat gigi, bidan
sewu
Murid TK A dan TK
Pembinaan 1x
B di wilayah kerja Dokter gigi, perawat
5 Kesehatan Gigi kegiatan/tahun/p Luar Gedung
puskesmas pucang gigi, bidan
Pada TK uskesmas
sewu
Pembinaan dan
Murid SD kelas 3 di
Pembimbingan 1x
wilayah kerja Dokter gigi, perawat
6 Sikat Gigi kegiatan/tahun/p Luar Gedung
puskesmas pucang gigi
Masal pada uskesmas
sewu
SD/MI

10
Murid SD/MI
Murid SD kelas di
Mendapat 1x
wilayah kerja Dalam Dokter gigi, perawat
7 Perawatan kegiatan/tahun/p
puskesmas pucang Gedung gigi
Kesehatan uskesmas
sewu
Paripurna
Murid SMP kelas 9 di
3 sekolah SMP di 1x
Kegiatan Tenaga Promkes,
8 wilayah kerja kegiatan/tahun/p Luar Gedung
ABAT dokter umum, perawat
puskesmas pucang uskesmas
sewu

11
4) Cara Melakukan Kegiatan
1. Petugas UKS/UKGS Puskesmas menyurat atau berkoordinasi dengan
pihak sekolah sebelum turun ke sekolah melaksankan kegiatan.
2. Puskesmas melalui petugas UKs/UKGS menentukan jumlah sasaran
atau jumlah sekolah yang akan dilakukan penjaringan dan
pemeriksaan kesehatan.
3. Mengatur jumlah Tim UKS/UKGS yang akan bertugas untuk
melakukan penjaringan dan pemeriksaan kesehatan.
4. Mengatur jadwal pelaksaan kegiatan.
5. Kegiatan ini dilaksanakan bersama beberapa lintas sector yang terkait
(Diknas/Sekolah).
6. Sekolah bertugas memfasilitasi tempat dan sasaran.
5) Sasaran
1. Sasaran Program
a) Tercapainya jangkauan pelayanan kesehatan anak usia sekolah di
sekolah.
b) Sekolah melaksanakan program penjaringan setahun sekali pada tahun
ajaran baru.
c) Sekolah melaksanakan pemeriksaan berkala setahun sekali pada
pertengahan tahun ajaran.
2. Sasaran Kegiatan
1. Sasaran siswa yang diperiksa :
a) SD/MI : 100%
b) SMP/MTs : 93%
c) SMA/MA : 93%
2. Jumlah sekolah UKS :
a) SD/MI : 75%
b) SMP/MTs : 67%
c) SMA/MA : 69%

Sekolah dengan kader Tiwisada : 75%

12
6) Jadwal Pelaksanaan
Bulan
No. Kegiatan Materi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1. Screening

2. Berkala

7) Evaluasi Pelaksanaan kegiatan dan Pelaporan


Evaluasi ketepatan jadwal pelaksanaan dilakukan setiap bulan Mei
dan September,dilakukan oleh penanggung jawab Program.Akan dilakukan
tindakan korektif jika terjadi ketidaktepatan jadwal pelaksanaan.Laporan
evaluasi ini ditujukan kepada kepala UPTD Puskesmas dan ketua Tim
manajemen mutu.
8) Pencatatan Pelaporan dan Evaluasi
No. Kegiatan Pencatatan Pelaporan Evaluasi

1 Pemeriksa Hasil kegiatan dicatat di Laporan Evaluasi


an buku keggiatan UKS didapat dari dilakukan 1
screening setiap selesai pelaksanaan hasil rekap tahun sekali
kegiatan buku UKS untuk
dan dijadikan
dilaporkan acuan
kebagian pelaksanaan
YANSUS kegiatan
DKK tahun
Surabaya berikutnya

2 Pemeriksa Hasil kegiatan dicatat di Laporan Evaluasi


an berkala buku keggiatan UKS didapat dari dilakukan 1
setiap selesai pelaksanaan hasil rekap tahun sekali
kegiatan buku UKS untuk
dan dijadikan

13
dilaporkan acuan
kebagian pelaksanaan
YANSUS kegiatan
DKK tahun
Surabaya berikutnya

2.2 Program Inovasi Puskesmas (Kesehatan Tradisional)


Program inovasi Puskesmas Pucang Sewu yaitu KesTrad merupakan
program pengembangan yang bergerak dibidang pengobatan tradisional yang
dimulai sekitar tahun 2013 dan semua puskesmas harus ada kestard.

1. Definisi KESTRAD
KESTRAD adalah perawatan dan atau dengan cara dan obat sesuai dengan
pengalaman dan keahlianyang dapat dipertanggung jawabkan dan diterapkan
sesuai dengan norma yang berlaku dimasyarakat. Pelayanan kesehatan
tradisional merupakan suatu bentuk pelayanan kesehatan yang
mengombinasikan pekayanan kesehatan konvensional dengan pelayanan
kesehatan tradisional, baik sebagai pelengkap atau perbaikan. Pelayanan
kesehatantradisional menggunakan pelengkap kesehatan tradisional yang
memanfaatkan ilmu biomedis dan biokultural dalam penjelasannya serta manfaat
dan keamanannya terbukti secara ilmiah.
2. Tujuan KESTRAD
Tujuan dibentuknya Kestrad menurut UU No. 36 Tahun 2009 yaitu agar
masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan tradisional yang dapat
dipertanggungjawabkan, aman dan bermanfaat, dibina dan diawasi oleh
pemerintah. Disisi lain masyarakat diberikan kesempatan untuk
mengembangkan, meningkatkan dan menggunakan pelayanan kesehatan
tradisional yang dapat di pertanggunjawabkan manfaat dan keamanannya. Selain
itu pelayanan program Kestrad memiliki tujuan untuk promotif dan preventif
pada masyarakat luas dalam suatu metode pengobatan.

3. Sasaran Kestrad

14
Sasaran program Kestrad adalah seluruh masyarakat Indonesia yang berminat
dalam program kesehatan tradisional khususnya masyarakat Kota Surabaya.

4. Bentuk Pelakasanaan KESTRAD


Bentuk pelaksanaan program Kestrad meliputi pelayanan pijat bayi,
konsultasi, pengobatan herbal, akupuntur dan akupresur wajah.

5. Penanggung jawab KESTRAD


Pelaksanaan KESTRAD berada dalam landasan hukum Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia nomor 103 tahun 2014.
6. Aktivitas KESTRAD
 Penyuluhan Toga
 Definisi : Penyuluhan Toga merupakan salah satu upaya meningkatkan
kepedulian masyarakat pada Tanaman obat disekitarnya. Agar
masyarakat sadar dan mengerti jenis tanaman serta manfaatnya, sehingga
dapat membudidayakan di masing – masing rumah
 Tujuan : Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk petugas
melakukan penyuluhan Toga
 Sasaran : seluruh masyarakat atau peserta suatu posyandu
 Langkah-langkah :
i. Petugas menentukan posyandu yang terdapat jadwal penyuluhan
ii. Petugas mendatangi posyandu yang terjadwal
iii. Petugas membagikan leaflet kepada peserta
iv. Petugas melakukan pembukaan dengan cara memperkenalkan diri
v. Petugas mulai melakukan penyuluhan
vi. Memulai sesi Tanya jawab dengan peserta
vii. Petugas mengakhiri penyuluhanDemo Toga

 Demo Toga
1. Definisi : Demo Toga merupakan salah satu bentuk upaya
mengenalkan Toga yang selama ini belum tersosialisasikan tentang
kegunaanya. Melalui Demo Toga ini dapat membantu masyarakat dalam

15
hal derajat kesehatan dan nilai ekonomi untuk dijadikan inovasi dalam
hal mata pencaharian
2. Tujuan : Sebagai sarana untuk mendekatkan tanaman obat kepada
upaya-upaya kesehatan masyarakat, antara lain upaya preventif
(pencegahan), promotif (meningkatkan derajat kesehatan) dan kuratif
(penyembuhan penyakit)
3. Langkah-langkah :
1) Petugas mendatangi posyandu yang sudah dijadwalkan
2) Petugas menyiapkan alat, bahan dan materi untuk melakukan
Demo Toga
3) Petugas menyiapkan absensi daftar hadir
4) Petugas membagikan brosur yang berisi resep demo toga keapada
peserta
5) Petugas memulai melakukan demo toga
6) Petugas melakukan tanya jawab kepada peserta yang disuluh
7) Petugas mendokumentasikan acara demo toga
8) Kegiatan demo toga selesai dilaksanakan

3. Pijat Bayi
 Definisi : Terapi pijat bayi adalah terapi dengan cara memberikan
sentuhan pada bayi dan diberi sedikit penekanan pada titik tertentu untuk
membantu bayi dapat merasa nyaman dengan tubuhnya, memperbaiki pola
tidur, membantu system pencernaan dan meningkatkan kesehatan bayi.
 Tujuan : untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan bayi.
 Langkah – langkah:
1. Petugas menyiapkan bahan
2. Petugas memanggil pasien
3. Petugas mencuci tangan sebelum melakukan pemijatan
4. Bayi dibaringkan dalam posisi terlentang dan membuka pakaian
bayi oleh petugas
5. Petugas mulai memijat bayi mulai perut, tangan, kaki, kepala dan
wajah

16
6. Petugas membalikkan badan bayi posisi tengkurap dan memijat
bagian punggung bayi
7. Petugas mencuci tangan setelah melakukan pemijatan
8. Petugas memakaikan pakaian bayi dan dipersilahkan pulang
9. Petugas mencatat di buku register harian pasien pijat bayi
10. Petugas mengisi rekam medis yang dikirim dari Ruang Pelayanan
KIA
11. Petugas menginput data bayi pada aplikasi Simpus
12. Petugas mengembalikan rekam medis pada Ruang Pelayanan KIA
13. Petugas selesai melakukan pijat bayi

4. Terapi Akupuntur
2 Definisi : Akupunktur adalah terapi dengan melakukan penusukan jarum
steril pada permukaan tubuh dititik akupuntur.
3 Tujuan : untuk memberikan rangsangan ditubuh pasien untuk
mempengaruhi energi dalam tubuh pasien.
A. Langkah – langkah:
a. Petugas memanggil pasien sesuai dengan antrian
b. Petugas mencocokkan identitas pasien, bila tidak cocok kartu status
pasien dikembalikan ke unit pendaftaran
c. Petugas melakukan anamnesis, mendiagnosa penyakit dan
menentukan titik akupunktur
d. Petugas menjelaskan terapi akupunktur yang akan dilakukan
kepada pasien
e. Petugas melakukan tindakan akupunktur
f. Petugas mencatat kedalam kartu status pasien dan buku register
g. Petugas melakukan simpus diakhir layanan
h. Petugas mengembalikan kartu pasien ke unit pendaftaran
i. Petugas selesai melakukan pelayanan akupuntur

e. Terapi Akupressure Wajah

17
B. Definisi : Akupresur wajah adalah salah satu bentuk pelayanan kesehatan
tradisional keterampilan dengan cara merangsang titik-titik tertentu
melalui penekanan pada permukaan tubuh, dengan menggunakan jari
maupun benda tumpul.
C. Tujuan : untuk kebugaran atau membantu mengatasi masalah kesehatan
D. Langkah-langkah :
 Petugas memanggil pasien sesuai urutan
 Petugas menyiapkan alat dan bahan
 Petugas mencuci tangan sebelum melakukan pemijatan
 Petugas menggunakan APD masker
 Petugas menuangkan minyak pada cepuk
 Petugas mulai memijat bagian wajah hingga kepala pasien selama
10 menit
 Petugas membersihkan sisa minyak pada wajah pasien
menggunakan tissue kering
 Petugas mencuci tangan setelah memijat pasien
 Petugas mempersilahkan pasien pulang
 Petugas mencatat di buku register harian pasien
 Petugas memasukkan data simpus pasien
 Petugas selesai melakukan terapi akupresure wajah

f. Medic Herbal
1) Definisi : Berdasarkan permasalahan yang dialami pasien, konsultasi
herbal adalah memberikan saran kepada pasien terhadap penyakit
yang diderita dengan memberikan saran mengkonsumsi herbal sesuai
dengan penyakit yang diderita.
2) Tujuan : membantu pasien mengatasi masalah kesehatan yang
dialaminya.
3) Langkah-langkah :
1. Petugas memanggil pasien sesuai dengan antrian
2. Petugas mencocokkan identitas pasien
3. Petugas petugas menanyakan apa yang dikeluhkan pasien

18
4. Petugas memberikan saran kepada pasien apa yang harus
dikonsumsiherbal sesuai penyakit yang diderita
5. Petugas mencatat kedalam kartu status pasien dan buku register
6. Petugas melakukan simpus diakhir layanan
7. Petugas mengembalikan kartu pasien ke unit pendaftaran.
8. Petugas selesai melakukan medik herbal

19
Bab III
PELAKSANAAN KEGIATAN

3.1 Program Wajib (Pelayanan KIA-KB)


Penanggung jawab poli KIA/KB harus menetapkan Pelayanan medic dasar
KIA/KB yaitu pelayanan perseorangan yang dilakukan secara terus menerus setiap
hari.
1. Prinsip pelayanan adalah:
a. Kontak pertama
b. Layanan bersifat pribadi
c. Pelayanan paripurna
d. Paradigma sehat
e. Pelayanan berkesinambungan
f. Berorientasi pada keluarga dan masyarakat (family and community
oriented). Memperhatikan hak dan kewajiban pasien, pendidikan pasien
dan keluarga sehingga pasien dan keluarga dan berperan aktif dalam
pengambilan keputusan tindakan kedokteran berdasarkan pengetahuan
yang benar dan ilmiah.
g. Pelayanan memperhatikan keselamatan kerja dan keselamatan pasien.
2. Jenis pelayanan medik dasar puskesmas adalah:
a. Konsultasi kesehatan ibu dan anak
b. Premedikasi
c. Pelayanan antenatal
d. Pelayanan kesehatan ibu nifas
e. Pelayanan kesehatan neonatus
f. Deteksi dini dan penanganan komplikasi kebidanan dan neonataus oleh
tenaga kesehatan maupun masyarakat
g. Penanganan komplikasi kebidanan
h. Pelayanan neonatus dengan komplikasi
i. Pelayanan bayi dan anak (imunisasi)
j. Pelayanan kesehatan anak balita
k. Pelayanan KB berkualitas

20
3. Pencatatan dan pelaporan
Pencatatan dilakukan melalui rekam medis yang disusun sedemikian
rupa sehingga memudahkan dokter dan bidan mendapat informasi penting
yang perlu diketahui setiap pasien datang. Ada register harian hasil
pelayanan. Ada kohort ibu, kohort bayi, kohort anak balita dan prasekolah
yang diisi dengan benar. Ada pencatatan kasus-kasus yang dirujuk. Ada
PWS-KIA yang terisi tiap bulannya beserta rencana tindak lanjut penanganan
masalah yang ditemukan. Ada arsip laporan bulanan (LB3 KIA, PWS-KIA,
Imunisasi, KB dll). Pengiriman laporan bulanan sebelum tanggal 5 setiap
bulannya.
4. Mekanisme rujukan
a) Rujukan dilakukan ke Fasilitas Kesehatan Tingkat II sesuai dengan sistem
rujukan yang berlaku
b) Rujukan berdasarkan indikasi medis
5. Kredensial
Kredensial adalah proses menilai dokter dan bidan oleh dinas
kesehatan dengan suatu kriteria mutu yang ditetapkan. Proses ini bertujuan
agar kualitas mutu pelayanan dapat distandarkan.Hal-hal yang
dikredensialingkan adalah :
1.Aspek legal: perizinan
2.Sarana prasarana sesuai standard
 Jenis pelayanan kebidanan pada pelayanan primer

Jenis Pelayanan Diagnosis ICD 10

Pemeriksaan 1 Supervision of normal Z34.0


kehamilan first pregnancy

2 Supervision of other Z34.8


normal pregnancy

3 Supervision of normal Z34.9


pregnancy unspecified

21
Imunisasi 4 Carrier of diphteria Z22.2

5 Carrier of viral Z22.8


hepatitis

6 Need for ummunizatio Z23.6


againt diphteria alone

7 Need for imunization Z23.2


again tuberculosis

8 Need for imunizaion Z24.0


against poliomyelitis

9 Need for imunizaion Z24.6


against measles alone

10 Need for imunizaion Z27.9


against diphteria –
etanus - pertusis

KB 11 General counseling and Z30.0


advice on contraception

12 Incertion of Z30.1
(intrauterine)
contraceptive device

13 Surveilance of Z30.4
contraceptive drugs

14 Surveillane of Z30.5
(intrauterine)
contraceptive devce

15 Other contraceptive Z30.8


management

22
1. Rekam medis pasien Poli KIA/KB
Dalam rekam medis pasien poli KIA-KB data-data penting yang perlu
dicatat, dirangkum dalam blangko rekam medis KIA-KB adalah:
1. Identitas pasien
2. Nomor rekam medis
3. Nama
4. Tempat dan tanggal lahir/umur
5. Nama KK
6. Alamat rumah
7. NIK
8. Kepesertaan
9. Nomor BPJS
10. Pekerjaan
11. Agama
12. Pendidikan
2. Indikator pemantauan
Pemeriksaan terhadap kesehatan ibu dan anak di catatkan pada
kunjungan pertama atau kesempatan pertama,sehingga memberikan
gambaran keadaan secara keseluruhan.
a. Akses pelayanan antenatal (cakupan K1)
b. Cakupan pelayanan ibu hamil (cakupan K4)
c. Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan (Pn)
d. Cakupan pelayanan nifas oleh tenaga kesehatan (KF3)
e. Cakupan pelayanan neonatus (KN1)
f. Cakupan pelayanan kesehatan neonatus pertama 0-28hari (KN lengkap)
g. Deteksi faktor resiko dan komplikasi oleh masyarakat
h. Cakupan penanganan komplikasi Obstetri (PK)
i. Cakupan penanganan komplikasi neonatus
j. Cakupan pelayanan kesehatan bayi 29 hari -12 bulan (kunjungan bayi)
k. Cakupan pelayanan anak balita (12-59 bulan)
l. Cakupan pelayanan kesehatan anak balita sakit yang dilayani dengan
MTBS

23
m. Cakupan peserta KB aktif (Contraceptive Prevalence Rate)

Yang termasuk dalam UKP adalah:


(i) Kelas ibu hamil
a) Tujuan
Tujuan Umum

Meningkatkan pengetahuan, merubah sikap dan perilaku ibu agar


memahami tentang kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan selama
kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, KB
pasca persalinan, perawatan bayi baru lahir, mitos/kepercayaan/adat
istiadat setempat, penyakit menular dan akte kelahiran.

Tujuan Khusus

i. Ibu hamil mendapatkan pengetahuan tentang kondisi


kehamilannya.
ii. Ibu hamil mendapatkan informasi tentang perawatan
kehamilan.
iii. Ibu hamil mendaptkan informasi tentang persalinan
iv. Ibu hamil mendapatkan informasi tentang perawatan nifas.
v. Ibu hamil mendapatkan informasi tentang KB.
vi. Ibu hamil mendapatkan informasi tentang perawatan bayi baru
lahir.
b) Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
1.Melakukan penyuluhan

2.Melakukan evaluasi penyuluhan

3.Merencanakan tindak lanjut

c) Lintas Program dan Lintas Sektor

a. Pihak Lintas Program

24
- Poli KIA dan KB Program yang terlibat adalah sebagai
perencana program dan sebagai petugas pelaksana kegiatan kelas
ibu hamil.

- Unit Promkes terlibat dalam pemberdayaan masyarakat dan


lintas sektor untuk mendukung kegiatan kelas ibu hamil
diantaranya adalah kegiatan sosialisasi kelas bumil kepada Kader,
PKK dan lintas sector.

- Unit Tata Usaha terlibat dalam pemenuhan sarana dan prasarana


kebutuhan selama pelaksanaan kelas ibu hamil.

b. Pihak Lintas Sektor

- Kader Kesehatan berperan dalam menfasilitasi sarana dan


prasarana kegiatan kelas bumil, sebagai penggerak masyarakat
untuk mengerahkan sasaran, mengatur alur saat pelaksanaan kelas
bumil agar tertib dan teratur.

d) Cara Melaksanakan Kegiatan


Petugas melakukan penyuluhan dengan metode ceramah dilanjutkan
dengan tanya jawab.
e) Sasaran
a. Sasaran Program
Kelas bumil akan dilaksanakan setiap satu bulan sekali dengan
sasaran semua ibu hamil tanpa memandang usia kehamilannya.
b. Sasaran Kegiatan
Target kelas bumil adalah10 orang bumil setiap satu kali
pertemuan.
f) Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi
No Kegiatan Pencatatan Pelaporan Evaluasi

1. Penyuluhan Pencatatan Pelaporan ada Evaluasi


kelas ibu hamil penyuluhan di di dalam kegiatan
buku laporan dilaksanakan 1
kegiatan kelas tahun sekali

25
penyuluhan ibu hamil untuk menjadi
kemudian acuan
dilaporkan ke pelaksanaan
Dinas kegiatan pada
Kesehatan periode
berikutnya

(ii) Pelayanan IMS


a) Tujuan
 Tujuan Umum :
Terlaksananya pelayanan Poli IMS yang bermutu di Puskesmas
Pucang Sewu
 Tujuan Khusus :
14. Mengurangi morbiditas dan mortalitas berkaitan dengan IMS
15. Mencegah infeksi HIV
16. Mencegah komplikasi serius pada kaum perempuan
umumnya kemandulan
17. Mencegah efek kehamilan yang buruk (janin lahir mati,
kematian perinatal, abortus spontan dan kelahiran prematur,
oftalmia neonatorum sampai kebutaan)
18. Sebagai Pedoman bagi Puskesmas dalam pembinaan
pelayanan IMS di setiap wilayah kerja puskesmas Pucang Sewu
b) Kegiatan pokok dan rincian kegiatan
a. Penanganan paripurna
Penanganan kasus IMS merupakan layanan pada seorang
dengan sindrom yang berhubungan dengan IMS. penanganan
kasus IMS harus dilakukan secara paripurna meliputi: anamnesis,
pemeriksaan klinis, diagnosis yang tepat, pengobatan dini dan
efektif, edukasi pasien, penyediaan dan anjuran untuk
menggunaan kondom, notifikasi dan penanganan pasangan
seksnya.

26
Dengan demikian, penanganan kasus yang efektif, tidak
hanya terdiri dari terapi antimikroba untuk memperoleh
kesembuhan dan mengurangi penularan, namun secara
menyeluruh dan meliputi layanan terhadap kesehatan reproduksi
pasien.Pemeriksaan Laboratorium dibagi menjadi beberpa jenis,
yaitu : pemeriksaan Hematologi, Kimia Klinik, Imunoserologi,
Mikrobiologi, dan sebagainya.
b. Penanganan kasus IMS berdasarkan pendekatan sindrom
Penanganan kasus IMS berdasarkan pendekatan sindrom
dilaksanakan melalui identifikasi sekelompok keluhan dan gejala
sebagai sindrom yang mudah dikenali, dan selanjutnya ditetapkan
pengobatannya terhadap sebagian besar atau hampir semua mikro-
organisme yang diyakini sebagai penyebab sindrom tersebut.
c. Penggalian faktor resiko
Sejumlah faktor risiko yang didasarkan pada situasi
demografis dan perilaku, sering kali dapat dikaitkan dengan
infeksi serviks, misalnya:
1. umur kurang dari 21 tahun (atau 25 tahun di beberapa tempat),
2. berstatus belum menikah,
3. mempunyai lebih dari satu pasangan seksual dalam 3 bulan
terakhir,
4. memiliki pasangan seksual baru dalam 3 bulan terakhir,pasangan
seksualnya mengalami IMS, dan
5. belum berpengalaman menggunakan kondom
d. Pemilihan obat
Obat-obat yang digunakan untuk pengobatan IMS di
semua tingkat fasilitas layanan kesehatan harus memberikan
kemanjuran paling tidak 95%. Kriteria pemilihan obat IMS
berdasarkan:
1. Angka kesembuhan kemanjuran tinggi (sekurang-kurangnya 95
%).
2. Harga murah.

27
3. Toksisitas dan toleransi masih dapat diterima.
4. Pemberian dalam dosis tunggal.
5. Cara pemberian oral.
6. Tidak merupakan kontra indikasi untuk ibu hamil & menyusui.
c) Bagan Alur Pelayanan Poli IMS

Pasien rujukan Telah anamnesa


dari Poli identifikasi penyakit
Umum/KIA/Pustu

ya Curiga
Rujuk pemeriksaan Pemeriksaan IMS
Lab& membayar di fisik lanjutan
kasir

tdk

Therapy
Periksa Kembali Konseling/
Lab Poli IMS KIE

Unit Obat

Pulang/selesa
i

d) Cara pelaksanaan kegiatan


Kegiatan dilakukan berdasarkan SOP yang ada

28
e) Sasaran
Sasaran kegiatan ini adalah seluruh PUS yang datang dengan keluhan
infeksi menular seksual
f) Jadwal pelaksanaan kegiatan
Kegiatan dilaksanakan pada saat jam pelayanan berdasarkan standart
yang ada dari Dinas Kesehatan Kota Surabaya
No. Kegiatan Bulan

Jan Feb Ma Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt N Des
r o
p
1. Penjaringan IMS v v v v V v v v v v v v
melalui keluhan
duh tubuh
urethra maupun
vagina dari Poli
Umum &
KIA/KB
2. Penjaringan IMS V v v v V v v v v v v v
pada ibu hamil
melalui
pemeriksaan
ANC K1
3. Sosialisasi V v v v V v v v v v v v
melalui
penyuluhan jkn
tentang
penyakit IMS &
HIV AIDS

g) Pencatatan, pelaporan dan evaluasi


1. Pencatatan

29
a) BukuRegisterpemeriksaan laboratorium IMS
b) Status Rekam Medis
c) Buku Kunjungan pasien poli IMS
d) Blangko pengisian IMS
2. Pelaporan
PelaporanyangharusdisampaikansecaraberkalakeDinas
KesehatanKotaberupalaporanbulananyang
merupakanhasilrekapitulasipencatatan harian.Laporan
triwulan,dantahunansesuaiketentuanyangberlaku.
3. Evaluasi
Dilakukan setiap hari, setiap bulan dalam bentuk laporan IMS.

(iii) Sosialisasi kelas calon pengantin


a) Tujuan
- Memberikan sosialisasi kelas calon pengantin
- Menggerakan sasaran calon pengantin
b) Sasaran

Lintas sektor wilayah kerja puskesmas.

c) Pelaksanaan
- Dilakukan oleh Tim Puskesmas dengan melakukan sosialisasi
kelas calon pengantin dalam bentuk pertemuan
- Lintas sektor wilayah kerja Puskesmas yang diundang meliputi
KUA Kecamatan, Kecamatan, Kelurahan, RW,RT,PKK,Tokoh
Agama(TOMA)/ Modin dan lain-lain yang berkaitan dalam
memberikan dukungan kegiatan sosialisasi kelas calon
pengantin.
- Adanya kesepakatan dengan lintas sektor terkait penggerakan
sasaran dan pemberian informasi calon pengantin menuju
kehidupan perkawinan yang sehat melalui kelas calon
pengantin.
- Alur pelayanan kesehatan calon pengantin terlampir.

30
- Laporan kegiatan berisi proses pelaksanaan,hasil kesepakatan
dan alur pelayanan kesehatan calon pengantin yang disepakati
diwilayah kerja.
d) Lokasi
Wilayah kerja puskesmas Kota Surabaya.
e) Indikator keberhasilan
- Indikator Keluaran
Terlaksananya kegiatan sosialisasi calon pengantin
- Keluaran
a. Tersosialisasinya kelas catin
b. Terkoordinasinya penggerakan sasaran calon pengantin

Yang termasuk kegiatan pelayanan KIA-KB dalam golongan UKM adalah:


(i) Kesehatan ibu hamil
a) Tujuan
Tujuan Umum
Meningkatan derajat kesehatan ibu hamil baik secara fisik maupun mental
sehingga bisa mendeteksi sedini mungkin adanya komplikasi dan tanda
bahaya kehamilan, dan bisa mempesiapkan masa persalinan dan nifas.
Tujuan Khusus
1. Untuk mendeteksi sedini mungkin dan menangani komplikasi yang
mungkin dijumpai pada kehamilan.
2. Untuk mengenali dan mengobati penyakit yang mungkin diderita
sedini mungkin.
3. Menurunkan angka morbiditas dan mortalitas ibu.
4. Memberikan nasehat-nasehat tentang cara pola hidup bersih dan sehat
dalam sehari-hari yang berkaitan dengan kehamilan, nifas, laktasi dan
KB.
5. Mempersiapkan ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi,
agar dapat tumbuh dan berkembang secara normal.
b) Kegiatan pokok & rincian kegiatan
Pemeriksaan ibu hamil dilaksanakan didalam dan luar gedung.

31
Dalam gedung puskesmas
Semua ibu hamil yang datang ke puskesmas untuk melakukan
pemeriksaan kehahamilanya diperiksa secara terpadu yaitu dilakukan
pemeriksaan 10T :
5. Memeriksa berat badan dan tinggi badan
6. Mengukur lingkar lengan atas (LILA)
7. Mengukur tekanan darah pada ibu hamil
8. Melakukan pemeriksaan palpasi Leopold dan presentase janin
9. Pemeriksaan detak jantung janin (DJJ)
10. Screaning imunisasi TT
11. Temu wicara dengan pasien hamil
12. Tatalaksana kasus
13. Pemberian Tablet besi
14. Tes Laboratorium

Selain pemeriksaan 10T juga dilakukan deteksi dini pre eklamsi,


pemeriksaan gigi dan konsultasi dengan dokter umum.

Luar gedung puskesmas


Ibu hamil yang berkunjung di fasilitas UKM (posyandu) dilakukan
pendataan atau anamnesa kemudian dilakukan kunjungan rumah untuk
dilakukan pemeriksaan kehamilan.

c) Peran lintas program dan lintas sector


1. Lintas Program
Dilakuan konsultasi dan rujukan antar poli dan unit bagi ibu hamil.
2. Lintas Sektor
BPM, RB, RS memberikan laporan kunjungan ibu hamil setiap akhir
bulan sehingga bisa menambah cakupan ibu hamil diwilayah kerja
puskesmas pucang sewu.
d) Cara melaksanakan kegiatan
Didalam gedung : Semua ibu hamil yang berkunjung ke Puskemas
Pucang Sewu dilakukan pemeriksaan kehamilan secara terpadu.

32
Diluar gedung : Ibu hamil yang berkunjung ke fasilitas UKM (posyandu)
dilakukan pendataan dan diharapkan melakukan pemeriksaan kehamilan
secara terpadu.
Petugas melaksanakan kegiatan sesuai dengan tata nilai yang ada,
diantaranya adalah dengan profesional dan disiplin, profesional sesuai
dengan kompentensinya dan disiplin menjalankan sesuai dengan SOP
yang ada.
e) Sasaran
Semua ibu hamil yang berkunjung di Puskesmas Pucang Sewu dan yang
ada diwilayah kerja Puskesmas Pucang Sewu.
f) Jadwal kegiatan
Jadwal pemeriksaan kehamilan setiap hari salasa dan kamis (pasien yang
datang selain hari itu tetap dilayani)
g) Evaluasi pelaksanaan kegiatandan pelaporan
7. Seluruh kunjungan ibu hamil dicatat di kohort
8. Pencatatan ditutup setiap tgl 25 dan dibuat dalam bentuk laporan
tertulis menggunakan format laporan bulanan (LB3 dan PWS).
9. Pelaporan diserahkan ke ka.TU disetiap akhir bulan maksimal tanggal
2 bulan berikutnya.
10. Pelaporan diserahkan ke Dinas Kesehatan Kota maksimal tanggal 5
bulan berikutnya.

(ii) Kunjungan rumah neonatal resti


a) Tujuan
Tujuan umum
Menurunkan Angka kematian Bayi Kota Surabaya.
Tujuan khusus
Terlaksananya Upaya Promotif dan Preventif melalui kegiatan
Kunjungan Rumah neonatus resiko tinggi diwilayah kerja Puskesmas
Pucang Sewu dalam rangka penurunan Angka kematian Bayi.

33
b) Cara melaksanakan kegiatan

1. Menentukan Neonatus resiko tinggi yang ada di wilayah


Puskesmas Pucang Sewu

2. Koordinasi dengan Kader wilayah setempat.

3. Memberitahu keluarga bahwa akan dilakukan kunjungan rumah


oleh Petugas

4. Mempersiapkan cek lis dan materi yang berkaitan dengan neonatus


resiko tinggi

5. Melakukan pemeriksaan fisik neonatus

6. Mengkaji kebutuhan neonatus

7. Pencatatan dan pelaporan

c) Sasaran
o Semua Bayi baru lahir Sampai usia 28 hari
o Bayi baru lahir dengan penyakit dan kelainan

d) Pencatatan pelaporan dan evaluasi kegiatan

Pencatatan dan pelaporan kegiatan dilaksanakan sesuai tanggal


pada JUKNIS BOK,dan pelaporan harus sudah terkumpul sebelum
tanggal 25 setiap bulannya. Sebagai pelaksana adalah 1 tenaga
kesehatan memberi penyuluhan dengan kunjungan rumah kepada 1
sampai dengan 2 neonatus dengan komplikasi.

