G GEJALA STUNTING • Tinggi Badan Anak yang lebih pendek dari teman seusianya.
• Berat badan yang terbilang rendah untuk untuk anak seusianya.
• Pertumbuhan tulang tertunda.
DAMPAK STUNTING • Mudah terserang penyakit • Kemampuan kognitif berkurang • Berisiko terkena penyakit degeneratif Ketika tua • Fungsi tubuh menjadi tidak seimbang • Postur tubuh kurang Ideal Ketika Dewasa PENCEGAHAN STUNTING
- Memberikan ASI & MPASI
- Memenuhi Kebutuhan Gizi Ibu Hamil
- Memantau pertumbuhan anak di Posyandu
- Menyediakan akses air bersih dan fasilitas sanitasi
Bukan semata-mata Stunting-nya yang menjadi masalah
Yang lebih penting adalah:
proses terjadinya stunting bersamaan dengan proses terjadinya hambatan pertumbuhan dan perkembangan semua organ lainnya seperti Otak, Jantung, Ginjal dan Pankreas - Periode didalam kandungan dan dalam 2 tahun pertama usia anak: 1000 HPK -
Dikutip dari slides Prof. Endang Ahadi
Stunting dan pendek memang sama-sama menghasilkan tubuh yang tidak terlalu tinggi. Namun, Stunting dan pendek adalah kondisi kesehatan berbeda, sehingga membutuhkan penanganan yang tidak sama. Pendek kata, Stunting adalah pendek namun pendek belum tentu Stunting Penanganan Stunting memang harus dilakukan lintas sektoral. Intervensi dari sisi penyebab terjadinya stunting menjadi kunci penanganan masalah tersebut. POSYANDU Posyandu merupakan salah satu pelayanan kesehatan di desa untuk memudahkan masyarakat untuk mengetahui atau memeriksakan kesehatan terutama untuk ibu hamil dan anak balita. Keaktifaan keluarga dan setiap posyandu tentu akan berpengaruh pada status gizi anak balitanya karena salah satu tujuan posyandu adalah memantau peningkatan status gizi masyarakat terutama anak balita dan ibu hamil (Adisasmito, 2007). Posyandu diasumsikan sebagai salah satu pendekatan yang tepat utnuk menurunkan angka kematian dan kesakitan balita serta dapat meningkatkan status gizi balita (Adisasmito, 2007) Permasalahan gizi buruk anak balita, kekurangan gizi, busung lapar, dan masalah kesehatan lainnya menyangkut kesehatan ibu dan anak akan mudah dihindari melalui kegiatan posyandu, sehingga posyandu sebagai layanan kesehatan yang sangat dekat pada masyarakat sangat berperan penting dalam deteksi dini masalah gizi. Deteksi dini balita gizi buruk adalah kegiatan penentuan status gizi balita melalui KMS (yaitu dari berat badan menurut umur) dan tanda-tanda klinis pada balita yang dilakukan oleh orang tua.