Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH

“DORMANSI BENIH”

Oleh:
ADILLA HAQI
185040201111034
K/K2

ASISTEN
MUHAMMAD ARIO PRAMBUDI

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2020
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanaman tingkat tinggi maupun tingkat rendah, memiliki fase dalam siklus
hidupnya yang disebut dengan dormansi. Dormansi ini menyebabkan tidak adanya
pertumbuhan pada atau benih meskipun lingkungan mendukung dalam
perkecambahan. Dormansi ini dapat terjadi baik pada seluruh tanaman atau organ-
organ tertentu yang disebabkan adanya faktor-faktor internal dan eksternal, yang
bertujuan mempertahankan diri pada kondisi yang kurang menguntungkan.
Tipe dormansi pada biji yang akan diperkecambahkan perlu diketahui agar
perlakuan yang cocok dapat kita berikan pada biji yang akan disebarkan dilapangan,
sehingga biji tersebut dapat segera berkecambah dan kegagalan atau terhambaynya
perkecambahan dapat dihindari.
Kondisi dormansi mungkin dibawa sejak benih masak secara fisiologis ketika
masih berada pada tanaman induknya atau mungkin setelah benih tersebut terlepas
dari tanaman induknya. Dormansi pada benih dapat disebabkan oleh keadaan fisik
dari kulit biji dan keadaan fisiologis dari embrio atau bahkan kombinasi dari kedua
keadaan tersebut. Memecahkan dormansi pada benih tanaman pangan untuk
mengetahui dan membedakan apakah suatu benih yang tidak dapat berkecambah
adalah dorman atau mati, maka dormansi perlu dipecahkan. Masalah utama yang
dihadapi pada saat pengujian daya tumbuh/kecambah benih yang dormans adalah
bagaimana cara mengetahui dormansi, sehingga diperlukan cara-cara agar dormansi
dapat dipersingkat.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dalam melakukan praktikum tentang dormansi biji yaitu :
a. Mengetahui pengertian dari dormansi.
b. Mampu membedakan macam-macam dormansi.
c. Mampu mengetahui penyebab terjadinya dormansi.
II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Dormansi

“Dorman” artinya tidur atau istirahat. istilah ini berarti sebagai tahapan
dari siklus hidup, serta biji dorman yang memiliki laju metabolisme yang
sangat lamban dan sedang tidak bertumbuh dan berkembang.
(Campbell, 2010)
Dormansi merupakan cara embrio biji mempertahankan dari keadaan
lingkungan yang tidak menguntungkan, dan memungkinkan benih untuk
berkecambah dengan normal.
(AgroMedia, 2010)
Dormansi dapat dikatakan sebagai suatu fase dimana kulit biji dalam
kondisi yang keras dan menghalangi proses penyerapan.
(Aryunis. 2010)
2.2 Macam Macam Dormansi
Dalam proses pengelompokannya, dormansi dapat dibedakan kedalam
dua kelompok, yakni dormansi fisik dimana kondisi biji suatu tanaman
memiliki kulit pelindung yang kedap air sehingga mempersulit biji untuk
melakukan pemecahan dinding sel yang kemudian dapat menyebabkan
gagalnya proses perkecambahan. Selanjutnya adalah dormansi fisiologis
yang merupakan dormansi yang terjadi ketika embrio belum masak atau
embrio tidak memiliki kemampuan utuk berkecambah.
(Dede Sudrajat, 2010)
2.3 Penyebab Dormansi
Terdapat faktor yang dapat menyebabkan terjadinya dormansi pada
biji. Faktor tersebut diataranya adalah:
a. Kekerasan kulit, karena kulit padi mudah pecah dan mudah ditembusi
air. Dormansi ini terjadi karena faktor yang terdapat dalam benih padi
tersebut yaitu zat penghambat. Pada benih yang dorman zat penghambat
ini perlu dihilangkan agar benih mampu berkecambah.
b. Kondisi embrio, yang dimaksud dengan kondisi embrio adalah embrio
yang belum tumbuh atau tidak adanya embrio dalam biji, selain itu
embrio yang tidak memiliki kemampuan untuk berkecambah juga
menjadi penyebab dormansi.
(Fitri Ikayanti, 2017)
Daftar Pustaka

AgroMedia. 2010. Kunci Sukses Memperbanyak Tanaman. Jakarta Selatan :


Redaksi AgroMedia
Aryunis , Ir. 2010. Penuntun Pratikum Teknologi Benih . Fakultas Pertanian
Universitas Jambi, Jambi.
Campbell, Reece., 2010. Biologi Jilid 2 Edisi 9. Jakarta : Erlangga
Dede Sudrajat. 2010. Dormansi Benih Tanaman Hutan (Tinjauan
Mekanisme, Pengendali, dan Teknik Pematahannya untuk Mendukung
Pengembangan Hutan Rakyat). Prosiding Seminar Hasil-Hasil
Penelitian. Balai Penelitian Teknologi Perbenihan. Bogor.
Fitri Ikayanti. 2017. Teknik Pematahan Dormansi Pada Benih Padi. Dinas
Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Pontianak.
https://pertanian.pontianakkota.go.id/ diakses pada 21/02/2020.
III. TINJAUAN PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai