Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PERCOBAAN

Perkecambahan Kangkung Media Kapas Basah

DI SUSUN OLEH :
1. Aura Ainun Alisya
2. Citra Dwi Lusiana
3. M.Fatih Afkar
4. M.Ramadhoni
5. Nanda Restu Alimpia
6. Puput

GURU PEMBIMBING : Nafilah Demasz, S.Pd.,M.Si

SMA NEGERI 2 UNGGUL SEKAYU


TAHUN PELAJARAN 2022/2023
I. LATAR BELAKANG
Salah satu ciri organsime adalah tumbuh dan berkembang. Kedua aktivitas kehidupan ini tidak
dapat dipisahkan karena prosesnya berjalan bersamaan. Pertumbuhan diartikan sebagai
pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara ireversibel. Irreversibel maksudnya
tidak dapat kembali pada keadaan awal. Sedangkan perkembangan adalah proses menuju
kedewasaan. Pertumbuhan pada tanaman terbagi dalam beberapa tahapan, yaitu perkecambahan
yang diikuti dengan pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder. Perkecambahan merupakan
proses munculnya tanaman kecil dari dalam biji. Untuk itu perlu diketahui bagaimana proses
perkecambahan itu terjadi beserta kondisi – kondisi pada kecambah yang diberikan oleh faktor –
faktor penyebab perkecambahan.

II. TUJUAN
• Mengetahui pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan Kangkung.
• Mengetahui tipe perkecambahan tumbuhan Kangkung .
• Mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi pertumbuhan pada Kangkung.

III. LANDASAN TEORI


A. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
Salah satu ciri organisme adalah tumbuh dan berkembang. Kedua aktifitas kehidupan ini
tidak dapat dipisahkan karena prosesnya berjalan bersamaan. Pertumbuhan merupakan proses
bertambahnya ukuran meliputi volume, massa, tinggi yang irreversibel. Irreversibel maksudnya
tidak dapat kembali pada keadaan awal. Pertumbuhan bersifat kuantitatif karena dapat diukur
atau dapat dinyatakan dalam satuan bilangan.
Perkembangan merupakan proses menuju kedewasaan atau terspesialisasinya sel - sel
menuju ke struktur dan fungsi tertentu / proses perubahan bentuk (morfogenesis). Perkembangan
bersifat kualitatif karena tidak dapat dinyatakan dalam satuan ukuran atau tidak dapat dinyatakan
dalam satuan bilangan.

B. Perkecambahan
Perkecambahan merupakan proses pertumbuhan dan perkembangan embrio atau
munculnya plantula(tumbuhan kecil dari dalam biji). Pertumbuhan pada tanaman terbagi dalam
beberapa tahapan, yaitu perkecambahan yang diikuti dengan pertumbuhan primer dan
pertumbuhan sekunder.
Perkecambahan sering dianggap sebagai permulaan kehidupan tumbuhan. Perkecambahan
terjadi karena pertumbuhan radikula (calon batang). Radikula tumbuh ke bawah menjadi akar
sedangkan plumula tumbuh ke atas menjadi batang.
Perkecambahan ditandai dengan munculnya kecambah, yaitu tumbuhan kecil dan masih
hidup dari persediaan makanan yang berada dalam biji. Ada empat bagian penting pada biji yang
berkecambah, yaitu batang lembaga (kaulikulus), akar embrionik (akar lembaga), kotiledon
(daun lembaga), dan pucuk lembaga (plumula). Kotiledon merupakan cadangan makanan pada
kecambah karena pada saat perkecambahan, tumbuhan belum bisa melakukan fotosintesis. Air
merupakan kebutuhan mutlak bagi perkecambahan.
Tahap pertama perkecambahan adalah penyerapan air dengan cepat secara imbibisi. Air
yang berimbibisi menyebabkan biji mengembang dan memecahkan kulit pembungkusnya dan
juga memicu perubahan metabolik pada embrio sehingga biji melanjutkan pertumbuhan. Enzim
– enzim akan mulai mencerna bahan – bahan yang disimpan pada kotiledon, dan nutrient –
nutrientnya dipindahkan ke bagian embrio yang sedang tumbuh. Enzim yang berperan dalam
penceranaan cadangan makanan adalah enzim amylase, beta-amilase, dan protease. Hormon
giberelin berperan penting untuk aktifitas dan mensintesis enzim – enzim tersebut.
C. Tipe Perkecambahan
1. Perkecambahan epigeal
Perkecambahan yang mengakibatkan kotiledon terangkat ke atas tanah. Hal ini disebabkan
oleh hipokotil yang tumbuh memanjang. Akibatnya, plumula dan kotiledon terdorong ke
permukaan tanah, misalnya pada perkecambahan kangkong

2. Perkacambahan hipogeal
Perkecambahan yang mengakibatkan kotiledon tetap tertanam di dalam tanah. Hal ini
disebabkan oleh pertumbuhan memanjang dari epikotil yang menyebabkan plumula keluar
menembus kulit biji dan muncul di atas tanah, sedangkan kotiledon tetap di dalam tanah,
misalnya pada perkecambahan kacang kapri (Pisum sativum), jagung (Zea mays), dan padi
(Oryza sativa).
D. Pertumuhan Primer
Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang disebabkan oleh kegiatan titik tumbuh
primer. Pertumbuhan primer pada ujung akar dan ujung batang dapat dibedakan menjadi 3
daerah yaitu:
1. Daerah pembelahan sel, terdapat di bagian ujung akar. Sel – sel di daerah ini aktif membelah
(bersifat meristematik).
2. Daerah perpanjangan sel, terletak di belakang daerah pembelahan. Sel – sel di daerah ini
memiliki kemampuan untuk membesar dan memanjang.
3. Daerah diferensiasi sel, merupakan daerah yang sel – selnya berdefisiasi menjadi sel – sel
yang mempunyai fungsi dan struktur khusus.

E. Pertumbuhan Sekunder
Pertumbuhan sekunder dalah pertumbuhan yang disebabkan oleh kegiatan kambium yang
bersifat meristematik. Pertumbuhan sekunder menyebabkan diameter batang bertambah besar.
Pertumbuhan sekunder hanya terjadi pada dikotil dan gymnospermae. Aktifitas pembelahan
kambium mengarah ke arah luar dan dalam. Aktifitas kambium kedua arah mengakibatkan
bertambah tebal dan besar diameter batang.

F. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan


Faktor eksternal:
1. Cahaya matahari
Cahaya sangat diperlukan untuk pertumbuhan terutama berkaitan dengan proses fotosintesis
tetapi cahaya juga menghambat pertumbuhan. Pertumbuhan akan semakin cepat apabila
tumbuhan ditempatkan pada tempat gelap.
2. Air
Air berfungsi sebagai media reaksi kimia dalam sel. Selain itu, air menunjang proses fotosintesis
dan menjaga kelembaban.
3. Nutrisi
Nutrisi sangat dibutuhkan oleh tumbuhan sebagai sumber energi. Nutrisi dapat berupa unsur
makro dan unsur mikro.
4. Suhu
Berpengaruh terhadap pertumbuhan karena berkaitan dengan aktivitas enzim dan kandungan air
dalam tubuh tumbuhan.
5. Kelembaban
Kelembaban sangat berpengaruh pada pertumbuhan terutama untuk perkecambahan biji.

Faktor internal:
1. Hormon
• Auksin : pemanjangan, pembelahan, dan diferensiasi sel merangsang aktivitas
kambium.
• Sitokinin : merangsang pembelahan sel merangsang pembesaran batang dan akar.
• Giberelin : menyebabkan tanaman kerdil menjadi normal. merangsang pertumbuhan
raksasa.
• Gas etilen : menghambat perkembangan akar menghambat pembentukan bunga.
• Asam absisat : mempercepat proses penuaan daun menyebabkan dormansi pada biji.

IV. RUMUSAN MASALAH


• Apa tipe perkecambahan pada tumbuhan Kangkung ?
• Apa saja faktor yang mempengaruhi pertumbuhan pada Kangkung ?
• Adakah perbedaan antara tumbuhan Kangkung yang diletakkan di tempat gelap dengan
tumbuhan kacang hijau yang diletakkan di tempat terang?

V. HIPOTESIS
Perkecambahan pada biji kacang hijau yang diletakkan di tempat gelap akan mengalami
kelajuan pertumbuhan yang tinggi dibandingkan perkecambahan Kangkung yang diletakkan di
tempat terang. Hal ini disebabkan adanya pengaruh hormon auksin yang dipengaruhi oleh cahaya
matahari.
VI. ALAT DAN BAHAN
• Pot
• Saringan
• Kapas
• Biji Kangkung
• Air

VII. CARA KERJA


• Siapkan pot dan masukan saringan dalam pot yang sudah diberi air secukupnya
• Masukan tisu kedalam saringan lalu masukan biji kangkung minimal 25 biji
• Setelah itu tutup memakai kantong
• Biji kangkung yang telah ditutup jangan dibuka selama 3 hari
• Biji kangkung yang telah ditutup selama 3 hari lalu dibuka dan diletakan ditempat yang
mendapat cahaya matahari atau tempat terang
• Setiap hari tanaman tersebut ditetesi air secukupnya
• Amati setiap hari perubahan panjang akar, panjang batang, jumlah daun, dan warna daun
selama 1 bulan

HASIL PENGAMATAN
PANJANG
PANJANG AKAR JUMLAH DAUN WARNA DAUN
HARI BATANG
DARI MENJADI DARI MENJADI DARI MENJADI DARI MENJADI
Ke-1 0,5 cm 0,3 cm 0,1 cm 0,1 cm - - - -
Ke-2 3 cm 1 cm 1 cm 0,5 cm - - - -
Ke-3 8 cm 4 cm 1,7 cm 1,8 cm - 2 - Hijau muda
Kuning
Ke-4 13,5 cm 9,5 cm 3 cm 2,5 cm 2 2 Hijau
muda
Ke-5 20,5 cm 14 cm 4 cm 3,3 cm 2 2 Kuning Hijau tua
Kuning
Ke-6 26,5 cm 17 cm 4,5 cm 4,7 cm 2 2 Hijau tua
tua
Kuning
Ke-7 31 cm 20 cm 5 cm 4 cm 2 2 Hijau tua
tua

• PEMBAHASAN
Perkecambahan tipe perkecambahan epigeal karena kotiledonnya terletak di atas permukaan
tanah yang setiap harinya akan terus naik seiring dengan tumbuhnya batang tanaman yang
semakin kacang hijau termasuk tinggi.
Untuk tanaman yang diletakkan di tempat gelap pertumbuhannya sangat cepat. Hal ini
disebabkan karena kerja hormon auksin tidak dihambat oleh matahari. Dalam hal ini, kecambah
yang tumbuh di tempat gelap mengalami etiolasi. Dalam keadaan tidak ada cahaya, auksin
merangsang perpanjangan sel – sel sehingga kecambah di tempat gelap tumbuh lebih panjang
namun dengan kondisi pucat kekuningan karena kekurangan klorofil, kurus, dan daunnya tidak
berkembang.
Sedangkan untuk tanaman yang diletakkan di tempat terang mengalami hal sebaliknya.
Dalam keadaan banyak cahaya, auksin mengalami kerusakan sehingga pertumbuhan kecambah
terhambat. Laju tumbuh memanjang pada kecambah tersebut dengan segera berkurang sehingga
batang lebih pendek, namun tumbuh lebih kokoh, daun berkembang sempurna, dan berwarna
hijau.
• KESIMPULAN
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan,dapat disimpulkan bahwa tipe perkecambahan
tumbuhan kangkung adalah epigeal karena kotiledonnya berada di atas tanah.
Perkecambahan banyak dipengaruhi oleh faktor cahaya dan hormon, walaupun faktor yang
lain ikut mempengaruhi. Tanaman kangkung yang diletakkan di tempat gelap pertumbuhannya
akan lebih cepat dibandingkan dengan tanaman kangkung yang diletakkan di tempat terang.
Tetapi tanaman kangkung yang diletakkan di tempat gelap warnanya lebih pucat dan batangnya
lemah / lemas. Sedangkan tanaman kangkung yang diletakkan di tempat terang warnanya hijau
dan batangnya kuat.

Anda mungkin juga menyukai