Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

(MAKHLUK HIDUP)
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN HEWAN

(NORKHALISAH)
(858290748)

KELOMPOK 2

UPBJJ BANJARMASIN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : Norkhalisah
NIM/ID Lainnya : 858290748
Program Studi : PGSD BI
Nama Sekolah :

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

Nama(Gelar) : HJ. SEPTY ROVANA, S. PD., M. PD.


Nip/Id Lainnya : 19780914 200112 2 003
Instansi Asal : Kementerian Agama Kota Banjarmasin
Nomor Hp : 081251351581
Alamat Email : septyrovana@yahoo.co.id
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Norkhalisah


NIM : 858290748
Program Studi : PGSD BI

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Banjarmasin, April 2021


Yang membuat pernyataan

Norkhalisah
LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD
PDGK4107 MODUL 1
MAKHLUK HIDUP

A. JUDUL PERCOBAAN : Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan


B. TUJUAN PERCOBAAN: Mengamati pertumbuhan dan perkecambahan kacang merah.
C. ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN
1.    Biji Kacang merah 6 buah
2.    Botol selai 2 buah
3.    Kertas saring secukupnya
4.    Kertas label secukupnya
5.    Gunting 1 buah

D. LANDASAN TEORI
Pertumbuhan merupakan proses pertambahan volume dan jumlah sel yang
mengakibatkan bertambah besarnya organisme. Pertambahan jumlah sel terjadi karena
adanya pembelahan mitosis, dan bersifat irreversiabel artinya organisme yang tumbuh
tidak akan kembali ke bentuk semula. Pertambahan jumlah sel terjadi karena adanya
pembelahan mitosis. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hasil interaksi antara
faktor-faktor yang terdapat dalam tubuh organisme, seperti sifat genetika yang ada dalam
gen dan hormon yang merangsang pertumbuhan.
Perkembangan adalah suatu proses kemajuan yang terjadi secara berangsur-angsur dari
kompleksitas rendah ke kompleksitas tinggi dan terjadi diferensiasi.Perkembangan dapat
dinyatakan melalui berbagai cara, mulai dari bagian tertentu suatu tanaman sampai
jumlah total perkembangan tanaman.Pada tanaman, aktifitas perkembangan yang vital
ini banyak tumpang tindih. Pertumbuhan apikal pada  ujung akar dan ujung batang
mendahului morfogenesis dan diferensiasi. Tetapi pembesaran batang terjadi oleh karena
pembesaran sel – sel setelah morfogenesis dan diferensiasi berlangsung.

E. PROSUDER PERCOBAAN
1. Merendam biji kacang merah dalam air semalaman.

2. Melipat keras saring sehingga lebarnya setinggi dasar sampai leher botol selai. Bila 
perlu potonglah kelebihannya.
3. Menggulung kertas saring tersebut dan masukkan ke dalam botol selai sehingga
menempel pada dinding botol bagian dalam.

Cara memasang kertas saring dalam botol selai


4. Menyisipkan 6 biji kacang merah pada botol selai. Tambahkan air secukupnya
sehingga kertas saring tetap basah (kira-kira 1/10 nya).
5. Menyimpan sediaan di tempat terang tetapi tidak terkena sinar matahari langsung
selama 2 minggu. Jika air tampak berkurang (kertas saring mongering)
menambahkan  air secukupnya sehingga kertas saring tetap basah tetapi permukaan
air tidak merendam biji.
6. Mengamati perkecambahan dan pertumbuhan biji-biji tumbuhan dari sediaan tersebut.
Mencatat kapan biji kacang merah mulai berkecambah, mengamati bagaimana akar,
batang dan daun tumbuh. Memasukkan hasilnya ke dalam lembar kerja.

F. HASIL PENGAMATAN
Tabel Data
Hasil Pengamatan Pertumbuahan dan Perkecambahan Biji Kacang Merah
Hari Gambar Pertumbuhan Kecambah Panjang (mm) Keterangan
Ke Kacang Merah Akar Batang
0 Kondisi awal 0 mm 0 mm Bakal akar terlihat
1 Tumbuh akar 0 mm 0 mm Jelas terlihat
2 Terlihat batang 2-3 mm 20 mm Biji kacang terangkat
3 Terlihat batang 5-10 mm 40 mm Terangkat ke atas
4 Terlihat batang 15 mm 60 mm Terangkat ke atas
5 Terlihat batang 25 mm 75 mm Terangkat ke atas
6 Terlihat batang 27 mm 85 mm Terangkat ke atas
7 Terlihat batang 33 mm 90 mm Terangkat ke atas
8 Terlihat batang 37 mm 110 mm Terangkat ke atas
9 Terlihat batang 43 mm 120 mm Terangkat ke atas
10 Terlihat batang 50 mm 135 mm Terangkat ke atas
11 Terlihat batang semakin panjang 70 mm 145 mm Terangkat ke atas
12 Terlihat batang semakin panjang 75 mm 155 mm Terangkat ke atas
13 Terlihat batang semakin panjang 80 mm 165 mm Terangkat ke atas
14 Terlihat batang semakin panjang 90 mm 180 mm Terangkat ke atas

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
Pertanyaan :
1. Pada hari keberapa akar kecambah kacang merah mulai tumbuh?
2. Perhatikan arah pertumbuhan akar setiap kecambah tersebut. Adakah yang
pertumbuhannya ke atas? Mengapa demikian?

Jawaban :
1. Pada hari ke- 2 yaitu mulai terlihat akar dengan panjang 2-3 mm dan panjang batang
20 mm.
2. Tidak, akar tumbuh ke bawah dan bergerombol pada dasar kapas dalam botol selai

H. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil praktikum dapat diketahui bahwa  pada minggu pertama terdapat
perubahan.  Pada umur 1 hari panjang akar 1mm dan terus bertambah panjangnya
hingga minggu ke 2 panjangnya mencapai 14 cm, begitu juga batang dan tumbuhnya
daun. Hal itu dikarenakan sel terus membelah dan berdiferensiasi dan merupakan akibat
dari aktivitas meristem lateral. Ukuran akar yang semakin panjang  dikarenakan pada
ujung akar sel – selnya selalu membelah karena adanya aktifitas meristem apikal.
Pertumbuhan dan perkembangan juga terjadi pada daun. Daun yang semula hanya 1
helai kecil tumbuh menjadi 2 helai yang kemudian membesar begitu juga dengan
bertambah panjangnya batang kecambah.

I. Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktikum pada pertumbuhan dan perkembangan dapat disimpulkan


bahwa pertumbuhan dan perkembangan organisme merupakan hasil dari pembelahan
sel, pembesaran sel serta diferensiasi sel. Proses pertumbuhan dan perkembangan
kacang merah khususnya dari waktu ke waktu mengalami perubahan tumbuh tanaman
apabila dilihat dari bertambahnya tinggi, jumlah daun, diameter akar dan batang pada
tanaman. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut dipengaruhi oleh faktor
dari luar maupun dari dalam. Faktor dari dalam berupa hormon sedang faktor dari luar
yaitu gen, cahaya matahari, suhu udara, kelembaban udara, tanah, nutrisi dan air.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

K. KESULITAN YANG DI ALAMI


Kesulitan yang dialami pada praktikum ini yaitu pada saat pengukuran akar.

L. FOTO-FOTO HASIL PRAKTIKUM


Hari Gambar

1
2-10

11-14
LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD
PDGK4107 MODUL 1
MAKHLUK HIDUP

A. JUDUL PERCOBAAN : Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan


B. TUJUAN PERCOBAAN :
1) Mengamati pertumbuhan dan perkembangan lalat buah (Drosophila sp) dari
telur sampai imago (dewas).
2) Mengetahui lamanya siklus hidup lalat buah.
3) Memperoleh informasi tentang media terbaik untuk perkembangan lalat buah.

C. ALAT DAN BAHAN


a. Alat dan bahan
1) Plastik transparan pembungkus ukuran besar 1 buah.
2) Botol jam (selai) 3 buah, kami dengan stoples bekas sosis.

3) Pisang ambon secukupnya.

4) Tape ketela pohon secukupnya.

5) Sendok makan 1 buah, kami ganti dengan tissue

6) Lalat buah (Drosophila sp)

D. LANDASAN TEORI
Lalat buah nerupakan hewan percobaan yang sering digunakan dalam
praktikum genetika. Beberapa hukum genetika yang penting telah dihasilkan dari
penelitian menggunakan lalat buah (Strickberger, 1985).
Beberapa keunggulan penggunaan lalat buah antara lain tidak memerlukan
kondisi steril seperti pada mikroorganisme, mudah diperoleh karena bersifat
kosmopolit, siklus hidup pendek, mudah dipelihara, lalat betina bertelur banyak, cirri
morfologi mudah diamati dan memiliki 4 pasang kromosom sehingga mudah diteliti
(Iskandar, 1987).
Ada dua faktor yang mempengaruhi perkembangan serangga. Pertama, faktor
dalam yang meliputi kemampuan berkembang biak, perbandingan jenis kelamin, sifat
mempertahankan diri dan siklus hidup. Faktor kedua yaitu, faktor luar yang meliputi
suhu, kelembaban, cahaya, pakan atau nutrisi serta predator (Jumar, 2001). Lalat buah
termasuk dalam ordo dipteral yang mengalami metamorphosis sempurna
(holometabola) dengan empat stadium perkembangan yaitu telur – larva – pupa –
imago. Telur-telur lalat buah diletakkan oleh betina dewasa dalam jaringan
buah(Kartasaputra,1987).
Lalat buah biasa dijumpai pada medium pisang, papaya, tomat, nasi basi dan
tempat sampah disekitar rumah (Yatim, 1991). Lebih lanjut, Shorrocks (1972) dalam
Rivaida (1996) menyatakan, lalat buah mendatangi buah-buahan yang ranum
disebabkan karena adanya zat fermentasi yang memiliki aroma kuat sehingga mereka
tertarik dan datang pada buah-buahan tersebut.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Membuat medium lalat buah
Untuk setiap botol selai diperlukan ± 2 senduk makan penuh medium. Jadi untuk
percobaan ini diperlukan ± sendok makan penuh medium. Dengan demikian kita
dapat memperkirakan banyaknya medium yang akan dibuat.

a. Sediakan alat penumbuk/blender jika ada, pastikan alat-alat tersebut dalam


keadaan bersih.

b. Haluskan pisang ambon yang sudah ranum dan tipe ketela pohon dengan
perbandingan 6 pisang : 1 tipe menggunakan penumbuk atau blender.

c. Sesudah medium tercampur rata dan halus, masukkan ke dalam botol selai,
masing-mesing 2 sendok makan dan ratakanlah.

d. Masukan kertas saring/tissue yang sudah dilipat ke dalam setiap botol kultur
(stoples sosis).

2) Menangkap lalat buah


Untuk menangkap lalat buah bisa melakukan langkah-langkah berikut.
a. Persiapkanlah botol/stoples sosis dan tutupnya serta kantong plastik besar.
b. Pergi ke tempat di mana terdapat tong sampah/tumpukan sampah
c. Setelah sampai di tempat sampah, kembangkanlah kantong plastik besar
dengan mulut plastik terbuka lebar dan kita pegang pada pangkalnya
kemudian arahkan mulut plastik ke mulut tong sampah terbuka dan buatlah
kejutan dengan cara memukul atau mengguncang-guncang tong sampah.

d. Biasanya lalat buah akan berterbangan dan akan terperangkap ke dalam


kantong plastik yang kita pegang. Setelah terlihat ada yang tertangkap
tutuplah mulut kantong plastik dengan cepat sehingga beberapa ekor lalat
buah sekarang terperangkap dalam kantong plastik.

3) Mengkultur lalat buah


Setelah botol kultur medium dan lalat buah siap,maka selanjutnya dilakukan
pembiakan,dengan cara sebagai berikut.
a. Masukan lalat buah yang tertangkap dalam plastik tadi dengan hati-hati ke
dalam botol kultur,pekarjaan ini agak sulit dan mintalah bantuan teman.jika
anda kesulitan biuslah lalat buah yang ada dalam plastik tersebut dengan
ether/chloroform yang dimasukkan bersama segumpal kapas.setelah tampak
terbius tumpahkanlah di atas sehelai kertas.selagi terbius masukkan ke dalam
botol kultur lebih kurang ekor lalat buah.hati-hati jangan sampai
terendam/terkena medium.jadi sebaiknya diletakkan di atas kertas
sering.biasanya dalam waktu kurang 5 menit lalat buah akan siuman.
b. Sebelum lalat buah siuman tutuplah botol kultur dengan plastik dan ikatlah
dengan karet gelang (kami menggunakan tutup stoples yang sudah diberi
lubang udara).

c. Tempatkanlah botol kultur di tempat yang teduh dan aman.

d. Amatilah biakan setiap pagi dan sore hari secara teratur.misalnya setiap jam
08.00 dan 18.00. Pengamatan meliputi kapan timbul telur, larva, pupa berubah
warna, dan keluarnya lalat dewasa (imago).

F. HASIL PENGAMATAN
Tabel Hasil
Pengamatan Pertumbuhan Dan Perkembangan Lalat Buah
Hari ke Waktu Pengamatan Kejadian/perubahan
0 Pukul 08:00 wita Lalat ditangkap (10 ekor), jantan dan
betina
1 Pukul 10-:00 wita Belum terlihat telor, ada 2 ekor lalat
yang mati terjatuh pada makanannya
2 Pukul 12:30 wita Belum terlihat telor, lalat yang mati
semakin banyak terjatuh pada
makanannya
3 Pukul 08:00 wita Terlihat ada telor di dinding stoples
dan lalat mati semakin banyak
4 Pukul 10:00 wita Telor lalat masih belum berkembang,
dan lalat yang masih bertahan hidup
tertinggal beberapa ekor
5 Pukul 08:00 wita Telor lalat berubah jadi ulat/larva, dan
lalat yang masih bertahan hidup
tertinggal beberapa ekor
6 Pukul 08:00 wita Ulat/larva belum berkembang, dan
lalat mati semua
7 Pukul 10:00 wita Ulat/larva tidak berkembang/mati, dan
lalat mati semua

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
Pertanyaan :
1. Pada hari ke berapa lalat buah meletakkan telur-telurnya ?
2. Pada hari ke berapa pupa dan lalat dewasa terjadi ?
Jawaban :
1. Pada percobaan ini lalat buah meletakkan telor-telornya pada hari ke-3 setelah
penangkapan.
2. Perubahan larva menjadi pupa dan lalat dewasa tidak diketahui pada
percobaan ini, dimana percobaan hanya terjadi sampai pada larva yang tida
berkembang/mati, sehingga percobaan yang dilakukan bisa disebut gagal.
H. PEMBAHASAN
Dari hasil praktek yang dilakukan bisa terlihat dalam tabel bahwa:
1. Pada hari ditangkap (hari ke-0) pada pukul 8 pagi terlihat perbedaan antara 10
ekor lalat, yang mana ada yang jantan dan betina dengan ciri-ciri yang ada pada
buku. Pada saat itu belum ada perubahan yang terlihat dari lalat.
2. Pada hari ke-1 pukul 10 pagi ada 2 ekor lalat yang mati karena jatuh keatas
makanannya, dan belum ada lalat yang bertelor.

3. Pada hari ke-2 pukul 12:30 siang belum terlihat ada telor lalat dan lalat yang
mati semakin banyak terjatuh pada makanannya.

4. Pada hari ke-3 pukul 8 pagi, terlihat ada telor di dinding stoples berwarna putih
dengan bentuk lonjung, namun lalat mati semakin banyak.

5. Pada hari ke-4 pukul 10 pagi telor lalat masih belum berkembang, dan lalat yang
masih bertahan hidup tertinggal beberapa ekor.

6. Pada hari ke-5 pukul 8 pagi telor lalat berubah jadi ulat/larva, dan lalat yang
masih bertahan hidup tertinggal beberapa ekor

7. Pada hari ke-6 pukul 8 pagi ulat/larva belum berkembang, dan lalat mati semua.

8. Pada hari ke-7 pukul 10 pagi ulat/larva tidak berkembang/mati, dan lalat mati
semua. Melihat kejadian pada hari ini kami menganggap percobaan ini gagal
karena larva tidak berkembang/mati dan semua lalat yang ada dalam kurungan
juga mati

I. KESIMPULAN
Dari pengamatan yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut
:
1. Drosophila melanogaster memiliki 4 fase dalam siklus hidupnya yaitu telur,
larva, pupa dan imago. Namun pada percobaan yang kami lakukan tidak
berhasil dimana fase yang sempat terlihat hanya samapai larv.
2. Perbedaan Drosophila melanogaster jantan dan betina ialah:
 Ukuran tubuh Drosophila melanogaster betina lebih besar dari
Drosophila melanogaster jantan.
 Segmen pada abdomen Drosophila melanogaster betina berjumlah 5
sedangkan pada jantan berjumlah 7.
 Ada bintik hitam pada Drosophila melanogaster jantan sedangkan pada
betina tidak ada.
 Ujung abdomen Drosophila melanogaster betina lebih tumpul
sedangkan pada jantan lebih runcing

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, maman dkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Tangerang-Selatan:
Universitas Terbuka.
https://biologimapiha.blogspot.com/2014/07/laporan-praktikum-genetika-
pada.html
http://ptr.fst.uin-alauddin.ac.id/assets/file/Penuntun-Praktikum-MK-Ilmu-
Genetika-dan-Pemuliaan-Ternak.pdf?1552690203

K. KESULITAN YANG DI ALAMI


Saran
Sebaikanya parktikan lebih memperhatikan penggunaan clorofom agar drosopila
tidak mati.

L. FOTO-FOTO HASIL PRAKTIKUM


Mengamati Pertumbuhan dan Perkembangan pada Lalat Buah (Drosophila sp)
Hari ke-0, pukul 08:00 wita

Hari ke-1, pukul 10:00 wita

Hari ke-2, pukul 12:30 wita


Hari ke-3 Pukul 08:00 wita

Hari ke-4, pukul 10:00 wita

Hari ke-5, pukul 08:00 wita


Hari ke-6, pukul 08:00 wita

Hari ke-7, pukul 10:00 wita

Anda mungkin juga menyukai