Anda di halaman 1dari 21

“PELAYANAN KESEHATAN REPRODUKSI

(MASA SEBELUM HAMIL)

dr. Wira Hartiti, M. Epid


Direktorat Kesehatan Usia Produktif dan Lansia

Disampaikan pada Pertemuan Evaluasi Pelayanan Kesehatan Usia Produktif dan Lanjut Usia
22 November 2022
LATAR BELAKANG

Kematian Ibu Kematian Bayi Baru Lahir


1-2 ibu meninggal setiap 1 jam 8 Bayi Baru Lahir meninggal
setiap 1 jam
tertinggi ke 2 di ASEAN

Kematian Bayi Baru Lahir


Pernikahan Anak pada ibu dibawah usia 20 tahun 3x lipat
No 2 tertinggi di ASEAN dibandingkan ibu usia 20-29 tahun (SDKI, 2017)

Stunting Kematian Bayi


1 dari 3 Anak mengalami stunting 13-14 Bayi meninggal setiap 1 jam
Sebanyak ~2 juta pasangan calon pengantin setiap tahunnya berpotensi
untuk mengalami permasalahan kesehatan yang dapat dicegah
Permasalahan Kesehatan Indonesia
1 dari 3 Wanita Usia Subur mengalami Kurang
Energi kronis**
Faktanya
Masalah
1 dari 3 Remaja mengalami Anemia**
Gizi 1 dari 4 WUS mengalami Anemia (22,7%)*
1 dari 3 Wanita Dewasa mengalami Obesitas** ❑ Masih tingginya pernikahan usia
Ibu Rumah Tangga menempati urutan ke 2 tertinggi
anak (1 dari 9 pernikahan )
penderita HIV/AIDS****
Penyakit
Menular 0,4% perempuan menderita Tuberkulosis** ❑ 70% Calon Pengantin akan hamil
0.39% perempuan menderita Hepatitis** dalam 1 tahun pertama setelah
pernikahan
36,8% perempuan > 18 tahun mengalami Hipertensi**
Penyakit
Tidak 1,78% perempuan menderita Diabetes Millitus**
❑ Banyaknya calon pengantin dan
Menular
1,6% perempuan mengalami penyakit jantung** WUS dengan masalah kesehatan
yang berisiko jika hamil
~30% kasus Kehamilan 4 Terlalu (Terlalu Tua, Terlalu
Muda, Terlalu Dekat, & Terlalu banyak)* ~1.500.000
Lainnya
7% kejadian Kehamilan Tidak Diinginkan***
~350.000
Sumber: *Riskesdas 2013; **Riskesdas 2018; ***SDKI 2017; Laporan perkembangan HIV/AIDS 2021 3
Kondisi Ideal untuk Hamil Sehat Layak Hamil

1. UMUR
5. TIDAK ADA RIWAYAT KEHAMILAN DENGAN
Ideal: 20-35 tahun PENYULIT/KOMPLIKASI SEBELUMNYA
Jika: Jika ada riwayat kehamilan dengan penyulit atau
• Usia < 20 tahun : Tunda kehamilan komplikasi sebelumnya, periksa terlebih dahulu
• Usia > 35 tahun : Dianjurkan tidak hamil lagi. Jika belum mempunyai anak, ke fasyanes
• boleh hamil dalam pengawasan

