10-17
Program Studi Pendidikan Kimia ISSN 2337-9995
Universitas Sebelas Maret http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya miskonsepsi siswa,
mengetahui tingkat miskonsepsi yang dialami siswa, dan mengetahui penyebab miskonsepsi
siswa pada materi pokok stoikiometri. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Sampel
dalam penelitian ini diambil dengan teknik purposive sampling. Subjek dalam penelitian ini
adalah siswa kelas XI MIA 4 dan 5 SMA Negeri 1 Sukoharjo. Teknik pengumpulan data
dilakukan dengan tes diagnostik stoikiometri (TDS) yang sudah dikembangkan oleh Suandi
Sidauruk, dan dilanjutkan dengan wawancara terhadap siswa yang terdeteksi miskonsepsi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi miskonsepsi pada materi pokok stoikiometri siswa
kelas XI MIA SMA Negeri 1 Sukoharjo. Miskonsepsi terjadi pada semua konsep, yaitu konsep
persamaan reaksi, Ar/Mr, dan konsep mol. Sebanyak 40,46% siswa mengalami miskonsepsi
pada konsep persamaan reaksi, 38,36% siswa miskonsepsi pada konsep Ar/Mr, dan sebanyak
53,77% siswa mengalami miskonsepsi pada konsep mol. Miskonsepsi yang terjadi pada siswa
ini disebabkan oleh kondisi siswa dan buku pegangan siswa. Berdasarkan kesimpulan tersebut,
maka disarankan kepada siswa untuk meningkatkan pemahaman pada konsep-konsep materi
stoikiometri dengan cara belajar, berdiskusi, atau bertanya kepada guru. Guru hendaknya
menekankan konsep-konsep penting pada materi yang diberikan dan melakukan bimbingan
serta pengkajian terhadap buku yang akan digunakan sehingga dapat meminimalisir
miskonsepsi siswa.
Ar/Mr sebesar 38,36%. Lebih dari dimana dalam hal ini Subjek 1
setengah dari jumlah siswa mengalami menganggap bahwa mol adalah
miskonsepsi pada konsep mol. sama dengan molekul, sehingga
Sedangkan banyaknya siswa yang massa 1 mol adalah sama dengan
miskonsepsi pada konsep persamaan massa 1 molekul.
reaksi dan Ar/Mr tidak jauh berbeda. 2. Subjek 2
Berdasarkan hasil tes diagnostik
dan wawancara dapat diketahui
bahwa Subjek 2 mengalami
miskonsepsi diantaranya pada
konsep: penyetaraan persamaan
reaksi, dimana menurut Subjek 2,
dalam penyetaraan persamaan
reaksi, maka yang disamakan adalah
koefisiennya; bilangan indeks,
menurut Subjek 2 bilangan indeks
menunjukkan mol molekul; hubungan
Gambar 1. Histogram Rerata Derajat koefisien reaksi dengan
Pemahaman Siswa untuk perbandingan volume, dimana
Setiap Konsep menurut Subjek 2, koefisien reaksi
menunjukkan perbandingan massa.
Setelah pelaksanaan tes Hal ini karena rumus mol = massa :
diagnostik ini dipilih empat siswa secara Mr, sehingga koefisien reaksi berarti
acak untuk selanjutnya diwawancarai. menunjukkan perbandingan mol
Wawancara juga dilakukan sebanyak maupun perbandingan massa.
tiga kali, yaitu setelah tes I, setelah tes I, Selain itu Subjek 2 juga
dan setelah tes III. Berikut ini hasil dari mengalami miskonsepsi pada konsep
wawancara dengan siswa: Ar, dimana Subjek 2 dalam
1. Subjek 1 menyelesaikan permasalahan
Berdasarkan hasil tes diagnostik mengenai Ar ini hanya berbekal pada
dan wawancara, diketahui bahwa hafalan saja. Selanjutnya,
subjek 1 mengalami miskonsepsi miskonsepsi yang juga terjadi pada
diantaranya yaitu: penyetaraan reaksi Subjek 2 adalah mengenai hubungan
kimia yang berupa gambar, dimana mol molekul dengan bilangan
menurut Subjek 1 hanya zat hasil Avogadro, dimana miskonsepsi ini
reaksi yang dituliskan, sedangkan zat sama dengan yang dialami Subjek 1,
sisa hasil reaksi tidak perlu dituliskan; yaitu siswa sama sekali tidak
bilangan indeks, dimana menurut mengingat hubungan mol dengan
Subjek 1 bilangan indeks tidak bilangan Avogadro, Subjek 2
berpengaruh pada penghitungan menggunakan konsep hubungan mol
jumlah molekul atau jumlah atom, dengan volume untuk menyelesaikan
karena rumus yang digunakan untuk permasalahan ini.
menghitung jumlah atom hanya mol x Miskonsepsi yang lain yaitu
bilangan Avogadro. mengenai hubungan mol dengan
Selain itu, subjek 1 juga massa unsur, dimana menurut
mengalami miskonsepsi pada sub Subjek 2, unsur dengan Ar terbesar
konsep hubungan mol molekul selalu mempunyai jumlah mol
bilangan Avogadro, dimana Subjek 1 terkecil. Subjek 2 kurang
dalam kasus ini sama sekali tidak memperhatikan bahwa hal itu dapat
mengingat hubungan mol dengan terjadi hanya apabila massa masing-
bilangan Avogadro, terbukti bahwa masing unsur yang terlibat sama.
Subjek 1 menggunakan konsep Selain itu, Subjek 2 juga mengalami
hubungan mol dengan volume untuk miskonsepsi pada subkonsep
menyelesaikan permasalahan ini; hubungan massa atom dengan
dan hubungan mol molekul Mr, bilangan Avogadro, hubungan mol
atom dengan Ar, dan hubungan mol mengenai hubungan mol molekul
dengan volume pada kondisi sama, dengan bilangan Avogadro, dimana
dimana Subjek 2 beranggapan miskonsepsi yang terjadi pada kasus
bahwa pada kondisi yang sama, ini sama dengan miskonsepsi yang
apabila volume gas gas yang dialami Subjek 1 dan Subjek 2,
diukur sama, maka besarnya mol gas dimana siswa sama sekali tidak
tersebut tidaklah sama, melainkan mengingat hubungan mol dengan
dipengaruhi oleh Mr gas atau zat-zat bilangan Avogadro, Subjek 4 juga
yang terlibat. menggunakan konsep hubungan mol
3. Subjek 3 dengan volume untuk menyelesaikan
Miskonsepsi yang terjadi pada permasalahan ini.
Subjek 3 yaitu pada konsep: Subjek 4 juga mengalami
penyetaraan reaksi kimia yang miskonsepsi pada konsep hubungan
berupa gambar, dimana miskonsepsi mol molekul Mr, dimana menurut
yang terjadi pada Subjek 3 ini sama Subjek 4, mol adalah sama dengan
dengan miskonsepsi yang terjadi molekul, sehingga 1 mol adalah
pada Subjek 1, dimana menurutnya sama dengan 1 molekul. Selanjutnya
hanya zat hasil reaksi yang yaitu mengenai hubungan mol
dituliskan, sedangkan zat sisa hasil dengan massa unsur, dimana
reaksi tidak perlu dituliskan; miskonsepsi ini sama dengan
hubungan koefisien reaksi dengan miskonsepsi yang terjadi pada
perbandingan mol, dimana Subjek 3 Subjek 2, dimana menurut siswa,
hanya berbekal pada hafalan saja unsur dengan Ar terbesar selalu
dalam menyelesaikan permasalahan mempunyai jumlah mol terkecil.
ini; bilangan indeks, dimana menurut Miskonsepsi yang lain yang juga
Subjek 3 bilangan indeks tidak terjadi pada Subjek 4 yaitu pada
dilibatkan atau tidak berpengaruh konsep: hubungan massa atom
pada jumlah atom atau jumlah dengan bilangan Avogadro, dimana
molekul; dan hubungan mol atom miskonsepsi yang dilakukan siswa
dengan Ar, dimana Subjek 3 dalam adalah siswa tidak melibatkan
menyelesaikan permasalahan ini bilangan indeks dalam menghitung
hanya berdasarkan pada hafalan jumlah atom; hubungan mol atom
saja. dengan Ar dimana dalam kasus ini,
4. Subjek 4 Subjek 4 menyelesaikan
Miskonsepsi yang terjadi pada permasalahan hanya berdasar pada
Subjek 4 diantaranya pada konsep: hafalan saja;dan hubungan mol
penyetaraan reaksi kimia yang dengan volume pada T dan P sama,
berupa gambar, dimana miskonsepsi dimana miskonsepsi yang dialami
yang terjadi pada Subjek 4 ini sama Subjek 4 adalah siswa menganggap
dengan miskonsepsi yang terjadi bahwa kondisi T dan P sama adalah
pada Subjek 1 dan Subjek 3, dimana sama dengan pada kondisi STP.
menurutnya hanya zat hasil reaksi
yang dituliskan, sedangkan zat sisa Setelah pelaksanaan tes
hasil reaksi tidak perlu dituliskan; diagnostik dan wawancara, selanjutnya
bilangan indeks, dalam hal ini Subjek dilakukan analisis dokumen, dalam hal
4 menganggap bahwa atom adalah ini yaitu berupa buku paket atau buku
sama dengan molekul; pegangan siswa maupun LKS. Materi
Selain itu, Subjek 4 juga yang terdapat dalam buku paket lebih
mengalami miskonsepsi pada konsep lengkap, serta soal yang terdapat dalam
Ar, dimana miskonsepsi ini sama buku paket juga lebih banyak dan
dengan yang terjadi pada Subjek 2, tingkat kesukarannya lebih beragam.
yaitu siswa menyelesaikan Penulisan yang terdapat pada buku
permasalahan hanya berdasarkan paket maupun LKS tidak ditemukan
pada hafalan saja. Miskonsepsi yang adanya salah tulis.
juga terjadi pada Subjek 4 adalah