SISTEMATIKA PHANEROGAMAE
Monocotyledone
NIM : H1041181041
TANGGAL : 12 NOVEMBER
2020
PRODI BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
1.4. Manfaat
TINJAUAN PUSTAKA
1) Memiliki bakal biji atau biji yang tertutup oleh daun buah
METODOLOGI PENELITIAN
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah lembar kerja, lembar
tabel karakter state, penggaris, pensil, pulpen dan penghapus.
Langkah pertama dari cara kerja acara apetalae yaitu kita amati
terlebih dahulu organ vegetative maupun generatif dari bunga,buah
tersebut.Kedua Gambar bunga tersebut kedalam table gambar yang
sudah di siapkan.Ketiga isi tabel gambar seperti klasifikasi serta deskripsi
dari bunga yang diamati.Kemudian yang terakhir isilah tabel karakter state
dari organ bunga yang ditemukan pada bunga yang kita cari seperti
deskripsi pada organ vegetative,organ generative yaitu bunga.
BAB IV
4.1. Hasil
Hasil yang didapat dari praktikum kali ini yaitu sebagi berikut:
Gambar 1. Cannahybrid
Gambar 2. Aaloevera
Gambar 3. Rhoeodiscolor
Gambar 4. Cyperusretundus
Gambar 5. Cocosnucifera
4.2. Pembahasan
4.2.1. Cannahybrida
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Ordo : Zingiberales
Familia : Cannaceae
Genus : Canna
4.2.2.Aaloevera
Klasifikasi dari aloe vera yaitu :
Kingdom : Plantae
Sub Kingdom : Tracheobionta
Super Divisi :
Spermatophyta Divisi :
Magnoliopsida
Kelas : Liliopsida
Ordo : Asparagales
Genus : Aloe
Spesiaes : Aloe vera
Untuk tanaman lidah buaya, batangnya terdapat pada bagian
paling bawah atau dekat dengan akar yang terdapat serat berkayu,
panjangnya sekitar 4 sampai 5 cm, jadi wajar saja jika banyak yang belum
bisa membedakan antara batang dengan daun pada tanaman lidah
buaya. Untuk daun tanaman lidah buaya cukup mudah untuk dikenali,
yaitu berbentuk lebar pada bagian ujung meruncing ditumbuhi duri, selain
pangkal daunnya pada bagian pucuk juga terdapat duri. Daun ini hamper
mirip dengan batang, namun bedanya pada bagian duri tidak terdapat
serat berkayu dan lebih panjang dibandingkan dengan batang. Pada
tanaman lidah buaya bunga akan muncul ketika sudah cukup tua,
letaknya berada di bagian pucuk daun yang panjang kurang lebih
mencapai 1 meter. Biasanya pada tanaman lidah buaya akan sulit
ditemukan bunga jika dibudidayakan secara komersil, berbeda jika
tanaman lidah buaya berada di alam bebas karena jika dialam bebas lidah
buaya akan tumbuh lebih subur tidak ada yang dapat mengganggu proses
pertumbuhan dan perkembangannya. Tanaman lidah buaya memiliki akar
serabut yang terbilang pendek dan menyebar. Akar ini memiliki fungsi
sebagai alat untuk menyerap air serta unsur hara yang ada didalam
tanah kemudian
ditranslokasikan keseluruh tubuh tumbuhan. Selain itu, akar memiliki
fungsi sebagai penguat tubuh tumbuhan agar tidak mudah roboh ketika
diterjang angina atau makhluk pengganggu lainnya. (Campbell, Neil A.
Dkk, 2003)
Tanaman lidah buaya memiliki berbagai kandungan serta vitamin
yang bermanfaat bagi kesehatan manusia. Kandungan seluruh vitamin
yang ada pada lidah buaya selain vitamin D dapat digunakan sebagai anti
bakteri, anti jamur, anti inflamasi dan lain sebagainya.Selain kaya akan
kandungan vitamin pada tanaman lidah buaya juga terdapat kandungan
seperti enzim, asam amino, mineral, polisakarida serta berbagai
komponen lain yang sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia seperti
Mengobati Luka Bakar dan Iritasi, Detoksifikasi dan Menurunkan Berat
Badan, dan Mengobati Penyakit Kanker, dan HIV/AIDS dan masih banyak
lagi. (Dalimarth, S. 2006).
4.2.3. Rhoeodiscolor
Klasifikasi dari Rhoeo discolor yaitu :
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliphyta
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Commelinales
Familia : Commelinaceae
Genus : Rhoeo
Species : Rhoeo discolor
Tanaman ini berasal dari Meksiko dan Hindia Barat. Tanaman
berupa herba dengan tinggi pohon antara 40-60 cm. batangnya pendek
dan kasar dan tidak mempunyai percabangan. Daun nya merupakan daun
tunggal berbentuk lonjong, permukaan atas berwarna hijau dan
permukaan bawah berwarna merah keunguan. Batangnya merupakan
bunga majemuk, berbentuk mangkok, muncul di ketiak daun, terbungkus
kelopak seperti kerang, mahkota bunga berbentuk segi tiga, terdiri atas
tiga lembaran
berwarna putih (Kimball. 1999)
Habitat : Semak, tinggi 40-60 cm. Batang : Kasar, pendek, arah
tumbuh tegak lurus (erectus), warna coklat, Sifat batang basah
(herbaceus), berdasarkan panjang umurnya merupakan tumbuhan muda
(annuus), bentuk batang bulat (teres), sifat permukaan batang
memperlihatkan bekas-bekas daun Daun : tunggal, bangun daun seperti
pedang (ensiformis), ujung daun runcing (acutus), pangkal daun rata
(truncatus) memeluk batang, tepi daun rata (integer), panjang daun 25-30
cm, lebar 3-6 cm, daging daun tipis lunak (herbaceous), permukaan daun
licin suram (laevis opacus), tulang daun sejajar (rectivernis), permukaan
atas daun hijau, permukaan bawah daun merah kecoklatan. Bunga :
Majemuk, bentuk mangkok, tumbuh di ketiak daun, terbungkus kelopak
seperti kerang, benang sari silindris, bunga banyak, warna putih, kepaia
putikkuning, mahkota bentuk segitiga, tiga lembar, putih. Akar : Serabut,
kecoklatan.
Selain dari digunakan sebagai tanaman hias karena keunikan
fisiologisnya, ternyata daun adam hawa ini dapat dijadikan sebagai obat.
Sifat kimia dan efek farmakologis yang dimilikinya berupa rasa manis,
sejuk dan dapat digunakan sebagai anti radang, memelihara paru,
mencairkan dahak, anti batuk, anti diare, membersihkan darah. Selain itu,
daun adam hawa juga dapat dimanfaatkan sebagai obat mimisan, obat
berak darah, terkilir atau memar, serta sebagai obat flu. (Dalimarth, S.
2006).
Tanaman Adam Hawa (RhoeoDiscolor)bias juga dijadikan teh herbal
yang mudah dikonsumsi bagi masyarakat pada umumnya, Teh herbal
atau herbalteaitu sendiri merupakan racikan bunga, daun, biji, akar, atau
buah kering yang dibuat menjadi sebuah minuman dan juga merupakan
salah satu produk minuman campuran teh dan tanaman herbal yang
memiliki khasiat dalam membantu pengobatan suatu penyakit atau
sebagai penyegar. Teh herbal umumnya campuran dari beberapa bahan
yang biasa disebut infusi. Infusi terbuat dari kombinasi daun kering, biji,
kayu, buah, bunga dan tanaman lain yang memiliki manfaat. (Dalimarth, S.
2006).
4.2.4. Cyperusretundus
Klasifikasi Rumput Teki (Cyperus Rotundus) yaitu
: Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Cyperales
Famili : Cyperaceae
Genus : Cyperus
Spesies : Cyperus rotundus
Akar Rumput teki (Cyperus rotundus
L.)merupakan sistem perakaran serabut, akar rumput teki memiliki banyak
percabangan dan akar rumput teki memiliki banyak anak cabang akar,
akar rumput teki memiliki rambut-rambut halus. Akar rumput teki tumbuh
memanjang dan menyebar di dalam tanah. Batang Rumput
teki(Cyperus rotundus L.)tumbuh tegak, berbentuk segitiga, berongga kecil dan
agak lunak, tingginya 10-30 cm dan penampangnya 1-2 mm. membentuk
umbi di pangkal batang, membentuk rimpang panang yang dapat
membentuk tunas baru, daun-daun terdapat di pangkal batang. Daun
Rumput teki(Cyperus rotundus L.)berbangun daun garis, licin, tidak
berambut, warna permukaan atas hijau tua sedangkan permukaan bawah
hijau muda, mempunyai parit yang membujur di bagian tengah, ujungnya
agak runcing, lebih pendek dari batang yang membawa bunga, lebarnya 2-
6 mm. Bunga Rumput teki(CyperusrotundusL.)memiliki bulir longgar terbentuk di
ujung batang, braktea dua sampai empat, tidak rontok, panjangnya lebih
kurangnsama atau melebihi panjang perbungaan, bercabang utama tiga
sampai Sembilan yang menyebar, satu bulir berbunga sepuluh sampai
empat puluh. Buah Rumput teki(CyperusrotundusL.)berbentuk bulat telur
berisi tiga, panjangnya kurang lebih 1,5 mm, buah rumput teki memiliki
warna coklat kehitam-hitaman. Buah rumput teki tersusun berselang-
seling sedikit bertumpang-tindih dan merapat ke sumbu, buah rumput teki
berbentuk bulat telur dan lepes. (Campbell, Neil A. Dkk, 2003)
Ekstrak akar rumput teki Kalimantan adalah salah satu tanaman
yang bisa berkhasiat sebagai obat, tumbuh liar di ruang terbuka atau
sedikit terlindungi dari sinar matahari, di tanah kosong, pinggir jalan atau
di tanah pertanian. Umbi dari rumput teki ini mengandung senyawa aktif
yang bisa dimanfaatkan untuk merangsang reaksi biokimia yang
memengaruhi penyembuhan luka. Hampir semua orang pernah memiliki
luka pada mukosa rongga mulut akibat trauma dan tidak ada perbedaan
yang signifikan antara pria dan wanita. Luka akibat trauma pada mukosa
rongga mulut dapat terjadi pada bibir, lipatan gusi, gusi, jaringan lunak
rongga mulut dan dasar mulut, tetapi paling umum pada jaringan lunak
rongga mulut. Selain itu rumput teki juga dapat mengobaati gangguan
pencernaan, obat demam, mengobati kencing batu, mempercepat
pembekuan darah, mencegah penyakit kanker, menurunkan kolesterol,
diabetes, memperlancar peresadaran darah, dan asma karena
mengandung alkaloid, glikosida jantung, flavonoid dan minyak.
(Dalimarth, S. 2006).
4.2.5. Cocosnucifera
Klasifikasi dari cocos nucifera yaitu :
Kerajaan : Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Arecales
Familia : Arecaceae
Genus : Cocos
Spesies : C. nucifera
Buah kelapa adalah bagian paling bernilai ekonomi. Sabut, bagian
mesokarp yang berupa serat-serat kasar, diperdagangkan sebagai bahan
bakar, pengisi jok kursi, anyaman tali, keset, serta media tanam bagi
anggrek. Tempurung atau batok, yang sebetulnya adalah bagian
endokarp,
dipakai sebagai bahan bakar, pengganti gayung, wadah minuman, dan
bahan baku berbagai bentuk kerajinan tangan.
Endosperma buah kelapa yang berupa cairan serta endapannya
yang melekat di dinding dalam batok (daging buah kelapa) adalah
sumber penyegar populer. Daging buah muda berwarna putih dan lunak
serta biasa disajikan sebagai es kelapa muda atau es degan. Cairan ini
mengandung beraneka enzim dan memilki khasiat penetral racun dan
efek penyegar/penenang. Beberapa kelapa bermutasi sehingga
endapannya tidak melekat pada dinding batok melainkan tercampur
dengan cairan endosperma. Mutasi ini disebut (kelapa) kopyor. Daging
buah tua kelapa berwarna putih dan mengeras. Sarinya diperas dan
cairannya dinamakan santan. Daging buah tua ini juga dapat diambil dan
dikeringkan serta menjadi komoditi perdagangan bernilai, disebut kopra.
Kopra adalah bahan baku pembuatan minyak kelapa dan turunannya.
Cairan buah tua kelapa biasanya tidak menjadi bahan minuman
penyegar dan merupakan limbah industri kopra. Namun demikian dapat
dimanfaatkan lagi untuk dibuat menjadi bahan semacam jelly yang
disebut nata de coco dan merupakan bahan campuran minuman
penyegar. (Dalimarth, S. 2006).
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran