Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN

KULIAH KERJA NYATA DARI RUMAH (KKN-DR)


KELOMPOK 2 DESA SUKAMAJU KECAMATAN ABUNG
SEMULI
KABUPATEN LAMPUNG UTARA

Dosen Pembimbing:
Drs. HA. Abdul Halim Musthafa, M.HI.

INSTITUT AGAMA ISLAM TRIBAKTI KEDIRI


TAHUN 2020
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN

KULIAH KERJA NYATA BERBASIS RISET


KELOMPOK 2 DESA SUKAMAJU KECAMATAN ABUNG SEMULI
KABUPATEN LAMPUNG UTARA

DPL Peserta KKN

Drs. HA. Abdul Halim Musthafa, M.HI. Ahmad Ainur Rofiq


NIDN.2115035601 NPM. 170108666

Disahkan di Kediri tanggal Agustus 2020

Mengesahkan
Kepala P3M IAIT Kediri

Zaenal Arifin, M.Pd.I


NIDN: 2125058501

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat,
karunia, serta hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan laporan kuliah kerja nyata
dari rumah (KKN DR) kelompok 2 Mahasiswa Institut Agama Islam Tribakti
Kediri.
Melalui laporan ini pula, kami igin menghaturkan rasa terimakasih yang sebesar
besarnya kepada
1. KH. Abdullah Kafabihi Mahrus, selaku rektor Institut Agama Islam
Tribakti Lirboyo Kediri (IAIT) Kediri
2. Bapak Zaenal Arifin, M.Pd.I, selaku ketua P3M IAIT Kediri
3. Drs. HA. Abdul Halim Musthafa, M.HIselaku dosen pembimbing
lapangan kelompok 2
4. Pemerintah, tohkoh agama dan tokoh masyarakat Desa Sukamaju
Kecamatan Abung Semuli Kabupaten Lampung Utara
5. Masyarakat Desa Sukamaju Kecamatan Abung Semuli Kabupaten
Lampung Utara tanpa terkecuali yang telah mengajarkan kami banyak hal
selama masa KKN DR. Serta semua pihak yang mendukung lancarnya
pembuatan laporan ini.
Penulisan laporan ini merupakan salah satu tugas KKN di Institut Agama
Islam Tribakti Kota Kediri. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi
kita semua. Kami menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih banyak
sekali kekurangan baik dalam teknis penulisan maupun materi, sehingganya kritik
dan saran dari dosen dan teman teman sangatlah kami harapkan untuk
membangun pembuatan laporan yang lebih baik pada masa yang akan datang.
Lampung Utara, 2 Agustus 2020

Ahmad Ainur Rofiq

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................................i
KATA PENGANTAR........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
A. Situasi dan Kondisi Lokasi KKN DR.....................................................................1
B. Program KKN DR dan Alasan Pemilihan Program................................................3
C. Kondisi yang Diharapkan/Target yang ingin dicapai..............................................5
BAB II PELAKSANAAN PROGRAM.............................................................................6
A. Perencanaan...........................................................................................................6
B. Pelaksanaan............................................................................................................8
C. Evaluasi................................................................................................................11
BAB III HASIL KEGIATAN..........................................................................................15
A. Paparan Hasil Kegiatan........................................................................................15
B. Perubahan Yang Terjadi.......................................................................................16
BAB IV PENUTUP.........................................................................................................17
A. Kesimpulan..........................................................................................................17
B. Saran dan Rekomendasi.......................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................19
LAMPIRAN DOKUMTASI KEGIATAN KKN DR.......................................................20

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Situasi dan Kondisi Lokasi KKN DR
Desa Sukamaju merupakan salah satu kelurahan yang berada di
Kecamatan Abung Semuli Kabupaten Lampung Utara Provinsi Lampung.
Mayarkat Desa Sukamaju Secara keseluruhan berjumlah 4182 jiwa, 2113 laki laki
dan 2069 perempuan. Mayarakat yang beragama Islam berjumlah 4002 jiwa,
Kristen 73 dan Khatolik berjumalah 107. Terdapat beberapa kegiatan keagamaan
yang biasa dilakukan oleh mayarakat Desa Sukamaju seperti kegiatan yasinan
jamaah perempuan dan jamaah laki laki, rutinan pengajian 3 bulan sekali,
pembacaan maulid nabi, akan tetapi kegiatan kegiatan tersebut di masa pandemic
covid 19 ini sedang diliburkan dengan banyak pertimbangan tentunya, seperti
harus jaga jarak, dilarang kerkumpul dan lain lain.
Pemerintah Desa membawahi Dusun dan Dusun membawahi beberapa
RT (Rukun Tangga). Desa Sukamaju mempunyai 7 (tujuh) Dusun yaitu Dusun
Sukoharjo, Dusun Sukamaju I, Dusun Sukamaju II, Dusun Sumberingin, Dusun
Sukajadi, Dusun Sukamakmur, Dusun Sukarame. dan 34 (tiga puluh empat) RT.
Sarana prasarana tersebut berjalan lancar sesuai peraturan dan memberikan
pelayanan kepada seluruh masyarakat. Desa Sukamaju memiliki luas wilayah
1320,5 ha dengan lahan produktif 896 ha dengan perincian sebagai berikut :1
NO TATA GUNA TANAH LUAS
Luas pemukiman, pekarangan 418 ha
1
dan lapangan
2 Luas persawahan 306 ha
Luas perkebunan, ladang dan 590 ha
3
tegal
4 Luas kuburan dan jalan 6 ha
5 Perkantoran 0,5 ha
Total Luas 1320,5 ha
Profesi masyarakat Desa Sukamaju didominasi oleh petani, tercatat
terdapat 2180 0rang yang berprofesi sebagai petani, para petani tersebut biasanya
bertani palawija seperti padi, jagung, singkong sebagai tanaman pokok yamg

1
http://abungsemulikec.blogspot.com/p/suka-maju.html?m=1.

1
menunjang kehidupan masyarakat Desa Sukamaju. Desa Sukamaju memiliki
potensi yang amat besar, baik dari sumber daya alam maupun sumber daya
manusianya sendiri, sangat disayangkan potensi tersebut belum sepenihnya
dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Sukamaju, buktinya banyak lahan disekitar
pekarangan rumah yang bisa dimanfaatkan akan tetapi lahan tersebut hanya
dibiarkan dan tidak diurus, hal tersebut sangatlah disayangkan, oleh karenanya
pada kesempatan KKN DR ini saya akan mengajak masyarakat Desa Sukamaju
untuk menanam berbagai tanaman apotik hidup.
Tanaman apotik hidup sangat jarang ditemukan di lingkungan Desa
Sukamaju, hanya beberapa keluarga saja yang memiliki tanaman apotik hidup
tersebut, itupun hanya kunyit, temulawak dan juga jahe. Kurangnya perhatian
masyarakat terhadap manfaat dari tanaman apotik hidup menjadi sebab jarangnya
masyarakat memiliki tanaman apotik hidup, terlebih lagi masyarakat Desa
Sukamaju lebih memilih mengkonsumsi obat obatan kimia dari pada
mengkonsumsi tanaman apotik hidup sebagai obat.
Di tengah maraknya virus covid 19 ini Desa Sukamaju termasuk salah satu
desa yang menyandang status daerah zona hijau atau zona aman, karena
Alhamdulillah seluruh warganya belum ada yang sampai pada tingkatan pasien
dalam pengawasan (PDP) atau bahkan sampai positif, beberapa warga desa hanya
menyandang status orang dalam pemantauan (ODP), para ODP merupakan warga
desa yang baru datang dari luar kota, luar provinsi bahkan luar negri, warga ODP
tersebut wajib melapor terlebih dahulu kepada pemerintah desa dan kemudian
wajib untuk melakukan isolasi mandiri atau karantina selama 14 hari dengan
pemantauan kesehatan dari PUSKESMAS melalui media sosial seperti grub WA.

2
B. Program KKN DR dan Alasan Pemilihan Program
Program KKN DR yang akan kami jalankan adalah “Penggalakan
Menanam Apotik Hidup Guna Meningkatkan Kesehatan Dan Ekonomi
Masyarakat Desa Sukamaju Di Masa Pandemi Covid 19”. Yang mana program
tersebut merupakan saran dan masukan dari masyarakat desa sukamaju, karena
kami menyadari bahwa kegiatan program KKN DR akan kembali kemasyarakat,
oleh karena itu akan lebih baik jika program tersebut berasal dari masyarakat juga
(Dari Mayarakat Untuk Masyarakat). Pada pelaksanaan KKN DR kali ini kami
akan berusaha mengembangkan potensi yang ada dilingkungan masyarakat dan
kami berperan sebagai fasilitatornya.
Beberapa hal yang telah kami pertimbangkan sebelum kami memilih
program Penggalakan Menanam apotik hidup guna meningkatkan kesehatan dan
ekonomi masyarakat desa sukamaju di masa pandemi covid 19 diantaranya adalah
faktor mata pencaharian masyarakat desa sukamaju, dimana hampir 95%
berprofesi sebagai petani mulai dari petani padi, karet sampai singkong,
sehingganya akan lebih mudah mengajak masyarakat untuk menjalankan program
tersebut, karena masyarakat sudah terbiasa untuk melakukan bercocok tanam.
Selain itu, pada saat ini dimana dunia sedang dilanda pandemi covid 19 maka
tanaman apotik hidup sangat berguna untuk meningkatkan imunitas tubuh agar
masyarakat bisa terhindar dari virus tersebut. Berbagai macam tanaman apotik
hidup tersebut bisa diolah menjadi menjadi jamu herbal yang bertujuan untuk
meningkakan kesehatan masyarakat desa sukamaju, jamu tersebut juga bisa dijual
dengan harga yang mahal dengan tujuan untuk meningkatkan ekonomi
masyarakat desa sukamaju
Apotik hidup merupakan memanfaatkan sebagian bidang tanah untuk
ditanami obat obatan. Obat tradisional umumnya lebih aman karena bersifat alami
dan memilikiefek samping yang lebih sedikit dibandingkan obat obatan kimia. 2
Kunyit merupakan tanaman tropis yang banyak terdapat dibenua Asia, kunyit
banyak digunakan sebagai pelawan penyakit yang berhubungan dengan empedu,

2
Hendri Suparto, “Sosialisasi Apotek Hidup Berbasis Taman Rumah,” Majalah Ilmiah
Pelita Ilmu, Vol.2, No 2 (Desember 2019): H. 2, http://jurnal.stiapembangunanjember.ac.id

3
batuk, diabetes dan hepatic, reumatik dan sinusitis3. Jahe sangat efektif untuk
mencegah atau menyembuhkan berbagai penyakit karena mengandung gingerol
yang bersifat anti inflamasi dan antioksidan yang sangat kuat, jahe juga
bermanfaat untuk meyembuhkan berbagai macam penyakit, seperti mual mual,
mengurangi rasa sakit dan nyeri otot, mengurangi resiko serangan kangker dan
membantu meningkatkan kesehatan jantung.4Daun sereh sejak lama digunakan
sebagai peleruh air seni, peluruh keringat, dan obat dahak , bagian dari tanaman
ini yang bisa dimanfaatkan untuk tanaman herbal meliputi akar, batang, dan
daunnya manfaat sereh antara lain mencegah kangker, obat gangguan pencernaan
dan menurunkan tekanan darah. 5
Obat tradisional telah diterima secara luas di penjuru belahan dunia, WHO
merekomendasikan penggunaan obat tradisional sangat berguna untuk
pemeliharaan kesehatan masyarakat. Penggunaan obat tradisional dinilai lebih
aman dari pada menggunakan obat kimia, hal ini disebabkan obat tradisioal
memiliki efek samping yang relative lebih sedikit dari pada efek samping dari
obat kimia.6

3
Chu Yuan Shan dan Yoppi Iskandar, “Studi Kandungan Kimia dan Aktivitas
Farmakologi Tanaman Kumyit,” Farmaka Suplemen, Vol. 16 No.2 (Agustus 2018),
http://journal.unpad.ac.id/farmaka/article/view.
4
I Wayan Redi Aryanta, “Manfaat Jahe Untuk Kesehatan,” E-Jurnal Widya Kesehatan,
Vol.1, No.2 (Oktober 2019),
https://ejournal.unhi.ac.id/index.php/widyakesehatan/article/download/463/387/&ved.
5
Anik Supriani, “Peranan Minuman dari Ekstrak Jahecang untuk Meningkatkan
Kesehatan Masyarakat,” Jurnal SainHealth, Vol. 3, No. 1 (Maret 2019), https://e-
journal.umaha.ac.id/index.php/sainhealth/article/download.
6
Lusia Oktora Ruma Kumala Sari, “Pemanfaatan Obat Tradisional dengan Pertimbangan
Manfaat dan Keamanannya,” Majalah Ilmu Kefarmasian, Vol. III, No. I (April 2006).

4
C. Kondisi yang Diharapkan/Target yang ingin dicapai
1. Meningkatkan pemahaman dan juga ketertarikan masyarakat Desa
Sukamaju terhadap pentingnya menaman apotik hidup.
2. Dapat memanfaatkan lahan atau pekarangan disekitar rumah dengan
ditanami tumbuhan apotik hidup, selain sebagai tanaman obat obatan,
tanaman ini juga bisa dijadikan sebagai penghias dan penghijauan
pekarangan rumah sehingga terlihat lebih asri.
3. Dapat meningkatkan kesehatan masyarakat Desa Sukamaju, mengingat pada
saat ini Indonesia tengan berada di masa pandemic covid 19.
4. Dapat meningkatkan ekonomi masyarakat yakni dengan menjual hasil dari
tanaman apotik hidup tersebut. Berikut merupakan harga tanaman apotik
hidup dipasar7

Tanaman Harga
Jahe Putih :Rp. 40.000,00 /kg
Jahe Merah :Rp. 80.000,00 /kg
Kunyit :Rp.10.000,00 /kg
Kencur :Rp.40.000,00 /kg

7
Wawancara dengan salah satu pedagang tanaman apotik hidup di pasar Desa Sukamaju,
pada hari selasa tanggal 7 Juli 2020 pukul 08.00 – 08.15 WIB

5
BAB II
PELAKSANAAN PROGRAM
A. Perencanaan
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan selama satu
bulan, tepatnya pada tanggal 1 Juli 2020 sampai dengan 1 Agustus 2020 yang
bertepatan di Desa Sukamaju Kecamatan Abung Semuli Kabupaten Lampung
Utara. Kegiatan KKN DR yang akan kami jalankan merupakan kegiatan yang
diminta langsung oleh masyarakat Desa Sukamaju, karena kami menyadari bahwa
kegiatan KKN DR ini akan kembali ke masyarakat jadi akan lebih baik jika
program tersebut juka merupakan saran dan juka masukan dari masyarakat, kami
disini hanya sebagai fasilitator yang siap membantu dan juga menyediakan
peralatan dan juga bahan untuk pelaksanaan KKN DR tersebut. Sebelum kami
malaksanakan kegiatan KKN DR, terlebih dahulu kami membeuat perencanaan
kegiatan, supaya kedepannya kegiatan KKN DR ini bisa terlaksanan . Berikut
merupakan perencanaan pelaksanaan program “Penggalakan Menanam Apotik
Hidup Guna Meningkatkan Kesehatan dan Ekonomi Masyarakat Desa Sukamaju
di Masa Pandemi Covid 19”

Gambar 1. Perencanaan Kegiatan KKN DR

6
No Jenis Kegiatan Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Bersilaturahmi kepada Bapak
Rizal Juanara dengan tujuan untuk
Silaturahmi ke
meminta izin pelaksanaan KKN
balai desa dan
DR. Bersilaturahmi kepada
beberapa
1 Minggu ke 1 beberapa keluarga guna dengan
keluarga di
tujuan untuk memeinta saran
Desa
terkait kegiatan apa yang baik
Sukamaju
untuk dilaksanakan di Desa
Sukamaju
Melakukan kegiatan observasi
kepada masyarakat Desa
2 Observasi Minggu ke 1
Sukamaju apakah sudah memiliki
tanaman apotik hidup atau belum
Melakukan penyuluhan dengan
pendekatan edukatif terkait
manfaat dari tanaman apotik
hidup yang berguna untuk
3 Penyuluhan Minggu Ke 1
mengingkatkan kesehatan dan
juga dapat meningkatkan ekonomi
masyarakat Desa Sukamaju, agar
masyarakat
Malakukan penanaman berbagai
macam tanaman apotik hidup di
4 Penanaman Minggu Ke 3
lingkungan rumah masyarakat
Desa Sukamaju
Memproduksi berbagai macam
5 Pemroduksian Minggu Ke 3 tanaman apotik hidup menjadi
jamu cair dan juga jamu bubuk
6 Pendistribusian Minggu Ke 3 Membagikan jamu kepada
masyarakat Desa Sukamaju
sebagai hasil dari penanaman

7
tumbuhan apotik hidup

B. Pelaksanaan
KKN DR ini dilaksanakan di Desa Sukamaju mulai dari tanggal 1 Juli 2020
sampai dengan 1 Agustus 2020.
No Waktu Tahapan Kegiatan
Inkulturasi dan Silaturahim, observasi
1 Minggu ke 1
Discovery dan penyuluhan
Finalisasi rancangan
2 Minggu ke 2 Design
pelaksanaan KKN DR
Penanaman,
Implementasi Prioritas
3 Minggu ke 3 pemroduksian dan
Program
pendistribusian
Ekspose hasil
4 Minggu ke 4 Refleksi dan Evaluasi
pendampingan

Minggu ke 1, Inkulturasi dan Discovery


Kegiatan KKN DR ini diawali dengan bersilaturahim kepada Bapak Rizal
Juanara selaku kepala desa Sukamaju dan Ibu Wuri Devita Novi Diastuti selaku
sekertaris desa Sukamaju, dengan tujuan untuk mendapatkan izin pelaksanaan
KKN DR dan juga untuk meminta data kependudukan masyarakat Desa
Sukamaju. Beliau mengizinkan pelaksanaan KKN DR di Desa Sukamaju. Bapak
Rizal Juanara berpesan bahwa program yang baik adalah program yang berasal
dari permintaan masyarakat, karena program yang dijalankan nantinya juga akan
kembali kemasyarakat. Beliau juga berpesan bahwa sebagai seorang mahasiswa,
kita harus mampu menggembangkan masyarakat desa tentunya dengan ilmu yang
sudah didapat selama
Kegiatan selanjutnya yaitu silaturahim kepada Bapak Qomari selaku tokoh
agama dan juga pimpinan jamaan yasinan bapak bapak. Terdapat beberapa
kegiatan jamah bapak bapak desa sukamaju, diantaranya jamaah yasin, jamah
tahlil dan jamaah al barzanzi. Selain itu ada juga TPA yang dilaksanakan setiap
hari mulai pukul 16.00 WIB sampai pukul 18. 30 WIB. Akan tetapi seluruh

8
kegiatan bapak bapak dan TPApada masa pandemic covid 19 ini secara total
diberhentikan sampai batas waktu yang belum ditentukan, guna untuk mentaati
peraturan pemerintah dan juga untuk mrngantisipasi atas segala kemungkinan
yang ada. Krgiatan selanjutnya yaitu sosialisasi dan observasi kepada Bapak
Sutoyo, yang merupakan salah satu masyarakat di Desa Sukamaju, Bapak Sutoyo
memberikan saran terkait program yang dilaksanakan, yaitu penanaman apotik
hidup, dengan pertimbangan bahawa mayoritas masyarakat desa sukamaju
berprofesi sebagai petani dan mengingat pada saat ini tanaman apotk hidup sangat
diperlukan guna untuk meningkatkan kekebalan dan imunitas tubuh seseorang.
Selain itu beliau juga menjelaskan tehnik penanaman apotik hidup yang benar,
yakni tanah dan pupuk kandang dicampur menjadi satu, kemudian diamkan
selama 3 hari lalu kemudian tanaman apotik hidup sudah bisa ditanam.

Minggu ke 2, Design
Kegiatan Pada minggu kedua ini merupakan finalisasi rancangan
pelaksanaan KKN, menentukan program apa yang akan dilaksanakan. Kegiatan
yang akan kami lakukan tidak sebatas hanya penanaman tumbuhan apotik hidup
seperti jahe putih, jahe merah, kunyit merah, kunyit putih, temulawak dan daun
sereh, akan tetapi kegiatan yang akan kami lakukan mencangkup bangaimana cara
pengolahan dari tanaman apotik tersebut manjadi jamu bubuk dan jamu cair yang
kemudian hasil dari olahan tersebut akan kami bagikan kepada masyarakat desa
sukamaju. Adapun tujuan utama dari program KKN ini adalah untuk meingkatkan
kesehatan dengan mengkonsumsi hasil dari tanaman apotik hidup dan juga
meingkatkan ekonomi masyarakat dengan menjual hasil dari tanaman apotik
hidup tersebut.

Minggu ke 3, Implementasi Prioritas Program


Kegiatan pada minggu ke 3 ini diawali dengan melakukan penanaman
beberapa jenis dari apotik hidup, seperti kunyit, kunyit putih, jahe, jahe merah,
temulawak, sereh, puyang, penanaman ini melibatkan beberapa keluarga yang ada

9
Kegiatan selanjutnya yaitu pemroduksian tanaman apotik hidup menjadi
jamu cair dan juga jamu bubuk. Bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan jamu
bubuk yaitu jahe, kunyit, temulawak dan puyang. Adapun bahan yang dibutuhkan
dalam pembuatan jamu cair yaitu jahe, temulawak, sereh, puyang, kuyit, kuyit.
Kencur yang ditumbuk dan dilarutkan pada air panas digunakan sebagai penawar
pahit, kunyit yang ditumbuk dan di larutkan kedalam air panas berfungsi sebagai
pelancar menstruasi, temulwak yang ditumbuk dan diberi air gula kemudian
direbus dan disaring bermanfaat untuk mencegah penyakit liver, daun sirih yang
direbus dapat digunakan untuk mengobati sariawan.8Data Penduduk yang ikut
serta dalam Kegiatan KKN
No Nama Penduduk
1. Ibu Suminah
2. Ibu hj Sudarni
3. Bapak Dedi Yusron
4. Ibu Sunarti
5. Bapak Untung Parianto
6. Bapak Sugiran
7. Bapak Sutoyo
8. Ibu Basiyem
9. Bapak Qomari
10. Ibu Sri Astuti
11. Bapak Miftahul Huda
Sarana: Cangkul, golok (parang) yang digunakan untuk menanam
tumbuhan apotik hidup. Blender, pisau, saringan dan alat pemotong, panci
digunakan untuk membuat jamu dari tanaman herbal
Prasarana: Lahan untuk tempat penanaman, bibit tanaman apotik hidup
seperti jahe putih, jahe merah, kunyit putih kunyit merah, temulawak, daun sereh
dan puyang.
Minggu ke 4, Refleksi dan Evaluasi
Kegiatan di minggu ke 4 ini adalah melaksanakan monitoring dan juga
evaluasi pelaksanaan kegiatan KKN mulai dari minggu pertama sampai minggu

8
Rinika Dewantari, Monika Lintang, dan Nurmiyati, “Jenis Tumbuhan yang Digunakan
Sebagai Obat Tradisionaldi Daerah Eks-Keresidenan Surakarta,” BIOEDUKASI: Jurnal
Pendidikan Biologi, Vol. 11, No. 2 (Agustus 2018),
https://jurnal.uns.ac.id/bioedukasi/article/view/19672&ved.

10
terakhir. Pada minggu ke 4 ini juga laporan akhir dari palaksanaan KKN INI
dikerjakan.

C. Evaluasi
Evaluasi merupakan meniali suatu proyek atau kegiatan, memberikan
solusi untuk masalah, rekomendasi yang harus dibuat serta menyarankan
perbaikan.9 Setiap kegiatan yang dilaksanakan sangat peru dilakukan evaluasi
pada akhir kegiatannya, dengan malakukan evaluasi ini bisa diketahui kekurangan
dan juga permasalahan selama pelaksanaan suatu kegiatan, begitu jug dengan
pelaksanaan KKN DR ini evaluasi sangat dibutuhkan untuk mengetahui masalah
dan juga sejauh mana keberhasilan dari kegiatan KKN DR ini.
Telah disinggung pada awal pembahasan, bahwa kegiatan yang di
laksanakan merupakan kegiatan yang berasal dari masyarakat (Dari Masyarakat
untuk Masyarakat) agar pelaksanaan kegiatan KKN ini lebih mudah. Meskipun
kegiatan KKN DR itu berasal dari masyarakat tidak menutup kemungkinan
kegiatan KKN DR ini masih terdapat problem yang harus diselesaikan, oleh
karena itu evaluasi sangatlah dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan KKN DR
ini. Pelaksanaan KKN DR ini melibatkan beberapa keluarga didalamnya, secara
umum kegiatan penggalakan menanam apotik hidup ini suda bisa terealisasikan
sesuai dengan perencanaan yang sudah dibuat pada minggu ke 2, akan tetapi
dalam pelaksanaannya masih banyak problem yang harus diperbaiki, hambatan
utama dalam pelaksaan kegitan penggalakan menanam apotik hidup ini adalah
susahnya mendapatkan bibit apoti hidup seperti kunyit putih, jahe merah dan juga
temulawak, demi terlaksanakannya kegiatan KKN DR ini kami harus membeli
bibit tanaman tersebut dengan harga yang sangat mahal untuk memenuhi
kebutuhan dalam kegiatan penanaman apotik hidup itu sendiri. Selain itu masih
terdapat beberpa masyarkat yang kurang antusis dalam pelaksanaan kegiatan
KKN DR ini, faktor utama nya adalah kurangnya pemahaman akan manfaat
tanaman apotik hidup tersebut sehingganya masyarakat lebih memilih
mengkonsumsi obat obatan kimia dari pada obat obatan herbal yang berasal dari
9
Hamdan Dimyati dan Kadar Nurjaman, Manajemen Proyek (Bandung: CV. Pustaka
Setia, 2014), h. 238.

