Anda di halaman 1dari 25

PERAN BIDAN DALAM PELAYANAN ANTENATAL

(ANC) TERINTEGRASI/TERINTEGRASI

Hj. Eti Rohati, AMKeb. SKM.MKM

1
DASAR HUKUM PERAN BIDAN DALAM ANC
 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2019 tentang KEBIDANAN
BAB VI : Praktik Kebidanan
Pasal 41 : Tentang Bidan - PMB dan Bidan di Faskes lainnya
Pasal 46 : Tugas dan Wewenang Bidan - Melakukan ANC
(pelayanan Ibu masa hamil)
 Permenkes No 28 Tahun 2017, tentang Izin dan Penyelenggaraan
Praktik Bidan :
BAB III : Penyelenggaraan Keprofesian
Pasal 15 : Praktik Bidan
Pasal 19 : Jenis Kewenangan Bidan - ANC
KONSEP PELAYANAN ANTENATAL TERINTEGRASI :
 Pelayanan Kesehatan Ibu hamil tidak bisa dipisahkan dengan pelayanan
persalinan, pelayanan nifas, dan pelayanan kesehatan bayi baru lahir.
 Kualitas pelayanan ANC yang diberikan akan mempengaruhi kesehatan
ibu dan janinnya, ibu bersalin dan bayi baru lahir, serta ibu nifas untuk
mewujudkan generasi yang berkualitas
 Dalam pelayanan ANC terintegrasi bidan harus dapat memastikan bahwa
kehamilan berlangsung normal mampu mendeteksi dini masalah dan
penyakit yang dialami ibu hamil
 Melakukan intervensi secara adekuat sehingga ibu hamil siap untuk
menjalani persalinan normal
 Setiap kehamilan dalam perkembangannya mempunyai risiko mengalami
penyulit atau komplikasi oleh karena itu ANC harus dilakukan minimal 4
kali sesuai standar dan terintegrasi untuk pelayanan ANC yang berkualitas
STATUS KESEHATAN PEREMPUAN
ASFR 48% AKI 346/100.000
Anemia 23,9%
KH
Ibu Hamil
KEK pada WUS 15-19 thn: 38.5% Ca serviks 12,8% Kanker payudara dengan HIV
(hamil); 46.6% (tdk hamil) 28,7% 2061

IRT banyak
KDRT 280.710 Persentase AIDS terbanyak pd usia
dilaporkan
menderita AIDS: produktif 30-39 thn (42%) & 20-29 thn
6.539 kasus (36.9%), lbh bnyk pd perempuan (68%)
TFR 2.6

Ketidaksetaraan gender:
Pendidikan rendah diskriminasi, subordinasi,
Status gizi dan rentan mengalami
kesehatan rendah kekerasan, peran ganda

Faktor budaya Sosial ekonomi Ketidakberdayaan Kurangnya


rendah perempuan dlm akses ke
pelayanan
Kondisi geografis mengambil
keputusan kesehatan
CONTINUUM OF CARE

