Anda di halaman 1dari 11

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

REPUBLIK INDONESIA

8 AKSI INTEGRASI
INTERVENSI PENURUNAN STUNTING
Range
Riset
AA CC EE HH 33 77 , ,11 55 %%

Range Target
SS UU MM AA TT EE RR AA UU TT AA RR AA33 22 ,,44 00 %%
SS UU MM AA TT EE RR AA BB AA RR AA T2T2 99 ,,88 99 %%
prevalensi stunting

Riset Kesehatan

Target Penurunan
RR II AA UU 22 77 , ,33 55 %%
JJ AA MM BB II 33 00 , ,11 22 %%

Penurunan Stunting
Kesehatan Dasar,
SS UU MM AA TT EE RR AA SS EE LL AA TT AA 33NN11 , ,66 55 %%

Stunting hingga
BB EE NN GG KK UU LL UU 22 77 ,,99 88 %%

Dasar, 2018
2018
LL AA MM PP UU NN GG 22 77 ,,22 88 %%

hingga 2024
KK EE PP .. BB A…A… NN GG KK AA 22 33 ,,33 77 %%

2024 =14%
=14%
KK EE PP UU LL AA UU AA NN RR II AA22 U3U3 , ,55 88 %%
DD KK II JJ AA KK AA RR TT 1A1A77 ,,66 00 %%
JJ AA WW AA BB AA RR AA TT 33 11 ,,00 66 %%
JJ AA WW AA TT EE NN GG AA HH 33 11 , ,22 22 %%
DD II YY OO GG YY AA KK AA RR TT22 A1A1 , ,44 00 %%
JJ AA WW AA TT II MM UU RR 33 22 ,,88 11 %%
penerima manfaat yaitu rumah tangga dengan 1000 HPK

S TU N TI N G

BB AA NN TT EE NN 22 66 ,,55 88 %%
BB AA LL II 22 11 ,,88 44 %%
 Provinsi dengan Prevalensi Stunting Tertinggi: NTT, Sulbar, Aceh

NN TT BB 33 33 ,,44 99 %%
 Provinsi dengan Prevalensi Stunting Terendah: DKI Jakarta, DIY, Bali

NN TT TT 44 22 ,,66 22 %%
 Target Nasional Prevalensi Stunting 2024 = 14,0 % (RPJMN 2020-2024)

KK AA LL II MM AA NN TT AA NN BB AA RR AA33TT33 ,,22 99 %%
KK AA LL II MM AA NN TT AA NN TT EE NN GG AA33HH44 , ,00 44 %%
KK AA LL II MM AA NN TT AA NN SS EE LL AA TT A3A3 3N3N, ,00 88 %%
KK AA LL II MM AA NN TT AA NN TT II MM U2U2 9R9R,,22 44 %%
KK AA LL II MM AA NN TT AA NN UU TT AA 22RR66A,A,88 99 %%
SS UU LL AA WW EE SS II UU TT AA RR22AA55 , ,44 66 %%
FAKTA TENTANG STUNTING DI INDONESIA

SS UU LL AA WW EE SS II TT EE NN GG AA HH33 22 , ,33 11 %%
SS UU LL AA WW EE SS II SS EE LL AA TT AA NN 33 55 , ,77 33 %%
SS UU LL AA WW EE SS II TT EE NN GG GG AA22RR88A,A,66 77 %%
GG OO RR OO NN TT AA LL OO 33 22 , ,55 00 %%
SS UU LL AA WW EE SS II BB AA RR AA TT 44 11 ,,55 99 %%
 Prevalensi Stunting Indonesia 2018 = 30,8 % (1 dari 3 bayi Baduta atau 9 juta anak menderita stunting).

MM AA LL UU KK UU 33 44 , ,00 22 %%
MM AA LL UU KK UU UU TT AA RR AA 33 11 , ,33 88 %%
PP AA PP UU AA BB AA RR AA TT 22 77 , ,77 55 %%
PP AA PP UU AA 33 33 , ,11 00 %%
II NN DD OO NN EE SS II AA 33 00 ,,77 99 %%
14
14 %
%

2
 Stunting merupakan kondisi gangguan pertumbuhan fisik dan otak pada anak hal itu bisa terjadi pada 1.000 hari pertama kehidupan.

nasional untuk pada tahun 2021 Rencana Kerja Pemerintah adalah perbaikan gizi ibu dan anak yang ditujukan untuk Penurunan angka

dilakukan namun angka prevalensi stunting masih cukup tinggi. Hal ini dikarenakan belum adanya konvergensi program di sasaran
 Sejalan dengan prioritas pembangunan nasional RPJMN 2020-2024, upaya penurunan prevalensi stunting masuk dalam Mayor

 Berbagai program pemerintah terkait Intervensi Spesifik (Bidang Kesehatan) dan Intervensi Sensitif (Non-Kesehatan) telah banyak
Project Percepatan Penurunan Kematian Ibu dan Stunting sasaran pembangunan manusia dan masyarakat pada program prioritas
Kerangka Penyebab Stunting
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

5 PILAR STRANAS
Peningkatan komitmen dan visi
kepemimpinan

Peningkatan komunikasi
perubahan perilaku dan
pemberdayaan masyarakat

Peningkatan konvergensi
Intervensi Spesifik dan Sensitif Pedoman Umum dan Petunjuk Teknis Intervensi Penurunan
Stunting Terintegrasi di Kabupaten/ Kota:
• Panduan kab/kota utk melaksanakan 8 aksi integrasi:
Peningkatan ketahanan pangan perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi.
dan gizi tingkat individu, • Panduan provinsi utk mengawal dan membina
keluarga, dan masyarakat kabupaten/kota.
Pelaksanaan intervensi gizi terintegrasi membutuhkan
Penguatan dan pengembangan perubahan pendekatan pelaksanaan program dan perilaku lintas
sistem data, informasi, riset dan sektor untuk memastikan adanya konvergensi tepat sasaran
inovasi 1000 HPK.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
Aksi integrasi adalah instrumen dalam bentuk
kegiatan yang digunakan untuk meningkatkan
pelaksanaan integrasi intervensi gizi dalam
8 AKSI
penurunan stunting Integrasi
1

1. 2. 3. 4.
Intervensi Penurunan
Stunting di Kabupaten/
Kota

Analisis situasi Rencana Kegiatan Rembuk Stunting Perbup/Perwali:


PIC: Bappeda PIC: Bappeda PIC: Sekda/Bappeda Kewenangan Desa
PIC: BPMD

Manajemen Data Pengukuran& Reviu Kinerja


Pembinaan KPM Publikasi Stunting
PIC: BPMD PIC: Bappeda
PIC: Dinkes
Tahunan
PIC: Sekda & Bappeda

5. 6. 7. 8.
6
PELAKSANAAN AKSI INTEGRASI MENGIKUTI JADWAL REGULER KEMENTERIAN DALAM NEGERI
PERENCANAAN & PENGANGGARAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

Jadwal Reguler Perencanaan dan Jadwal Pelaksanaan


Bulan Penanggung Jawab
Penganggaran Daerah 8 Aksi Integrasi
• Musrenbang desa
Januari • Musrenbang kecamatan
Aksi #1 Aksi #1: Bappeda (PIC) dan OPD
• Rancangan Awal RKPD
Analisis
• Pagu Anggaran Indikatif Situasi Aksi #2 Aksi #3 Aksi #2: Bappeda (PIC) dan OPD
Rencana Rembuk

Aksi #7 Pengukuran dan Publikasi Data Stunting


Februari • Rancangan Renja OPD
Kegiatan Stunting Aksi #3: Sekda dan/atau Bappeda
• Forum OPD/Lintas PD
• Rancangan RKPD

Aksi #6 Sistem Manajemen Data


Maret Aksi #4: BPMD
• Musrenbang Kabupaten/Kota Aksi #4 Perbup/
Perwali tentang
April Rancangan akhir RKPD kab/kota Peran Desa
Aksi #5: BPMD
Mei Rancangan Perbup/Perwali RKPD

Juni Perbup/Perwali RKPD Aksi #5


Pembinaan Aksi #6: Bappeda (PIC) dan OPD
Juli Penyusunan KUA-PPAS Kader
Pembangunan
Agustus Pembahasan KUA-PPAS dengan DPRD Manusia (KPM)
Aksi #7 Dinas Kesehatan
September Penyusunan RKA OPD

Oktober Penyusunan APBD

November Pembahasan APBD dengan DPRD

Desember Penetapan APBD

Jan-Feb Aksi #8 Aksi #8: Sekda dan Bappeda (PIC) dan


tahun n+1 Reviu Kinerja Tahunan OPD

Tahap Perencanaan dan Penganggaran Tahap Pelaksanaan Tahap Pemantauan dan Evaluasi
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
KETERKAITAN ANTAR AKSI REPUBLIK INDONESIA

Rancangan Proses RKPD


Rekomendasi Lokus dan
Kegiatan Prioritas Aksi #2: Rencana Rencana Kegiatan Aksi # 3: & APBD
Kegiatan Rembuk Stunting
Komitmen &
Kesepakatan Masukan untuk
Rencana

pelaksanaan VS hasil
PerBup/Perwali

Acuan pemantauan
Kegiatan

Penyebab Stunting
Kesenjangan

Sistem Data
Aksi #4:

Perbaikan

Sebaran &
Aksi #1

Kegiatan
Data
Perbup/Perwali
Analisis
tentang Peran
Situasi Desa
Intervensi Gizi pada Rumah

Data &
Cakupan Intervensi
Cakupan & Keterpaduan

Data Stunting &

Sebaran
Tangga 1000 HPK

Stunting Aksi # 7: Pengukuran


Aksi # 6: Sistem dan Pemanfaatan
Manajemen Data data Stunting

Peran & Tugas KPM


Perkembangan kasus stunting
Aksi # 8:
Reviu Kinerja Aksi #5:
Tahunan Cakupan RT 1000 HPK yg Pembinaan KPM
Mendapat
Intervensi Gizi secara Lengkap
KONVERGENSI MULTI SEKTOR PERCEPATAN PENCEGAHAN DAN
PENURUNAN STUNTING DAN PERBAIKAN GIZI MELALUI
INTERVENSI SPESIFIK DAN SENSITIF
INTERVENSI SPESIFIK INTERVENSI SENSITIF
Sektor Kesehatan Sektor Non-Kesehatan
(Berkontribusi 30%) (Berkontribusi 70%)
1) Layanan pemberian makanan 1. Penyediaan sanitasi yang layak
tambahan (PMT) untuk ibu hamil
kurang energi kronik (KEK) dan 2. Penyediaan air minum yang layak
balita kurus 3. Konseling gizi dan Bina keluarga
2) Pemberian tablet tambah darah balita
untuk ibu hamil dan remaja putri
3) Layanan ibu hamil Kontak
4. Layanan Pendidikan anak usia
minimal 4 kali selama kehamilan dini (PAUD)
(K4) 5. Program perlindungan sosial :
4) Pemberian vitamin A untuk balita JKN/Jamkesda, program keluarga
(6 bulan – 59 bulan) harapan
5) Imunisasi dasar lengkap
6. Kawasan rumah pangan Lestari
6) Pelayanan ibu Nifas
7) Pemberian zinc balita diare
8) Balita gizi mendapat perawatan
9) ASI eksklusif dan Makanan ENABLING KEPALA DAERAH & DPRD (Komitmen & Kebijakan)
Pengganti ASI (MP ASI) FACTOR BAPPEDA (Koordinator Program)
BEBERAPA KEGIATAN PENDAMPINGAN TIM LGCB ASR
DI KOTA JAKARTA BARAT

10
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai