Anda di halaman 1dari 12

PRAKTIKUM IPA DI SD

DOSEN : Hj. SITI MARSIDAH,S. Pd., MM.

DISUSUN OLEH :
ANDRY PRATAMA PUTRA (8556741034)
BIMBINGAN ILMU PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
Makalah Praktikum IPA di SD
Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup

1. Pertumbuhan dan perkembangan Tumbuhan (Kacang Merah)

A.   Tujuan

       Mengamati pertumbuhan dan perkecambahan kacang merah.

B.  Landasan Teori 

Pertumbuhan merupakan proses pertambahan volume dan jumlah sel yang mengakibatkan bertambah
besarnya organisme. Pertambahan jumlah sel terjadi karena adanya pembelahan mitosis, dan bersifat
irreversiabel artinya organisme yang tumbuh tidak akan kembali ke bentuk semula. Pertambahan
jumlah sel terjadi karena adanya pembelahan mitosis. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan
hasil interaksi antara faktor-faktor yang terdapat dalam tubuh organisme, seperti sifat genetika yang
ada dalam gen dan hormon yang merangsang pertumbuhan.

Perkembangan adalah suatu proses kemajuan yang terjadi secara berangsur-angsur dari kompleksitas
rendah ke kompleksitas tinggi dan terjadi diferensiasi.Perkembangan dapat dinyatakan melalui
berbagai cara, mulai dari bagian tertentu suatu tanaman sampai jumlah total perkembangan
tanaman.Pada tanaman, aktifitas perkembangan yang vital ini banyak tumpang tindih. Pertumbuhan
apikal pada  ujung akar dan ujung batang mendahului morfogenesis dan diferensiasi. Tetapi
pembesaran batang terjadi oleh karena pembesaran sel – sel setelah morfogenesis dan diferensiasi
berlangsung. Begitu pun dengan pertumbuhan kacang merah terjadi pada hari ke 2 mulai tumbuh
sedikit akar dan batang sekiar 2-3 mm dan akar yang tumbuh dan bergerombol kebawah kapas selai.

Pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut dipengaruhi oleh faktor dari luar maupun dari
dalam. Faktor dari dalam berupa hormon sedang faktor dari luar yaitu , cahaya matahari, suhu udara,
kelembaban udara dan air.

C.   Alat dan Bahan

1.    Biji Kacang merah 6 buah

2.    Botol selai 2 buah


3.    Kertas saring secukupnya

4.    Kertas label secukupnya

5.    Gunting 1 buah

D.    Cara Kerja

1. Merendam biji kacang merah dalam air semalaman.

2. Melipat keras saring sehingga lebarnya setinggi dasar sampai leher botol selai. Bila  perlu potonglah
kelebihannya.

3. Menggulung kertas saring tersebut dan masukkan ke dalam botol selai sehingga menempel pada
dinding botol bagian dalam.

Cara memasang kertas saring dalam botol selai

4. Menyisipkan 6 biji kacang merah pada botol selai. Tambahkan air secukupnya sehingga kertas
saring tetap basah (kira-kira 1/10 nya).

5. Menyimpan sediaan di tempat terang tetapi tidak terkena sinar matahari langsung selama 2 minggu.
Jika air tampak berkurang (kertas saring mongering) menambahkan  air secukupnya sehingga kertas
saring tetap basah tetapi permukaan air tidak merendam biji.
6. Mengamati perkecambahan dan pertumbuhan biji-biji tumbuhan dari sediaan tersebut. Mencatat
kapan biji kacang merah mulai berkecambah, mengamati bagaimana akar, batang dan daun tumbuh.
Memasukkan hasilnya ke dalam lembar kerja.

E.   Hasil Pengamatan

Tabel 1.10
Pengamatan Pertumbuahn dan Perkecambahan Biji Kacang Merah

Hari ke Gambar pertumbuhan kecambah Panjang (mm) Keterangan


kacang merah
Akar Batang

0 Kondisi awal 0 mm 0 mm Bakal akar terlihat

1 Tumbuh akar 0 mm 0 mm Jelas terlihat

2 Terlihat batang 1-2 mm 20 mm Biji kacang terangkat

3 Terlihat batang 2-3 mm 30 mm Terangkat ke atas

4 Terlihat batang 5-10 mm 40 mm Terangkat ke atas

5 Terlihat batang 13 mm 50 mm Terangkat ke atas

6 Terlihat batang 15 mm 60 mm Terangkat ke atas

7 Terlihat batang 20 mm 70 mm Terangkat ke atas

F.   Pembahasan

     Berdasarkan hasil praktikum dapat diketahui bahwa  pada minggu pertama terdapat perubahan. 
Pada umur 2 hari panjang akar 1mm dan terus bertambah panjangnya hingga hari ke 7 panjangnya
mencapai 20 mm, begitu juga batang dan tumbuhnya daun. Hal itu dikarenakan sel terus membelah
dan berdiferensiasi dan merupakan akibat dari aktivitas meristem lateral. Ukuran akar yang semakin
panjang  dikarenakan pada ujung akar sel – selnya selalu membelah karena adanya aktifitas meristem
apikal. Pertumbuhan dan perkembangan juga terjadi pada daun. Daun yang semula hanya 1 helai kecil
tumbuh menjadi 2 helai yang kemudian membesar begitu juga dengan bertambah panjangnya batang
kecambah

G.  Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktikum pada pertumbuhan dan perkembangan dapat disimpulkan bahwa
pertumbuhan dan perkembangan organisme merupakan hasil dari pembelahan sel, pembesaran sel
serta diferensiasi sel.
Proses pertumbuhan dan perkembangan kacang merah khususnya dari waktu ke waktu mengalami
perubahan tumbuh tanaman apabila dilihat dari bertambahnya tinggi, jumlah daun, diameter akar dan
batang pada tanaman.
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut dipengaruhi oleh faktor dari luar maupun dari
dalam. Faktor dari dalam berupa hormon sedang faktor dari luar yaitu , cahaya matahari, suhu udara,
kelembaban udara dan air.

H. Pertanyaan dan Jawaban

1. Pada hari keberapa akar kecambah kacang merah mulai tumbuh?

2. Perhatikan arah pertumbuhan akar setiap kecambah tersebut. Adakah yang pertumbuhannya ke atas?
Mengapa demikian?

3. Apakah harus 6 biji kacang yang di lakukan penelitian?

4. kenapa biji kacang harus direndam selama 24 jam ?

Jawaban :

1. Pada hari ke- 2 yaitu mulai terlihat akar dengan panjang 1-2 mm dan panjang batang 20 mm.

2. Tidak, akar tumbuh ke bawah dan bergerombol pada dasar kapas dalam botol selai.

3. Iya, Karena 6 biji kacang adalah sampel dari penelitian yang telah ditentukan dari prosedurnya.

4. Karena untuk mengembnagkan biji kacang merah supaya sel-sel dalam bijikacang merah dapat
tumbuh.
Dokumentasi

1. Alat

2. Proses Pengamatan
2. Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan ( Lalat Buah/Drosophila Sp)
A. Tujuan
1. Mengamati pertumbuhan dan perkembangan lalat buah (Drosophila sp) dari telur sampai imago
(dewasa).
2. Mengetahui lamanya siklus hidup lalat buah.

B. Dasar Teori
Drospilla sp atau lalat buah adalah lalat yang biasanya menghinggapi buah yang sudah busuk. Lalat
buah mempunyai kontruksi modular, yaitu suatu segmen abdomen. Seperti hewan simestris bilateral
lainnya, drospilla mempunyai poros anterior dan posterior (kepala-ekor). Pertumbuhan dan
perkembnagan hewan Lalat Buah (Drosophila Sp) dimulai dari Lalat buah meletakkan telurnya pada
hari kedua dan Pupa terbentuk pada hari ke-7 s/d 8, namun pada hari ke-6 sudah hampir menyerupai
pupa, sedangkan Lalat dewasa terbentuk pada hari ke 11.