2. JUMLAH ANAK 6. KONDISI KESEHATAN


Ideal: < 3 orang Ideal: Tidak mempunyai masalah kesehatan
Jika: ≥ 3 orang : dianjurkan tidak hamil lagi Jika mempunyai masalah kesehatan:
tunda kehamilan dan anjuran ditatalaksana sampai
sembuh atau terkontrol dibawah pengawasan
3. JARAK KEHAMILAN
Ideal: > 2 tahun KONDISI KESEHATAN YANG DIPERHATIKAN
Jika: < 2 tahun : tunda kehamilan sampai usia anak berusia 2 tahun • Kadar Hb
• Penyakit menular (HIV, Sifilis, Hepatitis, TB, malaria, kecacingan dll)
• Penyakit tidak menular (DM, Hipertensi, Jantung, auto imun, kanker,
stroke, dll)
4. STATUS GIZI
Ideal: 18,5 – 24,9 (normal), LiLA > 23,5 cm
• Kesehatan Jiwa
Jika : • Penyakit genetik: Talasemia, Hemofilia
• IMT < 18,5 cm dan LiLA < 23,5 (KEK): tunda kehamilan, rujuk ke
fasyankes
• IMT > 25,0 – 27,0 (kelebihan BB tingkat ringan)
dan > 27,0 (kelebihan BB tingkat berat /obesitas):
tunda kehamilan dan rujuk ke fasyankes
PELAYANAN KESPRO CATIN DAN PUS
KIE Kesehatan Reproduksi
Buku Saku Bagi Penyuluh
TUJUAN Pernikahan
• Meningkatkan pengetahuan Lembar Balik dan Buku Saku
calon pengantin dan PUS “Merencanakan Kehamilan Sehat”
Bagi PUS
terkait kesehatan dan hak
reproduksi, mempersiapkan
kehamilan yang sehat,
penyakit-penyakit yang
Aplikasi Kescatin
perlu diwaspadai,
pencegahan KDRT, serta
informasi lainnya yang Buku Saku Kespro dan Kartu
dibutuhkan oleh catin dan Catin Sehat bagi Catin
PUS
• Meningkatkan kesadaran
calon pengantin dan PUS
dalam menjaga kesehatan
diri dan pasangan serta
calon bayi yang akan
dilahirkan
Petunjuk Pelaksanaan KIE Lembar Balik Kespro bagi
Kespro dan Seksual Bagi Catin Catin
Pemeriksaan Kesehatan
TUJUAN
• untuk mengetahui
status kesehatan
calon pengantin dan
PUS
• bila calon pengantin
atau PUS mempunyai
masalah kesehatan
dapat diobati/dikontrol
• mencegah penularan
penyakit kepada
pasangan
• mempersiapkan
kehidupan rumah
tangga yang sehat
• mempersiapkan • Pemeriksaan kesehatan tetap diperlukan bagi setiap PUS yang
kehamilan dan merencanakan untuk mempunyai anak, hasil pemeriksaan merupakan
menghasilkan rahasia medis
keturunan yang sehat • Setiap pasangan usia subur dapat menilai secara mandiri kelayakan untuk
dan berkualitas hamil dengan menggunakan fitur cek layak hamil pada aplikasi kescatin
Progress Pengembangan Kespro Catin
Diharapkan dapat diberikan pelayanan kespro catin yang berkualitas bagi semua catin

Bentuk Kegitan Waktu Pelaksanaan Hasil Kesepakatan dan Tindak Lanjut Keterangan

Melakukan advokasi ke Kemenag untuk • 30 Mei 2022 : Kristen Dikeluarkan surat edaran dari masing-masing Masih ada bbrp
tindak lanjut dari MoU dan Kerjasama ke dan Katolik Bimas ke jejaringnya di daerah agama yang
tingkat daerah • 6 Juni 2022 (Hindu belum (Katolik
dan Budha Yang sudah mengeluarkan surat edaran : dan Konghuchu)
• Bimas Islam (12 Desember 2021)
• Bimas Budha (23 Agustus 2022)
• Bimas Kristen (23 September 2022)
• Bimas Hindu (7 Juni 2022)

Melakukan sosialisasi ke pengelola • 24 Oktober 2022 Tersosialisasinya MoU / PKS dan Surat Edaran
program dan Lintas Sektor terkait di ke daerah untuk ditindaklanjuti
tingkat Propinsi dan kab/kota

Dinkes Provinsi bisa menindaklanjuti untuk mensosialisasikan dan advokasi


Kab/Kota membuat MoU
SKRINING LAYAK HAMIL BAGI PUS

Posyandu
• Layak untuk hamil
TANTANGAN • KIE Kespro
• Skreening
• Dapat hamil dalam
layak hamil pengawasan
• Mengoptimalkan • Hasil screening akan
dgn aplikasi
• Tidak boleh hamil
penggunaan kescatin karena berisiko
dapat dipantau oleh terhadap
• Jumlah PUS teknologi, dengan petugas Kesehatan kesehatannya
banyak pengembangan dan di e kohort
• PUS pemanfaatan aplikasi kesehatan usia
perempuan kescatin yang produktif
dilakukan secara
Rujuk Puskesmas
banyak • Bagi catin yang
mempunyai mandiri oleh PUS dan berisiko dilakukan Pemeriksaan
permasalahan data akan terintegrasi pemeriksaan lanjutan Hamil sehat Kesehatan
kesehatan ke e kohort oleh petugas
Layak hamil
- Gizi dan anemia
• Pelaksanaan dapat Kesehatan - Pemeriksaan atas
dilakukan di
• Tatalaksana indikasi (penyakit
Posyandu • Edukasi dan
Tidak Layak
kronis, penyakit
Pelayanan Hamil menular dan
KB
penyakit genetik)