Kendala yang dihadapi pada saat kunjungan akan dievaluasi


setiap kali selesai melakukan kegiatan dan di laporkan kepada kepala
UPTD Puskesmas dan seksi kesehatan dasar dinas kesehatan kota
surabaya.Laporan ini diserahkan kepada kepala UPTD Puskesmas dan
seksi kesehatan dasar dinas kesehatan kota surabaya.

34
(iii ) Pendataan ibu hamil dan supervisi fasilitatif

a) Tujuan
T u j u a n umum
Turunnya AKI AKB di Surabaya
Tujuan khusus
Terlaksananya kerjasama penurunan AKI, AKB antara puskesmas,bidan
praktek swasta danmasyarakat di setiap Kelurahan di UPTD Puskesmas
Pucang Sewu
b) Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan selama tahun 2015. Setiap pemeriksaan ibu
hamil menimal 4 kali kunjungan di puskesmas, kelas ibu hamil terdiri
dari 3 kali pertemuan dalam 1 bulan, kemudian fasilitatif di Bidan
Praktek Mandiri 1 kali/1 bulan dengan fasilitator dan narasumber Kelas
Ibu Hamil adalah petugas UPTD Puskesmas. Kegiatan dilakukan di
wilayah kelurahan di wilayah kerja UPTD Puskesmas
c) Cara melaksanakan kegiatan
1. Membentuk tim pelaksana
2. Melakukan rapat pra pelaksanaan
3. Melakukan koordinasi dengan BPM di wilayah kerja puskesmas
Pucang Sewu
4. Mempersiapkan form pendataan ibu hamil dan checklist supervisi
fasilitatif.
5. Melakukan kunjungan ke BPM untuk pengambilan data dan
supervisi
6. Dokumentasi

d) Sasaran
Pendataan sasaran Ibu hamil 734/tahun, bayi (706) dan anak (2876),
sasarannya Ibu Hamil dengan umur kehamilan minimal 4 minggu - 32
minggu. Maksimal 1 kelas ibu hamil 10 orang ibu hamil. Harapan pada
usia kehamilan 20 minggu- 32 minggu sudah terpapar kelas ibu hamil,

35
dan semua ibu hamil, bayi dan balita yang ada di bidan praktek mandiri
juga bisa tercover di pelayanan kesehatan.

e) Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan


Evaluasi ketepatan jadwal pelaksanaan dilakukan oleh
Penanggung jawab Program. Akan dilakukan tindakan korektif jika
terjadi ketidaktepatan jadual pelaksanaan.
Pelaporan tentang evaluasi ketepatan jadual pelaksanaan
kegiatan berupa check list disertai dengan keterangan tindakn korektif
jika terjadi ketidaktepatan jadual pelaksanaan kegiatan. Laporan
evaluasi ini dibuat pada minggu ke -4 bulan Juni , dan minggu ke -4
bulan Desember 2015. Laporan Evaluasi ini ditujukan kepada Kepala
UPTD Puskesmas
f) Pencatatan pelaporan dan evaluasi kegiatan
Pencatatan pelaporan dan evaluasi kegiatan ini merupakan Laporan dan
Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan. Pada dasarnya laporan berisi tanggal
pelaksanaan, jumlah yang hadir, kendala yang dihadapi yang sekaligus
merupakan bentuk evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan. Dilakukan
setiap kali selesai melakukan kegiatan, dan ditujukan kepada Kepala
UPTD Puskesmas dan Seksi Kesehatan Dasar Dinas Kesehatan Kota
Surabaya. Laporan ini diserahkan kepada Kepala UPTD Puskesmas dan
Seksi Kesehatan Dasar Dinas Kesehatan Kota Surabaya.

(iv) Pendataan KB
a) Tujuan
Tujuan Umum
Mengetahui kualitas pelayanan keluarga berencana di wilayah Puskesmas
Tujuan Khusus
- Mengetahui keadaan sarana kesehatan keluarga berencana
- Mengetahui permasalahan pelayanan keluarga berencana
- Merencanakan tindak lanjut
- Mengevaluasi pelaksanaan rencana tindak lanjut.

36
b) Sasaran
Bidan Praktek Mandiri (BPM), Dokter Praktek Swasta(DPS), Puskesmas
Pembantu, Pos Kesehatan Kelurahan wilayah kerja Puskesmas
c) Pelaksanaan

a. Metode Pelaksanaan
Penyeliaan fasilitatif dilakukan oleh petugas Puskesmas
menggunakan daftar tilik penyeliaan fasilitatif pelayanan keluarga
berencana.

b. Tahapan Pelaksanaan
1) Kajian mandiri oleh Bidan Penanggung jawab di Dokter Praktek
Swasta
2) Kajian mandiri oleh Bidan Penanggung jawab di BPM wilayah
Puskesmas
3) Kajian mandiri oleh Bidan Penanggung jawab di Puskesmas
Pembantu wilayah Puskesmas
4) Kajian mandiri oleh Bidan Penanggung jawab di Pos Kesehatan
kelurahan wilayah Puskesmas
5) Verifikasi hasil kajian mandiri di BPM oleh Bidan Koordinator
Puskesmas
6) Verifikasi hasil kajian mandiri di Dokter Praktek Swasta oleh Bidan
Koordinator Puskesmas
7) Verifikasi hasil kajian mandiri di Puskesmas Pembantu oleh Bidan
Koordinator Puskesmas
8) Verifikasi hasil kajian mandiri di Pos Kesehatan kelurahan oleh
Bidan Koordinator Puskesmas
9) Penyelia membuat rencana perbaikan mandiri sesuai hasil kajian
mandiri dan kesepakatan bersama dengan yang diselia
10) Laporan pelaksanaan kegiatan. Laporan pada SPJ DAK meliputi hasil
perjalanan dinas ( sesuai form BOK ) dilampiri rekapitulasi daftar
tilik penyeliaan, ringkasan laporan hasil penyeliaan dan rencana
perbaikan mandiri.

37
d) Lokasi

1) Penyeliaan Fasilitatif ke BPM


2) Penyeliaan Fasilitatif ke DPS
3) Penyeliaan Fasilitatif ke Puskesmas Pembantu (Pustu)
4) Penyeliaan Fasilitatif ke Pos Kesehatan kelurahan (Poskeskel)
e) Indikator keberhasilan
- Indikator Keluaran
Terlaksananya kegiatan Penyeliaan fasilitatif KB Bidan Praktek Swasta
(BPM)/Dokter Praktek Swasta (DPS), Puskesmas Pembantu, Pos
Kesehatan Kelurahan.
- Keluaran
Tersedianya laporan pelaksanaan kegiatan.

(v) PIN POLIO


a) Tujuan
Tujuan Umum
Untuk tercapainya eradikasi polio di dunia pada akhir tahun 2020.
Tujuan Khusus
a. Untuk memastikan tingkat imunitas terhadap polio di populasi cukup
tinggi dengan cakupan >95%.
b. Untuk memberikan perlindungan secara optimal dan merata pada
kelompok omur 0-59 bulan tehadap kemungkinan munculnya kasus polio
yang disebabkan oleh virus polio sabin.
b) Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
1. Perencanaan logistik
2. Mempersiapkan media KIE
3. Melakukan sosialisasi kepada pihak lintas program dan pihak lintas sektor.
4. Melakukan advokasi, sosialisasi dan koordinasi pra pelaksanaan serta
melaksanakan pelatihan simulasi cara pemberian imunisasi Polio kepada
petugas yang terlibat.
c) Peran Lintas Program dan Lintas Sektor :
j. Pihak Lintas Program

