Anda di halaman 1dari 17

SEJARAH

PENGGUNAAN KMS BALITA

Disampaikan oleh:

Pertemuan Sosialisasi Petunjuk Teknis


Penggunaan KMS
Jakarta, 28 Juli 2021
Pengertian KMS

Sejarah Penggunaan KMS

Landasan Perubahan KMS baru

Tampilan KMS Lama dan Baru


JENIS KURANG GIZI PADA
ANAK

Kronis Akut
Terjadi dalam waktu yang lama Terjadi dalam waktu yang singkat

Dicirikan oleh:
Dicirikan oleh:
Hambatan Tinggi Badan
Perubahan Berat Badan
menurut Umur
menurut Tinggi Badan
STUNTING G
Z

L
TB/U  powerful indicator
E
Untuk long-term mortality and productivity
B
I
Lingkar Lengan Atas (LILA sebagai alat tapis gizi buruk) (Steve Collins, Arabella Duffield & Mark Myatt) H
Pertumbuhan dan pengukuran pertumbuhan
Pertumbuhan (growth) istilah untuk menggambarkan perubahan struktur dan faali fisik secara kuantitatif, atau sebagai
meningkatnya secara kuantitatif ukuran organ atau
jaringan. Penambahan ukuran tinggi badan dalam centimeter dan berat badan dalam kilogram menunjukkan seberapa besar
pertumbuhan anak telah terjadi. Perubahan  perlu pengukuran secara teratur.

Pengukuran pertumbuhan;
Cara pertama; menggunakan konsep capaian pertumbuhan (attainable growth), melihat perbedaan dengan rujukan (distance stándard),
status pertumbuhan diukur berdasarkan pencapaian pertumbuhan yang ditunjukkan dengan arah grafik berat badan dibandingkan dengan
yang seharusnya.
Alat: KMS (growth chart), atau tabel pertumbuhan (growth tabel)
Cara kedua; menggunakan konsep kecepatan pertumbuhan (rate of growth atau growth velocity), pertumbuhan diukur
berdasarkan kenaikan berat badan anak dibandingkan dengan kenaikan berat badan yang seharusnya
Alat: Tabel Kenaikan Berat Badan
Kartu Menuju Sehat

Kartu yang memuat (visualisasi) kurva pertumbuhan atas dasar

indeks antropometri1), yang menunjukkan batas-batas pertumbuhan yang

normal2), untuk memudahkan penggunaan3).

(Abunain; Morley, 1976)

1) Tegantung standar/rujukan pertumbuhan yang digunakan


2) Batas-batas (cut-off) pertumbuhan yang disepakati (Normal,
Tidak Normal; Sehat, Tidak Sehat; dll)
2) Aspek desain (kemudahan mengisi, kejelasan pesan, bentuk, dll)
Fungsi KMS

Sebagai alat pemantau pertumbuhan; untuk mengetahui pertumbuhan anak (dibandingkan dengan rujukan).
Interpretasi;
• Gangguan pertumbuhan, bila grafik berat badan tidak sesuai dengan grafik pertumbuhannya (mendatar atau menurun)
Persyaratan;
• Ketepatan mengukur
• Ketepatan menghitung umur
• Ketepatan ploting Berat Badan dan membuat grafik berat badan di KMS
• Ketepatan interpretasi
• Ketepatan tindak lanjut

Sebagai alat edukasi;

• kesederhanaan dan kemudahan bagi ibu dan masyarakat pada umumnya, sehingga dapat memahami status pertumbuhan dan
melakukan tindakan secara cepat dan tepat.
• ukuran yang cukup besar dengan tulisan dan tanda-tanda garis berat badan normal yang secara jelas sehingga mudah diisi dan diartikan
oleh
ibu.
• Kartu Menuju Sehat harus sesuai dengan sosial budaya setempat, dengan bahasa lokal sehingga menarik bagi keluarga, bila perlu
diberi warna dan gambar anak.
• untuk memudahkan pengisian dan mendeteksi gagal tumbuh, garis vertikal perlu dibuat dalam skala yang bulat dan jelas misalnya
dalam 100 gram, sehingga dalam pengisiannya tidak perlu kader memperkirakan dimana titik pertumbuhan dan menyimpulkan status
pertumbuhannya.
• Memuat pesan2 esensial
SEJARAH PENGGUNAAN KMS
v
1980 1984 1996 2010 2020

Revisi KMS 3 Revisi KMS 4


Rujukan : Harvard Revisi KMS 1 Revisi KMS 2
Jml Garis: 2 • Rujukan: WHO 2006 • Rujukan: WHO 2006
- Garis merah di 60 %
• Rujukan: NCHS • 7 garis pertumbuhan • 7 garis pertumbuhan
- Garis hitam di 100 Diperbaiki 1977 • Garis merah di – 3 • Garis merah di – 2 SD
% Median
- Gradasi warna:
dengan • Garis merah di – SD • Garis orange di 1 SD
Hijau- menambah 3 SD • Gradasi warna • Tidak ada warna
Kuning • Gradasi warna Kuning-Hijau-Kuning • KBM
Desain: landscape skala BB per • KBM
- 0-3 Kuning-Hijau-Kuning • Laki dan perempuan
tahun
200 gram • Skala per 200 gr • Laki dan • Desain portrait
- 4-5 perempuan • Instruksi tindak lanjut
• Desain landscape
tahun • Desain portrait
• Instruksi tindak
lanjut
Perubahan sebutan Status Gizi PMK 1995/2010 MK 2/2020
BB/U Underweight Gizi Kurang Berat Badan Kurang
TB/U Stunting Pendek Pendek
BB/PB Wasting Kurus Gizi Kurang
Wasting Kurus Gizi Kurang
IMT/
KMS dengan
Rujukan
WHO-NCHS
KMS dengan Standar WHO 2005
(sebelum masuk dalam Buku
KIA)
TAMPILAN KMS BARU
upaya dalam rangka deteksi dini gizi lebih dan obesitas  garis rujukan untuk
menentukan risiko berat badan lebih

