Anda di halaman 1dari 30

PROGRAMA PENYULUHAN PERTANIAN DESA

KELURAHAN MAMPOTU KECAMATAN AMALI TAHUN


2022

OLEH :

INDRIANY RAHMAN
05.01.20.2054
II B. PENYULUHAN PERTANIAN BERKELANJUTAN

PROGRAM STUDI PENYULUHAN PERTANIAN


BERKELANJUTAN JURUSAN PERTANIAN
POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN GOWA
KEMENTERIAN PERTANIAN
2022
HALAMAN PERSETUJUAN

Judul : Programa Penyuluhan Pertanian


Desa Kelurahan Mampotu,
Kecamatan Amali Tahun 2022
Nama : Indriany Rahman
NIRM : 05.01.20.2054
Program Studi : Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan
Jurusan : Pertanian

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Ir. Hermaya Rukka, M.Si Arief Sirajuddin S., S.ST., M.I.Kom


NIP 19650219 199403 2 001 NIP 197607212006041017

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayahNya
sehingga Programa Penyuluhan Pertanian Kelurahan Mampotu Kecamatan
Amali tahun 2022 dapat terselesaikan.
Programa Penyuluhan Pertanian tingkat Desa/Kelurahan disusun dengan
memadukan aspirasi pelaku utama dan pelaku usaha dibidang pertanian,
berdasarkan keadaan daerah yang ada dengan memperhatikan potensi wilayah.
Selain itu juga memperhatikan kebijakan di bidang pertanian yang ditetapkan oleh
pemerintah.
Programa Penyuluhan Pertanian Kelurahan Mampotu disusun sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan penyuluhan yang akan dilakukan di
Kelurahan Mampotu tahun 2022.
Penulis menyampaikan terima kasih kepada Ir. Hermaya Rukka, M.Si. dan
Arief Sirajuddin S., S.ST., M.I.Kom. selaku Dosen Pembimbing yang telah
memberikan bimbingan dan arahan serta nasehat yang sangat berguna bagi
penulis.

Penulis juga mengucapkan terima kasih atas segala saran dan kritik yang
sifatnya membangun demi kesempurnaan penyusunan programa di masa
mendatang.
.
Watampone, 12 Juni 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN..............................................................................i
KATA PENGANTAR..........................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................iii
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................1
1.2 Tujuan.........................................................................................2
II. KEADAAN UMUM
2.1 Keadaan Umum Wilayah.............................................................3
2.2 Potensi Pertanian.........................................................................5
2.3 Pola Tanam..................................................................................7
2.4 Kegiatan Pemerintah di Bidang Pertanian...................................7
III. TUJUAN
3.1 Tujuan Umum..............................................................................9
3.2 Tujuan Khusus.............................................................................9
IV. MASALAH
4.1 Masalah yang bersifat perilaku..................................................12
4.2 Masalah yang bersifat non perilaku...........................................12
V. RENCANA KEGIATAN PENYULUHAN
5.1 Rencana Kegiatan Penyuluhan..................................................14
VI. PENUTUP
6.1 Kesimpulan...............................................................................15
6.2 Saran.........................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................16

LAMPIRAN.......................................................................................................17

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Programa Penyuluhan Pertanian merupakan rencana yang disusun secara
sistematis untuk memberikan arah dan pedoman sebagai alat pengendali
pencapaian tujuan penyuluhan. Programa Penyuluhan Pertanian disusun setiap
tahun yang memuat rencana penyuluhan tahun berikutnya dengan memperhatikan
siklus anggaran pada masing-masing tingkatan dengan cakupan pengorganisasian
pengelolaan sumberdaya sebagai pelaksana penyuluhan.
Programa Penyuluhan Pertanian Tingkat Desa di Kelurahan Mampotu
Kecamatan Amali merupakan rencana kegiatan penyuluhan pertanian yang
memadukan aspirasi dan kebutuhan petani, potensi wilayah yang ada dan
program pembangunan pertanian pemerintah Kecamatan Amali yang
menggambarkan keadaan sekarang, tujuan, masalah dan cara mencapai tujuan
yang disusun secara sistematis dan tertulis setiap tahun. Programa penyuluhan
berisi kegiatan-kegiatan utama dalam penyuluhan pertanian yang akan
dilaksanakan di wilayah kerja penyuluhan selama satu tahun.
Penyusunan Programa Penyuluhan Desa diawali dengan mengetahui
secara tepat potensi desa dengan daya dan kemampuan petani termasuk
permasalahan usahatani, potensi Sumber Daya Alam (SDA), Sumber Daya
Manusia (SDM), sarana dan prasarana dan potensi lainnya secara bersama oleh
petani, dipandu tokoh petani/masyarakat dan penyuluh setempat. Selanjutnya
adalah melihat kemungkinan usahatani apa yang layak diusahakan petani
setempat berdasarkan identifikasi potensi wilayah agroekosistem.
Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian diharapkan mampu
mendorong tumbuhnya dinamika proses penyelarasan dan penyerasian aspirasi
partisipasi sehingga dapat mewujudkan kemandirian daerah dalam pembangunan
pertanian dan sejalan pemberdayaan masyarakat ke arah kemandirian yang
mantap dan dinamis.

1
Dalam penyelenggaraan penyuluhan pertanian sekarang menghadapi
berbagai tantangan baik berupa lingkungan ekonomi rasional maupun era
globalisasi yang terus bergerak dinamis. Dalam rangka memantapkan
pembangunan pertanian, khususnya kegiatan Penyuluhan Pertanian Kelurahan
Mampotu perlu adanya Programa Penyuluhan Desa tahun 2022.
Untuk mencapai sasaran pembangunan pertanian tersebut, maka
disusunlah Programa Penyuluhan Desa Kelurahan Mampotu tahun 2022 sesuai
dengan keadaan dan potensi wilayah. Dengan tersusunnya Programa Penyuluhan
Desa dan ini diharapkan dapat dijadikan sebagai pedoman kerja bagi penyuluh
dalam melaksanakan tugas penyuluhan sehingga menghasilkan kegiatan
penyuluhan pertanian spesifik lokasi yang strategis dan mempunyai daya yang
tinggi terhadap peningkatan produktivitas komoditi unggulan daerah dan
pendapatan petani.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan penyusunan programa penyuluhan pertanian
tingkat desa ini adalah sebagai berikut:
1. Sebagai pedoman atau acuan dalam pelaksanaan kegiatan penyuluhan pertanian
di Kelurahan Mampotu sehingga dapat mencapai sasaran secara efektif dan
efisien.
2. Sebagai bahan informasi untuk dinas terkait dalam menentukan kebijakan
pembangunan pertanian.

2
BAB II
KEADAAN UMUM

2.1 Keadaan dan Potensi Wilayah


1. Keadaan Umum Wilayah
Kelurahan Mampotu adalah salah satu Desa/Kelurahan yang ada di
Kecamatan Amali yang terletak di sebelah barat Kota Watampone
dengan luas wilayah + 7,92 Km2 terdiri terdiri dari 3 Dusun dan 6 rukun
tetangga.

3
2. Luas Wilayah

Jarak Kelurahan Mampotu dari ibu kota kabupaten ± 38 km, letak


geografis dan batas –batas wilayah sebagai berikut :
- Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Tacipong
- Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Waempubbu
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Mattaropurae
- Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Tocinnong
3. Topografi Wilayah
Jenis tanah yang terdapat di wilayah Kelurahan Mampotu yaitu
mediteran, alluvial, litosol dan grumosol dengan PH 5 – 7 ketinggian
tempat di atas permukaan laut 500 – 700.
4. Iklim
Berdasarkan data curah hujan 11 tahun terakhir (2003 – 2014) maka
wilayah kerja Balai Penyuluh Desa ( BPK ) Amali termasuk tipe D2
menurut klasifikasi Oldeman.
- Bulan basah + 5 bulan yaitu Maret, April, Mei, Juni, Juli
- Bulan kering + 3 bulan yaitu Agustus, September, dan Oktober
- Bulan lembab +4 bulan yaitu November, Desember, Januari,
Februari.
5. Penduduk
Jumlah penduduk Kelurahan Mampotu berdasarkan data statistik pada
tahun 2022 sebanyak 1.959 jiwa dan memiliki struktur penduduk
homogen yang didominasi oleh suku Bugis.
6. Kelembagaan Sosial – Ekonomi
a. Kelembagaan Sosial Budaya seperti terlihat pada tabel berikut :

4
Tabel 1. Jumlah Kelembagaan Sosial Budaya yang Ada di Kelurahan Mampotu

No Kelembagaan Kelurahan Mampotu

1. Kantor Desa/ Kelurahan 1


2. LKMD 1
3. Mesjid 2
4. Musholla 1
5. Taman Kanak-kanak Sekolah 1
6. Dasar Negeri/SDN Sekolah -
7. Dasar Inpres Madrasah 2
8. Ibtidaiyah Posyandu -
9. Poskesdes -
10. BPD -
11. Poskamling 1
12. 1

b. Kelembagaan Ekonomi yang menunjang kegiatan usahatani


Tabel 2. Kelembagaan Ekonomi Yang Menunjang Kegiatan Usahatani di
Kelurahan Mampotu

No Kelembagaan Kelurahan Mampotu

1. Penggilingan Padi 2
2. Pasar Permanen -
3. KUD -
4. KOPTAN -

2.2 Potensi Pertanian


1. Potensi Lahan
Tabel 3. Potensi Lahan Sawah dan Lahan Kering yang ada di Kelurahan
Mampotu

No Jenis Lahan Luas Lahan (ha)

a. Lahan Sawah:
1. Sawah Irigasi Teknis 132
2. Sawah Irigasi Semi Teknis Sawah -
3. Tadah Hujan 38

5
Jumlah 170
b. Lahan Kering
1. Lahan Pertanian Lahan 343
2. Non Pertanian 260

Jumlah 603

2. Potensi Perkebunan
Tabel 4. Potensi Perkebunan Rakyat yang ada di Kelurahan Mampotu

Komoditi Luas (ha)


No

1. Kelapa Kakao 1,5


2. Jambu mente -
3. Kapok -
4.
0,1

3. Potensi Buah-Buahan
Tabel 5. Produksi Buah-Buahan yang ada di Kelurahan Mampotu

No Komoditi Produksi (Kwintal)

1. Pepaya 1
2. Mangga 3
3. Sukun 2
4. Nangka 1
5. Pisang 20
6. Semangka 0,2

4. Kelembagaan Petani

Tabel 6. Kelembagaan Petani yang ada di Kelurahan Mampotu

No Kelembagaan Petani Jumlah (buah)

1. Kelompok Tani :
a. Tani Dewasa
- Pemula 10
- Lanjut 4

6
- Madya 1
- Utama -
b. Wanita Tani -
c. Pemuda Tani -
2. d. Gapoktan 1
3. e. RPH -
4. KOPTAN -
5. Posluhdes -
6. P3A 1

5. Sarana dan Prasarana

Tabel 7. Sarana dan Prasarana pertanian yang ada di Kelurahan Mampotu

Jenis Sarana/Prasarana Jumlah (buah)


No

1. Hand Tractor 20
2. Hand Sprayer 223
3. Power Thresher 28
4. Combine Harvester -
5. Roda 4 -
6. Trans Planter -
7. Pompa Air 48

2.3 Pola Tanam


Tabel 8. Pola Tanam yang ada di Kelurahan Mampotu Kecamatan Amali

Waktu Tanam
DESA
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sept Okt Nov Des

Mampotu
a. Lahan Sawah
- Rendengan
- Gadu
Lahan Kering

2.4 Program di Sektor Pertanian Tahun 2022

7
Program di sektor Pertanian tahun 2022 antara lain:

1. Bantuan benih padi inbrida APBN


2. Bantuan Benih Jagung
3. Pengadaan/bantuan alsintan
4. Pembangunan jalan tani dan irigasi
5. Bantuan bibit tanaman untuk pengembangan kawasan hortikultura (buah-
buahan, sayuran, tanaman obat dan tanaman hias)
6. Program YESS

8
BAB III
TUJUAN

Tujuan penyuluhan jangka pendek yaitu menumbuhkan perubahan- perubahan


dalam diri petani yang mencakup tingkat pengetahuan, kecakapan, kemampuan, sikap,
dan motivasi petani terhadap kegiatan usaha tani yang dilakukan. Tujuan penyuluhan
jangka panjang yaitu peningkatan taraf hidup masyarakat tani sehingga kesejahteraan
hidup petani terjamin. Tujuan pemerintah terhadap penyuluhan pertanian adalah:
meningkatkan produksi pangan, merangsang pertumbuhan ekonomi, meningkatkan
kesejahteraan keluarga petani dan rakyat desa, mengusahakan pertanian yang
berkelanjutan.

3.1. Tujuan Umum


a. Teknis : 1. Meningkatkan produksi dan produktivitas padi,
palawija melalui sistem PTT (Pengelolaan Tanaman Terpadu)
2. Meningkatkan produksi peternakan
3. Meningkatkan produksi perikanan
b. Sosial : Meningkatkan kemampuan kelompok tani dalam hal
perencanaan usahataninya
c. Ekonomi : Meningkatkan kemampuan pemupukan modal kelompok
dalam mengakses sumber permodalan dan menjalin
kemitraan.

3.2 Tujuan Khusus


a. Teknis
Sub Sektor Pertanian
1. Meningkatkan produksi dan produktifitas padi, jagung, kedelai (pajale)
melalui sistem PTT dengan cara:
a. Meningkatkan Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap petani tentang
pengaturan pola tanam yang baik sampai 85%.
b. Meningkatkan Pengetahuan Keterampilan dan Sikap petani tentang
pengolahan lahan yang baik sampai 85%.
c. Meningkatkan Pengetahuan Keterampilan dan Sikap petani tentang
penggunaan benih unggul berlabel dan pergiliran varietas sampai 85%.

9
d. Meningkatkan Pengetahuan Keterampilan dan Sikap petani tentang
penggunaan sistem tanam jajar legowo pada padi sampai 75 %.
e. Meningkatkan Pengetahuan Keterampilan dan Sikap petani tentang
penggunaan pupuk berimbang dan berdasarkan spesifik lokasi sampai 90
%.
f. Meningkatkan Pengetahuan Keterampilan dan Sikap petani tentang
pencegahan dan pengendalian OPT berdasarkan konsep Pengendalian
Hama Terpadu (PHT) sampai 90 %.
g. Meningkatkan Pengetahuan Keterampilan dan Sikap petani tentang
pengelolaan panen dan pasca panen yang baik sampai 90
%.
2. Meningkatkan Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap petani tentang
cara pembuatan dan pemanfaatan pupuk organik (POG dan POC) dari
limbah pertanian sampai 80%.
3. Meningkatkan Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap petani untuk
melakukan pengembangan cabai dan bawang merah dengan sistem
GAP (Good Agriculture Practice) sampai 75 %.

4. Meningkatkan Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap petani dan


keluarganya untuk memanfaatkan lahan pekarangan dalam rangka
penganekaragaman konsumsi pangan dan menambah penghasilan
keluarga sampai 80 %.
5. Meningkatkan Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap Petani/Wanita
Tani dalam pengembangan tanaman hias sebagai alternatif usaha
tambahan sampai 50 %.
b. Sosial

1. Peningkatan kelas kemampuan kelompok tani masih kurang.


2. PKS petani/peternak/nelayan dalam menyusun RDK/RDKK masih 75%
3. Penumbuhan dan pengembangan kelembagaan kelompok tani masih
sangat kurang (45%)
c. Ekonomi

1. Kemampuan/motivasi anggota kelompok tani/ternak/ikan dalam


melakukan pemupukan modal kelompok masih 45 % (kurang).
2. Kemampuan kelompok dalam menjalin kemitraan dengan stakeholder
masih 35 % (sangat kurang).

10
3. Kemampuan kelompok tani dalam melakukan pencatatan analisa
usahataninya dan penataan administrasi kelompok masih sangat kurang
(35%).

11
BAB IV
MASALAH

4.1 Masalah yang bersifat perilaku


 Aspek perilaku teknis budidaya
 Aspek perilaku dalam mengelola kelompok tani/ternak/ikan, anggota
yang tergabung dalam kelompok tani/ternak/ikan masih kurang
kesadarannya dalam upaya mengembangkan peran dan fungsi kelompok
untuk membantu pelaksanaan usahataninya.

4.2 Masalah yang bersifat non perilaku


 Ketersediaan saprodi yang belum memadai secara jumlah dan jadwal
penggunaan sehingga petani tidak dapat menggunakan saprodi secara
optimal karena jadwal pengadaan kurang sesuai dengan jadwal tanam
 Sarana pengairan yang belum memadai
 Akses pembiayaan yang masih kurang
Adapun identifikasi permasalahan yang dihadapi dalam penyelengggaran penyuluhan
pertanian, tahun 2022 adalah sebagai berikut :
a. Teknis
Sub Sektor Pertanian

1. Tingkat produksi dan produktivitas padi, jagung, kedelai (pajale), bawang merah
dan cabe masih rendah yang disebabkan oleh :
a. PKS petani tentang pengaturan pola tanam belum berjalan baik, masih 50%.
b. PKS petani tentang pengolahan lahan yang menggunakan teknologi anjuran
masih 50 %.
c. PKS petani tentang penggunaan benih unggul dan pergiliran varietas masih
60% serta masih mengandalkan bantuan dari pemerintah.
d. PKS petani tentang penerapan sistem tanam jajar legowo (2:1 atau 4:1) masih
30 %
e. PKS petani tentang .pemupukan yang berimbang dan berdasarkan spesifik
lokasi masih 60%, penggunaan pupuk kimia masih tinggi dan belum sesuai
dengan tingkat kebutuhan tanaman.
f. PKS petani tentang pencegahan dan pengendalian OPT berdasarkan konsep
PHT masih 50 % dan seringnya aplikasi pestisida tidak sesuai anjuran.

12
g. PKS petani tentang pengelolaan panen dan pasca panen masih 70 %.
2. PKS petani tentang pengolahan limbah ternak dan limbah pertanian menjadi
pupuk kompos/bokashi masih 50 % dan belum merata di semua kelompok tani.
3. PKS petani tentang pengembangan cabai dan bawang merah dengan sistem GAP
(Good Agriculture Practice) masih 30%.

4. PKS petani dan keluarganya untuk memanfaatkan lahan pekarangan dalam


rangka penganekaragaman konsumsi pangan dan menambah penghasilan
keluarga masih 60%.
5. PKS Wanita tani dalam pengembangan tanaman hias sebagai alternatif usaha
tambahan masih 20%.
b. Sosial

1. Peningkatan kelas kemampuan kelompok tani masih kurang.


2. PKS petani dalam menyusun RDK/RDKK masih 50 %.
3. Penumbuhan dan pengembangan kelembagaan kelompok tani masih sangat
kurang (45%).
c. Ekonomi

1. Kemampuan/motivasi anggota kelompok tani/ternak/ikan dalam melakukan


pemupukan modal kelompok masih 45 % (kurang)
2. Kemampuan kelompok dalam menjalin kemitraan dengan stakeholder masih 35
% (sangat kurang).
3. Kemampuan kelompok tani dalam melakukan pencatatan analisa usahataninya
dan penataan administrasi kelompok masih sangat kurang (35%).

13
BAB V
RENCANA KEGIATAN PENYULUHAN

5.1 Rencana Kegiatan Penyuluhan


Dalam penyelenggaraan penyuluhan pertanian di Kelurahan Mampotu ditetapkan
rencana kegiatan penyuluhan pertanian tingkat desa tahun anggaran 2022 yang
berdasarkan perumusan masalah, tujuan dan sasaran seperti berikut:
a. Aspek perubahan perilaku tekhnis budidaya dengan pendekatan pelaksanaan
kegiatan penyuluhan yang bersifat partisifatif dan berorientasi mengatasi masalah
b. Benah kelompok untuk meningkatkan peran serta kelembagaan kelompok tani

14
BAB VI
PENUTUP
6.1 KESIMPULAN

1. Programa Penyuluhan Pertanian merupakan rencana yang disusun secara


sistematis untuk memberikan arah dan pedoman, sebagai alat pengendali
pencapaian tujuan penyuluhan.
2. Programa Penyuluhan Pertanian merupakan dasar bagi penyuluh untuk
melaksanakan tugas sesuai Tupoksi Penyuluhan Pertanian
3. Kerja sama penyuluh dan koordinasi dengan aparat pemerintah kecamatan dan
desa adalah kunci keberhasilan tugas penyuluh.

6.2 SARAN

1. Pemerintah daerah dapat memberikan dukungan dan fasilitas sehingga kegiatan


penyuluhan dapat berjalan dengan baik
2. Untuk menunjang kegiatan penyuluhan pertanian diperlukan sarana dan prasarana
yang memadai dan didukung oleh tenaga penyuluh yang handal maupun faktor
pendukung lainnya.

15
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2021). Kecamatan Amali dalam Angka 2021. Bonekab. bps.go.id/index


.php /Mampotu - dalam - angka – 2021
Anonim. (2009). Pedoman Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian.
Peraturan Menteri Pertanian No 213/Permentan/OT.140/13/2009/tanggal :
September 2021

Anonim. (2013). Gambaran Umum Kecamatan Amali. Mampotu. Blogspot.com


/2013/013.HTML.

16
Lampiran 1. Rencana kegiatan penyuluhan pertanian

RENCANA KEGIATAN PENYULUHAN KELURAHAN MAMPOTU KECAMATAN AMALI TAHUN 2022

SASARAN METODE KEGIATAN


P.UTAMA P.USAHA PETUGAS PENYULUHAN BIAYA (RP) SUMBER PENANGGUNG
NO TUJUAN MASALAH LOKASI WAKTU PELAKSANA KET.
X 1.000 BIAYA JAWAB
WT TT TD L P L P JENIS VOL/FREK
I KOMODITI PADI
1
Meningkatkan PKS Pengolahan Kelompok Tani
petani tentang tanah 13 1 LAKU Kelurahan April - Mei 200 Swadaya PPL PPL
13 / 1x
pengolahan tanah yang menggunakan Mampotu
baik menjadi teknologi
80 % anjuran masih
70%
2 Meningkatkan PKS Penggunaan Kelompok Tani
petani tentang varietas dan 13 1 LAKU 13 / 1x Kelurahan April - Mei 200 Swadaya PPL PPL
penggunaan benih unggul Mampotu
varietas/benih unggul masih 70 %
menjadi 80 %

3 Mengurangi Penggunaan Kelompok Tani


penggunaan sistem sistem hambur 13 Kelurahan
1 LAKU 13 / 1x Mampotu
April - Mei 200 Swadaya PPL PPL
hambur langsung langsung masih
sampai 30 % 60 %

4 Meningkatkan PKS Pemupukan Kelompok Tani


petani tentang berimbang dan 13 Kelurahan
1 LAKU 13 / 1x Mampotu
April - Mei 200 Swadaya PPL PPL
pemupukan berimbang berdasarkan
/berdasarkan spesifik spesifik lokasi
lokasi sampai 70 % masih 50%

Meningkatkan PKS Pengendalian Kelompok Tani


petani tentang OPT berdasarkan 13 Kelurahan
5 1 LAKU 13 / 1x Mampotu
April - Mei 200 Swadaya PPL PPL
pengendalian OPT

17
berdasarkan konsep sistem HT masih
PHT sampai 60 % 40 %
6 Meningkatkan PKS Kebiasaan petani Kelompok Tani
petani tentang menggenangi Kelurahan
13 1 LAKU 13 / 1x April 200 Swadaya BPP PPL
pengairan berselang / sawahnya secara Mampotu
intermitten terus menerus

SASARAN
METODE KEGIATAN
P.UTAMA P.USAHA PETUGAS PENYULUHAN BIAYA (RP) SUMBER PENANGGUNG
NO TUJUAN MASALAH LOKASI WAKTU PELAKSANA KET.
X 1.000 BIAYA JAWAB
WT TT TD L P L P JENIS VOL/FREK

7 Meningkatkan PKS Penggunaan Kelompok Tani


petani tentang PPC/ZPT masih Kelurahan
13 LAKU 13 / 1x Mampotu
April – Mei 200 Swadaya BPP PPL
penggunaan PPC/ZPT 30 % 1
sampai 40 %

8 Meningkatkan PKS Pengelolaan


petani tentang panen dan pasca Kelompok Tani
pengelolaan panen dan panen masih 70 13 1 LAKU 13 / 1x Kelurahan April – Mei 200 Swadaya BPP PPL
pasca panen yang baik % Mampotu
sampai 80%
II KEDELAI/JAGUNG
9 Meningkatkan PKS Penggunaan Kelompok Tani
petani tentang varietas dan Kelurahan
3 1 LAKU 3 / 1x Okt – Des 200 Swadaya PPL PPL
penggunaan varietas benih unggul Mampotu
dan benih unggul masih 40 %
menjadi 50 %

10 Meningkatkan PKS Penggunaan Kelompok Tani


petani tentang kapur pertanian/ Kelurahan
3 1 LAKU 3 / 1x Okt – Des 200 Swadaya BPP PPL
penggunaan kapur ameliorasi masih Mampotu
pertanian/ameliorasi 30 %
sampai 40 %
11 Meningkatkan PKS Pemupukan Kelompok Tani
petani tentang berimbang dan 3 1 LAKU 3 / 1x Kelurahan November 200 Swadaya BPP PPL
Mampotu

18
pemupukan berimbang berdasarkan
/berdasarkan spesifik spesifik lokasi
lokasi sampai 70 % masih 50 %

12 Meningkatkan PKS Pengendalian Kelompok Tani


petani tentang OPT berdasarkan Kelurahan
3 1 LAKU 3 / 1x Nov – Des 200 Swadaya BPP PPL
pengendalian OPT sistem PHT Mampotu
berdasarkan konsep masih 40 %
PHT sampai 60 %
13 Meningkatkan PKS Penggunaan
Kelompok Tani
petani tentang PPC/ZPT masih Kelurahan
3 LAKU 3 / 1x Nov – Des 200 Swadaya BPP PPL
penggunaan PPC/ZPT 30 % 1 Mampotu
sampai 40 %

SASARAN METODE KEGIATAN


P.UTAMA P.USAHA PETUGAS PENYULUHAN BIAYA (RP) SUMBER PENANGGUNG
NO TUJUAN MASALAH LOKASI WAKTU PELAKSANA KET.
X 1.000 BIAYA JAWAB
WT TT TD L P L P JENIS VOL/FREK

14 Meningkatkan PKS Pengelolaan Kelompok Tani


petani tentang panen dan pasca Kelurahan
3 LAKU 3 / 1x Mampotu
November 200 Swadaya BPP PPL
pengelolaan panen dan panen masih 60
pasca panen yang baik %
sampai 70 %

15 Meningkatkan PKS PKS petani


petani tentang tentang Kelompok Tani
Temu Tani /
Kelurahan Maret ;
pengaturan pola tanam pengaturan pola 13 Tudang 2/2X 200 Swadaya BPP PPL
Mampotu Oktober
menjadi 80 % tanam yang baik sipulung
masih 70 %
16 Meningkatkan PKS PKS petani dalam Kelompok Tani
petani dalam pengelolaan Kelurahan
13 LAKU 13 / 1 X Mampotu
Maret ; Okt 200 Swadaya BPP PPL
pengelolaan limbah limbah pertanian
pertanian menjadi 70% masih 60 %

19
17 Meningkatkan PKS PKS petani dalam
petani dalam pengamanan dan Kelompok Tani
pengamanan dan penanganan LAKU ; Kelurahan
13 13 / 1 X Mampotu
Jun – Juli 200 Swadaya Disnak Keswan, PPL
penanganan penyakit penyakit ternak vaksinasi
ternak sampai 70 % masih 60 %

18 Meningkatkan PKS PKS kelompok


Kelompok
kelompok wanita tani wanita tani dalam Wanita Tani
dalam pemanfaatan pemanfaatan 2 LAKU 2/2X Kelurahan Jan – Des 200 Swadaya BPP PPL
pekarangan sampai 70 pekarangan masih Mampotu
% 50 %

19 Meningkatkan PKS Rendahnya mutu


Kelompok Tani
petani tentang bibit sapi potong Kelurahan
Insenminasi Buatan yang ada di 13 LAKU 13 / 1X Mampotu
Jan - Des 200 Swadaya Disnak PPL, Kader
(IB) sampai 70 % petani/peternak

SASARAN METODE KEGIATAN


PENYULUHAN BIAYA
P. UTAMA P.USAHA PETUGAS SUMBER PENANGGUNG KET
NO TUJUAN MASALAH LOKASI WAKTU (RP) X PELAKSANA
W BIAYA JAWAB .
TT TD L P L P JENIS VOL/FREK 1.000
T

20 Meningkatkan Kemampuan petani Kelompok Tani


kemampuan kelompok dalam menyusun Kelurahan BPP, Dinas TPH-
13 LAKU 13 / 1 X Februari 200 Mitra PPL
tani dalam menyusun RDK/RDKK masih 60 Mampotu BUN
RDK/RDKK menjadi 70 % %

21 Meningkatkan partisipasi Partisipasi nggota Kelompok Tani


angota kelompok tani kelompok tani masih 13 / 1 X Kelurahan
13 LAKU Jan - Des 200 Swadaya BPP PPL
menjadi 70 % 60 % Mampotu

20
22 Meningkatkan Kemampuan Kelompok Tani
kemampuan pemupukan pemupukan modal 13 / 1 X Kelurahan
13 LAKU Sept - Des 200 Swadaya BPP PPL
modal kelompok menjadi kelompok masih 40 Mampotu
50 % %

23 Meningkatkan Kemampuan petani Kelompok Tani


kemampuan petani dalam dalam membuat Kelurahan
13 LAKU 13 / 1 X Sept ; Des 200 Swadaya BPP PPL
membuat analisa analisa usahatani Mampotu
usahatani sampai 60 % masih 40 %

24 Meningkatkan Kemampuan petani


kemampuan petani dalam untuk bermitra Kelompok Tani
menjalin kemitraan dengan pelaku 13 / 1 X Kelurahan
13 LAKU Sept - Des 200 Swadaya BPP PPL
dengan pelaku usaha / stake holder Mampotu
usaha/stake holder masih 30 %
sampai 40 %

21
Lampiran 2. Matriks programa penyuluhan pertanian

MATRIKS PROGRAMA PENYULUHAN KELURAHAN MAMPOTU KECAMATAN AMALI TAHUN 2022

SASARAN METODE KEGIATAN


BIAYA
P.UTAMA P.USAHA PETUGAS PENYULUHAN SUMBER P.
NO KEADAAN TUJUAN MASALAH LOKASI WAKTU (RP)
BIAYA JAWAB
PELAKSANA KET.
WT TT TD L P L P JENIS VOL/FREK X 1.000
I PADI

1 Produktifitas Meningkatkan PKS Pengolahan Kelompok Tani


padi secara petani tentang tanah 13 LAKU 13/ 1x Kelurahan April - Mei 200 Swadaya BPP PPL
umum masih pengolahan tanah menggunakan Mampotu
rendah yang baik menjadi 80 teknologi anjuran
% masih 70%
Meningkatkan PKS Penggunaan Kelompok Tani
petani tentang varietas dan 13 LAKU 13/ 1x Kelurahan April - Mei 200 Swadaya BPP PPL
penggunaan benih unggul Mampotu
varietas/benih unggul masih 70 %
menjadi 80 %

Mengurangi Penggunaan Kelompok Tani


penggunaan sistem sistem hambur 13 LAKU 13 / 1x Kelurahan April - Mei 200 Swadaya BPP PPL
hambur langsung langsung masih Mampotu
sampai 30 % 60 %

Meningkatkan PKS Pemupukan Kelompok Tani


petani tentang berimbang dan Kelurahan
pemupkan berimbang berdasarkan 13 LAKU 13/ 1x Mampotu April - Mei 200 Swadaya BPP PPL
/berdasarkan spesifik spesifik lokasi
lokasi sampai 70 % masih 50 %

Meningkatkan PKS Pengendalian Kelompok Tani


petani tentang OPT berdasarkan Kelurahan
pengendalian OPT sistem PHT 13 LAKU 13 / 1x Mampotu April - Mei 200 Swadaya BPP PPL
berdasarkan konsep masih 40 %
PHT sampai 50 %

22
Meningkatkan PKS Kebiasaan petani Kelompok Tani
petani tentang menggenangi Kelurahan
pengairan berselang / sawahnya secara 13 LAKU 13/1 x Mampotu April - Mei 200 Swadaya BPP PPL
intermitten terus menerus

SASARAN
METODE KEGIATAN BIAYA
P.USAH SUMBER P. PELAKSAN
NO KEADAAN TUJUAN MASALAH P.UTAMA PETUGAS PENYULUHAN LOKASI WAKTU (RP) X KET.
A BIAYA JAWAB A
1.000
WT TT TD L P L P JENIS VOL/FREK

Meningkatkan PKS
Penggunaan Kelompok Tani
petani tentang
PPC/ZPT masih 13 LAKU 13 / 1 x Kelurahan April - Mei 200 swadaya BPP PPL
penggunaan PPC/ZPT Mampotu
sampai 40 % 30 %

Meningkatkan PKS
Pengelolaan
petani tentang Kelompok Tani
panen dan pasca
pengelolaan panen 13 LAKU 13 / 1x Kelurahan April - Mei 200 Swadaya BPP PPL
panen masih 80 Mampotu
dan pasca panen yang
%
baik sampai 90%
II JAGUNG
2 Produksi dan Meningkatkan PKS Penggunaan Kelompok Tani
produktifitas petani tentang varietas dan benih 3 LAKU 3 / 1x Kelurahan Okt - Des 200 Swadaya PPL PPL
jagung masih penggunaan varietas unggul masih 40 % Mampotu
rendah dan benih unggul
menjadi 60 % BPP PPL

Meningkatkan PKS Penggunaan kapur Kelompok Tani


petani tentang pertanian/ 3 LAKU 3 / 1x Kelurahan Okt - Des 200 Swadaya BPP PPL
penggunaan ameliorasi masih 30 Mampotu
kapur %
pertanian/ameliorasi BPP PPL
sampai 40 %

Meningkatkan PKS Pemupukan Kelompok Tani


petani tentang berimbang dan 3 LAKU 3 / 1x Kelurahan November 200 Swadaya BPP PPL
pemupukan berdasarkan Mampotu
berimbang /berdasarkan spesifik lokasi
spesifik lokasi sampai 70 masih 60 % BPP PPL
%

23
Meningkatkan PKS Pengendalian OPT Kelompok Tani
petani tentang berdasarkan sistem 3 LAKU 3 / 1x Kelurahan Nov - Des 200 Swadaya BPP PPL
pengendalian OPT PHT masih 40 % Mampotu
berdasarkan konsep PHT BPP PPL
sampai 60 %
Meningkatkan PKS Penggunaan 3 200 Swadaya BPP PPL
petani tentang PPC/ZPT masih 30
penggunaan PPC/ZPT %
sampai 40 %

SASARAN
METODE KEGIATAN BIAYA
P.USAH SUMBER P. PELAKSAN
NO KEADAAN TUJUAN MASALAH P.UTAMA PETUGAS PENYULUHAN LOKASI WAKTU (RP) KET.
A BIAYA JAWAB A
X1.000
WT TT TD L P L P JENIS VOL/FREK

Meningkatkan PKS Pengelolaan Kelompok Tani


petani tentang panen dan pasca 3 LAKU 3 / 1x Kelurahan November 200 Swadaya BPP PPL
pengelolaan panen panen masih 80 Mampotu
dan pasca panen yang %
baik sampai 90% BPP PPL

3 Pola tanam Meningkatkan PKS PKS petani


Temu
tidak teratur, petani tentang tentang Kelompok Tani
Tani / Maret ;
jadwal tanam pengaturan pola pengaturan pola 13 13 / 2x Kelurahan 200 Swadaya BPP PPL
Tudang Oktober
tidak tanam menjadi 80 % tanam yang baik Mampotu
sipulung
serempak masih 70 %

4 Pemanfaatan Meningkatkan PKS PKS petani dalam Kelompok Tani


limbah petani dalam pengelolaan 13 LAKU 13 / 1x Kelurahan Maret ; Okt 200 Swadaya BPP PPL
pertanian pengelolaan limbah limbah pertanian Mampotu
menjadi pertanian menjadi masih 60 %
pakan atau 70%
pupuk
5 Petani masih Meningkatkan PKS PKS petani dalam
banyak yang petani dalam pengamanan dan
enggan pengamanan dan penanganan LAKU ; Kelompok Tani Keswan,
13 vaksinasi
13/ 1x Kelurahan Jun - Juli 200 Swadaya Disnak
menvaksin penanganan penyakit penyakit ternak PPL
ternaknya / masih 60 % Mampotu
ternak sampai 70 %
sapi

24
6 Pemanfaatan Meningkatkan PKS PKS kelompok Kelompok Tani
pekarangan kelompok wanita tani wanita tani 2 LAKU 1/ 2x Kelurahan Jan - Des 200 Swadaya BPP PPL
Mampotu
oleh KWT dalam pemanfaatan dalam
masih belum pekarangan sampai 70 pemanfaatan
optimal % pekarangan
masih 60 %

7 Mutu bibit Meningkatkan PKS Bibit sapi potong


sapi lokal petani tentang yang ada di Kelompok Tani
13 LAKU 2x Kelurahan Jan - Des 200 Swadaya Disnak PPL, Kader
yang rendah Insenminasi Buatan petani bermutu
(IB) sampai 70 % rendah Mampotu

SASARAN METODE KEGIATAN BIAYA


P.UTAMA P.USAHA PETUGAS PENYULUHAN SUMBER P.
NO KEADAAN TUJUAN MASALAH LOKASI WAKTU (RP) X PELAKSANA KET.
BIAYA JAWAB
WT TT TD L P L P JENIS VOL/FREK 1.000

8 Petani masih Meningkatkan Kemampuan petani


banyak yang kemampuan poktan dalam menyusun Kelompok Tani BPP,
tidak tahu dalam menyusun RDK/RDKK masih 13 LAKU 13/1x Kelurahan Februari 200 Mitra Dinas PPL
menyusun RDK/RDKK menjadi 70 60 % Mampotu TPH
RDK/RDKK %
9 Partisipasi Meningkatkan partisipasi Partisipasi anggota
anggota anggota kelompok tani kelompok tani Kelompok Tani
13 LAKU 13/1x Kelurahan Jan - Des 200 Swadaya BPP PPL
kelompok menjadi 70 % masih 60 %
masih kurang Mampotu

10 Kemampuan Meningkatkan Kemampuan


pemupukan kemampuan pemupukan pemupukan modal Kelompok Tani
modal modal kelompok menjadi kelompok masih 40 13 LAKU 13/1x Kelurahan Sept - Des 200 Swadaya BPP PPL
kelompok 50 % % Mampotu
masih rendah

11 Petani tidak Meningkatkan Kemampuan petani


tahu membuat kemampuan petani dalam membuat
perencanan dalam membuat analisa analisa usahatani Kelompok Tani
dan analisa usahatani sampai 50 % masih 40 % 13 LAKU 13/1x Kelurahan Sept ; Des 200 Swadaya BPP PPL
usahataninya Mampotu

Kelompok Tani
12 Kemampuan Meningkatkan Kemampuan petani
13 LAKU 13/1x Kelurahan Sept - Des 200 Swadaya BPP PPL
petani kemampuan petani untuk bermitra
Mampotu

25
menjalin dalam menjalin dengan pelaku
kemitraan kemitraan dengan usaha / stake
dengan pelaku pelaku usaha/stake holder masih 30 %
usaha masih holder sampai 40 %
rendah

26

Anda mungkin juga menyukai