Anda di halaman 1dari 4

LEMBAR KERJA MAHASISWA

PRAKTIKUM MIKOLOGI PERTANIAN

Oleh:

Nama : Adilla Haqi

NIM : 185040201111034

Kelas : D/D2

Asisten:.

Novia Dwi Putri

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2021
Identifikasi Makroskopis dan Mikroskopis Jamur Entomopatogen
Metarhizium anisopliae
Jamur Metarhizium anisopliae ialah satu diantara jamur yang bersifat
entomopatogen dimana jamur ini dapat dijadikan sebagai salah satu agen hayati
pengendalian serangga, baik serangga yang menyerang tanaman maupun organisme
antagonis yang ada di dalam tanah. Jamur ini dapat menyebabkan penyakit bila
menginfeksi serangga, sehingga dapat menurunkan populasi serangga hama dalam
suatu areal pertanian. Berikut merupakan kenampakan makroskopis dari jamur
entomopatogen Metarhizium anisopliae dalam media Potato Dextrose Agar (PDA).

Gambar pertumbuhan Metarhizium anisopliae pada media Potato Dextrose Agar PDA
(Sumber : Ayu Rosmayuningsih et al., 2014)

Dalam melakukan pengamatan jamur secara makroskopis kita perlu terlebih


dahulu menumbuhkan isolate jamur tersebut dalam media Potato Dextrose Agar
(PDA). Adapun indikator pengamatannya meliputi warna koloni, tekstur koloni,
diameter koloni, exudate drop, zonasi, radial furrow dan growing zone. Pada jamur
entomopatogen Metarhizium anisopliae hasil pengamatan makroskopisnya adalah
sebagai berikut :
a. Warna koloni: dari hasil pengamatan pada hasil isolasi jamur Metarhizium
anisopliae dapat diketahui bahwa koloni pada jamur ini memiliki warna
hijau tua dari spora dan warna putih yang berasal dari hifa.
b. Tekstur koloni: dari hasil pengamatan dapat dilihat bahwa jamur
entomopatogen Metarhizium anisopliae memiliki struktur bergranular.
c. Diameter koloni: dari hasil penelitian Ayu Rosmayuningsih et al. (2014
diketahui bahwa diameter isolate jamur entomopatogen ini memiliki
ukuran sebesar 4 centimeter.
d. Exudate drop: Ada
e. Zonasi: Ada
f. Radial furrow: Ada
g. Growing zone: Ada
Selanjutnya adalah kenampakan mikroskopis dari jamur entomopatogen
Metarhizium anisopliae yang dimana sebelum melakukan pengamatan secara
mikroskopis kita terlebih dahulu perlu mengisolasi dengan teknik preparasi. Indikator
pengamatan jamur secara mikroskopis meliputi hifa bersekat/tidak, bentuk konidia,
diameter konidia, panjang konidia, lebar konidia, dan karakteristik konidiofor.

Gambar Metarhizium anisopliae pada media Potato Dextrose Agar PDA dengan perbesaran 400x
(Sumber : Nuraida dan Hasyim, 2009)

Adapun hasil pengamatan jamur entomopatogen Metarhizium anisopliae


secara mikroskopis adalah sebagai berikut :
a. Hifa bersekat/tidak bersekat: dalam hasil penelitain Nuraida dan Hasyim
(2009) jamur entomopatogen Metarhizium mempunyai hifa yang bersekat,
b. Bentuk konidia: konidia dari jamur entomopatogen Metarhizium
anisopliae adalah bulat dan silinder.
c. Diameter konidia: dalam hasil penelitain Nuraida dan Hasyim (2009)
jamur entomopatogen Metarhizium mempunyai diameter konidia
berukuran 1,43x3,2 μm.
d. Panjang konidia: dalam hasil penelitain Nuraida dan Hasyim (2009) jamur
entomopatogen Metarhizium mempunyai panjang konidia berukuran 4-7
μm.
e. Lebar konidia: dalam hasil penelitain Nuraida dan Hasyim (2009) jamur
entomopatogen Metarhizium mempunyai lebar konidia berukuran 1,7-
3,5μm.
f. Karakteristik konidiofor: konidiofor tersusun tegak dengan ukuran
bervariasi antara (4-13,4)x(1,4-2,5) μm, berlapis dan bercabang yang
dipenuhi dengan konidia.
Daftar Pustaka
A. Rosmayuningsih, Bambang Tri R dan Rina R. 2014. Patogenisitas Jamur
Metarhizium anisopliae Terhadap Hama Kepinding Tanah (Stibaropus
molginus) (Hemiptera:Cydnidae)dari Beberapa Formulasi. Jurnal HPT Vol.2
(2).
Nuraida dan A. Hasyim. 2009. Isolasi, Identifikasi, dan Karakterisasi Jamur
Entomopatogen dari Rizosfir Pertanaman Kubis. Jurnal Hortikultura Vol.19
(4) : 419-432.

Anda mungkin juga menyukai