KELAS B3 (PAMEKASAN)
PENYUSUN KELOMPOK 2:
1. ENNI SRI ASTUTIK (720640080)
2. HARIROTUR RISQIYAH (720640081)
3. HENNI ANDANURULITA (720640082)
4. INDRA WAHYUNI (720640083)
5. MASRIFAH EVALIYANA (720640084)
6. NORLAILIYA (720640085)
7. NUR DIANA PERMATA SARI (720640086)
8. UMMI FARIHAH (720640087)
9. MAMIK ERNI JOHAN (720640088)
10. SITI ROMLAH (720640101)
11. GITA DEWI MASYITHA (720640102)
12. UMROTUL AMANAH (720640105)
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini tentang “PERAN PEREMPUAN PESISIR
TERHADAP PERILAKU KESEHATAN DITINJAU DARI POLITIK DAN
GENDER”
Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat meperbaiki
makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi terhadap pembaca.
JUDUL .................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
A. Latar Belakang.......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah..................................................................................... 1
C. Tujuan........................................................................................................2
A. Kebijakan Global.......................................................................................3
A. Kesimpulan................................................................................................8
B. Saran..........................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan program yang kegiatannya
meneruskan agenda-agenda Milenium Development Goals (MDGs) yang dimulai pada tahun 2016-
2030 sekaligus menindaklanjuti program yang belum selesai. MDGs dalam bidang kesehatan yang
menjadi sorotan adalah sebaran balita kurang gizi di Indonesia, proporsi balita pendek, status gizi
anak, tingkat kematian ibu, pola konsumsi pangan pokok, dan sebagainya. MDGs berakhir pada
tahun 2015 dan digantikan oleh SDGs. Dalam agenda SDGs yang telah disepakati adanya 17 tujuan
dan 169 target yang harus tercapai pada tahun 2030. Diantara tujuan tersebut, target penurunan AKI
masuk dalam tujuan ke tiga, yakni pada tahun 2030 target penurunan AKI secara global adalah 70
kematian per 100.000 kelahiran hidup. Saat ini, pemerintah Indonesia menargetkan Angka
Kematian Ibu (AKI) melahirkan 306 per 100.000 kelahiran pada tahun 2019. AKI merupakan salah
satu indikator dalam menentukan derajat kesehatan masyarakat. Kematian ibu adalah kematian
seseorang wanita terjadi saat hamil, bersalin, atau 42 hari setelah persalinan dengan penyebab yang
berhubungan langsung atau tidak langsung terhadap persalinan. WHO memperkirakan 800 orang
perempuan meninggal setiap harinya akibat komplikasi kehamilan dan proses kelahiran atau sekitar
99 % dari seluruh kematian ibu terjadi di negara berkembang. Menurut laporan WHO tahun 2014,
AKI di dunia sebanyak 289.000 jiwa. Khusus AKI di Asia Tenggara sebanyak 16.000 jiwa
meliputi Indonesia 214 per 100.000 kelahiran hidup, Filipina 170 per 100.000 kelahiran
hidup, Vietnam 160 per 100.000 kelahiran hidup, Thailand 44 per 100.000 kelahiran hidup,
Brunai 50 per 100.000 kelahiran hidup dan Malaysia 30 per 100.000 kelahiran hidup
Penilaian terhadap kinerja upaya kesehatan ibu penting untuk dilakukan pemantauan. Hal
tersebut dikarenakan (AKI) merupakan salah satu indikator yang peka dalam menggambarkan
kesejahteraan Negara. Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012
angka kematian ibu di Indonesia masih tinggi sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup. Salah satu
faktor tingginya AKI di Indonesia adalah disebabkan karena relatif masih rendahnya cakupan
pertolongan oleh tenaga kesehatan. Departemen Kesehatan menetapkan target 90 persen
persalinan ditolong oleh tenaga medis pada tahun 2010. Perbandingan dengan hasil survei SDKI
bahwa persalinan yang ditolong oleh tenaga medis profesional meningkat dari 66 persen dalam
SDKI 2002-2003 menjadi 73 persen dalam SDKI 2007. Angka ini relatif rendah apabila
dibandingkan dengan negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, Thailand di mana angka
pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan hampir mencapai 90%.