11
tanaman apotik hidup. Sealin itu untuk mengetahu tingkat keberhasilan dalam
pelaksanaan kegiatan KKN DR ini bisa kita lihat dari table pertanyaan berikut ini.
No Pertanyaan Jawaban
Masyarakat Desa Sukamaju sangat
antusias dalam pelaksaan kegiatan
KKN DR ini, masyarakat sangat
semnagat ketika diajak melakukan
Bagaimana gambaran tentang
penanaman apotik hidup, terlebih
1 respon masyarkat terhadap
lagi masyarakat hanya perlu
keberadaan kegiatan pengabdian
menyediakan lahan untuk
penanamannya saja sedangkan
bibitnya berasal dari peserta KKN
DR.
Apakah masyarakat mampu Mayarakat Desa Sukamaju yang
menemukan dan menggali aset maoritas perprofesi sebagai petani
dan potensi yang dimiliki dan sudah sangat baik dalam menggali
menyadari perlunya potensi sumber daya alam yang
2 mempergunakan dan ada, melalui kegiatan penanaman
mengembangakan asset dan apotik hidup ini mayarakat mampu
potensi tersebut dalam mempergunakan SDM tersebut
penanganan penyebaran untuk dikonsumsi guna untuk
covid 19 pencegahan virus covid 19.
3 Apakah masyarakat mampu Mayarakat sangat mampu
mengartikulasikan aset dan mengartikulasikan aset dan potensi
potensi dalam bentuk program seperti singkong, padi, sawit dan
dan mampu bekerja menuju juga karet dalam bentuk program
gambaran masa depan “NEW yang dapat bermanfaat u ntuk
NORMAL” menyambut datangnya NEW
NORMAL, akan tetapi pemerintah
lah yang ssangat kurang
memperhatikan para petani
tersebut, sehingganya ekonomi

12
para petani sangat mengalami
penurunan.
Pemerintah kurang memperhatikan
aset yang dimiliki oleh mayarakat
Apakah keberadaan masyarakat Desa Sukamaju, ini terbukti
dengan segala aset dan sulitnya akses jalan menuju
potensinya mampu perkebunan singkong, padi
mempengaruhi pihak luar ataupun karet, selain itu harga dari
4 (pemerintah) untuk hasil tanaman masyarakat sangat
menggunakan sumber daya menurun drastis. Padahal jika
secara tepat dan memadai untuk pemerintah mau memperhatikan
menuju tujuan masa depan aset dan potensi yang dimiliki
“NEW NORMAL” masyarakat hasilnya dapat
digunakan untuk menuju era NEW
NORMAL
Kegiatan KKN DR diawali dengan
observasi, sosialisasi dan juga
penuluhan bar setelah itu
penanaman apotik hidup
Bagaimana gambaran program dilaksanakan yang kemudian
5
tahap demi tahap dilaksanakan dilanjutkan pemroduksian apotik
hidup menjadi jamu dan kegiatan
KKN DR diakhiri dengan
pendistribusian jamu kebeberapa
masyarakat Desa Sukamaju

13
BAB III
HASIL KEGIATAN

A. Paparan Hasil Kegiatan


Kegiatan penanaman apotik hidup yang meliatkan warga masyarakat Desa
Sukamaju telah selesai dilaksanakan. Sebelum kegitan KKN DR dimuali terlebih
dahulu kami meminta izin kepada kepala desa untuk melaksanakan kegiatan KKN
DR ini, kemudian kami melakukan silaturahmi ke masyarakat Desa Sukamaju
untuk mempekenalkan diri dan juga memberitahu kepada masyarakat bahwa akan
melakukan kegiatan KKN DR, selain itu kami juga meminta saran kepada
masyarakat terkait program apa yang baik untuk dilaksanakan pada kegiatan KKN
DR ini. Masyarakat menyarankan program penanaman apotik hidup, mengingat
tanaman tersebut sangat sulit untuk ditemukan dan juga tanaman tersebut sangat

14
besar sekali khasiatnya terutama pada masa pandemi covid 19 seperti saat
sekarang ini.
Atas saran dan juga masukan dari masyarakat desa sukamaju, program
yang akan kami laksanakan pada kegiatan KKN DR ini adalah penggalakan
menanam apotik hidup guna untuk meningkatkan kesehatan dan juga ekonomi
masyarakat Desa Sukamaju. Kegiatan penanaman tersebut dilaksanakan pada
minggu ketiga. Adapun tumbuhan yang ditanam adalah jahe, jahe merah, kunyit,
kunyit putih, temulawak, sereh dan puyang. Masyarakat desa Sukamaju sangat
antusias dan bersemangat dalam mengikuti kegiatan penanaman apotik hidup ini,
karena masyarakat Desa Sukamaju menyadari pentingnya mengkonsumsi jamu
terutama pada saat masa pandemi covid 19 seperti sekarang ini. Penanaman apotik
hidup tidak memerlukan lahan yang luas, masyrakat Desa Sukamaju cukup
memanfaatkan pekarangan disekitar rumah untuk bisa ditanami apotik hidup.
Kegiatan KKN DR tidak hanya berhenti sampai disitu saja, kegiatan
dilanjutkan pemroduksian tanaman apotik hidup menjadi jamu bubuk, adapun
alngkah awal dalam pembuatan jamu bubuk tersebut adalah bersihkan jahe,
kunyit, temulawak dan puyang kemudian potong kecil kecil agar cepat kering,
keringakan atau jemur selama 3-4 hari setelah itu haluskan dengan menggunakan
blender. Selain jamu bubuk, tanaman apotik hidup juga bisa diproduksi mnjadi
jamu cair, adapaun bahan bahan pembuatannya adalah jahe, jahe merah, kunyit,
kunyit putih, temulawak, sereh. Langkah awal pembuatannya setelah jahe, jahe
merah, kunyit, kunyit putih, temulawak, sereh dicuci sampai bersih, potong atau
geprek bahan bahannya tersebut agar air mudah meresap sarinya ketika di rebus
kemudian tambahkan gula aren untuk mengurangi rasa pahit yang ada pada jamu
tersebut.
Setelah melakukan penanaman dan pemroduksian, kegiatan dilanjutkan
dengan pendistribusian hasil pemroduksian dari tanaman apotik hidup tersebut.
Kegiatan pendistribusian ini dilakukan selama 2 hari dengan membagikan
kebeberapa keluarga yang ada di lingkungan Desa Sukamaju, sembari
melaksanakan kegiatan pendistribusian jamu tradisional ini, kami juga
memberikan arahan tentang bagaimana cara pemroduksian jamu tradisional

15
tersebut, masyarakat tidak hanya menerima hasil jadi jamu tradisional saja tetapi
juga menerima ilmu tentang pemroduksiannya sehingganya masyarakat dapat
memproduksi jamu tradisional untuk dikonsumsi sehari hari.

B. Perubahan Yang Terjadi


Setelah melaksakan observasi, sosialisasi dan juga penyuluhan masyarakat
yang sebelumnya belum mengetahui manfaat dan juga khasiat dari tanaman apotik
hidup ini bisa lebih mengerti bahwa tanaman apotik hidup sangat besar khasiatnya
seperti jahe yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh, kuyit yang bermanfaat
untuk memaksimalkan daya tahan tubuh dari berbagai penyakit, sereh yang
bermanfaat untuk mencegah terjadinya flu dan hidung tersumbat dan temulawak
yang berkhasiat untuk melindungi tubuh dari paparan radikal bebas yang
dipercaya sebagai sumber penyakit. Dengan mengetahui khasiat dan juga manfaat
dari berbagai tanaman apotik hidup tersebut masyarakat lebih antusias dalam
mengikuti kegiatan penanaman apotik hidup ini. Lahan pekarangan yang pada
awalnya tidak terurus melalui kegiatan penggalakan menanam apotik hidup ini
bisa terurus dan juga pekarangan rumah terlihat lebih asri karena adnya tanaman
apotik hidup ini.

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kegiatan KKN DR yang kami laksanakan adalah penggalakan menanam
apotik hidup guna untuk meningkatkan kesehatan dan juga ekonomi
masyarakat desa sukamaju pada masa pandemi covid 19.
2. Kegiatan yang dilaksanakan meliputi observasi, penyuluhan, penanaman,
pemroduksian dan juga pendistribusian
3. Jenis tumbuhan yang ditanam meliputi jahe, jahe merah, kunyit, kunyit putih,
temulawak, sereh dan puyang.
4. Tanaman apotik hidup tersebut dapat diolah menjadi jamu yang berfungsi
untuk meningkatkan imunitas dan juga kekebalan tubuh sehingganya sangat
baik untuk dikonsumsi pada masa pandemi covid19 ini.

16
5. Tanaman apotik hidup dapat langsung dijual di pasar, atau bisa diproduksi
terlebih dahulu menjadi jamu tradisional, dengan menjual apotik hidup dapat
meminimalisir pengeluaran untuk pembelian obat kimia selain itu juga bisa
untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.

