Anda di halaman 1dari 3

NAMA : ASWIN ARIF

NIM : 2110253046

MATA KULIAH : MIKROBIOLOGI PROT A

TUGAS : MENJELASKAN TENTANG INTERAKSI MIKROBA DENGAN TANAMAN : MIKORIZA,


RIZHOBIUM DAN BAKTERI FOSFAT

INTERAKSI MIKROBA DENGAN TANAMAN

Mikroorganisme umumnya hidup dalam bentuk asosiasi membentuk suatu


konsorsium kita ibaratkan seperti suatu “Orkestra” yang satu dengan lainnya bekerja sama.
Hubungan mikroorganisme dapat terjadi baik dengan sesama mikroba, dengan hewan dan
dengan tumbuhan. Hubungan ini membentuk suatu pola interaksi yang spesifik yang dikenal
dengan simbiosis

Interaksi antara mikroba dengan tanaman merupakan bagian integral dari ekosistem
terestrial kita. Interaksi antara mikroba dengan tanaman dapat berupa antagonisme,
komensalisme, mutualisme ataupun parasitisme. Interaksi yang lebih umum adalah
komensalisme atau mutualisme, di mana salah satu atau kedua spesies mendapat manfaat
dari hubungan itu masing-masing.

MIKORIZA

Mikoriza adalah cendawan/jamur yang mampu bersimbiosis dengan tumbuhan


dan biasanya pada akar tanaman, untuk meningkatkan ketahanan tanaman terhadap
patogen serta meningkatkan laju pertumbuhan. Bentuk simbiosis ini terutama adalah
simbiosis mutualisme, meskipun pada beberapa kasus dapat berupa simbiosis parasitisme
lemah. Mikoriza memerlukan akar tumbuhan untuk melengkapi daur hidupnya, dan
sebaliknya, beberapa tumbuhan bahkan ada yang tergantung pertumbuhannya dengan
mikoriza.

Simbiosis di antara bakteri Rhizobium dengan akar kacang-kacangan dibahas dalam ilmu
tersendiri yang dinamakan Rhizobiologi.

Jenis mikoriza

Pada kondisi ekologis suatu daerah yang berbeda dapat ditemukan jenis
cendawan ektomikoriza yang berbeda. Berdasarkan cara menempel dan struktur hifanya,
mikoriza dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu ektomikoriza dan endomikoriza.
Keduanya sama-sama bermanfaat untuk tanaman dalam membantu penyerapan nutrisi
dalam tanah.

a) Ektomikoriza
Ektomicoriza merupakan symbiosis mutualisme antara cendawan tanah
dengan akar tumbuhan seperti Pinaceae (Gymnospermae) dan Diptero
carpaceae (Angiospermae).  Pada umumnya ektomikoriza termasuk dalam
filum Basidiomycota dan Ascomycota. Ada sedikit anggota Zygomycota
yang juga menjadi cendawan ektomikoriza .
b) Endomikoriza
Endomikoriza menginfeksi bagian dalam akar, di dalam dan di antara sel-
sel ujung akar (root tip). Hifa masuk ke dalam sel atau mengisi ruang-
ruang antarsel. Jenis mikoriza ini banyak ditemukan pada tumbuhan
semusim yang merupakan komoditas pertanian penting, seperti kacang-
kacangan, padi, jagung, beberapa jenis sayuran dan tanaman hias. Infeksi
ini tidak menyebabkan perubahan morfologi akar, tetapi mengubah
penampilan sel dan jaringan akar. Berdasarkan tipe infeksinya, dikenal
tiga kelompok endomikoriza: ericaceous (Ericales dengan sejumlah
Ascomycota), orchidaceous (Orchidaceae dengan sekelompok
Basidiomycota), dan vesikular arbuskular (sejumlah tumbuhan
berpembuluh dengan Endogonales, membentuk struktur vesikula
(gelembung) dan arbuskula dalam korteks akar disingkat MVA .

Manfaat mikoriza bagi tanaman

1. Membantu kinerja akar dalam menyerap hara


2. Membantu akar menyerap air di musim kemarau
3. Melindungi akar dari mikroganisme patogen
4. Memacu pertumbuhan tanaman
5. Membantu penyerapan posphat dll

RIZHOBIUM

Nitrogen adalah unsur yang diperlukan untuk membentuk senyawa penting di dalam sel, di
antaranya protein, DNA dan RNA. Kandungan atmosfer sekitar 80% adalah nitrogen (N 2), namun
tidak ada yang secara langsung dapat digunakan oleh tanaman.

keberadaan dan ketersediaan senyawa nitrogen dalam tanah sangat terbatas, terlebih dari
sifat senyawa nitrogen yang mudah hilang (leaching). Untuk itu, pemanfaatan N 2 bebas dari udara
melalui penambatan (fiksasi) merupakan hal penting untuk meningkatkan ketersediaan nitrogen
bagi tanaman. Penambatan nitrogen merupakan proses biokimiawi di dalam tanah yang memainkan
salah satu peranan paling penting, yaitu mengubah nitrogen atmosfer (N 2, atau nitrogen bebas)
menjadi nitrogen dalam persenyawaan/ nitrogen tertambat yang melibatkan peran mikroba
tertentu. Bakteri yang mampu mengikat N 2 bebas adalah genus Rhizobium, tetapi hanya dapat hidup
jika bersimbiosis dengan tanaman dari suku Leguminoceae.

Mikroba Rizhobium Merupakan mikroba tanah yang mampu mengikat nitrogen bebas di udara
menjadi ammonia (NH3 ) yang akan diubah menjadi asam amino yang selanjutnya menjadi senyawa
nitrogen yang diperlukan tanaman untuk tumbuh dan berkembang.

BAKTERI PELARUT POSPHAT

Unsur fosfat (P) adalah unsur esensial kedua setelah N yang ber-peran penting dalam
fotosintesis dan perkembangan akar. alternatif untuk meningkatkan efisiensi pemupukan fosfat
dalam mengatasi rendahnya fosfat tersedia dalam tanah adalah dengan memanfaatkan kelompok
mikroorganisme pelarut fosfat, yaitu mikro-organisme yang dapat melarutkan fosfat tidak tersedia
menjadi tersedia sehingga dapat diserap oleh tanaman. Pemanfaatan mikro-organisme pelarut
fosfat diharapkan dapat mengatasi masalah P pada tanah masam.
Bakteri pelarut fosfat (BPF) merupakan bakteri tanah yang dapat melarutkan fosfat sehingga dapat
diserap oleh tanaman. Hasil penelitian menunjukkan pada pH tanah masam, tanaman menunjukkan
kekahatan P.

Mikroorganisme yang termasuk dalam kelompok bakteri pelarut fosfat antara lain :

Pseudomonas striata, P. Putida B. laevolacticus

P. Diminuta P. Denitrificans B. megatherium

P. Fluorescens P. Rathonis Thiobacillus sp

P. Cerevisia Bacillus polymyxa Mycobacterium

Micrococcus Flavobacterium Escherichia freundii

Cunninghamella Brevibacterium spp Serratia spp

Alcaligenes spp Achromobacter spp

Kelompok bakteri pelarut fosfat yang banyak terdapat pada lahan pertanian di Indonesia
berasal dari genus Enterobacter dan Mycobacterium.

Anda mungkin juga menyukai