n
o
n
-
P
O
C
Berdasarkan pada data yang telah diperoleh pada tiap perlakuan kubis
bunga memiliki presentase kenaikan panjang tanaman yang berbeda-beda.
Perbedaan dari panjang tanaman pada masing masing perlakuan sudah terlihat
sejak 2 minggu setelah tanam, pada dua minggu setelah tanam panjang tanaman
dengan nilai paling besar ditunjukan oleh perlakuan jarak tanam 50x50 non-POC,
namun pada perlakuan 50x50 non-POC rata rata pertumbuhan panjang tanaman
dari tiap minggu setelah tanam hanya memiliki kenaikan angka yang relatif sedikit
dan dengan rata rata panjang tanaman keseluruhannya adalah 19,4cm. Pada
perlakuan 50x50+POC, nilai pertumbahan panjang tanaman mengalami kenaikan
dengan rata rata pertumbuhan panjang tanaman keseluruhan yaitu sebesar
19,02cm. Minggu ke-3 setelah penanaman kenaikan pesat ditunjukan oleh
tanaman dengan perlakuan 60x40+POC, hingga pada minggu ke-6 setelah tanam
kenaikan nilai panjang tanaman yang sangat pesat tetap ditunjukan oleh perlakuan
60x40+POC dengan rata rata pertumbuhan panjang tanaman 24,46cm. Pada
perlakuan 60x40 non-POC nilai dari rata rata panjang tanaman juga mengalami
peningkatan tetapi tidak pesat seperti perlakuan jarak tanam 60x40+POC, panjang
tanaman pada perlakuan 60x40 non-POC memiliki rata rata panjang tanaman
sebesar 18,9cm. Dari data rata-rata panjang tanaman bunga kol tersebut
didapatkan grafik sebagai berikut :
p erb an d in gan p an jan g tan aman
k u b is b u n ga
40
35
30 50x50+POC
50x50 non-
panjang tanaman
25 POC
20 60x40+POC
60x40 non-
15 POC
10
5
0
2 MST 3 MST 4 MST 5 MST 6 MST
umur tanaman
Tabel 2. Pengaruh jarak tanam dan pemberian pupuk organik cair pada jumlah daun
tanaman kubis bunga.
P Jumlah Daun pada Umur
e Tanaman (mst)
r
l
a Kelas
Rata-
k 2 3 4 5 6
rata
u
a
n
5 C
0
x
5
0 5 7 9,2 10,8 15,8 9,56
+
P
O
C
5 I
0
x
5
0
Dari data hasil perhitungan jumlah daun pada tiap perlakuan terhadap
komoditas kubis bunga didapati hasil kenaikan jumlah daun yang berbeda beda.
Perbedaan pada masing masing perlakuan ditunjukan sejak 2 minggu setelah
tanam, perlakuan yang memiliki rata rata jumlah daun paling banyak yaitu
perlakuan 60x40+POC dengan jumlah rata rata sebesar 8 sedangkan pada
perlakuan 60x40 non-POC didapati rata rata sebesar 6,52. Pada perlakuan
50x50+POC didapat rata rata jumlah daun sebesar 5 ketika tanaman berusia 2
minggu setelah tanam dan pada perlakuan 50x50 non-POC nilai rata ratanya
sebesar 4,2. Kenaikan nilai rata rata jumlah daun dari masing masing perlakuan
terjadi hingga 6 minggu setelah tanam. Pada hasil keseluruhan dari rata rata,
ditemukan perlakuan denga keseluruhan rata rata tertinggi yaitu pada perlakuan
60x40 non-POC sedangkan nilai keseluruhan rata rata paling rendah terhadap
jumlah daun tanaman didapati pada perlakuan 50x50 non-POC. Dari data rata-rata
jumlah daun bunga kol tersebut didapatkan grafik sebagai berikut :
30
50x50+POC
rata rata jumlah daun
25
50x50 non-
20 POC
60x40+POC
15 60x40 non-
POC
10
0
2 MST 3 MST 4 MST 5 MST 6 MST
umur tanaman
Pada tabel diatas didapatkan data hasil pengamatan bobot bunga dari setiap
perlakuan dengan hasil yang berbeda – beda. Berdasarkan perlakuan bobot bunga
tertinggi dimiliki oleh jarak tanam 50x50+POC dari kelas C dengan bobot sebesar
380 gram. Sedangkan bobot bunga terendah dimiliki oleh perlakuan jarak tanam
60x40 non-POC dari kelas Q sebesar 65.3 gram. Dari data diatas didapatkan hasil
grafik sebagai berikut.
350
300
250
Series 1
200
150
100
50
Pada hasil data dari grafik perbandingan bobot bunga didapatkan hasil
yang berbeda – beda. Grafik menunjukkan tidak jauh berbeda dengan data pada
tabel bobot bunga.Perlakuan 50x5+POC memiliki hasil yang lebih besar daripada
yang dimiliki oleh perlakuan 60x40+non POC. Hal ini didasari oleh jarak tanam
dan pemberian pupuk yang menjadikan Perlakuan kelas C lebib baik ketimbang
kelas Q. Perbandingan pemberian POC dengan yang tidak diberikan akan
berdampak pada produksi bunga tersebut. Disimpulkan bahwa pemberian POC
dapat meningkatkan produksi bunga dengan bobot isi lebih tinggi.
4.3.2 Diameter Bunga
Pada tanaman kubis bunga dilakukan pengamatan parameter hasil setelah
pemanenan kubis bunga yaitu dengan mengamati diameter bunga. Pengamatan
dilakukan oleh praktikan dengan 4 perlakuan yaitu jarak tanam 50x50+POC,
50x50 non-POC, 60x40+POC, 60x40 non-POC. Pengamatan ini dilakukan
dengan cara mengukur keliling pada bagian bunga lalu diperoleh diameter
tersebut. Berikut merupakan data hasil dari pengukuran diameter bunga tanaman
kubis bunga yang dipanen pada 7 mst.
Plutella
Lalat kubis Hama
xylostela
Dichromorpha
Belalang kayu Hama
viridis
Serangg
Bactrocera
Lalat buah a
dorsalis
lain
Musuh
Dolichoderus
Semut alam
thoracicus
i
Serangg
Leptocorisa
Walang sangit a
acuta
lain
Ulat (Crocidolomia
Krop/Jantu binotalis Zell Hama
ng Kubis .)
0.2
0.1
0
1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5 6 6.5
Grafik peningkatan jumlah intensitas penyakit dari ke empat perlakuan tida
menunjukkan perubahan. Hal ini karena dari awal pengamatan hingga akhir tidak
ditemukan adanya penyakit pada semua tanaman sampel. Grafik peningkatan
intensitas penyakit disajikan sebagai berikut.
Pemecahan gumpalan
tanah menjadi
bagian yang lebih
kecil
Pemberian pupuk
kandang dang
pencampuran
dengan tanah
Pembuatan bedengan
Penentuan dengan cara
populasi membagi lahan
menjadi dua bagian
Penugalan dan
pemberian SP36
Penanaman bunga kol
16 September 2019 Penanaman
dari bibit
Pengaplikasian PGPR
dengan cara
23 September 2019Aplikasi PGPR
menyiram disekitar
perakaran tanaman
Penugalan atau
Pemupukan pelubangan tanah
disamping tanaman
Pengapplikasian pupuk
30 September 2019
KCl
Pengaplikasian pupuk
Urea
Penentuan tanaman
7 Oktober 2019 Pengamatan sampel dan
pelabelan
Pengukuran panjang
28 Oktober 2019 Pengukuran tanaman dengan
meteran
Pemanenan tanaman
kubis bunga dengan
Pemanenan cara mencabut
langsung dengan
akrnya