Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN SEMENTARA PRAKTIKUM BIOLOGI

PENGAMATAN TUMBUHAN

Oleh :

KHT-A
KELOMPOK 3

NUUR FAIDA
L 131 23 018

JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2023
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No 41 tahun 1999 tentang

kehutanan, definisi kehutanan adalah sistem pengurusan yang bersangkut paut

dengan hutan, kawasan hutan, dan hasil hutan yang diselenggarakan secara

terpadu. Perkembangan teori pengelolaan hutan dapat dikelompokkan ke dalam

dua kategori, yaitu kategori kehutanan konvensional dan kategori kehutanan

modern (kehutanan sosial) (A, Rahmat, 2017).

Tumbuhan adalah organisme yang sangat dekat dengan kehidupan manusia

dalam kehidupan sehari-hari, berbagai jenis tumbuhan ada di mana-mana.

Tumbuhan pun memegang banyak peranan penting dalam kehidupan manusia.

Tumbuhan menyediakan berbagai jenis makanan, menyediakan oksigen yang

sangat kita butuhkan, dan juga membuat bumi tampak indah dan sejuk (Ahmad

Ali, 2017).

Tumbuhan merupakan salah satu penopang hidup manusia yang sangat

penting. Disamping itu, tumbuhan juga memiliki peranan yang sangat

pentinguntuk perkembangan makhluk hidup. Maka, ilmu di bidang

morfologimencoba untuk melihat keadaan tumbuhan yang sebenarnya

denganmenggunakan teknik- teknik yang teliti dan pengamatan yang cermat

denganmenelaah dan membandingkan bagian- bagian tumbuhan dari segi bentuk,

struktur dan reproduksinya. Studi perbandingan yang luas mengenai persamaan-

persamaan (homologi) antara organ tumbuhan menjadi amat penting untuk dapat
memahaminya. Homologi dari organ didasarkan kepada persamaan struktural

tanpa melihat fungsinya di saat pengamatan (Ahmad Ali, 2017).

Dengan kemampuan membedakan setiap komponen penyusun struktur

daun, dapat dijadikan sebagai dasar ilmu taksonomi, dengan cara

mengelompokkan tumbuhan berdasarkan karakteristiknya tersebut. Dengan

mengenal stuktur daun, dapat ditelaah komponen-komponen setiap struktur secara

lebih terperinci, mulai dari bangunnya, ujung, pangkal, tepi, daging, sistem

pertulangan, warna, dan permukaannya, dan dapat membedakan struktur daun

antara satu jenis tumbuhan denagn tumbuhan lainya yang ditemukan didalam

kehidupan sehari-hari ) (A, Rahmat, 2017).

1.2 Tujuan dan Kegunaan

Adapun tujuan dari praktikum bioligi pengamatan tumbuhan adalah untuk

membandingkan struktur morfologi akar, batang dan daun pada tumbuhan

morfologi dan dikotil, membandingkan struktur anatomi akar batang dan daun

pada tumbuhan monokotil dan dikotil dan menggambarkan berbagai alat produksi

pada tumbuhan.

Adapun kegunaan dari praktikum biologi pengamatan tumbuhan adalah

untuk mengetahui tangkai batang bunga, kelopak bunga, mahkota bunga inti sari

bunga dan pitik sari bunga.


II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Jaringan Tumbuhan

Adapun jaringan tumbuhan terbagi atas 6 bagian yaitu :

1. Jaringan meristem

Jaringan utama dari tumbuhan adalah jaringan meristem. Jaringan

meristem merupakan akumulasi sel dengan bentuk dan fungsi yang

sama serta memiliki beberapa sifat meristematik. Ada beberapa ciri-

ciri khusus dari jaringan meristem, seperti beberapa sel yang aktif

membelah, sel-sel berusia muda, berukuran kecil, serta memiliki

bentuk dan ukuran yang sama (Fitriani A, 2019).

2. Jaringan Epidermis

Selanjutnya, ada jaringan epidermis yang merupakan jaringan pada

tumbuhan. Jaringan epidermis terletak di bagian luar setiap organ

tumbuhan. Artinya, fungsi lapisan jaringan epidermis adalah

melindungi bagian dalam organ bersangkutan dari keadaan seperti

hilangnya air karena penguapan, kerusakan mekanik, perubahan suhu,

dan hilangnya zat-zat makanan (Fitriani A, 2019).

3. Jaringan Dasar (Parenkim)

Jaringan dasar atau secara ilmiah dikenal sebagai jaringan parenkim

ditemukan di setiap bagian tumbuhan, seperti akar, batang, daun, dan

buah. Ada beberapa ciri-ciri khusus jaringan dasar, yakni memiliki

banyak vakuola, letak inti dekat dengan dasar sel, sifatnya


meristematik, dan dapat membelah diri. Di lain sisi, jaringan dasar

juga memiliki ruang antar sel yang banyak sehingga letaknya tidak

rapat (Fitriani A, 2019).

4. Jaringan Pengangkut

Berikutnya, ada jaringan pengangkut yang merupakan jaringan dengan

wujud seperti pipa. Jaringan pengangkut ini bertugas laiknya pipa-

pipa pembuluh darah yang mengantarkan oksigen dan zat makanan ke

seluruh bagian tubuh. Jaringan pengangkut pada tumbuhan berfungsi

mengangkut air dan unsur hara, serta mengedarkan zat makanan hasil

fotosintesis dari satu bagian ke bagian lain tumbuhan (Fitriani A,

2019).

5. Jaringan Gabus

Terakhir, ada jaringan gabus yang secara fungsional menggantikan

epidermis jika rusak karena usia atau faktor lain. Jaringan gabus

memungkinkan jaringan lain di bawah epidermis terlindung dari

kehilangan banyak air dan gangguan mekanik. Jaringan gabus tersebut

membentuk jaringan ke arah dalam yang tersusun dari sel-sel hidup.

Jaringan ini dinamakan feloderm (Fitriani A, 2019).

2.2 Tumbuhan Dikotil dan Monokotil

Adapun tumbuhan dikotil dan monokotil yaitu:

2.2.1 Tumbuhan dikotil

Tumbuhan dikotil merupakan tumbuhan berbunga dengan biji berkeping

dua. Biji pada tumbuhan dikotil ini dilindungi oleh daun buah atau bisa disebut
sebagai karpel. Pada tumbuhan dikotil, selalu terdapat sepasang daun atau disebut

juga kotiledon. Daun lembaga ini terbentuk sejak dalam tahap biji sehingga

sebagian besar anggotanya bersifat mudah terbelah menjadi dua bagian. Ini lah

yang membedakan antara tumbuhan jenis dikotil dengan tumbuhan monokotil

(Hanifah karilmatulhajj, 2021).

Tumbuhan dikotil memiliki beberapa suku, antara lain suku getah-getahan

atau bisa disebut Euphorbiaceae, suku kacang-kacangan atau Papilionaceae, serta

suku terung-terungan atau Solanaceae. Pada suku getah-getahan apabila bagian

tubuhnya dilukai maka akan mengeluarkan cairan getah berwarna putih.

Sedangkan suku kacang memiliki ciri mahkota bunganya berbentuk kupu-kupu,

buahnya polong dan sering ditemukan bintil akar. Sementara itu untuk suku

terung-terungan memiliki bunga berbentuk bintang, berbentuk seperti terompet,

buahnya kotak dengan lapisan dalam yang berdaging (NY Rustaman,2017).

2.2.2 Tumbuhan Monokotil

Monokotil atau tumbuhan berkeping satu merupakan tumbuhan yang

berbunga, tetapi bijinya tidak bisa membelah karena hanya mempunyai satu daun

lembaga. Kelompok tumbuhan monokotil ini diakui sebagai takson dalam sistem

klasifikasi tumbuhan yang mempunyai beberapa variasi nama seperti

Monocotyledoneae, Liliidae, dan Liliopsida (W. Setiawan, 2019).

Akan tetapi, ada satu suku dengan jumlah anggota terbesar dalam dunia

tumbuhan berbunga, yaitu suku Orchidaceae. Orchidaceae ini merupakan suku

anggrek-anggrekan dan ada sekitar lima puluh ribu sampai enam puluh ribu jenis

tumbuhan monokotil yang satu ini. tumbuhan monokotil merupakan tumbuhan


yang paling banyak manfaatnya untuk manusia. Contohnya bisa digunakan

sebagai sumber energi nabati, sumber sandang, sumber pangan, sumber bahan

baku industri (W. Setiawan, 2019).

2.3 Klasifikasi Tumbuhan

2.3.1 Klasifikasi tanaman jagung ( Zea mays )

Kingdom : Plantae

Devisi : Magnoliphyta

Kelas : Liliopsida

Sub kelas : Commelinidae

Ordo : Poales

Famili : Poaceae

Genus : Zea

Spesies : Zea mays L.

2.3.2 Klasifikasi Mangga (mangifera indica L)

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Sub Kela : Rosidae

Ordo : Sapindales

Famili : Anacardiaceae

Genus : Mangifera

Spesies : Mangifera indica L.

2.3.3 Klasifikasi Bunga Mawar ( Rosa Spinosissima )

Kingdom : Plantae
Kelas : Dicotyledonae

Divisi : Spermatophyta

Sub Divisi : Angiospermae

Famili : Rosaceae

Ordo : Rosanales

Genus : Rosa

Spesies : Rosa Hiproida atau Rosa sp.

2.2.4 Klasifikasi Kembang Sepatu ( Hibiscus rosa sinensis L )

Kerajaan : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Malvales

Famili : Malvaceae

Genus : Hibiscus

Spesies : H. rosa-sinensis

2.2.5 Klasifikasi kamboja ( Plumeria )

Kingdom : Plantae

Sub Kingdom : Viridiplantae

Infra Kingdom : Streptophyta

Super Divisi : Embryophyta

Division : Tracheophyta

Sub Divisi : Spermatophytina

Class : Magnoliopsida
Ordo : Gentianales

Famili : Apocynaceae

Genus : Plumeria L.

Spesies : Plumeria Sp.


III. METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Adapun waktu dan tempat pelaksanaan praktikum biologi Pengamatan

Tumbuhan yaitu pada hari Rabu, 29 November 2023 pada pukul 13.00 WITA –

Selesai. Bertempat diruang Serbaguna, Fakultas Kehutanan, Universitas

Tadulako, Palu.

3.2 Alat dan Bahan

Adapun alat yang digunakan adalah Kaca arloji, Pisau, Kuas kecil, Jarum

premparat, Mikroskop, Kaca pembesar, Silet, Gelas objek dan Gelas penutup.

Adapun bahan yang digunakan adalah Tumbuhan dikotil lengkap (akar,

batang, daun), Tumbuhan monokotil lengkap (akar, batang, daun ), Bunga

kamboja, bunga mawar, bunga kembang sepatu, Stek ubi kayu.

3.3 Prosedur Kerja

3.3.1 Pengamatan morfologi tumbuhan

Ambil masing-masing satu pohon dari kelompok tumbuhan monokotil

dandikotil, Amati morfologiakar, batang dan daun, Gambar ketiga organ tersebut

pada kedua kolomtumbuhan.

3.3.2 Pengamatan anatomi tumbuhan

Siapkan kaca objek dan kaca penutup yang telah dibersikan, buatlah irisan

melintang akar, batang dan daun dari tanaman dikotil dan monokotil, dengan

menggunakan kuas kecil ambil irisan tersebut, kemudian letakan diatas kaca objek
secara terpisah dan tetesi dengan air atau pewarna, tutup dengan kaca penutup

secara perlahan, amati dibawa mikriskop, gambar dan berikan keterangan secara

lengkap.

3.3.3 Pengamatan Produksi Tumbuhan

Ambil bunga lengkap suatu tumbuhan yang telah dipisahkan, ambil daun

kelopak (sepal) dan daun mahkota (prtal). Perhatikan bagaimana macam bagian

tersebut melekat satu sama lain atau pada dasar bunganya. Juga perhatikan

bagaimana stamen (benang sari) melekat pada dasar bunga atau pada pertalnya.

Ambil pestilnya (putik). Lihat bakal buahnya (ovari yaitu bagian yang

membengkak pada dasar pistil. belalnlah bakal buahnya secara membujur dan

perhatikan bagia-bagian yang ada didalamnya. Buatlah seleksi dari bunga yang

Anda amati serta sebutkan nama bagian-bagianya. Ambil sebuah kecambah lalu

gambar, anbil satu batang stek tanaman lalu gambar.


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Adapun Gambar Morfologi dan Anatomi. Tumbuhan jagung, mangga,

Bunga mawar, Bunga kembang dan Bunga Kamboja.

Gambar 1. Morfologi Jagung

Gambar 2. Morfologi Mangga


Gambar 3. Morfologi Akar Tanaman Jagung

Gambar 4. Morfologi Batang Tanaman Jagung

Gambar 5. Morfologi Daun Tanaman Jagung


Gambar 6. Morfologi Akar Tanaman Mangga

Gambar 7. Morfologi Batang Tanaman Mangga

Gambar 8. Morfologi Daun Tanaman Mangga


Gambar 9. Anatomi Akar Tanaman Jagung

Gambar 10. Anatomi Batang Tanaman Jagung

Gambar 11. Anatomi Daun Tanaman Jagung


Gambar 15. Anatomi Akar Tanaman Mangga

Gambar 16. Anatomi Batang Tanaman Mangga

Gambar 17. Anatomi Daun Tanaman Mangga


Gambar 18. Morfologi Tanaman Bunga Mawar

Gambar 19. Morfologi Tanaman Bunga Kembang Sepatu

Gambar 20. Morfologi Tanaman Bunga Mawar


4.2 Pembahasan

Tumbuhan monokotil adalah kelompok tumbuhan berkeping biji tunggal

dan hanya memiliki satu daun lembaga. Ciri-ciri tumbuhan monokotil adalah :

Berakar serabut,Tulang daun berbentuk sejajar atau melengkung, Tidak

memiliki kambium, Kelopak bunga berjumlah tiga atau kelipatannya, Batang

beruas ruas Memiliki tudung akar, Akar dan batangnya tidak bisa tumbuh

membesar, Berkas pengangkutnya pada batang dalam bentuk tersebar

Contoh tumbuhan monokotil antara lain adalah jagung, jahe, laos, kencur,

kunyit, kelapa, kelapa sawit, pinang, aren, talas dan lain sebagainnya. Jika

dikelompokkan suku-suku yang termasuk tumbuhan monokotil di antaranya

rumput-rumputan, pinang-pinangan, pisang-pisangan, anggrek-anggrekkan serta

jahe-jahean.Tumbuhan dikotil adalah tumbuhan yang memiliki dua buah keeping

biji yang pada tahap perkecambahan keeping bijinya akan membelah menjadi dua

daun lembaga. Ciri-ciri tumbuhan dikotil adalah.

Berakal tunggang, tulang daunya berbentuk atau berpola menjari atau

menyirip, Memiliki kambium yang dapat tumbuh dan membesar pada bagian akar

dan batang, Tidak mempunyai tudung akar yang akan melindungi akar, Kelopak

bunga berjumlah 2, 4, 5, atau kelipataannya, Memiliki batang yang bercabang-

cabang, Berkas pengangkut pada batang tersusun dalam bentuk lingkaran, serta

tipe berkas pengangkutnya kolateral terbuka.

Contoh tumbuhan dikotil antara lain dalah songkon, karet, durian, randu,

putrimalu, lamtora, saga, kapas, tomat, cabai, dan masih banyak lagi.
Struktur morfologi tumbuhan tingkat tinggi secara umum terdiri dari akar,

batang, daun, dan bunga. Disaat yang bersamaan, tumbuhan harus mengambi

lsumber daya dari tanah dan udara. Air dan mineral dari tanah, sedangkan udara

adalah tempat tersedianya CO2 dan sinar matahari yang tidak dapat menembu

stanah. Oleh karena itu, tumbuhan memiliki sistem akar yang berada di bawah

permukaan tanah dan sistem tunas yang berada diatas permukaan tanah. Setiap

sistem saling membutuhkan satu sama lain.

Dari hasil pengamatan struktur morfologi tumbahan sebelumnya, ada

beberapa macam yang dapat di temukan pada tumbuhan baik monokotil maupun

dikotil. Setiap bagian-bagian tumbuhan memiliki struktur dan fungsi yang

berbeda-beda.

Akar merupakan bagian yang terpenting bagi tumbuhan selain daun. Secara

umum bagian akar yaitu epidermis, dan jaringan dasarnya. Perbedaan akar dikotil

dan monokotil terletak pada kambiumnya. Pada akar dikotil, xilem dan floemnya

terdapat kambium sedangkan jika akar monokotil tidak ada.

perbedaan daun monokotil dan dikotil. Pada tumbuhan dikotil dan

monokotil memiliki 3 sistem jaringan yaitu epidermis, mesofip, dan spongy.

Perbedaan dari helaian mahkota faktor utama dalam pemilihan dikotil atau

monokotil. Perbedaan akar tunggang dengan akar serabut yaitu akar serabut

terjadi karena akar mereduksi dan akar tumbuh. Sedangkan akar tunggang tumbuh

dan berkembang

Batang. Secara morfologis batang terdiri atas buku, ruas, tunas aksiler, dan

tunasterminal. Fungsi batang diantarnya yaitu meneruskan air dan zat-zat mineral
dari akar keseluruh tubuh terutama daun. Fungsi transportasi zat mampu

dilakukan batang karena adanya struktur jaringan-jaringan pembuluh, yaitu

pembuluh kayu(xilem) dan pembuluh tapis (floem). Secara anatomis, xilem

tersusun oleh sel-sel panjang berupa trakeid dan unsur pembuluh. Trakeid adalah

sel panjang dan tipis dengan ujung runcing. Unsur pembuluh biasanya lebih lebar,

pendek, dinding selnya lebih tipis, dan kurang runcing. Floem dibentuk oleh

rangkaian sel yang disebut anggota pembulu tapis. Dinding ujung antara anggota

pembulu tapis disebut lempengan tapis yang memiliki pori sehingga cairan

mengalir dengan mudah dari sel ke sel sepanjang pembuluh itu. Jaringan

pembuluh xilem dan floem sama-sama terdapat pada tumbuhan monokotil dan

dikotil. Tumbuhan monokitil dan dikotil memiliki tipe pembuluh batang berbeda.

Perbedaan ituter dapat pada susunan jaringan-jaringan pembuluhnya. Susunan

jaringan pembuluh monokotil tersebar secara kompleks, sedangkan pada

pembuluh dikotil tersusun rapi berbentuk lingkaran.

Daun merupakan organ utama tempat terjadinya fotosintesis. Fotosintesis

adalah proses metabolisme pengubahan karbondioksida dan air menjadi zat gula

(dan zatlain) serta oksigen dengan bantuan energi sinar matahari. Struktur-struktur

apa yang ada pada dapur kecil daun hingga mampu ‘memasak’ makanan

permukaan daun bagian atas dan bawah diselubungi oleh jaringan yang tersusun

dari satu atau lebih lapisan sel, yaitu epidermis. Fungsinya sebagai lapisan

pelindung kerusakan fisik dan organisme patogen. Stomata memungkinkan.


V. PENUTUP

5.1 Kesimpulan

1. Morfologi ilmu yang mempelajari tentang bentuk organisme, terutama

hewan dan tumbuhan yang mencakup bagian-bagiannya.

2. Sistem perakaran pada akar monokotil yaitu serabut sedangkan dikotil

sistem perakaran tunggang. Perbedaanya yaitu dari batas ujung akar,

akar monokotil memiliki kambium sedangkan pada akar dikotil tidak

memiliki kambium.

3. Pada dikotil tersusun satu lingkungan pada batang dikotil

pembuluhnya angkut tipe kolerat terbuka yaitu xilem dan floem

terdapat kambium, sedangkan pada monokotil berkas pembuluhnya

tampak tersebar.

5.2 Saran

Sebaiknya dalam melakukan praktikum ini harus ada hasil pengamatan yang

jelas mengenai jaringan jaringan yang ada pada tumbuhan baik monokotil dan

dikotil. Agar kita sebagai praktikan dapat mengerti dengan benar letak letak

jaringan pada tambuhan sehingga kita tidak asal menunjuk tempat jaringan itu

berada, dan juga kita tidak perlu mencari gambar


DAFTAR PUSTAKA

A, Rahmat, 2017. Implementasi guided inquiry laboratorium pada praktikum

anotomi tumbuhan.

Ahmad Ali,2017. Analisis pelaksanaan praktikum antomi tumbuhan jurusan

pendidikan biologi.

Fitriani, A, 2019. Kebutuhan Media Praktikum Anatomi Tumbuhan Berbasis

Mikroskop Digital Sistem Blended Learning. Bio Educatio: The Journal of

Science and Biology Education.

Hanifah karilmatulhajj, 2021. Modul petunjuk praktikum biologi dan Anatomi

tumbuhan.

NY Rustaman, 2017. Implementasi guided inquiry laboratorium pada praktikum

anotomi tumbuhan.

W. Setiawan, 2 019. kebutuhan Media Praktikum Anatomi Tumbuhan Berbasis

Mikroskop Digital Sistem Blended Learning." Bio Educatio: The Journal

of Science and Biology Education.

Anda mungkin juga menyukai