Dosen Pembimbing :
Oleh :
Julaeha
NPM : 0405462106013
Dosen Pembimbing :
Oleh :
Julaeha
NPM : 0405462106013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
menyebutkan bahwa kondisi umum dan permasalahan kesehatan ibu dan anak
di Indonesia antara lain: Angka Kematian Ibu (AKI) 305 per 100.000
kelahiran hidup (SUPAS, 2015) dan Angka Kematian Neonatal (AKN) 15 per
1000 kelahiran hidup (SDKI, 2017). Penurunan AKI dan AKN sudah terjadi
Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Target RPJMN pada tahun 2024 yaitu
AKI 183 per 100.000 kelahiran hidup dan AKN 10 per 1000 kelahiran hidup
bayi. Salah satu bentuk komitmen dalam penurunan AKI dan AKB pada
Kegiatan Penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi Tahun
merupakan jumlah kematian ibu akibat dari proses kehamilan, persalinan, dan
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu target global Sustainable
menjadi 70 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2030. Menurut WHO
(2019) Angka Kematian Ibu (AKI) didunia yaitu sebanyak 303.000 jiwa.
Angka Kematian Ibu (AKI) di ASEAN yaitu sebesar 235 per 100.000
meningkat dari 228 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2002-2007
menjadi 359 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007-2012. Menurut
SUPAS Angka Kematian Ibu (AKI) mengalami penurunan pada tahun 2012-
2015 menjadi 305 per 100.000 kelahiran hidup dan Angka kematian Bayi
secara umum terjadi penurunan dari 390 menjadi 305 per 100.000, hingga
tahun 2019 AKI Indonesia masih tetap tinggi, yaitu 305 per 100.000
kelahiran hidup sedangkan jumlah kematian ibu sampai bulan agustus 2020 =
adalah 91,45% per 1000 kelahiran hidup, tahun 2019 Berdasarkan data
2019 lalu adalah 21,12 dan pada tahun 2020 AKB sampai dengan bulan
agustus telah terjadi 116 kasus kematian bayi adalah 9,78 per 1000 kelahiran
hidup.
Jawa Barat Pada tahun 2021 terdapat 1.190 kasus dan tahun 2020 terdapat
kabupaten/kota sebanyak 684 kasus atau 74,19 per 100.000 KH. menurun 16
kasus dibandingkan tahun 2018 yaitu 700 kasus. Penyebab kematian ibu
Barat Pada Tahun 2021 terdapat 2.718 kasus dan pada tahun 2020 terdapat
2.245 kasus pada tahun 2019 adalah Rasio Kematian Bayi pada tahun 2019
sebesar 3,26/1000 kelahiran hidup atau 2.851 kasus, menurun 0,14 poin
dibanding tahun 2018 sebesar 3,4/1000 kelahiran hidup atau 3.083 kasus.
Dari kematian bayi sebesar 3,26/1.000 kelahiran hidup, 82 % terjadi pada saat
neonatal (0-28 hari), 17,39 % post neonatal (29 hari -11 bulan
kematian ibu pada tahun 2021 sebanyak 117 kasus dari 39.679 persalinan ,
pada tahun 2020 terdapat 60 kasus dari 42.965 persalinan, pada tahun2019
sebanyak 45 dari 44.850 persalinan, pada tahun 2018 terdapat 43 kasus dari
43.964 persalinan dan pada tahun 2017 terdapat 59 kasus dari 44.903
4
berat, komplikasi lain dan Covid-19. Sedangkan kematian bayi pada tahun
2021 sebanyak 160 kasus dari 294,86 KH, pada tahun 2020 terdapat 136
kasus dari 139,65 KH, pada tahun 2019 terdapat 157 kasus dari 100,33 KH,
pada tahun 2018 terdapat 162 kasus dari 97,81 KH, dan pada tahun 2017
terdapat 173 kasus dari 131,29 KH. penyebabnya adalah asfiksia 29%, kel
kongenital 19%, sepsis 3%, BBLR 69%, lain-lain 20% (neonatal usia 0-18
hari), sedangkan pada bayi usia 29 hari- 12 bulan diantaranya pneumonia 2%,
diare 4%, kel kongenital 5% lain-lain 9%. Pada balita 1-5 tahun diantaranya
2021). Tidak ada angkat kematian ibu dan angka kematian bayi di PMB S
kecamatan telukjambe timur karawang periode tahun 2021 sampai maret 2022.
Bidan sebagai salah satu profesi tertua di dunia memiliki peran sangat
penting dan strategis dalam penurunan AKI dan AKB serta penyiapan
sebagian besar komplikasi dapat dicegah dan ditangani bila ibu segera
dan kesakitan ibu dan neonatal yaitu melalui peningkatan pelayanan antenatal
yang mampu mendeteksi dan menangani kasus risiko tinggi secara memadai,
pertolongan persalinan yang bersih dan aman oleh tenaga kesehatan terampil,
2015).
asuhan yang komprehensif pada ibu hamil, bersalin, nifas, neonatus, dan
penyulit apapun.
6
bidan dan klien, hal ini merupakan salah satu upaya pemerintah Indonesia
usia subur dan wanita usia subur yang merupakan prakonsepsi: setelah
dan bayi baru lahir: pemberian pelayanan bagi bayi dan balita disebut
dan bayi mendapatkan asuhan yang terbaik dari bidan pada seluruh periode
dan kesakitan ibu dan neonatal yaitu melalui peningkatan pelayanan antenatal
yang mampu mendeteksi dan menangani kasus risiko tinggi secara memadai,
pertolongan persalinan yang bersih dan aman oleh tenaga kesehatan terampil,
2015).
7
(IMD) pada setiap persalinan normal dengan kondisi bayi yang baik,
imunisasi bayi dan, dan pelayanan keluarga berencana (KB). Dari pelayanan
berdasarkan dari data tersebut diatas maka, penulis tertarik melakukan asuhan
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
kehamilan.
persalinan.
nifas.
neonatus.
C. Ruang Lingkup
1. Sasaran
disertai komplementer ini ditujukan kepada ibu hamil pada trimester III
2. Tempat
9
timur karawang.
3. Waktu
D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
(Saifudin, 2014).
(Prawirohardjo, 2014).
a. Ovulasi
b. Spermatozoa
berada di alat reproduksi wanita akan dapat bertahan hidup dan dapat
c. Ovum
terlama di ampula tuba dan ovum siap dibuahi setelah 12 jam dan
d. Konsepsi
proses konsepsi ini akan terjadi pada pars ampularis tuba, tempat
yang paling luas disepanjang tuba, dinding penuh jonjot sel yang
mempunyai silia.
maka zigot akan mudah keluar dari uterus bersamaan dengan darah
tahap morula yang padat menjadi tahap blastokista dengan 32-64 sel.
trofektoderm di bagian luar dan inner cell mass di bagian dalam. Sel
Gambar 2. 1
f. Pembentukan plasenta
terbentuk diantara dua ruang yaitu ruang amnion dan kantong yolk
tetapi embrio belum tampak. Pada minggu ke-6 dari hari terakhir,
gestasi berukuran 2-3 cm. Pada saat itu akan tampak denyut jantung
dengan USG. Pada akhir minggu ke-8 usia gestasi (6 minggu usia
15
yang relatif besar dan tonjolan jari, kurang dari 12 minggu, terlebih
a. Perubahan fisiologis
1) Uterus
2) Serviks
kelenjar-kelenjar serviks.
3) Ovarium
5) Payudara
6) Sirkulasi darah
17
7) Sistem Kardiovaskuler
8) Sistem Muskuloskletal
9) Sistem respirasi
12) Kulit
puting susu dan areola mamae bertambah hitam dan pada lipatan
a) Usia
b) Pola makan
c) Aktifitas fisik
d) Jenis Kelamin
21
Tabel 2.1
Klasifikasi IMT
gizi orang dewasa dengan usia lebih dari 18 tahun, tidak dapat
22
(Irianto, 2017)
1) Trimester Pertama
b) Trimester Kedua
Pada timester kedua ini ibu akan merasa lebih baik dan
kedua ini dapat di bagi menjadi dua tahap, yaitu sebelum adanya
c) Trimester Ketiga
a. Oksigen
b. Nutrisi
ibu hamil antara lain: Sumber kebutuhan zat gizi untuk ibu hamil
yaitu:
kilo kalori (kkal), dengan penambahan berat badan sekitar 12,5 kg.
2) Protein: Jenis protein dengan nilai biologi tinggi: daging, ikan, telur,
kacangan.
8) Vitamin:
hati, lemak hewan, susu, mentega, dan kuning telur, serta dalam
9) Air: Sebaiknya minum 8 gelas air putih sehari, jus buah, makanan
c. Personal hygiene
hamil. Mandi dianjurkan sedikitnya dua kali sehari karena ibu hamil
d. Pakaian
e. Eliminasi
satunya otot usus. Selain itu desakan usus oleh pembesaran janin
f. Seksual
2) Perdarahan pervaginam
26
h. Senam hamil
i. Perawatan Payudara
sebagai berikut :
keringat payudara.
menjadi lebih sensitif, hal ini memicu rasa mual dan munth ketika
b. Mengidam
d. Keletihan / Kelelahan
kehamilan, tetapi alasan hal ini terjadi masih belum jelas. Dugaan
e. Nyeri Punggung
kehamilan.
f. Leoukorea
glikogen pada sel epitel vagina menjadi asam laktat oleh basil
doderlin.
i. Flatulen
j. Konstipasi
satu efek samping yang umum muncul pada penggunaan zat besi
adalah konstipasi.
k. Hemoroid
l. Kram Tungkai
m. Insomnia
kaki, wajah dan tangan, sakit kepala merupakan tanda dan gejala
dan biasanya ibu mulai merasakan gerakan bayi pada bulan ke-5
atau ke-6, apabila ibu tidak dapat merasakan gerakan janinnya atau
e. Demam Tinggi
(Kemenkes, 2020)
33
a. Pengertian ANC
pemberi asuhannya.
(Saifuddin, 2013).
setiap bulannya
Imunisasi TT.
