Anda di halaman 1dari 27

PROGRAMA

RENCANA KERJA

PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN PANGAN HORTIKULTURA DAN


PERKEBUNAN

DESA KORUMBA

LESTARI BODINI, SP
NI P3K.198012292023212015

BPP

KECAMATAN ANGGOTOA
KABUPATEN KONAWE

TAHUN 2024
DAFTAR ISI

Halaman Pengesahan

Kata Pengantar

Bab I. Pendahuluan....................................................................................1

A.Latar Belakang...............................................................................1
B.Tujuan............................................................................................1
C.Waktu dan Tempat.........................................................................2

Bab II. Keadaan Umum................................................................................2

A. Luas dan Letak Wilayah..................................................................2

B. Batas Wilayah..................................................................................2

C. Penggunaan Lahan...........................................................................4
D. Potensi Daerah..................................................................................4
E. Potensi Sumber Daya Manusia.........................................................5
Bab III. MASALAH....................................................................................6
A.Masalah Perilaku..............................................................................6
B.Masalah Non perilaku......................................................................6
Bab IV. TUJUAN DAN SASARAN............................................................7
Bab V. CARA MENCAPAI TUJUAN.........................................................8
Bab VI. PENUTUP........................................................................................9
Lampiran :

-Rencana Kegiatan Penyuluhan Pertanian, Tanaman Pangan dan Perkebunan


-Rencana Kerja Tahunan
-Matriks Programa Penyuluhan Pertanian
-Jadwal Kunjungan
HALAMAN PENGESAHAN

PROGRAMA RENCANA KERJA

PENYULUHAN TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN


PERKEBUNAN

DESA KORUMBA

TAHUN 2024

Anggotoa, 2 Januari 2024

Koordinator BPP Anggotoa Penyu;uh Pertanian

Subroto, SP Lestari Bodini,SP


Nip.197305222008011006 NI P3K.198012292023212015
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang sisitem penyuluhan
pertanian, Perikanan dan Kehutanan (SP3K) pasal 23 menyebutkan bahwa Programa
penyuluhan dimaksudnkan untuk memberikan arah, pedoman dan arah pengendalian
pencapaian tujuan penyelenggaraan penyuluhan. Pelaksanaan penyuluhan yang efektif dan
efisien menuntut adanya suatu perencanaan dan penentuan target sasaran yang jelas dan
terukur. Dalam ruang lingkup ilmu manajemen, aspek perencanaan mempunyai peranan
yang sangat krusial. Oleh karena itu perencanaan pelaksanaan penyuluhan merupakan suatu
keniscayaan yang harus ditempuh manakala tujuan peningkatan produksi dan kesejahteraan
petani ingin tercapai. Perencanaan penyuluhan yang tertuang dalam rencana programa
merupakan langkah awal dan sangat menentukan keberhasilan pelaksanaan penyuluhan
untuk kurun waktu tertentu. Programa penyuluhan pertanian merupakan rencana yang
disusun secara sistematis untuk memberikan arah dan pedoman, sebagai alat pengendali
pencapaian tujuan penyuluhan. Programa penyuluhan pertanian diharapkan dapat
menghasilkan kegiatan penyuluhan pertanian dengan kontent yang spesifik lokalita dan
strategis. Serta mempunyai daya ungkit yang tinggi terhadap peningkatan produktivitas
komoditas unggulan daerah dan pendapatan petani. Kegiatan yang tercantum dalam
programa penyuluhan pertanian harus mampu merespon kebutuhan pelaku utama dan
pelaku usaha dalam memberikan dukungan terhadap program‐program pertanian lainnya.
Dengan adanya progarama penyuluhan pertanian secara khusus ditujukan untuk
mengarahkan pola, dan kegiatan penyuluhan yang akan dilaksanakan dapat lebih terarah
dan terpadu. Memuat segala aspek yang dibutuhkan terutama dalam meningkatan kualitas
sistem penyuluhan pertanian dewasa ini. Mengingat penyuluhan merupakan bagian dari
upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, dan memajukan kesejahteraan umum.
Secara inheren didalamnya mengandung maksud untuk memenuhi hak azasi setiap warga
negara. Dalam ruang lingkup pembangunan pertanian, peranan penyuluhan mempunyai
posisi yang penting. Sistem penyuluhan merupakan suatu keharusan untuk memenuhi
kebutuhan pangan, papan dan sandang serta bahan baku industri. Memperluas lapangan
kerja dan usaha, serta bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat khususnya
petani. Secara makro pelaksanaan sistem penyuluhan harus berorientasi pada :
1. Pengentasan masyarakat dari belenggu kemiskinan khususnya bagi masyarakat
pedesaan
2. Meningkatkan pendapatan masyarakat pertanian yang bertujuan secara agregat
meningkatkan dan mamajukan pendapatan nasional
3. Menjaga kelestarian dan keberlangsungan lingkungan hidup dan ekosistem, serta
sumberdaya hayati.
Dengan pelaksanaan sistem penyuluhan yang baik, terpola, tersusun, dan tepat serta
akurat. Diharapkan dapat memberikan kontribusi yang produktif berupa peningkatan
indikator–indikator dalam sektor pertanian pada umumnya, dan sub sektor pertanian tanaman
pangan, hortikulutra, perikanan/peternakan dan kehutanan, pada khususnya. Untuk
melaksanakan sistem penyuluhan yang efektif dan efisien beberapa hal yang perlu untuk
diperhatikan adalah :
a. Komponen sumberdaya manusia yang memadai dan berkualitas
b. Kemampuan pengelolaan (manajerial) yang memadai
c. Kemampuan dan kapasitas jiwa kewirausahaan, kemampuan pengelolaan sistem manajemen
usaha yang produktif
d. Kemampuan dalam mengelola organisasi bisnis usaha tani dan usaha peningkatan
agribisnis secara umum.
Dengan penerapan seluruh komponen tersebut diharapkan pelaku pembangunan pertanian
kita, dapat membangun usaha pertanian mulai dari mata rantai hulu sampai hilir. Mempunyai
daya saing yang kompetitif dan mampu berperan serta dalam melestarikan lingkungan hidup
sejalan dengan prinsip pembangunan yang berkelanjutan.

B. Tujuan
Menyediakan acuan dalam penyelenggaraan penyuluhan pertanian dan bagi para
penyelenggara penyuluhan pertanian.Adapun tujuan dalam penyusunan programa rencana
kerja desa Korumba adalah :
1. Menyediakan bahan penyusunan perencanaan kegiatan penyuluhan pertanian.
2. Memberikan acuan bagi penyuluh pertanian di Desa Korumba Kecamatan Wawotobi
Kabupaten Konawe.
3. Meningkatkan pengetahuan, wawasan, sikap dan perilaku pelaku utama, pelaku usaha,
penyuluh dan petugas agar mereka mampu memecahkan permasalahan yang ada serta
mampu memanfaatkan potensi sumber daya pertanian menjadi peluang yang nyata dan
bermanfaat.
C. Manfaat
1. Rencana penyuluhan dapat tersusun secara sistematis untuk memberikan arah dan
pedoman sebagai alat pengendali pencapaian tujuan penyuluhan
2. Memberikan arah dan pedoman dan alat pengendalian pencapaian tujuan penyuluhan
selanjutnya menjadi acuan dasar bagi penyuluh untuk menyusun Rencana Kerja
Tahunan Penyuluhan Pertanian (RKTP)
D. Waktu dan Tempat

Waktu dan tempat pelaksanaan proses pengambilan data rencana kerja penyuluhan
pertanian adalah di desa Korumba. selanjutnya disusun berdasarkan identifikasi wilayah,
data potensi wilayah dan disusunlah rencana kerja penyuluhan pertanian tahun 2024

II. KEADAAN WILAYAH


A. Luas Dan Letak Wilayah
Luas wilayah desa Korumba secara keseluruhan adalah 1500 ha, yang terdiri dari
tanah pemukiman 150 ha, tanah persawahan 200 ha, tanah perkebunan 150 ha, dan Lain-
Lain 1000 ha dengan topografi terdiri atas daratan dan perbukitan.Dilihat dari segi
astronomis,desa ini terletak pada koordinat 7.917813 LS dan 120.877296 BB.
Desa Korumba berada dalam wilayah kecamatan Anggotoa Kabupaten Konawe
dengan batas sebagai berikut
- Sebelah utara berbatasan dengan desa Lahambuti
- Sebelah timur berbatasan dengan desa Nario Indah
- Sebelah selatan berbatasan dengan desa Woerahi
- Sebelah Barat berbatasan dengan desa Nohu-Nohu
-
B. Karakteristik Lahan
Jumlah penduduk wilayah binaan didesa Korumba berjumlah 686 terdiri dri laki-laki
301 jiwa dan perempuan 385 jiwa Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah
ini :
1. Berdasarkan tingkat Pendidikan

No Uraian Jumlah
1. Belum Sekolah 60
2. SD sederajat 120
3. SLTP sederajat 53
4. SLTA sederajat 45
5. Perguruan tinggi 15
Jumlah 293

2. Berdasarkan Umur dan jenis kelamin

Umur (tahun) Jenis Kelamin Jumlah


No Laki-Laki Perempuan
1. 0-10 60 59 119
2. 11-20 55 60 105
3. 21-30 46 76 122
4. 31-40 42 50 92
5. 41-50 43 46 89
6. 51-60 39 42 81
7. 61-keatas 30 38 68
Jumlah 315 371 686
3.Berdasarkan mata pencaharian

Jumlah
1. Petani 334
2. Pedagang 16
3. PNS 7
4. Tukang 10
5. Peternak 45
6. Pensiunan 2
7. ABRI/POLRI 1
Jumlah 415
C. Penggunaan Lahan Pertanian
Luasan lahan pertanian dalam wilayah desa Korumba Kecamatan Anggotoa
Kabupaten Konawe berdasarkan penggunaanya adalah sebagai berikut

No. Potensi Lahan luas lahan


1. Sawah 140
2. Kebun ladang 250
3. Lahan Pekarangan 30
4. Lahan kritis 25
5. Padang pengembala 65
6. Lain-lain 20
.
Jumlah 530

D. Potensi Daerah
Dalam wilayah kerja penyuluh pertanian desa Korumba mempunyai potensi untuk
sub sektor tanaman pangan, hortikultura dan perkebunanan dapat dilihat pada tabel dibawah
ini :
Luas Tanaman (ha)
No Komoditi
1. Tanaman Pangan
- Padi sawah 150
- Jagung 20
- Ubi kayu 2

- sagu 2
2. Tanaman perkebunan
- cengkeh 3

- Kakao 2

- Kelapa 3

- Jambu mente 5

- kemiri 3

- pala -
3. Tanaman buah-buahan
-pisang 25

-pepaya 10

-mangga 6

-nangka 5

-rambutan 3

-langsat 5

-sirsak 4

-durian 5

-nenas 2

-Lengkuas 1

-jahe 1

-kunyit 1

-temulawak 1

-mengkudu 1
4. Tanaman sayur-sayuran
. -cabe 1

-kacang panjang 3

-tomat 2

-terong 1

-sawi 1

-Kangkung cabut 1

- Bayam cabut 1
E. Potensi Sumber Daya Manusia
Untuk sumber daya manusia (SDM) dalam wilayah binaan penyuluh pertanian desa
Korumba dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

No Desa Jumlah Jumlah


kelompok
Pemula Lanjut Madya utama
1. Korumba 11 - - 11

III. MASALAH

Sejauh ini masalah adalah faktor penghambat yang dapat menyebabkan tidak
tercapainya suatu tujuan, sehingga perlu adanya solusi atau cara pemecahanya.

a. Masalah perilaku
Dalam bidang tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan masalah yang dihadapi
saat ini adalah sebagai berikut:
- Petani baru 50% menggunakan bibit unggul/ berlabel
- Petani baru 45%melaksanakan pemupukan berimbang
- Sekitar 15% petani melakukan pengendalian hama dan penyakit tanaman padi padi
sawah
- Penyiangan kedua baru 25% dilakukan oleh petani
- Lahan pekarangan belum dimanfaatkan semestinya
- Belum dilakukanya pemupukan pada tanaman perkebunan/tanaman buah-buahan
- Belum dilakukan pengolahan hasil terhadap produk tanaman buah-buahan
- Belum dilakukan peremajaan tanaman kakao dan tanaman cengkeh

b. Masalah non perilaku


- Sulitnya petani/kelompok tani untuk mendapatkan pupuk bersubsidi
- Rendahnya tingkat pengetahuan petanimengenai 5 jurus kemampuan kelompok tani
- SDM pengurus kelompok tani/Gapoktan masih rendah
- Modal kelompok tani yang masih sangat rendah

IV. TUJUAN DAN SASARAN


Tujuan dan sasaran dalam kegiatan penyuluhan pertanian adalah meningkatkan
pengetahuan sikap dan keterampilan petani untuk mengoptimalkan sumber daya
pembangunan pertanian.
- Meningkatkan dan memberdayakan kelompok tani dalam usaha taninya dengan
memnfaatkan sumber daya yang ada.
- Meningkatkan kemampuan kelompok tani dalam penyusunan RDK/RDKK.
- Agar petani menggunakan bibit unggul/berlabel
- Petani melaksanakan pemupukan berimbang
- Agar petani mau memanfaatkan pekarangan dengan baik
- Administrasi kelompok belum tersusun dengan baik
- Masih rendahnya modal kelompok tani
- Petani dapat memahami 5 jurus kelompok tani

V. CARA MENCAPAI TUJUAN


Agar tujuan dapat tercapai berdasarkan urutan prioritas masalah yang dihadapi serta
upaya pemecahan masalah dan tujuan rencana kerja penyuluhan pertanian melalui kegiatan-
kegiatan sebagai berikut :
1. Pembinaan dan pemberdayaan kelompok tani terutama penyempurnaan registrasi
organisasi kelompok tani
2. . Penyebaran informasi dan teknologi-teknologi baru dibidang pertanian
3. Penyempurnaan metode penyuluhan pertanian sesuai kebutuhan petani
4. Melaksanakan percontohan /kaji terap yang dapat bertujuan meningkatkan produksi
pertanian.
5. Membangun jaringan irigasi/pompanisasi

VI. PENUTUP

Programa penyuluhan pertanian tingkat desa adalah rencana tertulis yang disusun
secara sistematis untuk memberikan arah dan pedoman sebagai alat pengendali pencapaian
tujuan penyuluhan pertanian, rencana tentang kegiatan penyuluhan pertanian yang
memadukan aspirasi pelaku utama dan masyarakat pertanian dengan potensi wilayah dan
programpembangunan pertanian yang menggambarkan keadaan sekarang dengan tujuan
yang ingin dicapai, masalah dan alternatif pemecahanya sertacara untuk mencapai tujuan-
tujuan yang disusun secara partisipatif, sistematis dan tertulis setiap tahun.
Penyusunan programa penyuluhan pertanian ini didasarkan pada undang-undang no
16 tahun 2006 yaitu bahwa programa penyuluhan desa ketua unit kerja lapangan, programa
penyuluhan pertanian kecamatan, programa penyuluhan kabupaten/kota, programa
penyuluhan pertanian provinsi dan programa penyuluhan nasional.
Sebagai tolak ukur keberhasilan membangun perilaku profesional pelaku utama
dalam mengembangkan usaha agrobisnis dapat diukur dari tingkat dinamika para pelakunya
ditinjau dari jenis bentuk kualitas serta derajat partisipasinya pada setiap aspek kegiatan
dalam sistem agrobisnis.
Setelah menerapkan pengetahuan kegiatan pembelajaran ini, pasti akan banyak
menemui kendala dan permasalahan baru dilapangan oleh karena itu dihimbau utamanya
pada penyuluh pertanian harus selalu mengembangkan diri untuk selalu belajar
mengadakan inovasi sehingga perencanaan dan pelaksanaan serta evaluasi penyuluhan
pertanian dapat berjalan dengan baik dan akhirnya akan kita dapatkan hasil yang optimal.
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pelaksanaan penyuluhan yang efektif dan efisien menuntut adanya suatu


perencanaan dan penentuan target sasaran yang jelas dan terukur. Dalam
ruang lingkup ilmu manajemen, aspek perencanaan mempunyai peranan yang
sangat krusial. Oleh karena itu perencanaan pelaksanaan penyuluhan
merupakan suatu keniscayaan yang harus ditempuh manakala tujuan
peningkatan produksi dan kesejahteraan petani ingin tercapai. Perencanaan
penyuluhan yang tertuang dalam rencana programa merupakan langkah awal
dan sangat menentukan keberhasilan pelaksanaan penyuluhan untuk kurun
waktu tertentu. Programa penyuluhan pertanian merupakan rencana yang
disusun secara sistematis untuk memberikan arah dan pedoman, sebagai alat
pengendali pencapaian tujuan penyuluhan. Programa penyuluhan pertanian
diharapkan dapat menghasilkan kegiatan penyuluhan pertanian dengan
kontent yang spesifik lokalita dan strategis. Serta mempunyai daya ungkit
yang tinggi terhadap peningkatan produktivitas komoditas unggulan daerah
dan pendapatan petani. Kegiatan yang tercantum dalam programa penyuluhan
pertanian harus mampu merespon kebutuhan pelaku utama dan pelaku usaha
dalam memberikan dukungan terhadap program‐program pertanian lainnya.
Dengan adanya progarama penyuluhan pertanian secara khusus ditujukan
untuk mengarahkan pola, dan kegiatan penyuluhan yang akan dilaksanakan
dapat lebih terarah dan terpadu. Memuat segala aspek yang dibutuhkan
terutama dalam meningkatan kualitas sistem penyuluhan pertanian dewasa ini.
Mengingat penyuluhan merupakan bagian dari upaya untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan memajukan kesejahteraan umum. Secara inheren
didalamnya mengandung maksud untuk memenuhi hak azasi setiap warga
negara. Dalam ruang lingkup pembangunan pertanian, peranan penyuluhan
mempunyai posisi yang penting. Sistem penyuluhan merupakan suatu
keharusan untuk memenuhi kebutuhan pangan, papan dan sandang serta bahan
baku industri. Memperluas lapangan kerja dan usaha, serta bertujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan rakyat khususnya petani. Secara makro
pelaksanaan sistem penyuluhan harus berorientasi pada :
1. Pengentasan masyarakat dari belenggu kemiskinan khususnya bagi
masyarakat pedesaan
2. Meningkatkan pendapatan masyarakat pertanian yang bertujuan secara
agregat meningkatkan dan mamajukan pendapatan nasional
3. Menjaga kelestarian dan keberlangsungan lingkungan hidup dan ekosistem,
serta sumberdaya hayati.
Dengan pelaksanaan sistem penyuluhan yang baik, terpola, tersusun, dan
tepat serta akurat. Diharapkan dapat memberikan kontribusi yang produktif
berupa peningkatan indikator–indikator dalam sektor pertanian pada
umumnya, dan sub sektor pertanian tanaman pangan, hortikulutra,
perikanan/peternakan dan kehutanan, pada khususnya. Untuk melaksanakan
sistem penyuluhan yang efektif dan efisien beberapa hal yang perlu untuk
diperhatikan adalah :
a. Komponen sumberdaya manusia yang memadai dan berkualitas
b. Kemampuan pengelolaan (manajerial) yang memadai
c. Kemampuan dan kapasitas jiwa kewirausahaan, kemampuan pengelolaan
sistem manajemen usaha yang produktif
d. Kemampuan dalam mengelola organisasi bisnis usaha tani dan usaha
peningkatan agribisnis secara umum.
Dengan penerapan seluruh komponen tersebut diharapkan pelaku
pembangunan pertanian kita, dapat membangun usaha pertanian mulai dari
mata rantai hulu sampai hilir. Mempunyai daya saing yang kompetitif dan
mampu berperan serta dalam melestarikan lingkungan hidup sejalan dengan
prinsip pembangunan yang berkelanjutan.

B. Tujuan
Adapun tujuan dalam penyusunan programa rencana kerja desa
lamendora, pereoa dan tombawatu adalah :
1. Sebagai patokan bagi penyuluh yang dalam melaksanakan tugas diwilayah
binaannya agar kegiatan penyuluhan lebih terarah

2. Sebagai dasar pedoman bagi penyuluh yang terlibat langsung dalam


penyuluhan, sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
petani dalam mengelola usaha taninya

3. Menumbuhkan kesadaran petani dalam mengelola usaha taninya dengan


baik agar tercapai peningkatan produksi yang maksimal

4. Menumbuhkan dan mengembangkan rasa tanggung jawab bagi penyuluh


terutama dalam melaksanakan tugas dilapangan agar lebih sistematis dan
efisien
5. Peningkatan attitude (peningkatan mentalitas) petani terhadap dampak
perubahan dan alih teknologi usaha tani yang dilaksanakan

6. Melaksanakan terwujudnya agrobisnis yang berwawasan lingkungan


berdaya saing dan berkelanjutan.

C. Waktu dan Tempat

Waktu dan tempat pelaksanaan proses pengambilan data rencana kerja


penyuluhan pertanian adalah di kelurahan Kapoial dan desa Sambaraasi .
selanjutnya disusun berdasarkan identifikasi wilayah, data potensi wilayah dan
disusunlah rencana kerja penyuluhan pertanian tahun 2018

II. KEADAAN UMUM

a. Luas dan letak wilayah


Luas wilayah kel.kapoiala adalah 2500 ha, topografi terdiri atas daratan ,
perbukitan, banyaknya curah hujan yakni 1000-2000 mm / tahun.
Luas Wilayah desa Sambaraasi adalah 3500 ha, topografi terdiri dari
daratan dan perbukitan , banyaknya curah hujan yakni 1000-2000 mm/tahun.
Kelurahan Kapoiala berada dalam wilayah kecamatan Kapoiala
Kabupaten Konawe dengan batas sebagai berikut
- Sebelah utara berbatasan dengan Kapoiala Baru
- Sebelah timur berbatasan dengan desa Sambaraasi
- Sebelah selatan berbatasan dengan desa Lamendora
- Sebelah Barat berbatasan dengan desa Lalonggaluku
Desa Sambaraasi berada dalam wilayah kecamatan Kapoiala kabupaten
Konawe dengan batas sebagai berikut :
- Sebelah Utara berbatasan dengan desa ululalimbue
- Sebelah Timur berbatasan dengan desa Labotoy jaya
- Sebelah selatan berbatasan dengan Kalurahan Kapoiala
- Sebelah Barat berbatasan dengan desa Lamendora
b. Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk wilayah binaan Kelurahan Kapoiala berjumlah terdiri
dri laki-laki 220 jiwa dan perempuan 270 jiwa, jumlah keseluruhan 490
jiwa ,Desa Sambaraasi jumlah penduduk terdiri dari laki-laki 315 dan
perempuan 262 jumlah peduduk keseluruhan 577 jiwa, Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

3. Berdasarkan tingkat Pendidikan

No Uraian Desa/Ju
mlah
Kel Sambaraasi
Kapoiala
1. Belum Sekolah 40 50
2. SD sederajat 96 110
3. SLTP sederajat 45 65
4. SLTA sederajat 50 60
5. Perguruan tinggi 21 22
Jumlah 242 317

4. Berdasarkan Umur dan jenis kelamin


1.Kelurahan Kapoiala

Umur (tahun) Jenis Kelamin Jumlah


No Laki-Laki Perempuan
1. 0-10 64 40 104
2. 11-20 23 30 53
3. 21-30 27 40 62
4. 31-40 30 45 75
5. 41-50 32 45 77
6. 51-60 26 35 62
7. 61-keatas 22 35 57

Jumlah 220 270 490

2. Desa Sambaraasi

Umur (tahun) Jenis Jumlah


Kelamin
No Laki-Laki Perempuan
1. 0-10 90 50 105
2. 11-20 46 30 52
3. 21-30 50 40 80
4. 31-40 38 45 60
5. 41-50 30 43 73
6. 51-60 34 30 58
7. 61-keatas 20 27 47

Jumlah 315 262 577

3. Berdasarkan mata pencaharian

Desa/Jumlah (jiwa)
No Mata pencaharian Kapoiala Sambaraasi
1. Petani/nelayan 180 250
2. Pedagang 15 20
3. PNS 20 26
4. Tukang 6 7
5. Peternak 45 50
6. Pensiunan 13 18
7. ABRI/POLRI - 1
Jumlah 280 372

a. Penggunaan Lahan Pertanian


Luasan lahan pertanian dalam wilayah desa Lamendora , desa Pereoa
dan desa Tombawatu Kecamatan Kapoiala Kabupaten Konawe berdasarkan
penggunaanya adalah sebagai berikut

Desa/luas
Luaslahan
lahan
(ha)
No Jenis usaha tani Kel.Kapoial Sambaraasi
(pada lahan) a
1. Sawah - -
2. Kebun ladang 250 290
3. Lahan Pekarangan 30 45
4. Lahan kritis 25 30
5. Padang 45 35
pengembala
6. Lain-lain 10 10

Jumlah 350 410

b. Potensi Daerah
Dalam wilayah kerja penyuluh pertanian desa Lamendora, desa Pereoa
dan desa Tombawatu mempunyai potensiuntuk sub sektor tanaman pangan,
hortikultura dan perkebunanan dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Desa/jumlah luasTanam(ha

No Komoditi Kel.Kapoiala Sambaraasi


1. Tanaman Pangan
- Padi sawah - -
- Jagung 20 15
- Ubi kayu 10 15

- sagu 50 50
2. Tanaman perkebunan
- cengkeh 35 50

- Kakao 25 35
40 45
- Kelapa 35 15
- Jambu mente 10 5
- kemiri 10 -
- pala
3.
Tanaman buah-buahan 25 30
-pisang 5 5
-pepaya 6 10
-mangga 5 8
-nangka 3 3
-rambutan 5 6
-langsat 2 5
-sirsak 3 10
-durian 5 2
-nenas 5 5
-Lengkuas 5 5
-jahe 5 5
-kunyit 5 5
-temulawak 1 2
-mengkudu
4.
Tanaman sayur-sayuran 3 2
-cabe 7 10
-kacang panjang 5 5
-tomat 5 5
-terong 5 5
-sawi

c. Potensi Sumber Daya Manusia


Untuk sumber daya manusia (SDM) dalam wilayah binaan penyuluh
pertanian desa Lamendora ,desa Pereoa dan desa Tombawatu dapat dilihat
pada tabel dibawah ini :

no Desa/Kel Jumlah jumlah


kelompok
pemula Lanjut madya Utama
1. Kapoiala 6 2 - - 8
2. Sambaraasi 4 1 - - 5

III. MASALAH

Sejauh ini masalah adalah faktor penghambat yang dapat


menyebabkan tidak tercapainya suatu tujuan, sehingga perlu adanya solusi
atau cara pemecahanya.

a. Masalah perilaku
Dalam bidang tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan masalah
yang dihadapi saat ini adalah sebagai berikut:
- Petani baru 50% menggunakan bibit unggul/ berlabel
- Petani baru 45%melaksanakan pemupukan berimbang
- Sekitar 15% petani melakukan pengendalian hama dan penyakit tanaman
padi padi sawah
- Penyiangan kedua baru 25% dilakukan oleh petani
- Lahan pekarangan belum dimanfaatkan semestinya
- Belum dilakukanya pemupukan pada tanaman perkebunan/tanaman buah-
buahan
- Belum dilakukan pengolahan hasil terhadap produk tanaman buah-buahan
- Belum dilakukan peremajaan tanaman kakao dan tanaman cengkeh
b. Masalah non perilaku
- Sulitnya petani/kelompok tani untuk mendapatkan pupuk bersubsidi
- Rendahnya tingkat pengetahuan petanimengenai 5 jurus kemampuan
kelompok tani
- SDM pengurus kelompok tani/Gapoktan masih rendah
- Modal kelompok tani yang masih sangat rendah

IV. TUJUAN DAN SASARAN

Tujuan dan sasaran dalam kegiatan penyuluhan pertanian adalah


meningkatkan pengetahuan sikap dan keterampilan petani untuk
mengoptimalkan sumber daya pembangunan pertanian.
-meningkatkan dan memberdayakan kelompok tani dalam usaha taninya
dengan memnfaatkan sumber daya yang ada.
- meningkatkan kemampuan kelompok tani dalam penyusunan RDK/RDKK.
-Agar petani menggunakan bibit unggul/berlabel
- petani melksanakan pemupukan berimbang
- Agar petani mau memanfaatkan pekarangan dengan baik
- administrasi kelompok belum tersusun dengan baik
- masih rendahnya modal kelompok tani
- petani dapat memahami 5 jurus kelompok tani

V. CARA MENCAPAI TUJUAN

Agar tujuan dapat tercapai berdasarkan urutan prioritas masalah yang


dihadapi serta upaya pemecahan masalah dan tujuan rencana kerja penyuluhan
pertanian melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
1. Pembinaan dan pemberdayaan kelompok tani terutama penyempurnaan
registrasi organisasi kelompok tani
2. Penyebaran informasi dan teknologi-teknologi baru dibidang pertanian
3. Penyempurnaan metode penyuluhan pertanian sesuai kebutuhan petani

VI. PENUTUP

Programa penyuluhan pertanian tingkat desa adalah rencana


tertulis yang disusun secara sistematis untuk memberikan arah dan pedoman
sebagai alat pengendali pencapaian tujuan penyuluhan pertanian, rencana
tentang kegiatan penyuluhan pertanian yang memadukan aspirasi pelaku
utama dan masyarakat pertanian dengan potensi wilayah dan
programpembangunan pertanian yang menggambarkan keadaan sekarang
dengan tujuan yang ingin dicapai, masalah dan alternatif pemecahanya
sertacara untuk mencapai tujuan-tujuan yang disusun secara partisipatif,
sistematis dan tertulis setiap tahun.
Penyusunan programa penyuluhan pertanian ini didasarkan pada undang-
undang no 16 tahun 2006 yaitu bahwa programa penyuluhan desa ketua unit
kerja lapangan, programa penyuluhan pertanian kecamatan, programa
penyuluhan kabupaten/kota, programa penyuluhan pertanian provinsi dan
programa penyuluhan nasional.
Sebagai tolak ukur keberhasilan membangun perilaku profesional pelaku
utama dalam mengembangkan usaha agrobisnis dapat diukur dari tingkta
dinamika para pelakunya ditinjau dari jenis bentuk kualitas serta derajat
partisipasinya pasa setiap aspek kegiatan dalam sistem agrobisnis.
Setelah menerapkan pengetahuan kegiatan pembelajaran ini, pasti akan
banyak menemui kendala dan permasalahan baru dilapangan oleh karena itu
dihimbau utamanya pada penyuluh pertanian harus selalu mengembangkan
diri untuk selalu belajar mengadakan inovasi sehingga perencanaan dan
pelaksanaan serta evaluasi penyuluhan pertanian dapat berjalan dengan baik
dan akhirnya akan kita dapatkan hasil yang optimal.

Anda mungkin juga menyukai