(MAKHLUK HIDUP)
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN HEWAN
(NORKHALISAH)
(858290748)
KELOMPOK 2
UPBJJ BANJARMASIN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
LEMBAR DATA
DATA MAHASISWA
Nama : Norkhalisah
NIM/ID Lainnya : 858290748
Program Studi : PGSD BI
Nama Sekolah :
Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.
Norkhalisah
LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD
PDGK4107 MODUL 1
MAKHLUK HIDUP
D. LANDASAN TEORI
Pertumbuhan merupakan proses pertambahan volume dan jumlah sel yang
mengakibatkan bertambah besarnya organisme. Pertambahan jumlah sel terjadi karena
adanya pembelahan mitosis, dan bersifat irreversiabel artinya organisme yang tumbuh
tidak akan kembali ke bentuk semula. Pertambahan jumlah sel terjadi karena adanya
pembelahan mitosis. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hasil interaksi antara
faktor-faktor yang terdapat dalam tubuh organisme, seperti sifat genetika yang ada dalam
gen dan hormon yang merangsang pertumbuhan.
Perkembangan adalah suatu proses kemajuan yang terjadi secara berangsur-angsur dari
kompleksitas rendah ke kompleksitas tinggi dan terjadi diferensiasi.Perkembangan dapat
dinyatakan melalui berbagai cara, mulai dari bagian tertentu suatu tanaman sampai
jumlah total perkembangan tanaman.Pada tanaman, aktifitas perkembangan yang vital
ini banyak tumpang tindih. Pertumbuhan apikal pada ujung akar dan ujung batang
mendahului morfogenesis dan diferensiasi. Tetapi pembesaran batang terjadi oleh karena
pembesaran sel – sel setelah morfogenesis dan diferensiasi berlangsung.
E. PROSUDER PERCOBAAN
1. Merendam biji kacang merah dalam air semalaman.
2. Melipat keras saring sehingga lebarnya setinggi dasar sampai leher botol selai. Bila
perlu potonglah kelebihannya.
3. Menggulung kertas saring tersebut dan masukkan ke dalam botol selai sehingga
menempel pada dinding botol bagian dalam.
F. HASIL PENGAMATAN
Tabel Data
Hasil Pengamatan Pertumbuahan dan Perkecambahan Biji Kacang Merah
Hari Gambar Pertumbuhan Kecambah Panjang (mm) Keterangan
Ke Kacang Merah Akar Batang
0 Kondisi awal 0 mm 0 mm Bakal akar terlihat
1 Tumbuh akar 0 mm 0 mm Jelas terlihat
2 Terlihat batang 2-3 mm 20 mm Biji kacang terangkat
3 Terlihat batang 5-10 mm 40 mm Terangkat ke atas
4 Terlihat batang 15 mm 60 mm Terangkat ke atas
5 Terlihat batang 25 mm 75 mm Terangkat ke atas
6 Terlihat batang 27 mm 85 mm Terangkat ke atas
7 Terlihat batang 33 mm 90 mm Terangkat ke atas
8 Terlihat batang 37 mm 110 mm Terangkat ke atas
9 Terlihat batang 43 mm 120 mm Terangkat ke atas
10 Terlihat batang 50 mm 135 mm Terangkat ke atas
11 Terlihat batang semakin panjang 70 mm 145 mm Terangkat ke atas
12 Terlihat batang semakin panjang 75 mm 155 mm Terangkat ke atas
13 Terlihat batang semakin panjang 80 mm 165 mm Terangkat ke atas
14 Terlihat batang semakin panjang 90 mm 180 mm Terangkat ke atas
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
Pertanyaan :
1. Pada hari keberapa akar kecambah kacang merah mulai tumbuh?
2. Perhatikan arah pertumbuhan akar setiap kecambah tersebut. Adakah yang
pertumbuhannya ke atas? Mengapa demikian?
Jawaban :
1. Pada hari ke- 2 yaitu mulai terlihat akar dengan panjang 2-3 mm dan panjang batang
20 mm.
2. Tidak, akar tumbuh ke bawah dan bergerombol pada dasar kapas dalam botol selai
H. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil praktikum dapat diketahui bahwa pada minggu pertama terdapat
perubahan. Pada umur 1 hari panjang akar 1mm dan terus bertambah panjangnya
hingga minggu ke 2 panjangnya mencapai 14 cm, begitu juga batang dan tumbuhnya
daun. Hal itu dikarenakan sel terus membelah dan berdiferensiasi dan merupakan akibat
dari aktivitas meristem lateral. Ukuran akar yang semakin panjang dikarenakan pada
ujung akar sel – selnya selalu membelah karena adanya aktifitas meristem apikal.
Pertumbuhan dan perkembangan juga terjadi pada daun. Daun yang semula hanya 1
helai kecil tumbuh menjadi 2 helai yang kemudian membesar begitu juga dengan
bertambah panjangnya batang kecambah.
I. Kesimpulan
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
1
2-10
11-14
LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD
PDGK4107 MODUL 1
MAKHLUK HIDUP
D. LANDASAN TEORI
Lalat buah nerupakan hewan percobaan yang sering digunakan dalam
praktikum genetika. Beberapa hukum genetika yang penting telah dihasilkan dari
penelitian menggunakan lalat buah (Strickberger, 1985).
Beberapa keunggulan penggunaan lalat buah antara lain tidak memerlukan
kondisi steril seperti pada mikroorganisme, mudah diperoleh karena bersifat
kosmopolit, siklus hidup pendek, mudah dipelihara, lalat betina bertelur banyak, cirri
morfologi mudah diamati dan memiliki 4 pasang kromosom sehingga mudah diteliti
(Iskandar, 1987).
Ada dua faktor yang mempengaruhi perkembangan serangga. Pertama, faktor
dalam yang meliputi kemampuan berkembang biak, perbandingan jenis kelamin, sifat
mempertahankan diri dan siklus hidup. Faktor kedua yaitu, faktor luar yang meliputi
suhu, kelembaban, cahaya, pakan atau nutrisi serta predator (Jumar, 2001). Lalat buah
termasuk dalam ordo dipteral yang mengalami metamorphosis sempurna
(holometabola) dengan empat stadium perkembangan yaitu telur – larva – pupa –
imago. Telur-telur lalat buah diletakkan oleh betina dewasa dalam jaringan
buah(Kartasaputra,1987).
Lalat buah biasa dijumpai pada medium pisang, papaya, tomat, nasi basi dan
tempat sampah disekitar rumah (Yatim, 1991). Lebih lanjut, Shorrocks (1972) dalam
Rivaida (1996) menyatakan, lalat buah mendatangi buah-buahan yang ranum
disebabkan karena adanya zat fermentasi yang memiliki aroma kuat sehingga mereka
tertarik dan datang pada buah-buahan tersebut.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Membuat medium lalat buah
Untuk setiap botol selai diperlukan ± 2 senduk makan penuh medium. Jadi untuk
percobaan ini diperlukan ± sendok makan penuh medium. Dengan demikian kita
dapat memperkirakan banyaknya medium yang akan dibuat.
b. Haluskan pisang ambon yang sudah ranum dan tipe ketela pohon dengan
perbandingan 6 pisang : 1 tipe menggunakan penumbuk atau blender.
c. Sesudah medium tercampur rata dan halus, masukkan ke dalam botol selai,
masing-mesing 2 sendok makan dan ratakanlah.
d. Masukan kertas saring/tissue yang sudah dilipat ke dalam setiap botol kultur
(stoples sosis).
d. Amatilah biakan setiap pagi dan sore hari secara teratur.misalnya setiap jam
08.00 dan 18.00. Pengamatan meliputi kapan timbul telur, larva, pupa berubah
warna, dan keluarnya lalat dewasa (imago).
F. HASIL PENGAMATAN
Tabel Hasil
Pengamatan Pertumbuhan Dan Perkembangan Lalat Buah
Hari ke Waktu Pengamatan Kejadian/perubahan
0 Pukul 08:00 wita Lalat ditangkap (10 ekor), jantan dan
betina
1 Pukul 10-:00 wita Belum terlihat telor, ada 2 ekor lalat
yang mati terjatuh pada makanannya
2 Pukul 12:30 wita Belum terlihat telor, lalat yang mati
semakin banyak terjatuh pada
makanannya
3 Pukul 08:00 wita Terlihat ada telor di dinding stoples
dan lalat mati semakin banyak
4 Pukul 10:00 wita Telor lalat masih belum berkembang,
dan lalat yang masih bertahan hidup
tertinggal beberapa ekor
5 Pukul 08:00 wita Telor lalat berubah jadi ulat/larva, dan
lalat yang masih bertahan hidup
tertinggal beberapa ekor
6 Pukul 08:00 wita Ulat/larva belum berkembang, dan
lalat mati semua
7 Pukul 10:00 wita Ulat/larva tidak berkembang/mati, dan
lalat mati semua
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
Pertanyaan :
1. Pada hari ke berapa lalat buah meletakkan telur-telurnya ?
2. Pada hari ke berapa pupa dan lalat dewasa terjadi ?
Jawaban :
1. Pada percobaan ini lalat buah meletakkan telor-telornya pada hari ke-3 setelah
penangkapan.
2. Perubahan larva menjadi pupa dan lalat dewasa tidak diketahui pada
percobaan ini, dimana percobaan hanya terjadi sampai pada larva yang tida
berkembang/mati, sehingga percobaan yang dilakukan bisa disebut gagal.
H. PEMBAHASAN
Dari hasil praktek yang dilakukan bisa terlihat dalam tabel bahwa:
1. Pada hari ditangkap (hari ke-0) pada pukul 8 pagi terlihat perbedaan antara 10
ekor lalat, yang mana ada yang jantan dan betina dengan ciri-ciri yang ada pada
buku. Pada saat itu belum ada perubahan yang terlihat dari lalat.
2. Pada hari ke-1 pukul 10 pagi ada 2 ekor lalat yang mati karena jatuh keatas
makanannya, dan belum ada lalat yang bertelor.
3. Pada hari ke-2 pukul 12:30 siang belum terlihat ada telor lalat dan lalat yang
mati semakin banyak terjatuh pada makanannya.
4. Pada hari ke-3 pukul 8 pagi, terlihat ada telor di dinding stoples berwarna putih
dengan bentuk lonjung, namun lalat mati semakin banyak.
5. Pada hari ke-4 pukul 10 pagi telor lalat masih belum berkembang, dan lalat yang
masih bertahan hidup tertinggal beberapa ekor.
6. Pada hari ke-5 pukul 8 pagi telor lalat berubah jadi ulat/larva, dan lalat yang
masih bertahan hidup tertinggal beberapa ekor
7. Pada hari ke-6 pukul 8 pagi ulat/larva belum berkembang, dan lalat mati semua.
8. Pada hari ke-7 pukul 10 pagi ulat/larva tidak berkembang/mati, dan lalat mati
semua. Melihat kejadian pada hari ini kami menganggap percobaan ini gagal
karena larva tidak berkembang/mati dan semua lalat yang ada dalam kurungan
juga mati
I. KESIMPULAN
Dari pengamatan yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut
:
1. Drosophila melanogaster memiliki 4 fase dalam siklus hidupnya yaitu telur,
larva, pupa dan imago. Namun pada percobaan yang kami lakukan tidak
berhasil dimana fase yang sempat terlihat hanya samapai larv.
2. Perbedaan Drosophila melanogaster jantan dan betina ialah:
Ukuran tubuh Drosophila melanogaster betina lebih besar dari
Drosophila melanogaster jantan.
Segmen pada abdomen Drosophila melanogaster betina berjumlah 5
sedangkan pada jantan berjumlah 7.
Ada bintik hitam pada Drosophila melanogaster jantan sedangkan pada
betina tidak ada.
Ujung abdomen Drosophila melanogaster betina lebih tumpul
sedangkan pada jantan lebih runcing
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, maman dkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Tangerang-Selatan:
Universitas Terbuka.
https://biologimapiha.blogspot.com/2014/07/laporan-praktikum-genetika-
pada.html
http://ptr.fst.uin-alauddin.ac.id/assets/file/Penuntun-Praktikum-MK-Ilmu-
Genetika-dan-Pemuliaan-Ternak.pdf?1552690203