Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

JUDUL PRAKTIKUM : PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN KACANG HIJAU


HARI/TGL PRAKTIKUM : MINGGU, 13 AGUSTUS 2015
PRAKTIKAN : CINDI AMELIA
KELAS : XII IPA 3

SMA NEGERI 13 BEKASI

2015
PRAKTIKUM PERTUMBUHAN 1

Tujuan

Mengukur dan mengamati kecepatan perkecambahan biji kacang hijau

Dasar teori

Perkecambahan merupakan proses munculnya plantula (tanaman kecil di dalam biji). Dasar teori dalam
perkecambahan ini adalah teori totipotensi yang ditulis oleh SCHLEIDEN dan SCHWANN (Suryowinoto
dan Suryowinoto, 1997). Teori Totipotensi adalah bagian tanaman yang hidup mempunyai totipotensi,
bila dibudidayakan di dalam media yang sesuai akan tumbuh dan berkembang menjadi tanaman yang
sempurna, artinya dapat bereproduksi, berkembang biak secara normal melalui biji atau spora.

Alat dan Bahan

a. Biji kacang hijau d. Wadah


b. Kapas e. Mistar/penggaris
c. Air f. Pensil/pulpen

Cara kerja

a. Memilih 5 biji kacang hijau yang kira-kira memiliki bentuk dan ukuran yang sama
b. Mengambil sejumlah kapas dan membaginya menjadi 5 bagian yang kira-kira sama, dan
menempatkan dalam suatu wadah yang terbuka
c. Membasahi semua kapas dengan air secukupnya. Diusahakan jumlah air yang digunakan untuk
membasahi kapas volumenya sama
d. Menempatkan di atas kapas tersebut, masing-masing 1 biji kacang hijau
e. Meletakkan di tempat yang aman dan cukup memperoleh udara
f. Mengamati perkecambahan yang terjadi, dan mencatat setiap hari pertambahan panjang
kecambah pada waktu yang sama selama 6 hari
Data Pengamatan

Panjang kecambah dalam cm


Hari ke- Rata2
Biji 1 Biji 2 Biji 3 Biji 4 Biji 5
1 0 0 0 0 0 0
2 3,5 3 3,2 3,1 4 3,36
3 6 5,6 5 6 7 5,92
4 7 7,1 7,8 7,5 10 7,88
5 12 9,2 8,7 10,1 14,8 10,96
6 15,8 17 15,6 17,3 19 16,94
Rata2 7,38 6,98 6,71 7,33 9,13 7,51

Pertanyaan

1. Buatlah grafik pertumbuhan rata-rata kecambah kacang hijau berdasarkan data


Analisa Data dan Pembahasan

Hari pertama kacang hijau ditanam, perubahan yang teramati adalah membesarnya ukuran biji
yang disebut imbibisi. Efek yang terjadi adalah membesarnya ukuran biji karena sel-sel embrio
membesar dan biji melunak. Air yang terdapat dalam sel mengaktifkan enzim perkecambahan awal.
Dalam proses perkecambahan normal sekelompok, faktor transkripsi yang mengatur auksin direndam
oleh miRNA. Perubahan pengendalian ini merangsang pembelahan sel dibagian yang aktif melakukan
mitosis, seperti dibagian ujung radikula. Akibatnya ukuran radikula makin besar yang membuat kulitnya
terpecah.Pada hari kedua kecambah mulai tumbuh, proses penyerapan air (imbibisi) menyebabkan air
dalam wadah berkurang sehingga dilakukan penambahan air secukupnya agar kecambah tidak mati.
Pada hari ketiga hingga hari keenam , kecambah makin bertambah panjang diukur dari akar, batang dan
daun. Pengamatan seperti ini dilakukan setiap hari selama enam hari dalam selang waktu yang sama
sehingga pada selang waktu keenam rata-rata kelima kecambah adalah 7,51 cm.

