Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

“FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKECAMBAHAN”

Disusun Oleh:

1. Muhammad Ariel Rifki Fauzan


2. Aditya Gumay
3. Siti Sayebah
4. Windi Nadia Oktaviani
5. Yani Reviani

Kelas : XII IPA 5


Guru Pembimbing : Dra Mardiana Tjatur Eksi B

SMA NEGERI 10 GARUT


1
Jalan Raya Leuwigoong No. 21 Kab. Garut 44192
DAFTAR ISI

Judul………………………………………………………………………………………… 1

Daftar Isi…………………………………………………………………………………...... 2

Tujuan Percobaan……………………………………………………………….…………... 3

Rumusan Masalah……………………………………………………………….………….. 3

Landasan Teori……………………………………………………………………………… 3

Variabel Percobaan…………………………………………………………………………. 4

Alat dan Bahan………………………………………………………………….…………... 4

Langkah Kerja…………………………………………………………………….………….4

Hasil Penelitian……………………………………………………………………….…...... 5

Kesimpulan……………………………………………………………………………….… 7

Lampiran………………………………………………………………………………….… 7

2
A. Tujuan Percobaan
Tujuan kami melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui proses perkecambahan pada biji kacang hijau
2. Untuk mengetahui pengaruh cahaya terhadap perkembangan dan pertumbuhan kacang
hijau
3. Untuk mengetahui perbedaan pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau di tempat
terang dan gelap

B. Rumusan Masalah
1. Adakah pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang hijau?
2. Bagaimana perbedaan pertumbuhan pada kacang hijau yang mendapatkan cahaya
matahari langsung dan kacang hijau yang tidak mendapat cahaya matahari?

C. Landasan Teori
1. Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan
Pertumbuhan adalah pertumbuhan ukuran (massa, panjang) secara kuantitatif
yang dihasilkan dari pertumbuhan jumlah sel dan bersifat irreversibel (tidak dapat
kembali). Perkembangan adalah proses menuju kedewasaan secara kuantitatif terhadap
pengembangan tubuh organisme. Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
diawali dengan perkecambahan biji. Perkecambahan adalah munculnya plumula
(tanaman kecil dari dalam biji). Berdasarkan letak kotiledonnya, perkecambahan
dibedakan menjadi 2, yaitu epigeal dan hypogeal. Perkecambahan epigeal adalah apabila
terjadi pembentangan ruas batang di bawah daun lembaga atau hipokotil sehingga
mengakibatkan daun lembaga dan kotiliden terangkat ke atas tanah, misalnya kacang
hijau. Sedangkan perkecambahan hypogeal adalah apabila terjadi pembentangan ruas
batang teratas (epikotil) sehingga daun lembaga ikut tertarik ke atas tanah, tetapi
kotiledon tetap di dalam tanah, misalnya pada biji kacang kapri.
2. Pengaruh Cahaya Matahari terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau
Tumbuhan memerlukan jumlah cahaya yang berbeda untuk proses fotosintesis.
Namun jumlah cahaya yang berlebihan dapat menghambat pertumbuhan karena merusak
kerja hormon pertumbuhan (auksin). Fungsi utama hormon auksin adalah sebagai
pengatur pembesaran sel dan memacu pemanjangan sel di daerah belakang meristem
ujung Tumbuhan yang mendapat cahaya kurang atau ditempat gelap akan terjadi
pertumbuhan yang sangat cepat, tetapi daun kecil dengan warna hijau muda, dan batang
akan beruas-ruas panjang (etiolasi).
3. Objek Penelitian (Kacang Hijau)
Kacang hijau merupakan salah satu tanaman semusim yang berumur pendek
(kurang lebih 60 hari). Dalam dunia tumbuh-tumbuhan, tanaman ini diklasifikasikan
seperti berikut ini:
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

3
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae (suku polong-polongan)
Genus : Phaseolus
Spesies : Phaseolus radiatus L.

D. Variabel Percobaan
1. Variabel Bebas
Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
terjadinya perubahan atau timbulnya variable terikat. Variable bebas dalam percobaan
yang kami lakukan adalah banyak sedikitnya intensitas cahaya.
2. Variabel Terikat
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,
karena adanya variable bebas. Variabel terikat dalam percobaan yang kami lakukan
adalah morfologi kacang hijau dan pertumbuhan kacang hijau.
3. Variabel Terkontrol
Variabel terkontrol adalah variable yang dikendalikan atau dibuat konstan
sehingga hubungan variabel bebas dengan variable terikat tidak dipengaruhi oleh faktor
luar yang tidak diteliti. Variabel terkontrol digunakan oleh peneliti bila akan melakukan
penelitian yang bersifat membandingkan. Variabel terkontrol dalam percobaan yang kami
lakukan adalah memperlakukan hal yang sama terhadap objek. seperti jumlah biji kacang
hijau harus sama, jumlah air yang diberikan harus sama, banyak helai kapas harus sama,
jenis kacang hijau harus sama, tempat (wilayah) penelitian sama dan lain-lain.

E. Alat dan Bahan


1. Dua buah gelas plastik
2. Kapas
3. 10 butir kacang hijau
4. Air

F. Langkah Kerja
1. Pilih kacang hijau yang bagus, berisi, tidak kisut dan tenggelam jika dimasukkan
dalam air
2. Masukkan kapas setebal 2 cm dalam kedua gelas/kedua mangkuk plastik dan tuangkan
air hingga kapas terendam
3. Masukkan masing-masing 5 butir biji kacang hijau dalam kedua gelas/kedua mangkuk
tersebut
4. Beri label A untuk gelas/mangkuk yang diletakkan di tempat yang terkena cahaya dan
beri label B untuk gelas/mangkuk yang diletakkan di tempat yang gelap
5. Amati proses perkecambahan dan kecepatan pertumbuhan kecambah pada kedua
gelas/kedua mangkuk tersebut selama 6 hari
6. Jaga kapas agar selalu basah, jika kering tambahkan air

4
G. Hasil Penelitian
 Pertumbuhan kacang hijau pada tempat yang terkena cahaya atau terang
No. urut Hari ke -
kacang 1 2 3 4 5 6
1. 0,7 cm 1 cm 1,5 cm 2 cm 2,9 cm 4 cm
2. - 0,5 cm 1 cm 1,7 cm 2,5 cm 3,9 cm
3. 0,4 cm 0,9 cm 1,6 cm 2,4cm 3,2 cm 4,5 cm
4. 0,7 cm 1 cm 1,5 cm 2cm 2,9 cm 4 cm
5. 0,7 1 cm 1,5 cm 2 cm 2,9 cm 4 cm
Rata-rata 0,5 cm 0,88 cm 1,42 cm 2,02cm 2,88 cm 4,08cm

 Pertumbuhan kacang hijau pada tempat yang tidak terkena cahaya atau gelap
No. urut Hari ke -
kacang 1 2 3 4 5 6
1. 0,5 cm 1 cm 3 cm 5 cm 6 cm 8 cm
2. 0,4 cm 1 cm 3 cm 5 cm 6 cm 7,5 cm
3. 0,5 cm 1 cm 2 cm 3 cm 5 cm 7 cm
4. - 1 cm 2 cm 3 cm 5 cm 7 cm
5. 0,4 cm 1 cm 2 cm 3 cm 5 cm 7 cm
Rata-rata 0,36 cm 1 cm 2,4 cm 3,8 cm 5,4 cm 7,3 cm

5
H. Kesimpulan
Pada tempat yang terang kacang hijau mengalami pertumbuhan yang lambat,
namun jumlah daunnya bertambah lebih cepat, berwarna hijau lebar, tebal dan batang
kecambahnya kokoh. Pertumbuhan yang lambat ini disebabkan oleh fungsi hormon
auksin yang dihambat oleh cahaya matahari. Namun dengan cahaya matari yang cukup,
tanaman tersebut dapat melakukan fotosintesis secara maksimal sehingga tanaman
tersebut memiliki nutrisi yang cukup. Itulah yang menyebabkan tanaman kacang hijau
yang diluar ruangan tampak lebih berisi, berdaun lebar dan tebal.
Pada tempat yang gelap kacang hijau mengalami pertambahan tinggi yang sangat
cepat, dari hari ke hari. Namun, pertambahan daunnya lambat, warna daunnya tidak hijau
(pucat) dan batang kecambhanya tidak kokoh dan melengkung. Batang kecambah
melengkung karena pertambahan tinggi yang sangat pesat, namun batangnya tidak kuat.
Tanaman di dalam ruangan ini mengalami gejala etiolasi ditandai dengan pertambahan

6
tinggi yang sangat cepat dikarenakan hormon auksin yang berfungsi dalam perpanjangan
sel-sel tumbhan dapat bekerja secara maksimal di tempat yang tanpa cahaya matahari.
Namun kekurangan cahaya itu menyebabkan daun berwarna pucat, berukuran kecil, tipis
dan batangnya tidak kokoh karena tanaman tidak bisa melakukan proses fotosintesis
sehingga tamanan kekurangan nutrisi.
Namun pada percobaan yang telah kami lakukan ada beberapa kacang hijau yang
tidak tumbuh dengan baik kemungkinan karena kualitas kacang hijau yang kami gunakan
tidak cukup baik dan kurangnya perbedaan yang kurang signifikan pada kedua kacang
hijau, hal tersebut juga karena kacang hijau yang seharusnya disimpan ditempat yang
terang memiliki kekurangan cahaya dan sebaliknya kacang hijau yang seharusnya
disimpan pada tempat yang gelap masih ada cahaya yang masuk pada tempat tersebut.

I. Lampiran

7
8
9

Anda mungkin juga menyukai