38
- Poli KIA dan KB Program yang terlibat adalah sebagai perencana
program dan sebagai petugas pelaksana kegiatan di Pos PIN Polio.
- Unit Promkes terlibat dalam pemberdayaan masyarakat dan lintas
sektor untuk mendukung kegiatan PIN Polio diantaranya adalah
kegiatan sosialisasi PIN Polio kepada Kader, PKK dan lintas sektor,
selain itu juga sebagai petugas pelaksana kegiatan di Pos PIN Polio.
- Unit Tata Usaha terlibat dalam pemenuhan sarana dan prasarana
kebutuhan selama PIN Polio dan sebagai petugas pelaksana kegiatan
di Pos PIN Polio.
- Unit/Poli yang lain sebagai pelaksana kegiatan di Pos PIN Polio.
k. Pihak Lintas Sektor
 Kecamatan berperan dalam menfasilitasi kegiatan pertemuan lintas
sektor, pertemuan ini merupakan sarana puskesmas dalam
melaksanakan sosialisasi kepada pihak lintas sektor.
 Pihak Kelurahan dan perangkatnya akan berperan dalam kegiatan
sosialisasi PIN Polio ke warganya, selain itu kelurahan juga dilibatkan
dalam penggerakan masyarakat agar target sasaran imunisasi
terpenuhi, selain puskesmas akan meminta bantuan tenaga kelurahan
dan untuk menjadi petugas pelaksana kegiatan di Pos PIN Polio.
 TP PKK dan Kader Kesehatan berperan dalam menfasilitasi sarana
dan prasarana kegiatan PIN Polio, sebagai penggerak masyarakat
untuk mengerahkan sasaran, mengatur alur saat pemberian imunisasi
Polio agar tertib dan teratur, dan sebagai pelaksana kegiatan di Pos
PIN Polio.
 UPTD Pasar Pucang berperan dalam menfasilitasi sarana dan
prasarana kegiatan di Pos PIN Polio.
 UPTD Terminal Bratang berperan dalam menfasilitasi sarana dan
prasarana kegiatan di Pos PIN Polio.
-Melaksanakan PIN Polio

-Melakukan monitoring

-Menyusun RTL

39
-Melaksanakan evaluasi

d) Cara Melaksanakan Kegiatan


Melakukan imunisasi Polio dengan cara meneteskan ke mulut sasaran.
e) Sasaran
 Sasaran Program
PIN Polio akan dilaksanakan pada bulan Maret 2016 dengan sasaran semua
anak usia 0 s/d 59 bulan tanpa memandang status imunisasinya.

 Sasaran Kegiatan
Target PIN Polio adalah >95% dari sasaran yang ada.

f) Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


Kegiatan evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan terhadap jadwal yang
sudah ditentukan, apabila terjadi perubahan jadwal maka akan ditindaklanjuti
dengan pemberian informasi jadwal yang terbaru yang kemudian
disebarluaskan kepada sasaran. Hasil evaluasi akan dibuat laporan dan
disampaikan kepada kepala pukesmas.

g) Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi

No Kegiatan Pencatatan Pelaporan Evaluasi

1. PIN Polio Pencatatan Pelaporan Evaluasi kegiatan


kegiatan PIN dilaksanakan dilaksanakan 1
Polio terpisah berjenjang dari tahun sekali untuk
dengan Pos PIN Polio menjadi acuan
pencatatan kemudian pelaksanaan
imunisasi dikirim ke kegiatan pada
rutin, Puskesmas, dari periode
dilaporkan tiap Puskesmas berikutnya
hari direkap dikirim ke
setelah PIN Dinas
Polio berakhir. Kesehatan Kota
Surabaya

40
(vi) Kunjungan rumah ibu nifas yang ber-KB
a) Tujuan
Tercapainya peningkatan capaian KB Baru Pasca Salin.
b) Sasaran
Ibu nifas (batasan sampai dengan 42 hari Pasca Persalinan) yang belum ber-
KB kemudian menjadi peserta KB pasca salin.
c) Pelaksanaan
- Dilakukan oleh petugas kesehatan dan atau kader yang melakukan
kunjungan rumah Ibu nifas yang belum ber-KB.
- Pengertian Ibu nifas (batasan sampai dengan 42 hari Pasca Persalinan)
yang belum ber-KB
- Data ibu nifas yang belum ber KB didapat dari kohort KB.
Sebelum melakukan kunjungan ke rumah sasaran, petugas menentukan
sasaran dari kohort KB, menyiapkan format kunjungan rumah dalam
bentuk SOAP, Kunjungan rumah Kit/Public Health Nursing (PHN) Kit
(Tensimeter,timbangan,stopwatch/jam tangan,termometer,lembar balik
Alat Bantu Pengambil Keputusan (ABPK),pemeriksa Hb, Lila,sarung
tangan /Handscoon). Saat melakukan kunjungan rumah, petugas
kesehatan melakukan anamnesa, pemeriksaan fisik, assesmen(diagnosis),
dan melakukan penatalaksanaan serta evaluasi.
- Konseling sesuai dengan alat bantu pengambil keputusan (ABPK).
- Dalam kegiatan evaluasi ada kesepakatan/komitmen sasaran untuk berKB
dan jenis alat kontrasepsi yang dipilih serta kapan dilakukan pelayanan
KB.
- Setelah melakukan kunjungan rumah petugas membuat laporan hasil
kunjungan rumah ibu nifas yang tidak berKB sesuai dengan tanggal
pelaksanaan kunjungan.
- Adanya pemantauan sasaran telah menjadi peserta KB aktif
d) Lokasi
Rumah Ibu nifas yang belum ber-KB.
e) Indikator keberhasilan
- Indikator Keluaran

41
Terlaksananya kunjungan rumah Ibu nifas yang belum ber-KB.
- Keluaran
Termotivasinya Ibu nifas yang belum ber-KB untuk menjadi peserta KB
pasca salin

(vii) PPIA
a) Tujuan
Terlaksananya pembinaan pelayanan kesehatan reproduksi
b) Sasaran
Bidan Praktek Mandiri (BPM), Dokter Praktek Swasta(DPS), Klinik
wilayah kerja Puskesmas
c) Pelaksanaan
- Dilakukan oleh Tim Puskesmas dengan melakukan kunjungan ke tempat
pelayanan kesehatan reproduksi di wilayah kerja puskesmas(BPM,
DPS,Klinik).
- Di tempat layanan kesehatan reproduksi dapat dilihat pencatatan dan
pelaporan kunjungan ibu hamil pertama kali(K1), ibu hamil yang
ditawarkan tes HIV, dan ibu hamil yang di tes HIV, cara penulisan
dikohort atau buku rekam medis dan buku KIA.
- Adanya komitmen /kesepakatan tempat pelaksanaan antara puskesmas dan
BPM/DPS/Klinik dalam melakukan tes HIV pada ibu hamil. Format
pelaporan kegiatan pembinaan pelayanan kesehatan reproduksi terlampir.
d) Lokasi
Bidan Praktek Mandiri (BPM), Dokter Praktek Swasta(DPS), Klinik
wilayah kerja Puskesmas.
e) Indikator keberhasilan
- Indikator Keluaran
Terlaksananya kegiatan hasil pembinaan pelayanan kesehatan reproduksi
- Keluaran
Terkumpulnya permasalahan dari hasil pembinaan pelayanan kesehatan
reproduksi Bidan Praktek Swasta (BPM)/Dokter Praktek Swasta
(DPS)/Klinik.

42
(viii) Pelacakan kematian AKI AKB
a) Tujuan
Tujuan Umum
Meningkatkan mutu pelayanan KIA di seluruh wilayah suatu
kabupaten/kota dalam rangka mempercepat penurunan angka kematian
ibu dan perinatal

Tujuan Khusus

1. Menerapkan pembahasan analitik mengenai kasus kebidanan dan


perinatal secara teratur dan berkesinambungan, yang dilakukan oleh
dinas kesehatan kabupaten/kota, RS pemerintah/swasta dan
puskesmas, rumah bersalin, bidan praktek swasta (BPS) di wilayah
kabupaten/kota dan lintas batas kabupaten/kota/provinsi
2. Menentukan intervensi dan pembinaan untuk masing-masing pihak
yang diperlukan untuk mengatasi masalah-masalah yang ditemukan
dalam pembahasan kasus
3. Mengembangkan mekanisme koordinasi antara dinas kesehatan
kabupaten/kota, RS pemerintah dan swasta, puskesmas, rumah
bersalin dan BPS dalam perencanaan, pelaksaan, pemantauan dan
evaluasi terhadap intervensi yang disepakati
b) Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
1) Menerima informasi/ laporan kasus kematian AKI/ AKB
2) Menyiapkan alat tulis dan membawa form pelacakan
kematian
3) Datang ke lokasi
4) Melakukan pendokumentasian hasil pelacakan
5) Membuat laporan kasus
6) Melaporkan hasilnya kepada koordinator KIA/ KB, Kepala
Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kota Surabaya.
7) Melakukan monitoring
8) Menyusun RTL
9) Melaksanakan evaluasi

43
c) Peran Lintas Program dan Lintas Sektor
- Pihak Lintas Program :
 Poli KIA dan KB adalah sebagai penanggumg jawab dan pelaksana
kegiatan pelacakan AKI/ AKB.
 Semua petugas di UKM berkewajiban untuk memberi informasi
kepada koordinator KIA dan KB apabila terjadi AKI/ AKB.
- Pihak Lintas Sektor :
 Kader kesehatan, Kelurahan, Kecamatan berperan dalam kegiatan
sosialisasi ke warganya apabila ada ibu, bayi atau balita meninggal di
wilayahnya segera melaoprak untuk ditindak lanjuti segera dilakukan
pelacakan kematian oleh petugas puskesmas.
d) Cara Melaksanakan Kegiatan
Petugas melakukan pelacakan kasus melalui kunjungan rumah, tempat
yang terkait( Rumah sakit, Bidan praktek swasta, dan puskesmas ).
e) Sasaran
Sasaran Program
Kegiatan pelacakan AKI/ AKB dilakukan apabila terdapat kasus dengan
sasaran 100% laporan AKI/ AKB dapat terdata oleh petugas kesehatan.

Sasaran Kegiatan

Kematian Ibu, Bayi dan Balita

f) Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi

No Kegiatan Pencatatan Pelaporan Evaluasi

1. Pelacakan Pencatatan Pelaporan ada di dalam Evaluasi


Kematian pelacakan di form laporan Pelacakan kegiatan
AKI/ AKB pelacakan kematian Kematian dilaporkan dilaksanakan 1
ke Koordinator KIA tahun sekali
kemudian dilaporkan untuk menjadi
ke Kepala Puskesmas acuan
selanjutnya ke Dinas pelaksanaan

44
No Kegiatan Pencatatan Pelaporan Evaluasi

Kesehatan kegiatan pada


periode
berikutnya

3.1 Program Inovasi KesTrad


Program inovasi KesTrad (Kesehatan Tradisional) yang ada dalam
Puskesmas Pucang Sewu merupakan program pengembangan yang dimulai
sejak tahun 2014. Program KesTrad ini berada pada Poli Pengobatan Tradisional
(Battra). program pengembangan ini merupakan program dari pemerintahan
Kota Surabaya untuk menjunjung pengobatan dibidang tradisional yang
bertanggung jawab.
KesTrad terdiri dari pijat bayi, akupuntur dan totok wajah . Masyarakat
atau pasien yang datang ke Puskesmas Pucang bisa langsung datang ketika ingin
mendapatkan pelayanan kestrad ini.
Awal dibentuknya pelayanan kesehatan tradisional hanya sekitar 30
orang, tetapi setelah berlangsung secara teratur tiap jumat pagi, pasien yang ikut
bertambah banyak hingga 73 orang lebih. Karena program ini dibiayai oleh
BPJS maka tidak ada iuran, dan instruktur senam diberi sukarela dari Posyandu
Kawasan Puskesmas Pucang Sewu. Setelah berjalannya waktu dan dengan
meningkatnya antusias masyarakat datang untuk mengikuti Klub Segar maka
diadakanlah iuran. Iuran ini nantinya digunakan untuk biaya instruktur, serta
kegiatan Klub Segar.
Tujuan dibentuknya Klub Segar di Puskesmas Pucang Sewu berpacu
pada program wajib Puskesmas yaitu pelayanan pencegahan dan pengendalian
penyakit serta fasilitas yang diberikan oleh BPJS yaitu PROLANIS. Dengan
dibentuknya Klub Segar diharapkan dapat mencegah serta tetap menstabilkan
penyakit terutama diabetes melitus dan hipertensi. Program ini jika pelayanan
dalam gedung adalah terapi penunjang dan jika diluar gedung untuk
pemberdayaan masyarakat dalam pemanfaatan TOGA dan acupressure.

45
Ada tiga pelayanan dan semua pelayanan tersebut harus melewati
pendaftran online dulu. Untuk akupuntur tahap selanjutnya setelah daftar online
harus melewati dokter umum lalu masuk ke pelayanan kestard.Jika pijat bayi
melalui poli Kia dulu lalu ke pelayanan kestard dan yang terakhir adalah totok
wajah, pelayanan ini langsung ke pelayanan kestard.

46
Bab IV
PEMBAHASAN

Analisis SWOT di Poli KIA-KB Puskesmas Pucang Sewu

E. Definisi SWOT
Identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan
strategi, berdasarkan logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan
peluang dan secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman.
Jadi analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal (peluang dan
ancaman) dengan faktor internal (kekuatan dan kelemahan).

F. Kriteria Bobot
Pemberian bobot masing-masing faktor dimulai dari 1,0 (paling
penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh faktor
tersebut terhadap strategi perusahaan.

G. Peringkat (Rating)
Hitung peringkat masing-masing faktor dengan memberikan skala
mulai 4 (sangat baik) sampai dengan 1 (kurang) berdasarkan pengaruh faktor
tersebut. Data peringkat didapatkan berdasarkan hasil pengukuran baik secara
observasi, wawancara, pengukuran langsung. Faktor kekuatan dan peluang
menggambarkan nilai kinerja positif, sebaliknya faktor kelemahan dan
ancaman menggambarkan nilai kinerja yang negatif. Kemudian, bobot dikali
dengan peringkat untuk mendapatkan nilai masing-masing faktor.

Setelah didapatkan masing-masing faktor, maka untuk mendapatkan


nilai IFAS adalah : kekuatan dikurangi kelemahan (S-W) dan EFAS adalah
peluang dikurangi ancaman (O-T). Hasil dari IFAS dan EFAS kemudian
dimasukkan di dalam diagram layang untuk mengetahui masalah dan strategi
perencanaan berdasarkan letak kuadran.

47
Tabel 2.25 Analisis SWOT Awal di Poli KIA-KB Puskesmas Pucang Sewu

Bobot x
Analisis SWOT Bobot Rating Nilai
Rating

Internal Factor Analysis System (IFAS)

STRENGTH

4. Puskesmas memiliki visi, misi, tujuan 0,07 4 0,28


dan struktur organiasi yang jelas
sebagai acuan dalam melaksanakan
kegiatan pelayanan.
5. Puskesmas Pucang Sewu sudah 0,06 4 0,24 S - W =
terstandarisasi ISO 3,48 –
6. Adanya system finger print untuk 2,45
memantau kedisiplinan pegawai 0,05 4 0,2
= 1,25
(datang dan pulang tepat waktu).
7. Sudah ada tim audit internal untuk
memantau mutu Puskesmas.
8. SDM di ruang KIA-KB sudah 0,06 4 0,24
tersertifikasi sesuai kompetensi
9. Sudah terdapatnya SPO di ruang KIA-
KB 0,09 4 0,36
10. Terdapat bidan yang bertanggung
jawab untuk masing-masing kelurahan
0,08 4 0,32
11. Hampir seluruh petugas merasa puas
dengan kinerja puskesmas (75%). 0,09 3 0,27
12. Adanya program unggulan (pijat bayi di
poli batra).
13. Adanya komunikasi dan kerjasama 0,07 4 0,28

yang baik antar bidan.


14. Cakupan pelayanan kesehatan ibu
0,05 3 0,15
hamil (K1) pada tahun 2016 sebesar

48
24,11 %
15. Cakupan pelayanan kesehatan ibu
0,08 3 0,24
hamil (K4) pada tahun 2016 sebesar
20,69 %
16. Cakupan bayi paripurna pada tahun 0,05 3 0,15
2016 sebesar 14,3 %
17. Cakupan KB aktif (Contraceptive
Prevalence Rate/CPR) pada tahun 2016 0,09 3 0,27
sebesar 61,16 %

0,08 3 0,24
Total

0,08 3 0,24

1 3,48

WEAKNES

1. Cakupan pelayanan balita pada tahun 0,15 3 0,45


2016 sebesar 13,59 %
2. Cakupan pertolongan persalinan oleh
tenaga kesehatan tahun 2016 sebesar 0,3 3 0,9

16,28%
3. Cakupan kunjungan nifas tahun 2016
0,15 3 0,45
sebesar 16,28%
4. Cakupan komplikasi kebidanan yang
ditangani tahun 2016 sebesar 14,07%
0,25 2 0,5
5. Cakupan neonatus komplikasi
ditangani tahun 2016 sebesar 17,03%

49
0,15 1 0,15

Total

1 2,45

External Factor Analysis System (EFAS)

OPPORTUNITY

1. Puskesmas Pucang Sewu memiliki. 0,4 3 1,2 O-T=


anggaran dana APBD yang jelas. 3,1 –
2. Adanya kader kesehatan yang aktif 2,67
mendukung program Puskesmas. 0,2 3 0,6
= 0,43
3. Adanya kerjasama dengan RS
pemerintah dalam pelayanan rujukan
0,1 4 0,4
4. Adanya dukungan dari Dinas Kesehatan
untuk pengembangan program promosi
kesehatan di Puskesmas Pucang Sewu.
0,1 3 0,3
5. Adanya kerjasama dengan pihak lain
(LSM,UKS sekolah, UKBM, BPJS dll)
untuk pelaksanaan program kegiatan
Puskesmas.
0,1 3 0,3
6. Puskesmas Pucang Sewu terletak
dipusat kota dan mudah dijangkau oleh
alat transportasi umum.

0,1 3 0,3

Total

1 3,1

50
THREAT

1. Ada tuntutan dari masyarakat untuk 0,25 4 1


pelayanan yang lebih professional dan
sarana prasarana yang memadai dari
Puskesmas.
2. Makin tingginya kesadaran masyarakat 0,3 4 0,12
akan hukum dan kesehatan.
3. Bebasnya pers yang dapat langsung
menyebarkan informasi dengan cepat 0,25 3 0,75
4. Persaingan antar Puskesmas dan Klinik
Swasta yang semakin ketat dalam
0,2 4 0,8
memberikan pelayanan yang
berkualitas

Total

1 2,67

51
O
2.1.1 Diagram Layang Poli KIA-KB
Puskesmas Pucang Sewu

Keterangan:

= Analisis Puskesmas Pucang Sewu


Aggressive Strategy

III I
1,25;0,43

W S
II
IV
Gambar 2.11 Diagram layang Poli KIA-KB Puskesmas Pucang
Sewu 52

T
Keterangan:

Dari hasil diagram layang analisis SWOT Puskesmas Pucang Sewu Surabaya
didapatkan bahwa seluruh komponen pengkajian sudah berada pada kuadran I (S-O). Dalam
kuadran ini kekuatan yang dimiliki puskesmas lebih dominan daripada kelemahannya,
disamping itu peluang lebih besar daripada hambatan sehingga dapat memanfaatkan kekuatan
dan peluang yang ada. Di poli KIA-KB sudah mempunyai kekuatan maksimal untuk
menjalankan program dan menangani masalah yang muncul baik di dalam Puskesmas
maupun wilayah binaan. Hal tersebut akan menjadi lebih baik, apabila Puskesmas dapat
meningkatkan kemampuan SDM dengan mengikutsertakan karyawannya untuk mengikuti
pelatihan-pelatihan berkala sesuai dengan bidangnya. Dengan meningkatnya SDM, akan
meningkatkan mutu pelayanan dan kinerja Puskesmas.

Puskesmas diharapkan dapat menjaga mutu pelayanan sehingga dapat


mempertahankan prestasi-prestasi yang telah dimiliki, dengan prestasi yang baik peluang
untuk mendapatkan dukungan baik dari eksternal (masyarakat dan stake holder) akan lebih
banyak.

2.1.20 Prioritas masalah


Penentuan prioritas masalah menggunakan metode scoring dengan kriteria USG
(Urgent, Seriousness, Growth)

Defenisi USG :

1. Urgent adalah tingkat kegawatan masalah, artinya apabila masalah tidak segera
ditanggulangi akan semakin gawat :
Dengan bobot skor :

a. 5 = sangat gawat
b. 4 = gawat
c.3 = cukup gawat
d. 2 = kurang gawat
e.1 = tidak gawat
2. Seriousness adalah tingkat keseriusan sebuah masalah, apabila masalah tidak
diselesaikan akan berakibat serius pada masalah lain. Dengan bobot skor :
a. 5 = sangat serius
b. 4 = serius
c. 3 = cukup serius
d. 2 = kurang serius
e. 1 = tidak serius
3. Growth adalah besar atau luasnya masalah berdasarkan pertumbuhan atau
perkembangan, artinya apabila masalah tersebut bila tidak segera ditangani
pertumbuhannya akan berjalan terus.
Dengan bobot skor :

a. 5 = sangat besar
b. 4 = besar
c. 3 = cukup besar
d. 2 = kurang besar
e. 1 = tidak besar
Berikut adalah matriks penentuan prioritas masalah yang akan diselesaikan

Masalah U S G Total Prioritas

1. Komplikasi kebidanan yang 2 2 2 6 IV


ditangani
2. Cakupan pelayanan nifas 2 3 2 7 III

3. Cakupan pertolongan persalinan 2 3 3 8 II


oleh tenaga kesehatan yang
memiliki kompetensi kebidanan
4. Cakupan kunjungan balita 2 4 3 9 I

Hasil urutan prioritas masalah yang akan diselesaikan berdasarkan matriks di atas, adalah
sebagai berikut :

1. Cakupan kunjungan balita


2. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi
kebidanan
3. Cakupan pelayanan nifas
4. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani

3.1.23 Rencana Strategi Poli KIA-KB


A. Prioritas Masalah Poli KIA-KB Puskesmas Pucang Sewu 2016
Berdasarkan penghitungan prioritas masalah menggunakan matriks USG, prioritas
masalah di Poli KIA-KB adalah :

1. Cakupan kunjungan balita masih jauh dari target


2. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi
kebidanan
3. Cakupan pelayanan nifas
2
4. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani

B. Rencana Strategis Berdasarkan Prioritas Masalah di Poli KIA-KB Puskesmas


Pucang Sewu 2016
I. Cakupan kunjungan balita masih jauh dari target
II. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi
kebidanan
III. Cakupan pelayanan nifas
IV. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani

3
Bab V
PENUTUP

1.1 Kesimpulan
1. Pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat selalu diprioritaskan agar
tingkat kepuasan masyarakat dalam menerima pelayanan kesehatan semakin
tinggi, walaupun masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki dan
ditingkatkan.
2. Puskesmas Pucang Sewu Kota Surabaya terus berusaha meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat melalui pelaksanaan program dan kegiatan
pembangunan kesehatan masyarakat dalam rangka mencapai Visinya “Dinas
Kesehatan yang Profesional untuk mewujudkan masyarakat Surabaya sehat,
mandiri dan berdaya saing global”
3. Secara pencapaian program dan kegiatan di Puskesmas Pucang Sewu Kota
Surabaya terjadi peningkatansanitasi dan lingkungan masyarakat, program gizi,
program KIA, P2P program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
serta imunisasi mengalami peningkatan.
4. Salah satu perlaksanaan dari program wajib KIA dan KB yaitu Puskesmas
Pucang Sewu membuat program inovasi KesTrad yang juga merupakan
program perkembangan dibidang tradisional secara bertanggung jawab.

1.2 Saran
Demikianlah hasil Laporan Program Wajib dan Program Inovasi di Puskesmas
Pucang Sewu Kota Surabaya mulai tanggal 23 Maret – 5 April 2019 oleh
mahasiswa/i politeknik kesehatan kemenkes surabaya program studi D-IV
keperawatan gawat darurat ini disusun dan dibukukan denganharapan menambah
ilmu pengetahuan, sikap dantindakan dari mahasiswa/i yang melaksanakan praktik
kerja lapangan ini.

4
DAFTAR PUSTAKA

http://dinkes.brebeskab.go.id/berita-terbaru/yankes/185-pelayanan-kesehatan-
tradisional.html

http://manajemen-pelayanankesehatan.net/naskah-akademis-sistem-kesehatan-provinsi-
riau/bab-v-pelayanan-kesehatan-tradisional-alternatif-dan-komplementer/

http://dinkes.surabaya.go.id/portal/berita/penambahan-pelayanan-batra-di-lima-
puskesmas/

5
Lampiran

Refreshing kader balita

Posyandu balita

6
Senam Ibu Hamil

7
Kelas ibu balita

Deteksi Tumbuh Kembang

Anda mungkin juga menyukai