Kesimpulan

Perkecambahan diawali dengan masuknya air ke dalam biji secara imbisi. Air masuk ke dalam biji
melalui mikrofil dan testa. Masuknya air disebabkan oleh potensi air yang rendah pada biji yang kering,
sehingga mengakibatkan biji membengkak dan kulit biji akan robek. Dengan masuknya air maka enzim
akan aktif dan dapat mencerna cadangan makanan yang terdapat dalam endosperma atau kotiledon.

Daftar Pustaka

Kistinnah, Idun. 2009. BIOLOGI 3 Makhluk Hidup dan Lingkungannya Untuk SMA/MA Kelas XII.
Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Subardi. 2009. Biologi 3 : Untuk Kelas XII SMA dan MA. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional.

http://mimetakamine.blogspot.com/2012/11/perkembangan-kecambah-dalam-gelap-dan_22.html

http://suterusuanshazhe-totipotensi.blogspot.com/?m=1
Lampiran:
PRAKTIKUM PERTUMBUHAN 2

Tujuan

Mengetahui pengaruh faktor luar terhadap pertumbuhan tumbuhan

Alat dan Bahan

a. Biji kacang hijau e. Gelas (2 buah)


b. Kapas f. Mistar/penggaris
c. Air g. Pensil/pulpen
d. Wadah

Dasar teori

Menurut Suwarsono (1989), menyatakan bahwa cahya merupakan perangsang utama dalam
hidup tumbuhan. Beberapa respon tumbuhan terhadap interaksi cahaya yang berbeda-beda adalah
dilakukan oleh auksin dan efeknya timbul karena berkurangnya efektivitas auksin pada keadaan cahaya
terik. Tumbuhan yang tumbuh dalam gelap atau cahaya lemah akan mempunyai batang yang panjang
dengan ruas yang lebih panjang dan lebih besar dari tumbuhan yang mendapatkan cahaya matahari
penih dan daun lebih kecil daripada daun yang terlindung.

Cara kerja

a. Menanam 3 biji kacang hijau pada masing-masing gelas yang sudah diisi dengan kapas basah
b. Meletakkan gelas 1 di tempat gelap dan gelas 2 di tempat terang dan beri label
c. Mengontrol air pada kapas setiap hari
d. Setelah batangnya tumbuh, lalu mengukur panjang (tinggi) kecambah pada kedua gelas
e. Melakukan pengamatan selama 6 hari pada waktu yang sama
Data Pengamatan

Tempat terang Tempat gelap


Hari ke- Tinggi kecambah (cm) Rata2 Tinggi kecambah (cm) Rata2
Biji 1 Biji 2 Biji 3 Biji 1 Biji 2 Biji 3
1 - - - 0 - - - 0
2 0,5 0,5 0,8 0,6 5 9 7 7
3 2,3 2 3,2 2,5 11 15 13 11
4 7,2 7 7,6 7,26 19 23 17 19,6
5 17,2 12,2 14,1 14,5 23,5 27,3 23 24,6
6 18,2 22 19 19,73 27 28 25 26,6
Rata2 7,56 7,28 7,45 7,43 17,1 20,46 14,16 14,8

Analisis data dan Pembahasan

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan diketahui perbedaan antara pertumbuhan kecambah


di tempat gelap dan di tempat terang. Pertumbuhan kecambah di tempat gelap memiliki batang yang
lebih tinggi dan tidak kokoh dibandingkan dengan kecambah yang tumbuh di tempat terang. Pada daun,
kecambah yang tumbuh di tempat gelap memiliki daun yang tipis dan berwarna kuning pucat. Hal ini
dikarenakan kecambah pada tempat gelap mengalami etiolasi. Etiolasi merupakan pertumbuhan
tumbuhan yang sangat cepat ditempat gelap namun kondisi tumbuhan lemah, batang tidak kokoh, daun
kecil, dan tampak pucat. Gejala etiolasi ini terjadi karena ketiadaan cahaya matahari. Kloroplas yang
tidak terkena matahari disebut etioplas. Kadar etioplas yang terlalu banyak menyebabkan tumbuhan
menguning.

Kecambah yang berada di tempat terang memiliki batang yang kokoh, daun yang tebal dan
berwarna hijau segar. Hal tersebut karena kecambah mendapatkan sinar matahari yang cukup. Tetapi
kecambah yang berada ditempat terang memiliki batang yang lebih pendek dibandingkan kecambah
yang berada di tempat gelap karena hormon auksin yang harusnya bekerja pada kecambah tersebut
terurai. Kecambah yang pada salah satu sisinya disinari oleh matahari maka pertumbuhannya akan
lambat karena kerja auksin dihambat oleh matahari tetapi sisi tumbuhan yang tidak disinari oleh cahaya
matahari pertumbuhannya sangat cepat karena kerja auksin tidak dihambat.
Pertanyaan:

1. Berdasarkan data pengamatan, perbedaan apakah yang dapat kamu amati antara kecambah
yang tumbuh di tempat terang dan di tempat gelap?
2. Bagaimanakah pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan?
3. Dapatkah kecambah itu tumbuh baik bila terus disimpan di tempat gelap? Berikan alasanmu!
4. Buatlah grafik pertumbuhan kedua kecambah tersebut!

Jawaban Pertanyaan:

1. Dari data yang saya dapatkan, tampak jelas perbedaan antara kecambah yang tumbuh di tempat
gelap dan di tempat terang. Yakni kecambah yang hidup di tempat gelap memiliki batang yang
lemah, daunnya berwarna hijau pucat, cenderung kecil, dan akarnya sedikit. Sedangkan,
kecambah yang hidup di tempat terang memiliki daun yang hijau segar, batang kukuh dan tebal,
akarnya banyak.
2. Cahaya sangat berpengaruh dalam pertumbuhan dalam hal ini membantu proses fotosintesis.
Diperlukan cahaya yang cukup bagi tumbuhan untuk melakukan fotosintesis tersebut karena jika
kekurangan cahaya maka kecamabah akan mengalami etiolasi.
3. Bisa, jika kecambah tersebut bertranspirasi lebih lambat dari fotosintesisnya, sedangkan jika
kecambah tersebut berfotosintesis lebih cepat dari transpirasi maka kecambah bisa mati.
4.
Kesimpulan:

Pertumbuhan biji kacang hijau yang terkena sinar matahari pertumbuhannya normal karena
mendapat asupan sinar matahari yang cukup untuk berfotosintesis. Sedangkan pertumbuhan kecambah
yang tidak terkena sinar matahari pertumbuhannya tidak normal karena tidak ada yang menghambat
hormon auksin dan tumbuhan tersebut tidak dapat berfotosintesis. Selain itu auksin yang menyebabkan
tumbuhan tumbuh secara cepat juga akan menyebabkan tumbuhan tersebut cepat mati.

Daftar Pustaka

Drs. Sudjadi, Bagod, M.Ed. 2005. Biologi Sains dalam kehidupan 3A. Surabaya: yudhistira

http:// materi belajaronline.blogspot.com/2012/07/makalah-penelitian-kacang-hijau.html

http://id.m.wikipedia.org/wiki/Kloroplas
Lampiran
PRAKTIKUM PERTUMBUHAN 3

Tujuan

Mengetahui letak daerah tumbuh pada akar

Alat dan Bahan

a. Wadah/cawan petri d. Air


b. Tinta tahan air/tinta cina e. Mistar/penggaris
c. Kapas f. Kecambah kacang hijau yang panjangnya 4 cm

Dasar teori

Titik tumbuh akar adalah pada bagian jaringan meristem yang memiliki tudung akar. Berdasarkan
struktur sel penyusun akar, titik tumbuh akar dibedakan menjadi daerah pembelahan sel, daerah
pemanjangan sel dan daerah diferensiasi sel.

Cara kerja

a. Mengecambahkan 10 biji kacang hijau dengan cara merendamkannya selama 12 jam, kemudian
diletakkan di atas wadah/cawan petri yang telah diberi kapas basah. Membiarkannya sampai
keluar radikula (calon akar) sepanjang ± 4 cm
b. Memilih sebuah kecambah untuk diamati pertumbuhan bulu-bulu akarnya, kemudian
digambarkan
c. Memilih 4 buah kecambah yang akarnya lurus
d. Memberikan tanda atau garis menggunakan tinta mulai dari ujung kecambah, sebanyak 5 garis
masing-masing dengan interval 2 mm
e. Setelah 3 hari, amati kembali tanda tinta pada setiap kecambah dan mengukur masing-masing
interval garisnya dan dirata-ratakan
Data Pengamatan

Interval 1 2 3 4 5
Jarak awal (dalam mm) 2mm 2mm 2mm 2mm 2mm
Jarak akhir (dalam mm) 3mm 3mm 4mm 5mm 3mm
Penambahan jarak 1mm 1mm 2mm 3mm 1mm

Analisa Data dan Pembahasan:

Pada percobaan ini 10 kacang hijau direndam dengan air mulai dari hari kamis selama 12 jam.
Kacang hijau lebih cepat tumbuh, hal ini terjadi karena ketika biji direndam biji kacang hijau mengalami
proses imbibisi yaitu proses penyerapan air ke dalam rongga jaringan melalui pori-pori secara pasif,
terutama karena daya serap senyawa polisakarida, seperti hemiselulosa, pato dan selulosa. Air yang
berimbibisi tersebut langsung memenuhi ruang dalam kecambah sehingga lapisan-lapisan pembungkus
pecah dan membuat perubahan metabolic (adanya hormon giberelin) terhadap embrio, sehingga
menyebabkan biji tersebut melanjutkan pertumbuhan. Kadar air juga sangat berpengaruh terhadap
perkecambahan, dengan kadar air biji yang berlebihan maka tingkat penyerapan air pada waktu
perkecambahan tidak optimum. Setelah 3 hari kemudian dan panjang batang telah mencapai 4 cm dan
melakukan pengukuran, didapati bahwa bagian yang paling cepat tumbuh terletak pada daerah
belakang bagian ujung pada akar atau biasa dinamakan daerah pemanjangan sel.

Pertanyaan

1. Bagian radikula manakah yang mengalami pertumbuhan paling cepat?


2. Apakah yang terjadi pada sel yang ada di daerah tersebut?
3. Pada umur berapa hari daerah diferensiasi terbentuk?
Catatan: daerah diferensiasi biasanya ditandai dengan munculnya rambut akar

Jawaban Pertanyaan

1. Bagian ujung radikula ( tunas).


2. Sel radikula yang paling cepat tumbuh terjadi karena aktivitas sel-sel meristem. Sel meristem
merupakan sel yang aktif membelah secara mitosis. Sel meristem banyak terdapat pada bagian
ujung akar dan ujung batang (tunas). Meristem yang demikian disebut meristem apical. Sel-sel
meristem apical senantiasa melakukan pembelahan sepanjang kehidupan tumbuhan. Kegiatan
meristem apikal mengakibatkan akar dan batang bertambah panjang. Proses pembelahan sel-sel
meristem yang menyebabkan tumbuhan tumbuh memanjang disebut pertumbuhan primer
3. Daerah diferensiasi terbentuk pada hari ketiga

Kesimpulan

Dalam percobaan diketahui bahwa air sangat berpengaruh dalam pertumbuhan kecambah, semakin
banyak air diberikan pada biji, maka biji semakin cepat tumbuh. Lalu kita dapat mengetahui bahwa letak
daerah tumbuh pada akar yang paling cepat adalah pada bagian ujung radikula (bagian pertama atau
tunas).

Daftar Pustaka

Chandra Kirana dan Idayu Ria Pramudyanti. 2012. Biologi SMA/MA Kelas XII Semester Gasal.
Klaten: Viva Pakarindo.

Pratiwi, D. A., Bambang S., Sri Maryati,Srikini, Suharto. 2007. Biologi untuk SMA Kelas XII.
Jakarta: Erlangga.

http://ockym.blogspot.com/2010/10/pengaruh-cahaya -terhadap-pertumbuhan.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Kacang_hijau

http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/32345
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai