DASAR-DASAR AGRONOMI
Disusun Oleh
Nama : SANDI
NIM : 2011911043
III.1. BAHAN
1.Batang ubi kayu20 potong
2.Pasir
III.2. ALAT
1.Polibag 10 cm 20 buah
2. Pisau
3. Gunting tanaman
4. Gembor 13
IV. CARA KERJA
5 HST 3 5
10 HST 5 5
15 HST 5 5
20 HST 5 5
25 HST 5 5
5 7,6 cm 5,3 cm
3.2 Grafik
Chart Title
meruncing tumpul
0 0 0 0 0
5 hst 10hst 15hst 20hst 25hst
3.3. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, rata-rata jumlah stek yang hidup
menggunakan potongan tunas runcing dan tunas tumpul yang dilakukan selama 25 hari
menunjukkan bahwa rata-rata jumlah stek yang hidup sama yaitu memiliki ketinggian 5 cm.
Jumlah tunas terbanyak dicapai pada perlakuan stek tunas runcing dengan pembuktian pada
pengamatan 20-25 HST merupakan pertumbuhan yang terbaik dengan ketinggian 3,2 cm.
Sedangkan pada perlakuan tunas tumpul pertumbuhan terbaiknya memiliki ketinggian 2,2 cm
pada pengamatan 10-25 HST. Pada perlakuan tunas runciung memiliki jumlah daun yang lebih
banyak daripada perlakuan tunas tumpul, jumlah daun pada perlakuan meruncing memiliki
pertumbuhan terbaik dengan rata-rata jumlah daun 12,8 pada pengamatan 25 HST, dan perlakuan
tumpul memiliki pertumbuhan terbaikddngan rata-rata jumlah daun pada pengamatan 25 HST.
Berdasarkan tabel di atas, pada tunas runcing bagian 4 memiliki jumlah akar yg
terbanyak yaitu 16 menggunakan media pasir, dan tunas tumpul memiliki jumlah akar terbanyak
yaitu 15 pada bagian 3. Dapat disimpulkan bahwa tunas runcing memiliki junlah akar terbanyak.
Sama halnya dengan panjang akar, tunas runcing merupakan akar terpanjang dengan panjang
rata-rata 13,2 cm, sedangkan pada tunas tumpul memiliki panjang akar 9,8 cm. Panjang rata-rata
akar tertinggi dicapai pada tunas runcing yaitu 13,2 cm. Perlakuan terbaik pada tanaman
singkong terdapat pada perlakuan stek menggunkan tunas runcing.
Hidayat (2010) menjelaskan bagian pangkal batang menghasilkan jumlah akar lebih
banyak dibandingkan dengan bagian tengah dan ujung. Hal ini dapat dikaitkan denghan luas
permukaan yang menyebabkan terjadinya perbedaan jumlah perakaran. Batang bagian pangkal
yang lebih besar dibanding bagian tengah dan ujung memiliki diameter yang lebih besar pula.
Penggunaan sudut, seperti membuat tunas runcing maupun tunas tumpul pada praktikum ini
membuat berbedaan banyak akar yang akan diperoleh karena pada dasarnya tanaman dengan
luas bagian permukaan yang akan ditanam semakin luas maka akan menghasilkan akar yang
yang lebih banyak sehingga akan mendukung tanaman. Tanaman akan tumbuh baik apabila
terdapat akar yang banyak dan kokoh. Diameter yang lebih besar membuat luas permukaan
menjadi besar pula. Luas permukaan yang telah menjadi besar akan membuat jumlah akar yang
terdapat pada luas permukaan yang besar menjadi banyak. Jumlah akar akan menentukan jumlah
hara yang terserap oleh tanaman begitu pula tanaman hasil stek. Sudah kita tahu semua akar
merupakan media atau alat untuk tanaman mengambil hara dalam tanah, jika semakin banyak
akar yang dihasilkan oleh tanaman yang distek, maka akan semakin besar keberhasilan tanaman
stek tersebut untuk tumbuh.
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Stek (cutting atau stuk) atau potongan adalah menumbuhkan bagian atau potongan
tanaman, sehingga menjadi tanaman baru. Teknik perbanyakan dari pembiakan vegetatif dengan
cara stek bermacam-macam yaitu menggunakan bagian tanaman seperti batang, cabang, daun,
umbi, dan akar.
Bentuk pemotongan bahan stek akan mempengaruhi keberhasilan penyetekan ada yang
tumpul dan meruncing, karena hal ini berhubungan dengan luas permukaan daerah penyerapan
air, kecepatan penyerapan, dan jumlah air yang diserap.
4.2 Saran
Sebaiknya praktikan hati-hati dalam memotong bahan tanam janag sampai pecah kulitnya
karena ini juga mempengaruhi jumlah akar yang akan muncul, untuk menghindari hal tersebut
disarankan praktikan menggunakan parang atau alat pemotong yang tajam.
DAFTAR PUSTAKA