Pada drospilla, determinan sitoplasmik yang sudah ada didalam telur memberi informasi posisional
unutk penempatan kedua poros bahkan sebelum fertilisasi. Metamorfosis pada Drosophila termasuk
metamorfosis sempurna yaitu: telur-larva instarI-larva instarII-larva instarIII-pupa-imago. Faktor yang
mempengaruhi siklus hidup drospilla adalah suhu lingkungan, ketersediaan makanan, tingkat
kepadatan botol pemeliharaan, intensitas cahaya.

C. Alat dan Bahan


a. Plastik transparan pembungkus ukuran besar 1 buah
b. Botol selai 3 buah
c. Pisang ambon secukupnya
d. Tape ketela pohon secukupnya
e. Sendok makan 1 buah
f. Kertas saring secukupnya
g. Lalat buah ± 20 ekor

D. Cara Kerja
1) Membuat medium lalat buah
Untuk setiap botol selai diperlukan ± 2 sendok makan penuh medium. Jadi untuk percobaan ini
diperlukan ± 6 sendok makan penuh medium. Dengan demikian anda dapat memeperkirakan
banyaknya medium yang akan dibuat. Cara membuat medium lalat buah ikutilah prosedur berikut.
a) Sediakan alat penumbuk/blender jika ada, pastikan alat-alat tersebut dalam keadaan bersih.
b)  Haluskan pisang ambon yang sudah ranum dan tape ketela pohon dengan perbandingan 6 pisang : 1
tape menggunakan penumbuk/blender
c) Sesudah medium tercampur rata dan halus, masukkan ke dalam botol selai, masing-masing 2 sendok
makan dan ratakanlah
d) Masukkan kertas  saring steril atau kertas tissue yang sudah anda lipat kedalam setiap botol selai

2)  Menangkap lalat buah


a) Persiapkan botol selai dan tutupnya serta kantong plastik besar
b) Pergilah ke tempat dimana terdapat tong sampah/tumpukan sampah
c) Setelah sampai di tempat sampah, kembangkanlah kantong plastik besar dengan mulut plastik
terbuka lebar dan anda pegang pada pangkalnya kemudian arahkan mulut tong sampah terbuka dan
buatlah kejutan dengan cara memukul atau mengguncang-guncangkan tong sampah.
d) Biasanya lalat buah akan terbang dan akan terperangkap ke dalam kantong plastik dengna cara
sehingga beberapa ekor lalat buah sekarang terperangkap dalam kantong plastik.

3) Mengkultur lalat buah


1. a) Masukan lalat buah yang terperangkap dalam plastik tadi dengan hati-hati ke dalam botol
kultur, pekerjaan ini agak sulit dan mintalah bantuan teman. Jika anda kesulitan biuslah lalat
buah yang ada dalam plastik tersebut dengan ether/chloroform yang dimasukkan ke dalam
botol kultur lebih kurang ekor lalat buah. Hati-hati jangan sampai terendam atau terkena
medium. Jadi sebaiknya diletakkan di atas kertas saring. Biasanya dalam waktu kurang 5 menit
lalat buah akan siuman
b) Sebelum lalat buah siuman tutuplah botol kultur dengan plastik dan ikatlah dengan karet
gelang.
c) Tusuk-tusuklah tutup plastik dengan jarum pentul agar ventilasinya baik.
d) Tempatkanlah botol kultur di tempat yang teduh dan aman.
e) Amatilah biarkan tiap pagi dan sore hari secara teratur. Misalnya setiap jam 08.00 dan jam
18.00. pengamatan meliputi kapan timbul telur, larva, pupa, pupa berubah warna, dan
keluarnya lalat dewasa (imago). Tuangkanlah hasil pengamatan anda pada lembar kerja (Tabel
1.11).