Apabila dilihat dari proyeksi angka pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan nampak
bahwa ada pelencengan dari tahun 2004 dimana angka pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan dibawah dari angka proyeksi, apabila hal ini tidak menjadi perhatian kita semua maka
diperkirakan angka pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan sebesar 90 % pada tahun 2010
tidak akan tercapai, konsekuensi lebih lanjut bias berimbas pada resiko angka kematian ibu
meningkat.
Kondisi geografis, persebaran penduduk dan sosial budaya merupakan beberapa faktor
penyebab rendahnya aksesibilitas terhadap tenaga pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan,
dan tentunya disparitas antar daerah akan berbeda satu sama lain (Kemenkes RI, 2014).
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan peran perempuan pesisir?
2. Apa yang dimaksud dengan perilaku kesehatan?
3. Bagaimana peran perempuan pesisir terhadap perilaku kesehatan ditinjau
dari politik dan gender?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi peran perempuan pesisir
2. Untuk mengetahui definisi perilaku kesehatan.
3. Untuk mengetahui peran perempuan pesisir terhadap perilaku kesehatan
ditinjau dari politik dan gender.
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
B. Perilaku Kesehatan
Perilaku kesehatan merupakan tindakan individu, kelompok dan organisasi
termasuk perubahan sosial, pengembangan, dan implementasi kebijakan,
peningkatan keterampilan koping, dan peningkatan kualitas hidup. Perilaku
kesehatan juga didefinisikan sebagai atribut pribadi seperti keyakinan, harapan,
motif, nilai, persepsi, dan nilai kognitif lainnya, karakteristik kepribadian, termasuk
keadaan dan sifat afektif dan emosional, dan pola perilaku, tindakan dan kebiasaan,
dan kebiasaan terbuka yang terkait dengan pemeliharaan kesehatan, pemulihan
kesehatan, dan peningkatan kesehatan.
Casl dan Cobb mendefinisikan tiga kategori perilaku kesehatan (Glanz, Lewis
and Rimer, 2008):
1. Preventive health behaviour, dimana Setiap aktivitas yang dilakukan oleh
seseorang yang meyakini dirinya sehat dengan tujuan mencegah atau
mendeteksi penyakit dalam keadaan asimtomatik. (Wacker, 1990)
2. Illness behaviour, dimana Setiap aktivitas yang dilakukan seseorang yang
merasa dirinya sakit, untuk menentukan keadaan kesehatan dan
menemukan obat yang sesuai. Illness behaviour umumnya dianggap
sebagai tindakan yang diambil seseorang setelah gejala muncul dan
dirasakan. (Wacker, 1990)
3. Sick role behaviour, dimana Setiap aktivitas yang dilakukan seseorang
yang menganggap dirinya sakit, dengan tujuan untuk sembuh, termasuk
menerima perawatan dari layanan kesehatan. Menurut Parsons ada empat
komponen sick role, yaitu (Wacker, 1990):
a. Seseorang tidak bertanggung jawab atas penyakitnya
b. Penyakit memberi individu alasan yang sah untuk tidak berpartisipasi
dalam tugas dan kewajiban.
c. Seseorang yang sakit diharapkan menyadari bahwa penyakit
merupakan kondisi yang tidak diinginkan dan mereka harus dimotivasi
untuk sembuh.
d. Sembuh diasumsikan terkait dengan mencari bantuan layanan
kesehatan.
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Banyak kekurangan dari isi makalah ini, oleh karena itu penulis berharap
penulis selanjutnya dapat memperbaiki penulisan makalah ini, dan penulis
membutuhkan banyak kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk
peningkatan kualitas makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Ilyas, Y. 2003. Mengenal Asuransi-Review Utilisasi, Manajemen Klaim dan Fraud.
Fakultas Kesehatan Masyarakat. Depok: Universitas Indonesia.
Satria, Arif. 2002. Pengantar Sosiologi Masyarakat Pesisir. Jakarta: PT Pustaka Cidesindo.
Setiadi, Elly M. Dan Usman Kolip. 2013. Pengantar Sosiologi Politik. Jakarta: Kencana
Prenadamedia Group.
Lippa, Richard A. 2005. Gender, Nature, and Nurture. New Jersey [US] : Lawrence Erlbaum
Associates Inc.
Fakih, M. 1996. Analisis Gender dan Transformasi Sosial. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.