Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN LENGKAP BIOLOGI UMUM

MODUL III

PENGAMATAN TUMBUHAN

DI SUSUN OLEH :

NAMA : FATRINA ABD. RASUL

NIM : G50121016

KELOMPOK : 1 (SATU)

ASISTEN : HENY KURNIAWATI

LABORATORIUM BIOLOGI

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN


ALAM

UNIVERSITAS TADULAKO

NOVEMBER, 2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Tingkat organisasi kehidupan tumbuhan dimulai dari sel. Sel bersama sel- sel
sejenis membentuk jaringan . Jaringan – jaringan yang berbeda menyusun
suatu organ yang memiliki fungsi tertentu . organ- organ yang berbeda
bekerja sama membentuk sistem organ. Jaringan adalah kumpulan struktur ,
fungsi, cara pertumbuhan ,dan cara perkembangan (Brotowidjyoyo, 1989).

Dalam pembelajaran biologi perlu juga dilakukan praktikum karena


daripraktikum itu kita akan mendapatkan kejelasan dari pelajaran yang kita
terimasebelumnya. Pada mata kuliah Biologi umum ini banyak yang kami
praktikum kan mulai dari botani sampai dengan zoologi. Pada botani kita
mengenal akan semua seluk beluk dari tumbuhan seperti sel batang, daun,
dan akar pada tumbuhan (Rizky, 2015).

Berdasarkan uraian diatas, hal inilah yang melatarbelakangi percobaan ini


dilakukan adalah untuk memahami bagian bagian tumbuhan .

1.2 Rumusan masalah


Bagaimana struktur morfologi, anatomi, dan histologi sistem organ pada
tumbuhan, bagaimana membandingkan struktur morfologi akar, batang, dan
daun, pada tumbuhan monokotil dan dikotil, bagaimana membandingkan
struktur anatomi, akar, batang dan daun pada tumbuhan monokotil dan
dikotil,bagaimana menggambarkan berbagai alat reproduksi pada tumbuhan?

1.3 Tujuan
Memahami struktur morfologi, anatomi, dan histologi sistem organ pada
tumbuhan,membandingkan struktur morfologi akar, batang, dan daun, pada
tumbuhan monokotil dan dikotil,membandingkan struktur anatomi, akar,
batang dan daun pada tumbuhan monokotil dan dikotil serta menggambarkan
berbagai alat reproduksi pada tumbuhan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Morfologi Tumbuhan


Morfologi tumbuhan adalah salah satu cabang ilmu biologi yang khusus
mempelajari bentuk fisik dan struktur luar dari tumbuhan kata morfologi
berasal dari bahasa latin morphologi (morphus: bentuk ; logos: ilmu). Ilmu
morfologi tumbuhan pertama kali diperkenalkan oleh eorang ilmuwan
berkebangsaan Jerman, Johann Wolfang Von Goethe (1970) dengan konsep
Urpflanze dalam publikasi The Metamorphosis of Plants( 1978) menyatakan
tentang konsep nenek moyang dari tumbuhan yang menggambarkan asal mula
keberagaman bentuk dari tumbuhan sekarang ini. Konsep ini merupakan
bagian terpenting dari morfologi tumbuhan. Sifat –sifat morfologi meliputi
struktur vegetatif daun, batang, akar, tunas dan struktur generatif seperti
bunga, buah,dan biji (Angreni Beaktris Liunokas, 2021).

2.2 Anatomi Tumbuhan


Anatomi tumbuhan merupakan suatu cabang ilmu biologi yang bidang
kajiannya mempelajari struktur dan fungsi, baik sel, jaringan, maupun organ
yang menyusun tubuh tumbuhan. Tubuh tumbuhan tersususn dari sel-sel
eukariotik. Sel tumbuha berbeda dengan sel hewan karena keduanya memiliki
struktur dan fungsi yang berbeda. Anatomi tumbuhan membahas tentang
struktur anatomi organ tumbuhan. Yaitu struktur anatomi akar, batang, daun
,bunga, buah dan biji (Ilham Maulana, 2021).

2.3 Histologi Tumbuhan


Histologi adalah ilmu yang mempelajari tentang struktur jaringan secara detail
menggunakan mikroskop pada sedian jaringan yang dipotong tipis ,salah satu
dari cabang-cabang biologi dalam hal ini yang dipelajari adalah struktur
jaringan tumbuhan. Histologi dapat juga disebut sebagai ilmu anatomi
mikroskopis merupakan ilmu yang mempelajari jaringan tubuh secara
mikroskopis (Marzuki, 2021).
2.4 Monokotil
Tumbuhan monokotil adalah tumbuhan berkeping satu yang memiliki
habitus terna, semak, atau pohon yangmempunyai sistem akar serabut, batang
berkayu atau tidak, biasanya tidak atautidak banyak cabang-cabang, buku-
buku dan ruas-ruas kebanyakan tampak jelas.Daun kebanyakan tunggal,
jarang majemuk, bertulang sejajar atau bertulangMelengkung. Akar Tersusun
atas akar serabut, Batang Tidak berkambium,Daun berbentuk pita dan
panjang, Daun lebar-lebar, dengan bentuk beraneka ragam, Bunga Umumnya
bagian-bagian bunga berjumlah 3 atau kelipatannya,Berkas pengangkut pada
batang: Pembuluh kayu dan pembuluh tapis letaknya tersebar pada batang
(Safitri, 2018).

2.5 Dikotil
Tumbuhan dikotil adalah tumbuhan berbunga yang memiliki biji berkeping
dua. Ciri-ciri tumbuhan dikotil adalah: bunganya cenderung berwarna cerah;
jumlah kelopak bunganya dua,empat, lima atau kelipatannya; saat
berkecambah bijinya terbelah menjadi dua bagian; sistem akarnya tunggang
dan lingkaran akarnya dapat membesar karena memiliki kambium serta tidak
memiliki tudung akar (Nugroho, 2017).

2.6 Bunga Kamboja


Tanaman kamboja atau dikenal dengan frangipani (Plumeria sp.) merupakan
jenis tumbuhan berbunga yang berasal dari Amerika Tengah dan Afrika
(Criley, 1989). Tanaman ini ditemukan oleh Charles Plumier, seorang botanis
Perancis. Kamboja merupakan jenis tanaman tropis yang tumbuh subur di
dataran rendah sampai ketinggian tanah 700 m di atas permukaan laut. Ciri
khas tanaman ini mudah tumbuh dan berkembang biak serta tidak
memerlukan perawatan khusus. Tanaman kamboja dapat bertahan hidup
sampai ratusan tahun karena merupakan tanaman sekulen yaitu jenis tanaman
yang dapat menyimpan air pada seluruh bagian mulai dari akar, batang, daun,
dan bunganya (Luh Putu Wrasiati, 2011).
2.7 Bunga Mawar
Mawar (Rosa sp.) dijuluki ratu segala bunga karena keindahannya,
keanggunan dan keharumannya. Tanaman hias ini memiliki nilai ekonomi
yang tinggi, diminati konsumen dan dapat dibudayakan secara komersial dan
terencana sesuai dengan permintaan pasar . Berdasarkan kegunaannya mawar
dikelompokkan kedalam bunga potong, mawar taman, mawar tabur dan
mawar bahan komestik. Mawar merupakan tanaman tahunan (parennial) yang
merupakan struktur batang berkayu keras, berduri, bercabang banyak,
menghasilkan bunga, buah dan biji secara cukup banyak antara lain Rosa
odorata, R. Odorata ochroleuca, dan R. Foetida pesiana (di Amerika Serikat),
R. Vilosa dan R. Canina (di Turki), R.Damascena dan R. Alba (di Alania)
(Marlina, 2009).

2.8 Bunga Kembang Sepatu


Bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) merupakan tanaman semak
kelompok Malvaceae yang berasal dari Asia Timur dan banyak dimanfaatkan
sebagai pagar hidup maupun tanaman hias di daerah subtropis dan tropis.
Bunga kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) adalah tanaman yang
tumbuh subur di beberapa negara seperti Indonesia yang salah satunya dapat
digunakan sebagai obat herbal. Bunga kembang sepatu berkhasiat untuk
bisul, radang selaput lendir hidung, sariawan, mimisan, gondongan
(Dalimarta, 2005). Kembang sepatu berbunga tunggal yang keluar dari ketiak
daun, 1–4 cm panjang tangkai bunganya, serta menjurai dengan lima mahkota
yang tersusun berbentuk terompet atau lonceng. Helaian mahkota bunga
tunggal atau ganda, Memiliki warna bunga yang bervariasi, seperti putih,
merah muda, kuning, jingga dan kombinasi warna–warna tersebut.
Pembungaan berlangsung sepanjang tahun, bunga hanya bertahan mekar 1–2
hari. Bunga tersusun atas 5 mahkota, 5 calyx, 15 tangkai sari dan 1 buah
bakal buah yang memiliki banyak ruang (Lukmatul Mutoharoh, 2020).
BAB III

METODE PERCOBAAN

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu 3 November 2021 pukul 15.30
sampai dengan selesai bertempat di zoom secara online.

3.2 Alat dan Bahan


Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah mikroskop sebagai
alat pengamatan, pisau silet untuk memotong objek sekecil mungkin, pipet
tetes untuk mengambil air dari cawan petri, kaca objek untuk tempat
meletakannya objek yang akan diamati, kaca penutup untuk menutup objek
yang ada dikaca objek, jarum preparat untuk , cawan petri sebagai tempat
untuk air atau cairan lainnya. Tisu untuk membersihkan alat yang telah
digunakan ,kuas untuk . Bahan yang digunakan dalam praktikum adalah
tumbuhan dikotil lengkap (akar, batang dan daun), tumbuhan monokotil
lengkap (akar batang dan daun ), bunga kamboja , bunga kembang sepatu,
bunga mawar dan kecambah kacang.

3.3 Prosedur Kerja


3.3.1 Pengamata n Morfologi Tumbuhan
1) Mengambil masing-masing satu pohon dari kelompok tumbuhan
monokotil dan dikotil
2) Mengamati morfologi akar , batang dan daun
3) Menggambarkan ketiga organ tersebut pada kedua kelompok tumbuhan
3.3.2. Pengamatan Anatomi Tumbuhan
1) Menyiapkan kaca objek dan kaca penutup yang telah dibersihkan
2) Membuat irisan melintang akar, batang dan daun dari tanaman dikotil dan
monokotil
3) Menggunakan kuas kecil untuk mengambil irisan tersebut, kemudian
letakkan di atas kaca objek secara terpisah dan tetesi dengan air pewarna
4) Menggunakan kaca penutup untuk menutup secra perlahan
5) Mengamati dibawah mikroskop
6) Mengambarkan dan memberikan keterangan secara lengkap

3.3.2 Pengamatan Reproduksi Tumbuhan


1) Mengambil bunga lengkap suatu tumbuhan yang telah disiapkan
2) Mengambil daun kelopak ( sepal) dan daun mahkota ( petal). Perhatikan
bagaimana kedua macam bagian tersebut melekat satu sama lain atau pada
dasar bunganya. Perhatikan bagaimana stamen ( benang sari) melekat pada
dasar bunga atau pada petalnya.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil pengamatan


No. Hasil Pengamatan Keterangan
1. Morfologi Akar Monokotil 1. Rambut
akar
2. Akar
primer
1 3. Leher akar

Morfologi Akar Dikotil 1. Unung akar


2. Rambut akar
1
3. Batang akar
utama
2
4. Cabang akar
5.
3

4
4
5
2. Morfologi Daun Monokotil

1 1.

2 1. Ujung daun
2. Pertulangan
3
daun
4
3. Tepi daun
4. Helai daun

Morfologi Daun Dikotil


1. Ujung daun
2. Daun
bertulang
Menjari
3. Tepi daun
4. Tulang daun
1 5. Tangkai

2
3 4 5

3. Morfologi Bunga Monokotil

1. Mahkota
1 2. Benang sari
3. Putik
3 4. Benang sari
2
4
Morfologi Bunga Dikotil
1. Mahkota
1 4 2. Benang
1. Mahkota
2 sari
5 bunga
3. Putik
6 2. Kepala
3 4. Benang
putik
sari
7
3. Kepala
sari
4. Benang
sari
5. Kelopak
6. Tangkai
putik
4. Anatomi Akar Monokotil 1. Epidermis
2. Floem
3. Xilem
1
3
2

Anatomi Akar Dikotil

3
1 1. Floem
.
2 2. Epidermis
3. Xilem
5. Anatomi Batang Monokotil 1. Floem
2. Xilem
1
3. Epidermis
2
4. Ikatan
pembuluh
3 5. Jaringan dasar

4 5

Anatomi Batang Dikotil

1
1. Floem
2
2. Xilem
3. Epidermis
4. Empelur
3 5. Korteks
4 5

6. Anatomi Daun Monokotil 1. Kutikula


2. Rongga udara
3. Xilem
1 5
4. Floem
2 6
7 5. Epidermis atas
3
6. Skelerenkim
4
8 7. Selubung sel
parenkim
8. Epidermis
bawah
Anatomi Daun Dikotil
1. Kutikula

1 2. Selunung sel
9
parenkim
2
10 3. Xilem
3
4. Floem
4
11 5. Skelerenkim
5
12
6. Rongga udara
6
7 8 7. Stomata
8. Sel penjaga
9. Epidermis
atas
10. Parenkim
palisade
11. Parenkim
spons
12. Epidermis
bawah
4.2 Pembahasan
Sistem perakaran tumbuhan monokotil dan dikotil dibedakan menjadi dua
yaitu akar serabut (monokotil) dan tunggang (dikotil). Akar tunggang (tap
roots) merupakan akar lembaga (radicula) yang tumbuh terus menjadi akar
utama dan bercabang-cabang lebih kecil. Akar serabut (adventitious roots)
merupakan akar lembaga yang dalam perkembangan selanjutnya tidak
berkembang, tetapi pada pangkal batang keluar akar yang banyak dengan
ukuran relatif sama (Silalahi, 2019).

Susunan anatomi akar dikotil dan monokotil terlihat pada akar dikotil,xilem
dikelilingi oleh floem ,setiap sel endodermisnya dilengkapi dengan pita
kaspari yang berfingsi mencegah masuknya air dari korteks ke endodermis.
Sedangkan xilem primer pada monokotil ada yang berukuran besar dan ada
yang berukuran kecil . xilem ukuran besar terletak pada dibagian tengah
akar .sementara xilem primer kecil terletak secara bergantian dengan floem
primer (Karmana, 2008).

Pada dasarnya anatomi bunga tumbuhan monokotil sama dengan anatomi


tumbuhan dikotil. Mahkota tumbuhan dikotil umumnya berjumlah empat
atau lima helai atau kelipatannya ,sedangkan mahkota tumbuhan monokotil
umumnya berjumlah tiga atau enam helai atau kelipatannya.yang bagian
bagian diantaranya yaitu kepala sari ,putik,bakal biji, benang sari,mahkota ,
kepala putik ,tangkai sari, dasar bunga ,dan kelopak (Karmana, 2008) .

Daun memiliki tulang daun yang beraneka ragam sesuai pengelompokan


jenis tumbuhan monokotil dan dikotil. Struktur tulang daun pada tumbuhan
monokotil yaitu sejajar atau melengkung, sedangkan pada tumbuhan dikotil
struktur tulang daunnya menyirip atau menjari. Daun merupakan organ
utama terjadinya fotosintesis. Fotosintesis adalah proses metabolisme
pengubahan karbondioksida dan air menjadi zat gula (dan zat lain ) serat
oksigen dengan bantuan energi sinar matahari . makana permukaan daun
bagian atas dan bagian bawah diselubungi oleh jaringan yang tersususn dari
satu atau lebih lapisan sel yaitu epidermis, yang berfungsi sebagai pelindung
kerusakan fisisk dan orgnisme patogen. Stomata memungkinkan terjadinya
pertukaran gas , khususnya CO2 antara udara sekitar daun dengan jaringan
fotosintesis dalam daun. Antara epidermis atas dan bawah terdapat jaringan
dasar yang disebut mesofil. Kebanyakan mesofil daun tumbuhan dikotil
terdiri atas 2 bagian , yaitu parenkim palisade bagian atas dan parenkim
spons bagian bawah (Septiana, 2019).

Pada batang dikotil muda terdapat tiga daerah yaitu epidermis, korteks dan
stele. Epidermis terdiri dari selapis sel dan merupakan bagian terluar batang.
Daerah di sebelah dalam epidermis adalah korteks, dan pada bagian dalam
korteks dibatasi oleh perisikel. Korteks terbagi menjadi dua daerah yaiatu
daerah kolenkim dan daerah parenkim. Kolenkim menempati posisi di
bawah epidermis, dan parenkim di sebelah dalam kolenkim. Stele terdiri
atas perisikel, berkas vaskuler dan empulur. Berkas vaskuler tersusun
melingkar. Masing-masing berkas terdiri atas xilem, kambium dan floem.
Batang monokotil sama dengan batang dikotil, memiliki epidermis, korteks
dan stele. Korteks bisa berkembang baik atau tidak nyata. Struktur dan
susunan berkas vaskuler terutama yang membedakan batang dikotil dan
monokotil. Berkas vaskuler tersebar, termasuk juga pada empulur sehingga
tidak ada batas yang jelas antara korteks dan empulur. Berkas vaskuler
monokitil tidak memiliki kambium, sehingga tidak mengalami penebalan
sekunder. Masing-masing berkas vaskuler diselubungi selubung berkas
pengangkut yang tersusun dari jaringan sklerenkim. (Drs. Pande Ketut
Sutara, 2016).
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Morfologi adalah ilmu yang mempelajari bagian luar Stuktur Tumbuhan
dalam dalam hal ini bisa diamati dengan mata langsung .Anatomi tumbuhan
merupakan suatu cabang ilmu biologi yang bidang kajiannya mempelajari
struktur dan fungsi, baik sel, jaringan, maupun organ yang menyusun tubuh
tumbuhan. Histologi adalah ilmu yang mempelajari tentang struktur jaringan
secara detail menggunakan mikroskop pada sedian jaringan yang dipotong
tipis ,salah satu dari cabang-cabang biologi dalam hal ini yang dipelajari
adalah struktur jaringan tumbuhan. Cara membandingkan struktur morfologi
akar batang dan daun pada tumbuhan monokotil dan dikotil dapat dilakukan
dengan cara mengamatinya secara langsung apa-apa saja perbedaan struktur
morfologinya. Sedangkan untuk membandingkan struktur anatomi akar
,batang, dan daun pada tumbuhan monokotil dan dikotil dapat diamati dengan
menggunakan mikroskop. Adapun alat reproduksi tumbuhan yaitu putik ( alat
kelamin betina) dan benang sari (alat kelamin jantan ).

5.2 Saran
Sebaiknya sebelum melakukan praktikum, praktikan diharapkan memahami
isi modul terlebih dahulu agar dapat aktif selama praktikum berlangsung. Dan
juga diharapkan selama praktikum berlangsung para praktikan bisa fokus dan
memahami apa yang ada divideo praktikum serta yang dijelaskan oleh asisten
dosen.
DAFTAR PUSTAKA

Angreni Beaktris Liunokas, M. A. (2021). Karakteristik Morfologi Tumbuhan .


Yograkarta : CV BUDI UTAMA.

Brotowidjyoyo. (1989). Zoologi Dasar . Jakarta : Erlangga.

Drs. Pande Ketut Sutara, M. (2016). Struktur dan Anatomi Tmbuhan . Penuntun
Praktikum , 4.

Ilham Maulana, S. F. (2021). Bahan Ajar Botani Farmasi (Anatomi Tumbuhan).


Tangerang: Media Sains Indonesia .

Karmana, O. (2008). Biologi . Bandung : Grafindo Media Pratama.

Luh Putu Wrasiati, A. H. (2011). KANDUNGAN SENYAWA BIOAKTIF DAN


KARAKTERISTIK SENSORIS EKSTRAK SIMPLISIA BUNGA
KAMBOJA (Plumeria sp.). Jurnal Biologi Volume XV No.2 DESEMBER
2011, 39-40.

Lukmatul Mutoharoh, S. D. (2020). PEMANFAATAN EKSTRAK BUNGA


SEPATU (Hibiscus rosa-sinensis L.)I. Jurnal SainHealth Vol. 4 No. 2
Edisi September 2020, 21.

Marlina. (2009). Morfologi Bunga Mawar. Surabaya : Jiptummpp.

Marzuki, I. (2021). Eksplorasi Spons Indonesia: Seputar Kepulauan Spermonde.


Medan: Yayasan Kita Menulis .

Nugroho, F. (2017). Tumbuhan Dikotil . Bandung : Mizan Pustaka .

Rizky, A. (2015). Biologi Dasar. Laporan Praktikum Biologi, 1.

Safitri, J. (2018). IMPLEMENTASI AUGMENTED REALITY SEBAGAI


PEMBELAJARAN PERTUMBUHAN TANAMAN DIKOTIL DAN
MONOKOTIL UNTUK SEKOLAH DASAR. Jurnal Sistem Informasi,
Teknologi Informatika dan Komputer, 33-34.

Septiana. (2019). Pengamatan Tumbuhan . Yogyakarta: Bentang Pustaka .

Silalahi, M. (2019). Morfologi Tumbuhan . Penuntun Praktikum , 5.


LEMBAR ASISTENSI

Nama : Fatrina Abd. Rasul


Stambuk : G50121016
Kelompok : I (Satu)
Nama Asisten : Heny Kurniawati
No. Hari/Tanggal Koreksi Paraf
1.

2.

3.

4.

.5

Anda mungkin juga menyukai