E. Hasil Pengamatan
Tabel 1.11 
Hasil Pengamatan Pertumbuhan dan Perkembangan Lalat Buah

(Jurnal Online)
F. Pembahasan
Dari pengamatan yang telah dilakukan yaitu dimulai hari 0 dengan mengamati pertumbuhan dan
perkembangan siklus hidup lalat buah drospila sp dari telur sampai dengan imago. Pengamatan
dilakukan selama dua kali sehari selama 11 hari setiap pagi dan sore. Dimana lalat buah disimpan
didalam botol selai yang sudah ada makanannya kemudian diletakkan di ruangan yang teduh. 

Pada hari ke-0 s/d 1 tubuh lalat tetap berwarna kuning kecoklatan. Dan dihari kedua mulai ada bercak-
bercak putih yang tidak lain itu adalah telur. Kemudian dihari ke-3 bercak-bercak putih atau telur
berubah menjadi larva yang berwarna putih, bersegmen dan mirip dengan belatung tetapi bentuknya
sangat kecil.

Proses ini terus terjadi sampai hari ke-4 dan dihari ke-5 larva mulai bergerak aktiv ditandai dengan
tubuhnya yang menggeliat. Tubuhnya bergerak semakin aktiv dengan merayap ke atas botol da
ukurannya bertambah besar. Pada hari ke-6 bentuknya hampir menyerupai pupa dimana tubuhnya
mulai memendek, berwarna putih dan sudah tidak bergerak lagi bahkan diam. 
Di hari 7 s/d 8 sudah mencapai fase pupa warnanya berubah menjadi putih kecoklatan, masih terlihat
diam, dan segmen tubuhnya mulai terlihat jelas. Pada hari ke 9 s/d10 lalat buah mulai menyerupai
bentuk drospila atau seperti induknya dahulu. Tetapi ukurannya kecil dan sayapnya belum
terbentang.dan dihari ke 11 lah sudah menjadi imago atau lalat dewasa yang siap unutk dilepas dari
botol dan siap untuk terbang.
G. Kesimpulan 
Pertumbuhan drosophila sp dimulai pada hari kedua berupa telur kemudian berbentuk laruva pada hari
4 dan ke 5 sedangkan pada lalat muda terjadi di hari ke 8 pada hari ke 11 lalat sudah menjadi dewasa.
Metamorfosis Drosophila sp termasuk metamorfosis sempurna. Faktor yang mempengaruhi siklus
hidup drospilla adalah suhu lingkungan, ketersediaan makanan, tingkat kepadatan botol pemeliharaan,
intensitas cahaya.

H. Pertanyaan dan jawaban


1. Pada hari ke berapa lalat buah meletakkan telur-telurnya ?
2. Pada hari keberapa pupa dan lalat dewasa terjadi ?
3. Apakah sama daur hidup lalat jenis lain dengan lalat buah ( Drosphila Sp) ?
4. Bagaimana membedakan lalat jantan dan lalat betina?

Jawaban
1. Lalat buah meletakkan telurnya pada hari kedua.

2. Pupa terbentuk pada hari ke-7 s/d 8, namun pada hari ke-6 sudah hampir menyerupai pupa, Lalat
dewasa terbentuk pada hari ke 11.

3. Secara umum pertumbuhan dan perkembangan lalt buah dan lalat lain itu sama,

4. Pada Drosophila jantan memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dari betina, ujung abdomen pada
lalat jantan tumpul sedangkan pada lalat betina runcing, dan pada lalat jantan memiliki 3 ruas dibagian
abdomennya dan  memiliki sisir kelamin (Seks Comb) sedangkan pada lalat betina memiliki 6 ruas dan
tidak memiliki sisir kelamin.
Dokumentasi
Daftar Pustaka

Rumanta, Maman.2019. Praktikum IPA di SD Cetakan 25.Tanggerang Selatan: Universitas


Terbuka.

Internet: https://www.ilmiahku.com/2019/05/Laporan-Praktikum-Pertumbuhan-dan-
Perkembangan-Hewan.html. Diakses pada 12 oktober 2020.

Anda mungkin juga menyukai