Tanpa warna latar

Garis kurva pada:


• +1SD berubah menjadi warna
oranye
• -2SD berubah menjadi warna
merah

Rujuk bila berat badan anak


tidak naik (T) atau di bawah
upaya dalam rangka deteksi dini stunting 
garis merah atau di atas garis
garis rujukan untuk menentukan risiko gizi
oranye
kurang
KMS 2010 LK KMS 2020 LK
KMS 2010 PR KMS 2020 PR
Antisipasi penggunaan KMS 2020

1. Jumlah yang perlu dirujuk/dikonfirmasi semakin besar


- anak 0-12 bulan yang perlu dikonfirmasi oleh petugas Kesehatan semakin
banyak
Sebaran subyek berdasarkan frekuensi berat badan Tidak Naik

Bayi 0-6 Bayi 6-12 bulan


Frekuensi BB Tidak Naik bulan
n % n %

TN 0 kali 97 41.5 29 13.2


TN 1 kali 104 44.4 54 24.7
TN 2 kali 24 10.3 78 35.6
TN 3 kali 9 3.8 58 26.5
Jumlah 234 100 219 100

- Pada anak 24-59 bulan anak yang Tidak Naik BB diperkirakan semakin besar
- Anak yang BBK 15.5 % (0-23 bln); 17.7 % (0-59 bulan)
- Jumlah anak 0-23 bulan yang BB diatas garis orange sekitar 5 % (Riskesdas
2018)

2. Kesiapan petugas, perlu dipikirkan melibatkan kader – terlatih


3. Melengkapi sarana terstandar ditingkat desa.
4. Perlu dikembangkan protokol tindak lanjut untuk setiap kasus.
Tindak lanjut oleh Petugas
Kesehatan
1. Konfirmasi/penilaian
pertumbuhan
2. Tindak lanjut

Tindak lanjut penilaian pertumbuhan;


 Konseling (Modul D)
 Konseling ASI
Pendek BBK Gizi Kurang Gizi Kurang
 Konseling MPASI
 Tatalaksana kasus gizi buruk
 Tatalaksana kasus gizi kurang
 MTBS
 Tatalaksana gizi lebih
Ilustrasi berdasarkan Riskesdas 2018
Pemantauan pertumbuhan sebagai serangkaian kegiatan yang terdiri 4 kegiatan utama, yaitu; (1) Penilaian (assessement) pertumbuhan
anak secara teratur (terdiri dari penimbangan setiap bulan, pengisian Kartu Menuju Sehat (KMS), menentukan status pertumbuhan
berdasarkan kenaikan berat badan); (2) menindaklanjuti setiap kasus gangguan pertumbuhan (biasanya berupa konseling dan rujukan); (3)
menindaklanjuti berupa kebijakan dan program di tingkat masyarakat, serta meningkatkan motivasi untuk memberdayakan keluarga, dan;
(4) melakukan pemantauan, evaluasi serta tindak lanjut.
Target program:
- Tatalaksana Gizi Buruk/Kurang 90 %
- Cakupan PP 90 %

Status Gizi Anak 2018 Alasan mendapatkan PMT


Cakupan penimbangan
90
81,8
79,2 Ikut Penimbangan di Posyandu 83,5
80

70 lainnya 5
60
Kurus 3,7
50
40
40 Berat tidak naik 2 kali 3,2
30
Gizi Kurang/BGM 2,8
20 13,8 54,6
6,7 8
10 3,5 3,9 Keluarga miskin 2,1
3,1
0
< - 3 SD - 2 SD sd - 3 SD - 2 SD sd 2 SD > 2 SD Saki2an 1,3

BB/TB BB/U
Gizi buruk 0,7

< 8 kali 8 kali lebih


2 juta anak Gz Kurang/Buruk 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
Tantangan

Tantangan:
1. Cakupan rendah, sebagai fungsi skrining tidak optimal
2. Kontinyuitas penimbangan
3. Tindak lanjut tidak optimal, belum terhubung dengan kegiatan/intervensi lain
4. Sarana dan prasarana
5. Ketrampilan kader dan petugas
6. Sering digunakan untuk menghitung prevalensi

Peluang:
1. Komitmen percepatan penurunan stunting, termasuk intervensi prioritas (dukung kebijakan)
2. Dukungan K/L dan masyarakat tinggi, seperti Kementerian Desa, Dalam Negeri
3. Kemajuan teknologi Informasi,
4. Perlu dilakukan validasi
See You Next Time

Anda mungkin juga menyukai