NOMOR … TAHUN …
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT
1
2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5494);
3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014
tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 298, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5607);
4. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014
tentang Keperawatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
307, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5612);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun
2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri
Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2017 Nomor 63, Tambahan
Lembaran negara Republik Indonesia
Nomor 6037));
6. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun
2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil
(Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5135);
7. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999
tentang Rumpun Jabatan Fungsional
Pegawai Negeri Sipil, sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Presiden Nomor
116 tahun 2014 (Lembaran Negara
2
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
240);
8. Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2014
tentang Jabatan Fungsional Perawat dan
angka kreditnya (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 1515);
9. Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2017
tentang Standar Kompetensi Jabatan
Aparatur Sipil Negara Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor
1907);
10. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 26
Tahun 2019 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014
Tentang Keperawatan.
MEMUTUSKAN:
Pasal 1
Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Perawat
tercantum dalam lampiran yang merupakan
3
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri
ini.
Pasal 2
Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Perawat
merupakan acuan bagi
Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah
dalam melakukan pengelolaan dan
pengembangan Jabatan Fungsional Perawat
sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing.
Pasal 3
Pasal 4
4
Pasal 5
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal .........2020
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA,
Diundangkan di Jakarta
Pada tanggal ....... 2020
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
YASONNA H. LAOLY
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2019 NOMOR
.....
5
LAMPIRAN PERATURAN
MENTERI KESEHATAN
NOMOR ..... TAHUN ....
TENTANG PETUNJUK
TEKNIS JABATAN
FUNGSIONAL PERAWAT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun
1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547),
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 40 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2010 Nomor 51, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5121) antara lain dinyatakan bahwa
untuk meningkatkan mutu profesionalisme dan pembinaan
pegawai negeri sipil perlu ditetapkan jabatan fungsional dan
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 35 Tahun 2019 tentang Jabatan
Fungsional Perawat dan Angka Kreditnya dan Peraturan
Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor … Tahun … tentang
Petunjuk Pelaksanaan Pembinaan Jabatan Fungsional Perawat
sebagai pelaksanaan ketentuan peraturan pemerintah
tersebut.
Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Perawat ini
merupakan penjabaran pelaksanaan peraturan-peraturan di
atas yang mengatur hal-hal berkenaan dengan pengelolaan
administrasi kepegawaian dan rincian kegiatan teknis bidang
pelayanan keperawatan. Pengelolaan administrasi kepegawaian
dan rincian kegiatan tersebut meliputi jenjang jabatan dan
jenjang pangkat, unsur dan sub unsur kegiatan, butir
kegiatan, definisi operasional, kewenangan penilaian angka
kredit, pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit,
sekretariat tim penilai, pengajuan usul penilaian angka kredit,
tata cara penilaian dan penetapan angka kredit, tata cara
penempatan, pengangkatan, kenaikan pangkat, perpindahan
6
jabatan, pembebasan sementara, pengangkatan kembali, dan
pemberhentian dari Jabatan Fungsional Perawat.
B. Tujuan
Memberikan pedoman bagi Perawat dan pihak yang
berkepentingan agar memiliki pengertian dan pemahaman
yang sama tentang ketentuan jabatan fungsional Perawat dan
angka kreditnya.
C. Pengertian
Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:
1. Jabatan Fungsional Perawat adalah jabatan yang
mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab,
wewenang, dan hak untuk melaksanakan kegiatan
pelayanan keperawatan sesuai kewenangan dan
peraturan perundang-undangan.
2. Perawat adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas,
tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh
Pejabat yang Berwenang untuk melaksanakan kegiatan
pelayanan keperawatan sesuai kewenangan dan
peraturan perundang-undangan.
3. Pelayanan Keperawatan adalah kegiatan pelayanan
asuhan keperawatan, pengelolaan keperawatan dan
pengabdian masyarakat.
4. Pelayanan Asuhan Keperawatan adalah tindakan
keperawatan yang dapat dilakukan secara Tim oleh
perawat yang memenuhi keahlian dan kewenangan di
bidang pelayanan keperawatan.
5. Fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu alat dan/atau
tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya
pelayanan kesehatan baik promotif, preventif, kuratif,
maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh Pemerintah,
Pemerintah Daerah dan/atau masyarakat yang meliputi
Rumah Sakit, dan Puskesmas, klinik dan Balai
Kesehatan.
6. Jabatan Fungsional Perawat Terampil/Pelaksana adalah
Jabatan Fungsional Perawat Terampil/Pelaksana
sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2019 yaitu jenjang
jabatan fungsional keterampilan yang tugas dan fungsi
utamanya adalah sebagai pelaksana dan mensyaratkan
pengetahuan dan pengalaman teknis operasional
penunjang yang didasari oleh suatu cabang ilmu
pengetahuan tertentu, dengan kepangkatan mulai dari
Pengatur golongan ruang IIc sampai dengan Pengatur
7
Tingkat I golongan ruang IId. Disesuaikan dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan dengan
memperhatikan ketersediaan kebutuhan jabatan.
7. Jabatan Fungsional Perawat Mahir adalah Jabatan
Fungsional Perawat Pelaksana Lanjutan sebagaimana
diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor
35 Tahun 2019 yaitu jenjang jabatan fungsional
keterampilan yang tugas dan fungsi utamanya adalah
sebagai pelaksana tingkat lanjutan dan mensyaratkan
pengetahuan dan pengalaman teknis operasional
penunjang yang didasari oleh suatu cabang ilmu
pengetahuan tertentu, dengan kepangkatan mulai dari
Penata Muda golongan ruang IIIa sampai dengan Penata
Muda Tingkat I golongan ruang IIIb. Disesuaikan dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan dengan
memperhatikan ketersediaan kebutuhan jabatan
8. Jabatan Fungsional Perawat Penyelia adalah Jabatan
Fungsional Perawat Penyelia sebagaimana diatur dalam
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 35 Tahun
2019, yaitu jenjang jabatan fungsional keterampilan yang
tugas dan fungsi utamanya adalah sebagai pembimbing,
pengawas dan penilai pelaksanaan pekerjaan jabatan
fungsional tingkat di bawahnya yang mensyaratkan
pengetahuan dan pengalaman teknis operasional
penunjang yang didasari oleh beberapa cabang ilmu
pengetahuan tertentu, dengan kepangkatan mulai dari
Penata golongan ruang IIIc sampai dengan Penata Tingkat
I golongan ruang IIId. Disesuaikan dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan dengan memperhatikan
ketersediaan kebutuhan jabatan
9. Jabatan Fungsional Perawat Ahli Pertama adalah Jabatan
Fungsional Perawat Ahli Pertama sebagaimana diatur
dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 35
Tahun 2019, yaitu jenjang jabatan fungsional keahlian
yang tugas dan fungsi utamanya adalah sebagai
pelaksana tingkat lanjutan dan mensyaratkan
pengetahuan dan pengalaman teknis operasional
penunjang yang didasari oleh suatu cabang ilmu
pengetahuan tertentu, dengan kepangkatan mulai dari
Penata Muda golongan ruang IIIa sampai dengan Penata
Muda Tingkat I golongan ruang IIIb. Disesuaikan dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan dengan
memperhatikan ketersediaan kebutuhan jabatan.
8
10. Jabatan Fungsional Perawat Ahli Muda adalah Jabatan
Fungsional Perawat Ahli Muda sebagaimana diatur dalam
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 35 Tahun
2019, yaitu jenjang jabatan fungsional keahlian yang
tugas dan fungsi utamanya adalah sebagai pembimbing,
pengawas dan penilai pelaksanaan pekerjaan jabatan
fungsional tingkat di bawahnya yang mensyaratkan
pengetahuan dan pengalaman teknis operasional
penunjang yang didasari oleh beberapa cabang ilmu
pengetahuan tertentu, dengan kepangkatan mulai dari
Penata golongan ruang IIIc sampai dengan Penata Tingkat
I golongan ruang IIId. Disesuaikan dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan dengan memperhatikan
ketersediaan kebutuhan jabatan.
11. Jabatan Fungsional Perawat Ahli Madya adalah Jabatan
Fungsional Perawat Ahli Madya sebagaimana diatur dalam
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 35 Tahun
2019, yaitu jenjang jabatan fungsional keahlian yang
tugas dan fungsi utamanya adalah sebagai pembimbing,
pengawas dan penilai pelaksanaan pekerjaan jabatan
fungsional tingkat di bawahnya yang mensyaratkan
pengetahuan dan pengalaman teknis operasional
penunjang yang didasari oleh beberapa cabang ilmu
pengetahuan tertentu, dengan kepangkatan mulai dari
Pembina golongan ruang IVa sampai dengan Pembina
Utama Muda golongan ruang IVc. Disesuaikan dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan dengan
memperhatikan ketersediaan kebutuhan jabatan.
12. Jabatan Fungsional Perawat Ahli Utama adalah Jabatan
Fungsional Perawat Ahli Utama sebagaimana diatur dalam
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor …
Tahun…, yaitu jenjang jabatan fungsional keahlian yang
tugas dan fungsi utamanya adalah sebagai pembimbing,
pengawas dan penilai pelaksanaan pekerjaan jabatan
fungsional tingkat di bawahnya yang mensyaratkan
pengetahuan dan pengalaman teknis operasional
penunjang yang didasari oleh beberapa cabang ilmu
pengetahuan tertentu, dengan kepangkatan mulai dari
Pembina Utama Madya golongan ruang IVd sampai
dengan Pembina Utama golongan ruang IVe. Disesuaikan
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
dengan memperhatikan ketersediaan kebutuhan jabatan.
13. Tim Penilai Jabatan Fungsional Perawat adalah tim yang
dibentuk dan ditetapkan oleh pejabat yang berwenang
9
menetapkan angka kredit dan bertugas menilai prestasi
kerja Perawat.
14. Angka Kredit adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan
dan atau akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang harus
dicapai oleh Perawat dalam rangka pembinaan karier yang
bersangkutan.
15. Karya Tulis/Karya Ilmiah adalah tulisan hasil pokok
pikiran, pengembangan dan hasil kajian/penelitian yang
disusun oleh Perawat baik perorangan atau kelompok, yang
membahas suatu pokok bahasan ilmiah di bidang
pelayanan asuhan keperawatan dengan menuangkan
gagasan tertentu melalui identifikasi, tinjauan pustaka,
diskripsi, analisis permasalahan, kesimpulan, saran-saran,
dan pemecahannya.
16. Tim Penilai Angka Kredit (TPAK) Jabatan Fungsional
Perawat adalah tim yang dibentuk dan ditetapkan oleh
pejabat yang berwenang dan bertugas menilai prestasi
kerja Perawat
17. Pimpinan Unit Kerja adalah pejabat yang diberi tugas,
tanggungjawab, wewenang dan hak oleh pejabat yang
berwenang untuk memimpin suatu unit kerja sebagai
bagian dari organisasi yang ada.
18. Daftar Usulan Penetapan Angka Kredit (DUPAK) adalah
formulir yang berisi keterangan perorangan Perawat dan
butir kegiatan yang dinilai dan harus diisi oleh Perawat
dalam rangka penetapan angka kredit.
19. Penetapan Angka Kredit (PAK) adalah formulir yang berisi
keterangan perorangan Perawat dan satuan nilai dari
hasil penilaian butir kegiatan dan atau akumulasi nilai
butir-butir kegiatan yang telah dicapai oleh Perawat yang
telah ditetapkan oleh pejabat yang berwenang
menetapkan angka kredit.
20. Sekretariat Tim Penilai adalah sekretariat yang dibentuk
untuk membantu tim penilai dalam melakukan penilaian
angka kredit Perawat.
21. Pangkat adalah kedudukan yang menunjukkan tingkat
seseorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) berdasarkan
jabatannya dalam rangkaian susunan kepegawaian dan
digunakan sebagai dasar penggajian.
22. Kenaikan pangkat adalah penghargaan yang diberikan
atas prestasi kerja dan pengabdian Pegawai Negeri Sipil
terhadap negara.
23. Makalah adalah tinjauan atau ulasan ilmiah hasil
gagasan sendiri di bidang pelayanan keperawatan.
24. Pertemuan Ilmiah adalah pertemuan yang dilaksanakan
untuk membahas suatu masalah yang didasarkan pada
ilmu pengetahuan dan teknologi.
10
25. Saduran adalah naskah yang disusun berdasarkan
tulisan orang lain yang telah diubah dan disesuaikan
dengan situasi dan kondisi yang berlaku tanpa
menghilangkan atau merubah gagasan penulis asli.
26. Terjemahan adalah naskah yang berasal dari tulisan
orang lain yang dialihbahasakan ke dalam bahasa lain.
27. Seminar/Loka Karya di bidang pelayanan keperawatan
adalah pertemuan ilmiah dalam rangka pengembangan
atau saling tukar informasi ilmu pengetahuan di bidang
keperawatan.
28. Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) adalah unsur
penunjang Pemerintah Daerah yang melaksanakan tugas
tertentu yang karena sifatnya tidak tercakup oleh
Sekretariat Daerah dan Dinas Daerah.
29. Lembaga Teknis Daerah (LTD) adalah unsur pelaksana
tugas teknis pada Dinas dan Badan.
30. Penghargaan/Tanda Jasa adalah penghargaan/tanda jasa
Satya Lancana Karya Satya.
31. Organisasi Profesi adalah organisasi profesi Persatuan
Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
11
BAB II
JENJANG JABATAN, UNSUR DAN SUB UNSUR KEGIATAN
JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT
a. Pengatur II/c
Terampil/
b. Pengatur Tingkat I II/d
Pelaksana
a. Penata III/c
a. Pembina IV/a
12
B. Unsur dan Sub Unsur Kegiatan
Unsur kegiatan tugas Jabatan Fungsional Perawat yang
dapat dinilai Angka Kreditnya, yaitu Pelayanan Keperawatan,
dengan sub unsur kegiatan meliputi :
a. Asuhan keperawatan; dan
b. Pengelolaan keperawatan
13
BAB III
URAIAN KEGIATAN JABATAN FUNGSIONAL
PERAWAT
A. Butir Kegiatan
Butir Kegiatan Jabatan Fungsional Perawat mengacu
kepada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 35 Tahun 2019 Tentang
Jabatan Fungsional Perawat dan Angka Kreditnya. Jumlah
Butir Kegiatan Jabatan Fungsional Perawat tiap Jenjang dapat
dilihat pada tabel 3.1 berikut:
Tabel 3.1
Jumlah Butir Kegiatan Jabatan Fungsional Perawat
JABATAN
JENJANG JABATAN JUMLAH BUTIR KEGIATAN
FUNGSIONAL
Mahir/Pelaksana
28 Butir Kegiatan
Lanjutan
Perawat
Ahli Pertama 51 Butir Kegiatan
14
mengkaji riwayat kesehatan dan perkembangan
penyakit/ masalah kesehatan, norma, perilaku dan
kebiasaan seseorang
Bukti Fisik : Logbook kegiatan pengkajian
keperawatan pasien
Kualitas Hasil Kerja : Pengkajian Keperawatan
dilakukan sesuai SPO sehingga terkumpulnya data
pengkajian keperawatan dasar Keperawatan pasien.
Angka Kredit : 0,001
15
penghalang tempat tidur, gorden/ screen, dan lain
lain) sesuai dengan kebutuhan pasien untuk
mencegah cedera pada pasien/klien serta mencegah
penularan/infeksi silang di fasilitas pelayanan
kesehatan
Bukti Fisik : Logbook penggunaan alat-alat
pengamanan/pelindung diri
Kulitas Hasil Kerja : Memfasilitasi penggunaan alat-
alat pengamanan/ pelindung fisik pada pasien
dilakukan sesuai SPO sehingga tidak terjadi cedera
pada pasien.
Angka Kredit : 0,001
16
adalah menyediakan lingkungan yang kondusif;
bersih, tenang, sirkulasi udara lancar, peralatan yg
digunakan bersih/steril, aman dan berfungsi baik
serta bebas risiko penularan infeksi
Bukti Fisik : logbook/daftar fasilitas yang berfungsi
baik/ laporan tentang suasana lingkungan yang
kondusif dan bebas risiko penularan infeksi/laporan
pengendalian kejadian infeksi.
Kualitas Hasil Kerja : memfasilitasi suasana
lingkungan yang tenang dan aman serta bebas risiko
penularan infeksi sesuia SPO sehingga lingkungan
tidak menyebabkan penularan infeksi.
Angka Kredit : 0, 0012
17
- melakukan intervensi keperawatan spesifik yang
sederhana di area anak
adalah melakukan tindakan keperawatan spesifik
yang sederhana (area anak), antara lain; melakukan
tatalaksana pemenuhan kebutuhan dasar anak pada
kasus anak sederhana; menyiapkan tindakan
imunisasi sesuai program, skrining perkembangan
menggunakan KPSP dan stimulasi perkembangan
anak
memonitor tanda-tanda vital pernafasan, nadi,
tekanan darah, saturasi oksigen serta mengukur
intake dan output cairan/ mengenal tanda
kegawatan Early Warning System (EWS)
Bukti Fisik : logbook intervensi keperawatan spesifik
yang sederhana di area anak
Kualitas Hasil Kerja : Intervensi keperawatan
spesifik yang sederhana area anak dilaksanakan
sesuai SPO sehingga terpenuhinya kebutuhan dasar
anak pada kasus sederhana
Angka Kredit : 0,0016
18
Bukti Fisik : Logbook intervensi keperawatan
spesifik yang sederhana di area komunitas
Kualitas Hasil Kerja : Intervensi keperawatan
spesifik yang sederhana di area komunitas dilakukan
sesuai SPO sehingga terpenuhinya kebutuhan dasar
sederhana area komunitas.
Angka Kredit : 0,0026
19
adalah melakukan tindakan keperawatan sebelum
dilakukan tindakan operasi, saat dilakukan operasi
dan sesudah operasi dengan risiko ringan
Bukti Fisik : Logbook tindakan keperawatan pada
pasien dengan intervensi pembedahan pada tahap
pre/ intra/ post operasi
Kualitas Hasil Kerja : Tindakan keperawatan pada
tahap pre/intra dan post operasi dilakukan sesuai
SPO supaya tidak terjadinya komplikasi pada pasien
dengan operasi ringan.
Angka Kredit : 0,0017
20
Bukti Fisik : Logbook dokumentasi tindakan
keperawatan.
Kualitas Hasil Kerja : Dokumentasi Asuhan
keperawatan dilakukan sesuai SPO sehingga
dokumen keperawatan terisi lengkap sesuai dengan
kewenangannya.
Angka Kredit : 0,0008
21
dilakukan sesuai SPO, sehingga kegiatan imunisasi
terlaksana dengan baik.
Angka Kredit : 0, 002
22
nasal canule/simple mask terpasang dengan baik
sesuai kebutuhan pasien.
Angka Kredit : 0, 0019
23
pasien, membantu pasien menggunakan alat bantu
untuk mobilisasi.
Bukti Fisik : logbook intervensi keperawatan spesifik
yang sederhana pada area medikal bedah.
Kualitas Hasil Kerja : Kegiatan intervensi
keperawatan spesifik yang sederhana pada area
medical bedah dilakukan sesuai SPO.
Angka Kredit :0, 0047
24
- melakukan intervensi keperawatan spesifik yang
sederhana di area jiwa
adalah melakukan tindakan keperawatan spesifik
yang sederhana pada orang dewasa (area jiwa),
seperti mengobservasi perubahan perilaku pasien,
mampu melatih pasien mengenal masalah sosialisasi
pada pasien isolasi sosial, mampu mengenal aspek
positif pada pasien harga diri rendah, mampu
merawat diri pada pasien defisit perawatan diri,
mampu mengenal halusinasi pada pasien halusinasi,
mampu melatih pasien mengenal penyebab dan
tanda gejala pasien resiko perilaku kekerasan
Bukti Fisik : logbook intervensi keperawatan spesifik
yang sederhana di area jiwa
Kualitas Hasil Kerja : intervensi keperawatan
spesifik yang sederhana pada area jiwa dilakukan
sesuai prosedur.
Angka Kredit : 0,0025
25
• Post-operasi: memonitor tanda-tanda vital pasca
operasi, mengatur posisi
Bukti Fisik : logbook tindakan keperawatan pada
pasien dengan intervensi pembedahan pada tahap
pre/ intra/ post operasi
Kualitas Hasil Kerja : intervensi keperawatan yang
dilakukan sesuai prosedur dan dilakukan oleh
perawat sesuai kewenangannya
Angka Kredit: 0,0041
26
Kualitas Hasil Kerja : tindakan pemenuhan nutrisi
melalui enteral atau parenteral dapat dilakukan
sesuai prosedur.
Angka Kredit: 0,0031
27
adalah mengidentifikasi dan melakukan tindakan
pemenuhan kebutuhan kebersihan diri dengan
membantu pasien yang mempunyai keterbatasan
untuk memakaikan baju dan berdandan,
Membersihkan rambut pasien (keramas),
memandikan pasien, membersihkan mulut pada
pasien dengan tingkat ketergantungan parsial
Bukti Fisik : logbook tindakan pemenuhan
kebutuhan kebersihan diri pasien dengan tingkat
ketergantungan parsial
Kualitas Hasil Kerja : tindakan pemenuhan
kebutuhan kebersihan diri dengan tingkat
ketergantungan parsial dapat dilakukan sesuai
prosedur.
Angka Kredit: 0,0039
28
tanpa risiko perdarahan, luka kaki diabetes grade 1
dan 2 tanpa infeksi lokal, cedera tekan grade 1 dan 2
tanpa infeksi lokal
Bukti Fisik : Logbook perawatan luka pada kasus
kompleks.
Kualitas Hasil Kerja : tindakan perawatan luka
dapat dilakukan sesuai prosedur sehingga dapat
meningkatkan penyembuhan luka dan atau
mencegah terjadinya komplikasi.
Angka Kredit: 0,0063
29
Bukti Fisik : Logbook rencana kegiatan individu
perawat
Kualitas Hasil Kerja : Adanya dokumen rencana
kegiatan individu perawat yang disetujui oleh atasan
langsung.
Angka Kredit: 0.002
30
Kualitas Hasil Kerja: Dapat terkumpulnya data
pengkajian keperawatan dasar pada keluarga di
suatu masyarakat
Angka Kredit 0, 006
31
- memberikan tindakan keperawatan pada kondisi
gawat darurat/ bencana/ kritikal
adalah memberikan bantuan hidup dasar pada
kondisi gawat darurat dalam mencegah terjadinya
perburukan seperti syok, menghindari terjadinya
infeksi, penatalaksanaan strain/sprain dan berperan
aktif dalam tanggap darurat bencana.
Bukti Fisik : logbook tindakan keperawatan dalam
kondisi gawat darurat/bencana/kritikal.
Kualitas Hasil Kerja : Bantuan hidup lanjut
dilaksankan sesuai kebutuhan pasien berdasarkan
prosedur yang berlaku.
Angka Kredit 0, 0213
32
adalah melakukan tindakan keperawatan yang lebih
khusus dan sederhana di area komunitas (keluarga
dan kelompok dan masyarakat)
Bukti Fisik : logbook intervensi keperawatan spesifik
yang sederhana di area komunitas
Kualitas Hasil Kerja intervensi keperawatan spesifik
yang sederhana pada area komunitas dapat
terlaksana dengan tepat dan benar sesuai dengan
prosedur yang berlaku.
Angka Kredit 0, 0131
33
Bukti Fisik : logbook hasil analisis tindakan
keperawatan pada pasien dengan intervensi
pembedahan pada tahap pre/ intra/post operasi
Kualitas Hasil Kerja tindakan keperawatan pada
pasien dengan intervensi pembedahan pada tahap
pre/ intra/ post operasi terlaksana dengan tepat dan
benar sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Angka Kredit 0, 0083
34
pasien menjalankan ibadah dan menghadirkan
pemuka agama sesuai dengan agama dan keyakinan
klien
Bukti Fisik : logbook pendampingan pada saat
pasien menjelang ajal dan pendampingan keluarga
yang berduka
Kualitas Hasil Kerja terlaksananya dukungan/
fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi
kehilangan, berduka atau menjelang ajal.
Angka Kredit 0, 0101
35
Angka Kredit 0, 0042
36
Kualitas Hasil Kerja kebutuhan kebersihan diri
pasien terpenuhi sesuai dengan kebutuhan pasien
dan prosedur yang berlaku
Angka Kredit 0, 0077
37
Bukti Fisik : logbook isolasi pasien imunosupresi
pada pasien kasus cedera
Kualitas Hasil Kerja pasien imunosupresi terisolasi
sesuai dengan kebutuhan pasien dan prosedur yang
berlaku
Angka Kredit 0, 002
38
4. Jabatan Fungsional Perawat Ahli Pertama, meliputi:
- melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada
individu
adalah kegiatan melakukan pengkajian keperawatan
lanjutan yang berfokus pada masalah kesehatan
spesifik secara berkelanjutan, lengkap, akurat, nyata
dan relevan, dilakukan oleh perawat pada individu
yang menjadi kelolaan atau tanggung jawabnya.
