Anda di halaman 1dari 3

PETUNJUK PRAKTIKUM

MIKOLOGI

Semester Genap 2019/2020

TIM DOSEN :

Dr. Nuraeni Ekowati, M.S.


Dr. Nuniek Ina Ratnaningtyas, M.S.
Dr. Ratna Stia Dewi, M.Sc.
Drs. Aris Mumpuni, M.Phil.
Arif Rahman Hikam, S.Pd., M.Si.

PROGRAM S1 BIOLOGI
FAKULTAS BIOLOGI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2020
I. PENGENALAN JAMUR
A. PENGANTAR
Acara ini dimaksudkan untuk mengenal jamur baik yang makroskopis
maupun mikroskopis, agar mempunyai gambaran beberapa spesies jamur. Yang perlu
diperhatikan adalah ciri khusus dari struktur jamur tersebut yang merupakan ciri
dalam kelasnya. Pengamatan struktur jamur dengan menggunakan mikroskop,
diperlukan pembuatan preparat. Dalam metode dituliskan cara pembuatan preparat
dari material segar yang umum dilakukan di dalam mempelajari jamur.
Dalam praktikum ini dilakukan pengamatan struktur jamur secara
mikroskopik, pengamatan struktur jamur secara makroskopik, pembuatan jejak spora,
perkecambahan spora, pengamatan morfologi hifa dan identifikasi. Tujuan
pengamatan struktur jamur secara mikroskopik adalah untuk mengenal berbagai
struktur somatik dan reproduktif jamur secara mikroskopik. Jejak spora dibuat untuk
menangkar spora yang dibentuk oleh jamur, terutama jamur yang makroskopis guna
pengamatan selanjutnya. Kajian tentang Pengamatan morfologi hifa dilakukan untuk
mengetahui jumlah inti dan terdapatnya sekat dolipori. Morfologi hifa diamati
dengan cara pengecatan Giemsa-HCl (Herr, 1979). Setelah berhasil menangani
isolasi, pembuatan biakan murni, dan pembuatan preparat jamur dengan baik,
tindakan selanjutnya adalah identifikasi. Maksudnya untuk memperkenalkan
penggunaan kunci untuk identifikasi jamur.
B. MATERI DAN METODE PRAKTIKUM
1. Materi Praktikum
1.1. Bahan Praktikum
Bahan-bahan yang akan digunakan dalam praktikum ini adalah medium
biakan, dan isolat jamur koleksi Laboratorium Mikologi.
1.2. Alat Praktikum
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah cawan petri.
2. Metode
2.1. Cara Pembuatan Preparat :
- Diambil 1 – 2 ose jamur yang akan diamati
- Diletakkan pada setetes air di atas gelas preparat
- uraikan dengan menggunakan jarum sampai menipis
- Gelas penutup diletakkan perlahan-lahan dengan membuat sudut pada gelas
preparat.
2.2 Pengamatan Struktur Jamur Secara Mikroskopik
- Buat preparat jamur yang akan diamati
- Diamati di bawah mikroskop
- Gambar dan berilah nama struktur-struktur yang penting, juga berilah klasifikasi
dari jamur tersebut.
2.3. Pengamatan Struktur Jamur Secara Makroskopik
Yang perlu diperhatikan dalam pengamatan jamur makroskopik adalah :
bentuk tudung (pileus), ada tidaknya pori-pori pada tudungnya, jumlah lamella, ada
tidaknya tangkai (stipes), ada tidaknya mangkuk (volva), basidiokarp, basidium,
warna, dan bentuk spora serta jejak spora.
2.4. Pembuatan jejak spora
Caranya adalah dengan membuat tempat untuk menampung spora yang terbuat
dari selembar kertas yang dibuat separuh hitam dan bagian lainnya putih. Jamur yang
akan dilihat sporanya diletakkan pada kertas tersebut, separuh pada bagian yang
putih, sebagian lagi pada bagian yang hitam. Perhatikan di bagian mana dari jamur
tersebut yang menghasilkan spora, contoh, untuk jamur yang memiliki lamella,
berarti tubuh buah jamur diletakkan tengadah (bagian atas tubuh buah pada bagian
depan). Setelah itu, jamur disungkup dengan alat gelas, misal gelas piala yang
diletakkan terbalik. Lama penyungkupan akan sangat tergantung pada jenis
jamurnya, yaitu periodisitas pembebasan spora. Jika diinginkan spora yang
tertampung dalam keadaan steril maka kertas terlebih dahulu disterilkan.

Anda mungkin juga menyukai