9. Kunjungan ANC
2014).
kesehatan untuk ibu hamil. Resiko penularan Covid yang tinggi membuat
membuat layanan ibu dan bayi baru lahir terkena dampak baik secara
kesehatan.
periode ini sebagian besar wanita hamil dalam keadaan cemas yang
a. Sering berkemih:
bagian kaki, namun sering juga muncul pada vulva dan anus.
c. Sesak nafas:
sering dialami oleh ibu pada kehamilan trimester III. Hal ini
f. Heartburn:
keluhan heartburn.
dari kondisi ibu hamil / faktor risiko dengan system skor. Kartu skor ini
a. Fungsi KSPR
berencana
b. Sistem Skor
Skor dengan nilai 2, 4, dan 8 merupakan bobot risiko dari tiap faktor
c. Faktor Risiko
b) Preeklampsia ringan
c) Hamil kembar
g) Letak Sungsang
h) Letak Lintang
b) Preeklampsia berat/eklampsia.
Keterangan:
Gambar 2. 2
d. Program P4K
1) Pengertian
Peran bidan dalam P4K terdiri dari 3 bagian yaitu pada masa
a) Masa kehamilan
b) Masa persalinan
c) Masa nifas
Gambar 2. 3
Stiker P4K
1. Pengertian Persalinan
plasenta yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan
melalui jalanlahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa
pengeluaran hasil konsepsi oleh ibu. Proses ini dimulai dari kontraksi
2008).
jalan lahir. Kelahiran adalah proses di mana janin dan ketuban didorong
keluar melalui jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses
berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada
minggu atau lebih dengan berat lahir 2500 gram atau lebih dengan lama
atau dihadapi
martabatnya
48
anggota-anggota keluarganya
konsisten
(rawat gabung)
setiap aspek asuhan untuk melindungi ibu, bayi baru lahir, penolong
HIV/AIDS.
2) Tranfusi darah
4. Fisiologi Persalinan
ketika dilatasi serviks sudah lengkap dan berakhir ketika janin sudah
lahir. Kala III persalinan dimulai segera setelah janin lahir dan berakhir
setelah plasenta lahir sampai 2 jam post partum dimana pada kala IV
5. Tanda-Tanda Persalinan
b. Pengeluaran cairan.
dari berat janin. Menurut Phelan ukuran normal dari cairan amnion
bertambah.
kontraksi rahim
53
6. Tahap Persalinan
a. Kala I:
1) Fase laten
2) Fase aktif
menjadi 3-4 cm
54
(2017) adalah:
refleks mengejan.
b. Kala II
dan lebih lama. Kira-kira 2 sampai 3 menit sekali. Kepala janin telah
seperti mau buang air besar, dengan tanda anus terbuka. Pada waktu
dimulai.
panggul/dasar panggul.
gambar berikut:
Gambar 2. 4
Penurunan Kepala Janin Melewati Gelang Pelvik
(Manuaba, 2017).
d. Kala IV
a. Tenaga (power)
saja hal ini terjadi pada otot polos uterus yaitu miometrium. Tenaga
palsu, jika his palsu ini semakin kuat dan menyebabkan terjadinya
dari janin, sehingga posisi kepala dan besarnya ukuran kepala janin
badan janin normal apabila kepala janin sudah lahir, maka bagian-
struktur yang amat lentur berupa sutura dan fontanela yang belum
tersebut boleh bersalin di PMB atau dirujuk. Apabila didapati salah satu
penyuit seperti dibawah ini maka ibu harus dirujuk ke rumah sakit
Tabel 2.2
Penapisan Ibu Bersalin
NO PENYULIT YA TIDAK
1 Riwayat bedah sesar
2 Perdarahan Per vaginam
3 Persalinan kurang bulan usia kehamilan kurang
4 Ketuban pecah disertai dengan Riwayat yang
5 dari 37 minggu
Ketuban pecah lama
kental pecah pada persalinan kurang bulan (usia
6 Ketuban
7 Ikterus
kehamilan
8 Anemia kurang dari 37 minggu)
berat
9 Tanda/gejala infeksi
10 Pre-eklampsi/Hipertensi dalam kehamilan
11 Tinggi fundus 40 cm/lebih
12 Gawat janin
13 Primipara dalam fase aktif kala satu persalinan dan
14 Presentase bukan belakang kepala
15 Presentase
kepala janinganda
masih(majemuk)
5/5
16 Kehamilan ganda atau gemelli
17 Tali pusat menumbung
18 Syok
63
19 Suami TKI
20 Suami pelayaran
21 Suami/Bumil bertato
22 HIV/AIDS
23 PMS
24 Anak mahal
Sumber : Depkes (2017)
9. Penyulit Persalinan
a. Perdarahan
tanda perdarahan yaitu mengeluarkan darah dari jalan lahir >500 cc,
berkeringat dingin, sesak napas, serta tensi <90 mmHg dan nadi
1) Gangguan miometrium:
c) Kehamilan grande-multipara.
3) Retensio plasenta
banyak.
65
plasenta).
ekstrim, yaitu pada remaja belasan tahun atau pada wanita yang
(kehamilan air)
2) Penyakit ginjal.
66
pusing juga makin nyata, khususnya rasa nyeri pada pinggir dahi
akan kekurangan zat asam. Pada keadaan yang lebih parah, bisa
67
kehamilan berikutnya.
cucu ibu hamil dengan riwayat PE-E dan bukan pada ipar
mereka.
diperbanyak.
diukur melalui oral kapan saja cairan vagina yang abnormal, berbau
berulang-ulang
d. Partus Lama
lama, yaitu:
1) Disproporsi fetopelvik
4) Primigraviditas.
belum mendatar.
memeberikan bantuan.
d. Istirahat
f. Kontak Fisik
dengan spons atau mungkin hanya mendekapnya. Hal ini juga akan
71
analgesia alamiah.
nyeri akibat rasa takut akan berkurang karena pasien dan keluarga
siap dengan tahap demi tahap yang harus dijalani dan dirasakan.
b. Perdarahan pervagina
g. Ikterus
l. Gawat janin (DJJ < 120 atau > 160 x/menit), gerakan melemah (-)
o. Kehamilan gemeli
q. Syok
pada kala II, III, dan IV tergabung dalam 60 lagkah APN yaitu :
bayi),
Untuk ibu :
3) Pakai celemek plastik atau dari bahan yang tidak tembus cairan
tangan dengan tissue atau handuk pribadi yang bersih dan kering
yang memakai sarung tangan DTT atau Steril dan pastikan tidak
langkah selanjutnya.
120-160x/ menit.
75
dalam partograf
Bimbingan Meneran
rasa ingin meneran atau kontraksi yang kuat. Pada kondisi itu,
Gambar: 2.5
Posisi Duduk Atau Setengah Duduk Dalam Persalinan
h) Segera rujuk jika bayi belum atau tidak akan segera lahir
dalam 60 menit
diameter 5-6cm.
16) Letakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian sebagai alas
bokong ibu.
17) Buka tutup partus set dan perhatkan kembali kelengkapan alat
dan bahan.
Gambar: 2.8
Kepala Bayi Di Depan Vulva
kelahiran bayi.
b) Jika tali pusat melilit leher seara kuat, klem tali pusat di dua
Gambar: 2.9
Cek Lilitan Tali Pusat
Gambar:Anggit, 2010
21) Setelah kepla bayi lahir, tunggu putaran paksi luar yang
22) Setelah putaran paksi luar selesai, pegang kepala bayi secara
Gambar: 2.10
Menarik Curam Bahu Bayi Ke Arah Depan Dan Belakang
pegang kedua kaki dengan melingkar ibu jari pada satu sisi dan
jari-jari lainnya pada sisi lain agar bertemu dengan jari telunjuk)
80
Gambar 2.11
Bayi Ekspulsi
26) Keringkan tubuh bayi mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh
27) Periksa kembali uterus untuk memastikan hanya satu bayi yang
berkontraksi baik.
81
30) Dalam waktu 2 menit setelah bayi lahir, jepit tali pusat dengan
klem kira-kira 2-3 cm dari pusar bayi. Gunakan jari telunjuk dan
tengah tangan lain untuk mendorong isi tali pusat ke arah ibu
dan klem tali pusat pada sekitar 2 m distal dari klem pertama.
Gambar 2.12
Pemotongan Tali Pusat
32) Letakan bayi tengkurap di dada ibu untuk kontak kulit ibu-bayi.
dengan posisi lebih rendah dari putting atau areola mamae ibu.
82
33) Pindahkan klem tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva
34) Letakan satu tangan di atas kain pada perut bawah ibu (di atas
Gambar 2.13
Peregangan Tali Pusat Terkendali
k. Mengeluarkan plasenta
36) Bila pada penekanan bagian bawah dinding depan uterus ke arah
dapat dilahirkan.
dengan lantai)
15 menit berikutnya.
84
plasenta manual.
rangsangan taktil/masase.
m. Menilai Perdarahan
perdarahan pervagina
o. Evaluasi :
kontraksi
47) Pantau keadaan bayi pastikan bahwa bayi bernafas dengan baik
b) Jika bayi napas terlalu cepat atau sesak napas, segera rujuk
ke RS Rujukan.
48) Bersihkan ibu dari paparan darah dan airan tubuh dengan
yang diinginkannya.
setelah didekontaminasi.
yang sesuai.
54) Cuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian
dan kering.
59) Cuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian
q. Dokumentasi
13. Partograf
1) Pengertian
2) Tujuan
U : Selaput utuh
a. < 20 detik
b. 20 – 40 detik
c. > 40 detik
kondisi ibu dan janin dan segera mencari rujukan yang tepat.
Gambar 2.14
Lember Partograf
dan catatkan asuhan yang telah diberikan pada ibu dalam masa
a) Data dasar
b) Kala I.
c) Kala II.
d) Kala III.
e) Kala IV
disediakan
Gambar 2. 15
Lembar Belakang Partograf
1. Pengertian
alat-alat reproduksi pulih seperti sebelum hamil dan secara normal masa
sampai duktus kelenjar ASI. Isapan langsung pada puting susu ibu
1) Kolostrum:
3) ASI sempurna
b. Involusi uterus
Tabel 2. 3
Tahapan Involusi Uteri
Waktu Involusi Tinggi Uterus Berat Uterus (g)
Plasenta lahir Sepusat 1000
7 hari Pertengahan pusat- simpisis 500
14 hari Tidak teraba 350
42 hari Normal 50
56 hari 30
Sumber : Manuaba, 2017
Tabel 2.4
Tinggi Fundus Uteri
Berat Uterus Menurut Masa Involusi
Waktu involusi Tinggi fundus Berat uterus (g)
Bayi lahir Setinggi pusat 1000
1 minggu Pertengahan pusat-simfisis 750
2 minggu Tidak teraba di atas simfisis 500
6 minggu Normal 50
8 minggu Normal seperti sebelum hamil 30
Sumber : Manuaba (2017)
5) Lokhea
yang berasal dari cavum uteri dan vagina yang keluar selama
kekuningan.
d) Pil zat besi harus diminum untuk menambah zat gizi, setidaknya
2) Ambulasi
4) Istirahat
yang dibutuhkan ibu nifas sekitar 8 jam pada malam hari dan 1 jam
pada siang hari. Hal – hal yang dapat dilakukan ibu dalam memenuhi
perlahan
c) Tidur siang atau istirahat saat bayi tidur kurang istirahat dapat
5) Hubungan Seksual
dengan cara latihan senam nifas. Senam nifas adalah senam yang
a. Pengertian
alveoli.
103
c. Fisiologi Laktasi
d. Laktogenesis
estrogen dan HPL turun tiba-tiba dan prolactin tetap tinggi >
pada masa nifas maka ibu nifas harus segera dirujuk ke fasilitas
b. Keluar cairan berbau dari jalan lahir, hal ini dapat disebabkan
adanya infeksi
d. Bengkak pada wajah, tangan dan kaki, sakit kepala dan kejang, hal
bersalah, khawatir tidak dapat menjadi ibu yang baik, pikiran untuk
mengalami waham/delusi.
d. Deteksi dini faktor risiko pada ibu hamil atau paska melahirkan.
Perawatan ibu nifas mulai 6 jam sampai 42 hari pasca bersalin oleh
pertama
j. Konseling
k. Tatalaksana pada ibu nifas sakit atau ibu nifas dengan komplikasi
buahan
2). Kebutuhan air minum pada ibu menyusui pada 6 bulan pertama
sehari
seminggu.
6). Bagi ibu yang melahirkan dengan cara SC maka harus menjaga
7). Cara menyusui dengan benar dan hanya memberikan ASI saja
selama 6 bulan
1. Pengertian
Bayi baru lahir adalah bayi yang baru lahir pada usia kehamilan
dideskripsikan masa gestasi dan ukuran berat lahir yang sesuai untuk
sempurna
j. Genetalia:
a. Sistem pernafasan
Tabel 2.5
Perkembangan System Pulmoner
NO Umur kehamilan Perkembangan
1 24 hari Bakal paru-paru terbentuk
2 26-28 hari Kedua bronchi membesar
3 6 minggu Di bentuk segmen bronchus
4 12 minggu Diferensi lobus
5 24 minggu Di bentuk alveolus
6 28 minggu Di bentuk surfaktan
7 34-36 minggu Di bentuk surfaktan
pertama :
113
(stimulasi mekanik)
metabolism anaerobic.
b. Peredaran darah
kemudian ke bilik kiri jantung. Dari bilik kiri darah dipompa melalui
hal ini terjadi pada jam-jam pertama setelah kelahiran, oleh karena
tekanan dalam paru turun dan tekanan dalam aorta desenden naik
paru pada hari pertama ialah 4-5 liter per menit/m2 (Gessner, 1965).
c. Suhu tubuh
lahir ke lingkungannya.
1) Konduksi
pemeriksaan BBL
2) Konveksi Panas
3) Radiasi
4) Evaporasi
2) Selimuti bayi dengan selimut atau kain bersih, kering dan hangat
116
suhu tubuhnya
d. Metabolisme
tubulus proksimal
orang dewasa.
f. Imunoglobin
sehingga fetus bebas dari antigen dan stress imunologis. Pada BBL
g. Traktus digestivus
pancreas. Bayi sudah ada reflex hisap dan menelan, sehingga pada
saat bayi lahir sudah bisa minum ASI. Gumoh sering terjadi akibat
118
h. Hati
memakan waktu agak lama. Enzim hati belum aktif benar pada
waktu bayi baru lahir, daya detoksifikasi hati pada neonates juga
syndrome
a. Kebutuhan asuh:
makanan dan tempat tinggal. Asuh dititik beratkan pada asupan gizi
pertumbuhannya.
119
b. Kebutuhan asih:
c. Kebutuhan asah
sedini mungkin.
120
pemeriksaan, untuk mencegah bayi tidak dibuka tutup berkali kali karena
a. Bagian kepala
2) Cirkumferensia occipitalis 35 cm
dan ketegangannya.
pernafasan.
bibir sumbing, adanya gigi atau ranula (kista lunak yang berasal dari
antara palatum lunak dan keras; Perhatikan adanya bercak putih pada
gusi dan palatum yang biasanya akibat epistein’s pearl. Periksa lidah
(tanda foote).
posisi dan bentuknya. Daun telinga yang letaknya rendah (low seat
robin); Perhatikan adanya kulit tambahan atau aurikel hal ini dapat
pendarahan.
c. Abdomen
d. Genetalia
1) Pada bayi laki laki: periksa lubang uretra dengan menilai BAK,
f. Tungkai
g. Spinal
datar, dibawah cahaya lampu sorot agar bayi tidak kedinginan, ukur
h. Kulit
7. Kunjungan Neonatus
memandikan bayi.
bayi lahir.
127
baru lahir yang harus diwaspadai, dan harus segera di bawa ke fasilitas
ditemukan salah satu atau lebih tanda bahaya dibawah ini diantaranya:
biarkan kering. Betadin dan alcohol boleh dioleskan tapi tidak untuk
Bayi baru lahir untuk pertama kali BAB akan berwarna hitam
d. Diare
tidak steril atau alergi, maka sangat dianjurkan bayi baru lahir
e. Muntah-muntah
namun jika kuning pada bayi terjadi pada waktu ≤ 24 jam setelah
lahir atau ≥ 14 hari setelah lahir, bayi dalam kondisi kuning harus
kaki bahkan tinja bayi berwarna kuning maka harus segera dirujuk
g. Lemah
h. Dingin
bayi sudah diberi ASI dan popoknya kering maka harus diwaspadai.
j. Sesak nafas
Frekuensi nafas bayi berkisar 30-60 kali per menit. Jika bayi
bernafas kurang dari 30 kali per menit atau lebih dari 60 kali per
k. Kejang
bila tidak dalam kondisi demam, maka curigai ada masalah lain.
ASI adalah makanan pokok bagi bayi, jika bayi tidak mau
1) Pencegahan Infeksi
penghisap lendir, alat resusitasi dan benang tali pusat yang telah di
kontak kulit dengan kulit ibunya segera setelah lahir selama paling
2) Menjaga agar tali pusat tetap kering dan terkena udara atau
3) Bersihkan tali pusat dengan sabun dan air jika tercemar oleh
4) Perawatan mata
5) Pemberian Vitamin K
7) Manajemen Laktasi
dengan membesarkan hati ibu dan bantu ibu mencari posisi yang
nyaman dan benar. Memantau keadaan bayi dan ibu, jangan berikan
cairan atau makanan kepada bayi baru lahir kecuali ada instruksi dari
dokter. Jangan berikan dot kepada bayi karena akan membuat bayi
status gizi anak normal, kurus, kurus sekali atau gemuk. Jadwal
badan minimal (KBM) dan umur anak. Anak umur 1 bulan kenaikan
berat badan minimal (800 gram), 2 bulan (900 gram), 3 bulan (800
gram), 4 bulan (600 gram), 5 bulan (500 gram), 6-7 tahun (400
gram), 8-11 tahun (300 gram), anak umur 1-5 tahun kenaikan berat
b. Lingkar kepala:
bawah batas normal. Ukuran lingkar kepala normal bayi yaitu 33-37
c. Perkembangan
bayi dapat menatap wajah ibu atau pengasuh (Kemenkes RI, 2020).
untuk melatih indra pada bayi dan dapat dilakukan penimbangan berat
badan bayi untuk mengetahui status gizi pada anak (Kemenkes RI, 2020).
1). Pangan atau kebutuhan gizi seperti inisiasi menyusu dini (IMD),
ASI eksklusif
b. Asih adalah ikatan yang erat, serasi dan selaras antara ibu dan
psikososial anak, seperti kontak kulit antara ibu dan bayi serta
pelatihan.
penelitian dan pengalaman praktek terbaik dari para praktisi dari seluruh
lagi. Evidence Base adalah suatu istilah yang luas yang digunakan dalam
mengambil data yang diperlukan dan pada akhirnya dapat menilai pasien
1997)
dan efektif kepada kliennya dan asuhan terbaik didapatkan dari bukti-
bukti klinis yang terbaik, yang tersedia dan yang paling mutakhir.
tidak diketahui oleh bidan dan bidan sering tidak mempraktekkan apa
yang telah mereka ketahui sebagai bantuk asuhan yang paling efektif.
136
asuhan khusus.
mencegah risiko/komplikasi
2) Pendekatan Risiko
khusus pada ibu yang dalam katagori risiko tinggi terbukti tidak
tidak bisa diprediksi setiap ibu hamil harus mempunyai akses asuhan
yang dibutuhkan.
c) Suplementasi yudium
d) Suplemtasi vitamin A
secara terpadu
Tabel 2.6
Rentang Total Kenaikan BB Yang Direkomendasikan
Untuk Ibu Hamil Berdasarkan IMT Sebelum Kehamilan
Katagori IMT Rentang Total Kenaikan
Yang Dianjurkan (Kg)
Rendah (IMT < 19,8) 12,5 – 18
a. Posisi ibu dalam kala II dalam praktek seharai-harai: pada saat kala
dilakukan episiotomi
banyak.
trauma
1) Tidak ada cukup bukti bahwa enema harus rutin dilakukan pada
setiap persalinan
sebelum persalinan
terjadi persalinan
RCT.
sehari-hari
tehnik interrupted
masing-masing
eksklusif)
c. Discharge Planning:
2) Perlu dikaji:
a) Parenting skills
146
c) Breastfeeding issue
e) Health profesional
d. Point Umum:
7) Keamanan transportasi
3) Sistem rujukan
aktivitas rutin
rumah
h. Kunjungan Rumah
2) Privasi ibu
4) Mengeluarkan ASI
menjadi ibu)
l. Expectations of Motherhood
1) Mitos:
d) Super Mom
2) Fakta/kenyataan:
lahir
m. Unhappiness Manajemen
bayi yaitu: pemberian ASI dini dan eksklusif, pemotongan tali pusat
kehangatan bayi.
yang diel untuk stimulasi adalah bayi bangun tidur atau tidak
diberikan secara menyeluruh dari mulai hamil, bersalin, bayi baru lahir,
Care), asuhan kebidanan masa nifas (Postnatal Care) dan asuhan bayi
penjelasannya
1) Riwayat kesehatan
dan persalinan yang sudah tidak dapat ditunda lagi. Perasaan takut
153
ibu atau anak (misalnya, perdarahan kala III atau perdarahan segera
date serta sesuai dengan asumsi tentang apa yang akan atau tidak
dan aman. Perencanaan ini bisa dilakukan oleh bidan atau sebagian
dilakukan oleh bidan dan sebagian lagi oleh klien, atau anggota tim
5. Pendokumentasian
tersebut.
COVID-19, diperlukan suatu Pedoman Bagi Ibu Hamil, Ibu Nifas dan Bayi
Baru Lahir Selama Social Distancing. Pedoman ini merupakan panduan bagi
pemberi layanan ibu hamil, ibu bersalin dan bayi baru lahir dalam
Diharapkan dengan panduan pedoman ini, pemberi layanan bagi ibu hamil,
ibu bersalin dan bayi baru lahir dalam menjalankan pelayanan sesuai dengan
pemakaian alat pelindung diri, menjaga kondisi tubuh dengan rajin olah raga
dan istirahat cukup, makan dengan gizi yang seimbang, dan mempraktikan
157
dan kontraksi uterus, ventilasi mekanis lebih dini apabila terjadi gangguan
a. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir minimal selama 20 detik
alkohol 70%, jika air dan sabun tidak tersedia. Cuci tangan terutama
b. Khusus untuk ibu nifas, selalu cuci tangan setiap kali sebelum dan
belum dicuci.
beraktivitas di luar.
158
f. Tutupi mulut dan hidung saat batuk atau bersin dengan tissue dan
buang tissue pada tempat yang telah ditentukan, bila tidak ada tissue,
a. Untuk pemeriksaan hamil pertama kali, buat janji dengan dokter agar
komunikasi.
g. Ibu hamil tetap minum tablet tambah darah sesuai dosis yang
3. Upaya Pencegahan Khusus Bagi Ibu Bersalin, Bagi Ibu Nifas dan
a. Ibu nifas dan keluarga harus memahami tanda bahaya di masa nifas
kesehatan.
b. Setelah 24 jam, sebelum ibu dan bayi pulang dari fasilitas kesehatan,
buku KIA), apabila ditemukan tanda bahaya pada BBL, segera bawa
Pengawasan (PDP).
sakit tersebut sudah siap sebagai pusat rujukan pasien Covid-19. Jika
ruangan khusus ini tidak ada, pasien harus sesegera mungkin dirujuk
dilakukan
dan keamanan bagi janin. Saat ini tidak ada obat antivirus yang
hari setelah resolusi penyakit akut. Meskipun tidak ada bukti bahwa
bahwa dua pertiga kehamilan dengan SARS disertai oleh IUGR dan
ultrasonografi diperlukan.
f. Jika ibu hamil datang di rumah sakit dengan gejala memburuk dan
Persalinan:
yang memasuki ruangan dan unit, harus ada kebijakan lokal yang
kondisi.
e. Sampai saat ini belum ada bukti klinis kuat merekomendasikan salah
f. Bila ada indikasi induksi persalinan pada ibu hamil dengan PDP atau
pasca persalinannya.
g. Bila ada indikasi operasi terencana pada ibu hamil dengan PDP atau
belum dipotong.
c. Untuk bayi baru lahir dari ibu terkonfirmasi Covid-19 atau masuk
bayi dari ibu yang dites positif Covid-19 pada trimester ke tiga
kehamilan. Sampai saat ini tidak ada bukti transmisi vertikal (ANC).
g. Semua bayi yang lahir dari ibu dengan PDP atau dikonfirmasi
h. Bila ibu memutuskan untuk merawat bayi sendiri, baik ibu dan bayi
ruangan.
dalam ruangan.
Menyusui :
b. Risiko utama untuk bayi menyusu adalah kontak dekat dengan ibu,
ilmu pengetahuan.
171
ASI harus ditandai dengan jelas dan disimpan dalam kotak wadah
H. Holistic Care
perubahan sosial. Perubahan sosial pada sistuasi pandemi Covid-19 jelas akan
lainnya. Memang harus ada keseimbangan antara keduanya fisik dan spiritual
Selain itu, juga mewajibkan tugas-tugas perawat harus jelas dan mengurangi
1. Sejarah holistik
kuno kira-kira 5000 tahun yang lalu. Sejarawan belum bisa memastikan
dengan alam. Contoh praktis holistik adalah Socrates, yang hidup 4 abad
Holistic memiliki arti 'menyeluruh' yang terdiri dari kata holy and
estetika, emosi, dan fisik, jadi healthy yang dimaksud bukan hanya
dikenal bahwa : didalam raga yang sehat terdapat jiwa yang sehat, dan
juga sebaliknya jiwa yang sehat dapat membentuk raga yang sehat.
penuh dan ikhlas kepada Sang Pencipta dan Penguasa Jagat Raya, yang
(http://www.umy.ac.id/konsep-holistic-care-dalam-penyembuhan pasien)
(Rahmawati, 2012).
politik.
pengetahuan.
keperawatan.
pasien sebagai manusia secara total dimana ada keterkaitan antara tubuh,
holistik-care)
penyembuhan seseorang.
177
Competency.
penyembuhan pasien.
a. Holistik Tradisional.
b. Holistik Modern.
berawal sekitar 200 tahun yang lalu dengan adanya homeopathy, dan
sebagainya.
178
bukannya pandai.
Ketuhanan.
method alamiah yang ilmiah, serta ilahiah yang mana tubuh manusia
a. Pengaturan pola hidup dan pola makan dengan gizi dan kebutuhan
10. Caring
berinteraksi dengan klien, staf dan kelompok lain. Caring menolong klien
Bersikap caring untuk klien dan bekerja bersama dengan klien dari
11. Holisme
dan untuk mencapai kesejahteraan tersebut, salah satu aspek yang harus
saling ketergantungan dan tidak dapat dipisahkan, hal ini terkait dengan
mengendalikan satu sama lain. Interaksi dari berbagai subsistem ini tidak
12. Humanisme
mendengarkan orang lain secara aktif dan arif serta menerima perasaan-
I. Asuhan Komplementer
panggul lebih luas sehingga kepala janin lebih mudah masuk dalam panggul,
berolahraga. Selain itu, membiasakan diri untuk duduk di atas bola bisa
membantu ibu hamil menjaga posisi duduk yang tegak dan rutin
melakukan posisi ini, otot perut dan punggung akan menjadi lebih kuat,
hal ini juga bisa memperbaiki postur tubuh. Tentu saja, dengan postur
tubuh yang tepat ibu hamil bisa mengurangi risiko nyeri punggung serta
tubuh akan lebih siap menjelang proses melahirkan. Selama hamil, ibu
bayi sungsang Gym ball juga dapat mengurangi berbagai keluhan ibu
hamil, seperti sakit punggung, nyeri panggul, atau kesulitan tidur, bahkan
terbuat dari bahan dasar lateks. Bola ini umumnya memiliki ukuran
tinggi sekitar 55-75 cm. Bola khusus ini didesain agar tidak licin saat
digunakan di lantai, hal itu menjadikan birthing ball relatif aman untuk
paling menegangkan bagi calon ibu, maka dari itu, penting untuk
persiapan untuk proses melahirkan yang nyaman bisa dimulai sejak masa
kehamilan bahkan jika dilakukan dengan benar, ibu juga bisa tetap
184
Penggunaan bola ini bisa membuat ibu hamil menjadi lebih siap dan
Pasalnya, pada usia ini janin biasanya sudah semakin membesar dan bisa
menekan pembuluh darah dan saraf pada area panggul sampai ke sekitar
punggung sehingga ibu hamil sering merasakan nyeri dan rasa tidak
nyaman di area tersebut dan untuk meredakan nyeri ibu hamil disarankan
nantinya.
mencoba duduk di atas gym ball tersebut, jika kaki ibu tidak bisa
untuk ibu hamil. Panduan untuk memilih bola yang tepat adalah:
ukuran 55 cm
dengan ukuran 65 cm
ukuran 75 cm
bisa menahan bobot tubuh lebih dari 140 kg agar tidak pecah. Cara
Gambar 2.16
Duduk Diatas Birthing Ball
186
optimal.
Gambar 2.17
Berlutut Bersandar Diatas Bola Birth Ball
b) Cat And Cow: ibu bisa berlutut di atas bola yang terletak
relaksasi pernafasan
Gambar 2.18
Jongkok Bersandar Di Birth Ball
4) V-Sit:
Gambar 2.19
Posisi V-Sit
190
Gambar 2.20
Wall Squat Diatas Birthing Ball
Gambar 2.21
Berdiri Bersandar Diatas Birth Ball.
191
2) Perdarahan pervagina
4) Serviks Incopetent
7) Diabetes gestational
rebozo untuk meredakan rasa tidak nyaman pada saat kehamilan dan
seimbang.
teknik rebozo baiknya tidak dilakukan apabila terdapat gejala atau risiko
a. Pengertian Rebozo
(Febby, 2019)
selimut dll). Kain selendang atau pashmina yang cukup panjang (>2
(Nadina, 2018).
lebih 200×70 cm. Ukuran kain tidak harus sama persis, namun harus
teknik Rebozo ini bisa menopang salah satu bagian tubuh agar ibu
panggul.
pembukaan serviks
obat, hal ini membuat teknik ini berguna selama kehamilan dan
menjelang persalinan
1) Pakai kain rebozo pada perut dan bokong ibu dengan nyaman
posisi bayi yang kerap terhambat oleh otot ligamen yang tegang,
dengan posisi yang lebih baik, janin diharapkan lebih mudah masuk
keguguran.
spasme (kejang).