Jumlah Ibu hamil Risti jadi berkurang

Ibu dan Bayi Sehat


APLIKASI KESCATIN
✓ Aplikasi dapat diisi Aplikasi Kesehatan Reproduksi bagi Calon Pengantin dan Pasangan Usia Subur
secara mandiri oleh Berbasis Android
catin Data Target sasaran
Aplikasi Kescatin E Kohort Kesehatan tidak tersedia
✓ Data yang sudah diisi Reproduksi (terutama agama
sudah dibridging / selain islam)
terkirim secara Sasaran PUS cukup
otomatis ke e-kohort banyak
kesehatan usia
produktif yang diakses Manfaat:
oleh petugas • Membantu
kesehatan di Data
terkirim mengetahui kondisi
Puskesmas sasaran catin dan PUS
di wilayah kerja
✓ Aplikasi dapat • Mengurangi waktu
didownload dilink petugas dalam
https://www.youtube.c Data dianalisa dan menginput data
om/watch?v=q3XANu2 ditindak lanjuti
OEik Calon Pengantin Mengisi pemeriksaan oleh
secara mandiri data puskesmas
kesehatan

Tahap ujicoba dan finalisasi


11
Metrik yang akan dipantau jika disetujui Ada dan sudah bersistem

MONITORING PROGRAM AKI AKB Ada tetapi masih manual Belum ada sama sekali

INTERVENSI INPUT Output Outcome IMPACT

Catin PUS Perempuan


Puskesmas memberikan pelayanan kespro mendapat mendapatkan
1 Skrining layak hamil Puskesmas melaksanakan skrining layak hamil pelayanan skrining layak
catin
kesehatan hamil

Tatalaksana P-PUS tidak % PUS 4T ber-KB Penurunan Ibu Hamil 4T


2 Puskesmas mampu melaksanakan KB/ KBPP
layak hamil % PUS ALKI ber-KB Penurunan ibu hamil
dengan masalah
kesehatan
% Ibu hamil diperiksa K1
3 Skrining kehamilan Puskesmas memiliki USG Puskesmas memiliki Dokter terlatih USG
dan K5 oleh dokter Penurunan % Ibu hamil
komplikasi medis

Tatalaksana ibu hamil Puskesmas memiliki dokter terlatih Puskesmas memiliki bidan terlatih blended % Ibu hamil dengan
4 komplikasi medis blended learning KIA learning KIA komplikasi dirujuk

% Bayi baru lahir diperiksa Penurunan % Bayi baru


5 Skrining bayi baru lahir Puskesmas memiliki tenaga terlatih MTBS Puskesmas memiliki infant pulse oxymeter
3 kali lahir komplikasi

Pelayanan Obstetri Puskesmas memiliki obat: Oxytocin, Methergine, Puskesmas memiliki alkes:, incubator, Puskesmas Penurunan % Ibu bersalin
Nifedipine, MgSO4, Ca glukonas, ampicillin, memiliki % Ibu bersalin di komplikasi Penurunan Angka
6 Neonatal Emergensi infant warmer, syringe pump, infant t piece
gentamycin, Phenobarbital, Diazepam, Vit K1 resuscitator, resuscitator dewasa. dokter > 2 Puskesmas PONED Kematian Ibu dan Bayi
Dasar (PONED)

Pelayanan Obstetri Peningkatan % SC


RS memiliki Sp.OG, RS memiliki UGD RS memiliki Bank % Ibu dengan komplikasi, emergensi respon time 30
7 Neonatal Emergensi RS memiliki NICU
Sp.A dan Sp.An PONEK Darah bersalin di RS PONEK menit
Komprehensif (PONEK)

Jumlah Puskesmas/ RS Jumlah Kab/Kota % Ibu hamil dan BBL


8 Jumlah Kab/Kota memiliki komplikasi dirujuk dengan
Program Bantu Rujuk pemanfaatan Sistem menyediakan tempat
program bantu rujuk Sistem Informasi Rujukan
Informasi Rujukan tunggu kelahiran

Dokumen strategi Pedoman Pedoman Puskesmas % Ibu hamil dan bayi baru % Ibu hamil dan BBL yang
9 Gerakan masyarakat komunikasi perubahan pelaksanaan pendampingan ibu melaksanakan kelas lahir dengan factor risiko dirujuk Death on Arrival
sayangi ibu hamil prilaku ibu hamil kampanye hamil oleh kader ibu hamil didampingi kader kesehatan (DOA) di RS