B. Saran dan Rekomendasi


1. Kepada kelompok KKN selanjutnya
Kegiatan penggalakan menanam apotik hidup ini bisa menjadi salah
satu pilihan program kegiatan untuk kelompok KKN selanjutnya, diharapkan
kelompok selanjutnya bisa melihat segala peluang potensi sumber daya alam
dan juga sumber daya manusia yang ada di lingkungan pelaksanaan kegiatan
KKN, dengan begitu masyarakat akan benar benar terbantu mengembangkan
potensi sumber daya alam dan juga sumber daya manusia yang dimilikinya
yang bertujuan untuk merubah tatanan kehidupan yang lebih matang lagi.
2. Kepada pemerintah Desa Sukamaju
Potensi sumber daya alam dan juga sumber daya manusia yang ada di
Desa Sukamju sangatlah melimpah, terutama sumber daya alam nya berupa
hasil tanaman palawija. Potensi potensi tersebut tidak akan bisa berkembang
tanpa adanya perhatian dari pemerintah Desa Sukamaju. Pemerintah Desa
Sukamaju diharapkan memperhatikan sarana yang dibutuhkan oleh
masyarakat Desa Sukamaju.
3. Kepada masyarakat Desa Sukamaju
Potensi yang dimiliki olehh masyarakat Desa Sukamaju sangatlah
berlimpah, dan masyarakat merupakan pemeran utama untuk bisa mengolah
sumber daya alam tersebut agar dapat dimanfaatkan sebagai sumber
pencaharian yang berguna untuk menunjang kehidupan kedepannya.

17
DAFTAR PUSTAKA
Dewantari, Rinika, Monika Lintang, dan Nurmiyati. “Jenis Tumbuhan yang
Digunakan Sebagai Obat Tradisionaldi Daerah Eks-Keresidenan
Surakarta,” BIOEDUKASI: Jurnal Pendidikan Biologi, Vol. 11, No. 2
(Agustus2018).
https://jurnal.uns.ac.id/bioedukasi/article/view/19672&ved.
Dimyati, Hamdan, dan Kadar Nurjaman. Manajemen Proyek. Bandung: CV.
Pustaka Setia, 2014.
I Wayan Redi Aryanta. “Manfaat Jahe Untuk Kesehatan,” E-Jurnal Widya
Kesehatan, Vol.1, No.2 (Oktober 2019).
https://ejournal.unhi.ac.id/index.php/widyakesehatan/article/download/463
/387/&ved.
Kumala Sari, Lusia Oktora Ruma. “Pemanfaatan Obat Tradisional dengan
Pertimbangan Manfaat dan Keamanannya,” Majalah Ilmu Kefarmasian,
Vol. III, No. I (April 2006).

18
Shan, Chu Yuan, dan Yoppi Iskandar. “Studi Kandungan Kimia dan Aktivitas
Farmakologi Tanaman Kumyit,” Farmaka Suplemen, Vol. 16 No.2
(Agustus 2018). http://journal.unpad.ac.id/farmaka/article/view.
Suparto, Hendri. “Sosialisasi Apotek Hidup Berbasis Taman Rumah,” Majalah
Ilmiah Pelita Ilmu, Vol.2, No 2 (Desember 2019).
http://jurnal.stiapembangunanjember.ac.id/index.php/pelitailmu/article/do
wnload/167/173&ved=2ahUKEwiD2Le3z_LqAhVRU30KHYrHAJ8QFjA
AegQIAhAB&usg=AOvVaw1VxOunx1lsr-imBFKZeZQX.
Supriani, Anik. “Peranan Minuman dari Ekstrak Jahecang untuk Meningkatkan
Kesehatan Masyarakat,” Jurnal SainHealth, Vol. 3, No. 1 (Maret 2019).
https://e-journal.umaha.ac.id/index.php/sainhealth/article/download.
T.t. http://abungsemulikec.blogspot.com/p/suka-maju.html?m=1.

LAMPIRAN DOKUMTASI KEGIATAN KKN DR

Gambar 1. Silaturahmi dan wawancara dengan bapak Rizal Juanara

19
Gambar 3. Silaturahmi dan wawancara dengan Ibu Wuri Devita Novi Diastuti

Gambar 4. Silaturahim kepada Bapak Qomari

Gambar 5. Sosialisasi dan Obsrvasi kepada masyarakat Desa Sukamaju

20
Gambar 6. Wawancara dengan Ibu DR Richa Okta Wijaya (klinik desa)

Gambar 7. Wawancara dengan salah satu pedagang tanaman apotik hidup di


pasar

Gambar 8. Melakukan Penanaman di Pekarangan Rumah Ibu Suminah

21
Gambar 9. Melakukan Penanaman di Pekarangan Rumah Ibu Oriza Sativa

Gambar 10. Melakukan Penanaman di kebun Bapak Miftahul Huda

Gambar 11. Melakukan Penanaman di Kebun Ibu Sri Astuti

22
Gambar 12. Proses pemroduksian apotik hidup menjadi jamu

23
Gambar 10. Hasil akhir dari pemroduksian jamu bubuk dan jamu cair

24
25
Gambar 11. Pendistribusian jamu ke beberapa masyarakat di Desa Sukamaju

26

Anda mungkin juga menyukai