MORFOLOGI TUMBUHAN
Disusun oleh :
Dosen Pengampu :
1. Drs. Didi Jaya Santri, M.Si.
2. Dr. Ermayanti, S.PD., M.SI.
1.1. Pendahuluan
Biji merupakan bagian yang penting dari tumbuhan berbiji (Spermatophyta) untuk
perbanyakan secara generatif. Perkecambahan merupakan suatu proses dimana dorman (masa
istirahat) dari embrio terlepas dan keluar dari tutup biji yang akan berkembang menjadi individu
baru. Pada masa perkecambahan ini hidup tumbuhan masih bergantung pada cadangan makanan
yang ada pada biji.
Berdasarkan perkembangan batang dibawah daun lembaga dikenal dua macam
perkecambahan, yaitu:
1. Epigeal = pekecambahan diatas tanah
Ruas batang dibawah daun lembaga memanjang
Daun lembaga terangkat ke atas tanah
2. Hypogeal = perkecambahan di bawah tanah
Ruas batang dibawah daun lembaga tidak berkembang
Daun lembaga tetap di dalam kulit biji
Salah satu fase penting dalam perkecambahan biji adalah pertumbuhan akar primer. Akar
primer tumbuh dan berkembang dari radikula, bagian biji yang menjadi cikal bakal akar. Pada
tumbuhan Dicotyledonae, akar primer ini akan terus tumbuh dan berkembang menjadi sistem
perakaran tunggang, sementara pada tumbuhan yang tergolong ke dalam monocotyledonae, akar
primer tidak tumbuh terus, melainkan akan digantikan dengan akar-akar adventif, yang kemudian
berkembang menjadi sistem perakaran serabut.
Akar-akar dapat juga bertumbuh dari bagian lain tanaman selain biji. Akar-akar yang
demikian ini disebut akar adventif. Akar adventif adapat tumbuhan pada batang yang ditanam secara
stek, batang merunduk, batang yang dicangkok, pada ketiak daun cocor bebek, bahkan di pangkal
batang tanaman Monocotyledonae.
Keterangan : tanda (~) menandakan bahwa pengamatan ada tidaknya akar belum dapat
dilakukan karena akar berada didalam tanah.
Pembahasan Praktikum Latihan 2
Dari hasil praktikum pertumbuhan akar adventif dengan setek pada tanaman mawar, dapat
diketahui bahwa pada awal dilakukannya stek, warna batang tumbuhan mawar berwarna hijau ini
menandakan bahwa hasil stek masih hidup, daun tidak ada dan akar pun belum tumbuh. Pada hari
berikutnya jika warna batang tetap berwarna hijau hal ini juga menandakan bahwa masih ada
tanda-tanda kehidupan pada tanaman mawar dan hal ini indikator masih ada asupan gizi pada
tumbuhan hasil stek. Biasanya jika stek gagal maka warna batang mawar dari awalnya hijau
menjadi kecokelatan. Pada hari keempat dan kelima pada hasil stek belum tumbuh daun dan warna
batangnya tetap hijau, ini merupakan tanda-tanda bahwa kemungkinan keberhasilan stek tinggi.
Pada hari ketujuh warna batang tetap hijau dan batang bagian bawah yang ditertancap ditanah
sudah terdeferensiasi menjadi organ akar. Dengan tumbuhnya akar maka dapat disimpulkan bahwa
stek berhasil. Meskipun daun belum ada, karena pertumbuhan daun memang lama kecuali
dirangsang dengan hormon pertumbuhan buatan.
Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa stek merupakan suatu perlakuan pemisahan,
pemotongan beberapa bagian dari tanaman (akar, batang, daun dan tunas) agar bagian bagian
tersebut menjadi individu baru. Perbanyakan stek akan mendapatkan individu baru yang sifatnya
sama dengan induknya, seperti : ketahanan terhadap penyakit, warna dan keindahan bunga. Stek
mawar merah banyak dipilih orang karena caranya sederhana, tetapi jika salah menerapkan stek
mawar merah ini akan sulit tumbuh.
1.5. Pertanyaan
1. Apa saja perbedaan antara pertumbuhan akar primer tanaman Dicotyledonae dan
Monocotyledonae? Tuliskan jawaban anda dalam tabel.
2. Bandingkan pertumbuhan akar primer dan akar sekunder, apa yang dapat saudara jelaskan dari
hasil percobaan ini?
Jawaban :
1.
No Dikotil Monokotil
1. Akar primer tumbuh menjadi akar Akar primer berhenti tumbuh dan
digantikan dengan akar serabut
2. Akar tunggang menembus tanah Akar serabut tidak menjalar
lebih dalam dari akar serabut terlalu dalam dari akar tunggang
3. Kaliptra tidak terlihat jelas Kaliptra terlihat jelas
4. Terdapat kambium Tidak terdapat kambium
5. Terbentuk dari radikula Terbentuk secara adventif
2. Perbedaan pertama antara pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder adalah hasil
pertumbuhannya. pertumbuhan primer menghasilkan pertambahan panjang tunas dan akar, sedangkan
pertumbuhan sekunder menghasilkan peningkaran ketebalan atau lingkar tanaman. Perbedaan antara
pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder adalah jenis jaringan yang menghasilkan
pertumbuhannya. pertumbuhan primer dikendalikan oleh meristem apikal akar atau meristem apikal
pucuk atau yang disebut sebagai jaringan meristematik primer. Sedangkan, pertumbuhan sekunder
dikendalikan oleh meristem lateral pada kambium vaskular dan kambium gabus yang disebut sebagai
jaringan meristematik sekunder. Keberadaan jaringan meristem primer yang berada di pucuk atau
ujung akar, memungkinkan pertumbuhan primer yang menambah panjang kuncup dan akar
tumbuhan. Adapun, jaringan meristimatik sekunder yang berada di kambium akan memberikan
ketebalan bagi tumbuhan. kambium vaskular akan menghasilkan xilem ke arah tengah batang dan
akar juga floem ke arah luar batang dan akar. Pembentukan xilem dan floem tersebut akan
memperbesar dan menebalkan batang juga akar, sekaligus membuatnya kokoh. Kambium gabus
jaringan meristematik sekunder kemudian akan mengganti jaringan epidermis akar dan batang hasil
pertumbuhan primer dengan kulit kayu yang keras dan kuat, juga lapisan gabus. Biasanya,
pertumbuhan primer akan terjadi terlebih dahulu untuk memenjangkan tumbuhan. Lalu, pertumbuhan
sekunder akan menyusul dan menebalkan jaringan hasil pertumbuhan primer sebelumnya.