% RS
Kab/Kota
Audit Maternal Perinatal Jumlah RS yang melaporkan kematian ibu Jumlah Kab/Kota yang melaksanakan melalkukan
10 melakukan
Surveilans dan Respons dan BBL orietasi AMPSR audit kematian
AMPSR
ibu dan BBL 12
MONITORING SKRINING LAYAK HAMIL
1 PIC: Direktorat Kesehatan Usia Produktif Lansia

INPUT OUTPUT OUTCOME

Puskesmas
Puskesmas
memberikan PUS Perempuan Ibu Hamil
melaksanakansk PUS ALKI ber Kematian
pelayanan Catin Mendapat mendapatkan skrining layak PUS 4T ber KB Ibu Hamil 4T bermasah
DAERAH rining KB Ibu
kespro catin Pelayanan Kesehatan hamil kesehatan
∑ Puskesmas layak hamil

Capaian Capaian Capaian Capaian Capaian Capaian


Capaian Agustus ∑ Catin Capaian Agustus ∑ P.PUS Agustus
Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus

Jabar 1088 421 NA NA 111553 11.071.752 NA NA NA NA NA 0.05

Jatim 970 61 NA NA 90028 8.265.986 NA NA NA NA NA 0.05

Jateng 880 191 NA NA 38002 7.143.222 NA NA NA NA NA 0.04

Banten 248 73 NA NA 88372 2.928.663 NA NA NA NA NA 0.05

Sulsel 469 59 NA NA 6155 1.953.846 NA NA NA NA NA 0.07

Papua 440 12 NA NA 664 767.362 NA NA NA NA NA 0.12

Sulbar 98 19 NA NA 1706 302.873 NA NA NA NA NA 0.11

Babel 64 64 NA NA 2693 327.377 NA NA NA NA NA 0.09

Kaltara 56 17 NA NA 2264 158.349 NA NA NA NA NA 0.09

Kaltim 188 74 NA NA 7546 818.748 NA NA NA NA NA 0.09

Kalsel 273 175 NA NA 10996 897.060 NA NA NA NA NA 0.06

NTT 423 0 NA NA 0 1.204.206 NA NA NA NA NA 0.08

Aceh 361 67 NA NA 10997 1.239.770 NA NA NA NA NA 0.06

Kalteng 205 168 NA NA 7084 612.316 NA NA NA NA NA 0.06

14 PROV. 5763 1401 NA NA 378060 37.691.530 NA NA NA NA NA 0.07

NASIONAL 10321 3465 NA NA 596886 58.975.750 NA NA NA NA NA 0.06


2 MONITORING TATALAKSANA PUS PEREMPUAN/ CATIN TIDAK LAYAK HAMIL
PIC: Direktorat Kesehatan Usia Produktif Lansia

INPUT OUTPUT OUTCOME


Ibu Hamil
Puskesmas KB/ KB Ibu Hamil dengan
P-PUS 4T ber KB P-PUS ALKI ber KB Kematian Ibu
DAERAH PP dengan 4T masalah
∑ Puskesmas kesehatan

Capaian Capaian Capaian Capaian Capaian


∑ P.PUS ∑ P.PUS September
September September September September September

Jabar 1088 NA 11.071.752 NA 11.071.752 NA NA NA 0.05

Jatim 970 NA 8.265.986 NA 8.265.986 NA NA NA 0.05

Jateng 880 NA 7.143.222 NA 7.143.222 NA NA NA 0.04

Banten 248 NA 2.928.663 NA 2.928.663 NA NA NA 0.05

Sulsel 469 NA 1.953.846 NA 1.953.846 NA NA NA 0.07

Papua 440 NA 767.362 NA 767.362 NA NA NA 0.12

Sulbar 98 NA 302.873 NA 302.873 NA NA NA 0.11

Babel 64 NA 327.377 NA 327.377 NA NA NA 0.09

Kaltara 56 NA 158.349 NA 158.349 NA NA NA 0.09

Kaltim 188 NA 818.748 NA 818.748 NA NA NA 0.09

Kalsel 273 NA 897.060 NA 897.060 NA NA NA 0.06

NTT 423 NA 1.204.206 NA 1.204.206 NA NA NA 0.08

Aceh 361 NA 1.239.770 NA 1.239.770 NA NA NA 0.06

Kalteng 205 NA 612.316 NA 612.316 NA NA NA 0.06

14 PROV. 5763 NA 37.691.530 NA 37.691.530 NA NA NA 0.07


NASIONAL 10321 NA 58.975.750 NA 58.975.750 NA NA NA 0.06
PELAYANAN KB
KELUARGA BERENCANA
TANTANGAN PELAYANAN KELUARGA BERENCANA

3
Rendahnya kualitas konseling KB :

1
Belum optimalnya capaian MII 30,4
program: mCPR 57,2%; Peserta
KB MKJP 13,3%; KBPP 23%

Kompetensi petugas pemberi 4 Meningkatnya tingkat putus pakai ber-


KB: 28,8% (SDKI, 2017)

2
pelayanan: 66% bidan sebagai
pemberi pelayanan KB (SDKI

5
2017) dengan kompetensi dan Mitos dan kepercayaan masyarakat
kewenangan pemasangan tentang KB, fertilitas, dan risiko
Implan dan AKDR setelah kesehatan
pelatihan
UPAYA PENINGKATAN
KUALITAS PELAYANAN KELUARGA BERENCANA

PENGUATAN SISI DEMAND


Advokasi, Edukasi, Sosialisasi, Koordinasi, dll

Pengadaan/sosialiasi Pedoman update dan alat bantu


PENINGKATAN MUTU LAYANAN KB
pelayanan KB : Revisi pedoman / instrument pemantauan
Pendidikan siap pakai , Pelatihan, Orientasi, kualitas pelayanan KB (superfisi fasilitatif KB, Kajian
Pembinaan Mandiri pelayanan KB dll
PENGUATAN MANAJEMEN PELAYANAN
Pemenuhan alkon, sarpras, Sistem Informasi, Penguatan implementasi skrining layak hamil bagi catin
Monitoring dan Evaluasi
dan PUS, dan memastikan PUS tidak layak hamil untuk
menggunakan kontrasepsi
PEMBIAYAAN PROGRAM KB

Kerjasama dengan organisasi profesi dalam peningkatan


kualitas pelayanan KB dan peningkatan kompetensi
tenaga kesehatan pemberi layanan KB : 1) ToT dan
Pelatihan ; 2) perbaikan kurikulum pendidikan
UPAYA PENINGKATAN
KUALITAS PELAYANAN KELUARGA BERENCANA
Peningkatan PKB RS (implemntasi SNARS) : Kepmenkes
PENGUATAN SISI DEMAND no. 1128 tahun 2022 tentang standar akreditasi rumah
Advokasi, Edukasi, Sosialisasi, Koordinasi, dll sakit

Peningkatan koordinasi dengan BKKBN, Dinkes dan faskes


PENINGKATAN MUTU LAYANAN KB dalam ketersediaan alokon
Pendidikan siap pakai , Pelatihan, Orientasi,
Pembinaan
Pemenuhan sarana dan prasarana melalui dana DAK
PENGUATAN MANAJEMEN PELAYANAN Non Fisik terintegrasi dengan penyediaan sarana dan
Pemenuhan alkon, sarpras, Sistem Informasi, prasarana KIA
Monitoring dan Evaluasi
Bersama organisasi profesi dan BKKBN melakukan
PEMBIAYAAN PROGRAM KB penguatan monitoring dan evaluasi kualitas pelayanan
KB (Kajian Mandiri, Penyeliaan fasilitatif dan Audit
Medik KB) serta penguatan ketersediaan data
Penguatan implemntasi e Kohort (system Satu Data)
KEMENKES BERSAMA BKKBN DAN PEDOMAN KB WHO ADAPTASI INDONESIA
ORGANISASI PROFESI TELAH
MENYUSUN

1 Adaptasi Pedoman WHO

Update Pedoman Pelayanan Kontrasepsi


2 dan KB KURMOD DAN PEDOMAN
Pedoman Konseling dengan menggunakan
3 lembat balik ABPK
Kurikulum dan Modul Pelatihan Kontrasepsi
4
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pelatihan
5 Pelayanan Kontrasepsi
Penyusunan PNPK pelayanan kontrasepsi JOB AID
6
7 Job Aid Pelayanan Kontrasepsi dan
Keluarga Berencana
HARAPAN
1. Penguatan pelayanan sebelum hamil (pelayanan kespro catin, PUS dan KB)
sangat strategis dalam rangka mempersiapkan pasangan dalam menjalani
kehiduan berkeluarga dan menghasilkan generasi yang sehat dan
berkualitas

2. Perlu dukungan daerah dalam peningkatan kualitas pelayanan kespro


melalui dukungan penganggaran untuk ketersediaan sarana dan prasarana

4. Peningkatan kegiatan pemantauan kualitas pelayanan kespro termasuk


system pencatatan dan pelaporan

5. Peningkatan koordinasi dan Kerjasama dengan LP/LS serta organisasi profesi


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai