Anda di halaman 1dari 3

Pinus merkusii mempunyai tujuh bagian tanaman yang

memiliki bentukdan funsinya masing-masing. Dibawah ini akan dibahas satu persatu bagiannya
secara morfologi, sebagai berikut:
1. AKAR (Radix)
Sistem akar pada Pinus merkusii adalah bersistem akar tunggang (Radix Primaria),
kuat, bercabang dan Biasanya berwarna coklat. Akar tunggang memiliki ciri khas yaitu pada
akar lembaga tumbuh terus menjadi akar pokok yang bercabang-cabang menjadi akar-akar yang
lebih kecil, sehingga dapat memberi kekuatan yang lebih besar kepada batang, dan juga daerah
perakaran menjadi luas hingga dapat menyerap air dan zat-zat makanan yang lebih banyak.
2. BATANG (Caulis)
Batang kayu pinus memiliki ciri warna teras yang sukar dibedakan dengan gubalnya,
kecuali pada pohon berumur tua, terasnya berwarna kuning kemerahan, sedangkan gubalnya
berwarna putih krem. Pinus merupakan pohon yang tidak berpori namun mempunyai saluran
damar aksial yang menyerupai pori dan tidak mempunyai dinding sel yang jelas. Permukaan
radial dan tangensial pinus mempunyai corak yang disebabkan karena perbedaan struktur kayu
awal dan kayu akhirnya, sehingga terkesan ada pola dekoratif. Riap tumbuh pada pinus agak
jelas terutama pada pohon-pohon yang berumur tua, pada penampang lintang kelihatan seperti
lingkaran-lingkaran memusat. Sebagian besar batang pinus ( 90-95%) terdiri atas sel trakeida
yang berbentuk panjang dan langsing dengan ujung-ujung yang tertutup serta mempunyai
dinding sel yang tebal. Sel trakeida mempunyai fungsi ganda yaitu sebagai saluran cairan pohon
yang dihisap oleh akar menuju daun, dan sebagai pemberi kekuatan mekanis agar batang pinus
bisa tegak dan dapat menahan tajuknya. Sementara sisanya (sebanyak 5 10%) terdiri atas sel
berdinding tipis yaitu sel parenkim aksial dan sel parenkim jari-jari. Kedua macam sel ini
berfungsi sebagai gudang bahan makanan cadangan (pati) dan sekaligus mendistribusikannya
kepada jaringan yang membutuhkannya. Bagi kayu yang mempunyai saluran damar seperti pada
kayu pinus, maka sebagian dari sel-sel parenkim ini baik sel parenkim aksial maupun sel
parenkim jari-jari yang mengelilingi (membatasi) saluran damar tersebut dapat berdifferensiasi
dan menjadi sel epithel. Sel epithel berfungsi untuk menghasilkan getah (resin) yang bersifat
antiseptik bila terjadi pelukaan atau serangan hama atau penyakit pada pohon pinus tersebut.
Pohon Pinus merkusii mempunyai batang yang dibagian bawahnya lebih besar dan ke
ujung semakin mengecil, jadi batangnya dapat dipandang sebagai suatu kerucut atau limas yang
memanjang.
Di lihat dari berbagai segi, batang pada Pinus merkusii berstruktur sebagai berikut:
- Bentuk Penampang Melintangnya
Di lihat penampang melintangnya, batang pada Pinus merkusii berbentuk bulat
(Teres). Tegakan masak dapat mencapai tinggi 30 m dengan diameter 60 80 cm. Tegakan tua
mencapai tinggi 45 m dengan diameter 140 cm. Tajuk pohon muda berbentuk pyramid, setelah
tua menjadi lebih rata dan tersebar.
- Permukaan Batang

Permukaan pada batang Pinus merkusii adalah memperlihatkanretak-retak, biasanya berwarna


coklat. Kulit pohon muda abu-abu, sesudah tua berwarna gelap, alur dalam. kulit berwarna coklat
tua , kasar beralur dalam dan menyerpih dalam kepingan panjang. Kayu bertekstur halus, bila
diraba licin dan mengandung damar (resin), permukaan mengkilap warna kuning muda, serat
halus (Dirjen Kehutanan 1976). Struktur kayu pinus tidak berpori dengan parenkim melingkari
saluran damar, memiliki berat jenis (BJ) rata-rata 0,55 (terendah 0,40 dan tertinggi 0,75) dengan
kelas kuat II sampai III dan kelas awet IV. Kulit pohon berwarna abu-abu muda, sesudah tua
berwarna gelap, alur dalam. Terdapat 2 jarum dalam satu ikatan dengan panjang 16-25 cm.
Arah Tumbuh Batang
Arah tumbuh batang ini adalah arah yang lazim pada tumbuhan lainnya yaitu tumbuh tegak
lurus ke atas (erectus).
Percabangan Batang
Batang Pinus merkusii, percabanan batangnya monopodial seperti pada gambar di bawah ini:
Cara percabangan seperti atas adalah, bisa di lihat bahwa batang pokok tampak lebih jelas
(lebih cepat pertumbuhannya) daripada cabang-cabangnya.

3. TANGKAI (Petiolus)
Bentuk penampang melintang dari tangkai Pinus merkusii adalah bulat.
4. DAUN (Folium)
Daun Pinus merkusii mempunyai daun dengan sebagai berikut:
- Warna daun
Warna daun Pinus merkusii bervariasi, ketika masih muda maka berwarna hijau muda, namun
ketika sudah tua akan berwarna hijau tua.
- Circumscriptio
Daun Pinus merkusii berbentuk bangun acerocus (jarum), yaituberupa bangun paku, lebih kecil
dan meruncing panjang. Daunnya tidak ada bagian yang terlebar atau dari pangkal sampai ujung
hampir sama lebar.
5. BUNGA (Floos)
Pohon pinus termasuk dalam tipe pohon berumah satu dengan bunga berkelamin tunggal.
Bunga jantan dan betina dalam satu tunas. Bunga jantan berbentuk strobili dengan panjang 2-4
cm terletak terutama di bagian bawah tajuk, sedangakan strobili betina banyak terdapat di
sepertiga bagian atas tajuk terutama di ujung dahan. Strobili jantan dan betina dapat ditemukan
sepanjang tahun. Puncak pembungaan di Indonesia Maret dan berakhir Juni. Penyerbukan oleh
angin. Perkembangan menjadi buah selama 11-15 bulan. Di Indonesia puncak pembuahan bulan
Mei-Juli, bervariasi menurut pohon maupun antar tegakan. Pohon mulai menghasilkan benih
setelah umur 10-15 tahun. Benih disebarkan angin.
Pinus merkusii merupakan tumbuhan berumah satu ( monoecus unisexsualis), bunga
berkelamin tungal. Bunga jantan dan betina dalam satu tunas. Bunga Pinus merkusii terbagi
menjadi strobilus jantan dan betina. Strobilus jantan berbentuk silindris dengan panjang 2-4

cm, terutama di bagian bawah tajuk. Sedangkan strobilus betina berbentuk kerucut, ujungnya
runcing, bersisik dan biasanya erwarna coklat, pada tiap bakal biji terdapat sayap. Bunga muda
berwarna kuning sedangkan bunga tua berwarna coklat. Strobili betina banyak terdapat di
sepertiga bagian atas tajuk terutama di ujung dahan.
6. BUAH (Fructus)
Pinus merkusii memiliki buah berbentuk kerucut, silindris dengan panjang 5-10 cm dan
lebar 2-4 cm. Lebar setelah terbuka lebih dari 10 cmberbentuk kerucut, silindris, panjang 5 10
cm, lebar 2 4 cm. Lebar setelah terbuka lebih dari 10 cm.
7. BIJI (Semen)
Bijinya berbentuk pipih dan bulat telur dilengkapi dengan sayap, dihasilkan pada
setiapdasar bunga atau sisik buah, setiap sisik menghasilkan dua biji, biji biasanya berwarna
putih kekuninga
Benih : bersayap, dihasilkan dari dasar setiap sisik buah. Setiap sisik menghasilkan 2 benih.
Panjang sayap 22 30 mm, lebar 5 8 mm. Sayap melekat pada benih dengan penjepit yang
berhubungan dengan jaringan higroskopis di dasar sayap, sehingga benih tetap melekat saat
disebar angin selama sayap kering, tetapi segera lepas bila kelembaban benih meningkat.
Umumnya terdapat 35-40benih per kerucut dan 50.000-60.000 benih per kg. Penyerbukan dan
penyebaran biji dengan bantuan angin. Serbuk sari dengan dua gelembung udara.
Sumber : http://devi-alvitasari.blogspot.com/2013/07/identifikasi-tanaman-pinus-merkusii.html

Anda mungkin juga menyukai