DISUSUN OLEH:
KELAS: A
JURUSAN MIPA
UNIVERSITAS PATTIMUNA
AMBON
2017
BAB I
PENDAHULUAN
a. latar belakang
jamur (L=fungus, Y=mykes) merupakan tumbihan yang tidak berpembuluh, tidak berklorofil, dan
tidak bereproduksi melalui spora. Jamur merupakan tumbuhan talus, tidak mempunyai akar,
batang, dan daun. Karena tidak mmpunyai klorofil, jamur tidak dapat mensintesis makanan sendiri
dan saprofit atau parasit. Jamur mempunyai peranan ekonomi yang sangat besar bagi manusia.
Banyak diantara jamur yang menghasilkan penyakit pada tumbuhan, hewan, dan manusia; namun
tidak sedikit yang menguntungkan, di antara sebagai bahan makanan , obat-obatan, bahan-bahan
kimia, dan untuk keperluan berbagai proses industri.
Jamur pada umumnya hidup ditempat-tempat yang sedikit terkena sinar dan tempat yang
mengandung banyak bahan organik. Selain hidup sebagai saprofit atau parasit, kadang-kadang
jamur hidup bersimbiosis membentuk likens atau mikoriza.
tumbuhan paku adalah merupakan salah satu kelompok tumbuhan yang tertua yang masih dapat di
jumpai di daratan diduga tumbuhan paku merupakan tumbuhan berkormus tertua yang menghuni
daratan bumi. Tumbuhan berkormus adalah tumbuhan yang memiliki akar, batang, dan daun yang
sebenarnya. Artinya, batang akar dan daunnya sudah memiliki pembuluh angkut xilem dan floem.
Alasan kami memilih materi tentang tumbuhan paku, karena kami ingin memberi informasi kepada
para pembaca bahwa sebenarnya tumbuhan paku juga memberi manfaat kepada manusia.
Lumut adalah tumbuhan tingkat rendah atau tumbuhan kecil yang termasuk dalam bryophita,
berasal dari bahasa yunani ‘bryum yang artinya lumut. Tumbuhan ini telah menunjukan diferensiasi
tegas antara organ penerap hara dan organ fotosintetik namun belum memiliki akar dan daun sejati.
Akarnya berupa rhizoid, daunnya dapat melakukan fotosintesis. Tumbuhan lumut merupakan
tumbuhan pelopor tumbuh di suatu tempat sebelum tumbuhan lain tumbuh. Hal ini terjadi karena
tumbuhan lumut berukuran kecil tetapi membentuk koloni yang dapat menjangkau area yang luas.
Jaringan tumbuhan lain yang mati menjadi sumber hara bagi tumbuhan lumut lain dan tumbuhan
yang lainnya.
b. tujuan
1. dapat menerangkan adanya variasi pada tumbuhan jamur, paku dan lumut
2. dapat menerangkan susunan tubuh berbagai jenis tumbuhan jamur, paku dan lumut
5. dapat menyebut dimana jenis-jenis jamur, paku dan lumut tersebut di dapatkan.
KAJIAN PUSAKA
A. Jamur
Jamur merupakan kelompok organisme eukariotik yang membentuk dunia jamur atau regnum
Ciri-ciri jamur berbeda dengan organisme lainnya dalam hal cara makan, struktur tubuh,
pertumbuhan, dan reproduksinya.
Tubuh jamur tersusun dari komponen dasar yang disebut hifa. Hifa membentuk
jaringan yang disebut miselium. Miselium menyusun jalinan-jalinan semu menjadi tubuh buah.
Hifa adalah struktur menyerupai benang yang tersusun dari dinding berbentuk pipa (Pelczar and
Reid, 1958). Dinding ini menyelubungi membran plasma dan sitoplasma hifa. Sitoplasmanya
mengandung organel eukariotik.
Kebanyakan hifa dibatasi oleh dinding melintang atau septa. Septa mempunyai pori besar
yang cukup untuk dilewati ribosom, mitokondria, dan kadangkala inti sel yang mengalir dari sel ke
sel. Akan tetapi, adapula hifa yang tidak bersepta atauhifasenositik.Struktur hifa senositik
dihasilkan oleh pembelahan inti sel berkali-kali yang tidak diikuti dengan pembelahan sitoplasma.
Hifa pada jamur yang bersifat parasit biasanya mengalami modifikasi menjadi
haustoria yang merupakan organ penyerap makanan dari substrat; haustoria dapat menembus
jaringan substrat. Semua jenis jamur bersifat heterotrof. Namun, berbeda dengan organisme
lainnya, jamur tidak memangsa dan mencernakan makanan. untuk memperoleh makanan, jamur
menyerap zat organik dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya, kemudian menyimpannya
dalam bentuk glikogen. Oleh karena jamur merupakan konsumen maka jamur bergantung pada
substrat yang menyediakan karbohidrat, protein, vitamin, dan senyawa kimia lainnya. Semua zat itu
diperoleh dari ingkungannya. Sebagai makhluk heterotrof, jamur dapat bersifat parasit obligat,
parasit fakultatif, atau saprofit. Parasit obligat merupakan sifat jamur yang hanya dapat hidup pada
inangnya, sedangkan di luar inangnya tidak dapat hidup. Misalnya,Pneumonia carinii (khamir yang
menginfeksi paru-paru penderita AIDS). Parasit fakultatif adalah jamur yang bersifat parasit jika
mendapatkan inang yang sesuai, tetapi bersifat saprofit jika tidak mendapatkan inang yang cocok.
Saprofit merupakan jamur pelapuk dan pengubah susunan zat organik yang mati.
Jamur saprofit menyerap makanannya dari organisme yang telah mati seperti kayu tumbang dan
buah jatuh. Sebagian besar jamur saprofit mengeluar-kan enzim hidrolase pada substrat makanan
untuk mendekomposisi molekul kompleks menjadi molekul sederhana sehingga mudah diserap
oleh hifa. Selain itu, hifa dapat juga langsung menyerap bahan bahan organik dalam bentuk
sederhana yang dikeluarkan oleh inangnya. (Anonim, 2008)
Jamur benang yang berukuran kecil dan biasanya bersifat uniseluler dapat diamati dengan
mikroskop. Mikroskop merupakan alat bantu yang memungkinkan kita dapat mengamati obyek
yang berukuran sangat kecil. Hal ini membantu memecahkan persoalan manusia tentang organisme
yang berukuran kecil. Ada dua jenis mikroskop berdasarkan pada kenampakan obyek yang diamati,
yaitu mikroskop dua dimensi (mikroskop cahaya) dan mikroskop tiga dimensi (mikroskop stereo).
Sedangkan berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibedakan menjadi mikroskop cahaya dan
mikroskop elektron.
B. Tumbuhan Paku
Tumbuhan paku sudah dapat di bedakan antara akar, batang, dan daun sehingga tumbuhan paku
adalah tumbuhan yang lebih tinggi perkembangannya bila di bandingkan dengan dengan tumbuhan
lumut. Daur hidup tumbuhan paku memperlihatkan pergiliran keturunan tetapi berbeda dengan
tumbuhan lumut. Generasi yang menonjol adalah sporofitnya. Sporofit merupakan tumbuhan
pakunya yang memiliki sistem pembuluh angkut yaitu xilem dan floemyang gametofitnya
merupakan akar talus yang disebut protalium.
Tumbuhan paku adalah merupakan salah satu salah satu kelompok tumbuhan yang tertua yang
masih dapat di jumpai di daratan. Diduga tumbuhan paku merupakan tumbuhan berkormus tertua
yang menghuni daratan bumi. Tumbuhan berkormus adalah tumbuhan yang memiliki akar, batang
dan daun yang sebenarnya, artinya batang akar dan daunnya sudah memiliki pembuluh angkut.
Daun tumbuhan paku pada umumnya merupakan daun majemuk. Pada permukaan sebelah bawah
daun tumbuhan paku dewasa umumnya terdapat bercak berbentuk bulat/memanjang berwarna
karat.yaitu sporangium dan disebut sorus(sekelompok kotak suara)
C. lumut
Lumut merupakan kelompok tumbuhan yang telah beradaptasi dengan lingkungan darat. Kelompok
tumbuhan ini penyebarannya menggunakan spora dan telah mendiami bumi semenjak kurang lebih
350 juta tahun yang lalu. Pada masa sekarang ini Bryophyta dapat ditemukan disemua habitat
kecuali di laut. Dalam skala evolusi lumut berada diantara ganggang hijau dan tumbuhan
berpembuluh (tumbuhan paku dan tumbuhan berbiji). Persamaan antara ketiga tumbuhan tersebut
adalah ketiganya mempunyai pigmen fotosintesis berupa klorofil A dan B, dan pati sebagai
cadangan makanan utama
Perbedaan mendasar antara ganggang dengan lumut dan tumbuhan berpembuluh telah beradaptasi
dengan lingkungan darat yang kering dengan mempunyai organ reproduksi (gametangium dan
sporangium), selalu terdiri dari banyak sel (multiselluler) dan dilindungi oleh lapisan sel-sel
mandul, zigotnya berkembang menjadi embrio dan tetap tinggal di dalam gametangium betina.
Oleh karena itu lumut dan tumbuhan berpembuluh pada umumnya merupakan tumbuhan darat
tidak seperti ganggang yang kebanyakan aquatic.
Lumut dapat dibedakan dari tumbuhan berpembuluh terutama karena lumut (kecuali Polytrichales)
tidak mempunyai sistem pengangkut air dan makanan. Selain itu lumut tidak mempunyai akar
sejati, lumut melekat pada substrat dengan menggunakan rhizoid. Siklus hidup lumut dan tumbuhan
berpembuluh juga berbeda. pada tumbuhan berpembuluh, tumbuhan sesungguhnya di alam
merupakan generasi aseksual (sporofit), sedangkan generasi gametofitnya sangat tereduksi.
Sebaliknya pada lumut, tumbuhan sesungguhnya merupakan generasi seksual (gametofit). Sporofit
lumut sangat tereduksi dan selama perkembangannya melekat dan tergantung pada gametofit.
1. Akar, batang, dan daun belum sejati (belum dapat dibedakan dengan jelas).
4. Mengalami metagenesis (pergiliran keturunan antara fase gametofit dan fase sporofit).
METODE PRAKTIKUM
Waktu : praktikum botani tumbuhan rendah dilaksanakan pada hari kamis, 23 november
2017/Jam: 12.00 wit
Tempat : desa seri,kecamatan Nusaniwe, kota Ambon.
1. alat
- kamera
2. bahan
c. prosedur kerja
Mengamati jamur
1. mengamati Tumbuhan jamur, paku dan lumut dan mencari spesies-spesies yang lainnya
2. setelah mendapat tumbuhan jamur, paku dan lumut letakan tumbuhan tersebut di atas
kertas meter block
A. Tumbuhan Jamur
Deskripsi
Ganoderma applanatum merupakan kelompok
jamur yang termasuk famili polyporaceae.memiliki
tubuh buah berupa kipas,himenofora merupakan
buluh –buluh (pori) yang dilihat dari luar berupa
lubang.Lubang sisi dalam lubang – lubang itu
dilapisi himenium.Sebagian hidup sebagai
saprofit.Tubuh buah berbentuk setengah
lingkara,banyak terdapat pada kayu – kayu yang
telah lapuk. Ganoderma applanatum termasuk
dalam ordo hymenomycetales yang secara umum
mempunyai
.
2. Jamur Earliella scabrosa
klasifikasi
kingdom : fungi
devisi : Basidiomycota
class : Agricomycetes
ordo : polyporales
Family : polyporaceae
Genus : earliella
Species : Earliella scabrosa
deskripsi
memiliki warna merah dan putih, jamur ini
memiliki bentuk tubuh yaitu setengah lingkaran,
jamur ini terdapat pada kayu uang sudah lapuk
3. Jamur G. Lucidum
KlasifikasI
Kingdom : fungi
Devisi : basidiomycota
Class : Agaricomycetes
Ordo : polyporales
Famili : Ganodermataceae
Genus : Ganoderma
Spesies : G. Lucidum
Deskripsi
Ganoderma lucidum adalah organisme eukariotik
yang digolongkan ke dalam kelompok jamur sejati.
Dinding sel Ganoderma terdiri atas kitin, namun sel
nya tidak memiliki klorofil. Ganoderma
mendapatkan makanan secara heterotrof yaitu
dengan mengambil makanan dari bahan organik di
sekitar tempat tumbuhnya. Bahan organik tersebut
yang akan diubah menjadi molekul-molekul
sederhana dan diserap langsung oleh hifa.
4. Jamur : T. Versicolor
Klasifikasi
Kingdom : fungi
Devisi : basidiomycota
Class : Agaricomycete
Ordo : polyporales
Famili : polyporaceae
Genus : tramates
Spesies : T. Versicolor
Deskripsi
Jamur ini hidup di batang kayu yang keras
dan tua serta kering. Bentuknya seperti kipas
dengan pinggirannya yang tidak rata tersusun
hampir berjajar. Diameter tubuh berkisar antara 2- 5
centimeter. Warnanya sangat bervariasi dan
berlapis-lapis, mulai dari coklat, biru, ungu, hingga
krem. Jamur Coriolus berbentuk tebal, keras, dan
biasanya dijumpai dalam kelompok besar dan
tumpang tindih berjenjang atau berbentuk rak-rak
mendatar. Permukaannya halus seperti beledu dan
warnanya sangat bervariasi, seperti hitam-hijau,
biru-abu-abu, abu-abu-coklat, dan lain-lain. Daging
buahnya keras dan kasar serta berwarna putih. Rasa
dan baunya tidak enak. Jamur ini biasanya ditemui
pada batang kayu.
5. Klasifikasi
Kingdom: Fungi
Divisi: Basidiomycota
Kelas: Agaricomycetes
Ordo: Auriculariales
Famili: Auriculariaceae
Genus: Auricularia
Spesies : A. auricula-judae
deskripsi
Jamur kuping (Auricularia auricula) merupakan
salah satu kelompok jelly fungi yang masuk ke
dalam kelas Basidiomycota dan mempunyai tekstur
jelly yang unik.Fungi yang masuk ke dalam kelas
ini umumnya makroskopis atau mudah dilihat
dengan mata telanjang. Miseliumnya bersekat dan
dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu:
miselium primer (miselium yang sel-selnya berinti
satu, umumnya berasal dari perkembangan
basidiospora) dan miselium sekunder (miselium
yang sel penyusunnya berinti dua, miselium ini
merupakan hasil konjugasi dua miselium primer
atau persatuan dua basidiospora). Auricularia
auricula umumnya kita kenal sebagai jamur
kuping.Jamur ini disebut jamur kuping karena
bentuk tubuh buahnya melebar seperti daun telinga
manusia (kuping).
6. jamur Cuphophyllus pratensisi
Klasifikasi
Kingdom : fungi
Devisi : basidiomycota
Class : Agaricomyetes
Ordo : Agaricale
Famili: Hygorophoraceae
Genus : cuphophyllus
Spesies : Cuphophyllus pratensisi
Deskripsi
Bentuk bagian ats dari jamur tersebut adlah
mendatar dan berwarna kecoklatan. Permukaan atas
dari maurt ini sangat lembut dan lembab, dan pada
permukaan bawah pada jamur tersebut adalah
terdapat hifa yang berbentuk anyaman yang biasa
disebut miselium. Diameter adalah 2,5 cm.
7. Jamur Coriolus pubecens
Klasifikasi
Kingdom : fungi
Devisi : Emycetes
Class : basidiomycota
Ordo : coriolaceae
Famili : trametes
Genus : coriolus
Species : Coriolus pubecens
Deskripsi
Jamur Coriolus pubescens, memilki tubuh buahnya
berbentuk aplanate dengan warna bervariasi yaitu
kuning, coklat, coklat tua, dan pinggirnya berwarna
putih. Mempunyai garis melingkar seperti tahunan,
permukaannya licin dan kerin.. Permukaan jamur
ini licin dan halus serta tipis.
8. Jamur Leinzites butulina
Klasifikasi
Kingdom : fungi
Devisi : basidiomycota
Class : Agaricomycetes
Ordo :polporales
Famili : polyporaceae
Genus : Leinzites
Spesies : Leinzites butulina
Deskripsi
Bentuk pileusnya seperti kipas,berwarna
kecoklatan,bentuk tepi pileus mendatar,lingkaran
plieus bergerigi, permukaan bawah berupa pori-pori
yang halus, dan diameter pileus jamur ini adalah 1
cm. Jamur ini memiliki annalus dan volva, hidup
secara berkelompok maupun individu di kayu lapuk.
B. Tumbuhan Paku
Kingdom : Plantae
Divisi : Lycopodiophyta
Kelas : Isoetopsida
Ordo : Selaginellales
Famili : Selaginellaceae
Genus : Selaginella
Spesies : selaginella sp
Deskripsi :
Kingdom : Plantae
Divisi : Pteridophyta
Kelas : Polypodiopsida
Ordo : Polypodiales
Famili : Aspleniaceae
Genus : Asplenium
Spesies : Aspenium nidus
Deskripsi
Kingdom : Plantae
Divisi : Pteridophyta
Kelas : Polypodiopsida
Ordo : Polypodiales
Family : Dryopteridaceae
Genus : Dryopteris
Spesies : D.filixmas
Deskripsi
Deskripsi
Marsilea crenata adalah sekelompok paku air
(Salviniales) dari marga Marsilea yang di
Indonesia mudah ditemukan di pematang
sawah atau tepi saluran irigasi. Morfologi
tumbuhan marga ini khas, karena bentuk
entalnya yang menyerupai payung yang
tersusun dari empat anak daun yang
berhadapan. Akibat bentuk daunnya ini, nama
"semanggi" dipakai untuk beberapa jenis
tumbuhan dikotil yang bersusunan daun
serupa, seperti klover. Semua anggotanya
heterospor: memiliki dua tipe spora yang
berbeda kelamin.
Daun tumbuhan ini (biasanya M. crenata)
biasa dijadikan bahan makanan yang dikenal
sebagai pecel semanggi, khas dari daerah
Surabaya. Organ penyimpan spora (disebut
sporokarp) M. drummondii juga dimanfaatkan
oleh penduduk asli Australia (aborigin)
sebagai bahan makanan. Semanggi M. crenata
diketahui mengandung fitoestrogen (estrogen
tumbuhan) yang berpotensi mencegah
osteoporesis.Tumbuhan ini juga berpotensi
sebagai tumbuhan bioremediasi, karena
mampu menyerap logam berat Cd dan Pb.
Kemampuan ini perlu diwaspadai dalam
penggunaan daun semanggi sebagai bahan
makanan, terutama bila daunnya diambil dari
lahan tercemar logam berat. Habitat: Tumbuh
pada tempat yang terkena sinar matahari atau
agak rindang pada dataran rendah hingga
ketinggian 3000 m dpl. Bagian tanaman yang
digunakan: Seluruh bagian tumbuhan.
Kandungan kimia: Minyak atsiri; Saponin; Zat
samak. Tumbuhan ini dapat digunakan sebagai
obat pengecilan hati dengan busung (Liver
cirrhosis dan ascites), batu empedu, infeksi
saluran kencing, batuk dan sesak nafas,
sariawan, radang tenggorok, infeksi amandel,
infeksi telinga tengah.
5. klasifikasi
Paku kikir (tecnaria sp)
Divisi : Pteridophyta
Kelas : Pteridopsida
Ordo : polypodiales
Famili : polypodiaceae
Genus : Tecnaria
Spesies :Tecnaria crenata Cav
deskripsi
Spesies Tectaria sp. diperoleh dari Taman
Hutan Raya Cangar, habitatnya yaitu di tanah
atau biasanya juga dapat ditemukan di
bebatuan. Jenis paku ini mempunyai rimpang
yang ramping dan panjang, berakar dalam
tanah, memanjat pohon tetapi tidak epifit, atau
ada sebagian yang rimpangnya menjalar pada
permukaan bebatuan, menyukai keteduhan.
Deskripsi
Adiantum aleuticum adalah berwarna hijau
tua, daun berupa makrofil, bertangkai dan
tulang-tulangnya bercabang-cabang. Saat
masih muda, daunnya akan tergulung pada
ujungnya. Sementara, sisi bawahnya banyak
terdapat sporangium. Dinding sporangium
mempunyai anulus. Sorus bentuk ginjal,
jorong atau bangun garis, terletak di tepi daun
yang terlipat kebawah dan berfungsi sebagai
indusium. Sorus merupakan kluster-kluster di
sisi bawah daun pada bagian tepi. Daun
majemuk (umumnya menyirip), merupakan
paku tanah, rhizom merayap, bangkit atau
tegak. . Daun-longgar melengkung ke kaku
tegak atau independen, sering berkerumun
padat, 15 – 110 cm. Tangkai daun 0,5-3 mm
diameter, gundul. Bentuk daun secara luas
berbentuk kipas, 10-75 cm; batang coklat
kemerahan untuk keunguan-hitam; pisau
kurang lebih palmately-menyirip, dengan
sudut kanan ke batang dan kurang lebih sejajar
dengan tanah, 10-40 cm, 10-40 cm lebar,
dibulatkan menjadi berbentuk ginjal,
bercabang di basis menjadi 2 bengkok-
menyebarkan perpecahan yang pada gilirannya
beruang 2-beberapa divisi yang lebih pendek,
divisi yang lebih besar dengan 15-35,
alternatif, pendek mengintai. Apeks tumpul
dibagi menjadi lobus sudut ± dipisahkan oleh
sinus 0,6-4 mm, margin dari lobus tajam
denticulate. Indusia Salah melintang bujur
untuk berbentuk bulan sabit, 0,2-3,5 (- 6) mm,
gundul. Spora sebagian besar 37-47 diameter
pM. 2 n = 58. Gametofitnya untuk yang
heterospor sifatnya endosporik dan yang
homospor bersifat eksosporik.
10.
Paku Davallia sp klasifikasi
Kingdom : Plantae
Division : Pteridophyta
Class : Filicinae
Order : Davalliales
Family : Polypodiceae
Genus : Davallia sp
Deskripsi:
Pada Pengamatan yang dilakukan di air tejun
Coban Rondo kali ini, mahasiswa banyak
sekali menemukan jenis tumbuhan paku
diantaranya yang berasal dari family
Polypodiceae yaitu Davallia solida dan
Cheilanthes sp. Davallia yang diamati
mempunyai cirri-ciri hidupnya di daerah
dataran rendah, batangnya kecil tetapi keras,
letak cabang berhadapan, termasuk daun
majemuk menyirip ganda dua, daun berbentuk
segitiga dan kaku, tepinya bergerigi,
permukaan daun mengkilat. Terdapat sorus
yang terletak di tepi daun. Rimpangnya
merayap dengan ruas panjang.
Deskripsi
Tumbuhan ini mempunyai thalus seperti daun
yang kecil-kecil sehingga sering disebut lumut
daun. Daunnya terdiri atas beberapa lapisan sel
yang pada lapisan atasnya mengandung banyak
klorofil dan tersusun menurut panjang daun
serta merupakan jaringan asimilasi. Pogonatum
sp ini termasuk dalam bangsa Bryales dan
termasuk dalam Subordo Nematodanteae
berdasarkan sifat gigi-gigi peristomnya, dan
termasuk ke dalam Politrichaceae karena
memiliki banyak rambut, mungkin maksudnya
kaliptranya banyak ditutupi oleh rambut.
2. klasifikasi
Lumut Parmelia Kingdom : lumut/fungi
Divisio : Lichenes
Classis : Ascolichenes
Ordo : Lecanoporales
Family : Parmeliaceae
Genus : Parmelia
Spesies : Parmelia sp
deskripsi
PENUTUP
A. kesimpulan
dari praktikum yang kami lakukan kami mendapat kan banyak sekali macam-macam spesies yang
beranekaragam baik itu tumbuhan,paku jamur, dan lumut.
- Jamur merupakan kelompok organisme eukariotik yang membentuk dunia jamur atau regnum
fungi. Jamur pada umumnya multiseluler (bersel banyak).
Ciri-ciri jamur berbeda dengan organisme lainnya dalam hal cara makan, struktur tubuh,
pertumbuhan, dan reproduksinya.
- Tumbuhan Paku merupakan golongan tumbuhan yang telah berkosmus (mempunyai akar, batang
dan daun).
- Tumbuhan lumut mempunyai ciri – ciri umum yaitu bersifat eokariotik, multiseluler dan
mempunyai organ tubuh yang dapat di bedakan secara jelas meskipun beberapa jenis tumbuhan ada
yang belum dapat dibedakan organ tubuhnya secara jelas