5) Pendarahan abnormal
tidak perlu hafalkan, sebab secara naluriah ibu akan dapat menemukan
(memeluk) pada gym ball, kemudian kain dililitkan di perut ibu dari
batas bawah bra dan diatas sympisis, kain dibagi sama panjang
Gambar 2.22
Posisi Sifting (Using Brith Ball)
pinggul dan bokong ibu, kain dibagi sama panjang kemudian bagian
halus. Posisi ini membuat otot daerah pinggul jadi lebih rileks.
Gambar 2.23
Posisi Shake Apple Tree
beban tubuh ibu hamil, dengan posisi ini, ibu dapat leluasa
197
yang nyaman.
Gambar 2.24
Posisi While Lying Down
hal yang dirasakan ibu hamil terutama rasa sakit yang luar biasa akibat
pihak terutama dari suami dan keluarga serta yang tidak kalah penting
(bidan). Salah satu cara dukungan yang dapat diberikan kepada ibu
proses persalinan bisa kembali rileks dan ibu bisa menghadapi masa
secara psikologis ibu akan lebih nyaman dan rileks dalam menghadapi
masa nifas dan proses menyusui juga akan lebih lancar karena otot otot
telapak tangan atau bantalan jari tangan. Gerakan ini dapat dilakukan
saraf serta akan menghilangkan stres, tegang, sakit kepala dan akan
kedua tangan harus dalam keadaan rileks dan memijat tidak terlalu
lembut, ritmik dan datar, gunakan seluruh tangan, bukan hanya jari-jari,
dengan demikian gerakan pijat bisa menjangkau area yang lebih luas,
kecuali jika sedang memijat area yang kecil: wajah, saat memijat tidak
2010)
200
(Alimah, 2012).
b. Manfaat massage
sentuhan massage
Gambar 2. 25
Effleurage
Gambar 2.26
Petrissage
202
yang tebal.
Gambar 2.27
Friction
yang lebih dalam menggunakan jari atau ibu jari. Gerakan ini
Ganbar 2.28
203
Vibration
jari-jari tangan
Gambar 2.29
Tapotage
ataupun pada otot yang tegang serta area yang terasa sakit atau
a) Menepuk (Cuping)
b) Mencincang (Hacking)
c) Memukul (Picing)
Gambar 2.30
Variasi Tapotement
7) Varises
8) Awal kehamilan
f. Persyaratan Therapist
dengan massage
salah satu keluhan yang cukup umum terjadi. Kondisi ini bisa
rasa tenang.
207
(Alimah, 2012)
memperbaiki penyerapan
dibagi menjadi dua cabang yaitu sistem saraf somatik dan sistem
(Fatmawati, 2017).
Fatmawati (2017)
Pijat bayi atau Baby Massase adalah cara yang baik untuk
pijat dapat dilakukan pada bayi sehat, bayi cukup bulan, bayi prematur,
1) Pijatan lembut
yang baik bagi bayi maupun ibu. (Anindyaputri, 2021). Selain itu
mereka bicara. Ibu bisa menggunakan lotion, baby oil, atau minyak
tumbuh gigi
relaksasi
f) Meredakan stres
11) Saat bayi baru makan, menunggu selama 30 menit setelah bayi
Massase adalah:
memberikan baby massase, selain itu, perhatikan reaksi bayi pada saat
melakukan baby massase, apabila bayi terlihat tidak nyaman dan tidak
menyukai pijatan, segera hentikan baby massase dan cari tahu penyebab
1) Pijatan wajah terdiri dari 5 gerakan utama, yaitu: gerakan caress love
Gambar 2.31
Pijat Bagian Wajah Bayi
Gambar 2.32
215
Gambar 2.33
Pijat Bagian Perut Bayi
shake (pijatan pada jari), serta relax (gerakan rileksasi tangan, dan
diagonal tangan-kaki).
Gambar 2.34
Pijat Bagian Tangan Bayi
5) Pijatan kaki terdiri dari 7 gerakan utama, sama seperti pijatan tangan.
Gambar 2.35
Pijat Bagian Kaki Bayi
217
Gambar 2.36
Pijat Bagian Punggung Bayi
BAB III
TINJAUAN KASUS
a. Pengkajian Data
Data Subjektif
mengeluh sering nyeri punggung, dan sering buang air kecil, ibu
menikah ibu berusia 24 tahun dengan usia suami `26 tahun status
PMB dengan keluhan batuk, mual, pusing dan demam serta ibu
ANC 4 kali di PMB sering BAK, pegal kaki, sakit punggung dan
Tablet Fe, DHA asam folat, Penyuluhan: pola istirahat, pola nutrisi,
dan nafsu makan meningkat 3x sehari dengan menu nasi, sayur, lauk
sehari dan BAK > 8 x sehari warna jernih dan tidak ada keluhan saat
BAK lancar. Istirahat (sebelum hamil) ± 2 jam pada siang hari dan
malam hari ± 6-8 jam. Istirahat (selama hamil) ± 1-2 jam pada siang
hari dan malam hari ± 7-9 jam. Aktivitas (sebelum hamil): ibu
220
sosial budaya: ibu tidak pernah melakukan pijat perut, minum jamu
dalam keluarga adalah suami, ibu suami dan keluarga selalu berdoa
nanti.
Data Objektif
selama hamil 6 kg, Tinggi badan 145 cm. IMT = IMT = 21,8
(Normal)
tidak anemis, sclera tidak ikterik. Hidung tidak ada polip, bersih. Telinga
tidak karies. Leher: tidak ada pembengkakan kelenjar thyroid dan getah
bening, tidak ada tumor. Dada dan axilla: mamae simetris kanan/kiri,
tidak ada benjolan, tidak ada tumor, hiperpigmentasi pada areola, tidak
paru-paru tidak ada bunyi wheezing, ronchi. Axilla tidak ada pembesaran
kehamilan, tidak ada benjolan, tidak ada bekas luka operasi, tidak ada
Uteri (MD) 27 cm dan tidak ada kontraksi. Palpasi pada abdomen TFU
terendah janin kepala teraba 5/5 bagian diatas sympisis. Tapsiran berat
222
janin (27-13) x155 gram = 2.170 gram. Denyut jantung janin (+) dengan
oedema, tidak ada rasa nyeri, tidak ada varices, pengeluaran flour albus
tidak ada, lender bercampur darah tidak ada, pada anus tidak ada
urine: negatif, HIV: Non reaktif, Gol darah B. HB 12,2 gr %. Protein dan
Reduksi urin (-) diliahat dari buku KMS. Skor Puji Rochyati (SPR) Skor
b. Analisa
siang hari
langkah-langkah:
optimal.
b) Cat And Cow: ibu bisa berlutut di atas bola yang terletak di
relaksasi pernafasan
4) Posisi V-Sit:
bangun dari tempat tidur ibu miring dulu dan cara mengambil
yang diberikan.
ada keluhan.
a. Subyektif
janinnya aktif
b. Data Objektif
kuning, mulut dan bibir tidak anemis, tidak ada pembesaran kelenjar
usia kehamilan, tidak ada bekas luka operasi, tidak ada pembesaran
teraba 3/5 bagian. Tapsiran berat janin TBJ (28 – 12) x 155 = 2.480
tidak dilakukan karena ibu tidak ada keluhan. Lab: Hb: 13,4 gr%,
yaitu 2.
231
c. Analisa
pemeriksaannya.
5) Memberikan terapi oral: tablet Fe dan Kalk 1x1, Vito ASI 1x1
tersebut.
sewaktu waktu jika ada keluhan atau jika sudah merasakan perut
kenceng dan mules yangv sering. Ibu bersedia kembali lagi jika
terdapat keluhan
a. Subyektif
tidak sakit, BAK masih sering dan perutnya terasa kenceng dan mules
tetapi masih jarang dan tidak sakit, gerakan janin aktif, ibu tidak
merasakan sakit kepala hebat, tidak ada pandangan kabur dan tidak ada
b. Data Objektif:
sekarang 48 kg, kenaikan BB 8 kg. IMT 22,8. Muka: tidak pucat, tidak
233
oedem, konjungtiva tidak pucat, sklera tidak kuning, mulut dan bibir
tidak anemis, bersih, tidak ada pembesaran kelenjar thyroid dan kelenjar
Uteri (MD) 29 cm. Palpasi pada abdomen TFU 3 jari di bawah PX,
kepala sudah masuk PAP (konvergent) dan teraba 2/5 bagian. Tapsiran
berat janin TBJ (29 – 12) x 155 = 2.635 gram. Denyut jantung janin (+)
Analisa
Penatalaksanaan
semakin kuat, sering dan terasa sakit dan disertai adanya lendir
WIB.
Subjektif
perut kenceng dan mules-mules yang semakin kuat, sering dan sakit yang
disertai dengan keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir sejak
pukul 22.00 WIB, namun belum keluar air-air, gerakan janin aktif.
Makan terakhir tadi sore pukul 20:00 WIB. BAB tadi pagi dan BAK
Obyektif
baik. fungsi pendengaran baik, mulut dan bibir tidak anemis, gusi tidak
ada perdarahan, gigi tidak ada caries, tidak ada pernafasan cuping
hidung, tidak ada pembesaran kelenjar thyroid dan kelenjar getah bening.
Dada Askultasi: paru paru tidak ada suara wheezing dan ronchi, Suara
jantung normal lup dup, Perkusi jantung pekak dan paru paru sonor.
Abdomen membesar sesuai usia kehamilan, tidak ada bekas luka operasi,
Fundus Uteri (MD) 29 cm dan ada kontraksi. Pada abdomen TFU teraba
dibagian kiri, bagian terendah janin kepala, devergent dan teraba 2/5
bagian. Tapsiran berat janin adalah (29-12) x 155 = 2.635 gram. Denyut
Ektremitas bawah tidak ada oedema dan varises, refleks patella positif.
posisi ubun ubun kecil kanan depan dan penurunan hodge II, molase
Analisa:
dilakukan
negatif
236
ibu dan janin baik dan saat ini dalam proses persalinan (pembukaan
hidrasi oral (Makan & Minum). Ibu di dampingi suami dan keluarga.
langkah:
sang ibu.
5) Shake Apple Tree: Dalam posisi yang sama, kain bisa juga
sambil relaksasi.
kebutuhan perlengkapan ibu dan bayi. Partus set, obat, alat resusitasi
Tabel 3.1
Hasil Observasi Kala I Fase Laten
NO Jam TD Nadi/ Resp/ Suhu His Lama Teratur/ DJJ Hasil
WIB.
Subjektif :
air-air, pergerakan janin masih dirasakan. tidak ada sakit kepala hebat,
pandangan tidak kabur, tidak nyeri ulu hati, tidak ada mual muntah, tidak
Objektif:
teraba 1/5 bagian diatas sympisis. Tidak ada cekungan pada perut dan
tidak ada nyeri tekan. TBJ (29-11) x 155 = 2790 gram. His 5x dalam 10
menit lamanya 45 detik. DJJ punctum maximum (pm) kuadran kiri 3 jari
lendir bercampur darah, belum terdapat air-air, vulva vagina tidak ada
kelinan. Pemeriksaan dalam jam 04.00 WIB dinding vagina tidak ada
penurunan hodge III, tidak ada molase, tidak ada bagian yang
menumbung.
Analisa:
Penalatalaksanaan:
dalam keadaan baik dan sehat saat ini, dan ibu dalam proses persalinan
2. Memberikan ibu nutrisi dan hidrasi agar ibu mendapat kekuatan dan
untuk tidak mengedan karena jalan lahir ibu belum lengkap, dan jika
ibu mengedan maka bisa terjadi cedera/luka pada kepala bayi dan jalan
lahir ibu.: ibu mengerti dan ibu telah telah diberikan dukungan oleh
keluarga.
pada partograf.
Subyektif
mulesnya semakin kuat dan sering, ada dorongan kuat ingin meneran seperti
ingin buang air besar, Ibu mengatakan pengeluaran lendir bercampur darah
semakin banyak belum keluar air-air, tidak ada pusing dan nyeri ulu hati
Obyektif
membuka dan adanya tekanan yang pada anus dan vagina dan terdapat
pengeluaran darah dan cairan semakin banyak dari jalan lahir. Keadaan
100%, ketuban sudah pecah spontan pukul 06.05 WIB (berwarna jernih),
presentasi kepala, posisi UUK depan, penurunan kepala hodge III (+),
Analisa
dan janin sehat dan ibu akan segera melahirkan, pembukaan sudah
lengkap
sudah dipakai.
janin baik dan bantu ibu dalam menemukan posisi yang nyaman dan
(bila ada rasa ingin meneran dan terjadi kontraksi yang kuat, bantu
ibu ke posisi setengah duduk atau posisi lain yang diinginkan dan
jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5-6 cm.
m. Meletakkan kain yang bersih dan kering yang dilipat 1/3 nya di
dan bahan dan memakai sarung tangan DTT pada kedua tangan.
vulva maka lindungi perineum dengan satu tangan yang dilapisi kain
bersih dan kering. Tangan yang lain menahan kepala bayi untuk
ibu untuk meneran perlahan atau bernapas cepat dan dangkal maka
lahirlah kepala.
yang sesuai jika hal itu terjadi, dan segera lanjutkan proses kelahiran.
lembut gerakkan kepala ke arah bawah dan distal hingga bahu depan
muncul di bawah arkus pubis dan kemudian gerakan arah atas dan
s. Setelah bahu lahir, geser tangan bawah untuk memegang kepala dan
memegang lengan dan siku sebelah atas, pegang kedua mata kaki
kaki dengan ibu jari dan jari-jari lainnya), maka lahirlah seluruh
perut ibu.
v. Periksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi dalam
Subyektif
Pada tanggal 05 Maret 2022, Pukul: 06.50 WIB Ibu merasa senang
bayinya telah lahir, ibu masih merasa sedikit mules, lelah dan haus..
Obyektif
belum lahir. Palpasi Tinggi Fundus Uteri Sepusat, uterus globuler, kontraksi
baik, kandung kemih kosong. Pada anogenital terdapat semburan darah tiba-tiba
Analisa
tampak senang.
plasenta.
pada 1/3 paha bagian luar secara intra muskuler (IM). Ibu bersedia
d. Menjepit tali pusat dengan klem kurang lebih 2-3 cm dari pusat bayi
dan jepit kembali tali pusat 2 cm distal klem dari klem pertama. Tali
e. Memotong tali pusat dan lindungi bayi menggunakan kasa lalu klem
f. Meletakan bayi di dada ibu untuk kontak kulit antara ibu dan janin
didepan vulva.
tangan kanan dan tangan kiri menekan uterus kearah dorso cranial
korion lengkap.
o. Menilai luka laserasi jalan lahir, hasilnya luka laserai grade II.
247
Subyektif
Pada tanggal 05 Maret 2022, Pukul : 06.55 WIB. Ibu merasa senang
bayi dan plasenta telah lahir, dan ibu mengeluh sakit dan sedikit perih di bagian
Obyektif
Tinggi Fundus Uteri 2 jari di bawah pusat, kontraksi baik, kandung kemih
kosong, jumlah darah ± 100 cc. Inspeksi anogenital, ada luka laserasi dari dari
Analisa
keluarga mengerti.
Dan ibu akan disuntikan lidocain untuk mengurangi rasa sakit pada
Tabel 3.2
Hasil Observasi Kala IV
Total ± 100
249
1. Kunjungan pertama
ketuban pecah spontran pukul 06:05 WIB, Kala I: fase aktif selama 2
jam. Kala II: 45 menit. Kala III: 5 menit. Placenta lahir secara spontan
dan lengkap diameter 20 cm, koteledon 20, ketebalan 2 cm, panjang tali
pusat 40 cm, kala IV perineum rupture grade II, tidak ada penyulit dan
pada kala III ± 100 cc, pada kala IV ± 100 cc jumlah perdarahan dari kala
I sampai Kala IV yaitu : 275 cc. Tidak ada penyulit dan komplikasi
seperti perdarahan. tekanan darah tinggi, kejang, infeksi dan lain – lain,
ibu sudah buang air kecil lancar tapi belum buang air besar.
Obyektif
baik, mulut dan bibir tidak anemis, gusi tidak ada perdarahan, tidak ada
kelenjar getah bening. Dada Askultasi: paru paru tidak ada suara
wheezing dan ronchi, Suara jantung normal lup dup, Perkusi jantung
pekak dan paru paru sonor. Payudara: puting susu menonjol bersih, tidak
250
terdapat jahitan di jalan lahir tidak ada odema dan baunya khas, kandung
tidak ada, kekakuan sendi tidak ada, reflex patella kanan dan kiri (+).
Analisa
keadaan baik.
b. Memberikan ibu penkes mengenai pola istirahat yang baik yaitu ibu
dapat ikut tidur saat bayi tidur, ibu boleh tidur siang ± 1 jam dari
rahim.
dan BAB, ibu sudah mampu berjalan ke kamar mandi untuk BAK
d. Memberikan konseling nutrisi yang baik bagi ibu nifas yaitu banyak
kondisi ibu cepat pulih dan nutrisi bayi tercukupi karena asupan gizi
ibu baik. Ibu akan makan semua jenis makanan tanpa ada pantangan.
kecil dan buang air besar anjurkan ibu membasuh vagina dari depan
hangat karena vagina ibu dijahit agar benangnya tidak rapuh. Ibu
bayinya, nyeri panggul atau perut yang lebih hebat dari biasa jika ibu
makanan yang maksimal atau susui bayi setiap bayi mau (lapar) dan
sehingga rahim ibu dapat kembali seperti semula saat sebelum hamil.
yang baik dan benar yaitu menjaga payudara tetap bersih dan kering,
252
apabila putting susu lecet oleskan kolostrum atau ASI yang keluar
pada sekitar puting susu setiap kali selesai menyusui serta posisi
menyusui yang benar dengan dada badan bayi menepel pada badan
ibu, mulut mayi mencakup sebagian besar areola, setiap awal peras
sedikit ASI dan oleskan pada bagian areola agar tidak lecet.
antara ibu dan bayi selain itu dapat segera menaikkan oksitosin dan
pusing akibat kurang tidur karena bayinya sedikit rewel. luka jahitan
tidak sakit dan ibu mengatakan masih keluar darah sedikit berwarna
merah. Pola kebiasaan sehari-hari ibu makan 3x/hari dengan nasi, lauk,
253
sayur, dan buah, minum sehari 8 gelas air putih, istirahat malam ± 5 jam
dan siang 1-2 jam, ibu sudah bisa mengerjakan sendiri pekerjaan rumah
menginginkan. BAB 1x1/sehari dan BAK 5-6 x/sehari dan lancar tidak
kekakuan sendi tidak ada, reflex patella kanan dan kiri (+)
Analisa
menit alu bersihkan dan keringkan. Ibu dapat melakukan dan akan
mencegah alergi pada bayi. Ibu memberikan ASI Ekslusif dan tidak
berada disiku ibu dan bokong bayi disanggah oleh tangan ibu untuk
pencernaan ibu dan produksi ASI lancar. Ibu telah memenuhi nutrisi
dan hidrasinya.
vaginanya dengan air bersih setelah buang air kecil dan buang air
vagina ibu dijahit agar benangnya tidak rapuh. Ibu mengerti cara
menyusukan bayinya, nyeri panggul atau perut yang lebih hebat dari
tidak ada keluhan dan ibu sudah merasa sehat dan senang mampu
Obyektif
aksilaris tidak ada, TFU tidak teraba, anogenital: perineum tidak ada
lokhea asudah tidak ada, kandung kemih kosong, luja jahitan sudah
tidak ada, varices tidak ada, kekakuan sendi tidak ada, reflex patella
Analisa
257
Penatalaksanaan
didokumentasikan.
Subyektif
memberikan ASI, ibu tidak ada keluhan dan ibu berencana ikut KB.