• Posyandu
Lansia
• • Peningkatan
KB bagi PUS
Kualitas Hidup
• PKRT
Mandiri
• Kesehatan • Deteksi PM • Perlambatan
reproduksi dan PTM Proses
• UKS • Konseling • Kesehatan OR Degeneratif
• Imunisasi gizi dan kerja
• SDIDTK anak HIV/AIDS • Brain Healty
IBU HAMIL, • Imunisasi sekolah dan NAPZA Life Style
BERSALIN, • ASI • Gizi • Penjaring • Tablet Fe
DAN NIFAS eksklusif • Kolaborasi an anak • Konseling
• P4K • Imunisasi PAUD, usia Kespro
• Buku KIA dasar BKB, dan sekolah • PKRT
• ANC terpadu lengkap Posyandu • PMT
• Kelas Ibu • Pemberian • Deteksi
• APN makan
• RTK
dan
• Timbang Simulasi
• Kemitraan
Bidan Dukun • Vit A kognitif 5
• KB PP • MTBS
• PONED/
PONEK
ISSUE AKTUALISU AKTUAL
 Data K1, K4 dan Pn sudah baik, tetapi jumlah kematian ibu
masih tinggi
 Masih tingginya jumlah kematian ibu, dengan penyebab
utamanya masih perdarahan, eklampsia, infeksi (TB, DBD,
Hepatitis B) masih perlu perhatian untuk kasus kematian
dengan penyebab lain-lain (Jantung dan DM)
 Masih banyak ibu hamil yang mempunyai masalah gizi
(Anemia dan KEK)
 Indonesia merupakan daerah endemis malaria tinggi (80 %
Kab/Kota Endemis Malaria) dimana Ibu hamil merupakan
kelompok yang rentan
 Meningkatnya kasus IMS/Sifilis, HIV-AIDS pada ibu hamil.
 Makin meningkatnya jumlah ibu hamil dengan Hepatitis B
GAMBARAN Situasi Kesehatan Ibu dan Anak di
Kota Depok  Sumber Data
Dinas kesehatan Kota Depok Tahun 2019 - 2021

Angka Kematian Angka Kematian


Ibu (AKI) di Kota Bayi (AKB) di Kota
Depok Depok
TAHUN TAHUN
2018  18 2018  72
2019  37 2019  81
2020  53
2020  26
2021  9
2021  5
Pelayanan Antenatal
Terintegrasi (terpadu)
PELAYANAN ANTENATAL terintegrasi / TERPADU

Pelayanan antenatal terintegrasi / terpadu adalah pelayanan


antenatal komprehensif dan berkualitas yang diberikan kepada
semua ibu hamil serta terpadu dengan program lain yang
memerlukan intervensi selama kehamilannya

 Maternal Neonatal Tetanus Elimination (MNTE)


 Antisipasi Defisiensi Gizi dalam Kehamilan (Anemia dan KEK)
 Pencegahan Malaria Dalam Kehamilan (PMDK)
 Pencegahan Penularan HIV dari ibu ke bayi (PPIA)
 Pencegahan dan Pengobatan IMS/ISK dalam kehamilan
 Eliminasi Sifilis Kongenital (ESK/CSE)
 Penatalaksanaan TB dalam kehamilan (TB-ANC)
 Pelayanan Kesehatan Jiwa pada Ibu Hamil
Standar ANC Terintegrasi dengan 10 T
1 Timbang Badan dan Ukur Tinggi Badan
2 Ukur Tekanan Darah, Nadi dan Suhu
3 Nilai Status Gizi (ukur LiLA)
4 (ukur) Tinggi Fundus Uteri
5 Tentukan Presentasi Janin dan Denyut Jantung Janin

6 Skrining Status Imunisasi TT (dan Pemberian Imunisasi TT)


7 Pemberian Tablet Besi (180 Tablet selama kehamilan)

8 Test Lab Sederhana (Gol Darah, Hb, Glukoprotein Urin) dan atau
berdasarkan indikasi (HBsAg, Sifilis, HIV, Malaria, TBC )
9 Tata Laksana Kasus
10 Temu Wicara (Konseling) termasuk P4K serta KB PP
Menghitung IMT / Indeks Masa Tubuh
 BB (Sebelum Hamil) / (TB) ² Dalam Meter =
 Contoh  50 / (1,5) ² = 50 / 2,25 = 22,2 
 Kurang
 < 18,5  Tambah BB = 12,5 – 18 kg selama
kehamilan
 Normal 18,5 – 25  Tambah BB = 11,5 – 16 kg selama
kehamilan
 BBLebih  25 – 30  Tambah BB = 7 – 11,5 kg selama
kehamilan
 Obesitas  > 30  Tambah BB = 5 – 9 kg selama kehamilan
PELAYANAN ANTENATAL TERPADU

Masalah
• Ibu hamil berisiko
• Ibu Hamil dengan Komplikasi
• Penanganan
Kebidanan
lebih lanjut Ibu Hamil
• Ibu • Ibu Hamil dengan masalah sesuai sehat
Hamil gizi
masalah
• Ibu Hamil dengan PTM • Persalinan
ANC
• Ibu Hamil dengan IMS Rujuk Aman
• Ibu Hamil dengan HIV AIDS
• Ibu Hamil dengan malaria
• Ibu Hamil dengan TB
• Ibu Hamil dengan Hepatitis* Note : Walaupun dirujuk,
• Ibu Hamil dengan masalah bidan penanggung jawab
Kejiwaan* wilayah tetap melakukan
• Ibu Hamil dengan Covid-19 pemantauan
* : dalam proses penjajagan
PELAYANAN ANTENATAL TERPADU
DENGAN IMUNISASI

 Pada kunjungan pertama ANC, dilakukan skrining status imunisasi Td


ibu hamil, apabila diperlukan, diberikan imunisasi pada saat pelayanan
antenatal  di nilai dari pemberian Imunisasi Calon Pengantin

Tujuan :
 Untuk mencegah terjadinya tetanus pada bayi baru lahir
 Melengkapi status imunisasi Td
PELAYANAN ANTENATAL TERPADU DENGAN GIZI

 Pencegahan dan penatalaksanaan Anemia pada Kehamilan


 Skrining anemi melalui pemeriksaan Hb darah pada ANC K1
 Pemberian tablet Fe minimal 180 tablet selama kehamilan,
dimulai pada Trimester-1 kehamilan
 Pemeriksaan Hb darah ulang pada Trimester-3 kehamilan
 Kurang Energi Kronis (KEK) pada Kehamilan
 Pengukuran LiLA pada ANC K1  Bumil KEK
 Pemberian Makanan Tambahan (PMT) ibu hamil KEK
INTEGRASI HIV-AIDS (PPIA) DALAM
PELAYANAN ANTENATAL TERPADU  4 PRONG

Prong 1 : Mencegah terjadinya penularan HIV pada perempuan usia reproduksi


Prong 2 : Mencegah kehamilan yang tidak direncanakan pada ibu dengan HIV
Prong 3 : Mencegah terjadinya penularan HIV dari ibu hamil dengan HIV ke bayi yang
dikandungnya  PMTCT (Prevention of Mother to Child Transmission of HIV)
Prong 4 : Memberikan dukungan psikologis, sosial dan perawatan kepada ibu dengan HIV
beserta bayi & keluarganya

Sudah ada Surat Edaran Menteri Kesehatan No.GK/MENKES/001/I/2013, tentang


Layanan Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak (PPIA)

1. Daerah epidemi meluas dan terkonsentrasi: tes HIV dan sifilis dilakukan untuk semua ibu
hamil bersamaan dgn pem rutin lainnya pada layanan antenatal terpadu, di setiap
kunjungan, mulai K1 hingga menjelang persalinan.
2. Daerah epidemi rendah: tes HIV dan sifilis dilakukan untuk ibu hamil dengan indikasi
adanya perilaku berisiko, keluhan/gejala IMS atau infeksi oportunistik (khususnya
TBC), bersama pem rutin lainnya pada layanan antenatal terpadu, di setiap kunjungan mulai
K1 hingga menjelang persalinan.
Tes HIV untuk siapa saja?
 Berdasarkan Indikator Klinik
 Kehamilan

 Diagnosisatau riwayat infeksi menular seksual atau parenteral


(mis. HBV, HCV, sifilis, herpes genitalis, gonorrhea,
chlamydia, trichomonas)
 Infeksi MTB atau TB aktif;
 Bekas tusukan jarum suntik yang mengindikasikan IVDU;
 Tanda atau gejala yang mengarah pada infeksi HIV atau
sindrom retroviral akut
INTEGRASI IMS/ISK DALAM
PELAYANAN ANTENATAL TERPADU

 Skrining IMS-Sifilis/ISK bagi ibu hamil pada tiap


kunjungan ANC melalui anamnese terarah yang
dapat dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik dan
penunjang (bila sarana tersedia) bila diperlukan
 Terapi pada ibu hamil dan bayi yang positif IMS-
Sifilis/ISK
INTEGRASI MALARIA DALAM
PELAYANAN ANTENATAL TERPADU

Untuk daerah endemis malaria, pada kunjungan 1 ANC semua ibu


hamil dilakukan :
1. Pemberian Kelambu berinsektisida
2. Skrining darah malaria (RDT/ mikroskopis)
3. Pemberian terapi pada ibu hamil positif malaria
18 Penapisan Dalam Deteksi Resiko Ibu
Hamil  Bila salah satu mengatakan Ya 
segera lakukan Kolaborasi atau Rujukan
 Bekas Operasi Sesar
 Perdarahan Per Vaginam
 Persalinan Kurang Bulan (< 37 mg)
 Ketuban pecah dengan mekonium yang kental
 Ketuban pecah lama  > 6 jam
 Ketuban pecah pada persalinan kurang bulan
 Ikterus
 Anemia berat (Hb Normal 11,5 gr %S)
 Tanda Gejala Infeksi
Lanjutan penapisan...
 Pre Eklampsi / Hypertensi Dalam Kehamilan
 TFU 40 cm atau lebih
 Gawat Janin
 Primipara dalam Fase Aktif Persalinan dengan Palpasi
kepala janin masih 5/5
 Presentasi bukan belakang kepala
 Presentasi majemuk
 Kehamilan gemelli
 Tali pusat menumbung
 Syok
PERAN ORGANISASI PROFESI IBI
PERAN
1. Memantau dan memastikan anggota IBI melakukan
pelayanan antenatal sesuai standar
2. Melakukan peningkatan kapasitas dan pembinaan
terhadap anggotanya dalam melakukan pelayanan
kesehatan ibu

PERAN PENGELOLA KIA


1. Membuat mapping sasaran ibu hamil di daerah intervensi
2. Memastikan tersedianya logistik untuk mendukung pelaksanaan
pelayanan (alat pemeriksaan pelayanan antenatal termasuk
pemeriksaan laboratorium (alat dan reagen), obat-obatan, vaksin
dan PMT Bumil KEK
3. Memantau dan memastikan pelayanan dilaksanakan termasuk
upaya pencegahan, skrining untuk deteksi dini dan tatalaksana
4. Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil pelayanan antenatal
terpadu, untuk evaluasi dan bahan perencanaan dengan
menggunaka F-6, dengan berkoordinasi dengan pengelola program
malaria
KEGIATAN YANG DILAKUKAN DALAM UPAYA
PENGUATAN KUALITAS PELAYANAN ANTENATAL
1. Penyediaan sarana dan prasarana yang mendukung pelaksanaan pelayanan antenatal
meliputi alat pemeriksaan pelayanan antenatal termasuk alat pemeriksaan
laboratorium, reagen (alat deteksi risiko ibu hamil), obat, vaksin dan PMT bumil KEK
termasuk buku dan pedoman
2. Meningkatkan kapasitas petugas dalam melakukan pelayanan antenatal melalui :
- pelatihan dan orientasi
- fasilitasi dan bimbingan teknis
3. Meningkatkan pemantauan kepatuhan pelaksanaan standar, melalui penguatan
pelaksanaan superfisi fasilitatif
4. Meningkatkan koordinasi dengan lintas program terkait dalam upaya peningkatan
penyediaan sarana dan prasarana yang mendukung pelaksanaan pelayanan antenatal
terpadu melalui pertemuan dan Rakor
5. Penguatan pelaksanaan PWS KIA termasuk pencatatan dan pelaporan
PROFESIONALISME BIDAN SANGAT DIBUTUHKAN

- sebagai konselor
- sebagai pemberi layanan ANTENATAL
- sebagai enterpreuner
APA YANG HARUS
DILAKUKAN ?

Kenali, Cintai,
Peduli, dan
berkontribusi untuk
peningkatan kualitas
pelayanan antenatal
di Indonesia

Jadilah agen
perubahan!
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai