Anda di halaman 1dari 4

TUGAS INDIVIDU MIKROBIOLOGI LINGKUNGAN

PENGAMATAN MORFOLOGI BAKTERI DAN FUNGI

Disusun Oleh:
Nama : Nada Shafa Nurharyantin
NIM : P1337433117060
Kelas : 1B

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG


PRODI DIII KESEHATAN LINGKUNGAN PURWOKERTO
2017/2018
LEMBAR KERJA PRAKTIK MIKROBIOLOGI
PEMERIKSAAN MORFOLOGI FUNGI PADA TEMPE

I. TUJUAN
Mahasiswa mampu mengetahui morfologi fungi pada jamur tempe

II. DASAR TEORI


Fungi/Cendawan adalah tumbuhan yang berinti, berspora, dan tidak berklorofil, berupa
sel atau  benang yang bercabang-cabang, dengan dinding dari selulosa atau dari kitin atau
dari keduanya dan umumnya berkembang biak secara seksual dan aseksual. Jamur ini
tergolong tumbuhan thallus karena belum bisa dibedakan antara bagian batang, daun,
maupun akarnya (Dwijeseputro, 2003)
Selanjutnya golongan jamur itu demikian luasnya sehingga penguasaannya dibidang ilmu
pengetahuan memerlukan keahlian tersendiri bidang itu disebut mikologi. Hanya jamur –
jamur tingkat rendah masuk dalam bidang mikrobiologi ( Dwidjoseputro, 2005 ).
Fungi/cendawan Umumnya berukuran lebih besar daripada bakteri, bentuknya bermacam
– macam ; seperti bola, oval atau memanjang, m\rupakan jasad eukariotik, ada yang
uniseluler dan multiseluler, merupakan organisme heterotrof, dan umumnya sebagai saprofit
dan sebagian kecil sebagai parasit (saprofit fakultatif)
Manfaat Fungi/Cendawan bagi kehidupan diantaranya adalah Cendawan saprofit dapat
menguraikan sisa-sisa organisme menjadi zat – zat yang dapat meningkatkan kesuburan
tanah. Cendawan ada yang bermanfaat dalam industri fermentasi seperti pembuatan bir,
anggur dan industri farmasi seperti produksi antibiotik seperti penisilin

III. ALAT DAN BAHAN


A. ALAT
1. Jarum inokulum
2. Cover glass
3. Objek glass
4. Mikroskop
5. Pipet tetes
B. BAHAN
1. Tempe
2. NACL fisiologis

IV. CARA KERJA


1. Persiapkan alat dan bahan
2. Ambil sedikit jamur tempe dengan jarum inokulum, jamur diambil yang tipis
3. Letakkan jamur pada objek glass dan ditetesi ± 2 tetes NACL fisiologis
4. Tutup jamur dengan cover glass
5. Letakkan objek glass pada meja preparat mikroskop
6. Atur kecerahan mikroskop, kami menggunakan perbesaran 4 pada mikroskop
7. Amati objek pada setiap bagian

V. HASIL PENGAMATAN
Setelah saya amati, jamur pada tempe yang saya temukan terdapat cabang - cabang yang
berupa hifa yang banyak, dan diujung hifa ada banyak sporangium yaitu sebagai kotak
spora. Dari spora tersebut banyak yang sudah pecah jadi jumlah sporanya bertambah.

VI. KESIMPULAN
Dari penelitian tersebut saya dapat menyimpulkan bahwa tempe merupakan kelompok
zygomycota, yang memiliki struktur tubuh berhifa, miselium bercabang, dan memiliki kotak
spora sebagai perkembang biakannya di ujung hifa.
Pada kenyataannya tidak semua jamur dapat berakibat buruk pada kita, bahkan banyak
jenis jamur yang bermanfaat bagi kita, utamanya dalam pembuatan makanan, seperti
pembuatan tempe, tape, dan pengembang kue. Bahkan kedelai yang sudah menjadi tempe
memiliki kadar gizi yang lebih tinggi ketimbang kedelai biasa.
VII. LAMPIRAN

VIII. DAFTAR PUSTAKA


1. http://www.biomagz.com/2015/12/ciri-ciri-jamur-contoh.html
2. http://www.idbiodiversitas.com/2016/11/laporan-praktikum-mikrobiologi_27.html

Anda mungkin juga menyukai