Obyektif
pengeluaran ASI lancar dan banyak, tinggi fundus uteri tidak teraba,
tidak ada, kandung kemih kosong, BAK dan BAB lancar, ekstremintas
tidak oedema, kemerahan tidak ada, varices tidak ada, kekakuan sendi
Analisa
Penatalaksanaan
nifas. Ibu masih inget semua nasehat yang diberikan bidan dan
Identita/Biodata
Pukul : 06.45 WIB WIB. K/U baik warna kulit kemerahan, gerakan aktif
Subyektif
ibu beserta bayi dalam keadaan sehat dan sejahtera. Ibu melahirkan
dan tidak ada kelainan selama hamil dan melahirkan. Ny. RN datang ke
dan tidak menderita asma, Jantung, DM dan tekanan darah tinggi, TBC,
ANC, Trimester II: 4 kali di bidan dan Trimester III: ANC 4 kali di
bidan, selama hamil ibu mengkonsumsi Fe, DHA, dan calsium, Status
menu nasi, sayur, lauk dengan porsi sedang dan minum ± 8 gelas tanpa
susu. BAB dan BAB lancar, cukup baik siang maupun malam. Personal
pecah spontran pukul 06.05 WIB, Kala I: fase aktif selama 2 jam. Kala
II: 45 menit. Kala III: 5 menit. Placenta lahir secara spontan dan lengkap.
perineum rupture grade II, tidak ada penyulit dan komplikasi. Jumlah
kehilangan darah pada kala I ± 10 cc, kala II ± 75 cc, pada kala III ± 100
cc, pada kala IV ± 100 cc jumlah perdarahan dari kala I sampai Kala IV
yaitu : 285 cc. Tidak ada penyulit dan komplikasi seperti perdarahan.
tekanan darah tinggi, kejang, infeksi dan lain – lain. Riwayat masa nifas
tidak ada komplikasi, ASI lancar, spikologis normal, tidak ada tanda
tanda infeksi.
Obyektif
dilakukan pemeriksaan fisik dan reflex bayi dan hasilnya sebagai berikut:
succedaneum tidak ada, chepal hematoma tidak ada, ukuran kepala, dan
kelainan /cacat tidak ada, lingkar kepala 32 cm. Mata: kelopak mata ada,
bola mata ada, sclera putih dan kelainan tidak ada. Telinga: simetris,
cairan tidak ada dan kelainan tidak ada. Hidung: lubang hidung ada,
pernapasan cuping hidung tidak ada dan kelainan tidak ada. Mulut dan
bibir: tidak sianosis, simetris, labio shizis tidak ada, genato shizis tidak
ada, palato shizis tidak ada, labio genato palato shizis tidak ada, lidah
tidak sianosis, gusi tidak sianosis, reflek sucking ada, reflek rooting ada
tidak ada, pergerakan normal dan kelainan tidak ada. Bahu : clavicula
fraktur tidak ada, paralisis Fleksus Brachialis tidak ada, Extermitas atas:
jumlah jari-jari normal, gerakan tangan normal, reflek Moro ada, reflek
Grapsing ada dan kelainan tidak ada lingkar lengan atas 9 cm dan
kelainan tidak ada. Dada: lingkar dada 32 cm, gerakan dada normal,
tulang rusuk dan sternum tidak terlihat dan kelainan tidak ada.
Abdominal: bising usus ada, tali pusat tidak ada perdarahan, Hernia
umbilical tidak ada, Hernia Inguinalis tidak ada dan kelainan tidak ada.
tidak ada. Extermitas bawah: dan bawah jumlah jari-jari normal, bentuk
dan gerakan kaki normal, Reflek Babinski ada. Kulit: Verniks ada dan
tidak dibersihkan, warna kulit merah, tanda lahir tidak ada dan kelainan
tidak ada. Genitalia: jenis kelamin perempuan, tidak ada kelainan. Anus:
Analisa:
bayi dalam keadaan baik, sehat dan normal. Ibu sudah mengerti dan
tampak bahagia
b. Memberikan salep mata profilaksis pada kedua mata kanan dan kiri
mencegah perdarahan pada 1/3 paha kiri bagian luar secara IM.
untuk mencegah infeksi hati, pada 1/3 paha kanan bagian luar
mengerti
sekali atau maksimal 4 jam sekali, bangunkan jika bayi tidur dan
belum menyusui.
i. Memberitahu ibu tanda-tanda bahaya bayi baru lahir yaitu bayi sulit
bernafas atau >60 x/menit, bayi tidak mau menyusu, sulit menghisap
atau hisapannya lemah, bayi tidur terus tanpa bangun untuk makan,
minggu lagi.
263
diberikan.
Subjektif
bayinya keadaan baik dan bayi sudah dicoba menyusu ASI dan menyusu
kuat, bayi sudah BAK 3 kali dan BAB 2 kali berwarna hitam.
Objektif
S:36,80C. Reflek rooting dan reflek sucking ada. Bahu, lengan dan
tangan gerak aktif , tungkai dan kaki pergerakannya aktif. BAB 2 kali
Analisa
Penatalaksanaan
dalam keadaan baik, sehat, tidak ada kelainan. Ibu dan keluarga
f. Mengingatkan kembali ibu tanda bahaya pada bayi baru lahir yaitu:
pernafasan sulit atau lebih dari 60 kali per menit, suhu terlalu panas
(>38 C atau terlalu dingin <360C), warna kulit kuning (pada 24 jam
sering, hijau tua, ada lendir atau darah pada tinja dan menggigil,
bahaya tersebut.
Subyektif
bayinya dalam keadaan sehat, namun bayi sedikit rewel, bayi minum ASI
tiap kali menangis, BAK 6-8 kali sehari, lancar warna kuning jernih,
BAB 2 kali sehari warna kuning konsistensi lunak. serta tali pusat sudah
puput.
265
Obyektif
teratur, tidak ada suara wheezing dan ronchi, tidak ada kelainan irama
jantung. Perkusi: suara paru sonor dan suara jantung pekak, Inspeksi :
pusar bersih, dinding abdomen simetris, tali pusat sudah lepas dan
Analisa
meliputi perawatan tali pusat, merawat agar bayi tetap hangat, tanda
bahaya pada bayi, perawatan sehari hari, pemberian ASI ekslusif dan
pada usia 0-1 bulan. Ibu mengerti dan akan segera memberikan
waktu bila ada keluhan atau tanda bahaya pada bayi. Ibu mengerti
bayinya sehat dan menyusu ASI kuat, tali pusat sudah kering dan puput d
Obyektif
x/menit, S:36,50C. Berat badan 3000 gram PB: 48cm, Mata bersih, sklera
mulut bersih, bibir lembab bibir berwarna kemerahan, tidak ada retraksi
bersih, anus bersih, warna kulit kemerahan. Reflek rooting dan reflek
sucking ada. Bahu, lengan dan tangan gerak aktif, tungkai dan kaki
Analisa
pemeriksaannya
apapun.
kaki).
BAB IV
dimulai dari kehamilan Trimester III, bersalin, nifas sampai bayi baru lahir sampai
continuity of care. Asuhan ini juga secara tidak langsung akan sangat
dan Bayi Baru Lahir. Dalam bab ini penulis akan memapaparkan beberapa
kesenjangan yang terjadi antara teori dengan praktek dilapangan pada kasus Ny.
kehamilan, bersalin, nifas, dan neonatus berjalan dengan lancar serta Ny.
mengeluhkan sering kencing dan sakit punggung pada trimester III yang
270
pada siang hari untuk mencukupi kebutuhan hidrasi, ibu duduk upayakan
ball bisa mengurangi risiko nyeri punggung serta tubuh akan lebih siap
normal pada pukul 06.45 WIB dengan berat janin BB 2500 gram
karena proses pembukaan serviks pada kala I fase laten menjadi lebih
cepat 3 jam dan rasa cemas ibu berkurang sehingga ibu lebih tenang dan
setelah bayi lahir (plasenta lengkap dan normal), kala IV terdapat luka
hasil pemeriksaan fisik dan TTV dalam batas normal serta masalah,
sehingga teknik tersebut dapat membantu otot-otot ibu nifas lebih rileks setelah
komplementer pijat effleurage berhasil karena ibu tidak mengeluh pegal dan
effleurage.
bayi sudah dilakukan 5 kali, bayi Ny. RN lahir pada tanggal 05 Maret
cm. pemeriksaan fisik dan refleks tidak ditemukan kelainan dan selama
272
pemeriksaan tidak ada tanda bahaya dan kelainan bawaan pada bayi baru
lahir, bayi telah diberikan salep mata, suntikan vitamin K1 dan imunisasi
HB0. Bayi dilakukan asuhan sebanyak 4 kali yaitu pada pada tanggal 05
tanggal 11 Maret 2022 (6 hari/KN-2) dan pada tanggal 03 April 2022 (28
tampak lebih rileks, dan dr hasil telekonsul bayi lebih nyenyak tidurnya
komplikasi, dan tanda bahaya. Bayi diberikan ASI secara eksklusif serta
diberikan ASI secara eksklusif serta kebutuhan ASI tercukupi. Ibu dapat
tahun primipara yang dimulai sejak tanggal 03 Februari 2022 sampai 15 April
persalinan disertai asuhan komplemeter Rebozo dan Birth Ball, nifas disertai
asuhan komplemeter pijat efflurage, bayi baru lahir dan neonatus disertai
asuhan komplemeter pijat bayi. Pada bab ini penulis mencoba untuk
sebagai berikut:
lancar dan ibu serta bayinya dalam keadaan normal. Di PMB S, sudah
sangat penting bagi ibu hamil untuk mendapatkan pelayanan dari seorang
hamil dan menjalin hubungan saling percaya sehingga ibu hamil dapat
terhadap bidan sudah terjalin dengan ada keterbukaan dari setiap keluhan
yang disampaikan dan ibu hamil merasa tenang, maka tidak terdapat
trimester kedua 2 kali, trimester ketiga 3 kali, pada kasus Ny. RN,
berat badan, mengukur tekanan darah, nilai status gizi dengan menukur
lingkar lengan atas (LILA), ukur tinggi fundus uteri, tentukan presentasi
janin dan DJJ, pemberian imunisasi tetanus toxoid (TT), pemberian tablet
zat besi, tes laboratorium, tatalaksana kasus dan temu wicara atau
6,5 kg sampai 16,5 kg dan rata-rata 12,5 kg, pada kasus Ny. RN,
(2013) salah satu perubahan fisiologis pada ibu hamil adalah kenaikan
berat badan di bandingkan dengan tinggi badan dan dengan tehnik IMT
merupakan cara yang sederhana untuk memantau status gizi ibu hamil,
dengan kriteria < 18 disebut underweight, 18,5 - 22,9 normal dan > 23
trimester III adalah sering BAK karena adanya penekan pada kandung
kencing, pada kasus Ny. RN didapatkan bahwa pada akhir kehamilan ibu
mengalami sering BAK dengan frekuensi > 8 kali, maka tidak ditemukan
gr%, protein urine negatif, reduksi urine negatif dan golongan darah B
spilis negatif, HIV negatif dan Hepatitis B negatif maka tidak ditemukan
(zat besi 60 mg) dan Asam Folat 500 mg, minimal 90 tablet, pada kasus
276
(zat besi 60 mg) dan Asam Folat 500 mg > dari 90 tablet, maka tidak
status imunisasi Tetanus dan pemberian imunisasi TT, pada kasus Ny.
teori dengan praktek. Gym ball juga dapat mengurangi berbagai keluhan
ibu hamil, seperti sakit punggung, nyeri panggul, atau kesulitan tidur,
seperti yang dirasakan ibu hamil saat trimester III, pada kunjungan ANC
Ny. RN tidak ada kesenjangan antara teori dan asuhan yang telah
membuat layanan ibu dan bayi baru lahir terkena dampak baik secara
satu cara mendeteksi faktor risiko dengan Kartu Skor Poedji Rochjati
3. Asuhan kebidanan persalinan pada ibu bersalin Ny. RN umur 25 tahun G1P0A0
(2013), persalinan normal adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang telah
cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan, pada kasus Ny. RN persalinan
terjadi pada usia kehamilan 38 minggu 5 hari dengan kondisi bayi sehat, maka
Manuaba, (2013), pada kala I fase aktif frekuensi pada primipara dan lama
kasus Ny. RN kala I fase aktif berlangsung ± 2 jam, maka ditemukan adanya
kesenjangan antara teori dengan praktek. Menurut Manuaba, (2013), pada kala
menit – 1 jam, pada kasus Ny. RN, kala II berlangsung 45 menit, dengan
kesenjangan antara teori dengan praktek. Menurut Manuaba, (2013), pada kala
jam, pada kasus Ny. RN, kala III berlangsung 5 menit dan kala IV dilakukan
observasi selama 2 jam, maka tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori
dengan praktek. Menurut Kemenkes, (2020) salah satu asuhan sayang ibu yang
untuk memberikan dukungan dan rasa nyaman kepada ibu selama persalinan,
pada kasus Ny. RN selama persalinan didampingi suami dan keluarga, maka
278
lengkap (kaca mata, topi pelindung, masker, sepatu boots, celemek dan
hanscoon) alat tersebut untuk mencegah terjadinya infeksi apalagi saat ini
sedang dalam masa pendemi covid 19. Pada kasus Ny. RN selama menolong
tidak mengunakan google, sepatu boots (APD lever 3) maka ditemukan adanya
persalinan dimulai dari kala I fase aktif harus didokumentasikan dalam lembar
dan tidak didapatkan adanya faktor risiko dan komplikasi, maka tidak
posisi setengah duduk, maka tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori
episotomi dengan indikasi bayi besar, bayi prematur, ancaman ruptur, perineum
indikasi ancaman ruptur dan bayi kecil, maka tidak ditemukan adanya
didapatkan TFU 29 cm dengan perjarian 2/5 bagian di atas sympisis, dan TBJ
(29-12) x 155 = 2.635 gram tetapi berat lahir sesungguhnya 2500 gram.
279
Menurut Manuaba (2012), selama persalian dari kala I-IV diperlukan penilaian
terhadap kehilangan darah dan dikatakan fisiologis apabila kehilangan darah <
500 ml, pada kasus Ny RN kehilangan darah dari kala I-IV berjumlah 275 ml,
asuhan komplementer gym ball pada persalinan dapat mengurangi nyeri akibat
hamil, memberikan ruang panggul lebih luas sehingga kepala janin lebih
membantu ibu bersalin menjadi lebih rilek dan nyaman, memberikan ruang
pelvis yang lebih luas sehingga bayi lebih mudah menuruni panggul dan proses
persalinan sudah dilakukan dan diajarkan pada saat persalinan kala I, salah satu
manfaanya yaitu Membantu ibu hamil untuk menjadi lebih rileks tanpa
bantuan obat, hal ini membuat teknik ini berguna selama kehamilan dan
sehingga bayi lebih mudah turun kedalam panggul (Nadina, 2018). pada
kasus Ny RN rebozo sudah dilakukan dan diajarkan pada saat persalinan kala I,
dan selama persalinan ibu lebih tenang, selama proses persalinan ibu dapat
melakukan sikap tubuh dengan baik dan dapat mengedan dengan baik sehingga
kunjungan nifas dilakukan pada waktu 6 jam, 6 hari dan 28 hari, dan 29
praktek. Menurut Kemenkes (2020), pada kunjungan nifas 6-8 jam TFU
pusat dengan simfisis dan nifas hari ke 8 – 28 hari dan 29 – 42 hari, TFU
tidak teraba, pada kasus Ny. RN nifas 6 jam TFU 2 jari dibawah pusat,
TFU tidak teraba, maka tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori
masa nifas 1-3 hari berwarna merah, nifas 3-7 hari berwarna kecoklatan,
nifas > 7 hari berwarna kekuningan dan nifas > 2 minggu berwarna putih,
pada kasus Ny.RN, lokhea yang keluar nifas 6 jam berwarna merah,
nifas 6 hari berwarna kecoklatan, nifas 28 hari dan 40 hari sudah tidak
otot-otot ibu nifas lebih rileks setelah proses persalinan yang sangat
menghilangkan stres, tegang, sakit kepala dan akan membuat tidur lebih
ibu tidak lagi mengeluh sakit mengeluh sakit kepala dan tidur lebih
praktek. Menurut Kemenkes (2020), ibu nifas hari pertama dan kedua
vitamin A kepada bayinya saat menyusui, pada kasus Ny. RN, vitamin A
Amoxillin 3x1, Vit C 1x1, Vito ASI 1x1, DHA 1x1. Maka tidak
5. Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir bayi Ny. RN dimulai pengkajian
pada tanggal 05 Maret 2022. Bayi dilahirkan secara spontan dengan masa
gestasi 40 minggu > 4 hari, keadaan umum bayi baik, Menurut Tando
(2016) ciri-ciri bayi baru lahir adalah: Berat badan 2500-4000 gram,
Panjang badan 48-52 cm, Lingkar dada 30-38 cm, Lingkar kepala 33-35
cm, Frekuensi jantung 120-160 kali per menit, Pernafasan 40-60 kali per
menit, Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan sub kutan cukup,
sudah ada), Refleks hisap dan menelan sudah terbentuk dengan baik,
Refleks morrow atau gerak memeluk bila dikagetkan sudah baik, Refleks
susu dengan rangsangan taktil pada pipi dan daerah mulut terbentuk
Lingkar dada: 32 cm, lila: 9 cm, Gerakan aktif, menangis kuat, warna
labio minora, (sudah BAK), maka tidak ada kesenjangan antar teori
kipas angin, pada kasus Ny. RN bayi setelah lahir langsung diberikan
kepada ibunya untuk di peluk dan tidak di tempatkan dekat kipas angina
atau AC, maka tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dengan
praktek. Menurut Armini dkk, (2017) bayi dapat kehilangan panas secara
RN bayi dimandikan setelah bayi berusia > 6 jam, maka tidak ditemukan
283
bayi tanpa alas timbangan, pada kasus Ny. RN pada saat bayi di timbang
ASI adalah makanan yang terbaik buat bayi dan bayi sebelum usia 6
harus mendapatkan ASI secara ekslusif, pada kasus Ny. RN, bayi hanya
teori dengan praktek. Menurut Armini dkk, (2017), salah satu asuhan
hubungan psikologis antara ibu dan bayi baru lahir harus dilakukan IMD,
pada kasus Ny. RN sudah dilakukan IMD, maka tidak ditemukan adanya
bayi baru lahir dalam satu jam harus diberikan salep mata, Vitamin-K 1
mg dan setelah 1 jam sampai 24 jam diberikan HB 0 IM, pada kasus Ny.
RN, salep mata dan Vit-K diberikan setelah bayi berumur 1 jam dan HB
dilakukan pada saat bayi berusia 0-6 jam, 6-48 jam (KN1), 3-7 hari
(KN2) dan 8-28 hari (KN3), pada kasus Ny. RN kunjungan BBL
dilakukan pada saat bayi berusia 1 jam dan 8 jam, 6 hari dan 28 hari, dan
kunjungan bayi baru lahir usia 6-48 jam tidak dilakukan, maka tidak
rileks, bayi tidur lebih pulas, membentuk ikatan batin yang lebih kuat,
pemijatan juga akan terjadi peningkatan pada kualitas tidurnya, bayi juga
usia 28 hari telah dilakukan komplementer pijat bayi, maka tidak terdapat
BAB V
A. Kesimpulan
nifas, bayi baru lahir dengan pendekatan komplementer Gym Ball pada ibu
hamil trimester III pada Ny. RN dimulai dari kehamilan, persalinan, nifas dan
bayi baru lahir. Selama pengkajian penulis tidak mengalami hambatan yang
sudah efektif karena bermanfaat mengurangi keluhan yang dirasakan ibu pada
kehamilan trimester III Yaitu: nyeri pada punggung, pinggang dan pegal-pegal.
2. Asuhan persalinan berjalan dengan baik tanpa ada komplikasi dan Ny.
3. Asuhan nifas berjalan dengan baik tanpa ada komplikasi dan Ny. RN
sudah efektif karena ibu tidak mengeluh lgi mengeluh sakit kepala, tiduk
4. Asuhan bayi baru lahir berjalan dengan lancar tanpa ada komplikasi dan
diberikan pada bayi Ny. RN sudah efektif karena didapatkan hasil bayi
tidurnya nyenyak, tidak rewel dan berat badan bayi bertambah dari 2500
rebozo dan gym ball, nifas dengan komplementer pijat effleurage, bayi
B. Saran
ball/rebozo Serta bidan bisa memberikan afirmasi positif agar ibu lebih
tenang dan rileks saat proses persalinan supaya ibu dapat mempunyai
dan juga banyak membaca buku edisi terbaru untuk mengupdate teori.
288
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN CONTINUITY OF
CARE BERBASIS HOLISTIC CARE PADA NY. RN DI PMB
S TELUKJAMBE TIMUR KARAWANG PERIODE 03
Februari S/D 15 April 2022
Dosen Pembimbing I :
DR. Hj. Maimunah, S.ST.SKM.M.Kes
Dosen Pembimbing II :
Daris Yolanda Sari, S.ST., M.Keb