BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
untuk asosiasi jamur dengan pohon pada tahun 1885 oleh A. B Frank, seorang ahli
dalam sel akar tanaman dan hanya berkembang di antara dinding sel jaringan
antara dinding sel jaringan korteks yang biasa disebut dengan hartig net
dalam jaringan sel korteks dan akar yang terinfeksi tidak membesar
(Hajoeningtijas, 2012).
dengan akar (rhiza) tumbuhan tingkat tinggi (Orlando, 2003). Jamur mikoriza
Tanaman mendapatkan manfaat yang diperoleh dari jamur mikoriza, yaitu: (i)
akar mikoriza memacu serapan hara dan air dari tanah karena miselia eksternal
dapat menjelajah tanah yang lebih luas dibandingkan dengan akar yang tidak
dibandingkan akar yang tidak bermikoriza, (iii) Hifa jamur menghasilkan berbagai
enzim hidrofilik yang melepaskan nitrogen dan fosfor dari senyawa organik yang
FMA dapat ditemukan hampir pada semua ekosistem, termasuk pada lahan
masam (Kartika, 2006) dan alkalin (Swasono, 2006). Menurut Smith & Read
(2008), FMA dapat berasosiasi dengan hampir 90% jenis tanaman. Tingkat
populasi dan komposisi jenis FMA sangat beragam dan dipengaruhi oleh
tanah, kandungan fosfor dan nitrogen, serta konsentrasi logam berat (Daniels &
Trappe, 1980).
Struktur utama FMA adalah arbuskular, vesikula, hifa internal dan hifa
pohon kecil di dalam korteks akar inang. Arbuskular berfungsi sebagai tempat
pertukaran zat-zat metabolit primer antara fungi mikoriza dan akar tanaman
(Brundrett et al., 1996). Vesikula adalah struktur berisi lipid yang berdinding tipis
biasanya terbentuk dalam ruang antar sel. Fungsi utamanya sebagai penyimpanan,
tetapi vesikula juga dapat berperan sebagai propagula reproduksi untuk jamur
Sumber: http://www.agroklub.com/sumarstvo/tlo-i-mikorizne-gljive/16246/.
tanah, terutama unsur P, Ca, N, Cu, Mn, K, dan Mg. Munurut Mosse (2001),
kolonisasi mikoriza pada akar tanaman dapat memperluas bidang serapan akar
dengan adanya hifa eksternalyang tumbuh dan dan berkembang melalui bulu akar.
Santoso (2009) hifa ekstrenal dari FMA dapat meningkatkan kemampuan tanaman
1. Bioprosesor mampu bertindak sebagai pompa dan pipa hidup karena mampu
membantu tanaman untuk menyerap hara dan air dari lokasi yang tidak
cekaman biotika (patogen, hama, dan gulma) dan abiotika (suhu, kepadatan
2. Translokasi hara dari hifa eksternal ke miselium internal dalam akar tanaman
inang
granul polifosfat dalam vakuola hifa telah dibuktikan melalui elektron mikroskop
(Cox et al., 1975). Peran agronomis yang paling utama mikoriza yang diterima
kepermukaan akar, sehingga zona terkurasnya fosfat terjadi di sekitar akar. Hifa
yang meluas dari permukaan akar membantu tanaman melintasi zonaini, sehingga
dapat menyerap fosfat dari zona yang tidak dapat dicapai olehakar yang tidak
Prinsip dari isolasi mikroba adalah memisahkan satu jenis mikroba dengan
et al., 1996). Penelitian isolasi spora Fungi Mikoriza Arbuskular (FMA) pada
juga bervariasi menggunakan gradien gula dengan konsentrasi gula yang berbeda.
Pewarnaan akar diperlukan untuk melihat dengan baik adanya kolonisasi FMA
Berbagai zat warna dapat digunakan seperti methylene blue, tryphan blue, fuchsin
dilihat dari perkembangan spora, susunan spora, bentuk spora, ukuran spora,
warna spora, pola lapisan dinding spora dan reaksi warnanya, ornamentasi pada
dinding spora, isi spora, perkecambahan spora dan hifa (Simanungkalit et al,
2006).
2.4.Tomat
2.4.1 Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Ordo : Solanales
Familia : Solanaceae
Genus : Lycopersicon
2.4.2. Morfologi
bentuk dan ukuran yang bervariasi, halus berlekuk, bulat telur-lonjong. Warna
buah tomat merah, orange-merah atau kuning. Perbungaan pada tomat terdiri dari
5 sampai tak terhingga, tangkai bunga berukuran 7-15 mm, kelopak panjangnya 7-
15 mm, kepala sari 5-10 mm panjangnya. Bunga tomat terletak terminal atau
lateral. Percabangan 2-3 cabang, bunga tomat merupakan bunga sempurna. Buah
memiliki biji yang banyak yang tersusun berkelompok saling melekat karena
adanya lendir. Daun berbentuk oval, bagian tepi bergerigi, membentuk celah-
celah yang menyirip serta agak melengkung ke dalam. Batang obtusangular, pada
2.4.3.Siklus Hidup
masahidup 5-6 bulan. Siklus hidup tanaman tomat meliputi tahap biji, vegetatif,
dapat menghasilkan bunga dan menjadi buah mulai dari pangkal tanaman hingga
pucuk tanaman selama masa pertumbuhan tanaman belum terhenti. Buah tomat
dapat dipanen/dipetik pada tanaman yang telah berumur 60-100 hari setelah
tanam, tergantung pada varietasnya. Namun, pemetikan buah tomat tidak dapat
Pemetikan buah tomat dapat dilakukan setiap selang 2-3 hari sekali sampai
seluruh buah tomat habis terpetik. Tanaman tomat yang sudah tidak produktif lagi
harus dibongkar dan diganti dengan tanaman yang baru (Cahyono, 1998).