Bukti Fisik : Logbook pengkajian keperawatan
lanjutan pada individu
Kualitas Hasil Kerja : pengkajian keperawatan
lanjutan pada individu dilakukan sesuai SPO
sehingga data pengkajian keperawatan terkumpul
secara komprehensif.
Angka Kredit : 0,0025
39
- memberikan konsultasi data pengkajian keperawatan
dasar/lanjut
adalah kegiatan menerima konsultasi,
mengklarifikasi atau memeriksa, memberikan
masukan terhadap hasil pengkajian data dasar dari
perawat jenjang dibawahnya
Bukti Fisik : logbook konsultasi data pengkajian
keperawatan dasar/ lanjut
Kualitas Hasil Kerja : Konsultasi data pengkajian
keperawatan dasar/lanjut dilakukan sesuai SPO
sehingga masalah berkaitan dengan data pengkajian
keperawatan dasar/ lanjut terselesaikan
Angka Kredit : 0,0018
40
Angka Kredit : 0,001
41
- membuat prioritas diagnosis keperawatan dan
masalah keperawatan
adalah kegiatan menetapkan urutan rumusan
diagnosis yang membutuhkan perencanaan tindakan
lebih dahulu berdasarkan pada prinsip
penyelamatan hidup, kebutuhan yang mendesak
atau menyangkut "live saving" dan kondisi
pasien/klien
Bukti Fisik : logbook hasil prioritas diagnosias
keperawatan
Kualitas Hasil Kerja : Pembuatan prioritas diagnosis
keperawatan dan masalah keperawatan dilakukan
sesuai dengan SPO sehingga dihasilkan diagnosa
keperawatan sesuai prioritas masalah
Angka Kredit : 0,0022
42
Bukti Fisik : logbook tujuan keperawatan pada
keluarga dalam rangka menyusun rencana tindakan
keperawatan pada keluarga
Kualitas Hasil Kerja : Penyusunan rencana tindakan
keperawatan pada keluarga dilakukan sesuai dengan
SPO sehingga tersusun rencana tindakan
keperawatan keluarga untuk memenuhi kebutuhan
keluarga sesuai dengan masalah keperawatan yang
ditetapkan.
Angka Kredit : 0,001
43
keperawatan sebelum dilakukan tindakan operasi,
saat dilakukan operasi dan sesudah operasi dengan
risiko sedang
Bukti Fisik : logbook tindakan keperawatan pada
pasien dengan intervensi pembedahan pada tahap
pre/ intra/ post operasi
Kualitas Hasil Kerja : tindakan keperawatan pada
tahap pre/intra/post operasi dengan risiko sedang
dilakukan sesuai dengan SPO sehingga masalah
keperawatan pasien pada tahap pre/intra/post
operasi dapat diselesaikan.
Angka Kredit : 0,0029
44
kebutuhan nutrisi pasien terpenuhi sesuai
kebutuhan.
Angka Kredit : 0,0018
45
- melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan
kebersihan diri
adalah melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan
kebersihan diri dengan membantu pasien yang
mempunyai keterbatasan untuk memakaikan baju
dan berdandan, Membersihkan rambut pasien
(keramas), memandikan pasien, membersihkan
mulut pada pasien
Bukti Fisik : logbook tindakan pemenuhan
kebutuhan kebersihan diri
Kualitas Hasil Kerja : tindakan pemenuhan
kebutuhan kebersihan diri dilakukan sesuai SPO
sehingga tidak timbul masalah berkaitan dengan
kebersihan diri kurang.
Angka Kredit : 0,001
46
- memfasilitasi adaptasi dalam hospitalisasi pada
individu
adalah kegiatan membantu individu menyesuaikan
diri selama proses perawatan untuk mencegah
timbulnya masalah kesehatan yang baru
Bukti Fisik : logbook/ dokumen fasilitasi adaptasi
dalam hospitalisasi pada individu dalam rangka
melakukan upaya promotif
Kualitas Hasil Kerja : Kegiatan adaptasi
hospitalisasi pada individu dilakukan sesuai
kebutuhan sehingga individu dapat beradaptasi
secara adaptif dalam hospitalisasi.
Angka Kredit : 0,0018
47
pencegahan (preventif) terhadap timbulnya masalah
kesehatan
Bukti Fisik : logbook edukasi kesehatan/
keperawatan pada individu pasien
Kualitas Hasil Kerja : kegiatan pendidikan
kesehatan pada individu dilakukan sesuai dengan
SPO sehingga individu dapat menerima dan
memahami informasi yang diberikan
Angka Kredit : 0,0025
48
Kualitas Hasil Kerja : Kegiatan pendidikan
kesehatan pada masyarakat dilakukan sesuai dengan
prosedur sehingga pengetahuan masyarakat
meningkat dan masyarakat dapat memahami
informasi yang diberikan.
Angka Kredit : 0,0035
49
Angka Kredit : 0,0039
50
Bukti Fisik : logbook intervensi keperawatan spesifik
yang kompleks di area anak
Kualitas Hasil Kerja : Tindakan keperawatan
spesifik yang kompleks pada area anak dilakukan
sesuai SPO sehingga masalah pasien dapat teratasi.
Angka Kredit : 0,002
51
Kualitas Hasil Kerja : Tindakan keperawatan
spesifik yang kompleks pada area jiwa dilakukan
sesuai SPO sehingga masalah pasien dapat teratasi.
Angka Kredit : 0,0028
52
Kualitas Hasil Kerja : Kegiatan konsultasi
keperawatan dan kolaborasi dengan dokter
dilakuakan sesuai dengan SPO sehingga dapat
mengatasi masalah yang ditemukan pada pasien .
Angka Kredit : 0,0024
53
- melaksanakan fungsi pengarahan pelaksanaan
pelayanan keperawatan sebagai ketua tim/perawat
primer
adalah kegiatan memberikan arahan kepada anggota
tim dalam pelaksanaan asuhan keperawatan pada
beberapa pasien yang menjadi tanggung jawabnya
Bukti Fisik : Logbook pengarahan pelaksanaan
pelayanan keperawatan sebagai ketua tim/perawat
primer
Kualitas Hasil Kerja : Kegiatan pengarahan
pelaksanaan pelayanan keperawatan sebagai ketua
tim/perawat primer dilakukan sesuai prosedur
sehingga pelaksanaan asuhan keperawatan pada
beberapa pasien yang menjadi tanggung jawabnya
dapat dilakuakan sesuai prosedur
Angka Kredit : 0,0026
54
segala hal yang berkaitan dengan kegiatan pelayanan
kesehatan dan keperawatan dapat terorganisir.
Angka Kredit : 0,002
55
- melakukan upaya peningkatan kepatuhan
kewaspadaan standar pada pasien/petugas/
pengunjung sebagai upaya pencegahan infeksi
adalah tindakan upaya peningkatan kepatuhan
kewaspadaan standar pada pasien, petugas,
pengunjung sbg upaya pencegahan infeksi melalui
standar universal precaution, memberikan edukasi,
mengajarkan teknik kontrol infeksi, mensimulasikan
teknik pencegahan infeksi, dan lain lain
Bukti Fisik : dilogbook terdapat waktu pemberian
edukasi terkait upaya preventif (cuci tangan,
penggunaan masker, etika batuk) kepada pasien dan
keluarga
Kualitas Hasil Kerja : Adanya dokumen/laporan
kegiatan upaya preventif pada
pasien/petugas/pengunjung sehingga upaya
pencegahan infeksi dapat ditingkatkan.
Angka Kredit: 0.002
56
Kualitas Hasil Kerja : pemberian edukasi pada
masyarakat dapat dilakukan sehingga terjadi
peningkatan derajat kesehatan masyarakat
Angka Kredit : 0.0056
57
- melatih interaksi sosial pada pasien dengan masalah
kesehatan mental pada individu dalam upaya
rehabilitatif
adalah melakukan kegiatan melatih pasien
melakukan interaksi dengan orang lain dan
lingkungan dengan tindakan yang tepat yang dapat
mengembalikan orientasi pasien secara optimal
Bukti Fisik : Logbook interaksi sosial pada pasien
dengan masalah kesehatan mental pada individu
dalam upaya rehabilitatif
Kualitas Hasil Kerja : kegiatan melatih pasien
terlaksanakan sehingga pasien dapat berinteraksi
dengan orang lain dan lingkungan sebagaimana
mestinya
Angka Kredit : 0.005
58
- melakukan tindakan keperawatan pada kondisi
gawat darurat/bencana/kritikal
adalah melakukan tindakan keperawatan/
pertolongan secara tepat, cepat dan akurat pada
pasien/klien kasus kegawatan daruratan tingkat
lanjut seperti penanganan gagal nafas dengan alat,
pembebasan jalan nafas pada cedera servikal,
pencegahan syndrome compartement, terlibat aktif
dalam pengelolaan bencana.
Bukti Fisik : Logbook tindakan keperawatan pada
kondisi gawat darurat/bencana/kritikal
Kualitas Hasil Kerja : Terlaksananya tindakan
keperawatan pada kondisi gawat darurat/
bencana/kritikal sesuai prosedur sehingga kondisi
yang mengancam jiwa dapat terhindari.
Angka Kredit : 0.0074
59
- melakukan tindakan keperawatan pada pasien
dengan intervensi pembedahan pada tahap
pre/intra/post operasi adalah melakukan tindakan
keperawatan sebelum dilakukan tindakan operasi,
saat dilakukan operasi dan sesudah operasi dengan
risiko sedang termasuk kolaborasi pemberian obat
pramedikasi, tindakan pengosongan kandung kemih
dan usus, persiapan fisik (status nutrisi, cairan
elektrolit, personal hygiene dan pencukuran, edukasi
teknik relaksasi dan edukasi, persiapan pemeriksaan
penunjang, asepsis ruangan, asepsis personal,
asepsis pasien, asepsis instrumen, pemantauan
keseimbangan cairan dan elektrolit, monitoring
tanda-tanda vital, manajemen keamanan
fisik/mental/spiritual, manajemen sirkulasi Oksigen,
manajemen sirkulasi darah, pemberian posisi,
manajemen nyeri paska operasi, manajemen aktifitas
dan proses penyembuhan luka.
Bukti Fisik : Logbook tindakan keperawatan pada
pasien dengan intervensi pembedahan pada tahap
pre/ intra/ post operasi
Kualitas Hasil Kerja : Terlaksananya tindakan
keperawatan pada pasien pada tahap pre/intra /post
operasi sesuai prosedur sehingga prosedur
pembedahan berjalan dengan lancar.
Angka Kredit : 0.0058
60
- memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual
pada kondisi kehilangan, berduka atau menjelang
ajal dalam pelayanan keperawatan
adalah melakukan kegiatan memfasilitasi,
memberikan dukungan, dan mendampingi pasien
dan keluarga dalam proses berduka, kehilangan atau
menjelang ajal termasuk memfasilitasi therapy
memory yang menyenangkan , behavior cognitive
therapy, pemenuhan kebutuhan aktivitas sehari-
hari/ADL, menajemen kontrol diri, penanganan
kehilangan peran, memfasilitasi interaksi sosial
dengan keluarga, memandu antisipasi/ anticipatory
guidance, konseling, menyediakan rohaniwan,
penatalaksanaan rasa tidak berdaya/kesepian/
hilang harapan, memfasilitasi rekonsiliasi anggota
keluarga, memfasilitasi dukungan kelompok/support
group.
Bukti Fisik : logbook dukungan/fasilitasi kebutuhan
spiritual pada kondisi kehilangan, berduka atau
menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan
Kualitas Hasil Kerja : Terlaksananya kegiatan
pemberian dukungan/ fasilitasi pasien sehingga
kebutuhan spiritual pasien dapat terpenuhi.
Angka Kredit : 0.0058
61
sehingga kebutuhan nutrisi pasien terpenuhi sesuai
kebutuhan.
Angka Kredit : 0.0036
62
meningkatkan kenyamanan optimal (misalnya:
ajarkan tentang faktor-faktor yang dapat
menimbulkan gangguan tidur), memfasilitasi
kebiasaan sebelum tidur (seperti; berdoa, membaca,
dan lain-lain), dan benda yang familiar (seperti;
selimut atau mainan kesukaan, dongeng, membaca,
dan lain lain) serta membantu pasien membatasi
waktu tidur siang.
Bukti Fisik : Logbook tindakan pemenuhan
kebutuhan istirahat dan tidur
Kualitas Hasil Kerja : Terlaksanaya tindakan
pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur sesuai
prosedur sehingga kebutuhan istirahat dan tidur
pasien terpenuhi sesuai kebutuhan.
Angka Kredit : 0.0027
63
suhu tubuh sesuai prosedur sehingga kebutuhan
rasa nyaman dan pengaturan suhu tubuh terpenuhi
sesuai kebutuhan.
Angka Kredit : 0.0038
64
- melakukan intervensi keperawatan spesifik yang
kompleks di area anak
adalah melakukan tindakan keperawatan yang lebih
khusus dan kompleks pada area anak, seperti
melakukan monitoring resusitasi cairan pada klien
syok hipovolemik; Melakukan penatalaksanaan
keperawatan pada klien yang dilakukan tindakan
bronkoskopi; Mengelola perawatan neonatus dengan
batasan berat lahir ≥1000 gram dan usia kehamilan
≥28 minggu; mengelola neonatus yang terpasang
Cerebral Function Monitor (CFM); Mengelola
perawatan neonatus dengan tindakan bedah minor;
mengelola perawatan neonatus dengan pre operasi
repair gastroscisis; mengelola perawatan neonatus
dengan Penyakit Jantung Bawaan (PJB)
Bukti Fisik : Logbook intervensi keperawatan
spesifik yang kompleks di area anak
Kualitas Hasil Kerja : Terlaksananya intervensi
keperawatan spesifik kompleks di area anak sesuai
prosedur sehingga kebutuhan anak terpenuhi
Angka Kredit : 0.004
65
memberikan pendidikan kesehatan pada masyarakat
terkait upaya pencegahan (preventif), dan lain-lain.
Bukti Fisik : Logbook intervensi keperawatan
spesifik yang kompleks di area komunitas
Kualitas Hasil Kerja : Terlaksananya intervensi
keperawatan spesifik kompleks di area komunitas
sesuai prosedur sehingga kebutuhan masyarakat
terhadap upaya preventif dapat terpenuhi
Angka Kredit : 0.005
66
adalah melakukan monitoring dan evaluasi kondisi
pasien terkait tindakan keperawatan spesifik sesuai
kasus (pada kasus bedah maupun non bedah seperti;
memantau respon pasien sebelum dan setelah
dilakukan tindakan, penurunan kesadaran,
gangguan hemodinamik, dan lain- lain).
Bukti Fisik : Logbook pemantauan atau penilaian
kondisi pasien selama dilakukan tindakan
keperawatan spesifik sesuai kasus dan kondisi
pasien
Kualitas Hasil Kerja : Terlaksananya pemantauan
kondisi pasien sesuai prosedur sehingga progresitas
penyembuhan pasien dapat terpantau
Angka Kredit : 0.0052
67
- melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada
keluarga
adalah menilai hasil tindakan keperawatan yang
diberikan dan memantau perkembangan kesehatan
keluarga setelah diberikan tindakan sesuai dengan
kasus/masalah kesehatan yang dialami
Bukti Fisik : Logbook evaluasi tindakan keperawatan
pada keluarga
Kualitas Hasil Kerja : Terlaksananya kegiatan
evaluasi tindakan pada keluarga sehingga masalah
kesehatan yang terjadi pada keluarga dapat
terpantau.
Angka Kredit : 0.005
68
dapat diatasi masalah
kesehatannya/keperawatannya atau melakukan
rujukan balik asuhan keperawatan.
Bukti Fisik : logbook rujukan keperawatan;
Kualitas Hasil Kerja : terlaksananya kegiatan
rujukan keperawatan sehingga proses perawatan
pasien lebih baik.
Angka Kredit : 0.0042
69
Kualitas Hasil Kerja : terlaksananya kegiatan
pengorganisasian pelayanan keperawatan sehinga
kegiatan asuhan keperawatan dapat dijalankan
dengan optimal
Angka Kredit : 0.004
70
sistematis, melengkapi data obyektif dan subyektif
yang akurat, nyata dan relevan, dilakukan pada
kelompok yang menjadi kelolaan atau tanggung
jawabnya.
Bukti Fisik : Logbook pengkajian keperawatan
lanjutan pada kelompok
Kualitas Hasil Kerja : Pengkajian keperawatan
lanjutan dilakukan sesuai prosedur sehingga
terkumpulnya data keperawatan kelompok.
Angka Kredit : 0.012
71
sehingga proses asuhan keperawatan berjalan
dengan baik
Angka Kredit : 0.004
72
dengan stroke (Code STROKE), Manajemen
keperawatan gawat darurat pada pasien dengan
kasus trauma (Code Trauma), Manajemen pasien
sepsis, PINERE, melakukan manajemen bencana,
mengadvokasi penanganan bencana
Bukti Fisik : Logbook kegiatan tindakan
keperawatan pada kondisi gawat darurat/bencana/
kritikal
Kualitas Hasil Kerja : Terlaksananya tindakan
keperawatan pada kondisi gawat darurat/bencana/
kritikal sesuai SPO sehingga dapat memberikan
asuhan keperawatan pada pasien dengan kondisi
gawat darurat/bencana/kritikal dengan tepat
Angka Kredit : 0.0111
73
- melakukan tindakan keperawatan pada pasien
dengan intervensi pembedahan pada tahap
pre/intra/post operasi adalah melaksanakan
serangkaian prosedur, treatment dan intervensi
pembedahan pada tahap sebelum, selama dan
sesudah pembedahan yang berada dalam lingkup
praktik keperawatan dan sesuai standar asuhan
keperawatan. Contoh;
Pre operasi: Mengecek kelengkapan kebutuhan dan
intervensi pra operasi, surgical safety checklist
Intra operasi: Berperan sebagai circulating, scrub
nurse, perfusion nurse pada jenis operasi kompleks,
melakukan koordinasi dengan tim intra operasi
dalam manajemen di kamar operasi
Post Operasi: Memonitor kelengkapan peralatan yang
digunakan dan kondisi pasien, melakukan kolaborasi
antar profesi terkait tindak lanjut pasca operasi serta
kesiapan ruangan untuk perpindahan pasien.
Bukti Fisik : Logbook kegiatan asuhan keperawatan
pada pasien perioperative (Pre, Intra & Post Operatif)
Kualitas Hasil Kerja: tindakan keperawatan pada
tahap pre/intra/post operasi dengan risiko tinggi
dilakukan sesuai dengan prosedur sehingga masalah
keperawatan pasien pada tahap pre/intra/post
operasi dapat diselesaikan.
Angka Kredit: 0.0087
74
- memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual
pada kondisi kehilangan, berduka atau menjelang
ajal dalam pelayanan keperawatan
adalah memfasilitasi pasien dalam keadaan sakaratul
maut, memberikan dukungan, dan mendampingi
keluarga dalam proses berduka, kehilangan atau
menjelang ajal dengan memperhatikan martabat dan
harga diri pasien
Bukti Fisik : logbook kegiatan asuhan keperawatan
Kualitas Hasil Kerja : Terlaksananya tindakan
keperawatan pada pasien untuk pemenuhan
dukungan spiritual pada kondisi kehilangan,
berduka atau menjelang ajal.
Angka Kredit : 0.0086
75
Kualitas Hasil Kerja : tindakan pemenuhan
kebutuhan eliminasi dilakukan sesuai prosedur
sehingga kebutuhan eliminasi pasien terpenuhi
Angka Kredit : 0.006
76
adalah melakukan tindakan keperawatan dalam
mengelola pemenuhan kebutuhan perawatan diri
pasien dengan keterbatasan fisik atau mental atau
ketergantungan total seperti memandikan,
perawatan rambut, perawatan mulut, perawatan gigi,
perawatan genetalia pada pasien terpasang alat
bantu napas mekanik, pasien kritis, memberikan
edukasi pada keluarga pasien dengan demensia dan
gangguan jiwa
Bukti Fisik : Logbook kegiatan asuhan keperawatan
Kualitas Hasil Kerja : tindakan pemenuhan
kebutuhan kebersihan diri dilakukan sesuai
prosedur sehingga kebutuhan kebersihan diri pasien
terpenuhi
Angka Kredit : 0.003
77
yang menggunakan peralatan medik canggih sesuai
dengan kewenangan dan praktek keperawatan serta
menjadi konsultan dalam tindakan keperawatan
spesifik area medikal bedah.
Bukti Fisik : Logbook kegiatan asuhan keperawatan
Kualitas Hasil Kerja : intervensi keperawatan
spesifik yang kompleks pada area medikal bedah
dilakukan sesuai prosedur
Angka Kredit : 0.0084
78
dengan kewenangan dan standar praktek
keperawatan, seperti seperti perawatan prenatal,
intranatal dan postnatal yang berisiko dan
komplikasi, masalah kesehatan perempuan kompleks
(onkoginekologi, konseling infertilitas, tindakan
transfer ovum/ovum pick up, kekerasan perempuan,
pendampingan, kehamilan remaja, kekerasan dalam
rumah tangga, women trafficking dan lain lain) serta
menjadi konsultan dalam tindakan keperawatan
spesifik are maternitas.
Bukti Fisik : Catatan keperawatan/ logbook asuhan
keperawatan
Kualitas Hasil Kerja : Terlaksananya intervensi
keperawatan spesifik yang kompleks pada area
maternitas yang dilakukan sesuai prosedur.
Angka Kredit : 0.0066
79
keperawatan serta menjadi konsultan dalam
tindakan keperawatan spesifik area jiwa.
Bukti Fisik : logbook kegiatan asuhan keperawatan
Kualitas Hasil Kerja : Terlaksananya intervensi
keperawatan spesifik yang kompleks pada area jiwa
yang dilakukan sesuai prosedur.
Angka Kredit : 0.0084
80
yang tersedia serta berkolaborasi dengan professional
pembeli asuhan lainnya guna meningkatkan kualitas
pelayanan keperawatan
Bukti Fisik : logbook kegiatan asuhan keperawatan
Kualitas Hasil Kerja : kegiatan konsultasi dan
kolaborasi dilaksanakan sehingga perawatan pasien
menjadi lebih baik dan adanya dokumen hasil
konsultasi dan kolaborasi
Angka Kredit : 0.0072
81
adalah menilai hasil tindakan keperawatan yang
diberikan dan memantau perkembangan kesehatan
masyarakat setelah diberikan tindakan sesuai
dengan kasus/masalah kesehatan yang dialami
seperti pemantauan KLB, mitigasi bencana,
tindaklanjut pascabencana, dan lain lain
Bukti Fisik : Logbook asuhan keperawatan pada
masyarakat dan laporan/dokumentasi
Kualitas Hasil Kerja : evaluasi tindakan
keperawatan dilakukan sesuai prosedur sehingga
dapat dipantau perkrmbangan kesehatan masyarakat
Angka Kredit : 0.0045
82
adalah membuat rencana program tahunan untuk
setiap ruang rawat (ruang rawat inap, jalan, khusus),
dilakukan oleh kepala ruangan.
Bukti Fisik : Dokumen penyusunan rencana
program tahunan unit ruang rawat yang sudah
disahkan oleh Kepala Bidang Pelayanan Keperawatan
dan Kepala Instalasi
Kualitas Hasil Kerja : tersusunnya program tahunan
unit sehingga pengembangan unit dapat sesuai visi
dan misi instansi
Angka Kredit : 0.008
83
Kualitas Hasil Kerja : dilaksanakannya upaya
peningkatan kepatuhan kewaspadaan standar
sehingga pencegahan infeksi dapat ditingkatkan.
Angka Kredit : 0.003
84
Bukti Fisik : Tersusunya ICRA dan laporan
pengendalian
Kualitas Hasil Kerja : terlaksananya manajemen
ICRA sehingga pengawasan risiko infeksi dapat lebih
ditingkatkan.
Angka Kredit : 0.006
85
acuan dalam melaksanakan asuhan keperawatan
yang ditunjukkan dengan adanya laporan hasil
asuhan, laporan penelitian atau karya ilmiah
Bukti Fisik : Laporan hasil pelaksanaan evidence
based practice dalam kegiatan peningkatan mutu dan
pengembangan pelayanan keperawatan
Kualitas Hasil Kerja : terlaksananya Evidence Based
Practice sehingga mutu asuhan keperawatan dapat
terus ditingkatkan.
Angka Kredit : 0.015
- melakukan pengawasan/pengendalian/monev
terhadap program mutu klinik pelayanan
keperawatan
adalah membuat program mutu klinik pelayanan
keperawatan berdasarkan kajian kesenjangan
maupun kebutuhan pelayanan keperawatan serta
menjalankan program tersebut
86
Bukti Fisik : laporan hasil
pengawasan/pengendalian /monev terhadap program
mutu klinik pelayanan keperawatan
Kualitas Hasil Kerja : terlaksananya pengawasan
/pengendalian/movev dapat mengidentifkasi
permasalahan sehingga dapat dilakukan upaya
peningkatan mutu pelayanan
Angka Kredit : 0.002
87
- melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian
asuhan keperawatan adalah komunikasi yang
dirancang dan direncanakan untuk tujuan terapi,
dalam rangka membina hubungan antara perawat
dengan pasien agar dapat beradaptasi dengan stress,
mengatasi gangguan psikologis, sehingga dapat
melegakan serta membuat pasien merasa nyaman,
yang pada akhirnya mempercepat proses
kesembuhan pasien.
Bukti fisik: Logbook implementasi komunikasi
terapeutik terhadap pasien.
Kualitas Hasil Kerja: terlaksananya komunikasi
terapeutik sehingga asuhan keperawatan dapat
dilaksanakan dengan profesional
Angka Kredit: 0,008.
88
- melakukan implementasi keperawatan pada tingkat
komunitas pada tahap pra/ saat/pasca terjadinya
bencana (disaster nursing)
adalah tindakan keperawatan tingkat masyarakat
khususya pada penyiapan masyarakat menghadapi
bencana, saat terjadi bencana dan pasca bencana
berbasis sumber daya yang ada di masyarakat.
Bukti Fisik: Laporan hasil/kegiatan implementasi
keperawatan pada tingkat komunitas pada tahap pra,
saat dan pasca terjadinya bencana (disaster nursing).
Kualitas Hasil Kerja: terlaksananya implementasi
keperawatan pada tahap pra/saat/pasca bencana
sehingga dapat mempersiapkan masyarakat dalam
menghadapi bencana.
Angka Kredit: 0,024
89
risiko tinggi, lansia dengan komplikasi, keluarga
dengan anggotanya mengalami disabilitas, dan lain
lain) untuk mencegah terjadinya komplikasi dan
dampak yang lebih buruk dari kondisi saat ini.
Bukti Fisik: Hasil implementasi tindaklanjut
program perawatan pada kasus risiko tinggi
Kualitas Hasil Kerja: terlaksananya follow up
keperawatan pada keluarga risiko tinggi sehingga
dapat mencegah komplikasi.
Angka Kredit: 0,026.
90
(perawatan pasien neonatus dan anak yang berisiko/
kompleks kasus penyakitnya seperti hemato-
onkologi, bedah, intensif/ perawatan kritis dan
nefrologi/ hemodialisa); area komunitas (perawatan
komunitas sesuai program pemerintah baik lintas
program/ sektoral dengan stakeholder terkait); area
medikal bedah (perawatan pasien dewasa pada kasus
medikal bedah kompleks yang membutuhkan analisis
berfikir kritis pada gangguan seluruh sistem
tubuhnya).
Bukti Fisik: Logbook/hasil tindakan keperawatan
spesifik yang kompleks di area maternitas/ anak/
komunitas/ medikal bedah.
Kualitas Hasil Kerja: Terlaksananya intervensi
keperawatan spesifik yang kompleks di area
maternitas/ anak/ komunitas/ medikal bedah sesuai
prosedur.
Angka Kredit: 0,0184.
91
adalah membuat rencana manajemen risiko terhadap
pelayanan keperawatan yang meliputi: menetapkan
lingkup manajemen risiko, identifikasi risiko, analisis
risiko, evaluasi risiko, dan menentukan tindakan
terhadap risiko yang mungkin terjadi
Bukti Fisik: Dokumen program manajemen resiko
dan laporan pengendalian manajemen risiko
pelayanan keperawatan.
Kualitas Hasil Kerja: dilakukan program manajemen
risiko sehingga kualitas pelayanan keperawatan
dapat ditingkatkan
Angka Kredit: 0,0484.
92
Kualitas Hasil Kerja: dilakukannya pembinaan
kelompok masyarakat pasca bencana sehingga
pemulihan pasca bencana dapat segera teratasi
Angka Kredit: 0,006.
93
Bukti Fisik: Laporan preseptor dan mentorship
dalam rangka melakukan fungsi ketenagaan perawat.
Kualitas Hasil Kerja: terlaksananya preceptor dan
mentorship sehingga profesionalisme dan kompetensi
perawat dapat ditingkatkan.
Angka Kredit: 0,032.
94
Kualitas Hasil Kerja : diberikannya rekomendasi
penghargaan kepada perawat sehingga dapat
meningkatkan motivasi dan eksistensi kerja di
unitnya
Angka Kredit: 0,044.
95
BAB IV
PENILAIAN ANGKA KREDIT
96
Utama Muda, golongan ruang IV/c di
lingkungan instansi Pemerintah.
2) Perawat Penyelia, pangkat Penata, golongan
ruang III/c sampai dengan pangkat Penata
Tingkat I, golongan ruang III/d di lingkungan
Instansi Pemerintah
c. Direktur Rumah Sakit atau Pimpinan Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Lainnya atau paling rendah
Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang membidangi
kesekretariatan atau pelayanan asuhan keperawatan
atau Pejabat yang ditunjuk oleh Pimpinan Instansi
pembina pada Instansi Pemerintah bagi :
1) Perawat Ahli Muda, pangkat Penata, golongan
ruang III/c sampai dengan pangkat Penata
Tingkat I, golongan ruang III/d di lingkungan
instansi Pemerintah.
2) Perawat Ahli Pertama, pangkat Penata Muda,
golongan ruang III/a sampai dengan pangkat
Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b di
lingkungan instansi Pemerintah.
3) Perawat Mahir/Pelaksana Lanjutan, pangkat
Penata Muda, golongan ruang III/a sampai
dengan pangkat Penata Muda Tingkat I,
golongan ruang III/b di lingkungan instansi
Pemerintah.
4) Perawat Terampil/Pelaksana, pangkat Pengatur,
golongan ruang II/c sampai dengan pangkat
Pengatur Tingkat I, golongan ruang II/d di
lingkungan instansi Pemerintah.
2. Tim Penilai
a. Anggota Tim Penilai
Anggota tim penilai dengan susunan sebagai berikut
:
1) Seorang Ketua merangkap anggota;
2) Seorang Sekretaris merangkap anggota dari
unsur yang membidangi kepegawaian;
3) Paling sedikit 3 (tiga) orang anggota; dan
4) Anggota sebagaimana dimaksud pada angka 3
(tiga) paling sedikit 2 (dua) orang pejabat
fungsional Perawat.
97
b. Ketua, Sekretaris, dan Anggota sebagaimana
dimaksud huruf a, berasal dari unsur:
1) Ketua, berasal dari pimpinan unsur teknis yang
membidangi pelayanan keperawatan paling
rendah Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama atau
Perawat Ahli Madya atau Pejabat yang ditunjuk
oleh Pimpinan Instansi Pembina setingkat eselon
II;
2) Sekretaris, berasal dari pimpinan unsur
kepegawaian setingkat eselon III/IV atau unsur
unit pembina;
3) Anggota, paling sedikit 2 (dua) orang berasal
dari pejabat fungsional Perawat, dan apabila
diperlukan 2 (dua) orang lainnya dapat berasal
dari pejabat fungsional lain yang sejenis;
c. Persyaratan Anggota Tim Penilai
1) Menduduki jabatan/pangkat paling rendah
sama dengan jabatan/pangkat Perawat yang
dinilai;
2) Memiliki keahlian serta mampu untuk menilai
prestasi kerja Perawat;
3) Dapat aktif melakukan penilaian;
4) Dapat menjaga kerahasiaan hasil penilaian
angka kredit.
d. Pengangkatan Tim Penilai
1) Tim Penilai dan Sekretariat Tim Penilai Unit
Pelaksana Teknis Pusat diangkat oleh Direktur
Rumah Sakit atau Pejabat yang ditunjuk oleh
Pimpinan Instansi Pembina pada Kementerian
Kesehatan.
2) Tim Penilai dan Sekretariat Tim Penilai Instansi
diangkat oleh Direktur Rumah Sakit atau
Pejabat yang ditunjuk oleh Pimpinan Instansi
Pembina pada Instansi Pemerintah.
3) Usul calon anggota Tim Penilai dan Sekretariat
Tim Penilai harus disampaikan kepada pejabat
yang berwenang mengangkat dan
memberhentikan Tim Penilai dan Sekretariat
Tim Penilai selambat-lambatnya 6 (enam) bulan
sebelum tanggal berakhirnya masa jabatan Tim
Penilai dan Sekretariat Tim Penilai tersebut.
4) Surat Keputusan Tim Penilai dan Sekretariat
Tim Penilai yang disahkan oleh Pejabat yang
berwenang sudah diterbitkan selambat-
lambatnya 2 (dua) bulan sebelum berakhirnya
98
masa jabatan Tim Penilai dan Sekretariat Tim
Penilai.
5) Masa jabatan Tim Penilai adalah 3 (tiga) tahun
dan dapat diangkat kembali untuk masa jabatan
berikutnya.
6) Anggota tim penilai yang telah menjabat 2 (dua)
kali masa jabatan berturut-turut dapat diangkat
kembali setelah melampaui masa tenggang
waktu 1 (satu) tahun.
7) Dalam hal anggota Tim Penilai yang ikut dinilai,
maka Ketua Tim Penilai dapat mengangkat
anggota Tim Penilai Pengganti.
8) Apabila dipandang perlu, pejabat yang
berwenang menetapkan angka kredit dapat
membentuk Tim Penilai Teknis yang anggotanya
terdiri dari para ahli, baik yang berkedudukan
sebagai pegawai negeri sipil maupun bukan
pegawai negeri sipil yang mempunyai keahlian
dan kemampuan yang diperlukan.
e. Pemberhentian
Anggota Tim Penilai diberhentikan dari jabatannya
apabila memenuhi salah satu keadaan berikut ini:
1) Mengundurkan diri dari Tim Penilai
2) Berhenti atau diberhentikan sebagai pegawai
negeri sipil.
3) Menjalani cuti di luar tanggungan negara
4) Menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam)
bulan
5) ditugaskan secara penuh pada Jabatan
Administrator, Pengawas, atau Jabatan
Pelaksana
6) Tidak memenuhi persyaratan jabatan
99
2) Anggota Tim Penilai Teknis terdiri para ahli, baik
yang berkedudukan sebagai pegawai negeri sipil
maupun yang bukan pegawai negeri sipil yang
mempunyai keahlian dan kemampuan teknis
yang diperlukan.
3) Tugas Pokok Tim Penilai Teknis adalah
memberikan saran dan pertimbangan kepada
ketua Tim Penilai dalam memberikan penilaian
terhadap kegiatan/prestasi yang bersifat khusus
atau memerlukan keahlian tertentu.
4) Tim Penilai Teknis menerima tugas dan
bertanggungjawab kepada Ketua Tim Penilai
yang bersangkutan.
3. Sekretariat Tim Penilai
Untuk membantu Tim Penilai dalam melaksanakan
tugasnya, dibentuk Sekretariat Tim Penilai. Sekretariat
Tim Penilai dipimpin oleh Sekretaris.
1. Kedudukan Sekretariat Tim Penilai:
a) Sekretariat Tim Penilai Pusat berkedudukan
pada unit kerja yang membidangi kepegawaian
di Unit Pelaksana Teknis Pusat.
b) Sekretariat Tim Penilai Instansi berkedudukan
pada unit kerja yang membidangi kepegawaian
di Instansi selain Kementerian Kesehatan.
c) Sekretariat Tim Penilai Provinsi berkedudukan
pada unit kerja yang membidangi kepegawaian
di Dinas Kesehatan Provinsi atau Unit Pelaksana
Teknis Provinsi atau Satuan Kerja lain yang
ditunjuk oleh Gubernur.
d) Sekretariat Tim Penilai Kabupaten/Kota
berkedudukan pada unit kerja yang membidangi
kepegawaian di Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota atau Unit Pelaksana Teknis
Kabupaten/Kota atau Satuan Kerja lain yang
ditunjuk oleh Bupati/Walikota.
2. Kriteria anggota Sekretariat Tim Penilai:
Kriteria Anggota Sekretariat Tim Penilai adalah
sebagai berikut:
a) Memahami tentang peraturan perundang-
undangan terkait dengan jabatan fungsional
Perawat.
b) Memahami mekanisme dan prosedur penilaian
angka kredit Perawat.
c) Mampu mengadministrasikan dan menuangkan
angka kredit Perawat ke dalam format
penetapan angka kredit.
100
d) Mampu membuat laporan pelaksanaan penilaian
angka kredit kepada ketua Tim Penilai angka
kredit
e) Dapat menjaga rahasia hasil penilaian angka
kredit Perawat.
3. Masa Jabatan Anggota Sekretariat Tim Penilai
Masa Jabatan Anggota Sekretariat Tim Penilai
mengikuti masa jabatan Tim Penilai.
4. Pemberhentian Anggota Sekretariat Tim Penilai
Anggota Sekretariat Tim Penilai diberhentikan dari
jabatannya apabila:
a) Mengundurkan diri dari Tim Penilai
b) Berhenti atau diberhentikan sebagai pegawai
negeri sipil.
c) Menjalani cuti di luar tanggungan negara
d) Menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan
e) ditugaskan secara penuh pada Jabatan
Administrator, Pengawas, atau Jabatan Pelaksana
f) Tidak memenuhi persyaratan jabatan
101
karena tidak dapat mengumpulkan angka kredit
yang dipersyaratkan.
j) Melaporkan pelaksanaan hasil penilaian kepada
pejabat yang berwenang mengangkat dan
memberhentikan tim penilai tersebut.
102
2) Pejabat paling rendah Administrator (pejabat
setara eselon III) yang membidangi kepegawaian
kepada Direktur Rumah Sakit atau Pimpinan
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya di
lingkungan Instansi Pusat selain Kementerian
Kesehatan.
3) Direktur Rumah Sakit/Pimpinan Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Lainnya kepada Kepala
Dinas Kesehatan Provinsi atau pejabat yang
ditunjuk oleh Gubernur di Provinsi.
4) Direktur Rumah Sakit/Pimpinan Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Lainnya kepada Kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atau pejabat
yang ditunjuk oleh Bupati/Walikota di
Kabupaten/Kota.
d. Pengajuan usul penetapan angka kredit harus telah
sampai kepada pejabat yang berwenang menetapkan
angka kredit paling lambat:
1) Tanggal 15 Juni bagi Pejabat Fungsional
Perawat yang akan naik jabatan/pangkat pada
periode Oktober tahun yang bersangkutan.
2) Tanggal 15 Desember bagi Pejabat Fungsional
Perawat yang akan naik jabatan/pangkat pada
periode April tahun berikutnya.
103
e. Pengambilan keputusan dalam sidang pleno Tim
Penilai dilakukan secara aklamasi atau melalui suara
Terbanyak.
f. Sekretaris Tim Penilai menuangkan angka kredit
hasil keputusan musyawarah dalam sidang pleno ke
dalam formulir penetapan angka kredit.
104
Gambar 4.1.
Prosedur Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Perawat
Pangkat Pengatur II/c s.d. Pembina Utama Pangkat IV/e.
6a
HASIL
Ka. BKN/KANREG
6b 5a PENILAIAN
3a
4
Perawat Ybs;
Pimpinan Unit Kerja;
Set TPAK Perawat Unit Kerja/UPT Kemenkes
Sesditjen yg membidangi Yan.Keperawatan;
Set TPAK Perawat Instansi
Karopeg/Ka. BKD Prov/Kab/Kota; Set TPAK Perawat Dinkes/UPTD/LTD Provinsi
Set TPAK Perawat Dinkes/UPTD/LTD Kab/Kota
Set TPAK;
Pejabat lain yg dianggap perlu;
5b
2
Keterangan:
1. Perawat menyiapkan bahan/berkas dan menuangkan angka
kredit ke dalam DUPAK dilengkapi dengan bukti-bukti fisik
untuk diverifikasi oleh tim verifikasi yang ditunjuk oleh
lembaga masing-masing. Bahan/berkas dan DUPAK
105
tersebut disampaikan kepada salah satu Pimpinan Instansi
berikut ini:
a. Unit Kerja di Kemenkes,
b. UPT Kemenkes,
c. Instansi pada Kementerian/Lembaga Pemerintah non
Kementerian selain Kementerian Kesehatan,
d. Dinas Kesehatan Provinsi,
e. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota,
f. Unit Kerja di Provinsi,
g. Unit Kerja di Kabupaten/Kota.
2. Pimpinan menyampaikan bahan/berkas usulan kepada
Sekretariat TPAK;
3a. Sekretariat TPAK mendistribusikan bahan/berkas usulan
yang sudah lengkap kepada TPAK;
3b. Berkas usulan yang tidak lengkap diberitahukan kepada
Perawat melalui Pimpinan untuk dilengkapi;
4. TPAK menyerahkan kembali hasil penilaian angka kredit
kepada Sekretariat TPAK untuk dituangkan ke dalam format
PAK;
5a. Sekretariat TPAK menyampaikan PAK kepada Pimpinan bagi
Perawat yang memenuhi syarat untuk kenaikan
pangkat/jabatan setingkat lebih tinggi;
5b. DUPAK yang belum memenuhi syarat dibuatkan surat
keterangan hasil penilaian angka kredit dan dikirim kepada
Perawat yang bersangkutan melalui Pimpinan;
6a. Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit
menetapkan PAK Perawat yang memenuhi syarat untuk
kenaikan pangkat/jabatan setingkat lebih tinggi. PAK Asli
disampaikan kepada Kepala Badan Kepegawaian
Negara/Kepala Kantor Regional Badan Kepegawaian Negara;
6b. Tembusan disampaikan kepada: Perawat yang
bersangkutan, Pimpinan Unit Kerja, Kepala Biro
Kepegawaian/Badan Kepegawaian Daerah
Propinsi/Kabupaten/Kota, Sekretariat TPAK yang
bersangkutan dan pejabat lain yang dianggap perlu.
106
BAB V
TATA CARA PENEMPATAN, PENGANGKATAN, KENAIKAN
JABATAN,
KENAIKAN PANGKAT, PENGANGKATAN DARI JABATAN LAIN
DAN PEMBERHENTIAN JABATAN FUNGSIONAL
PERAWAT
2. Pengangkatan Pertama
a. Persyaratan
Pengangkatan Pertama ke dalam Jabatan
Fungsional Perawat, Pegawai Negeri Sipil yang
diangkat untuk pertama kali dalam Jabatan
Fungsional Perawat harus memenuhi syarat
sebagaimana Pasal 13 Peraturan Menteri
107
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor ... Tahun ... tentang Jabatan
Fungsional Perawat dan Angka Kreditnya.
a) Persyaratan Umum
(1) berstatus PNS;
(2) tersedianya formasi;
(3) memiliki integritas dan moralitas yang baik;
(4) sehat jasmani dan rohani.
b) Persyaratan Teknis
(1) berijazah Diploma III (DIII) Keperawatan
untuk kategori keterampilan atau berijazah
paling rendah Ners untuk kategori keahlian
(2) Mengikuti dan lulus uji kompetensi teknis,
kompetensi manajerial, dan sosial kultural
sesuai standar kompetensi yang telah
disusun oleh instansi Pembina
(3) memiliki Surat Tanda Registrasi (STR)
Perawat
(4) memiliki nilai Angka Kredit minimal sesuai
ketentuan pada lampiran Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 35 tahun 2019
tentang Jabatan Fungsional Perawat dan
Angka Kreditnya;
(5) nilai prestasi kerja paling rendah bernilai
baik dalam 1 (satu) tahun terakhir.
b. Kelengkapan Berkas
Kelengkapan berkas untuk Pengangkatan Pertama ke
dalam Jabatan Fungsional Perawat:
1) Fotokopi SK Pengangkatan menjadi Calon PNS.
2) Fotokopi SK Pengangkatan menjadi PNS.
3) Fotokopi Nilai SKP 1 (satu) tahun terakhir.
4) Fotokopi Kartu Pegawai.
5) Fotokopi Ijazah.
6) Sertifikat Uji Kompetensi
7) Fotokopi STR Perawat yang masih berlaku.
8) Surat Keputusan Asli Penetapan Angkat Kredit
(PAK).
9) Surat pernyataan memilih Jabatan Fungsional
Perawat.
10) Surat pernyataan telah melaksanakan tugas di
bidang pelayanan keperawatan dari pejabat yang
berwenang.
c. Penentuan Angka kredit
Untuk menentukan angka kredit dan tingkat
Jabatan Fungsional Perawat bagi pegawai negeri
108
sipil yang diangkat pertama kali dalam Jabatan
Fungsional Perawat, angka kredit yang
diperhitungkan berasal dari unsur pendidikan dan
pelatihan fungsional di bidang pelayanan
keperawatan dan dari unsur tugas pokok apabila
telah melaksanakan tugas pokok pelayanan
keperawatan.
Bagi calon pegawai negeri sipil atau pegawai
negeri sipil yang ditugaskan untuk melaksanakan
tugas pelayanan keperawatan oleh pejabat yang
berwenang dapat diperhitungkan angka kreditnya.
b. Kenaikan Pangkat:
Kenaikan pangkat Pejabat Fungsional Perawat
setingkat lebih tinggi dapat dipertimbangkan apabila:
1) Sekurang-kurangnya telah 2 tahun dalam
pangkat terakhir.
2) Memenuhi angka kredit kumulatif yang
ditentukan untuk kenaikan pangkat setingkat
lebih tinggi.
3) Memperoleh nilai prestasi kerja sekurang-
kurangnya bernilai baik dalam 2 (dua) tahun
terakhir.
109
4) Memiliki STR Perawat yang masih berlaku.
5) Bagi Perawat dengan latar belakang pendidikan
D III Keperawatan atau Ners, dapat mengajukan
kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi apabila
telah memenuhi persyaratan kualifikasi
pendidikan sesuai dengan peraturan yang
berlaku yaitu D III Keperawatan untuk kategori
keterampilan dan paling rendah Ners untuk
kategori keahlian.
6) Selain memenuhi syarat kinerja, pejabat
fungsional Perawat yang akan dinaikkan
Jabatannya setingkat lebih tinggi harus
mengikuti dan lulus uji kompetensi.
2. Kelengkapan Berkas
a. Kelengkapan berkas untuk kenaikan jabatan
meliputi:
1) Surat Keputusan Kenaikan Jabatan terakhir.
2) PAK terakhir, asli.
3) Nilai SKP 1 (satu) tahun terakhir.
4) Fotokopi STR Perawat yang masih berlaku.
b. Kelengkapan berkas untuk kenaikan pangkat
meliputi:
1) Surat keputusan kenaikan pangkat terakhir.
2) Surat Keputusan asli PAK terakhir.
3) Nilai SKP dalam 2 (dua) tahun terakhir.
4) Fotokopi STR Perawat yang masih berlaku.
5) Surat keputusan jabatan fungsional terakhir.
6) Fotokopi Kartu Pegawai.
110
kerja/UPT yang bersangkutan memeriksa
persyaratan dan kelengkapan berkas yang
diperlukan dan disampaikan kepada
Sekretaris Jenderal melalui Biro
Kepegawaian Sekretariat Jenderal
Kementerian Kesehatan.
d) Biro Kepegawaian memeriksa kembali
berkas pengusulan kenaikan jabatan untuk
selanjutnya memproses surat keputusan
kenaikan jabatan.
e) Surat keputusan kenaikan jabatan Pejabat
Fungsional Perawat ditetapkan oleh Menteri
Kesehatan atau pejabat lain yang ditunjuk
oleh Menteri.
f) Surat keputusan kenaikan jabatan asli
disampaikan kepada PNS yang
bersangkutan, tembusan disampaikan
kepada Kepala BKN, Kepala KPPN,
pimpinan unit Eselon I yang membawahi
unit kerja/UPT yang bersangkutan,
pimpinan unit kerja/UPT dan pembuat
daftar gaji PNS yang bersangkutan.
2) Kenaikan Pangkat
a) Pejabat Fungsional Perawat melengkapi dan
menyerahkan berkas yang dipersyaratkan
kepada Pimpinan Unit Kerja/UPT
Kementerian Kesehatan untuk pengusulan
kenaikan pangkat Pejabat Fungsional
Perawat.
b) Pimpinan Unit Kerja/UPT Kementerian
Kesehatan yang bersangkutan
mengusulkan kepada unit Eselon I yang
membawahi unit kerja/UPT yang
bersangkutan melalui unit kerja yang
membidangi kepegawaian.
c) Unit kerja yang membidangi kepegawaian
pada unit Eselon I yang membawahi unit
kerja/UPT yang bersangkutan memeriksa
persyaratan dan kelengkapan berkas yang
diperlukan dan disampaikan kepada
Sekretaris Jenderal melalui Biro
Kepegawaian Sekretariat Jenderal
Kementerian Kesehatan.
d) Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal
Kementerian Kesehatan mengusulkan nota
persetujuan ke Badan Kepegawaian Negara.
111
e) Surat keputusan kenaikan pangkat asli
disampaikan kepada PNS yang
bersangkutan, tembusan disampaikan
kepada Kepala BKN, Kepala KPPN,
pimpinan unit Eselon I yang membawahi
unit kerja/UPT yang bersangkutan,
pimpinan unit kerja/UPT dan pembuat
daftar gaji PNS yang bersangkutan.
112
memenuhi persyaratan disampaikan
kepada Pimpinan Instansi.
d) Unit Kerja yang membidangi kepegawaian
Instansi mengusulkan nota persetujuan ke
Badan Kepegawaian Negara.
e) Surat keputusan kenaikan pangkat asli
disampaikan kepada PNS yang
bersangkutan, tembusan disampaikan
kepada Kepala BKN, Pejabat yang
berwenang menetapkan angka kredit,
Kepala KPPN, Sekretaris Jenderal
Kementerian Kesehatan, pimpinan unit
kerja/UPT dan pembuat daftar gaji PNS
yang bersangkutan.
113
Kementerian Kesehatan, Pimpinan
UPTD/LTD dan pembuat daftar gaji PNS
yang bersangkutan.
2) Kenaikan Pangkat
a) Pejabat Fungsional Perawat melengkapi dan
menyerahkan berkas yang dipersyaratkan
kepada Pimpinan UPTD/LTD untuk
pengusulan kenaikan pangkat Pejabat
Fungsional Perawat.
b) Pimpinan UPTD/LTD yang bersangkutan
mengusulkan kenaikan pangkat kepada
Kepala Dinas yang membidangi kesehatan
di Provinsi/Kabupaten/Kota melalui unit
kerja yang membidangi kepegawaian.
c) Unit kerja yang membidangi kepegawaian di
Dinas yang membidangi kesehatan di
Provinsi/Kabupaten/Kota memeriksa
berkas usulan kenaikan pangkat dan
berkas yang memenuhi persyaratan
disampaikan kepada
Gubernur/Bupati/Walikota.
d) Surat keputusan kenaikan pangkat asli
disampaikan kepada PNS yang
bersangkutan, tembusan disampaikan
kepada Kepala Kantor Regional BKN, Kepala
BKD Provinsi/Kabupaten/Kota, Unit Kerja
yang membidangi Kepegawaian di
Provinsi/Kabupaten/Kota, Pejabat yang
berwenang menetapkan Angka Kredit,
Kepala KPPN setempat, Kepala Biro/Kepala
Bagian Keuangan Daerah, Sekretaris
Jenderal Kementerian Kesehatan, Pimpinan
UPTD/LTD dan pembuat daftar gaji PNS
yang bersangkutan.
114
e. Ada formasi jabatan untuk pengangkatan Jabatan
Fungsional Perawat.
f. berijazah Diploma III (DIII) Keperawatan untuk
kategori keterampilan atau berijazah paling rendah
Ners untuk kategori keahlian yang di terbitkan oleh
instansi pendidikan
g. Mengikuti dan lulus uji kompetensi teknis,
kompetensi manajerial, dan kompetensi sosial
kultural sesuai dengan Standar Kompetensi yang
telah disusun oleh instansi pembina
h. Usia paling tinggi: 53 (lima puluh tiga) tahun untuk
Perawat ahli pertama dan jabatan fungsional Perawat
ahli muda, dan jabatan fungsional Perawat kategori
keterampilan, 55 (lima puluh lima) tahun bagi yang
akan menduduki Jabatan Fungsional Perawat ahli
madya, serta 60 (enam puluh) tahun bagi yang akan
menduduki Jabatan Fungsional Perawat ahli utama.
i. Memiliki pengalaman dalam pelaksanaan tugas di
bidang pelayanan keperawatan paling kurang 2 (dua)
tahun.
j. Memiliki STR Perawat yang masih berlaku.
k. Memperoleh nilai prestasi kerja paling sedikit bernilai
baik dalam 2 (dua) tahun terakhir.
2. Kelengkapan Berkas
Kelengkapan berkas untuk perpindahan dari jabatan
Struktural/ Fungsional lain menjadi Pejabat Fungsional
Perawat meliputi :
a. Fotokopi SK Pemberhentian dari jabatan
struktural/fungsional tertentu lainnya.
b. SK PAK yang asli.
c. Surat pernyataan memilih Jabatan Fungsional
Perawat dan Surat persetujuan dari pimpinan unit
kerja, asli.
d. Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas pelayanan
keperawatan yang asli dari pimpinan unit kerja atau
pejabat lain yang ditunjuk.
e. Fotokopi nilai SKP 1 (satu) tahun terakhir.
f. Fotokopi ijazah Diploma III (D.III) Keperawatan untuk
keterampilan atau paling rendah Ners untuk kategori
keahlian yang dilegalisir untuk Jabatan Fungsional
Perawat.
g. Fotokopi STR Perawat yang masih berlaku.
h. Fotokopi Kartu Pegawai.
115
3. Tata Cara Perpindahan dari Jabatan Lain Menjadi Pejabat
Perawat.
a. Lingkungan Kementerian Kesehatan.
1) Calon Pejabat Fungsional Perawat melengkapi
dan menyerahkan berkas yang dipersyaratkan
kepada Pimpinan UPT Kementerian Kesehatan
untuk pengusulan perpindahan jabatan ke
dalam Jabatan Fungsional Perawat.
2) Pimpinan UPT Kementerian Kesehatan yang
bersangkutan mengusulkan perpindahan
jabatan kepada pimpinan unit Eselon I yang
membawahi UPT yang bersangkutan melalui
unit kerja yang membidangi kepegawaian.
3) Unit kerja yang membidangi kepegawaian pada
unit Eselon I yang membawahi UPT yang
bersangkutan memeriksa persyaratan dan
kelengkapan berkas yang diperlukan.
4) Pimpinan unit Eselon I yang membawahi UPT
bersangkutan menyampaikan berkas usulan
perpindahan jabatan ke dalam Jabatan
Fungsional Perawat kepada Sekretaris Jenderal
Kementerian Kesehatan melalui Biro
Kepegawaian Kementerian Kesehatan.
5) Biro Kepegawaian memeriksa kembali berkas
usulan untuk selanjutnya memproses surat
keputusan perpindahan jabatan.
6) Surat keputusan perpindahan dari jabatan lain
ke jabatan Fungsional Perawat ditetapkan oleh
Menteri Kesehatan atau pejabat lain yang
ditunjuk.
7) Surat Keputusan Perpindahan Jabatan asli
disampaikan kepada PNS yang bersangkutan,
tembusan disampaikan kepada Kepala BKN,
Kepala KPPN, pimpinan unit Eselon I yang
membawahi unit kerja/UPT yang bersangkutan,
pimpinan unit kerja/UPT dan pembuat daftar
gaji PNS yang bersangkutan.
b. Kementerian/Lembaga selain Kementerian
Kesehatan.
1) Calon Pejabat Fungsional Perawat melengkapi
dan menyerahkan berkas yang dipersyaratkan
kepada Pimpinan UPT untuk pengusulan
Perpindahan Jabatan ke dalam jabatan
fungsional Perawat.
2) Pimpinan UPT yang bersangkutan mengusulkan
perpindahan jabatan kepada Pimpinan Instansi
116
melalui unit kerja yang membidangi
kepegawaian pada Instansi tersebut.
3) Unit kerja yang membidangi kepegawaian
Instansi, memeriksa berkas usulan perpindahan
jabatan dan berkas yang memenuhi persyaratan
disampaikan kepada Pimpinan Instansi.
4) Surat keputusan perpindahan jabatan bagi
Perawat ditetapkan oleh Pimpinan Instansi atau
pejabat lain yang ditunjuk oleh Pimpinan
Instansi.
5) Surat keputusan perpindahan jabatan yang asli
disampaikan kepada PNS yang bersangkutan,
tembusan disampaikan kepada Kepala BKN,
Pejabat yang berwenang menetapkan angka
kredit, Kepala KPPN, Sekretaris Jenderal
Kementerian Kesehatan, pimpinan unit
kerja/UPT dan pembuat daftar gaji PNS yang
bersangkutan.
c. Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota
1) Calon Pejabat Fungsional Perawat melengkapi
dan menyerahkan berkas yang dipersyaratkan
kepada Pimpinan UPTD/LTD untuk pengusulan
perpindahan jabatan ke dalam Jabatan
Fungsional Perawat.
2) Pimpinan UPTD/LTD yang bersangkutan
mengusulkan kepada Kepala Dinas yang
membidangi Kesehatan di
Provinsi/Kabupaten/Kota melalui unit kerja
yang membidangi kepegawaian.
3) Kepala Dinas yang membidangi kesehatan c.q.
unit kerja yang membidangi kepegawaian di
Provinsi/Kabupaten /Kota, memeriksa berkas
usulan perpindahan jabatan dan selanjutnya
disampaikan kepada Gubernur/Bupati/
Walikota.
4) Surat keputusan perpindahan jabatan bagi
Perawat ditetapkan oleh
Gubernur/Bupati/Walikota atau pejabat lain
yang ditunjuk.
5) Surat Keputusan perpindahan jabatan asli
disampaikan kepada PNS yang bersangkutan,
tembusan disampaikan kepada Kepala Kantor
Regional BKN, Kepala BKD
Provinsi/Kabupaten/Kota, Unit Kerja yang
membidangi Kepegawaian di
Provinsi/Kabupaten/Kota, Pejabat yang
berwenang menetapkan Angka Kredit, Kepala
117
KPPN setempat, Kepala Biro/Kepala Bagian
Keuangan Daerah, Sekretaris Jenderal
Kementerian Kesehatan, Pimpinan UPTD/LTD
dan pembuat daftar gaji PNS yang
bersangkutan.
2. Kelengkapan Berkas
Kelengkapan berkas untuk Pemberhentian dari Jabatan
Fungsional Perawat meliputi:
a. Fotokopi SK PAK terakhir.
b. Fotokopi SK Kenaikan Pangkat terakhir.
c. Fotokopi SK Jabatan Fungsional Perawat terakhir.
d. Fotokopi Kartu Pegawai.
e. Dokumen pemberhentian:
1) Surat Keputusan mengundurkan diri dari
jabatan;
2) Surat Keputusan Pemberhentian sementara
sebagai PNS;
3) Surat Keputusan cuti diluar tanggungan Negara;
4) Surat Keputusan tugas belajar lebih dari 6
(enam) bulan;
5) Surat Keputusan Penugasan secara penuh pada
Jabatan Pimpinan Tinggi, Jabatan
118
Administrator, Pengawas, atau Jabatan
Fungsional Lainnya; dan
6) Surat Keputusan Tidak memenuhi persyaratan
jabatan.
119
c. Fungsi
Tim Penilai Unit Teknis mempunyai fungsi sebagai
berikut:
1) Melaksanakan pengkajian terhadap usulan
angka kredit yang diajukan dalam DUPAK dan
pengkajian terhadap bukti fisik yang
dilampirkan.
2) Melakukan penilaian akhir terhadap angka
kredit yang diajukan pada setiap usulan
penetapan angka kredit Jabatan Fungsional
Perawat yang menjadi kewenangannya.
3) Menyampaikan hasil rapat Tim Penilai Unit
Pelaksana Teknis berupa angka kredit yang
telah dituangkan dalam PAK untuk ditetapkan
kepada pimpinan Unit Pelaksana Teknis di
lingkungan Kementerian Kesehatan.
4) Melaporkan hasil pelaksanaan penilaian angka
kredit Jabatan Fungsional Perawat setiap tahun
kepada pimpinan Unit Pelaksana Teknis di
lingkungan Kementerian Kesehatan.
120
c. Fungsi
Tim Penilai Instansi mempunyai fungsi sebagai
berikut:
1) Melaksanakan pengkajian terhadap usulan
angka kredit yang diajukan dalam DUPAK dan
pengkajian terhadap bukti fisik yang
dilampirkan.
2) Melakukan penilaian akhir terhadap angka
kredit yang diajukan pada setiap usulan
penetapan angka kredit Jabatan Fungsional
Perawat yang menjadi kewenangannya.
3) Menyampaikan hasil rapat Tim Penilai Instansi
berupa angka kredit yang telah dituangkan
dalam PAK untuk ditetapkan kepada pejabat
Eselon II yang membidangi Kesehatan
/kepegawaian atau Pejabat yang ditunjuk, di
Kementerian/Lembaga Pemerintahan Non
Kementerian selain Kementerian Kesehatan.
4) Melaksanakan monitoring dan evaluasi Jabatan
Fungsional Perawat setiap tahun.
4. Tim Penilai Provinsi
a. Kedudukan
1) Tim Penilai Provinsi berkedudukan di Dinas
Provinsi yang membidangi kesehatan.
2) Tim Penilai Provinsi dalam melaksanakan
tugasnya berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala Dinas yang membidangi
kesehatan di Provinsi.
b. Tugas
Tim Penilai Provinsi mempunyai tugas sebagai
berikut :
1) Membantu Kepala Dinas yang membidangi
kesehatan Provinsi dalam melaksanakan
penilaian dan penetapan angka kredit bagi
Perawat yang bekerja di bidang
kesehatan/UPTD/LTD tingkat Provinsi.
2) Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala
Dinas yang membidangi kesehatan Provinsi
berkaitan dengan penetapan angka kredit bagi
Perawat yang bekerja di bidang kesehatan di
lingkungan Provinsi.
c. Fungsi
Tim Penilai Provinsi mempunyai fungsi sebagai
berikut :
121
1) Melaksanakan pengkajian terhadap usulan
angka kredit yang diajukan dalam DUPAK dan
bukti fisik yang dilampirkan.
2) Melakukan penilaian akhir terhadap angka
kredit yang diajukan pada setiap usulan
penetapan angka kredit Jabatan Fungsional
Perawat yang menjadi kewenangannya.
3) Menyampaikan hasil rapat Tim Penilai Provinsi
berupa angka kredit yang telah dituangkan
dalam PAK untuk ditetapkan kepada Kepala
Dinas yang membidangi Kesehatan Provinsi atau
Pejabat yang ditunjuk.
4) Melaksanakan monitoring dan evaluasi Jabatan
Fungsional Perawat setiap tahun.
5) Melaporkan hasil pelaksanaan penilaian angka
kredit Jabatan Fungsional Perawat setiap tahun
kepada Kepala Dinas yang membidangi
kesehatan di Provinsi.
5. Tim Penilai Unit Pelaksana Teknis/Lembaga
Teknis Daerah Provinsi
a. Kedudukan
1) Tim Penilai Unit Pelaksasna Teknis/Lembaga
Teknis Daerah Provinsi berkedudukan di Unit
Pelaksasna Teknis /Lembaga Teknis Daerah
Provinsi yang membidangi kesehatan.
2) Tim Penilai Unit Pelaksasna Teknis/Lembaga
Teknis Daerah Provinsi dalam melaksanakan
tugasnya berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala Unit Pelaksasna
Teknis/Lembaga Teknis Daerah Provinsi.
b. Tugas
Tim Penilai Unit Pelaksana Teknis/Lembaga Teknis
Daerah Provinsi mempunyai tugas sebagai berikut:
1) Membantu Kepala Dinas yang membidangi
kesehatan Provinsi dalam melaksanakan
penilaian dan penetapan angka kredit bagi
Perawat yang bekerja di bidang
kesehatan/UPTD/LTD tingkat Provinsi.
2) Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala
Dinas yang membidangi kesehatan Provinsi
berkaitan dengan penetapan angka kredit bagi
Perawat yang bekerja di UPTD/LTD Provinsi.
c. Fungsi
Tim Penilai Unit Pelaksana Teknis/Lembaga Teknis
Daerah Provinsi mempunyai fungsi sebagai berikut:
122
1) Melaksanakan pengkajian terhadap usulan
angka kredit yang diajukan dalam DUPAK dan
bukti fisik yang dilampirkan.
2) Melakukan penilaian akhir terhadap angka
kredit yang diajukan pada setiap usulan
penetapan angka kredit Jabatan Fungsional
Perawat yang menjadi kewenangannya.
3) Menyampaikan hasil rapat Tim Penilai Provinsi
berupa angka kredit yang telah dituangkan
dalam PAK untuk ditetapkan kepada Kepala
UPTD/LTD Provinsi atau Pejabat yang ditunjuk.
4) Melaksanakan monitoring dan evaluasi Jabatan
Fungsional Perawat setiap tahun.
5) Melaporkan hasil pelaksanaan penilaian angka
kredit Jabatan Fungsional Perawat setiap tahun
kepada Kepala UPTD/LTD Provinsi.
123
2) Melakukan penilaian akhir terhadap angka
kredit yang diajukan pada setiap usulan
penetapan angka kredit Jabatan Fungsional
Perawat yang menjadi kewenangannya.
3) Menyampaikan hasil rapat Tim Penilai
Kabupaten/Kota berupa angka kredit yang telah
dituangkan dalam PAK untuk ditetapkan kepada
Kepala Dinas yang membidangi Kesehatan
Kabupaten/Kota atau Pejabat yang ditunjuk.
4) Melaksanakan monitoring dan evaluasi Jabatan
Fungsional Perawat setiap tahun.
5) Melaporkan hasil pelaksanaan penilaian angka
kredit Jabatan Fungsional Perawat setiap tahun
kepada Kepala Dinas yang membidangi
kesehatan di Kabupaten/Kota.
d. Surat Pernyataan:
1) Melakukan kegiatan pelayanan keperawatan.
2) Melakukan kegiatan pengembangan profesi. dan
3) Melakukan kegiatan penunjang tugas.
124
e. Bukti-bukti lainnya, misalnya karya tulis, sertifikat
dan lain-lain.
f. Perbandingan jumlah angka kredit dari unsur utama
dan unsur penunjang adalah :
1) Paling kurang 80% (delapan puluh persen)
angka kredit berasal dari unsur utama. dan
2) Paling banyak 20% (dua puluh persen) angka
kredit berasal dari unsur penunjang.
2. Penilaian oleh Tim Penilai
a. DUPAK diterima oleh Sekretaris Tim Penilai dan
diperiksa serta diteliti kelengkapannya termasuk
bukti fisik yang dilampirkan.
b. DUPAK yang telah diperiksa diserahkan kepada
Ketua Tim Penilai, selanjutnya Ketua Tim Penilai
membagi tugas kepada para Anggota Tim Penilai
untuk mengkaji DUPAK yang diusulkan berdasarkan
kelengkapan bukti fisik.
c. Hasil pengkajian oleh Anggota Tim Penilai
disampaikan kepada Ketua Tim Penilai. Selanjutnya
Ketua Tim Penilai mengadakan rapat anggota untuk
melakukan verifikasi atas hasil kajian anggota Tim
Penilai tersebut.
d. Hasil keputusan rapat diusulkan kepada pejabat
yang berwenang menetapkan angka kredit sebagai
PAK.
e. Bila dalam pengkajian DUPAK tersebut terdapat hal-
hal yang meragukan dan memerlukan bantuan Tim
Penilai Teknis, maka berkas DUPAK tersebut melalui
Ketua Tim Penilai dikirimkan kepada Tim Penilai
Teknis.
3. PAK yang telah ditandatangani Pejabat yang Berwenang
Menetapkan Angka Kredit, dibuat rangkap 5 (lima) untuk:
a. Kepada Badan Kepegawaian Negara/Kepala Badan
Kepegawaian Regional/Kepala Badan Kepegawain
Daerah (BKD) (asli).
b. Pejabat yang bersangkutan.
c. Pimpinan Unit Kerja/Unit Pelaksana Teknis
(UPT)/Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) yang
mengusulkkan DUPAK.
d. Sekretaris Tim Penilai yang bersangkutan. dan
e. Pejabat yang menetapkan angka kredit sebagai
pertinggal.
4. Penilaian angka kredit bagi Pejabat Fungsional Perawat
yang diangkat pertama kali dan perpindahan dari jabatan
lain untuk menentukan tingkat jabatan
125
a. Untuk menentukan tingkat jabatan bagi Perawat
yang akan diangkat pertama kali dan perpindahan
dari jabatan lain diperlukan penetapan angka kredit.
b. Usul penetapan angka kredit diajukan dengan
DUPAK, sama seperti DUPAK untuk kenaikan
jabatan/pangkat.
c. Penilaian dilakukan oleh Tim Penilai untuk menilai
angka kredit yang berasal dari unsur pendidikan,
pekerjaan pelayanan keperawatan, pengembangan
profesi dan penunjang tugas kegiatan Perawat.
d. Hasil penilaian Tim Penilai diusulkan kepada pejabat
yang berwenang menetapkan angka kredit untuk
ditetapkan dalam PAK.
1. Unsur Pendidikan
a. Unsur Pendidikan terdiri dari:
1) Pendidikan sekolah dan memperoleh ijazah atau
gelar.
2) Pendidikan dan Pelatihan fungsional dibidang
pelayanan keperawatan dan memperoleh Surat
Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP)
atau Sertifikat. dan
3) Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan dan
mendapatkan Surat Tanda Tamat Pendidikan
atau Pelatihan (STTPP) atau Sertifikat.
b. Bukti fisik yang dipergunakan sebagai dasar
penilaian adalah:
1) Fotokopi ijazah yang disahkan oleh pejabat yang
berwenang. dan
2) Fotokopi STTPP/sertifikat kegiatan ilmiah.
c. Pemberian Angka Kredit
1) Pendidikan sekolah
Yang dimaksud pendidikan sekolah adalah
pendidikan yang diakui atau diakreditasi oleh
Kementerian yang membidangi pendidikan dan
kebudayaan, dan Kementerian Kesehatan yaitu:
126
Diploma III (D.III) Keperawatan atau Ners
diberikan angka kredit sebesar 60 (enam puluh).
2) Pendidikan dan Pelatihan Teknis di bidang
pelayanan keperawatan:
a) Yang termasuk pendidikan dan pelatihan
teknis di bidang pelayanan keperawatan
adalah semua program pendidikan dan
pelatihan yang berhubungan dengan teknis
dan manajemen keperawatan sehingga
diperoleh peningkatan ilmu pengetahuan
dan keterampilan yang berguna dalam
peningkatan mutu dalam pelaksanaan
pelayanan keperawatan dan
diselenggarakan oleh lembaga Pendidikan
dan Pelatihan (Diklat) yang berwenang
dan/atau organisasi profesi Perawat sesuai
peraturan yang berlaku.
b) Penilaian dilaksanakan dengan meneliti
bukti berupa Fotokopi sertifikat pelatihan
atau STTPP yang sudah disahkan oleh
pejabat berwenang.
Angka kredit yang diberikan sesuai jumlah
jam pelajaran yang diikuti seperti tertulis
dalam Lampiran ... Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor ... Tahun ...
tentang Jabatan Fungsional Perawat
Anestesi dan Angka Kreditnya.
2. Pelayanan keperawatan
a. Unsur pelayanan keperawatan terdiri dari:
1) Perencanaan pelayanan keperawatan;
2) Pelaksanaan pelayanan keperawatan; dan
3) Pelaporan dan evaluasi pelayanan keperawatan.
b. Bukti fisik yang dipergunakan sebagai dasar
penilaian adalah hasil kegiatan yang ditandatangani
oleh atasan langsung unit kerja.
c. Pemberian angka kredit:
Pemberian angka kredit untuk kegiatan pelayanan
keperawatan yang dilakukan oleh Perawat, diberikan
sesuai dengan kegiatan yang dilakukan dan
dilengkapi dengan bukti fisik.
3. Pengembangan Profesi
a. Unsur pengembangan profesi
1) Pembuatan karya tulis/karya ilmiah di bidang
pelayanan keperawatan.
127
2) Penerjemahan/penyaduran buku dan bahan
lainnya di bidang pelayanan keperawatan.
4. Penunjang Tugas
a. Unsur Penunjang Tugas
1) Pengajar/pelatih/penyuluh/pembimbing di
bidang pelayanan keperawatan.
2) Peran serta dalam
seminar/lokakarya/konferensi/ pelatihan di
bidang pelayanan keperawatan.
3) Keanggotaan dalam tim penilai Jabatan
Fungsional Perawat.
4) Keanggotaan dalam organisasi profesi Perawat.
5) Perolehan penghargaan/tanda jasa.
6) Perolehan gelar kesarjanaan lainnya.
128
keperawatan berupa surat pernyataan/surat tugas
sesuai dengan kegiatannya sebagai berikut:
1) Untuk mengajar, melatih dan membimbing di
bidang pelayanan keperawatan.
2) Untuk seminar/lokakarya berupa sertifikat yang
dikeluarkan oleh lembaga yang
diakui/terakreditasi sebagai penyelenggara.
3) Sebagai Anggota kepanitiaan lainnya/Anggota
organisasi profesi Perawat berupa kartu
keanggotaan.
4) Sebagai anggota Tim Penilai Jabatan Fungsional
Perawat berupa SK Tim Penilai.
5) Gelar kesarjanaan berupa Ijazah dari institusi
yang berwenang.
6) Memperoleh penghargaan/tanda jasa dengan
bukti berupa Satyalancana Karya Satya dari
lembaga atau institusi yang berwenang.
7) Memperoleh gelar kehormatan dibidang
akademis berupa ijazah/gelar dari
lembagasistena yang berwenang.
8) Besarnya angka kredit sesuai dengan Lampiran
1 Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 35
Tahun 2019 tentang Jabatan Fungsional
Perawat dan Angka Kreditnya.
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA,
129