Anda di halaman 1dari 22

DAFTAR GRAFIK

1. Grafik pertumbuhan biji kacang hijau tanpa direndam..........7


2. Grafik pertumbuhan biji kacang hijau yang direndam selama 1
jam..........................................................................................8
3. Grafik pertumbuhan biji kacang hijau yang direndam selama 2
jam..........................................................................................9
4. Grafik pertumbuhan biji kacang hijau yang direndam selama 4
jam..........................................................................................10
5. Grafik pertumbuhan biji kacang hijau yang direndam selama 6
jam..........................................................................................11
6. Grafik rata-rata semua data...................................................12

iv
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air sangat diperlukan oleh tumbuhan hijau untuk hidup serta salah
satu bahan untuk fotosintesis.tanpa air tanaman tidak dapat
hidup.Beberapa fungsi air dalam tubuh tumbuhan adalah sebagai
pelarut universal dalam proses pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan menentukan proses transportasi unsur hara yang ada dalam
tanah, menentukan laju fotosintesis, sebagai medium reaksi enzimatis,
dan secara tidak langsung air memengaruhi laju reaksi metabolisme.

Tumbuhan yang mendapat kan banyak air akan lebih cepat


tumbuh dari pada yang kurang mndapatkan air.air juga sangat penting
bagi pertumbuhan tanaman.inilah sebab nya maka mnengadakan
penelitian dan membuat makalah ini.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh air terhadap pertumbuhan kecambah


kacang hijau ?
2. Bagaimana perbandingan pertumbuhan tumbuhan yang direndam
dengan air dan yang tidak direndam sama sekali ?

1.3 Hipotesis

Pengaruh air terhadap pertumbuhan kacang hijau adalah, bagi biji


kacang hijau yang mendapatkan banyak air yaitu melalui perendaman 6
jam akan tumbuh lebih cepat d bandingkan dengan kacang hijau yang
direndam selama 4 jam, 2 jam,1 jam,dan yang tanpa direndam.

1
1.4 Variabel

1. Variabel bebas = air


2. variabel terikat = kecepatan pertumbuhan tiap hari
3. variabel kontrol = cahaya matahari

1.5 Alat dan Bahan

1. Pot/gelas plastik bekas air mineral 10 buah


2. Penggaris
3. Kapas
4. Air
5. Biji Kacang hijau

1.6 Langkah Kerja


1. Ambillah 25 biji kacang hijau dengan kondisi yang baik
2. Rendamlah biji kacang hijau dengan perlakuan sbb;

a. Po(biji kacang hijau tanpa direndam,digunakan sbagai kontrol)

b. Pa(biji kacang hijau direndam selama 1 jam)

c. Pb(biji kacang hijau direndam selama 2 jam)

d. Pc(biji kacang hijau direndam selama 4 jam)

e. pd(biji kacang hijau direndam selama 6 jam)

3. Masukkan biji kacang hijau kedalam pot yang telah berisi kapas
yang telah di basahi.
4. Letakkan pot di tempat yang sama atau tidak terpisah.
5. Lakukan pengukuran tinggi kecambah kacang hijau tersebut
menggunakan penggaris pada hari ke-6,dan catatlah hasil nya.

2
1.7 Batasan Masalah

Pengaruh air terhadap pertumbuhan atau perkecambahan kacang


hijau.

1.8 Tujuan Penelitian

Mengetahui dan mengamati pengaruh lamanya perendaman


terhadap pertumbuhan biji kacang hijau.

1.9 Manfaat Penelitian

Setelah kita melakukan penelitian, kita dapat menarik suatu


kesimpulan tentang pengaruh air terhadap pertumbuhan kacang hijau.

3
TABEL PENELITIAN

1. Tanpa Perendaman

Biji 1 Biji 2 Biji 3 Biji 4 Biji 5 Rata-


rata
2 cm 1 cm 2 cm 2 cm 2 cm 2 cm

GRAFIK PENELITIAN

2
1.8
1.6
1.4
1.2
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0
biji 1 biji 2 biji 3 biji 4 biji 5 rata-rata

Dari tabel dan grafik diatas diketahui kalau pertumbuhan biji


kacang hijau yang tanpa direndam hanya terkisar 1 dan 2 cm dan rata-
rata 2 cm selama 6 hari.

7
2. Biji Kacang Hijau Yang Direndam 1 Jam

Biji1 Biji 2 Biji 3 Biji 4 Biji 5 Rata-


rata
10 cm 9 cm 10 cm 11 cm 8 cm 9,6 cm

GRAFIK PENELITIAN

12

10

0
biji 1 biji 2 biji 3 biji 4 biji 5 rata-rata

Dari tabel dan grafik diatas dapat kita ketahui bahwa biji kacang
hijau yang direndam slama 1 jam memiliki rata-rata tinggi 9,6 cm dan
jauh peningkatan nya dari pada biji kacang hijau yang tanpa di rendam.

8
3. Biji Kacang Hijau Yang Direndam 2 Jam

Biji 1 Biji 2 Biji 3 Biji 4 Biji 5 Rata-


rata
12 cm 9 cm 14 cm 13 cm 6 cm 10,8 cm

GRAFIK PENELITIAN

14

12

10

0
biji 1 biji 2 biji 3 biji 4 biji 5 rata-rata

Dari grafik dan tabel diatas diketahui bahwa biji kacang hijau yang
direndam selama 2 jam memiliki rata-rata tinggi 10,8 cm dgn tnggi
maksimal 14 cm.

9
4. Biji Kacang Hijau Yang Direndam 4 Jam

Biji 1 Biji 2 Biji 3 Biji 4 Biji 5 Rata-


rata
19 cm 15 cm 11 cm 9 cm 11 cm 13 cm

GRAFIK PENELITIAN

20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
biji 1 biji 2 biji 3 biji 4 biji 5

Dari tabel dan grafik diatas diperoleh data bahwa tinggi rata-rata
kacang hijau yaitu 13 cm dan tinggi maksimum nya 19 cm.dri datanya
pertumbuhan kacang hijau smakin baik.

10
5. Biji Kacang Hijau Yang Direndam 6 Jam

Biji 1 Biji 2 Biji 3 Biji 4 Biji 5 Rata-


rata
23 15 19 12 12 16,3

GRAFIK PENELITIAN

25

20

15

10

0
biji 1 biji 2 biji 3 biji 4 biji 5 rata-rata

Berdasarkan grafik dan tabel diatas dapat diketahui bahwa


pertumbuhan kacang hijau sdah mencapai rata-rata 16,3 cm selama
perendaman 6 jam dan selama 6 hari.

11
6. Tabel Data Grafik Rata-Rata Dari Semua Data

Rata-rata Rata-rata Rata-rata Rata-rata Rata-rata


ke-1 ke-2 ke-3 ke-4 ke-6
2 cm 9,6 cm 10,8 cm 13 cm 16,3 cm

18

16

14

12

10

0
rata-rata 1 rata-rata 2 rata-rata 3 rata-rata 4 rata-rata 5

Dari data diatas diketahui bahwa kacang hijau yang tanpa


direndam memiliki rata-rata 2 cm,direndam 1 jam 9,6 cm, direndam 2
jam 10,8 cm, direndam 4 jam 13 cm, dan direndam 6 jam 16,3 cm.

12
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dipengaruhi oleh


banyak faktor salah satu nya AIR. semakin banyak air yang di perlukan
maka pertumbuhan akan semakin cepat. Air yang diperlukan juga harus
sesuai dengan yang dibutuhkan.

Dari data yang telah ada kacang hijau yang direndam selama 6
jam lebih cepat tumbuh dengan sempurna dibandingkan dengan yang
direndam selama 4,2,1 jam. Dan yang direndam dengan 4,2,1 jam lebih
baik dari pada yang tidak direndam sama sekali.

3.2 Saran

Tumbuhan itu harus diberi air yang cukup supaya pertumbuhan


terjadi secara normal dan supaya pertumbuhan tidak terhambat,karena
air sangat berarti sekali bagi pertumbuhan tumbuh-tumbuhan.

13
BAB II

ISI

2.1 Perkecambahan Biji

Pertumbuhan awal tumbuhan berbiji dimulai dari biji. Biji mengandung


potensi yang dibutuhkan untuk tumbuh menjadi individu baru, misalnya embrio,
cadangan makanan, dan calon daun (calon akar). Sebutir biji mengandung satu
embrio. Embrio terdiri atas radikula (yang akan tumbuh menjadi akar) dan
plumula (yang akan tumbuh menjadi kecambah). Cadangan makanan bagi
embrio tersimpan dalam kotiledon yang didalamnya terkandung pati, protein
dan beberapa jenis enzim. Kotiledon dikelilingi oleh bahan yang kuat, disebut
testa. Testa berfungsi sebagai pelindung kotiledon untuk mencegah kerusakan
embrio dan masuknya bakteri atau jamur ke dalam biji. Testa memiliki sebuah
lubang kecil, disebut mikropil. Di dekat mikropil terdapat hilum yang
menggabungkan kulit kotiledon.

Biji memiliki kandungan air yang sangat sedikit. Pada saat biji terbentuk,
air di dalamnya dikeluarkan sehingga biji mengalami dehidrasi. Akibat
ketiadaan air, biji tidak dapat melangsungkan proses metabolism sehingga
menjadi tidak aktif (dorman). Dormansi biji sangat bermanfaat pada kondisi
tidak nyaman (ekstrem; sangat dingin atau kering) karena struktur biji yang kuat
akan melindungi embrio agar tetap bertahan hidup.

Pengertian Perkecambahan

Menurut para ahli ada 3 macam :

1. Bagod Sudjadi, perkecambahan adalah proses pertumbuhan embrio dan


komponen-komponen biji yang memiliki kemampuan untuk tumbuh secara
normal menjadi tumbuhan baru. Komponen biji tersebut adalah bagian
kecambah yang terdapat di dalam biji, misalnya radikula dan plumula.
2. Istana Syamsuri, perkecambahan merupakan proses pertumbuhan dan
perkembangan embrio. Hasil perkecambahan ini adalah munculnya
tumbuhan kecil dari dalam biji. Proses perubahan embrio saat
perkecambahan adalah plumula tumbuh dan berkembang menjadi batang,
dan radikula tumbuh dan berkembang menjadi akar.
3. Salisbury, perkecambahan merupakan suatu proses dimana radikula (akar
embrionik) memanjang ke luar menembus kulit biji. Di balik gejala
morfologi dengan pemunculan radikula tersebut, terjadi proses fisiologi-
biokemis yang kompleks, dikenal sebagai proses perkecambahan fisiologis.
4
Fisiologi Perkecambahan

Embrio yang tumbuh belum memiliki klorofil, sehingga embrio belum dapat
membuat makanan sendiri. Pada tumbuhan, secara umum makanan untuk
pertumbuhan embrio berasal dari endosperma.

Perkecambahan dimulai dengan proses penyerapan air ke dalam sel-sel.


Proses ini merupakan proses fisika. Masuknya air pada biji menyebabkan enzim
aktif bekerja. Bekerjanya enzim merupakan proses kimia. Enzim amilase
bekerja memecah tepung menjadi maltose, selanjutnya maltose dihidrolisis oleh
maltase menjadi glukosa. Protein juga dipecah menjadi asam-asam amino.
Senyawa glukosa masuk ke proses metabolisme dan dipecah menjadi energi
atau diubah menjadi yang senyawa karbohidrat yang menyusun struktur tubuh.
Asam-asam amino dirangkaikan menjadi protein yang berfungsi untuk
menyusun struktur sel dan menyusun enzim-enzim baru. Asam-asam lemak
terutama dipakai untuk menyusun membrane sel.

Perkecambahan biji berhubungan dengan aspek kimiawi. Proses tersebut


meliputi beberapa tahapan, antara lain imbibisi, sekresi hormon dan enzim,
hidrolisis cadangan makanan, pengiriman bahan makanan terlarut dan hormon
ke daerah titik tumbuh atau daerah lainnya, serta asimilasi (fotosintesis).

Proses penyerapan cairan pada biji (imbibisi) terjadi melalui mikropil. Air
yang masuk ke dalam kotiledon menyebabkan volumenya bertambah, akibatnya
kotiledon membengkak. Pembengkakan tersebut pada akhirnya menyebabkan
pecahnya testa.

Secara fisiologi, proses perkecambahan berlangsung dalam beberapa tahapan


penting, meliputi:

1. Absorbsi air
2. Metabolisme pemecahan materi cadangan makanan
3. Transpor materi hasil pemecahan dari endosperm ke embrio yang aktif
tumbuh.
4. Proses-proses pembentukan kembali materi-materi baru.
5. Respirasi
6. Pertumbuhan

Banyak factor yang mengontrol proses perkecambahan biji, baik yang


bersifat internal dan eksternal. Secara internal proses perkecambahan biji
ditentukan keseimbangan antara promoter dan inhibitor perkecambahan,
terutama asam gliberelin (GA) dan asam abskisat (ABA).

5
Faktor eksternal yang merupakan ekologi perkecambahan meliputi air, suhu,
kelembaban, cahaya, dan adanya senyawa-senyawa kimia tertentu yang
berperilaku sebagai inhibitor perkecambahan.

Proses perkecambahan dipengaruhi oleh oksigen, suhu, dan cahaya. Oksigen


dipakai dalam proses oksidasi sel untuk menghasilkan energi. Perkecambahan
memerlukan suhu yang tepat untuk aktivasi enzim. Perkecambahan tidak dapat
berlangsung pada suhu yang tinggi, karena suhu yang tinggi dapat merusak
enzim. Pertumbuhan umumnya berlangsung baik dalam keadaan gelap.
Perkecambahan memerlukan hormone auksin dan hormone ini mudah
mengalami kerusakan pada intensitas cahaya yang tinggi. Karena itu di tempat
gelap kecambah tumbuh lebih panjang daripada di tempat terang.

6
2.2 Pengaruh Air terhadap Pertumbuhan Kecambah
Kacang Hijau

Air (H2O) adalah cairan jernih,tidak berwarna,tidak berasa,tidak


berbau yang terdapat dan diperlukan dalam kehidupan manusia,hewan
dan tumbuhan,yang secara kimiawi air terbentuk dari Hidrogen dan
Oksigen. Air merupakan salah satu faktor yang dapat mempercepat
perkecambahan dan menghentikan masa dormansi biji. Perkecambahan
diawali dengan penyerapan air dari lingkungan sekitar biji, baik tanah,
udara, maupun media lainnya. Perubahan yang teramati adalah
membesarnya ukuran biji yang disebut tahap imbibisi. Biji menyerap air
dari lingkungan sekelilingnya, baik dari tanah maupun udara (dalam
bentuk embun atau uap air. Efek yang terjadi adalah membesarnya
ukuran biji karena sel-sel embrio membesar) dan biji melunak. Proses ini
murni fisik.

Kehadiran air di dalam sel mengaktifkan sejumlah hormon


perkecambahan awal. Fitohormon asam absisat menurun kadarnya,
sementara giberelin meningkat. Selain itu merupakan proses kimia.
Enzim amilase bekerja memecah tepung menjadi maltosa, selanjutnya
maltosa dihidrolisis oleh maltase menjadi glukosa. Protein juga dipecah
menjadi asam – asam amino. Senyawa glukosa masuk ke dalam proses
metabolisme dan dipecah menjadi energi dan senyawa karbohidrat yang
menyusun struktur tubuh Asam – asam amino dirangkaikan menjadi
protein yang berfungsi menyusun struktur sel dan enzim – enzim baru.
Asam – asam lemak terutama dipakai untuk menyusun membran sel.

Perubahan pengendalian ini merangsang pembelahan sel di bagian


yang aktif melakukan mitosis, seperti di bagian ujung radikula. Akibatnya
ukuran radikula makin besar dan kulit atau cangkang biji terdesak dari
dalam, yang pada akhirnya pecah. Pada tahap ini diperlukan prasyarat
bahwa cangkang biji cukup lunak bagi embrio untuk dipecah.

7
Fungsi air untuk tumbuhan adalah:

1. Memberikan tekanan turgor pada dinding sel sehingga sel dapat


membelah dan membesar.
2. Merangsang terjadinya proses imbibisi, yaitu proses penyerapan
air oleh biji.
3. Sebagai bahan baku fotosintesis sehingga tanaman memproduksi
glukosa.
4. Mengedarkan hasil-hasil fotosintesis keseluruh bagian tumbuhan.

Bila tanaman kekurangan air, maka tanaman akan kering dan


kekurangan nutrisi karena tidak ada yang mengangkut nutrisi itu. Tetapi
jika kelebihan air juga tidak baik untuk tanaman karena pertumbuhan
tanaman akan terhambat dan kemungkinan akan mati.

8
DAFTAR ISI
Kata pengantar..................................................................................i

Daftar isi............................................................................................ii

Daftar tabel........................................................................................iii

Daftar grafik.......................................................................................iv

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang...........................................................................1

1.2 Rumusan masalah.....................................................................1

1.3 Hipotesis.....................................................................................1

1.4 Variabel.......................................................................................2

1.5 Alat dan Bahan...........................................................................2

1.6 Langkah Kerja.............................................................................2

1.7 Batasan Masalah........................................................................3

1.8 Tujuan Masalah..........................................................................3

1.9 Manfaat Penelitian......................................................................3

BAB II ISI

2.1 Perkecambahan Biji....................................................................4,5,6

2.2 Pengaruh Air terhadap Pertumbuhan Kecambah Kacang


Hijau.................................................................................................7,8

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan................................................................................13

3.2 Saran..........................................................................................13

ii
DAFTAR TABEL
1. Tabel pertumbuhan biji kacang hijau tanpa direndam................7
2. Tabel pertumbuhan biji kacang hijau yang di rendam selama 1
jam.................................................................................................8
3. Tabel pertumbuhan biji kacang hijau yang direndam selama 2
jam.................................................................................................9
4. Tabel perendaman biji kacang hijau yang direndam selama 4
jam................................................................................................10
5. Tabel perendaman biji kacang hijau yang direndam selama 6
jam................................................................................................11
6. Tabel rata-rata dari semua data...................................................12

iii
Kata Pengantar

Pertama dan paling utama sekali penulia mengucapkan puji dan


syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karuniaNya,
penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul ”PENGARUH
LAMA PERENDAMAN TERHADAP PERTUMBUHAN BIJI KACANG
HIJAU”.

Penulisan makalah ini bermaksud untuk menyelesaikan tugas


biologi semester 1 di SMA N 1 Rao.Didalam penyelesaiin makalah ini,
penulis banyak mendapatkan hambatan serta bantuan dari berbagai
pihak.Oleh sebab itu,penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

 Ibu Dra. Warnida,S.Pd.selaku guru pembimbing dari makalah yang


penulis buat ini dan selaku guru Biologi SMA N 1 Rao.
 Teman-teman yang memberi motivasi penulis dalam menyusun
makalah ini.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam pembuatan


makalah ini,akhir kata saudara/saudari, rekan-rekan, guru pembimbing
dan pembaca lainnya, penulis mnengharapkan kritik dan saran nya yang
bersifat membangun guna perbaikan dan penyempurnaan makalah ini.

Rao,Agustus 2012

Penulis

i
Daftar Pustaka

1. Supeni, Tri, Dkk, 1955. Biologi 2 SMU. Jakarta : Erlangga


2. Syamsuri, Drs.Iskandar, Dkk, 2004. Biologi 2 SMA. Jakarta :
Erlangga
3. HTTP://perkecambahan biji blogspot.com
4. HTTP://pengaruh air terhadap pertumbuhan kecambah kacang
hijau blogspot.com
LAPORAN
HASIL PENELITIAN BIOLOGI

Tentang

Pengaruh Lama Perendaman terhadap Pertumbuhan Biji Kacang Hijau

Oleh:

FEBRI INDAYANI

FITRAH HAYATI

HANNE AULIA

NUR SOFIAH NST

YULIA RESTIKA

Kelas : XI. IPA.1

JURUSAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 RAO

2012

Anda mungkin juga menyukai