Anda di halaman 1dari 4

NAMA : Ervina Wahidiya Rohma

NIM : 185040207111113
KELAS: B
Desain Permukaan Sistem Irigasi
1. Pengantar permukaan sistem irigasi
Irigasi permukaan merupakan metode irigasi dimana air diditribusikan ke lapangan
oleh aliran permukaan tanah. Aliran air irigasi ini dialirkan dari satu sisi lahan dan akan
mengaliri seluruh lahan secara bertahap. Faktor sekunder meliputi kemiringan bidang,
kekasaran permukaan, dan geometri atau bentuk aliran penampang. Irigasi permukaan
memiliki kelebihan dimana dalam pengaplikasiannya mudah dilakukan serta tidak
memerlukan biaya yang besar. Petani lebih memilih irigasi permukaan karena
penerapannya lebih mudah serta air bisa saampai pada zona perakaran. Meskipun begitu,
sistem irigasi ini kurang efisien karena irigasi cenderung terbatas pada lahan yang sempit
dan berlereng.
Sistem irigasi umumnya terdiri dari empat komponen, yaitu :
a. Sistem fisik
b. Sistem sosial dan irigasi
c. Sistem tanam
d. Sistem ekonomi
Tujuan dari sistem fisik yaitu untuk memasok air ke suatu daerah untuk produksi
tanaman. Terdapat empat subsistem pada sistem fisik irigasi permukaan, yaitu :
1. Subsistem pasokan air
2. Subsistem pengiriman air
3. Subsistem penggunaan air
4. Subsistem pembuangan air
i. Sistem pengiriman air
Fungsi dari sistem penyaluran air adalah untuk mengalirkan air dari sumber ke
lapangan melalui distribusi, ketinggian tempat, dengan penyerapan terkontrol, tanpa
erosi berlebihan dengan kualitas dan jumlah air yang sesuai.
ii. Pasokan air sub-sistem
Berfungsi untuk mendidtribusikan jumlah yang diinginkan dari air, untuk memenuhi
pengendalian erosi, dan untuk memberikan drainase permukaan yang diperlukaan.
iii. Subsistem penggunaan air
Berfungsi untuk memasok kebutuhan air tanaman, untuk memastikan nutrisi supaya
tercukupi, untuk mencegah menjadi keras.
iv. Subsistem pembuangan air
Berfungsi untuk aerasi akar, untuk menjaga tingkat salinitas tanah, dan untuk
membuang kelebihan irigasi atau air hujan di lapangan.
Kesimpulan dari empat fase hidrolik yang berbeda dari sistem irigasi permukaan :
1. Fase lanjut : interval waktu antara awal irigasi.
2. fase cekungan (pembasahan penyimpanan) : panjang waktu irigasi dari cutoff dan
aliran masuk.
3. Fase deplesi (resesi vertikal) : interval waktu antara pasukan cut-off dan saat air
mengering.
4. Fase resesi (resesi horizontal) : waktu yang diperlukan air untuk surut.
5. Cut off time (TCO) : waktu kumulatif dari inisiasi irigasi hingga inflow diakhiri.
6. Irigasi cutback : praktek menggunakan debit yang tinggi selama fase lanjut dan
dikurangi selama fase kontrol limpasan.
7. Waktu peluang (τ req) : waktu kumulatif antara resesi pada titik tertentu di irigasi
permukaan di lapangan.
2.2 Metode Irigasi Permukaan
Faktor-faktor irigasi permukaan antara lain :
1. Perlengkapan dan biaya sistem
2. Bentuk dan ukuran lapangan/lahan
3. Penyerapan air pada tanah
4. Kualitas dan ketersediaan air
5. Iklim
6. Pola tanam
7. Sejarah lahan
8. Aksebilitas perataan tanah
Kelebihan genangan air
Hal ini dapat terjadi jika lahan pertanian yang diairi tanpa memperhatikan efisiensi atau
kapasitas. Umumnya situasi ini dapat terjadi jika jumlah tanaman sedikit .
Irigasi basin
Irigasi basin merupakan bentuk paling umum dari irigasi permukaan, terutama pada
daerah dengan tata letak bidang kecil. Basin irigasi memiliki kekurangan yaitu berhubungan
dengan tanah krusta dan tanaman yang tidak dapat menampung genangan. Basin irigasi
cocok untuk tanaman yang berbeda seperti beras, kapas, dan kacang tanah.
Irigasi perbatasan
Irigasi perbatasan dapat dilihat sebagai perluasan irigasi basin, bentuk lapangan
persegi panjang atau berkontur. Irigasi ini cocok untuk tanaman yang membutuhkan
genangan berkepanjangan. Irigasi perbatasan cocok untuk tanah dengan tingkat asupan cukup
tinggi dan leres kurang dari 0,5%.
Irigasi alur
Irigasi alur merupakan irigasi yang menggenangi seluruh permukaan dengan
menyalurrkan aliran sepanjang arah dari lapangan dengan menggunakan alur, lipatan. Ciri
khas irigasi alur adalah aliran air ke dalam setiap alur secara independen diatur dan
dikendalikan pada perbatasan cekungan. Beberapa kelemahan irigasi alur yaitu 1).
Peningkatan kehilangan air pada ujung aliran, 2). Kesulitan memindahkan peralatan dari alur-
alur, 3) biaya tambahan dan waktu untuk konstruksi alur, 4) peningkatan potensi erosi aliran.
2.3 Kriteria Untuk Pemilihan Berbagai Metode
a. Keadaan alam
Tanah datar dengan kemiringan 0,1% atau kurang cocok untuk irigasi basin. Irigasi
alur dapat digunakan pada lahan datar dan agak miring dengan kemiringan maksimum
0,5%. Irigasi perbatasan dapat digunakan pada lahan miring hingga 2% pada tanah
berpasir dan 5% pada tanah liat. Irigasi permukaan sulit untuk diaplikasikan pada
lereng tidak teratur.
b. Jenis tanaman
Tanaman yang tidak tahan lahan sangat basah selama lebih dari 12-24 jam tidak boleh
ditanaman di cekungan. Irigasi alura cocok untuk mengairi tanaman seperti jagung,
sayuran dan pohon. Irigasi perbatasan sangan cocok untuk tanaman biji-bijian kecil
dan tanaman hijau (alfafa), tetapi irigasi perbatasan dapat digunakan untuk tanman
baris dan pohon-pohon.
c. Diperlukan kedalaman aplikasi irigasi
Ketika jadwal irigasi telah ditentukan, maka diketahui berapa banyak air yang harus
diberikan. Dalam prakteknya, proyek irigasi skala kecil, biasanya 40-70 mm air
diterapkan dalam irigasi basin, 30-60 mm irigasi perbatasan, dan 20-50mm irigasi
alur.
d. Tingkat teknologi
Basin irigasi dapat dibangun dengan menggunakan tangan maupun membajak
menggunakan hewan.
e. Input tenaga kerja yang dibutuhkan
Input tenaga kerja yang diperlukan tergantung pada sejauh mana mesin yang
digunakan. Irigasi basin membutuhkan tenaga kerja yang terampil.
2.4 Desain Hidrolik Permukaan Sistem Irigasi
Desain sistem irigasi permukaan melibatkan kondisi topografi umum, tanah, tanaman,
praktek pertanian, dan biaya untuk bidang atau pertanian yang bersangkutan. Priorotas
pertama dalam pertanian saat ini adalah pengembangan desain irigasi yang lebih efisien
dalam penggunaan air dan sumber daya energi untuk varietas tanaman. Salah satu tujuan dari
desain sistem irigasi permukaan adalah untuk memfasilitasi praktek operasional sehingga
sistem dapat dikelola dan diperaksikan sesuai dengan rencana dan tujuan yang diinginkan
dapat tercapai.
a. Input desain irigasi permukaan (sistem parameter dan sistem variabel)
Umumnya ada 2 jenis input data desain irigasi permukaan yaitu prameter lapangan
dan variabel keputusan bidang.
Sistem parameter
1. Jumlah yang diperlukan dari aplikasi (dn), parameter ini merupakan jumlah air
yang yang diperlukan untuk disimpan di zona akar tanaman setiap irigasi yang
bertujuan untuk mempertahankan pertumbuhan tanaman normal. Faktor yang
menentukan berapa banyak air yang dapat disimpan per unit kedalaman tanah
yaitu kondisi iklim.
2. Kecepatan maksimum aliran yang sesuai (Vmax), hal ini digunakan dalam
memperkirakan laju air non-erosif, Qmax, yang dapat digunakan menjadi alur atau
perbatasan atau cekungan tanpa menyebabkan erosi tanah. Nilai Vmax umumnya
tergantung pada jenis tanah.
3. Koefisien kekasaran manning (n) : manning digunakan sebagai ukuran dari efek
resistensi aliran.
4. Kemiringan saluran (So) : perbatasan perlu diketahui untuk memperkirakan laju
aliran non-erosif atau kedalaman aliran pada setiap bagian saluran tertentu
menggunakan persamaan manning. Biasanya nilai-nilai yang direkomendasikan
oleh USDA tergantung pada tanah (jenis dan kedalaman profil), kombinasi
tanaman dan ukuran alur-alur yang digunakan.
5. Parameter infiltasi (I) : pengetahuan tentang karakteristik infiltrasi tanah adalah
untuk evaluasi, pengelolaan sistem irigasi permukaan, tanpanya sangat sulit untuk
secara akurat menilai kinerja sistem, efisiensi aplikasi dan keseragaman.
6. Saluran geometri : saluran penampang geometri memiliki efek yang signifikan
hidrolika permukaan serta infiltrasi.
Variabel sistem
1. Panjang saluran (L): panjang perbatasan alur harus ditentukan mengingat jenis tanah,
metode irigasi untuk memperkirakan resisi saluran lebih panjang.
2. Laju aliran inlet unit (Qo) ini adalah debit dialihkan ke alur atau perbatasan lebar
satuan.
3. Waktu cut-off (TCO) adalah waktu dimana pasokan dimatikan, diukur dari awal
irigasi.
b. Kinerja sistem irigasi permukaan
Kinerja sistem irigasi dapat dievaluasi dari tiga perspektif yang berbeda namun saling
melengkapi, yaitu 1) aplikasi kelebihan air : efisiensi aplikasi (Ea) adalah indeks yang
digunakan sebagai ukuran seberapa efektig irigasi dalam meminimalkan kerugian
dapat dihindari, 2) kecukupan irigasi : efisiensi penyimpanan air (Es) penggunaan
seberapa dekat jumlah ditetapkan adalah untuk kebutuhan yang dirasakan (jumlah
yang tepat), 3) uniform aplikasi air irigasi di seluruh wilayah subjek tidak hanya
meningkatkan penggunaan produktif air yang tersedia dengan menyebarkan defisit.
Irigasi keseragaman
Keseragaman infiltrasi bawah irigasi permukaan tergantung pada variabilitas dan
temporal dari permukaan dan sub-permukaan seperti kemiringan bidang, geometri alur,
kekasaran permukaan, panjang lapangan, laju alir dan distribusi ukuran pori tanah. Dua
parameter yang digunakan untuk mengevaluasi keseragaman distribusi yaitu parameter
pertama adalah distribusi koefisien keseragaman (DU) dan yang kedua adalah christiansen’s
koefisien keseragaman (UCC).
2.4.1 Desain Sistem Irigasi Alur
Non ukuran aliran erosif : untuk mempertahankan bentuk alur yang tepat dan
mengurangi kerugian sedimen dari kepala bidang dan deposisi di ujung lapangan atau cara air
yang berdekatan.
2.4.2 Desain Sistem Level Basin
Lahan yang akan diairi oleh sistem cekungan dibagi menjadi empat persegi panjang
tingkat batas tertentu oleh gundukan tinggi yang cukup untuk mempertahankan kedalaman
aliran.
2.4.3 Desain Sistem Perbatasan Bertingkat
Sistem perbatasan bertingkat serupa dalam konsepnya dengan tingkat sistem
cekungan kecuali ada lereng menuruni perbatasan dan mungkin ada kemiringan lintas
terbatas. Sistem perbatasan dinilai paling cocok untuk tanah dengan tingkat sedang hingga
rendah dalam tingkat tinggi. Metode ini cocok untuk lahan dengan kemiringan kurang dari
0,5%. Hal ini dapat digunakan di tanah lereng hingga 2% untuk tanaman non berumput dan
sampai sekitar 4% untuk tanaman merumput.

Anda mungkin juga menyukai