Anda di halaman 1dari 4

TEORI PEMECAHAN DORMANSI

PADA KEMIRI
TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH TANAMAN

OLEH :
KELOMPOK SATU
A.M Safran Najib Arman
Adri Pebriansyah
Indriany Rahman
Mutmainnah
Nabila Nur Fatihah
Nur Asma Ramli

KEMENTRIAN PERTANIAN
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM
PERTANIAN
POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN GOWA
2021
A. DORMANSI BENIH
Pada benih dikenal istilah dormansi yaitu suatu keadaan benih
mengalami masa tidur atau dorman dimana benih tidak akan
mengalami pertumbuhan atau perkecambahan walaupun ditanam
dalam kondisi yang optimum. Dormansi pada benih memiliki
keuntungan antaralain sebagai mekanisme dalam mempertahankan
hidup lebih lama dan memberikan ketahanan dalam penyimpanan
meskipun untuk konsumen benih, kurang memberikan keuntungan
karena benih tersebut apabila langsung ditanam tidak tumbuh dan
apabila tumbuh, pertumbuhannya tidak seragam. Lamanya benih
mengalami masa dorman atau persistensi berbeda pada setiap spesies
dan varietas. Persistensi benih yang lama, umumnya disebabkan oleh
keberadaan gulma di sekitar lahan pertanian.
B. TIPE DORMANSI BENIH
➢ Tipe Dormansi Fisik (Dormansi Primer)
Dormansi Fisik adalah proses perkecambahan yang terhenti untuk
suatu jangka waktu tertentu, Dormansi fisik disebabkan oleh
adanya pembatas struktural terhadap perkecambahan berupa kulit
biji yang keras dan kedap air yang menjadi penghalang mekanis
masuknya air atau gas pada berbagai jenis tanaman.
Atas dasar stuktur kulit benih yang merupakan salah satu pembatas
dalam perkecambahan sehimggah benih tersebut mengalami masa
dorman, dapat dibedakan atas 3 bentuk dorman,yaitu;
a. Impermeabilitas kulit biji terhadap air
b. Resistensi mekanis kulit biji terhadap pertumbuhan embrio
c. Permeabilitas yang rendah dari kulit biji terhadap gas-gas.
➢ Tipe Dormansi Fisiologis (Dormansi Sekunder)
Dormansi Fisiologis adalah keadaan suatu benih tetap dalam
keadaan dorman, karena disebabkan oleh sejumlah mekanisme
dalam proses kehidupan benih yang umumnya disebabkan oleh
pengatur tumbuh dan juga dapat disebabkan oleh factor-faktor
dalam benih seperti ketidakmatangannya embrio (embrio belum
mencapai masa fisiologis) atau immaturity embrio dansebab-sebab
fisiologis lainnya.
a. Immaturity embrio
b. After ripening
c. Dormansi sekunder
d. Dormansi yang disebabkan oleh hambatan metabolisme
pada embrio
e. Kombinasi dari beberapa tipe dormansi

C. PEMECAHAN DORMANSI
Keadaan dormansi benih dalam proses budidaya suatu tanaman
dapat menimbulkan kerugian, baik dari segi ekonomi,waktu, maupun
tegnaga, sehingga perlu meyakini seitan benih yang ditanam atau
disemaikan kecepatan, daya, dan kekuatan perkecambahan serta
pertumbuhannya dipastikan akan memberikan hasil yang baik dan
menguntungkan.Adapun perlakuan khusus yang diberikan atau
diberlakukan yang bersangkutan yaitu;
1) Perlakuan mekanis atau fisik
Perlakuan benih secara mekanis dengan memecah/melukai kulit
benih yang mempunyai kulit impermiabel terhadap air dan
oksigen, Adapaun cara yang dapat dilakukan yaitu dengan melukai
kulit benih yang tebal/keras memakai alat untuk mengikir,
mengamplas, melubangi kulit dengan pisau/ pemotong
kuku,gunting, mengguncang benih, dll.
2) Perlakuan Kimiawi
Peralakuan menggunakan bahan kimia dengan maksud untuk
membuat kulit benih menjadi lebih lunak sehingga mudah dilalui
air pada waktu penyerapan, dan untuk mencegah atau
memberantas patogen yang terbentuk oleh benih.
3) Perlakuan Perendaman
Perendaman yang dimaksud di sini adalah perendaman dengan
menggunakan air panas atau air mendidih
4) Perlakuan dengan Temperatur
Untuk mematahkan dormansi benih, perlakuan dengan
temperature dibedakan atas du acara yaitu startifikasi dan
temperature tinggi rendah.
5) Perlakuan dengan cahaya
Cahaya atau sinar matahari adfalah salah satu factor tumbuh
tanaman yang sangat dibutuhkan dalam proses metabolism
tanaman.

Anda mungkin juga menyukai