Nama : Rizah fahlevie

Nim : 19251026P
Kelas : S1 kebidanan A
MK : Praktik professional
Dosen : sendy pratiwi Rahmadhani Sst, M.keb

Mengembangkan pribadi yang tangguh melalui pengembangan keterampilan

resilience

Resilience merupakan kemampuan dan keterampilan yang diperoleh melalui pengalaman

dan interaksi individu dengan lingkungannya. Utuk beradaptasi dlm keadaan sulit dengan
cara efektif.

Faktor faktor resilience :

1. I AM yaitu bangga pd diri sendiri, perasaan dicintai dan sikap yg menarik,
mencintai dan empati, mandiri dan bertanggung jawab
2. I HAVE yaitu struktur dan aturan rumah, role models, mempunyai hubungan
3. I CAN yaitu mengatur berbagai rangsangan dan perasaan, mencari hubungan yg
dapat dipercaya, ketertampilan berkomunikasi, mengukur temperamen diri sendiri
dan orla, kemampuan memecahkan masalah

Menurut Reivich dan Shatte resilience dibangun dari 7 kemampuan

1. Regulasi emosi
2. pengendalian impuls
3. Optimisme
4. Empati
5. Analisis penyebab masalah
6. Self efficacy
7. peningkatan aspek positif
8. mengembangan keterampilan resilience

latihan pengembangan relisience

1. latihan calming and focusing
2. keterampilan penempatan pikiran dan perspektif
3. menantang keyakinan-keyakinan ( challenging beliefs )
4. mendeteksi gunung es
5. keterampilan menghindari perangkap-perangkap pikiran

keterampilan resilience menciptakan dan memelihara sikap positif untuk mengeskplorasi

diri sehingga lebih percaya diri serta berani mengambil resiko terhadap tindakan yang
dilakukanyg mana bias memberikan kontribusi terhadap kesehatan mentakl.
Intelegensia emosional dalam praktik kebidanan

John D. Mayer dari university of new Hampshire menyampaikan bahwa kecerdasan

emosional merupakan kemampuan untuk memikirkan dan menggunakan emosi untuk
meningkatkan kemampuan berpikir.

Kecerdasan emosiu mengacu pada kemampuan untuk mengenali makna emosi serta
menggunakan penalaran dalam pemecahan masalah.untuk itu emosi digunakan untuk
meningkatkan aktivitas kognitif.

Menurut hunter (20050 bidan merupaka pekerjaan dengan ketegangan emosional yg

tinggi. Untuk memenuhi itu bijdan biasa disebut dengan emotional labour atau emotional
work.bidan harus peka terhadap apa yg dirasakan pasiennya serta menunjukan
kehangaatan dan ketulusan tanpa terpengaruh dg masalah pribadi.