Anda di halaman 1dari 3

Nama: Sandi

Kelas : 4B

1. Jelaskn pengertian mikoriza ?

Mikoriza berasal dari kata Miko (Mykes = cendawan) dan Riza yang berarti Akar
tanaman. Struktur yang terbentuk dari asosiasi ini tersusun secara beraturan dan
memperlihatkan spektrum yang sangat luas baik dalam hal tanaman inang, jenis cendawan
maupun penyebarannya. Nahamara (1993) dalam Subiksa (2002) mengatakan bahwa
mikoriza adalah suatu struktur yang khas yang mencerminkan adanya interaksi fungsional
yang saling menguntungkan antara suatu tumbuhan tertentu dengan satu atau lebih galur
mikobion dalam ruang dan waktu. Mikoriza juga merupakan jenis tumbuhan tingkat rendah
tanpa klorofil, tidak mempunyai perbedaan batang, daun dan akar (tidak mempunyai
diferensiasi, tahllophyte), tubuhnya terdiri atas satu sel atau lebih berupa benang-benang
bercabang-cabang ke semua arah, selnya ada yang bersekat ada yang tidak, tiap sel berinti
satu atau lebih, hidup secara saprofit dan atau parasit, berkembang biak dengan cara aseksual.

2. Sebutkn faktor-faktor lingkugan yg mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan


mikoriza ?

Suhu, kadar air tanah, pH tanah, cahaya dan ketersediaan hara, bahan organik, logam
berat dan lainnya, dan fungisida.

3. Jelaskn perbedaan endomikoriza, ektomikoza dan ekstendomikoriza ?

Ektomikoriza berinteraksi dengan tanaman inang tanpa menembus sel tumbuhan atau
berada di luar sel tumbuhan.

Endomikoriza sebagian hipanya masuk dalam jaringan tumbuhan. Cendawan yang


termasuk Ektomikoriza adalah Cendawan mikoriza arbuskular (MA). MA merupakan simbiosis
yang paling banyak pada wilayah daratan (sekitar 70-90%) (Parniske, 2008). .

Ekstendomikoriza, bentuk antara (itermediet) kedua mikoriza yang lain. ciri-cirinya


antara lain adanya selubung akar yang tipis berupa jaringan hartiq, hifa dapat menginfeksi
dinding sel korteks dan juga sel-sel korteksnya.

3. Buat resume sehubungan mekanisme perananan dari mikoriza dari ke 3 jurnal.


Nama: Sandi
Kelas : 4B

Jamur atau mikoriza adalah jenis tumbuhan tingkat rendah tanpa klorofil, tidak mempunyai
perbedaan batang, daun dan akar (tidak mempunyai diferensiasi/thallophyte), tubuhnya terdiri
atas satu sel atau lebih berupa benang-benang bercabang (hifa atau miselium), hifa dapat
bercabang-cabang ke semua arah, selnya ada yang bersekat dan ada yang tidak, tiap sel berinti
satu atau lebih, hidup secara saprofit dan atau parasit, berkembang biak dengan cara aseksual
(Dwidjoseputro, 2003). Jamur mikoriza mempunyai struktur yang tersusun secara beraturan dan
memiliki spectrum yang luas. Nuhamara (2009) menyatakan bahwa jamur mikoriza memiliki
struktur khas karena adanya hubungan fungsional saling menguntungkan antara suatu jenis
tumbuhan tertentu dengan satu atau beberapa galur mikobion sehingga mi koriza berperan
penting dalam dekomposisi bahan organik di alam selain dimanfaatkan oleh manusia untuk
bahan baku obat karena mengandung banyak vitamin, mineral dan elemen mikro serta zat-zat
penting untuk mencegah atau mengatasi beberapa jenis penyakit (Gandjar dkk.,2006). Mikoriza
juga berperan dalam membantu tumbuhan dalam meningkatkan penyerapan air, nitrogen dan
fosfor serta unsur hara lainnya dalam tanah. Selain itu meningkatkan pertumbuhan inang dan
memperpanjang umur akar sehingga tanaman dapat bertahan hidup, meningkatkan resistensi
terhadap kekurangan air dalam tanah, temperatur tanah yang tinggi dan racun-racun tanah serta
mencegah serangan patogen akar (Jülich, 1988 dalam Amisah, 2012).
Menurut Diagne et al (2013); Dighton (2016), Mikoriza terdiri dari Endomikoriza, Ektomikoriza
dan Ektendomikoriza, ketiga tipe tersebut merupakan ektomikoriza yang memiliki jumlah jenis
jamur paling banyak miselium jamur yang menyelubungi permukaan akar di dalam dinding
korteks (interselluler) akar tumbuhan yang membentuk jaringan hartig. Ketiganya mempunyai
ciri khas dan peranan yang berbeda-beda. Pada Endomikoriza membentuk simbiosis dengan
tanaman dapat memperbaiki struktur tanah, memperluas daerah serapan air, meningkatkan
toleransi tanaman terhadap cekaman biotik dan abiotik, meningkatkan serapan hara serta
meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman (Nikhat, 2014; Olagunju et al., 2014; Soka dan
Ritchie, 2016). Endomikoriza juga mampu meningkatkan toleransi tanaman untuk berbagai stres
biotik dan abiotik termasuk alkalinitas dan toksisitas logam (Abbasi et al., 2015). Hal ini juga
dibuktikan pada penelitian Lele (2018) yang melaporkan bahwa Pemberian endomikoriza dengan
memakai indigenus genus Glomus terbukti paling efektif dalam meningkatkan pertumbuhan
tanaman jagung dengan memberikan berat segar dan berat kering oven total brangkasan, jumlah
daun dan tinggi lebih tinggi.
Nama: Sandi
Kelas : 4B

Endomikoriza disebut juga sebagai Vesicular Arbuscular Mycorrhiza (VAM) atau Fungi
Mikoriza Arbuskula (FMA) karena pola perkembangannya dengan cara membentuk Arbuskula
dan vesikula didalam selkorteks akar tanaman inang (Sasvarietal.,2012; INVAM,2017).
Simbiosis endomikoriza dengan tanaman dapat memperbaiki struktur tanah, memperluas daerah
serapan air, meningkatkan toleransi tanaman terhadap cekaman biotik dan abiotik,meningkatkan
serapan hara serta meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman (Nikhat,2014;
Olagunjuetal.,2014;SokadanRitchie, 2016). Endomikoriza juga mampu meningkatkan toleransi
tanaman untuk berbagai Stress biotik dan abiotic termasuk alkalinitas dan toksisitas logam
(Abbasietal.,2015). Efektivitas kolonisasi setiap genus atau spesies endomikoriza bervariasi
tergantung Asal dari endomikorisa yang digunakan serta kemampuan beradaptasi dengan
lingkungan dan tanaman inang. Menurut Kim et,al (2017), terdapat hubungan yang erat antara
tanah,tanaman dan endomikoriza.

Anda mungkin juga menyukai